BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang
dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Bahkan bahan berbahaya dan racun
dalam rokok tidak hanya mengakibatkan gangguan kesehatan pada orang yang
merokok, namun juga kepada orang-orang di sekitarnya yang tidak merokok yang
sebagian besar adalah bayi, anak-anak dan ibu-ibu yang terpaksa menjadi perokok
pasif oleh karena ayah atau suami mereka merokok di rumah. Padahal perokok
pasif mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita kanker paru-paru dan
penyakit jantung ishkemia. Sedangkan pada janin, bayi dan anak-anak
mempunyai risiko yang lebih besar untuk menderita kejadian berat badan lahir
rendah, bronchitis dan pneumonia, infeksi rongga telinga dan asma.
Namun kenyataannya walaupun asap rokok ini memiliki dampak yang
sangat buruk bagi perokok aktif maupun perokok pasif, kegiatan merokok ini
masih tetap dilakukan. Hal ini sering kali kita jumpai baik di ruangan yang
memang di khususkan sebagai tempat untuk merokok maupun di tempat
tempat-tempat umum. Sebab, bagi para pecandu rokok, menghisap rokok merupakan
suatu keharusan. Jika ini tidak dilakukan maka para pecandu rokok dapat
merasakan badan yang tidak fit, mulut yang terasa asam dan sering kali sulit
untuk berkonsentrasi. Selain itu,rokok termasuk salah satu komoditi penyumbang
devisa terbesar di Indonesia. Sehingga untuk memberhentikan produksi rokok
dirasa sangat sulit. Sebab ini akan berdampak besar terhadap keseimbangan
ekonomi.
Banyak cara yang telah dilakukan untuk mengurangi dampak negative dari
perusahaan-peruahaan besar. Smoking area merupakan ruangan yang memiliki
tingkat pencemaran udara yang sangat tinggi. Sehingga kebersihan dan kulitas
udara dalam ruangan ini harus tetap terjaga agar ruangan ini tetap terasa nyaman
dan dapat dipergunakan sebaik-baiknya. Sehingga perokok aktif tidak lagi
merokok di tempat-tempat umum. Atas dasar masalah inilah, maka penulis
berencana untuk membuat suatu sistem untuk menetralisir kadar asap rokok
dalam suatu ruangan.
System ini akan mendeteksi Asap rokok dalam suatu ruangan dengan
menggunakan sensor asap MQ-2. Setelah itu, sensor asap ini akan mengirimkan
sinyal-sinyal yang akan diproses oleh mikrokontroler. Selanjutya mikro ini akan
mengirimkan data yang telah di proses untuk ditampilkan ke PC dan LCD.
Sementara itu, rangkaian pembersih asap rokok memanfaatkan mikrokontroller
ATMega 8535 sebagai driver high voltage. Tegangan tinggi ini dibangkitkan oleh
flyback transformer dan disalurkan ke elektroda yang akan diletakkan di dalam
prototype smoking area. Sehigga saat pembangkit tegangan tinggi ini diaktifkan,
maka proses pembersihan asap rokok dalam prototype dilakukan.
1.2 Rumusan Penelitian
Adapun masalah yang timbul dari perancangan alat ini dapat digolongkan menjadi
3 bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana sensor asap dapat mendeteksi kadar asap yang ada di dalam
sebuah prototype
2. Bagaimana merancang suatu alat yang dapat menghasilkan tegangan tinggi
DC sekitar 18 KVolt
3. Bagaimana merancang suatu system monitoring yang dapat menampilkan
adanya penurunan kadar asap dalam prototype ke PC .
1. 3 Batasan Masalah
1. System yang dirancang untuk mendeteksi serta menurunkan kadar CO
dalam suatu prototype yang di isi dengan asap rokok
2. Perancangann system pembersih dan monitoring asap rokok menggunakan
tegangan tinggi DC yang berasal dari flyback transformer
3. Tidak membahas secara detail reaksi kimia yang terjadi dalam proses
penurunan kadar CO dalam suatu ruangan.
1.4 Tujuan Penelitian
Sebagai tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk merancang suatu system yang dapat mengurangi kadar asap rokok
dalam ruangan.
2. Untuk memanfaatkan High Voltage dalam proses ionisasi.
3. Untuk merancang suatu system untuk mendeteksi penurunan kadar asap
dengan memanfaatkan sensor asap MQ-2 sebagai sensor pendeteksi asap
rokok.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian:
1. Agar dapat menciptakan suasana yang nyaman dalam ruangan, khususnya
di smoking area
2. Agar dapat mengurangi dampak negative dari asap rokok terutama uuntuk
perokok pasif
3. Agar dapat menjadi bahan referensi kepada peneliti lain yang tergerak di
bidang instrumentasi dan lingkungan.
4. Sebagai sarana yang diharapkan dapat membantu pemerintah dalam
pengefektifan larangan merokok di area area yang memang dilarang
adanya asap rokok.
5. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Departemen
1.6Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman tulisan ini, maka penulis
membuat sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisikan pendahuluan yang menjelaskan
menngenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang
digunakan dalam upaya pembuatan alat tersebut. Teori
pendukung ini meliputi tentang asap rokok, sensor asap
MQ-2, pembagi tegangan resistif, mikrokontroller AVR
Atmega 8535, power supply, LCD (Liquid Crystal
Display), Elektroforesis, Flyback Transformer, Komunikasi
Serial dan komponen-komponen pendukung lainnya.
BAB 3 PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN Perancangan alat ini meliputi perancangan perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software). Dalam hal ini,
perangkat keras (hardware) meliputi perancangan system
pembersih dan monitoring asap rokok dengan teganga
tinggi menggunakan tampilan PC ecara keseluruhan.
Sementara perangkat lunak (software) meliputi cara
pemrograman pada mikrokontroller Atmega 8535 untuk
membaca data yang telah dikirim dari sensor asap untuk di
olah dan dikirim ke PC serta LCD untuk ditampilkan.
BAB 4 HASIL DAN ANALISA
Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian alat dan
dengan menggunakan tegangan tinggi menggunakan
tampilan PC secara keseluruhan.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan
dari pembahasan yang telah dilakukan serta saran untuk