• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS DIPONEGORO KARAKTERISTIK PERDAGANGAN DAN JASA DI KAWASAN OBYEK WISATA CANDI PRAMBANAN TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS DIPONEGORO KARAKTERISTIK PERDAGANGAN DAN JASA DI KAWASAN OBYEK WISATA CANDI PRAMBANAN TUGAS AKHIR"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

KARAKTERISTIK PERDAGANGAN DAN JASA DI KAWASAN

OBYEK WISATA CANDI PRAMBANAN

TUGAS AKHIR

HESTIANA PUSPITASARI PAMUNGKAS

L2D 607 021

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEMARANG

DESEMBER 2011

(2)

i ABSTRAK

Pariwisata merupakan sektor yang berperan dalam proses pembangunan dan pengembangan wilayah, memberikan kontribusi bagi pendapatan suatu daerah maupun bagi masyarakat. sehingga pemerintah daerah memiliki tambahan pemasukan dalam rangka pembangunan proyek-proyek maupun kegiatan lain di wilayahnya. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang menyimpan banyak berbagai potensi wisata salah satunya adalah kabupaten Sleman. Letaknya yang strategis dalam jalur pariwisata, membawa pengaruh dan memberikan keuntungan dalam pengembangan perekonomian di kawasan sekitarnya. Ditambah dengan keberadaan Bandara Adisutjipto memberikan kemudahan aksesibiltas bagi wisatawan dan menjadikan Kabupaten Sleman sebagai pusat aktivitas pariwisata. Peluang ini ditangkap oleh seluruh civitas pariwisata di Kabupaten Sleman dengan layanan wisata seperti pengembangan destinasi wisata, penyediaan sarana prasarana wisata, dan lain-lain. Salah satunya adalah Candi Prambanan yang merupakan salah satu peninggalan sejarah sejak abad 10 yang cukup banyak diminati masyarakat untuk dikunjungi. Adanya perkembangan pariwisata khususnya Candi Prambanan cukup membawa dampak dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Perkembangan ini pun tidak luput dengan semakin pesatnya kegiatan perdagangan dan jasa di kawasan Candi Prambanan, yang dipengaruhi oleh supply dan demand, seperti banyaknya wisatawan baik lokal maupun mancanegara, ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana, serta kemudahan aksesibilitas, serta didukung dengan adanya kebijakan dari pemerintah dalam menyediakan lahan untuk kegiatan sektor informal.

Dari identifikasi tersebut, dari tahun ke tahun, jumlah para pedagang baik barang maupun jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan semakin meningkat. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin tinggi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada kegiatan tersebut. Oleh karena itu perlu diketahui karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, dan akan diketahui hubungan keterkaitan antara pedagang, pengunjung dan obyek wisata Candi Prambanan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan teknik analisis adalah mix-method menggunakan analisis deskriptif dimana teknik analisis ini digunakan untuk membantu dan memperjelas penyampaian informasi sesuai data dan hasil survei yang dilakukan. Bentuk data yang bersifat kuantitatif atau angka-angka statistik dapat direduksi menjadi suatu data yang kualitatif yang kemudian akan dideskripsikan guna memperjelas dan memberikan kemudahan dalam pemahaman kepada masyarakat maupun pembaca hasil penelitian ini serta terdapat juga data yang bersifat deskriptif. Untuk mencapai tujuan dilakukan analisis berupa analisis karakteristik pedagang, analisis karakteristik komoditas, analisis karakteristik lokasi, analisis karakteristik sosial pedagang, dan analisis keterkaitan pedagang, pengunjung, dan obyek wisata Candi Prambanan. Selanjutnya dilakukan sistesa analisis sehingga dapat dirumuskan karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan sehingga diketahui hubungan keterkaitan antara pedagang, pengunjung dan obyek wisata Candi Prambanan.

Dari penelitian ini ditemukan bahwa pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan merupakan penduduk sekitar Candi Prambanan yang memiliki tempat tinggal yang dekat dengan Candi Prambanan dan memiliki tingkat ekonomi dan pendidikan yang rendah, sehingga mereka hanya mengandalkan kegiatan berdagang sebagai sumber pendapatan. Jenis komoditas yang dijual merupakan barang umum yang mudah didapatkan di obyek wisata lain. Tidak adanya kekhasan jenis komoditas yang dijual karena tidak adanya pembinaan bagi pedagang sehingga adanya sektor perdagangan tersebut hanya berpengaruh pada ekonomi pedagang dan tidak berkaitan dengan obyek wisata arkeologi Candi Prambanan. Jenis komoditas yang dijual merupakan barang umum yang mudah didapatkan di obyek wisata lain. Tidak adanya kekhasan jenis komoditas yang dijual karena tidak adanya pembinaan bagi pedagang sehingga adanya sektor perdagangan tersebut hanya berpengaruh pada ekonomi pedagang dan tidak berkaitan dengan obyek wisata arkeologi Candi Prambanan. Terciptanya hubungan yang baik antar pedagang maupun dengan pengelola menjadi alasan bagi pedagang untuk tetap bertahan berdagang di kawasan Candi Prambanan. Dari beberapa kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa keberadaaan sektor perdagangan di Candi Prambanan tidak berbasis pariwisata dan merupakan sarana rekreasi yang berpengaruh pada pendapatan pedagang saja serta tidak terbentuk karakter yang menonjol baik dari perdagangan maupun pembinanya.

Rekomendasi yang dapat diberikan meliputi perlu adanya intensitas pertemuan antara pengelola obyek wisata dengan para PKL di kawasan tersebut agar aktivitas pariwisata maupun perdagangan dapat mendukung satu sama lain dan hubungan yang terjalin merupakan hubungan yang saling menguntungkan. Perlunya pembinaan bagi pedagang agar adanya sektor perdagangan tersebut menjadi potensi yang khas sesuai dengan Candi Prambanan dan berkaitan erat dengan Candi Prambanan, seperti jenis komoditas memiliki kekhasan Candi Prambanan, terdapat jasa foto dan lukisan, serta didukung dengan adanya akomodasi bagi pengunjung seperti fasilitas bagi pengunjung meliputi taman, penginapan, hotel, restoran, dan lain-lain. Adanya pelaksanaan relokasi kios dan lapak pedagang hendaknya perlu melibatkan peran dari PKL itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan pengelola langsung menetapkan pemindahan lokasi dan merubah status pedagang menjadi berijin seluruhnya. Hal ini perlu pertimbangan besar dimana dulunya pedagang yang tidak berijin akan sedikit merasa dirugikan karena besarnya biaya yang diperlukan dalam hal sewa kios. Perlu adanya penyediaan sarana untuk tempat istirahat pengunjung agar tidak merusak RTH dan taman yang ada. Yang terakhir perlunya peningkatan peran ketua paguyuban pedagang dalam menampung aspirasi pedagang ataupun keluhan serta dalam hal menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan obyek wisata Candi Prambanan. Hal ini juga tidak lepas dari perlunya peran PKL itu sendiri dalam keikutsertaannya dalam menjalankan hak dan kewajibannya di kawasan obyek wisata tersebut.Dan yang terakhir perlunya peran Dinas Pariwisata agar sektor perdagangan di suatu obyek wisata benar-benar saling terkait satu sama lain sehingga akan menjadi potensi perdagangan yang berbasis pariwisata.

(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir berjudul Karakteristik Perdagangan dan Jasa di Kawasan Obyek Wisata Candi

Prambanan dapat diselesaikan dengan baik. Penyusun menyadari bahwa dalam proses penyusunan

Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya;

2. Dr. rer. nat. Imam Buchori, ST sebagai Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dan Dosen Koordinator Mata Kuliah Metodologi Penelitian yang telah memberikan pengarahan dan kesempatan pada penyusunan Tugas Akhir ini;

3. Ir. Retno Susanti, MT selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan serta semangat dalam penyelesaian Tugas Akhir ini;

4. Landung Esariti, MT, MPS yang telah memberikan banyak rekomendasi selama sesi konsultasi;

5. Ir. Ragil Haryanto, MSP dan Prof. Dr. Ir. Sugiono Soetomo, CES, DEA selaku Dosen pembahas dan penguji yang telah yang memberikan banyak masukan untuk mendapatkan hasil penelitian dan Tugas Akhir yang lebih baik;

6. Keluarga tercinta yang senantiasa memberi semangat dan dukungan;

7. Arya, Listya, Icha, Phasa, Yuva, Tommy dan teman-teman seperjuangan Esktensi Planologi 2007 atas semangat dan bantuannya;

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Semoga dengan adanya penyusunan Tugas Akhir ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat mendukung kelancaran penelitian yang akan dilakukan selanjutnya sehingga dapat bermanfaat bagi semua.

