• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI

A.

A. Definisi HipertensiDefinisi Hipertensi

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer, 2001).

mmHg. (Smeltzer, 2001).

Hipertensi didefinisikan oleh

Hipertensi didefinisikan oleh  Joint  Joint National National Committee Committee on on DetectionDetection  (JIVC)  (JIVC) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai hipertensi maligna.

hipertensi maligna.

Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95

Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95  –  –   104  104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini  berdasarkan

 berdasarkan peningkatan peningkatan tekanan tekanan diastolik diastolik karena karena dianggap dianggap lebih lebih serius serius dari dari peningkatanpeningkatan sistolik (Smith Tom, 1995).

sistolik (Smith Tom, 1995).

B.

B. Klasifikasi HipertensiKlasifikasi Hipertensi

Klasifikasi hipertensi menurut WHO, yaitu: Klasifikasi hipertensi menurut WHO, yaitu: 1.

1. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140 mmHg danTekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140 mmHg dan diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg

diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg 2.

2. Tekanan darah perbatasan (broder line) Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg dan diastolikyaitu bila sistolik 141-149 mmHg dan diastolik 91-94 mmHg

91-94 mmHg 3.

3. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama dengan 160Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95mmHg.

mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95mmHg.

Klasifikasi menurut The Joint National Committee on the Detection and Treatment Klasifikasi menurut The Joint National Committee on the Detection and Treatment of Hipertension, yaitu:

of Hipertension, yaitu: 1.

1. DiastolikDiastolik a.

a. < < 85 85 mmHg mmHg : : Tekanan Tekanan darah darah normalnormal  b.

 b. 8585 –  – 99 99 mmHg mmHg : : Tekanan Tekanan darah darah normal normal tinggitinggi c.

(2)

d.

d. 105105 –  – 114 114 mmHg mmHg : : Hipertensi Hipertensi sedangsedang e.

e. >115 >115 mmHg mmHg : : Hipertensi Hipertensi beratberat 2.

2. Sistolik (dengan tekanan diastolik 90 mmHg)Sistolik (dengan tekanan diastolik 90 mmHg) a.

a. < < 140 140 mmHg mmHg : : Tekanan Tekanan darah darah normalnormal  b.

 b. 140140 –  – 159 159 mmHg mmHg : : Hipertensi Hipertensi sistolik sistolik perbatasan perbatasan terisolasiterisolasi c.

c. > > 160 160 mmHg mmHg : : Hipertensi Hipertensi sistolik sistolik teriisolasiteriisolasi

Krisis hipertensi adalah Suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak Krisis hipertensi adalah Suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak (sistole ≥180 mmHg dan/atau diastole ≥120 mmHg), pada penderita hipertensi, yg (sistole ≥180 mmHg dan/atau diastole ≥120 mmHg), pada penderita hipertensi, yg membutuhkan penanggulangan segera yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi membutuhkan penanggulangan segera yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi dengan kemungkinan timbulnya atau telah terjadi kelainan organ target (otak, mata dengan kemungkinan timbulnya atau telah terjadi kelainan organ target (otak, mata (retina), ginjal, jantung, dan pembuluh darah).

(retina), ginjal, jantung, dan pembuluh darah).

Tingginya tekanan darah bervariasi, yang terpenting adalah cepat naiknya tekanan Tingginya tekanan darah bervariasi, yang terpenting adalah cepat naiknya tekanan darah, diantaranya yaitu:

darah, diantaranya yaitu: 1.

1. Hipertensi EmergensiHipertensi Emergensi

Situasi dimana diperlukan penurunan tekanan darah yang segera dengan obat Situasi dimana diperlukan penurunan tekanan darah yang segera dengan obat antihipertensi parenteral karena adanya kerusakan organ target akut atau antihipertensi parenteral karena adanya kerusakan organ target akut atau  progresif target

 progresif target akut akut atau atau progresif. progresif. Kenaikan Kenaikan TD TD mendadak mendadak yg yg disertai disertai kerusakankerusakan organ target yang progresif dan di perlukan tindakan penurunan TD yg segera dalam organ target yang progresif dan di perlukan tindakan penurunan TD yg segera dalam kurun waktu menit/jam.

kurun waktu menit/jam. 2.

2. Hipertensi UrgensiHipertensi Urgensi

Situasi dimana terdapat peningkatan tekanan darah yang bermakna tanpa adanya Situasi dimana terdapat peningkatan tekanan darah yang bermakna tanpa adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif bermakna tanpa adanya gejala gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif bermakna tanpa adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif dan tekanan darah perlu diturunkan yang berat atau kerusakan organ target progresif dan tekanan darah perlu diturunkan dalam beberapa jam. Penurunan TD harus dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48 jam dalam beberapa jam. Penurunan TD harus dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48 jam (penurunan tekanan darah dapat dilaksanakan lebih lambat (dalam hitungan jam (penurunan tekanan darah dapat dilaksanakan lebih lambat (dalam hitungan jam sampai hari).

(3)

C.

C. EtiologiEtiologi

Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik). Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan  perifer.

 perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi: 1.

1. Genetik: Respon neurologi Genetik: Respon neurologi terhadap stress terhadap stress atau kelainan eksresi atau kelainan eksresi atau transport atau transport Na.Na. 2.

2. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darahObesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah meningkat.

meningkat. 3.

3. Stress Lingkungan.Stress Lingkungan. 4.

4. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaranHilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran  pembuluh darah.

 pembuluh darah.

Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu: Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu: 1.

