• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. V, 2 Mei 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. V, 2 Mei 2017"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

No. 12/05/18/Th. V, 2 Mei 2017

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI

MARET 2017 PROVINSI LAMPUNG

BPS PROVINSI LAMPUNG

 Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada Maret 2017 sebanyak 54.575 orang, naik sebesar 19,57 persen bila dibandingkan Februari 2017 yaitu sebanyak 45.641 orang. Sementara itu, jika dibandingkan tahun lalu yaitu bulan Maret 2016 juga mengalami kenaikan sebesar 4,25 persen.

 Jumlah penumpang kapal ferry yang berangkat melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung pada Maret 2017 sebanyak 118.974 orang, naik sebesar 7,53 persen jika dibandingkan Februari 2017 yang mencapai 110.641 orang. Sedangkan jumlah kendaraan yang diangkut melalui pelabuhan bakauheni pada Maret 2017 sebanyak 164.298 kendaraan naik sebesar 2 persen jika dibandingkan Februari 2017 sebanyak 161.075 kendaraan. Sementara itu barang yang dimuat melalui Pelabuhan Panjang pada Maret 2017 mencapai 2.173.793 ton, naik sebesar 17,10 persen dibandingkan Februari 2017 yaitu sebanyak 1.856.336 ton. Untuk barang yang dibongkar pada Maret 2017 sebanyak 633.724 ton, naik sebesar 42,67 persen dibandingkan Februari 2017 sebanyak 444.174 ton.

 Penumpang pesawat udara yang berangkat dari Bandara Raden Inten II pada Maret 2017 sebanyak 94.570 orang, naik sebesar 23,19 persen jika dibandingkan Februari 2017 yaitu sebesar 76.767 orang. Sementara itu penumpang pesawat udara yang datang di Bandara Raden Inten II pada Maret 2017 sebanyak 90.105 orang, naik sebesar 22,49 persen dibandingkan dengan Februari 2017 yaitu sebanyak 73.562 orang. Barang yang dimuat dari Bandara Raden Inten II Provinsi Lampung pada Maret 2017 sebanyak 602.534 kg, naik sebesar 9,87 persen dibandingkan dengan Februari 2017 yang hanya mencapai 548.408 kg. Perkembangan barang yang dibongkar pada Maret 2017 mencapai 858.349 kg, naik sebesar 23,68 persen jika dibandingkan Februari 2017 yang mencapai 694.022 kg.

(2)

Angkutan Darat

Jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada Maret 2017 sebanyak 54.575 orang, naik sebesar 19,57 persen dibandingkan Februari 2017 yaitu sebanyak 45.641 orang. Sementara itu, jika dibandingkan dengan tahun lalu bulan Maret 2016, sebanyak 52.350 orang juga mengalami kenaikan sebesar 4,25 persen.

Tabel 1. Perkembangan Keberangkatan Penumpang dari Stasiun Kereta Api

Tanjung Karang Provinsi Lampung Maret 2016, Februari 2017 dan Maret 2017 Uraian Keberangkatan Penumpang % % Maret 2016 Februari 2017 Maret 2017 Perubahan Perubahan Bulan n, n-1 Tahun n, n-1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jumlah Penumpang (orang) 52 350 45 641 54 575 19,57 4,25

Total Km Penumpang (juta km) 10,79 11,24 12,97 15,36 20,15

Rata-rata Km Penumpang (km) 206,16 246,27 237,59 (3,52) 15,25

Total kilometer penumpang (km penumpang) adalah jumlah kilometer dari semua penumpang yang berangkat. Besaran ini merupakan penjumlahan jarak tujuan masing-masing penumpang. Jumlah km penumpang angkutan darat yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada Maret 2017 sebanyak 12,97 juta kilometer penumpang, naik sebesar 15,36 persen dibandingkan Februari 2017 yaitu sebanyak 11,24 juta kilometer penumpang. Demikian pula jika dibandingkan dengan bulan Maret 2016 yaitu sebanyak 10,79 juta kilometer penumpang juga mengalami kenaikan sebesar 20,15 persen.

Rata-rata kilometer penumpang adalah rata-rata jumlah kilometer dari penumpang yang berangkat. Rata-rata km penumpang yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada Maret 2017 mencapai 237,59 km, turun sebesar 3,52 persen jika dibandingkan Februari 2017 yaitu sebanyak 246,27 km. Sebaliknya, jika dibandingkan dengan bulan Maret 2016 yaitu sebanyak 206,16 km mengalami kenaikan sebesar 15,25 persen.