Semarang, Desember 2011

(5)

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR PETA ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan dan Sasaran ... 3

1.3.1 Tujuan ... 3 1.3.2 Sasaran ... 3 1.4 Manfaat Studi ... 4 1.5 Keaslian Penelitian ... 4 1.6 Posisi Penelitian ... 5 1.7 Manfaat Penelitian ... 6 1.8 Ruang Lingkup ... 6

1.8.1 Ruang Lingkup Wilayah ... 6

1.8.2 Ruang Lingkup Substansi ... 12

1.9 Kerangka Pemikiran ... 13

1.10 Pendekatan dan Metode Penelitian ... 15

1.10.1 Pendekatan Penelitian ... 15

1.10.2 Metode dan Teknik Analisis ... 15

1.10.3 Kebutuhan Data ... 16

1.10.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 18

1.10.5 Alat Analisis ... 20

1.10.6 Kerangka Keterkaitan Analisis ... 22

(6)

iv

BAB II KAJIAN PERDAGANGAN DAN JASA DAN PARIWISATA

2.1 Perdagangan ... 24

2.1.1 Jenis Perdagangan ... 24

2.1.2 Sifat Perdagangan ... 25

2.1.2.1 Perdagangan Sektor Formal ... 25

2.1.2.2 Perdagangan Sektor Informal ... 26

2.1.3 Perbedaan Sektor Formal dan Sektor Informal ... 28

2.1.4 Pedagang Kaki Lima (PKL) ... 30

2.1.4.1 Karakteristik Fisik Aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) ... 30

2.1.4.2 Karakteristik Personal Pedagang Kaki Lima (PKL) ... 36

2.1.5 Respon Sosial terhadap Lingkungan ... 36

2.1.6 Perilaku dan Aktivitas Lingkungan ... 38

2.2 Jasa ... 39 2.2.1 Karakteristik Jasa ... 39 2.3 Pariwisata ... 40 2.3.1 Pengertian Pariwisata ... 41 2.3.2 Jenis Pariwisata ... 42 2.3.3 Bentuk Pariwisata ... 43

2.3.4 Fasilitas Pendukung Pariwisata ... 45

2.4 Obyek Wisata Sejarah ... 45

2.5 Hubungan Pariwisata dan Perdagangan dan Jasa ... 46

2.6 Sintesa Literatur ... 47

BAB III TINJAUAN UMUM KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA DI KAWASAN OBYEK WISATA CANDI PRAMBANAN 3.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Sleman... 50

3.1.1 Letak Geografis dan Batas Administrasi Kabupaten Sleman ... 50

3.1.2 Kondisi Fisik Kabupaten Sleman ... 51

3.1.3 Kondisi Fisik Kecamatan Prambanan ... 52

3.2 Gambaran Pariwisata di Kabupaten Sleman ... 52

3.3 Gambaran Obyek Wisata Candi Prambanan ... 53

3.3.1 Sejarah Candi Prambanan ... 53

3.3.2 Profil Candi Prambanan ... 53

3.3.3 Sarana dan Prasarana Obyek Wisata Candi Prambanan ... 55

(7)

v

BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK PERDAGANGAN DAN JASA DI KAWASAN OBYEK WISATA CANDI PRAMBANAN

4.1 Analisis Karakteristik Pedagang di Kawasan Obyek Wisata Candi

Prambanan ... 63

4.1.1 Analisis Karakteristik Pedagang Berdasarkan Asal ... 63

4.1.2 Analisis Karakteristik Pedagang Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Dan Tingkat Pendidikan ... 68

4.1.3 Analisis Karakteristik Pedagang Berdasarkan Tempat Tinggal ... 73

4.1.4 Analisis Karakteristik Pedagang Berdasarkan Lama Berdagang ... 76

4.2 Analisis Karakteristik Komoditas di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 80

4.2.1 Analisis Karakteristik Komoditas Menurut Jenisnya ... 80

4.2.2 Analisis Karakteristik Komoditas Berdasarkan Modal ... 86

4.2.3 Analisis Karakteristik Komoditas Berdasarkan Pembeli ... 91

4.2.4 Analisis Karakteristik Komoditas Berdasarkan Masa Jualan ... 94

4.3 Analisis Lokasi Berdagang Pedagang di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 98

4.3.1 Analisis Lokasi Berdagang Berdasarkan Aktivitas dan Sifat Pelayanan ... 98

4.3.2 Analisis Lokasi Berdagang Berdasarkan Kondisi Awal Mula Berdagang ... 102

4.4 Analisis Karakteristik Sosial Pedagang di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 111

4.4.1 Analisis Karakteristik Sosial Pedagang Berdasarkan Persepsi ... 111

4.4.2 Analisis Karakteristik Sosial Pedagang Berdasarkan Preferensi ... 112

4.4.3 Analisis Karakteristik Sosial Pedagang Berdasarkan Hubungan Sosial . 115 4.5 Analisis Keterkaitan Pedagang dan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 116

4.6 Analisis Keterkaitan Pedagang dan Pengunjung di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 119

4.7 Analisis Keterkaitan Pedagang, Pengunjung, dan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 122

BAB V PENUTUP 5.1 Temuan Studi ... 127

(8)

vi

5.3 Rekomendasi ... 131

DAFTAR PUSTAKA ...

(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pola Penyebaran Memanjang/Linier ... 35

Gambar 2.2 Pola Penyebaran Mengelompok ... 35

Gambar 3.1 Candi Prambanan ... 54

Gambar 3.2 Peta Susunan Candi Prambanan ... 54

Gambar 3.3 Tempat Ibadah (Musholla) ... 55

Gambar 3.4 Tempat Wudhu ... 55

Gambar 3.5 Pusat Informasi dan Tempat Penitipan Barang ... 55

Gambar 3.6 Pusat Informasi Khusus Wisatawan Asing ... 56

Gambar 3.7 Persampahan di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 56

Gambar 3.8 RTH di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 57

Gambar 3.9 Papan Penunjuk di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 57

Gambar 3.10 Parkir Sepeda dan Sepeda Motor di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 57

Gambar 3.11 Parkir Mobil dan Bus di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 57

Gambar 3.12 Peta Taman Wisata Candi Prambanan ... 59

Gambar 3.13 Denah Kawasan Perdagangan di Candi Prambanan ... 60

Gambar 3.14 Jasa Sewa Payung di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 61

Gambar 3.15 Jasa Tukang Foto di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 61

Gambar 3.16 Jenis Komoditas yang Dijual di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 61