1. Hipertensi PrimerHipertensi Primer

Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system rennin genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas. Ciri lainnya yaitu: umur (jika umur angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas. Ciri lainnya yaitu: umur (jika umur  bertambah maka TD men

 bertambah maka TD meningkat), jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuaningkat), jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan ),), ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih), kebiasaan hidup (konsumsi garam ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih), kebiasaan hidup (konsumsi garam yang tinggi melebihi dari 30 gr, kegemukan atau makan berlebihan, stres, merokok, yang tinggi melebihi dari 30 gr, kegemukan atau makan berlebihan, stres, merokok, minum alcohol, dan minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin).

minum alcohol, dan minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin). 2.

2. Hipertensi SekunderHipertensi Sekunder

Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler renal, diabetes Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler renal, diabetes melitus, stroke.

melitus, stroke.

Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan- perubahan pada:

 perubahan pada: 1.

1. Elastisitas dinding aorta menurun.Elastisitas dinding aorta menurun. 2.

2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku.Katub jantung menebal dan menjadi kaku. 3.

3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.

(4)

4.

4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitasKehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas  pembuluh

 pembuluh darah darah perifer perifer untuk untuk oksigenasi oksigenasi Meningkatnya Meningkatnya resistensi resistensi pembuluh pembuluh darahdarah  perifer.

 perifer.

D.

D. PatofisiologiPatofisiologi

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap norepinefrin, meskipun vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.

tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Renin mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.

mencetuskan keadaan hipertensi.

Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural dan Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang

(5)

 pada

 pada gilirannya gilirannya menurunkan menurunkan kemampuan kemampuan distensi distensi dan dan daya daya regang regang pembuluh pembuluh darah.darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup) mengakibatkan penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup) mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer, 2001).

curang jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer, 2001).

Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya “hipertensi palsu” Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya “hipertensi palsu” disebabkan kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuff disebabkan kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuff sphygmomanometer (Darmojo, 1999).

sphygmomanometer (Darmojo, 1999).

Menurunnya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan ke sel Menurunnya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan ke sel  jugularis.

 jugularis. Dari Dari sel sel jugularis jugularis ini ini bisa bisa meningkatkan meningkatkan tekanan tekanan darah. darah. Dan Dan apabila apabila diteruskanditeruskan  pada

 pada ginjal, ginjal, maka maka akan akan mempengaruhi mempengaruhi eksresi eksresi pada pada rennin rennin yang yang berkaitan berkaitan dengandengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II berakibat pada Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkan retensi darah.Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkan retensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan darah. Dengan peningkatan natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan darah. Dengan peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada organ-organ seperti jantung. tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada organ-organ seperti jantung. (Suyono, Slamet. 1996).

(Suyono, Slamet. 1996). Pathway terlampir. Pathway terlampir.

E.

E. Tanda Dan GejalaTanda Dan Gejala

Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

Menurut Rokhaeni (2001) manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita Menurut Rokhaeni (2001) manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu: mengeluh sakit kepala, pusing lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual hipertensi yaitu: mengeluh sakit kepala, pusing lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual muntah, epistaksis, kesadaran menurun.

muntah, epistaksis, kesadaran menurun.

Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah: Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah: 1.

1. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg.Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg. 2.

2. Sakit kepalaSakit kepala 3.

3. Pusing / migrainePusing / migraine 4.

4. Rasa berat ditengkukRasa berat ditengkuk 5.

(6)

6.

6. Sukar tidurSukar tidur 7.

7. Lemah dan lelahLemah dan lelah 8.

8.  Nokturia Nokturia 9.

9. AzotemiaAzotemia 10.

10. Sulit bernafas saat beraktivitasSulit bernafas saat beraktivitas

F.

F. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu: Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu: 1.

1. Pemeriksaan yang segera seperti:Pemeriksaan yang segera seperti: a.

a. Darah rutin (Hematokrit/Hemoglobin): untuk mengkaji hubungan dari sel-selDarah rutin (Hematokrit/Hemoglobin): untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti: hipokoagulabilitas, anemia.

seperti: hipokoagulabilitas, anemia.  b.

 b. Blood Unit Nitrogen/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi / fungsiBlood Unit Nitrogen/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal.

ginjal. c.

c. Glukosa: Hiperglikemi (Diabetes Melitus adalah pencetus hipertensi) dapatGlukosa: Hiperglikemi (Diabetes Melitus adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh pengeluaran Kadar ketokolamin (meningkatkan hipertensi). diakibatkan oleh pengeluaran Kadar ketokolamin (meningkatkan hipertensi). d.

d. Kalium serum: Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utamaKalium serum: Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama (penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.

(penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik. e.

e. Kalsium serum: Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi.Kalsium serum: Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi. f.

f. Kolesterol dan trigliserid serum: Peningkatan kadar dapat mengindikasikanKolesterol dan trigliserid serum: Peningkatan kadar dapat mengindikasikan  pencetus untuk/ adanya pembentukan plak ateromatosa (efek kardiovaskuler).  pencetus untuk/ adanya pembentukan plak ateromatosa (efek kardiovaskuler). g.

g. Pemeriksaan tiroid: Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi danPemeriksaan tiroid: Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi.

hipertensi. h.

h. Kadar aldosteron urin/serum: untuk mengkaji aldosteronisme primer (penyebab).Kadar aldosteron urin/serum: untuk mengkaji aldosteronisme primer (penyebab). i.

i. Urinalisa: Darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada Urinalisa: Darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM.DM.  j.

 j. Asam urat: Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi.Asam urat: Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi. k.

k. Steroid urin: Kenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme.Steroid urin: Kenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme. l.

l. EKG: 12 Lead, melihat tanda iskemi, untuk melihat adanya hipertrofi ventrikelEKG: 12 Lead, melihat tanda iskemi, untuk melihat adanya hipertrofi ventrikel kiri ataupun gangguan koroner dengan menunjukan pola regangan, dimana luas, kiri ataupun gangguan koroner dengan menunjukan pola regangan, dimana luas,  peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.  peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.

