• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yusidha, Evi Zahara., Pendidikan Kesehatan dan Deteksi Dini Pre Eklamsi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Yusidha, Evi Zahara., Pendidikan Kesehatan dan Deteksi Dini Pre Eklamsi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura 170

PENDIDIKAN KESEHATAN DAN DETEKSI DINI PRE EKLAMSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMA TIGA KABUPATEN ACEH BARAT

Yushida1,evi zahara2

Prodi Kebidanan Meulaboh Poltekkes Kemenkes Aceh yushida@poltekkesaceh.ac.id

ABSTRAK

Preeklamsi merupakan penyebab Kematian langsung ibu di Indonesia masih tinggi dengan angka kejadian mencapai 26%, merupakan penyebab kematian ibu yang kedua setelah perdarahan yaitu 32% dan lainnya disebabkan oleh faktor hormonal, kardiovaskuler serta infeksi. Tujuan kegiatan pengabmas ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang preeklamsi dan untuk mendeteksi dini Preeklamsia di Wilayah Kerja Puskesmas Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat Tahun 2018. Sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sama Tiga. Adapun waktu pelaksanaan kegiatan selama 2 hari 24-25 Agustus 2018, yang dilaksanakan di Gampong Cot Kecamatan Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat. dari 25 ibu hamil menunjukkan perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah yaitu pengetahuan yang meningkat 88% dan 12 % tidak mengalami peningkatan pengetahuan. Hasil pemeriksaan menunjukkan. 2 orang (8%) yang terdeteksi mengalami preeklamsi dan 23 orang (92%) tidak mengalami preeklamsi. Diharapkan kepada pengambil kebijakan puskesmas dapat memantau dan menjadikan program yang berkelanjutan dalam deteksi dini preeklamsi dan pencegahan preeklamsi dengan sering mengadakan penyuluhan.

(2)

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura 171

1. PENDAHULUAN

Angka Kematian ibu berdasarkan Survei Angka Sensus (SUPAS) tahun 2015 yaitu 305 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH). Total kematian ibu mencapai 14.640 kematian namun dalam pelaporan hanya 4.999. Penyebab kematian ibu akibat pre eklamsi 33,07%, perdarahan obstetric 27,03%, komplikasi non obstetric 15,7%, Infeksi pada kehamilan 6,06%, dan penyebab lainnya 4,81%.[1]

Tigginya penyebab kematian akibat pre eklamsi, maka masa kehamilan membutuhkan pengawasan dari bidan dengan memberikan asuhan antenatal care. Asuhan ante natal care yang baik akan menjadi salah satu tiang penyangga dalam safe motherhood sebagai usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan.[2]

Setiap ibu hamil berisiko mengalami preeklamsi apalagi ibu hamil yang memiliki riwayat kelainan vaskuler dan diabetes melitus. Terkadang kondisi preeklamsi ini tidak disadari oleh asien, sehingga membutuhkan perhatian khusus dari ibu dengan rutinnya melakukan

pemeriksaan kehamilan sebagai upaya deteksi dini kehamilan [3]

Masyarakat secara umum masih menganggap bahwa penyakit preeklamsi ini merupakan penyakit akibat gangguan jin karena setelah mengalami kejang ibu melihat ke atas, sehingga masyarakat membutuhkan pendidikan kesehatan tentang preeklamsi.

Deteksi dini preeklampsi dapat dilakukan dengan melihat tanda dan gejala khas pada ibu hamil yaitu melalui pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan protein urin. Apabila ibu sudah terdeteksi menderita preeklamsia maka bidan dapat melakukan rujukan segera untuk mencegah terjadinya preeklampsi berat dan mendapatkan pengawasan ketat [4].

Tujuan pengabdian masyarakat yaitu untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan dapat mengetahui dan menindaklanjuti secara dini ibu hamil yang menderita Preeklamsia dengan pelayanan pemeriksaan Tekanan Darah, udem dan Protein Urine pada Ibu hamil. 2. METODE PENGABDIAN

2.1. Waktu dan Tempat Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Cot yang merupakan salah satu desa di wilayah

(3)

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura 172

kerja Puskesmas Sama Tiga Kecamatan Sama Tiga. Adapun waktu pelaksanaan kegiatan sesuai Jadwal pelaksanaan kegiatan pengabmas pada tabel 1 Tabel 1.Jadwal PKM Kegiatan Agustus 1 2 3 4 Proposal Pendataan Penyebaran Kuesiner Penyuluhan, Pemeriksaan Evaluasi Laporan Akhir