Gambar 3.17 Jenis Sarana Dagangan ... 62

Gambar 3.18 Tempat Relokasi Pedagang yang Baru ... 62

Gambar 3.19 Lokasi Relokasi Pedagang Sementara Korban Kebakaran ... 62

Gambar 4.1 Diagram dan Pie-Chart Asal Pedagang ... 64

Gambar 4.2 Diagram dan Pie-Chart Lokasi Tempat Tinggal Pedagang ... 65

Gambar 4.3 Peta Lokasi Asal Pedagang ... 67

Gambar 4.4 Diagram dan Pie-Chart Jumlah Usia Pedagang ... 69

Gambar 4.5 Diagram dan Pie-Chart Jumlah Usia Pedagang Pakaian ... 69

Gambar 4.6 Diagram dan Pie-Chart Jumlah Pedagang Souvenir... 70

Gambar 4.7 Diagram dan Pie-Chart Jumlah Pedagang Makanan/Minuman... 70

(10)

viii

Gambar 4.9 Diagram dan Pie-Chart Tingkat Pendidikan Pedagang ... 72

Gambar 4.10 Diagram dan Pie-Chart Status Tempat Tinggal Pedagang ... 74

Gambar 4.11 Diagram dan Pie-Chart Status Pekerjaan Pedagang ... 75

Gambar 4.12 Diagram dan Pie-Chart Total Keluarga Pedagang ... 76

Gambar 4.13 Diagram dan Pie-Chart Lama Berdagang (tahun) ... 77

Gambar 4.14 Diagram dan Pie-Chart Hari Berdagang Pedagang ... 78

Gambar 4.15 Diagram dan Pie-Chart Lama Berdagang dalam Sehari ... 79

Gambar 4.16 Diagram dan Pie-Chart Jenis Komoditas ... 81

Gambar 4.17 Macam Komoditas yang Dijual ... 82

Gambar 4.18 Diagram dan Pie-Chart Alasan Pemilihan Komoditas yang Dijual ... 84

Gambar 4.19 Diagram dan Pie-Chart Asal Komoditas yang Dijual ... 85

Gambar 4.20 Diagram dan Pie-Chart Besar Modal dalam 1 Bulan ... 87

Gambar 4.21 Diagram dan Pie-Chart Besar Penghasilan Kotor per Bulan ... 88

Gambar 4.22 Diagram dan Pie-Chart Keuntungan Bersih per Bulan ... 90

Gambar 4.23 Diagram dan Pie-Chart Pembeli Komoditas ... 92

Gambar 4.24 Diagram dan Pie-Chart Segmentasi Usia Pembeli per Komoditas ... 93

Gambar 4.25 Diagram dan Pie-Chart Segmentasi Usia Pembeli Komoditas ... 94

Gambar 4.26 Pie-Chart Hari Penjualan Laris Dibagi per Komoditas ... 95

Gambar 4.27 Diagram dan Pie-Chart Hari Penjualan Laris ... 95

Gambar 4.28 Diagram dan Pie-Chart Masa Penjualan Laris ... 96

Gambar 4.29 Ramainya Pengunjung pada saat Liburan ... 97

Gambar 4.30 Diagram dan Pie-Chart Masa Penjualan Sepi ... 97

Gambar 4.31 Sepinya Pengunjung pada Hari Aktif Kerja ... 98

Gambar 4.32 Diagram dan Pie-Chart Sarana Berdagang ... 99

Gambar 4.33 Salah Satu Jenis Sarana Dagang Berupa Kios di Candi Prambanan ... 100

Gambar 4.34 Salah Satu Jenis Sarana Dagang Berupa Lapak di Candi Prambanan ... 100

Gambar 4.35 Salah satu Jenis Sarana Dagang Berupa Gelaran di Candi Prambanan ... 101

Gambar 4.36 Diagram dan Pie-Chart Cara Berjualan Komoditas ... 102

Gambar 4.37 Diagram Harga Sewa per Bulan ... 103

Gambar 4.38 Diagram dan Pie-Chart Awal Mula Berdagang ... 104

Gambar 4.39 Diagram dan Pie-Chart Lokasi Bedagang ... 105

Gambar 4.40 Denah Lokasi Kios Pedagang (Lama) ... 107

Gambar 4.41 Lokasi Baru untuk Berdagang di Candi Prambanan ... 108

Gambar 4.42 Pemanfaatan RTH untuk Parkir Cadangan ... 108

(11)

ix

Gambar 4.44 Denah Perkiosan TWC Prambanan (Baru) ... 110

Gambar 4.45 Diagram dan Pie-Chart Alasan Berdagang ... 111

Gambar 4.46 Diagram dan Pie-Chart Pekerjaan Sebelum Menjadi Pedagang ... 113

Gambar 4.47 Diagram dan Pie-Chart Keinginan Berganti Mata pencaharian... 114

(12)

x

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Keaslian Penelitian ... 4

Tabel I.2 Kriteria Narasumber atau Responden ... 16

Tabel I.3 Kebutuhan Data Penelitian ... 17

Tabel I.4 Distribusi Penyebaran Sampel Pedagang di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 20

Tabel II.1 Variabel Penelitian di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 48

Tabel II.2 Sintesa Teori ... 49

Tabel III.1 Kecamatan, Luas Wilayah, dan Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman ... 50

Tabel III.2 Jenis Penggunaan Lahan Kabupaten Sleman ... 51

Tabel III.3 Jumlah Penduduk Kecamatan Prambanan ... 52

Tabel III.4 Jumlah Wisatawan di Candi Prambanan ... 57

Tabel III.5 Jumlah Pedagang Berijin di Kawasan Candi Prambanan ... 58

Tabel III.6 Jumlah Pedagang tidak Berijin di Kawasan Candi Prambanan ... 58

Tabel IV.1 Asal Pedagang di Candi Prambanan ... 64

Tabel IV.2 Lokasi Tempat Tinggal Pedagang di Candi Prambanan ... 65

Tabel IV.3 Lokasi Tempat tinggal Pedagang Asli di Candi Prambanan ... 65

Tabel IV.4 Usia Pedagang di Candi Prambanan ... 68

Tabel IV.5 Usia Pedagang di Candi Prambanan per Komoditas ... 69

Tabel IV.6 Jenis Kelamin Pedagang di Candi Prambanan ... 71

Tabel IV.7 Tingkat Pendidikan Pedagang di Candi Prambanan ... 71

Tabel IV.8 Status Tempat Tinggal Pedagang ... 74

Tabel IV.9 Status Pekerjaan Pedagang ... 75

Tabel IV.10 Total Keluarga yang Ikut Tinggal ... 75

Tabel IV.11 Lama Berdagang (tahun) ... 77

Tabel IV.12 Hari Berdagang ... 78

Tabel IV.13 Lama Berdagang dalam Sehari ... 79

Tabel IV.14 Jenis Komoditas ... 80

Tabel IV.15 Alasan Pemilihan Komoditas yang Dijual ... 83

Tabel IV.16 Asal Komoditas yang Dijual ... 84

Tabel IV.17 Besar Modal dalam 1 Bulan ... 86

(13)

xi

Tabel IV.19 Besar Keuntungan Bersih per Bulan ... 90

Tabel IV.20 Pembeli Komoditas ... 92

Tabel IV.21 Segmentasi Usia Pembeli Komoditas ... 93

Tabel IV.22 Hari Penjualan Laris ... 94

Tabel IV.23 Masa Penjualan Laris ... 96

Tabel IV.24 Masa Penjualan Sepi ... 97

Tabel IV.25 Sarana Berdagang ... 99

Tabel IV.26 Cara Berjualan Komoditas ... 101

Tabel IV.27 Harga Sewa per Bulan ... 103

Tabel IV.28 Awal Mula Berdagang ... 104

Tabel IV.29 Lokasi Berdagang ... 105

Tabel IV.30 Alasan Berdagang ... 111

Tabel IV.31 Pekerjaan Sebelum Menjadi Pedagang ... 113

Tabel IV.32 Keinginan Berganti Mata Pencaharian ... 114

Tabel IV.33 Bentuk Relasi Antar Pedagang ... 115

Tabel IV.34 Matriks Keterkaitan Pedagang, Pengunjung, dan Obyek Wisata Candi Prambanan ... 123

(14)

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan I.1 Posisi Penelitian dalam Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota ... 6

Bagan I.2 Kerangka Pikir ... 14

Bagan I.3 Kerangka Keterkaitan Analisis ... 22

Bagan II.1 Hubungan Manusia-Lingkungan dan Perubahan ... 38

(15)

xiii

DAFTAR PETA

Peta 1 Peta Administrasi Provinsi Yogyakarta... 8

Peta 2 Peta Administrasi Kabupaten Sleman ... 9

Peta 3 Peta Administrasi Kecamatan Prambanan ... 10

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (UU No. 9 tahun 1990). Sebagai kegiatan perekonomian, sektor pariwisata telah menjadi potensi andalan dan menjadi prioritas pengembangan bagi sejumlah negara, terlebih bagi negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan daya tarik wisata yang cukup besar, banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya, dan kehidupan masyarakat (etnik).