(7)

m.

m. Foto dada: apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah pengobatanFoto dada: apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah pengobatan terlaksana) untuk menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran terlaksana) untuk menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran  jantung.

 jantung. 2.

2. Pemeriksaan lanjutan (tergantung dari keadaan klinis dan hasil pemeriksaan yangPemeriksaan lanjutan (tergantung dari keadaan klinis dan hasil pemeriksaan yang  pertama):

 pertama): a.

a. IVP :Dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit parenkimIVP :Dapat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyakit parenkim ginjal, batu ginjal / ureter.

ginjal, batu ginjal / ureter.  b.

 b. CT Scan: Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati.CT Scan: Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati. c.

c. IUP: IUP: mengidentifikasikan mengidentifikasikan penyebab penyebab hipertensi hipertensi seperti: seperti: Batu Batu ginjal,ginjal,  perbaikan ginjal.

 perbaikan ginjal. d.

d. Menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi: Spinal tab, CAT scan.Menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi: Spinal tab, CAT scan. e.

e. USG untuk melihat struktur gunjal dilaksanakan sesuai kondisi klinis pasienUSG untuk melihat struktur gunjal dilaksanakan sesuai kondisi klinis pasien

G.

G. KomplikasiKomplikasi

Efek pada organ, otak (pemekaran pembuluh darah, perdarahan, kematian sel otak: Efek pada organ, otak (pemekaran pembuluh darah, perdarahan, kematian sel otak: stroke), ginjal (malam banyak kencing, kerusakan sel ginjal, gagal ginjal), jantung stroke), ginjal (malam banyak kencing, kerusakan sel ginjal, gagal ginjal), jantung (membesar, sesak nafas, cepat lelah, gagal jantung).

(8)

H.

H. PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.

tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.

Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi: Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi: 1.

1. Terapi tanpa ObatTerapi tanpa Obat  Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa ringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi: diet destriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr, obat ini meliputi: diet destriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hr, diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh.

diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh. 2.

2. Penurunan berat badanPenurunan berat badan 3.

3. Penurunan asupan etanolPenurunan asupan etanol 4.

4. Menghentikan merokokMenghentikan merokok 5.

5. Latihan FisikLatihan Fisik

Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk  penderita

 penderita hipertensi hipertensi adalah adalah olah olah raga raga yang yang mempunyai mempunyai empat empat prinsip prinsip yaitu: yaitu: MacamMacam olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan olah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-lain. Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau lain-lain. Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan berkisar 87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan berkisar antara 20

antara 20  –  –   25 menit berada dalam zona latihan Frekuensi latihan sebaiknya 3 x  25 menit berada dalam zona latihan Frekuensi latihan sebaiknya 3 x  perminggu dan paling baik 5 x perminggu

 perminggu dan paling baik 5 x perminggu 6.

6. Edukasi PsikologisEdukasi Psikologis

Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi: Pemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi: a.

a. Tehnik BiofeedbackTehnik Biofeedback

Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada Biofeedback adalah suatu tehnik yang dipakai untuk menunjukkan pada subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek subyek tanda-tanda mengenai keadaan tubuh yang secara sadar oleh subyek dianggap tidak normal.

dianggap tidak normal.

Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi gangguan somatik Penerapan biofeedback terutama dipakai untuk mengatasi gangguan somatik seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti seperti nyeri kepala dan migrain, juga untuk gangguan psikologis seperti kecemasan dan ketegangan.

kecemasan dan ketegangan.  b.

(9)

Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk mengurangi ketegangan atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untuk dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks Pendidikan dapat belajar membuat otot-otot dalam tubuh menjadi rileks Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan).

Kesehatan (Penyuluhan).

Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga pasien dapat mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut. 7.

7. Terapi dengan ObatTerapi dengan Obat

Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi  juga

 juga mengurangi mengurangi dan dan mencegah mencegah komplikasi komplikasi akibat akibat hipertensi hipertensi agar agar penderita penderita dapatdapat  bertambah

 bertambah kuat. kuat. Pengobatan Pengobatan hipertensi hipertensi umumnya umumnya perlu perlu dilakukan dilakukan seumur seumur hiduphidup  penderita.

 penderita.

Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi ( Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi ( Joint Joint  National

 National Committee Committee On On Detection, Detection, Evaluation Evaluation And And Treatment Treatment Of Of High High BloodBlood  Pressure,

 Pressure, UsaUsa, 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis, 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita. memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita.

(10)

I.

I. Cara PencegahanCara Pencegahan

1.

1. Pencegahan PrimerPencegahan Primer

Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas dan konsumsi hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas dan konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk:

garam yang berlebihan dianjurkan untuk: a.

a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadiMengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadi hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.

hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.  b.

 b. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.Dilarang merokok atau menghentikan merokok. c.

c. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam. d.

d. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan. 2.

2. Pencegahan sekunderPencegahan sekunder

Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita hipertensi berupa:

hipertensi berupa: a.

a. Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun denganPengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.

tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.  b.

 b. Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara normal danHarus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara normal dan stabil mungkin.

stabil mungkin. c.

c. Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus dikontrol.Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus dikontrol. d.

d. Batasi aktivitas.Batasi aktivitas.

J.

J. Diit HipertensiDiit Hipertensi

1.

1. Konsumsi lemak dibatasiKonsumsi lemak dibatasi 2.

2. Konsumsi kolesterol dibatasiKonsumsi kolesterol dibatasi 3.

3. Konsumsi kalori dibatasi untuk yang terlalu gemuk atau obeseKonsumsi kalori dibatasi untuk yang terlalu gemuk atau obese 4.

