• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modulus Young

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modulus Young"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM

EKSPERIM

EKSPERIMEN EN FISIKAFISIKA

“Modulus ElastisitasModulus Elastisitas””

Nama : Nama :

Oga

Oga Puspita Puspita Sari Sari (A1E010001)(A1E010001)

Hansen

Hansen Wahyudi Wahyudi (A1E010024)(A1E010024)

Thia

Thia Dwi Dwi Susanti Susanti P.G P.G (A1E010013)(A1E010013)

Ozha

Ozha Vianie Vianie (A1E010028)(A1E010028)

Dosen Pembimbing : M. Sutarno, M.Pd Dosen Pembimbing : M. Sutarno, M.Pd

UNIVERSITAS BENGKULU UNIVERSITAS BENGKULU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LABORATORIUM PENGAJARAN FISIKA LABORATORIUM PENGAJARAN FISIKA

2013 2013

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pegas dan karet merupakan contoh benda elastis. Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk dapat kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang dihilangkan disebut dengan benda plastis. Jika pada suatu benda diberi gaya luar, maka  benda tersebut pada umumnya akan mengalami suatu perubahan bentuk, baik berupa

regangan, tegangan, geseran. Regangan adalah perubahan bentuk yang terjadi pada suatu benda bila dua buah gaya yang sama besar dan berlawanan arah menjauhi titik  pusat massanya sehingga benda tersebut akan bertambah panjang. Sebaliknya,  perubahan bentuk yang terjadi bila dua buah gaya sama besar dan berlawanan arah yang di berikan pada masing-masing bidang ujung benda dengan arah menuju titik  pusat benda disebut dengan tegangan.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana cara menentukan Modulus Elastisitas suatu bahan?

1.3 Tujuan

Setelah mempelajari dan melakukan percobaan pada modul ini diharapkan anda mampu :

a. Menjelaskan cara menentukan Modulus Elastisitas suatu bahan

1.4 Definisi Istilah

Modulus elastisitas yang dimiliki suatu bahan adalah merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan yang dimiliki oleh suatu benda.

1.5 Hipotesis

Modulus elastisitas yang dimiliki suatu bahan adalah merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan yang dimiliki oleh suatu benda, dan sirumuskan :

(3)

BAB II

LANDASAN TEORI

Apabila sebuah benda yang homogeny memiliki panjang l, dan luas  penampang A, ditarik dengan sebuah gaya F, maka benda tersebut akan bertambah  panjangnya sebesar Δl. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa elatisitas adalah kemampuan suatu benda untuk dapat kembali kebentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan terhadap benda tersebut dihilangkan.

Modulus elastisitas yang dimiliki suatu bahan (gambar 2.5) adalah merupakan  perbandingan antara tegangan dan regangan yang dimiliki oleh suatu benda, dan

sirumuskan :

 

 ⁄

 ⁄

Dimana F = m.g adalah gaya (N), A=πr 2 adalah luas penampang bahan (m2), l adalah  panjang bahan mula-mula (m), dan Δl pertambahan panjang bahan setelah mendapat

gaya eksternal (m). bertambahnya panjang bahan l oleh gaya tarik tersebut tidak perlu tiap-tiap kali dimasukkan kedalam persamaan (2.25), karena Δl<<1 sehingga dapat

(4)

diabaikan berkurangnya penampang oleh tarikan tersebut. Pada percobaan ini akan digunakan bahan yang terbuat dari sebar atau logam yang panjangnya kira-kira 150 cm dan diameternya kira-kira 0,5mm. bahan ini akan digantung dan pada ujungnya sebelah bawah terdapat tempat untuk beban (anak-anak timbangan).