Sebagai salah satu sektor pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu wilayah (Soemardjan, 1977), pariwisata dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk mendorong pembangunan pada wilayah–wilayah tertentu yang mempunyai potensi obyek wisata sehingga dapat membawa manfaat dan pengaruh yang cukup besar meliputi aspek ekonomi (sumber devisa, pajak-pajak), aspek sosial (penciptaan lapangan kerja) dan aspek budaya. Selain itu pariwisata juga merupakan sektor yang sangat kompleks yang terdiri atas berbagai komponen, seperti atraksi, turis, transportasi, akomodasi, promosi, dan sebagainya (Mill & Morrison, 1985 and Gunn, 1988).

Kegiatan pariwisata juga merupakan salah satu sektor yang sangat berperan dalam proses pembangunan dan pengembangan wilayah yaitu dalam memberikan kontribusi bagi pendapatan suatu daerah maupun bagi masyarakat. Dengan kontribusi yang di berikan ini, pemerintah daerah memiliki tambahan pemasukan dalam rangka pembangunan proyek-proyek maupun kegiatan lain di wilayahnya. Dalam menunjang perkembangannya, kegiatan pariwisata perlu didukung dengan fasilitas-fasilitas standar yang meliputi toilet, rumah makan, akomodasi berupa hotel, dan lain-lain.

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang menyimpan banyak berbagai potensi wisata salah satunya adalah kabupaten Sleman. Letaknya yang strategis dalam jalur pariwisata, membawa pengaruh dan memberikan keuntungan dalam pengembangan perekonomian di kawasan sekitarnya. Ditambah dengan kemudahan transportasi serta adanya Bandara Adisutjipto memberikan kemudahan aksesibiltas bagi wisatawan. Keragaman obyek wisata dengan karakter unik seperti Kraton dan Candi Prambanan menjadikan Kabupaten Sleman sebagai pusat aktivitas pariwisata. Peluang ini ditangkap oleh seluruh civitas pariwisata di Kabupaten Sleman dengan layanan wisata seperti pengembangan destinasi wisata, penyediaan sarana prasarana wisata, dan lain-lain.

(17)

2

Candi Prambanan merupakan salah satu peninggalan sejarah sejak abad 10 merupakan salah satu obyek wisata yang cukup diminati oleh masyarakat. Lokasi yang strategis di sepanjang jalan utama Solo-Yogyakarta memudahkan dalam mengakses lokasi tersebut. Selain adanya kelengkapan sarana dan prasarana, ditambah lagi adanya fasilitas pendukung berupa atraksi penampilan Sendratari Ramayana menjadikan pilihan tersendiri bagi wisatawan baik dalam negeri maupun dalam negeri.

Seiring perkembangan dari tahun ke tahun, jumlah pengunjung juga semakin meningkat, baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan mancanegara. Dari hal tersebut memunculkan peluang bagi masyarakat sekitar untuk sektor lain di kawasan tersebut, salah satunya adalah sektor perdagangan dan jasa. Bentuk sektor perdagangan dan jasa yang sangat mendominasi yaitu munculnya pedagang-pedagang informal baik berupa barang ataupun jasa. Dari tahun ke tahun, jumlah para pedagang baik barang maupun jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan semakin meningkat yang mengindikasikan sempitnya lapangan pekerjaan. Kesempatan kerja yang semakin kecil dan jumlah tenaga kerja yang besar serta tingkat ekenomi dan pendidikan yang rendah membuat masyarakat memilih untuk membuka lapangan kerja sendiri.

Semakin meningkatnya jumlah para pedagang sektor informal di kawasan obyek wisata Candi Prambanan menyebabkan adanya persaingan di antara para pedagang, dan menyebabkan para pelaku sektor perdagangan dan jasa melakukan dagang di tempat atau kawasan yang tidak diperbolehkan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada kegiatan tersebut. Dari latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai “Karakteristik Perdagangan dan Jasa di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan” dimana fokus penelitiannya dilakukan di dalam kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

1.2 Rumusan Masalah

Adanya perkembangan pariwisata, peningkatan jumlah pengunjung di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, serta adanya potensi wisata sejarah khususnya Candi Prambanan yang terletak di Kabupaten Sleman, dapat menarik wisatawan baik lokal maupun dari luar negri, juga dapat menarik orang atau masyarakat sekitar ikut memanfaatkan peluang tersebut dengan dengan cara berdagang baik barang maupun jasa di sekitar kawasan tersebut.

Seiring perkembangannya, jumlah pelaku sektor perdagangan dan jasa khususnya sektor informal di kawasan obyek wisata Candi Prambanan juga semakin meningkat. Hal tersebut dapat mengakibatkan pelaku sektor perdagangan melakukan aktivitas berjualan tidak ditempat yang semestinya, timbulnya persaingan antar pelaku sektor perdagangan dan jasa. Selain itu tersedianya

supply dan demand turut menyumbang sebagai faktor pendorong munculnya sektor perdagangan

(18)

3

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah penyebab munculnya kegiatan perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, meliputi peningkatan jumlah pengunjung, peningkatan jumlah penduduk sekitar yang ikut berpartisipasi dalam aktivitas perdagangan dan jasa di kawasan Candi Prambanan, adanya kebijakan dari pemerintah daerah untuk menyediakan lahan untuk kegiatan sektor informal khususnya perdagangan dan jasa di kawasan tersebut sehingga akan mendukung aktivitas pariwisata di Candi Prambanan.

Dari latar belakang tersebut yang muncul di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, muncul pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut:

1. Bagaimanakah karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan?

2. Hubungan keterkaitan antara pedagang, pengunjung dan obyek wisata Candi Prambanan.

1.3 Tujuan dan Sasaran

Dalam melakukan suatu perlu ditentukan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Adapun tujuan dan sasarannya adalah sebagai berikut:

1.3.1 Tujuan

Penyusunan laporan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan dan untuk mengetahui hubungan keterkaitan pedagang, pengunjung dan obyek wisata Candi Prambanan sehingga akan diketahui pihak yang berkaitan secara langsung dengan aktivitas tersebut.

1.3.2 Sasaran

Adapun sasaran yang akan dicapai, antara lain:

• Menganalisis karakteristik pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, • Menganalisis karakteristik komoditas di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, • Menganalisis lokasi berdagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, • Menganalisis kondisi sosial pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, • Menganalisis keterkaitan karakteristik pedagang dan obyek wisata Candi Prambanan,

• Menganalisis keterkaitan karakteristik pedagang dan pengunjung di kawasan obyek wisata Candi Prambanan,

• Menganalisis keterkaitan pedagang, pengunjung, dan obyek wisata Candi Prambanan. Berdasarkan sasaran-sasaran tersebut, akan dirumuskan bagaimana karakteristik perdagangan da jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan dan diketahui hubungan keterkaitan antara pedagang, pengunjung, dan obyek wisata Candi Prambanan.