4. Makanan yang boleh dikonsumsiMakanan yang boleh dikonsumsi a.

a. Sumber kalori (beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula).Sumber kalori (beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula).  b.

 b. Sumber protein hewani (daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 50 gramSumber protein hewani (daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 50 gram  perhari, telur ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak).  perhari, telur ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak). c.

c. Sumber protein nabati (kacang-kacangan kering seperti tahu,tempe,oncom).Sumber protein nabati (kacang-kacangan kering seperti tahu,tempe,oncom). d.

(11)

e.

e. Sayuran (sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,buncis,Sayuran (sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,buncis, kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel).

kacang panjang, taoge, labu siam, oyong, wortel). f.

f. Buah-buahan (semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlahBuah-buahan (semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas).

terbatas). g.

g. Bumbu (pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam tidakBumbu (pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam tidak lebih 15 gram perhari).

lebih 15 gram perhari). h.

h. Minuman (teh Minuman (teh encer, coklat encer, encer, coklat encer, juice buah).juice buah). 5.

5. Makanan yang tidak boleh dikonsumsiMakanan yang tidak boleh dikonsumsi a.

a. Makanan yang banyak mengandung garam.Makanan yang banyak mengandung garam.  b.

 b. Makanan yang banyak mengandung kolesterolMakanan yang banyak mengandung kolesterol c.

c. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh.Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh. d.

d. Lemak hewan: sapi, babi, kambing, susu jenuh, cream, keju, mentega.Lemak hewan: sapi, babi, kambing, susu jenuh, cream, keju, mentega. e.

e. Makanan yang banyak menimbulkan gas.Makanan yang banyak menimbulkan gas. 6.

6. Obat Tradisional Untuk HipertensiObat Tradisional Untuk Hipertensi

Banyak tumbuhan obat yang telah lama digunakan oleh masyarakat secara Banyak tumbuhan obat yang telah lama digunakan oleh masyarakat secara tradisional untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal yang perlu tradisional untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal yang perlu diinformasikan kepada masyarakat adalah cara penggunaannya, dosis, serta diinformasikan kepada masyarakat adalah cara penggunaannya, dosis, serta kemungkinan adanya efek samping yang tidak diketahui. Obat

kemungkinan adanya efek samping yang tidak diketahui. Obat  –  –   obat tradisional  obat tradisional tersebut diantaranya:

tersebut diantaranya: a.

a. Buah BelimbingBuah Belimbing

Buah ini dapat mengontrol tekanan darah dalam keadaan normal dan juga Buah ini dapat mengontrol tekanan darah dalam keadaan normal dan juga  bisa menurunkan

 bisa menurunkan tekanan tekanan darah badarah bagi mereka gi mereka yang sudah yang sudah mengalaminya. mengalaminya. CaranyaCaranya yaitu buah belimbing yang sudah masak diparut halus. Kemudian parutan yaitu buah belimbing yang sudah masak diparut halus. Kemudian parutan  belimbing

 belimbing diperas diperas sehingga sehingga menjadi menjadi satu satu gelas gelas sari sari belimbing. belimbing. Air Air perasan perasan iniini diminum setiap pagi, lakukan selama tiga minggu sampai satu bulan. Setelah satu diminum setiap pagi, lakukan selama tiga minggu sampai satu bulan. Setelah satu  bulan

 bulan sari sari belimbing belimbing ini ini dapat dapat diminum diminum dua dua hari hari sekali. sekali. Tidak Tidak perluperlu menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasan. Bagi mereka yang sudah menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasan. Bagi mereka yang sudah terlanjur menderita hipertensi, sebaiknya gunakan buah belimbing yang besar terlanjur menderita hipertensi, sebaiknya gunakan buah belimbing yang besar sehingga air perasannya lebih banyak.

sehingga air perasannya lebih banyak.  b.

(12)

Cara penggunaannya dengan menumbuk segenggam daun seledri sampai Cara penggunaannya dengan menumbuk segenggam daun seledri sampai halus, saring dan peras deengan kain bersih dan halus. Air saringan usahakan satu halus, saring dan peras deengan kain bersih dan halus. Air saringan usahakan satu gelas diamkan selama satu jam, kemudian diminum pagi dan sore dengan sedikit gelas diamkan selama satu jam, kemudian diminum pagi dan sore dengan sedikit ampasnya yang ada di dasar gelas. Menurut penelitian daun seledri bisa ampasnya yang ada di dasar gelas. Menurut penelitian daun seledri bisa memperkecil fluktuasi kenaikan tekanan darah.

memperkecil fluktuasi kenaikan tekanan darah. c.

c. Bawang PutihBawang Putih

Caranya dengan memakan langsung tiga siung bawang putih mentah setiap Caranya dengan memakan langsung tiga siung bawang putih mentah setiap  pagi

 pagi dan dan sore sore hari. hari. Pilih Pilih bawang bawang putih putih yang yang kulitnya kulitnya berwarna berwarna coklat coklat kehitamankehitaman karena mutunya lebih baik. Jika tidak mau memakannya dalam keadaan mentah karena mutunya lebih baik. Jika tidak mau memakannya dalam keadaan mentah  bisa direbus atau dikukus dulu. Namun

 bisa direbus atau dikukus dulu. Namun karena banyak zatnya karena banyak zatnya yang bisa berkhasiatyang bisa berkhasiat yang dapat ikut larut ddalam air rebusannya, sebaiknya ditambaah menjadi 8 yang dapat ikut larut ddalam air rebusannya, sebaiknya ditambaah menjadi 8 sampai 9 siung sekali makan.

sampai 9 siung sekali makan. d.