(3)

Grafik 1. Perkembangan Keberangkatan Penumpang dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Provinsi Lampung Maret 2016 s.d Maret 2017

Jumlah barang yang dimuat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada Maret 2017 sebanyak 1.516.101 ton, naik sebesar 19,77 persen dibandingkan Februari 2017 yang mencapai 1.265.847 ton. Jika dibandingkan dengan keadaan tahun lalu pada bulan Maret 2016 sebanyak 1.161.469 ton juga mengalami kenaikan sebesar 30,53 persen.

Total Kilometer Barang (km barang) adalah jumlah kilometer semua barang yang diangkut. Angka ini merupakan hasil penjumlahan jarak dari asal barang sampai ke tujuan dalam satuan ton. Jumlah km ton barang yang dimuat kereta api pada Maret 2017 sebanyak 620,87 juta kilometer, naik sebesar 19,77 jika dibandingkan Februari 2017 yaitu sebanyak 518,39 juta kilometer. Selanjutnya bila dibandingkan dengan bulan Maret 2016 sebanyak 473,95 juta kilometer juga mengalami kenaikan sebesar 31 persen.

Tabel 2. Perkembangan Barang yang Dimuat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Provinsi Lampung Maret 2016, Februari 2017 dan Maret 2017

Uraian Muat Barang % % Maret 2016 Februari 2017 Maret 2017 Perubahan Perubahan Bulan n, n-1 Tahun n, n-1 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Jumlah Barang (ton) 1 161 469 1 265 847 1 516 101 19,77 30,53

Total Km Barang (juta km) 473,95 518,39 620,87 19,77 31,00

Rata-rata Km Ton Barang (km) 408,06 409,52 409,52 0,00 0,36

52.350 52.371 56.271 41.911 66.114 50.137 55.744 52.515 54.875 62.247 58.449 45.641 54.575

(4)

Rata-rata kilometer ton adalah rata-rata jumlah kilometer setiap ton barang yang diangkut. Rata-rata jumlah km ton yang dimuat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada Maret 2017 mencapai 409,52 km, angka ini sama dengan keadaan bulan Februari 2017. Selanjutnya jika dibandingkan dengan tahun lalu Maret 2016 yaitu sebesar 408,06 km mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,36 persen.

Angkutan Laut

Jumlah penumpang kapal ferry yang berangkat dari Pelabuhan Bakauheni Lampung pada Maret 2017 mencapai 118.974 orang, naik sebesar 7,53 persen dibandingkan Februari 2017 yang tercatat sebanyak 110.641 orang. Demikian pula bila dibandingkan dengan keadaan bulan Maret 2016 yang tercatat sebanyak 105.046 0rang, terjadi kenaikan sebesar 13,26 persen

Grafik 2. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Melalui Pelabuhan Bakauheni Lampung Maret 2016 s.d Maret 2017

Penyeberangan melalui angkutan laut selain penumpang ada juga kendaraan, diantaranya: motor, bus, mobil sedan dan sejenisnya, truk, dan pick up. Jumlah kendaraan yang berangkat pada bulan Maret 2017 tercatat sebanyak 164.298 unit, naik sebesar 2 persen jika dibandingkan Februari 2017 sebanyak 161.075 unit. Terlihat pada tabel 3, kenaikan keberangkatan kendaraan terjadi pada semua jenis kendaraan dimana kenaikan tertinggi terjadi pada kendaraan jenis bus sebesar 24,39 persen, yaitu dari 7.824 unit menjadi 9.732 unit.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan keberangkatan kendaraan pada Maret 2016 yaitu sebanyak 137.384 unit, jumlah keberangkatan kendaraan pada maret 2017 ini mengalami kenaikan sebesar 19,59 persen, Bila dirinci menurut jenis kendaraan, hampir semua mengalami kenaikan kecuali jenis kendaraan pick up turun sebesar 2,13 persen yaitu dari 12.686 menjadi 12.416. 105046.0 93387.0 126668.0 82608.0 277771.0 102723.0 138507.0 105819.0 94996.0 157838.0 127035.0 110641.0 118974.0

(5)

Jenis Kendaraan Keberangkatan Kendaraan % % Maret 2016 Februari 2017 Maret 2017 Perubahan Perubahan Bulan n, n-1 Tahun n, n-1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Motor 18 982 22 483 23 078 2,65 21,58 Bus 5 470 7 824 9 732 24,39 77,92

Sedan dan Sejenisnya 35 916 47 597 47 882 0,60 33,32

Truk 64 330 70 943 71 190 0,35 10,66

Pick Up 12 686 12 228 12 416 1,54 (2,13)

Jumlah 137 384 161 075 164 298 2,00 19,59

Jumlah barang yang dimuat melalui Pelabuhan Panjang pada Maret 2017 sebanyak 2.173.793 ton, naik sebesar 17,10 persen dibandingkan Februari 2017 yaitu sebanyak 1.856.336 ton. Sementara itu jika dibandingkan dengan bulan Maret 2016 sebanyak 1.451.926 ton juga mengalami kenaikan sebesar 49,74 persen.