(19)

4

1.4 Manfaat Studi

Manfaat penelitian mengenai yang ingin dicapai melalui studi Karakteristik Perdagangan dan Jasa di kawasan Obyek Wisata candi Prambanan ini antara lain:

• Temuan studi diharapkan dapat menjadi manfaat dan referensi mengenai karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan,

• Memberikan rekomendasi dari studi ini sehingga dapat dilakukan suatu tindakan lanjut dalam pengelolaan sektor perdagangan dan jasa khususnya di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

1.5 Keaslian Penelitian

Keaslian penelitian adalah suatu langkah awal dalam usaha mewujudkan suatu penelitian yang asli tanpa unsur plagiat dari penelitian orang lain. Hal tersebut dilakukan agar penelitian yang dilakukan merupakan murni hasil karya peneliti dalam mengidentifikasi karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan. Keaslian penelitian berikut akan mengedepankan mengenai karakteristik pedagang, karakteristik komoditas, karakteristik lokasi, dan karakteristik sosial pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan. Berikut beberapa penelitian yang juga menjadi acuan materi dalam melakukan penelitian ini:

Tabel I.1 Keaslian Penelitian

Penelitian Tujuan Metode Hasil

Identifikasi Hubungan Karakteristik Kegiatan PKL dan Kegiatan Formal serta Kesesuaian Ruangnya di Jl. Malioboro-Ahmad Yani Yogyakarta (Ratih Widihabsari, 2001) Mengidentifikasi hubungan kegiatan PKL dan aktivitas formal serta kesesuaian ruangnya di Jalan Malioboro dan Ahmad Yani

Metode analisis yang digunakan

adalah metode deskriptif

kualitatif menggunakan distribusi frekuensi untuk menganalisis karakteristik PKL yang terdiri dari karakteristik umum PKL, karakteristik kegiatan PKL, dan karakteristik lokasi PKL dan

menganalisis karakteristik

kegiatan formal serta

menganalisis keterkaitan dari semua analisis. Metode deskriptif kuantitatif untuk menganalisis

keterkaitan kegiatan formal

dengan kegiatan PKL dengan menggunakan tabulasi silang. Kemudia metode superimpose

peta untuk menganalisis

kesesuaian penggunaan ruang dengan memberikan gambaran kebijakan yang berlaku dengan penyebaran PKL eksisting.

Dalam karakteristik kegiatan

formal diketahui adanya

hubungan simbiosis dan

parasitisme dengan bentuk interaksi berupa hubungan

kompetitif. Dari analisis

keterkaitan ditemukan

bahwa antara jenis dagangan

formal dengan jenis

dagangan PKL mempunyai hubungan yang sangat erat. Jenis dagangn formal yang

bervariatif sangat

mempengaruhi jenis

dagangan PKL. Pemilihan

lokasi selalu menempati

tempat ramai dan

aksesibilitas yang tinggi.

Kajian Karakteristik

Pedagang Kaki

Lima (PKL) dalam

Mengetahui karakteristik pedagang kaki lima

Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis distribusi

frekuensi, crosstabs, dan

Karakteristik PKL dalam beraktivitas dan memilih lokasi berdagang di kawasan

(20)

5 Beraktivitas dan Memilih Lokasi Berdagang di Kawasan Perkantoran Kota Semarang (Wilayah studi: Jalan Pahlawan- Kusumawardhani-Menteri Soepeno) (Popy Rosita, 2006). (PKL) alam beraktivitas dan memilih lokasi berdagang di kawasan perkantoran Kota Semarang.

deskriptif kuantitatif dimana

teknik analisis tersebut

digunakan untuk menemukenali

karakteristik PKL dalam

beraktivitas dan memilih lokasi Berdasarkan kondisi eksisting, menemukenali karakteristik PKL dalam beraktivitas dan memilih

lokasi Berdasarkan persepsi

pedagang serta menemukenali

persepsi konsumen terhadap

keberadaan PKL

perkantoran ini dibedakan menjadi dua yaitu secara

makro yang diketahui

bahwa bentuk keterkaitan

aktivitas PKL dengan

kegiatan formal disekitarnya

dapat mendatangkan

konsumen. PKL mempunyai karakteristik memilih lokasi yang dekat dengan kawasan

perkantoran bahkan

berbatasan langsung dengan

gedung perkantoran dan

mencari lokasi berdagang yang berbatasan langsung dengan jalan raya.

Karakteristik Pedagangan dan Jasa di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan (Hestiana Puspitasari Pamungkas, 2011) Mengetahui karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan

obyek wisata Candi

Prambanan, dan mengetahui hubungan keterkaitan antara pedagang, pengunjung dan

obyek wisata Candi Prambanan sehingga akan diketahui pihak yang berkaitan langsung dengan aktivitas tersebut.

Pendekatan yang digunakan

adalah pendekatan kuantitatif. Sedangkan metode analisis yang

digunakan adalah deskriptif

menggunakan distribusi

frekuensi. Metode mix method digunakan untuk menjelaskan

hasil-hasil berupa angka

kemudian di deskriptifkan

menjadi sebuah narasi.

Mengetahui karakteristik

pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan dan mengetahui keterkaitan

antara pedagang,

pengunjung, dan obyek

wisata Candi Prambanan sehingga diketahui pihak yang berkaitan langsung dengan aktivitas tersebut.

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011

1.6 Posisi Penelitian

Posisi penelitian menunjukkan letak tema penelitian dalam disiplin ilmu Perencanaan wilayah dan kota yang ada. Perencanaan wilayah dan kota memiliki dua makna perencanaan, yaitu perencanaan wilayah dan perencanaan kota. Penelitian dengan tema karakteristik perdagangan dan jasa yang ada di kawasan obyek wisata Candi Prambanan ini termasuk dalam bidang perencanaan kota terutama pada bagian pengembangan kota yang membahas perdagangan dan jasa. Posisi penelitian berada pada pengembangan pariwisata yang terkait dengan meningkatnya jumlah pengunjung dan munculnya sektor perdagangan dan jasa.

Adapun posisi penelitian ini dalam disiplin ilmu Perencanaan wilayah dan kota secara skematis dapat dilihat dalam Bagan I.1 sebagai berikut:

(21)

6

1.7 Manfaat Penelitian

Hasil kajian penelitian karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan ini, akan diperoleh beberapa pola-pola atau bentuk-bentuk kegiatan perdagangan dan jasa di kawasan Candi Prambanan sesuai dengan kondisi eksisting di lapangan. Dari bentuk-bentuk kegiatan tersebut, dapat diketahui karakteristik pedagang dan hubungan keterkaitan antara pedagang, pengunjung, dan keberadaan obyek wisata Candi Prambanan, baik secara langsung maupun tidak.

1.8 Ruang Lingkup

Dalam perencanaan wilayah dan kota terdapat dua macam ruang lingkup yaitu lingkup wilayah dan ruang lingkup substansi. Ruang lingkup wilayah adalah lingkup analisis keruangan yang dijadikan objek studi dengan batas-batas administrasinya. Sedangkan ruang lingkup substansi adalah analisis elemen-elemen dasar objek studi.

1.8.1 Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah makro yaitu Kabupaten Sleman yang terletak diantara 107º 15’ 03” dan 107º 29’ 30” bujur timur 7° 34’ 51” dan 7° 47’ 03” lintang selatan dengan ketinggian antara 100 – 2500 meter diatas permukaan laut. Adapun batas-batas wilayah administrasinya adalah sebagai berikut:

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011 Bagan I.1

Posisi Penelitian dalam Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Wilayah dan Kota

Perencanaan Wilayah Perencanaan Kota

Perkembangan Pariwisata

Meningkatnya pengunjung

Munculnya Sektor Perdagangan dan Jasa

Karakteristik Perdagangan dan Jasa di Kawasan Obyek Wisata

Meningkatnya jumlah penduduk

Tersedianya lahan

Sempitnya lapangan pekerjaan

Tingkat ekonomi dan pendidikan yang rendah

(22)

7

Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang Sebelah Timur : Kabupaten Klaten

Sebelah Selatan : Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta Sebelah Barat : Kabupaten Kulonprogo

Sedangkan untuk ruang lingkup wilayah mikro meliputi kawasan perdagangan dan jasa di dalam kompleks Candi Prambanan. Justifikasi pemilihan lokasi penelitian adalah semakin berkembangnya kawasan obyek wisata Candi Prambanan, peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Sleman dari tahun ke tahun, disertai meningkatnya jumlah pengunjung dan pelaku sektor perdagangan dan jasa (pedagang) di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

(23)

8

(24)

9

(25)

10

(26)

11

(27)

12

Kawasan obyek wisata Candi Prambanan menempati kompleks seluas 39,8 hektar. Selain itu terdapat candi-candi peninggalan purbakala lain seperti Candi Sewu, Candi Bubrah, Candi Umbung, dll. Selain itu terdapat museum untuk menyimpan peninggalan sejarah, dan fasilitas pendukung lainnya untuk mendukung kegiatan wisata tersebut.