2.2 Metode dan Rancangan Pengabdian

 Tahapan awal

Kegiatan pengabdisn ini direncanakan melalui:

1.Koordinasi Kepala Puskesmas, perangkat desa dan bidan desa

2.Melakukan Analisa masalah dan kebutuhan di wilayah kerja puskesmas Samatiga

3. Menyusun program pengabdian  Tahap Pelaksanaan

Pada tahapan ini tindakan yang dilakukan yaitu memberikan pendidikan kesehatan dan pemeriksaan deteksi preeklamsi pada ibu hamil, yang terdiri dari beberaoa tahapan

1) Menyelenggarakan pendidikan kesehatan tentang materi preeklamsi Penyampaian materi sesuai pada tabel 2.

Tabel 2. Jadwal Pendidikan kesehatan tentang preeklamsi

No Waktu Materi Pembicara Hari pertama 1 08.30-09.30 Pengisian kuesioner Yushida, M.Kes 2 09.30-11.00 Pendidikan Kesehatan Yushida, M,Kes dan 3 11.00-11.30 Pengisian kuesioner Evi Zahara, M.Keb Evi Zahara, M.Keb Hari Kedua 1 08.00-14.00 Pemeriksaan Tekanan darah, Udem dan pemeriksaan protein urin Yushida, M.Kes dan Evi Zahara, M.Keb Kegiatan pemberian materi seperti yang tampak pada gambar 2.1

(4)

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura 173

Gambar 2.1 Pendidikan kesehatan tentang preeklamsi

2) Melakukan Anamnesa riwayat penyakit Hipertensi dan preeklamsi pada kehamilan sebelumnya dan melakukan pemeriksaan kembali tekanan darah, udem dan pemeriksaan proteinuria. Tampak pada gambar 2.2

Gambar 2.2. Pemeriksaanproteinuria  Tahapan monitoring dan evaluasi

Setelah dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan, penilaian pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan, pemeriksaan deteksi pre eklamsi, maka dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi program. Terutama dalam pelksanaan oleh masyarakat. Monitoring evaluasi kegiatan bertujuan untuk menilai target kegiatan terpenuhi atau tidak dengan item penilaian meliputi: ketepatan waktu, keteraturan acara, jumlah peserta, daya tarik peserta, kepuasan peserta terhadap penjelasan pembicara dan pelaksanaan

pemantauan. Evaluasi acara

menggunakan lembar checklist. Tahap evaluasi ini dilanjutkan dengan kegiatan pembuatan laporan pertanggung jawaban kegiatan.

2.3 Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling menggunakan kriteria inklusi yaitu ibu hamil trimester II dan III, bersedia mengikuti kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan. Sedangkan kriteria eksklusi yaitu ibu hamil trimester I, tidak bisa membaca dan menulis.

2.4 Desain Pengabdian Masyarakat Desain pengabdian masyarakat tentang pengetahuan ibu hamil dilakukan dalam bentuk perlakuan yang mana sebelumnya ibu diberikan pre test dan

(5)

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura 174

sesudah pendidikan kesehatan ibu diberikan post test. Sedangkan untuk deteksi preeklamsi dengan observasi pemeriksaan fisik dan hasil test protein urin.

2.5 Sarana dan Alat yang Digunakan Alat instrumen yang digunakan pada kegiatan pendidikan kesehatan tentang preeklamsi yaitu LCD, Laptop, leaflet, pulpen dan kuesioner. Sedangkan pada pemeriksaan deteksi preeklamsi yaitu menggunakan alat Tensi meter, alat pemeriksaan protein urin yaitu tabung reaksi 10 buah dan tempatnya, asam asetat, pegangan, pipet tetes, pengaduk, lampu spiritus..

3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil

1) Pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan preeklamsi Tabel 3.1 Pengetahuan Ibu Hamil tentang preeklamsi di wilayah kerja Puskesmas Sama Tiga

No Pengetahuan Jumlah %

1. Meningkat 22 88

2. Tidak meningkat 3 12

Total 25 100

Tabel 3.1 menyatakan bahwa dari 25 ibu hamil menunjukkan peningkatan pengetahuan 22 orang (88%) dan tidak mengalami peningkatan 3 orang (12%).

Nilai rata-rata pengetahuan sesudah penyuluhan 69,2.