Jumlah barang yang dibongkar di Pelabuhan Panjang pada Maret 2017 mencapai 633.724 ton naik sebesar 42,67 persen. Dibandingkan bulan Februari 2017 yaitu sebanyak 444.174 ton. Sementara itu jika dibandingkan dengan bulan Maret 2016 sebanyak 591.418 ton, juga mengalami kenaikan sebesar 7,15 persen.

Uraian Maret 2016 Februari 2017 Maret 2017

% %

Perubahan Perubahan Bulan n, n-1 Tahun n, n-1 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Muat Barang (ton) 1 451 689 1 856 336 2 173 793 17,10 49,74

Bongkar Barang (ton) 591 418 444 174 633 724 42,67 7,15

Tabel 3. Perkembangan Keberangkatan Kendaraan Melalui Pelabuhan Bakauheni Provinsi Lampung Maret 2016, Februari 2017 dan Maret 2017

Tabel 4. Perkembangan Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Panjang Provinsi Lampung Maret 2016, Februari 2017 dan Maret 2017

(6)

Angkutan Udara

Bandar udara asal keberangkatan dan tujuan kedatangan penumpang serta bongkar dan muat barang pesawat udara di Provinsi Lampung selama Maret 2017 dari dan menuju 5 lokasi bandar udara yaitu Soekarno-Hatta Jakarta (CGK), Hang Nadim Batam (BTH), Seray Pesisir Barat Krui (KRUI), Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (PLM), dan Husein Sastranegara (BDO).

Tabel 5. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Pesawat Udara dari Bandara Radin Inten II Provinsi Lampung Maret 2016, Februari 2017 dan Maret 2017

Bandara Tujuan

Keberangkatan Penumpang % %

Maret

2016 Februari 2017 Maret 2017 Perubahan Perubahan Bulan n, n-1 Tahun n, n-1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jakarta (CGK) 60 621 65 744 82 097 24,87 35,43 Batam (BTH) 4 216 3 858 4 379 13,50 3,87 Krui (KRUI) 4 - - - - Bandung (BDO) 2 634 3 738 4 108 9,90 55,96 Palembang (PLM) 3 891 3 427 3 986 16,31 2,44 Jumlah 71 366 76 767 94 570 23,19 32,51

Jumlah penumpang pesawat udara yang berangkat dari Bandara Radin Inten II pada Maret 2017 sebanyak 94.570 orang, naik sebesar 23,19 persen dibandingkan Februari 2017 sebanyak 76.767 orang. Pada tabel 5 terlihat, kenaikan keberangkatan penumpang terjadi pada semua bandara tujuan dimana persentase kenaikan tertinggi terjadi pada keberangkatan penumpang menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (CGK) yaitu sebesar 24,87 persen dari 65.744 orang menjadi 82.097 orang.

Sementara itu jika dibandingkan dengan keberangkatan penumpang tahun lalu yaitu bulan Maret 2016 yang mencapai 71.366 orang mengalami kenaikan sebesar 32,51 persen. Persentase kenaikan tertinggi terjadi pada keberangkatan menuju Bandara Husein Sastranegara (BDO) sebesar 55,96 persen dari 2.634 orang pada Maret 2016 menjadi 4.108 orang pada Maret 2017.

(7)

Grafik 3. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Pesawat Udara di Provinsi Lampung Maret 2016 s.d. Maret 2017

Jumlah kedatangan penumpang pesawat udara pada Maret 2017 sebanyak 90.105 orang, naik sebesar 22,49 persen jika dibandingkan Februari 2017 sebanyak 73.562 orang. Pada tabel 6 terlihat kenaikan kedatangan penumpang dari semua bandara asal dimana kenaikan tertinggi terdapat pada kedatangan penumpang dari Soekarno-Hatta Jakarta (CGK) yaitu sebesar 23,66 persen dari 62.918 orang menjadi 77.807 orang. Selanjutnya jika dibandingkan dengan tahun lalu Maret 2016 kedatangan penumpang tercatat sebanyak 71.140 orang mengalami kenaikan sebesar 26,66 persen. Selanjutnya jika dilihat dari masing – masing bandara asal, kenaikan kedatangan penumpang tertinggi berasal dari Bandara Husein Sastranegara Bandung (BDO) yaitu sebesar 46,46 persen dari 2.753 orang menjadi 4.032 orang.