1.8.2 Ruang Lingkup Substansi

Ruang lingkup substansi dalam penelitian ini meliputi:

• Mengidentifikasi karakteristik pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan. Identifikasi dilakukan dengan kuesioner untuk mengetahui asal daerah, lokasi tempat tinggal, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status tempat tinggal, status pekerjaan, total keluarga, lama berdagang (dalam tahun dan hari), hari berdagang.

• Mengidentifikasi karakteristik komoditas di kawasan obyek wisata Candi Prambanan. Identifikasi ini meliputi jenis komoditas yang dijual, alasan pemilihan komoditas yang dijual, asal komoditas yang dijual, besar modal, besar penghasilan kotor dan keuntungan bersih, pembeli komoditas, segmentasi usia pembeli, masa jualan laris dan sepi.

• Mengidentifikasi karakteristik lokasi berdagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan. Identifikasi dilakukan dengan menyebar kuesioner dengan pertanyaan yang terdiri dari sarana berdagang, cara berdagang, harga sewa, awal mula berjualan, dan lokasi berdagang. • Mengidentifikasi karakteristik sosial pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan

yang meliputi alasan berdagang, pekerjaan sebelum menjadi pedagang, keinginan berganti pekerjaan, relasi antar pedagang, relasi antara pedagang dengan pengelola serta bentuk relasinya.

• Menganalisis karakteristik pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan. Sehingga akan diketahui apakah masyarakat memang menggantungkan hidupnya pada kegiatan obyek wisata Candi Prambanan atau tidak.

• Menganalisis karakteristik komoditas di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, sehingga akan di ketahui seberapa besar omset yang di dapat.

• Menganalisis karakteristik lokasi berdagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, sehingga akan diketahui apakah masyarakat pelaku sektor perdagangan dan jasa memang menggantungkan hidupnya pada kegiatan tersebut, ataukah ada pilihan lain untuk bekerja. • Menganalisis karakteristik sosial pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan,

sehingga akan diketahui kondisi sosial pedagang, khususnya relasi atau hubungan yang terjadi antar pedagang dikawasan tersebut.

(28)

13

• Menganalisis keterkaitan antara pedagang dan pengunjung di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

• Menganalisis keterkaitan pedagang, pengunjung, dan obyek wisata Candi Prambanan. 1.9 Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini diperlukan urutan cara berpikir yang merupakan gambaran dari proses yang harus dilalui selama pelaksanaan penelitian, hingga mencapai tujuan yang dinginkan. Dilatarbelakangi adanya potensi wisata yang cukup besar khususnya di Provinsi Yogyakarta akan memacu pertumbuhan di kawasan sekitar baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun budaya. Tersedianya supply dan demand di kawasan tersebut memacu untuk munculnya sektor perdagangan dan jasa. Dari hal tersebut akan diteliti karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka analisis di bawah ini:

(29)

14

Tersedianya Supply:

•Kelengkapan fasilitas dan sarana Prasarana

•Kemudahan aksesibilitas Adanya potensi sektor pariwisata yang cukup besar

Perkembangan pariwisata di Kabupaten Sleman, Yogyakarta

Pengembangan wisata sejarah dan budaya di Candi Prambanan

Memacu pertumbuhan di kawasan sekitarnya

Aspek ekonomi

Karakteristik Perdagangan dan Jasa di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan Aspek sosial Aspek budaya

Muncul sektor perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan Tersedianya Demand:

•Jumlah pengunjung yang terus meningkat Melakukan kegiatan berdagang tidak ditempat semestinya Tidak mempunyai ijin dagang

1) Bagaimanakah karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan 2) Hubungan keterkaitan pedagang, pengunjung, dan obyek wisata Candi Prambanan

Adanya kebijakan dari pengelola dalam menyediakan lahan untuk

kegiatan sektor informal

Pemberdayaan masyarakat setempat

Persaingan antara pedagang di kawasan Candi Prambanan

Jumlah pedagang pendatang semakin banyak

Pedagang Liar

Intervensi ruang

Okupansi ruang

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011 Bagan I.2

Kerangka Pikir Identifikasi dan analisis

karakteristik pedagang di kawasan obyek wisata Candi

Prambanan

Identifikasi dan analisis karakteristik komoditas di

kawasan obyek wisata Candi Prambanan

Identifikasi dan analisis lokasi berdagang di kawasan obyek wisata

Candi Prambanan

Identifikasi dan analisis kondisi sosial pedagang di

kawasan obyek wisata Candi Prambanan

4 2

1 3

Analisis keterkaitan karakteristik pedagang dan obyek wisata Candi Prambanan 5

Karakteristik Perdagangan dan Jasa di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan

Kesimpulan Rekomendasi

Diketahui hubungan keterkaitan pedagang, pengunjung, dan keberadaan obyek wisata Candi

Prambanan

Analisis keterkaitan karakteristik pedagang dan pengunjung di kawasan obyek wisata Candi Prambanan

(30)

15

1.10 Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan dan metode penelitian merupakan salah satu tahap untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode penelitian berfungsi untuk memberikan penjelasan mengenai pendekatan penelitian, teknik yang digunakan dalam memperoleh dan mengolah data.

1.10.1 Pendekatan Penelitian

Tahap pendekatan penelitian merupakan tahap lanjut setelah didapat informasi atau data yang diperlukan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan menggunakan pendekatan bersifat kuantitatif dimana pendekatan ini lebih mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya (Indrayanto, 2010).

Sedangkan teknik analisis adalah mix-method menggunakan analisis deskriptif dimana teknik analisis ini digunakan untuk membantu dan memperjelas penyampaian informasi sesuai data dan hasil survei yang dilakukan. Bentuk data yang bersifat kuantitatif atau angka-angka statistik dapat direduksi menjadi suatu data yang kualitatif yang kemudian akan dideskripsikan guna memperjelas dan memberikan kemudahan dalam pemahaman kepada masyarakat maupun pembaca hasil penelitian ini.

Analisis ini dilakukan dengan mengkaji karakteristik pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, mengkaji komoditas di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, mengidentifikasi lokasi berdagang, mengkaji kondisi sosial pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

1.10.2 Metode dan Teknik Analisis

Metode penelitian yang dilakukan berupa survei lapangan, dimana tahap pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei primer dan survei sekunder. Survei primer didapat dengan melakukan observasi langsung kondisi di lapangan. Sedangkan survei sekunder di dapat dari kajian literatur, dari data tersebut yang di dapat nantinya dilakukan tahapan yang terakhir berupa tahapan analisis, sehingga nantinya akan dicapai tujuan yang dimaksud.

1) Survei primer

Survei primer dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui:

(31)

16

Pengamatan langsung (Direct Observation)

Aspek penting dalam observasi adalah mengenai kondisi eksisting yang terkait dengan aspek kehidupan masyarakat terutama secara fisik sehingga dapat mengetahui karakteristik wilayahnya serta karakteristik pelaku sektor perdagangan dan jasa. Hasilnya berupa dokumentasi seperti foto maupun rekaman yang dapat digunakan untuk memperjelas deskripsi.

• Kuesioner

Kuesioner dilakukan untuk mengetahui karakteristik pedagang, jenis komoditas yang dijual, lokasi berdagang, hubungan sosial pedagang, dan lain-lain. Penggunaan kuesioner dalam penelitian ini nantinya akan dinarasikan secara deskriptif melalui metode distribusi frekuensi. Penentuan kriteria untuk obyek kuesioner kurang lebih dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel I.2

Kriteria Narasumber atau Responden

No Krteria Uraian

1 Pedagang di kawasan Candi

Prambanan

Obyek sasaran kuesioner adalah para pedagang yang sudah lama berdagang di kawasan tersebut, jumlah tergantung sampel yang sudah dihitung.

2 Pedagang sesuai jenis

komoditas

Kriteria pedagang terbagi sesuai dengan jenis komoditas yang diperjualbelikan, jumlahnya ditentukan sesuai perhitungan sampel.

3 Pedagang sesuai status

berdagang

Status berdagang disini adalah pedagang yang mempunyai ijin dan tidak mempunyai ijin.