d. Buah Mengkudu / PaceBuah Mengkudu / Pace

Buah ini sebagai alternatif untuk menekan hipertensi. Caranya hampir sama Buah ini sebagai alternatif untuk menekan hipertensi. Caranya hampir sama dengan buah belimbing, yaitu dengan cara memarut halus, kemudian diperas dengan buah belimbing, yaitu dengan cara memarut halus, kemudian diperas memakai kain kassa yang bersih, diambil airnya. Minum sari mengkudu setiap memakai kain kassa yang bersih, diambil airnya. Minum sari mengkudu setiap  pagi dan sore hari secara teratur

 pagi dan sore hari secara teratur e.

e. AvokadAvokad

Caranya lima daun avokad dicuci bersih, kemudian direbus dengan 4 gelas Caranya lima daun avokad dicuci bersih, kemudian direbus dengan 4 gelas air putih. Tunggu air rebusan hingga menjaadi 2 gelas, saring. Satu gelas diminum air putih. Tunggu air rebusan hingga menjaadi 2 gelas, saring. Satu gelas diminum  pagi hari, satu gelas lagi diminum sore hari.

 pagi hari, satu gelas lagi diminum sore hari. f. f. MelonMelon g. g. SemangkaSemangka h. h. MentimunMentimun K.

K. Pengkajian KeperawatanPengkajian Keperawatan

1.

1. Aktivitas / istirahatAktivitas / istirahat Gejala

Gejala : : kelemahan, kelemahan, letih, letih, napas napas pendek, pendek, gaya gaya hidup hidup monoton.monoton. Tanda

Tanda : : frekuensi frekuensi jantung jantung meningkat, meningkat, perubahan perubahan irama irama jantung, jantung, takipnea.takipnea. 2.

(13)

Gejala

Gejala : : giwayat giwayat hipertensi, hipertensi, aterosklerosis, aterosklerosis, penyakit penyakit jantung jantung koroner koroner / / katup,katup,  penyakit serebrovaskuler.

 penyakit serebrovaskuler. Tanda

Tanda : : kenaikan kenaikan TD, TD, nadi nadi (denyutan (denyutan jelas), jelas), frekuensi frekuensi / / irama irama (takikardia,(takikardia,  berbagai

 berbagai disritmia), disritmia), bunyi bunyi jantung jantung (murmur, (murmur, distensi distensi vena vena jugularis, jugularis, ekstermitas,ekstermitas,  perubahan

 perubahan warna warna kulit), kulit), suhu suhu dingin dingin (vasokontriksi (vasokontriksi perifer), perifer), pengisian pengisian kapilerkapiler mungkin lambat.

mungkin lambat. 3.

3. Integritas EgoIntegritas Ego Gejala

Gejala : : riwayat riwayat perubahan perubahan kepribadian, kepribadian, ansietas, ansietas, depresi, depresi, euphoria, euphoria, marah, marah, faktorfaktor stress multiple (hubungsn, keuangan, pekerjaan).

stress multiple (hubungsn, keuangan, pekerjaan). Tanda

Tanda : : letupan letupan suasana suasana hati, hati, gelisah, gelisah, penyempitan penyempitan kontinue kontinue perhatian, perhatian, tangisantangisan yang meledak, otot muka tegang (khususnya sekitar mata), peningkatan pola bicara. yang meledak, otot muka tegang (khususnya sekitar mata), peningkatan pola bicara. 4.

4. EliminasiEliminasi Gejala

Gejala : : gangguan gangguan ginjal ginjal saat saat ini ini atau atau yang yang lalu lalu (infeksi, (infeksi, obstruksi, obstruksi, riwayatriwayat  penyakit ginjal).

 penyakit ginjal). 5.

5. Makanan / CairanMakanan / Cairan Gejala

Gejala : : makanan makanan yang yang disukai disukai yang yang dapat dapat mencakup mencakup makanan makanan tinggi tinggi garam,garam, lemak dan kolesterol, mual, muntah, riwayat penggunaan diuretik.

lemak dan kolesterol, mual, muntah, riwayat penggunaan diuretik. Tanda

Tanda : : BB BB normal normal atau atau obesitas, obesitas, edema, edema, kongesti kongesti vena, vena, peningkatan peningkatan JVP,JVP, glikosuria.

glikosuria. 6.

6.  Neurosensori Neurosensori Gejala

Gejala : : keluhan keluhan pusing pusing / / pening, pening, sakit sakit kepala, kepala, episode episode kebas, kebas, kelemahan kelemahan padapada satu sisi tubuh, gangguan penglihatan (penglihatan kabur, diplopia), episode epistaksis. satu sisi tubuh, gangguan penglihatan (penglihatan kabur, diplopia), episode epistaksis. Tanda

Tanda : : perubahan perubahan orientasi, orientasi, pola pola nafas, nafas, isi isi bicara, bicara, afek, afek, proses proses pikir pikir atau atau memorimemori (ingatan), respon motorik (penurunan kekuatan genggaman), perubahan retinal optik. (ingatan), respon motorik (penurunan kekuatan genggaman), perubahan retinal optik. 7.

7.  Nyeri / ketidaknyamanan Nyeri / ketidaknyamanan Gejala

Gejala : : nyeri nyeri hilang hilang timbul timbul pada pada tungkai, tungkai, sakit sakit kepala kepala oksipital oksipital berat, berat, nyerinyeri abdomen.

abdomen. 8.

8. PernapasanPernapasan Gejala

Gejala : : dispnea dispnea yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan aktivitas, aktivitas, takipnea, takipnea, ortopnea, ortopnea, dispneadispnea nocturnal proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, riwayat merokok.