Tabel 6. Perkembangan Kedatangan Penumpang Angkutan Udara di Bandar Udara Raden Inten II Provinsi Lampung Maret 2016, Februari 2017 dan

Maret 2017 71366 72420 79222 76631 87899 75710 73220 74813 76767 96956 88164 76767 94570 Asal Bandara Kedatangan Penumpang % % Maret 2016 Februari 2017 Maret 2017 Perubahan Perubahan Bulan n, n-1 Tahun n, n-1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jakarta (CGK) 60 711 62 918 77 807 23,66 28,16 Batam (BTH) 3 822 3 599 4 202 16,75 9,94 Krui (KRUI) 8 - - - - Bandung (BDO) 2 753 3 501 4 032 15,17 46,46 Palembang (PLM) 3 846 3 544 4 064 14,67 5,67 Jumlah 71 140 73 562 90 105 22,49 26,66

(8)

Jumlah barang yang dimuat dari Bandara Raden Inten II Provinsi Lampung pada Maret 2017 sebanyak 602.534 kg, naik sebesar 9,87 persen dibandingkan Februari 2017 yaitu sebanyak 548.408 kg. Kenaikan terbesar terjadi pada tujuan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang (PLM) sebesar 25 persen dari 12.642 kg menjadi 15.803 kg.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu bulan Maret 2016 tercatat barang yang dimuat sebesar 542.913 kg mengalami kenaikan sebesar 10,98 persen. Persentase kenaikan tertinggi terjadi pada tujuan Bandara Husein Sastranegara Bandung (BDO) yang naik sebesar 74,34 persen dari 11,127 kg menjadi 19.399 kg.

Tabel 7. Perkembangan Muat Barang Angkutan Udara di Bandar Udara Raden Inten II Provinsi Lampung Maret 2016, Februari 2017 dan Maret 2017

Jumlah barang yang dibongkar di Bandara Radin Inten II pada Maret 2017 mencapai 858.349 kg, naik sebesar 23,68 persen dibandingkan Februari 2017 yaitu sebanyak 694.022 kg. bila dilihat menurut masing masing bandara asal kenaikan bongkar barang tertinggi berasal dari Bandara Husein Sastranegara Bandung (BDO) sebesar 29,41 persen dari 15.524 kg menjadi 20.090 kg barang. Selanjutnya bila dilihat perbandingan dengan tahun lalu, dari total barang yang dibongkar pada bulan Maret 2016 dengan bulan Maret 2017 mengalami kenaikan sebesar 27,23 persen yaitu dari 674.646 kg menjadi 858.349 kg. Persentase kenaikan terbesar berasal dari Bandara Hang Nadim Batam (BTH) sebesar 43,23 persen yaitu dari 29.921 kg menjadi 42.857 kg barang. Bandara Tujuan Muat Barang (Kg) % % Maret 2016 Februari 2017 Maret 2017 Perubahan Perubahan Bulan n, n-1 Tahun n, n-1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jakarta (CGK) 443 255 477 913 524 323 9 71 18 29 Batam (BTH) 69 216 40 236 43 009 6,89 (37,86) Krui (KRUI) 10 - - - - Bandung (BDO) 11 127 17 617 19 399 10,12 74,34 Palembang (PLM) 19 305 12 642 15 803 25,00 (18,14) Jumlah 542 913 548 408 602 534 9,87 10,89

(9)

Tabel 8. Perkembangan Bongkar Barang Angkutan Udara di Bandar Udara Raden Inten II Provinsi Lampung Maret 2016, Februari 2017 dan Maret 2017

Secara keseluruhan selama Maret 2017, jumlah penumpang terbanyak yang melakukan perjalanan ke luar Provinsi Lampung adalah yang menggunakan kapal ferry melalui pelabuhan penyeberangan Bakauheni yaitu sebesar 44,37 persen, diikuti pesawat udara melalui Bandara Radin Inten II sebesar 35,27 persen. Sedangkan 20,35 persen menggunakan moda transportasi kereta api melalui Stasiun Tanjung Karang.

