• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosiding Seminar Nasional Informatika ISSN dan Sistem Informasi Volume 3, Nomor 3, Okt Feb 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prosiding Seminar Nasional Informatika ISSN dan Sistem Informasi Volume 3, Nomor 3, Okt Feb 2020"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI METODE TOPSIS UNTUK

MENENTUKAN PENERIMAAN BEASISWA

BAGI SISWA BERPRESTASI

Ahmad Fauzi, S.Kom, M.Kom Teknik Informatika, Universitas Pamulang

Jl. Surya Kencana No. 1, Pamulang, Tanggerang Selatan-Indonesia E-mail : ahmadfauzi@unpam.ac.id

ABSTRAK

Dalam mendongkrak hasil belajar para peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tadika Pertiwi Cinere, maka pihak sekolah melakukan pemilihan siswa berprestasi untuk diberikan beasiswa. Namun, pemilihan siswa di SMK Tadika Pertiwi Cinere saat ini masih menggunakan sistem atau cara rapat yang berbelit-belit sehingga cenderung memakan waktu yang relatif lama terutama pada tahap diskusi rapat guru, dan memungkinkan timbulnya ketidak seragaman kriteria yang akan dipakai, sehingga kurang akurat dalam menentukan siswa yang akan diberikan. Diperlukan suatu Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat membantu Guru atau pihak yang mengelola pemberian beasiswa tersebut. Oleh karena itu, penulis merancang sebuah aplikasi Sistem Pendukung Keputusan berbasis Desktop dengan metode yang penulis gunakan, yaitu metode Technique for Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). Metode TOPSIS juga dikenal dengan istilah metode multikriteria, serta metode ini cukup lengkap dan akurat serta dapat diterapkan pada proses pemilihan pemberian beasiswa pada siswa berprestasi di SMK Tadika Pertiwi. Sistem ini dapat menghasilkan laporan yang berisi nilai seleksi siswa, yang dimana nilai tersebut dapat menjadi acuan Guru atau pihak yang terkait dalam melakukan pemilihan pemberian beasiswa.

Kata kunci: Pemilihan Beasiswa Siswa Berprestasi, Sistem Pendukung Keputusan, Technique for Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS).

ABSTRACT

In boosting the learning outcomes of students at Tadika Pertiwi Cinere Vocational High School (VHS), the school selected outstanding students to be awarded scholarships. However, currently the selection of students at Tadika Pertiwi Cinere Vocational High School still uses a convoluted system of meetings so that it tends to take a relatively long time, especially at the discussion stage of teacher meetings, and allows for the emergence of a variety of criteria to be used, making it less accurate in determining students to be given. A Decision Support System (DSS) is needed that can help the teacher or the party managing the scholarship. Therefore, the author designed a Desktop-based Decision Support System application using the method, the Technique for Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) method. The TOPSIS method is also known as the multicriteria method, and this method is quite complete, accurate and can be applied to the selection process of awarding scholarships to outstanding

(2)

students at Tadika Pertiwi Vocational High School. This system can produce a report that contains the value of student selection, which is where the value can be a reference for the teacher or related parties in conducting the selection of scholarships.

Keywords: Selection of Student Achievement Scholarship, Decision Support System (DSS), Technique for Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS).

BAB I PENDAHULUAN

Beasiswa merupakan bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan meringankan beban biaya demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Di mana diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta, kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti, atau juga dari kantor tempat bekerja, yang karena prestasi seorang dapat diberikan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya melalui pendidikan (Ramadhani, 2016). Yang juga memberi korelasi positif terhadap disiplin, dimana penerima beasiswa dituntut kedisiplinannya baik dari segi disiplin prestasi, disiplin peraturan, disiplin tindakan dan disiplin prosedur (Dian, 2017)

Demikian juga di SMK Tadika Pertiwi terdapat program pemberian beasiswa tetapi sistem saat ini berupa sebuah kelompok yang memiliki wewenang dalam menentukan kepada siapa beasiswa itu akan diberikan. Sehingga terdapat kelemahan pada sistem yang sedang berjalan saat ini salah satunya kurang objekifnya penyisihan calon penerima beasiswa, hal ini terjadi karena pihak yang diberi kepercayaan dalam pengambilan keputusan melihat kriteria-kriteria yang ditentukan secara terpisah dan juga dipengaruhi oleh jumlah data calon penerima beasiswa yang masuk. Penentuan penerima beasiswa sangat penting dipertimbangkan agar tepat guna dan harus sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut (Melita, 2017)