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011

2) Survei sekunder

Pengumpulan data sekunder ini dilakukan melalui kajian literatur dan survei ke instansi-instansi terkait diantaranya Kantor unit Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan, Bagian Operasional Obyek Wisata Candi Prambanan, Kantor Kelurahan Kecamatan Prambanan, dll.

1.10.3 Kebutuhan Data

Kebutuhan utama dari suatu penelitian adalah mendapatkan data yang diperlukan. Dalam rancangan survei, dibutuhkan daftar kebutuhan data untuk mempermudah teknis pelaksanaan dalam pengumpulan data dan dapat digunakan sebagai panduan dan acuan dalam pelaksanaan survei sehingga akan memudahkan pula dalam proses analisis. Berikut adalah tabel kebutuhan data penelitian:

(32)

17

(33)

18

1.10.4 Teknik Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi dimana populasi tersebut merupakan obyek penelitian. Tujuan ditentukannya sampel dalam penelitian adalah terwakilinya populasi, artinya anggota atau elemen dalam sampel dapat dianggap menggambarkan keadaan atau ciri populasinya. Dalam Kartini Kartono (1996) disebutkan bahwa setiap anggota dari populasi mempunyai kemungkinan dan kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Dalam penentuan sampel perlu dibedakan beberapa kriteria yang akan menjawab sasaran penelitian, diantaranya:

• Tempat Penelitian

Tempat yang dijadikan penelitian adalah area perdagangan dan jasa di dalam kompleks kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

• Pelaku atau Narasumber

Pelaku atau obyek dalam penelitian ini adalah para pedagang yang ada di dalam kompleks kawasan Candi Prambanan. Sampel yang digunakan sebagai narasumber sebaiknya memenuhi kriteria, memahami sesuatu karena terlibat langsung di dalamnya (Sugiyono, 2005). Sampel yang ditentukan akan digunakan sebagai dasar untuk kuesioner yang akan disebar untuk mencari data-data primer terkait penelitian.

• Aktivitas

Aktivitas yang diteliti adalah aktivitas perdagangan dan jasa disekitar Candi Prambanan, yang nantinya akan berkaitan dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui karakteristik pedagang, dan mengetahui hubungan keterkaitan pedagang, pengunjung, dan keberadaan obyek wisata Candi Prambanan. Aktivitas juga dibedakan menurut kegiatan berdagang sesuai status dan jenis komoditas yang dijual.

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling (sampel bertujuan) dimana teknik ini akan memudahkan pengumpulan data tentang kondisi lingkungan pada lokasi penelitian (Iriyanti, 2006). Purposive sampling (sampel bertujuan) adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang peneliti harapkan. Hal ini dapat diketahui dari pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan yang sudah lama berdagang di kawasan tersebut.(> + 5 tahun). Metode pengambilan sampel diambil dengan cara purposive proportioned area sample. Purposive proportioned area

sample merupakan salah satu teknik pengambilan sampel menurut area/kawasan dimana responden

yang dijaring adalah responden di wilayah studi yang terbagi menjadi menurut kategori yang ditentukan, yaitu pedagang yang berijin dan pedagang yang tidak berijin. Selanjutnya dikelompokkan lagi menurut jenis komoditas yang diperdagangkan.

(34)

19

Penentuan sampel dengan menggunakan purposive proportioned area sample. Pemilihan responden menggunakan rumus:

Keterangan :

S = ukuran sampel N = ukuran populasi

P = besaran proporsi populasi

Z = normal variabel yang merupakan nilai reliabilitas (100%)

80 % 90 % 95 % 100 %

Z 1,290 1,645 1,960 3

d = derajat kecermatan (level of significant ) : 1%, 5%, 10 % Sumber: Sugiarto, 2001

Dalam pengambilan sampel ini derajat kesalahan yang digunakan adalah 10% dengan tingkat realibilitas sebesar 100% yang berarti nilai Z adalah 3. Besaran proporsi populasi yang digunakan adalah sebesar 10% yang didasarkan pada pertimbangan keterbatasan sumber daya yang dilakukan dalam melakukan survei. Ukuran populasi yang digunakan adalah jumlah pedagang yang berada di dalam komplek kawasan Candi Prambanan Berdasarkan cara tersebut, maka ukuran sampel ditentukan sebagai berikut:

Menurut Data Statistik Kantor Operasional Candi Prambanan, jumlah pedagang berijin sebanyak 157 pedagang, dan jumlah pedagang tidak berijin sebanyak 514 pedagang. Perhitungan jumlah sampel yang telah ditentukan dapat dilihat sebagai berikut:

S = NZ2 P(1-P) Nd2+Z2 P(1-P) S = 671(3) 2 10%(1-10%) 671(10%)2+(3)2 10%(1-10%)

S = 72,275266 dibulatkan menjadi 72 sampel S = 543,51

(35)

20

Tabel I.4

Distribusi Penyebaran Sampel Pedagang di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan

No. Jenis

Jumlah Kuesioner yang Akan Disebar ke Pedagang

Berijin Tidak berijin

1 Pakaian - 23

2 Souvenir 13 24

3 Makanan/minuman 4 8

Jumlah 17 55

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011

1.10.5 Alat Analisis

Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis kuantitatif. Dengan metode ini, maka alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi merupakan cara mengatur atau menyusun data dengan mengelompokkan data-data berdasarkan ciri-ciri penting dari sejumlah besar data ke dalam beberapa kelas dan kemudian dihitung banyaknya pengamatan yang masuk ke dalam setiap kelas. Berdasarkan jenis data yang

n = 514 671

n = 55,153502 dibulatkan menjadi 55 sampel x 72

Pedagang Tidak Berijin

215 514 x 55 = 23 pedagang Pakaian = n = 157 671

n = 16,846498 dibulatkan menjadi 17 sampel x 72 Pedagang Berijin 124 157 x 17= 13 pedagang Souvenir = 33 157 x 17 = 4 pedagang Makanan&minuman= 224 514 x 55 = 24 pedagang Souvenir = 75 514 x 55 =8 pedagang Makanan/minuman =

(36)

21

digolongkan didalamnya, distribusi frekuensi dibagi menjadi dua, yaitu distribusi frekuensi

bilangan dan distribusi frekuensi kategoris. Distribusi frekuensi bilangan adalah distribusi

frekuensi yang berisikan data berupa angka-angka, dimana data itu dibagi atas golongan-golongan yang dinamakan kelas-kelas, menurut besarnya bilangan. Sedangkan distribusi frekuensi kategoris adalah distribusi frekuensi yang berisikan data bukan angka, dimana data itu dibagi atas golongan-golongan yang dinamakan kelas-kelas, berdasarkan sifat lain. Distribusi frekuensi umumnya disajikan dalam bentuk daftar yang berisi kelas interval dan jumlah obyek (frekuensi) yang termasuk dalam kelas interval tersebut.

Kelas interval banyaknya obyek yang dikumpulkan dalam kelompok-kelompok tertentu, berbentuk interval a-b. Dalam interval a-b dimasukkan semua data yang bernilai mulai dari a sampai dengan b. Urutan kelas interval disusun dari atas ke bawah mulai dari data yang terkecil. Kelas interval diberi nama dari atas ke bawah sebagai kelas interval pertama.

Frekuensi (f) menyatakan jumlah data yang terdapat dalam kelas interval.

Distribusi frekuensi ini didasarkan atas pengumpulan data dengan sistem kuesioner (angket) yang nantinya akan dikualitatifkan secara desktiptif.

(37)

22

1.10.6 Kerangka Keterkaitan Analisis

Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2011 Bagan I.3

Kerangka Keterkaitan Analisis

INPUT PROSES/ANALISIS OUTPUT

Mengidentifikasi karakteristik sosial pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan yang meliputi alasan berdagang, pekerjaan sebelum menjadi pedagang, keinginan berganti

pekerjaan, relasi antar pedagang, relasi antara pedagang dengan pengelola serta bentuk relasinya.

Mengidentifikasi karakteristik lokasi berdagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan meliputi sarana berdagang, cara berdagang, harga sewa, awal mula berjualan, dan lokasi berdagang.