Grafik 4. Proporsi Keberangkatan Penumpang Kereta Api, Kapal Ferry dan Pesawat Udara di Provinsi Lampung Maret 2017

Kereta Api, 20.35477 Kapal Ferry, 44.37358 Pesawat Udara, 35.27165 Asal Bandara Bongkar Barang (Kg) % % Maret 2016 Februari 2017 Maret 2017 Perubahan Perubahan Bulan n, n-1 Tahun n, n-1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jakarta (CGK) 603 910 619 271 774 512 25,07 28,25 Batam (BTH) 29 921 41 647 42 857 2,91 43,23 Krui (KRUI) 74 - - - - Bandung (BDO) 18 189 15 524 20 090 29,41 10,45 Palembang (PLM) 22 552 17 580 20 890 18,83 (7,37) Jumlah 674 646 694 022 858 349 23,68 27,23

(10)

Total jumlah penumpang yang berangkat pada Maret 2017 mencapai 268.119 orang, naik sebesar 15,05 persen dibandingkan Februari 2017 yaitu sebanyak 233.049 orang. Persentase kenaikan terbesar terjadi pada keberangkatan menggunakan Pesawat Udara yaitu sebesar 23,19, selanjutnya jumlah keberangkatan penumpang yang menggunakan Kereta Api dan Kapal Ferry juga mengalami kenaikan yaitu masing – masing naik sebesar 19,57 persen dan 7,53 persen.

Sementara itu, jumlah penumpang moda transportasi darat, laut dan udara yang berangkat pada Maret 2016 jika dibandingkan Maret 2017 naik sebesar 17,20 persen yaitu dari 228.762 orang menjadi 268.119 orang. Persentase kenaikan tertinggi terjadi pada pesawat udara yaitu sebesar 32,51 persen dari 71.366 orang menjadi 94.570 orang.

Tabel 9. Perkembangan Keberangkatan Penumpang Kereta Api, Kapal Ferry dan Pesawat Udara di Provinsi Lampung Maret 2016, Februari 2017 dan Maret 2017 Uraian Keberangkatan Penumpang % % Maret 2016 Februari 2017 Maret 2017 Perubahan Perubahan Bulan n, n-1 Tahun n, n-1 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Kereta Api 52 350 45 641 54 575 19,57 4,25 Kapal Ferry 105 046 110 641 118 974 7,53 13,26 Pesawat Udara 71 366 76 767 94 570 23,19 32,51 Jumlah 228 762 233 049 268 119 15,05 17,20

(11)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG

Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909, 484329 ; Faksimili (0721) 484329

Email: bps1800@bps.go.id Homepage: http://lampung.bps.go.id

Keterangan lebih lanjut hubungi :

Bidang Statistik Distribusi

Up. Bambang Widjonarko, SP

Telpon (0721) 482909 Email: bps1800@bps.go.id

Gambar

Tabel 1.  Perkembangan Keberangkatan Penumpang dari Stasiun Kereta Api
Grafik 1.  Perkembangan Keberangkatan Penumpang dari Stasiun Kereta  Api Tanjung Karang Provinsi Lampung  Maret 2016 s.d Maret   2017
Grafik 2.  Perkembangan Keberangkatan Penumpang Melalui Pelabuhan  Bakauheni Lampung Maret  2016 s.d  Maret 2017
Tabel 4.  Perkembangan Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Panjang  Provinsi Lampung  Maret  2016,    Februari   2017 dan  Maret  2017
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tata krama berkaitan dengan tempat, seperti tata krama makan di rumah atau di rumah makan (etiket). Tata krama terkait pula dengan struktur sosial seperti usia,

Hasil pengujian dengan menggunakan uji chi-square untuk skala nominal menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara penyakit komorbid dan kejadian efek samping OAT

Proses pengetaman (planing) merupakan proses paling penting, karena pada akhirnya semua komponen dari produk furniture ini harus diketam untuk menghasilkan penampilan

Bahwa Berdasarkan Keterangan Terlapor Atas Nama Andres, SE (Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Mentawai). 1) Bahwa Terlapor adalah Ketua Komisi Pemilihan Umum

Ketepatan dosis stimulansia cair yang digunakan di Afdeling Sumber Jambe sudah sesuai standar yang dianjurkan yaitu 1 g/pohon/bulan tetapi ketepatan waktu aplikasi

Prinsip: adanya gaya sentrifugasi dari sentrifuge dapat memisahkan antara suspensi dari supernatan sehingga telur cacing akan terendapkan. Sedimentasi kurang efisien jika

Dalam melakukan IPO terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh suatu perusahaan, Kendala-kendala yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO, yaitu

Pernyataan ketiga dalam variabel harga yang berbunyi “Saya merasa harga produk KITAKITA FS dapat bersaing dengan restoran lain” memiliki nilai mean yang