BAB II LANDASAN TEORI

Pemberian beasiswa dapat diklasifikasikan sebagai masalah semi terstruktur. Masalah semi-terstruktur dapat berarti bahwa data dan proses sudah terdefinisi dengan baik namun metode solusinya tidak pasti. Pemecahan masalah semiterstruktur meliputi kombinasi dari prosedur solusi standar dan penilaian manusia. Namun hasil akhir dari calon penerima beasiswa tidak selalu diputuskan berdasarkan perhitungan yang pasti tapi berdasarkan kebijakan dari pembuat keputusanlah yang akhirnya menentukan calon penerima beasiswa (Daeng, 2014).Dengan penerapan metode TOPSIS pada sistem seleksi penerimaan beasiswa, diharapkan sekolah atau panitia dapat memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna membantu mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan dan dapat menghasilkan data yang lebih akurat (Siagian, 2011). Metode ini banyak digunakan karena konsepnya yang sederhana dan mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana (Murnawarman, 2012).

(3)

Sehubungan dengan pentingnya beasiswa bagi penerimanya dan belum adanya alat bantu atau metode yang digunakan untuk menentukan penerima beasiswa, maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu pembuat keputusan dalam memberikan rekomendasi penerima beasiswa tersebut (Candra, 2015). Penelitian terkait sistem pendukung keputusan sudah banyak diterapkan dalam berbagai bidang seperti dalam perusahaan (penerimaan karyawan baru, pemberian bonus) bahkan dalam pendidikan (penerimaan beasiswa, penerimaan murid baru), tetapi berdasarkan telaah, belum ada penelitian yang menggunakan Metode TOPSIS dalam proses seleksi terhadap calon penerima beasiswa(Nuri, 2013).

Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual maupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logika dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut (Taufik, 2013).

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah gambaran fungsionalitas dari sistem, sehingga pengguna sistem paham dan mengerti terhadap kegunaan sistem yang akan dibangun. Berikut ini adalah use case diagram dari aplikasi.

Gambar 3. 1 Use Case Diagram Aplikasi SPK

3.2. Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem. Activity diagram dapat digunakan untuk alur kerja model, use case individual, atau logika keputusan yang terkandung dalam metode individual. Berikut ini adalah activity diagram dari aplikasi

(4)

a. Activity Diagram Login

Gambar 3. 2 Activity Diagram Login

Activity diagram ini menjelaskan bahwa saat admin membuka aplikasi, yang muncul pertama kali pada aplikasi tersebut adalah form utama. Namun, beberapa menu pada form utama tersebut tidak aktif. Untuk mengaktifkannya, maka admin harus login terlebih dahulu, dengan memasukan username dan password. Jika username dan password tersebut benar atau valid, maka sistem akan menutup form login, menampilkan form utama kembali dan mengaktifkan beberapa menu pada form utama

3.3. Sequence Diagram

Sequence diagram menunjukkan urutan pertukaran pesan-pesan yang dilakukan oleh sekumpulan objek atau aktor yang mengerjakan pekerjaan. Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek. Berikut ini adalah sequence diagram aplikasi SPK Pemilihan Pemberian Beasiswa Siswa

(5)

a. Sequence Diagram Login

Gambar 3. 3 Sequence Diagram Login

3.4. Rancangan Antar Muka

a. Halaman Beranda

Gambar 3. 4 Halaman Beranda

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi User Interface

Antarmuka sistem aplikasi merupakan salah satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan komputer/laptop. Antarmuka merupakan komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Terdapat 2 (dua) jenis antarmuka, yaitu Command Line

(6)

Interface (CLI) dan Graphical User Interface (GUI), berikut ini adalah implementasi setiap antarmuka.