(14)

Tanda

Tanda : : distress distress respirasi respirasi / / penggunaan penggunaan otot otot aksesoris aksesoris pernapasan, pernapasan, bunyi bunyi napasnapas tambahan (krekles, mengi), sianosis.

tambahan (krekles, mengi), sianosis. 9.

9. KeamananKeamanan Gejala

Gejala : : gangguan gangguan koordinasi, koordinasi, cara cara jalan.jalan. Tanda

Tanda : : episode episode parestesia parestesia unilateral unilateral transien.transien. 10.

10. Pembelajaran / PenyuluhanPembelajaran / Penyuluhan Gejala

Gejala : : faktor faktor resiko resiko keluarga keluarga (hipertensi, (hipertensi, aterosklerosis, aterosklerosis, penyakit penyakit jantung, jantung, DM DM ,,  penyakit serebrovaskuler, ginjal

 penyakit serebrovaskuler, ginjal), faktor resiko ), faktor resiko etnik, penggunaan etnik, penggunaan pil KB atau pil KB atau hormonhormon lain, penggunaan obat / alkohol.

lain, penggunaan obat / alkohol.

L.

L. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin MunculDiagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul

1.

1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatanResiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard.

afterload, vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard. 2.

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan suplai danIntoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.

kebutuhan oksigen. 3.

3.  Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral. 4.

4. Cemas berhubungan dengan krisis situasional sekunder adanya hipertensi yangCemas berhubungan dengan krisis situasional sekunder adanya hipertensi yang diderita klien.

diderita klien.

5.

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang prosesKurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses  penyakit.

(15)

RENCANA KEPERAWATAN RENCANA KEPERAWATAN

NO

(16)

RENCANA KEPERAWATAN RENCANA KEPERAWATAN NO NO DX DX DIANGOSA DIANGOSA KEPERAWATAN DAN KEPERAWATAN DAN KOLABORASI KOLABORASI TUJUAN (NOC)

TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)INTERVENSI (NIC)

1

1 Resiko Resiko tinggi tinggi terhadapterhadap  penuruna

 penurunan n curah curah jantungjantung  berhubun

 berhubungan gan dengandengan  peningka

 peningkatan tan afterload,afterload, vasokonstriksi, vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia ventrikuler, iskemia miokard miokard NOC : NOC : Cardiac Pump

Cardiac Pump effectiveneeffectivenessss Circulation Status

Circulation Status Vital Sign Status Vital Sign Status Kriteria Hasil: Kriteria Hasil:

Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan Tanda Vital dalam rentang normal (Tekanan

darah, Nadi, respirasi) darah, Nadi, respirasi)

Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan

kelelahan

Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada Tidak ada edema paru, perifer, dan tidak ada

asites asites

Tidak ada penurunan kesadaran Tidak ada penurunan kesadaran

NIC : NIC : Cardiac Care Cardiac Care

Evaluasi adanya nyeri dada (

Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokintensitas,lokasi, durasi)asi, durasi) Catat adanya disritmia jantung

Catat adanya disritmia jantung

Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput Monitor status

Monitor status kardiovaskardiovaskulerkuler

Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi Monitor balance cairan

Monitor balance cairan

Monitor adanya perubahan tekanan darah Monitor adanya perubahan tekanan darah

Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan Monitor toleransi aktivitas pasien

Monitor toleransi aktivitas pasien

Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu Anjurkan untuk menurunkan stress

Anjurkan untuk menurunkan stress

Vital Sign Monitoring Vital Sign Monitoring

Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Catat adanya fluktuasi tekanan darah

Monitor VS saat

Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, pasien berbaring, duduk, atau berdiriatau berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Monitor TD, nadi, RR,

Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitassebelum, selama, dan setelah aktivitas Monitor kualitas dari nadi

Monitor kualitas dari nadi

Monitor adanya pulsus paradoksus Monitor adanya pulsus paradoksus Monitor adanya pulsus alterans Monitor adanya pulsus alterans Monitor jumlah dan irama jantung Monitor jumlah dan irama jantung Monitor bunyi jantung

Monitor bunyi jantung

Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor suara paru

Monitor suara paru

Monitor pola pernapasan abnormal Monitor pola pernapasan abnormal

Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer

Monitor sianosis perifer

Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi,  peningka

 peningkatan sistolik)tan sistolik)

Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

2

2 Intoleransi Intoleransi aktivitasaktivitas  berhubun

 berhubungan gan dengandengan kelemahan, kelemahan, ketidakseimbangan suplai ketidakseimbangan suplai NOC : NOC : Energy conservation Energy conservation Self Care : ADLs Self Care : ADLs Kriteria Hasil : Kriteria Hasil : NIC : NIC : Energy Management Energy Management

Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan

(17)

Monitor VS saat

Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, pasien berbaring, duduk, atau berdiriatau berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan Monitor TD, nadi, RR,

Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitassebelum, selama, dan setelah aktivitas Monitor kualitas dari nadi

Monitor kualitas dari nadi

Monitor adanya pulsus paradoksus Monitor adanya pulsus paradoksus Monitor adanya pulsus alterans Monitor adanya pulsus alterans Monitor jumlah dan irama jantung Monitor jumlah dan irama jantung Monitor bunyi jantung

Monitor bunyi jantung

Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor suara paru

Monitor suara paru

Monitor pola pernapasan abnormal Monitor pola pernapasan abnormal

Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer

Monitor sianosis perifer

Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi,  peningka

 peningkatan sistolik)tan sistolik)

Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

2

2 Intoleransi Intoleransi aktivitasaktivitas  berhubun

 berhubungan gan dengandengan kelemahan,

kelemahan,

ketidakseimbangan suplai ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. dan kebutuhan oksigen.