2) Deteksi Pre Eklamsi

Tabel 3.2 Hasil Deteksi Preeklamsi Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Sama Tiga

No Preeklamsi Jumlah %

1. Ada 2 8

2. Tidak ada 23 92

Total 25 100

Berdasarkan tabel 3.2 menyatakan bahwa dari 25 ibu hamil menunjukkan 2 orang (8%) yang terdeteksi mengalami preeklamsi dan 23 orang (92%) tidak mengalami preeklamsi.

Pada akhir kegiatan diberikan kuesioner tentang monitoring evaluasi dan manfaat kegiatan PKM.pada kelompok ibu hamil trimester II dan III.

3.2 Pembahasan

Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat di gampong Cot wilayah kerja Puskesmas Sama Tiga Kecamatan Sama Tiga dari 25 orang ibu hamil, Hasil penilaian keberhasilan program kegiatan ini adalah 100% ibu hamil hadir dalam kegiatan pendidikan kesehatan dan deteksi dini preeklamsi.

Terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan preeklamsi diberikan yaitu pengetahuan yang meningkat antara

(6)

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura 175

sebelum dan sesudah mencapai 88% dan 12 % tidak mengalami peningkatan pengetahuan.

Peserta sangat antusias dalam menanyakan dan menjawab pertanyaan yang diajukan, karena menurut mereka penyakit preeklamsi itu yang selama ini mereka ketahui adalah penyakit akibat terkena jin atau makhluk ghaib. Sebagian besar ibu-ibu tidak tahu tentang preeklamsi.

Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengalaman, pendidikan, dan usia, intelegensi, linkungan, sosial budaya dan informasi. Setiap orang akan memiliki kemampuan untuk memahami dengan cepat karena memiliki intelegensi yang tinggi, namun faktor dari pengalaman dan pendidikan yang ditempuh juga akan menambah pengetahuan seseorang walaupun intelegensi tidak genius.[5]

Sebagian kecil dari ibu hamil yang tidak mengalami peningkatan pengetahuan dapat disebabkan karena konsentrasi yang kurang, diantaranya ada juga ibu yang didampingi oleh anaknya sehingga konsentrasi ibu berkurang dengan gangguan tersebut.

Hasil pemeriksaan ibu hamil menunjukkan 8% terdeteksi mengalami preeklamsi dan 92% tidak mengalami preeklamsi. Ibu hamil yang pertama

menderita preeklamsi berat dengan tanda tekanan darah 160/110 mmhg, kaki udem, protein urine (++), sedangkan ibu hamil yang kedua menderita preeklamsi ringan yaitu tekanan darah 140/90 mmhg, kaki udem, protein urine (+)

Menurut Yulaikha tahun 2008, Preeklamsia merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari trias gejala yaitu hipertensi, proteinuria dan edema. Ibu tersebut tidak mengalami kelainan vaskular sebelum hamil. Dampak preeklamsia berat yaitu terjadinya eklampsi yang ditandai dengan kejang.

Faktor-faktor yang

mempengaruhi preeklamsi dan eklamsi adalah Jumlah primigravida, terutama primigravida muda, Distensi rahim yang berlebihan, seperti hidramnion, hamil ganda, mola hidatidosa, Penyakit yang menyertai kehamilan, seperti diabetes melitus, kegemukan, hipertensi kronik, Umur ibu diatas 35 tahun, Preeklamsia berkisar 3%-5% dari kehamilan yang dirawat.

Ibu hamil yang pertama terdeksi menderita preeklamsi, hasil anamnesa ibu menderita hipertensi kronik artinya ibu mengalami hipertensi dari sebelum hamil, sehingga preeklamsi yang dialami ibu pencetusnya karena mengalami hipertensi kronik. Ibu

(7)

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura 176

dianjurkan untuk selalu memantau tekanan darah ke bidan di Puskesman Sama Tiga.

Ibu yang kedua juga terdeteksi preeklamsi dengan usia yang juga sudah berisiko (36 tahun) yaitu >35 tahun, disamping itu juga dapat didukung oleh faktor paritas yang ke lima. Ibu juga dianjurkan untuk rujukan ke dokter spesialis obstetri ginekologi, konsultasi ke Rumah sakit serta datanya diserahkan ke puskesmas agar mendapat pemantauan lebih lanjut. Ibu hamil juga dianjurkan untuk banyak istirahat, mengurangi

konsumsi garam dan banyak

mengkonsumsi sayuran dan buah buahan. 4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Pengetahuan ibu hamil tentang preklamsi sebagian besar (88%) mengalami peningkatan antara sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dalam bentuk ceramah dan diberikan leaflet. Nilai rata-rata pengetahuan sesudah penyuluhan 69,2.