4.1.1 Implementasi User Interface Halam

Halaman Beranda merupakan halaman utama yang dapat mengakses semua fitur-fitur yang terdapat pada aplikasi ini dan merupakan lanjutan dari akses login yang berhasil. Berikut ini implementasi antarmuka pada halaman beranda

Gambar 4. 1 Implementasi Halaman Beranda

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perancangan, implementasi dan pengujian Sistem Seleksi Penerimaan Beasiswa pada SMK Tadika Pertiwi dengan menerapkan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk melakukan seleksi siswa, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Sistem yang akan digunakan menerapkan kriteria atau syarat-syarat yang objektif (mencangkup universal keadaan yang menentukan bagi semua pihak tanpa ada satupun pihak yang diuntungkan) dalam penilaian calon penerima.

b. Tim seleksi dapat semakin mudah dalam memilih calon penerima, dikarenakan sistem yang telah diajukan sudah menyeleksi calon-calon penerima sesuai syarat atau kriteria yang telah di tentukan.

(7)

5.1 Saran

Dari hasil analisa dan perancangan sistem ini, menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembangunan sistem ini, dan berikut adalah saran yang diberikan untuk meningkatkan dan fungsi:

a. Program yang dibangun saat ini masih dapat dikembangkan seperti menambahkan besaran beasiswa yang didapat atau potongan keuangan; dalam persen atauun nominal berdasarkan kebijakan yang berlaku serta syarat dan ketentuan yang ada.

b. Program ini perlu dilakukan pengembangan tidak hanya seleksi pemilihan penerimaan beasiswa saja melainkan pendataan nilai siswa secara rinci dan menyeluruh agar memudahkan melengkapi data yang menunjang pemilihan beasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Daeng, S. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Menggunakan Teorema Bayes dan Dempster-Shafer. Jurnal Pekommas, Vol. 17, 23-32.

[2] Dian, S. (2017). Pengaruh Pemberian Beasiswa Bidik Misi Terhadap Motivasi Berprestasi dan Disiplin Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi di Kota Palembang. Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, 6-11

[3] Melita. (2017). Metode Simple Additive Weighting(SAW) dalam Penentuan Pemberian Beasiswa pada Siswa Sekolah Menengah Atas. Jurnal Swabumi, 114-123

[4] Murnawarman. (2012). Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Technique for Order by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Jurnal Sistem Informasi (JSI), VOL. 4, NO. 1, 398-412 398-412

[5] Nuri Guntur (2013). Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa kepada Peserta Didik Baru Menggunakan Metode TOPSIS. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, 265-272

[6] Taufik, R. (2013). Sistem Informasi Manajemen Konsep Dasar Analisa dan Metode Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Gambar

Gambar 3. 1 Use Case Diagram Aplikasi SPK 3.2.  Activity Diagram
Gambar 3. 2 Activity Diagram Login
Gambar 3. 3 Sequence Diagram Login
Gambar 4. 1 Implementasi Halaman Beranda

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu cara- cara yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian sesuai dengan instrument yang

Pasal 2 peraturan Menteri Agraria No 9 Tahun 1965 menentukan: “jika penguasaan atas tanah negara yang diberikan kepada departemen-departemen, direktorat-direktorat, dan

Pengaturan arah putaran motor AC tiga fasa dapat dilakukan seperti yang telah dibahas pada subbab 2.3.1, sedangkan untuk pengaturan kecepatannya dilakukan dengan

Forum Pengurangan Risiko Bencana di setiap desa bisa menjadi mediator kalu tidak menjadi konsultan kecil di desa itu, bagaimana kriteria pemimpinn ke depan memiliki

Model fit diperoleh setelah mengeliminasi beberapa variabel observed yang tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel laten seperti persepsi terhadap sarana

1 20 35 Diklat Advanced Cardiac Life Jumlah perawat 186,220,000 baru BKPP. Support (ACLS) rumah

Hasil dari analisis tersebut, membantu peneliti dalam melakukan evaluasi atas pencegahan yang ada dan bisa digunakan sebagai dasar dalam memberikan saran

Revisi soal dilakukan karena beberapa hal, diantaranya adalah soal yang terlalu sukar, daya pembeda yang bernilai positif dalam kategori jelek, dan untuk soal