NOC : NOC :

Energy conservation Energy conservation Self Care : ADLs Self Care : ADLs Kriteria Hasil : Kriteria Hasil :

Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa

NIC : NIC :

Energy Management Energy Management

Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan

Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan

disertai peningkatan tekanan darah, nadi disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR

dan RR

Mampu melakukan aktivitas sehari hari Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri

(ADLs) secara mandiri

Monitor nutrisi

Monitor nutrisi dan dan sumber energi sumber energi tangadekuattangadekuat

Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan Monitor respon k

Monitor respon kardivaskuleardivaskuler r terhadap aktivterhadap aktivitasitas Monitor pola tidur dan

Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahalamanya tidur/istirahat pasient pasien Activity Therapy

Activity Therapy

Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan  progran te

 progran terapi yang teprapi yang tepat.at.

Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan

fisik, psikologi dan social fisik, psikologi dan social

Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan

untuk aktivitas yang diinginkan untuk aktivitas yang diinginkan

Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai

Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang

Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam  beraktivitas

 beraktivitas

Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas

Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual

(18)

disertai peningkatan tekanan darah, nadi disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR

dan RR

Mampu melakukan aktivitas sehari hari Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri

(ADLs) secara mandiri

Monitor nutrisi

Monitor nutrisi dan dan sumber energi sumber energi tangadekuattangadekuat

Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan Monitor respon k

Monitor respon kardivaskuleardivaskuler r terhadap aktivterhadap aktivitasitas Monitor pola tidur dan

Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahalamanya tidur/istirahat pasient pasien Activity Therapy

Activity Therapy

Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalammerencanakan  progran te

 progran terapi yang teprapi yang tepat.at.

Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan

fisik, psikologi dan social fisik, psikologi dan social

Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan

untuk aktivitas yang diinginkan untuk aktivitas yang diinginkan

Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai

Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang

Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam  beraktivitas

 beraktivitas

Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas

Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual

Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual

3

3 Nyeri Nyeri akut akut berhubunganberhubungan dengan peningkatan tekanan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral vaskuler serebral NOC : NOC : Pain Level, Pain Level, Pain control, Pain control, Comfort level Comfort level Kriteria Hasil : Kriteria Hasil :

nyeri, mampu menggunakan tehnik nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

mencari bantuan)

menggunakan manajemen nyeri menggunakan manajemen nyeri

frekuensi dan tanda nyeri) frekuensi dan tanda nyeri)

 berkurang  berkurang NIC : NIC : Pain Management Pain Management

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan

karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasifaktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

nyeri pasien

Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan

kontrol nyeri masa lampau kontrol nyeri masa lampau

Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri Kurangi faktor presipitasi nyeri

Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan

inter personal) inter personal)

Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi

Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

(19)

3

3 Nyeri Nyeri akut akut berhubunganberhubungan dengan peningkatan tekanan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral vaskuler serebral NOC : NOC : Pain Level, Pain Level, Pain control, Pain control, Comfort level Comfort level Kriteria Hasil : Kriteria Hasil :

nyeri, mampu menggunakan tehnik nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

mencari bantuan)

menggunakan manajemen nyeri menggunakan manajemen nyeri

frekuensi dan tanda nyeri) frekuensi dan tanda nyeri)

 berkurang  berkurang NIC : NIC : Pain Management Pain Management

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan

karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasifaktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

nyeri pasien

Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan

kontrol nyeri masa lampau kontrol nyeri masa lampau

Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri Kurangi faktor presipitasi nyeri

Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan

inter personal) inter personal)

Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi

Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

Evaluasi keefektifan kontrol nyeri Tingkatka

Tingkatkan n istirahatistirahat

Kolaborasikan dengan dokter jika ada

Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri keluhan dan tindakan nyeri tidaktidak  berhasil

 berhasil

Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration Analgesic Administration

Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum  pemberian

 pemberian obatobat

Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi Cek riwayat alergi

Cek riwayat alergi

Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika  pemberian

 pemberian lebih dari satulebih dari satu

Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri Tentukan analge

Tentukan analgesik pilihan, rute sik pilihan, rute pemberianpemberian, dan , dan dosis optimaldosis optimal

Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

kali

Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping) Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

4

4 Cemas Cemas berhubungan berhubungan dengandengan krisis situasional sekunder krisis situasional sekunder

Setelah dilakukan tindakan keperawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3

selama 3 x x 24 24 jam, jam, cemas cemas pasienpasien

Anxiety Reduction Anxiety Reduction

Gunakan pendekatan yang menenangkan Gunakan pendekatan yang menenangkan

(20)

Kolaborasikan dengan dokter jika ada

Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri keluhan dan tindakan nyeri tidaktidak  berhasil

 berhasil

Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration Analgesic Administration

Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum  pemberian

 pemberian obatobat

Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi Cek riwayat alergi

Cek riwayat alergi

Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika  pemberian

 pemberian lebih dari satulebih dari satu

Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri Tentukan analge

Tentukan analgesik pilihan, rute sik pilihan, rute pemberianpemberian, dan , dan dosis optimaldosis optimal

Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

kali

Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping) Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

4

4 Cemas Cemas berhubungan berhubungan dengandengan krisis situasional sekunder krisis situasional sekunder adanya hipertensi yang adanya hipertensi yang

Setelah dilakukan tindakan keperawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3

selama 3 x x 24 24 jam, jam, cemas cemas pasienpasien  berkurang

 berkurang dengan kriterdengan kriteria hasil:ia hasil:

Anxiety Reduction Anxiety Reduction

Gunakan pendekatan yang menenangkan Gunakan pendekatan yang menenangkan  Nyatakan