2. Ibu hamil terdeteksi menderita preeklamsi ringan yaitu sebanyak 8%.

4.2. Saran 1. Ibu hamil

Diharapkan agar melakukan pemeriksaan kehamilan dengan

rutin dan meningkatkan pemahamannya tentang preeklamsi 2. Puskesmas Sama Tiga

Diharapkan kepada kepala puskesmas dapat memantau dan menjadikan program yang berkelanjutan dalam deteksi dini preeklamsi dan pencegahan preeklamsi dengan sering mengadakan penyuluhan.

3. Bidan

Diharapkan bidan desa

meningkatkan pemantauan dan penyuluhan kesehatan kepada ibu hamil khususnya tentang preeklamsi.

4. Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil pengabmas ini dapat dijadikan perbandingan atau studi kasus bagi mahasiswi prodi kebidanan khususnya tentang materi preeklamsi pada mata kuliah patologi kebidanan.

5. UCAPAN TERIMA KASIH

Kegiatan ini tidak akan mungkin berhasil tanpa adanya keterkaitan dengan beberapa pihak, sebagai penghargaan, ucapan terimakasih kepada:

1. Kepala Puskesmas Sama Tiga yang sangat mendukung kegiatan pengabdian masyarakat tentang

(8)

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura 177

pendidikan kesehatan dan deteksi dini preeklamsi pada ibu hamil. 2. Bidan desa Gampong Cot

Kecamatan Sama Tiga yang telah mendampingi. pelaksanaan kegiatan 3. Dosen Prodi Kebidanan Meulaboh

sebagai tim pelaksana kegiatan deteksi dini preeklamsi

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] D. Kesmas, “Rakernas Strategi Penurunan AKI dan Neonatal.” Tangerang, 2019.

[2] Isnanda, “Hubungan Pelayanan Atenatal Care (ANC) Dengan Kejadian Preeklampsi Ibu Hamil di RSUD Ulin Banjarmasin.” 2013. [3] Wulandari and Firnawati, “FAKTOR

RISIKO KEJADIAN

PREEKLAMPSIA BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr.

MOEWARDI SURAKARTA,” pp. 29–35, 2010.

[4] Tadulako, Damantalm, and Januarista, “Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklamsi di Poli KIA RSU Anutapura Palu,”

Kesehatan, vol. 2, no. 1, pp. 34–44,

2016.

[5] Notoatmodjo, Pendidikan dan

Perilaku Kesehatan. 2012.

Gambar

Tabel  2.  Jadwal  Pendidikan  kesehatan tentang preeklamsi
Gambar  2.1  Pendidikan  kesehatan  tentang preeklamsi

Referensi

Dokumen terkait

Siswa memahami secara kompleks arti kesantunan dalam berbahasa yang disampaikan oleh tokoh dalam novel Megatkarya Rida K Liamsi. Maksim kebijaksanaan merupakan temuan

• Pekerja yang mempunyai pengalaman dalam bidang tugas yang berkaitan dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik dan cekap?. • Pekerja itu dapat meningkatkan produktiviti

(2) Terdapat pengaruh negatif stres kerja terhadap komitmen organisasi yang ditentukan oleh derajat besarnya pengaruh dalam bentuk koefisien korelasi dan koefisien jalur.

Untuk memproduksi kain batik ada beberapa langkah atau proses yang harus dikerjakan, tentunya di dalam setiap langkah atau proses tidak menutup kemungkinan

a.. bahwa di dalam kegiatan rekapitulasi perolehan suara partai politik peserta Pemilu yang diadakan pada tanggal 17-18 April 2004, PBR tidak mengajukan keberatan atas hasil

Hasil penelitian adalah sebagai berikut : (1)kebutuhan peserta didik terhadap media pembelajaran e-learning geografi didapatkan dari data analisis kebutuhan mengenai

Segala puji dan syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan karunianya, sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul

Sehingga dibutuhkan penanganan khusus yang mencakup penanganan di sentra produksi (pasca panen), dalam proses pengiriman, dan di tempat tujuan. Secara umum, proses