Diketahui analisis lokasi dan pemetaan

lokasiberdagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan

Karakteristik Perdagangan dan Jasa di Kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan

Hubungan Keterkaitan antara Pedagang, Pengunjung, dan

obyek wisata Candi Prambanan

Mengidentifikasi karakteristik pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan yang meliputi: asal daerah, lokasi tempat tinggal, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status tempat tinggal, status pekerjaan, total keluarga, lama berdagang (dalam tahun dan hari), hari berdagang.

Menganalisis karakteristik pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan

Diketahui karakteristik pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan Deskriptif 1 Diketahui analisis karakteristik sosial pedagang (berdasarkan persepsi sosial dan preferensi sosial) Deskriptif Deskriptif Menganalisis karakteristik lokasi berdagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan

3

Menganalisis kondisi sosial pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan

4

Mengidentifikasi karakteristik komoditas di kawasan obyek wisata Candi Prambanan meliputi jenis komoditas yang dijual, alasan pemilihan komoditas yang dijual, asal komoditas yang dijual, besar modal, besar penghasilan kotor dan keuntungan bersih, pembeli komoditas, segmentasi usia pembeli, masa jualan laris dan sepi

Menganalisis

karakteristik komoditas (barang dan jasa) di kawasan obyek wisata Candi Prambanan

Diketahui karakteristik

komoditas di kawasan obyek wisata Candi Prambanan

2 Deskriptif

Analisis keterkaitan pedagang dan obyek wisata Candi Prambanan

Analisis keterkaitan pedagang dan pengunjung di kawasan obyek wisata Candi Prambanan

5

(38)

23

1.11 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran dari penyusunan proposal penelitian ini. Selain itu berisi tentang ruang lingkup yang terdiri dari ruang lingkup wilayah yang menjadi obyek penelitian serta ruang lingkup substansional yang akan dibahas dalam penelitian ini. Kemudian terdapat definisi operasional yang berfungsi untuk menjelaskan tujuan penelitian, posisi penelitian dalam lingkup perencanaan wilayah dan kota, manfaat penelitian, kerangka pikir dan sistematika penyusunan.

BAB II KAJIAN PERDAGANGAN DAN JASA DAN PARIWISATA

Bab ini berisi tentang teori-teori yang diperlukan dalam penyusunan proposal penelitian yang diambil dari literatur-literatur yang relevan, meliputi pengertian perdagangan, jenis perdagangan, sifat perdagangan, perbedaan sektor informal dan sektor formal, PKL sebagai salah satu bentuk perdagangan sektor informal, karakteristik fisik aktivitas PKL, serta pengertian jasa beserta karakteristiknya, pengertian pariwisata, jenis pariwisata, bentuk pariwisata, obyek wisata sejarah, dan yang terakhir sintesa literatur.

BAB III TINJAUAN UMUM KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA DI KAWASAN OBYEK WISATA CANDI PRAMBANAN

Bab III berisi tentang gambaran karakteristik wilayah studi yang di dapat dari hasil survei instansi dan survei di lapangan, yang meliputi gambaran umum wilayah Kabupaten Sleman, gambaran obyek wisata Candi Prambanan, dan perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK PERDAGANGAN DAN JASA DI

KAWASAN OBYEK WISATA CANDI PRAMBANAN

Bab ini meliputi analisis pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan, analisis komoditas atau barang yang dijual oleh pedagang, dan analisis lokasi berdagang, analisis sosial pedagang, analisis keterkaitan karakteristik pedagang dan obyek wisata Candi Prambanan, dan analisis keterkaitan karakteristik pedagang dan pengunjung di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang temuan studi, kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan.

(39)

17

Tabel I.3

Kebutuhan Data Penelitian

Tujuan Sasaran Analisis Data Bentuk Data Sumber Tahun

Data Teknik Pengumpulan Data Mengetahui karakteristik perdagangan dan jasa di kawasan obyek wisata Candi Prambanan dan hubungan keterkaitan pedagang, pengunjung, dan obyek wisata Candi Prambanan.

Mengidentifikasi karakteristik pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

Menganalisis karakteristik pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

asal daerah

lokasi tempat tinggal

usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan

status tempat tinggal, status pekerjaan, total keluarga lama berdagang (dalam tahun dan hari), hari

berdagang. Deskriptif Narasi Tabel angka Data Instansi, Pedagang Terbaru Kuesioner, Kajian Dokumen Mengidentifikasi karakteristik komoditas di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

Menganalisis karakteristik komoditas (barang dan jasa) di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

jenis komoditas yang dijual

alasan pemilihan komoditas yang dijual asal komoditas yang dijual,

besar modal,

besar penghasilan kotor dan keuntungan bersih pembeli komoditas

segmentasi usia pembeli masa jualan laris dan sepi

Deskriptif Narasi Tabel angka Data Instansi, Pedagang Terbaru Kuesioner, Pengamatan langsung, Kajian Dokumen Mengidentifikasi karakteristik lokasi berdagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

Menganalisis persepsi dan preferensi pedagang dalam berkegiatan berdagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

sarana berdagang cara berdagang harga sewa awal mula berjualan lokasi berdagang

Deskriptif Narasi

Pedagang Terbaru Kuesioner, Pengamatan langsung, Kajian Dokumen

Mengidentifikasi kondisi sosial pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

Menganalisis kondisi sosial pedagang di kawasan obyek wisata Candi Prambanan dalam kaitannya relasi antar pedagang dan pengelola.

alasan berdagang

pekerjaan sebelum menjadi pedagang keinginan berganti pekerjaan relasi antar pedagang

relasi antara pedagang dengan pengelola bentuk relasinya.

Deskriptif Narasi

Pedagang Terbaru Kuesioner, Pengamatan langsung, Kajian dokumen

Menganalisis keterkaitan pedagang dan obyek wisata Candi Prambanan

- Aspek-aspek dalam analisis tersebut yang berkaitan erat dengan Candi Prambanan.

Deskriptif Narasi

- - -

Menganalisis keterkaitan pedagang dan pengunjung di kawasan obyek wisata Candi Prambanan

- Aspek-aspek dalam analisis tersebut yang berkaitan erat dengan keberadaan pengunjung di kawasan Candi Prambanan.

Deskriptif Narasi

- - -

Menganalisis keterkaitan pedagang, pengunjung, dan obyek wisata Candi Prambanan.

- Kesimpulan dari analisis keterkaitan pedagang dan obyek wisata Candi Prambanan, dan analisis keterkaitan pedagang dan pengunjung di kawasan obyek wisata Candi Prambanan.

Deskriptif Narasi

- - -

Gambar

Tabel I.1  Keaslian Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

negara kesatuan tidak hanya harus dibaca sebagai sebuah proposal untuk bersatunya Indonesia, tetapi juga dipahami sebagai niat baik untuk mengembalikan dominasi

11 Dari penelitian di Bailang dan Bengkol, didapatkan data pada tahun 2015 di Puskesmas Bailang yang menunjukkan adanya lebih banyak pasien laki-laki suspek TB (153

Pada percobaan ini, proliferasi dan regenerasi tunas pisang secara in vitro selama 10 bulan pada media MS dengan penambahan BAP, TDZ, dan IAA dengan jumlah siklus subkultur

Hal ini sesuai dengan literatur yang mengatakan tidak terdapat hubungan yang secara bermakna antara lesi litik dengan kadar kalsium darah, berdasarkan literatur

Penulis-penulis dengan sedikit pengetahuan cenderung memproduksi tulisan deskriptif yang kurang logis dan tidak koheren (Stein, 1983 dalam Stahlman dan Luckner, 1991). Sehingga

Daya hasil cabai besar di pengaruhi oleh beberapa karakter seperti tinggi tanaman, diameter batang, umur berbunga, umur panen, panjang buah, diameter buah, tebal daging, jumlah biji

Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yg berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yg lalu, jeruk sudah tumbuh di

Berdasarkan hasil dari perencanaan kebutuhan BTS dan optimasi penempatan menara telekomunikasi bersama di Kabupaten Sidoarjo untuk tahun 2018, dapat diambil