 Nyatakan dengan jelas hdengan jelas harapan terharapan terhadap pelaadap pelaku pasienku pasien

diderita klien

diderita klien Anxiety ControlAnxiety Control Coping

Coping

Vital Sign Status Vital Sign Status

wajah tidak tegang wajah tidak tegang

gungkapkan cemas berkurang gungkapkan cemas berkurang

TD = 110-130/ 70-80 mmHg TD = 110-130/ 70-80 mmHg RR = 14 RR = 14 –  –  24 x/ menit 24 x/ menit  N  N = 60 -100 x= 60 -100 x/ menit/ menit S S = = 363655 –  –  37 375 05 0CC

Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis Dorong keluarga untuk menemani anak

Dorong keluarga untuk menemani anak Lakukan back / neck rub

Lakukan back / neck rub

Dengarkan dengan penuh perhatian Dengarkan dengan penuh perhatian Identifikasi tingkat kecemasan Identifikasi tingkat kecemasan

Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi

Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi Barikan obat untuk mengurangi kecemasan Barikan obat untuk mengurangi kecemasan

5

5 Kurang Kurang pengetahuanpengetahuan  berhubun

 berhubungan gan dengandengan kurangnya informasi kurangnya informasi tentang proses penyakit tentang proses penyakit

NOC : NOC :

Kowlwdge : disease process Kowlwdge : disease process Kowledge : health Behavior Kowledge : health Behavior

Kriteria Hasil : Kriteria Hasil :

Pasien dan keluarga menyatakan Pasien dan keluarga menyatakan  pemaham

 pemahaman an tentang tentang penyakpenyakit, it, kondisi,kondisi,  prognosis

 prognosis dan progradan program pengobam pengobatantan

NIC : NIC :

Teaching : disease Process Teaching : disease Process

Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses  penyakit y

 penyakit yang spesifikang spesifik

Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan

dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.

Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan

(21)

diderita klien

diderita klien Anxiety ControlAnxiety Control Coping

Coping

Vital Sign Status Vital Sign Status

wajah tidak tegang wajah tidak tegang

gungkapkan cemas berkurang gungkapkan cemas berkurang

TD = 110-130/ 70-80 mmHg TD = 110-130/ 70-80 mmHg RR = 14 RR = 14 –  –  24 x/ menit 24 x/ menit  N  N = 60 -100 x= 60 -100 x/ menit/ menit S S = = 363655 –  –  37 375 05 0CC

Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis Dorong keluarga untuk menemani anak

Dorong keluarga untuk menemani anak Lakukan back / neck rub

Lakukan back / neck rub

Dengarkan dengan penuh perhatian Dengarkan dengan penuh perhatian Identifikasi tingkat kecemasan Identifikasi tingkat kecemasan

Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi

Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi Barikan obat untuk mengurangi kecemasan Barikan obat untuk mengurangi kecemasan

5

5 Kurang Kurang pengetahuanpengetahuan  berhubun

 berhubungan gan dengandengan kurangnya informasi kurangnya informasi tentang proses penyakit tentang proses penyakit

NOC : NOC :

Kowlwdge : disease process Kowlwdge : disease process Kowledge : health Behavior Kowledge : health Behavior

Kriteria Hasil : Kriteria Hasil :

Pasien dan keluarga menyatakan Pasien dan keluarga menyatakan  pemaham

 pemahaman an tentang tentang penyakpenyakit, it, kondisi,kondisi,  prognosis

 prognosis dan progradan program pengobam pengobatantan

Pasien dan keluarga mampu melaksanakan Pasien dan keluarga mampu melaksanakan

NIC : NIC :

Teaching : disease Process Teaching : disease Process

Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses  penyakit y

 penyakit yang spesifikang spesifik

Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan

dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.

Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan

cara yang tepat cara yang tepat

 prosedur y

 prosedur yang dijelaskang dijelaskan secara bean secara benarnar Pasien dan keluarga mampu menjelaskan Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.

kesehatan lainnya.

Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat

Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat Hindari harapan yang kosong

Hindari harapan yang kosong

Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat

dengan cara yang tepat

Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses  pengon

 pengontrolan penyatrolan penyakitkit

Diskusikan pilihan terapi atau penanganan Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion

dengan cara yang tepat atau diindikasikan dengan cara yang tepat atau diindikasikan

Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang

tepat tepat

Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada  pemberi pe

Referensi

Dokumen terkait

Ia juga dapat meningkatkan lagi kemampuan penyesuaian dengan mencuba perkara baru dan mencabar kemampuan untuk menyelesaikan masalah dalam pelbagai keadaan,

Jika pembayaran berbasis saham tidak dipperoleh haknya sampai pihak lain menyelesaikan periode jasa tertentu, jumlah yang diakui harus disesuaikan selama periode

Bentuk ekor simetris.bagian atas sama dengan bagian bawahdan disokong oleh jari- jari sirip ekor.Dua ruas terakhir tulang punggung mengalami perubahan bentuk dan terdapat beberapa

4 Menunjukkan ekspresi selalu bersyukur terhadap Allah SWT 3 Menunjukkan ekspresi sering bersyukur terhadap Allah SWT 2 Menunjukkan ekspresi kadang-kadang bersyukur terhadap

Untuk merancang suatu system yang dapat mengurangi kadar asap rokok.

nngpta Tbtap : Anggota Tbtap : Anggota Tbtap 3 Anggota lbtap : Angpta Tbtap 3 AngEota Tletap. Anggota-Anggota ridak Tbtap pada lGlcrryok penbalnran Bidang

Proses pembentukan pirofilit pada daerah penelitian tidak lepas dari tatanan stratigrafi daerah penelitian dan proses geologi yang terjadi pada daerah penelitian, dimana pada

Selanjutnya teori resiliensi masyarakat (Holling 1973; Walker et al. 2002), bahwa masyarakat memelihara keanekaragaman dalam konteks sistem ekologi untuk meningkatkan ketahanan