Pada gambar 2.5 sebuah neraca air dipasang sedemikian hingga ujung yang satu (P) mengikuti gerakan ujung bawah dari kawat (bahan), sedang ujungnya yang lain (Q) bersandar di atas sekrup micrometer (M) yang dipasang vertical pada tempat yang permanen. Pada keadaan sebelum ada beban, neraca air dibuat horizontal dengan cara mengubah M. dalam keadaaan ini sikap M dibaca, kemudian neraca air diberi  beba antara 100 gram sampai dengan 150 gram, sehingga titik P akan turun dan neraca air miring. Ini dibuat horizontal kembali dengan menurunkan M. jika neraca air sudah horizontal sikap M dibaca lagi. Dengan menggunakan micrometer perubahan  panjang bahan sepanjang 0,01 mm akan dapat dibaca dengan cermat. Seterusnya

tiap-tiap kali ditambahkan beban kira-kira 100 gram dan tiap-tiap-tiap-tiap kali sikap M dibaca bila neraca air sudah horizontal.

Dengan demikian persamaan (2.25) dapat dituliskan sebagai

 





  atau

 



  (2.26)

Persamaan (2.26) adalah merupakan persamaan linear yang berbentuk y = ax + c, dimana m adalah merupakan variable bebas (sumbu x), Δl adalah variable terikat (sumbu y), dan



 adalah gradient (slope).

Untuk menghitung besarnya Modulus elastisitas suatu bahan dapat dicari melalui dua cara yaitu dengan metode grafik dan metode regresi linear.

(5)

1. Metode Grafik

Kita akan memplot grafik antara Δl versus m pada kertas grafik millimeter  blok

 

m (kg) Gambar 2.6

Grafik hubungan antara

  

Besarnya modulus elastisitas young menurut persamaan (2.26) adalah

̅ 

 

 , dengan

 









(2.27)

Sedangkan besarnya ketidakpastian E dapat dihitung melalui cara yang sama seperti  persamaan (2.20) yaitu :

̅  |



|

(2.28) Dimana

 

dengan

















(2.29)

 

dengan

















(2.30)

Dengan demikian besarnya modulus elastisitas young suatu bahan dengan menggunakan metode grafik dapat dituliskan sebagai

(6)

Cara kedua melakukan perhitungan terhadap modulus elastisitas young suatu bahan dapat dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear, yaitu :

̅ 

 

 ,

dimana

 

∑



∑



∑



∑

(2.32)

Sedangkan ketidakpastian E dapat dihitung melalui persamaan (1.15) yaitu :

  

 √ 

[(





)

(





)

] (





)

 √ 

*





+



Dimana



 



∑



∑

 ,

dan menurut persamaan (1.13)



∑

 

Ketidakpastian adalah





(2.33)

Dengan demikian besarnya modulus elastisitas young suatu bahan dengan menggunakan metode regresi linear dapat dituliskan sebagai

(7)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan

a. Senar nilon dan kawat logam  b. Anak timbangan

c. Micrometer

d.  Neraca air (water pass) a. Langkah Kerja

1. Pasangkan kawat (senar) yang panjangnya 150 cm pada tempatnya (perhatikan gambar 2.5)

2. Putarlah micrometer hingga neraca air horizontal (tanpa beban), catatlah kedudukannya secara benar

3. Pasnglah beban (anak timbangan) 100 gr, kemudian putarlah micrometer hingga neraca air horinzontal, dan catatlah kedudukannya baik-baik

4. Lakukanlah langkah (3) dengan menambah massa menjadi 120 gr, 140 gr, 160 gr, 180 gr, 200 gr, 220 gr, 240 gr, 260 gr, 280 gr, serta catatlah kedudukan micrometer untuk setiap penambahan massa

5. Ukurlah diameter penampang kawat (senar), dan ingat bahwa 1 adalah panjang kawat (senar) mula-mula sebelum adanya beban.

(8)
(9)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data

Panjang kawat awal = 61 cm = 610 mm Skala/panjang awal micrometer = 15 mm

No Beban (gram)





1 100 14,5 mm 610,5 mm 2 200 13,95 mm 611,05 mm 3 300 13,31 mm 611,69 mm 4 400 12,35 mm 612,65 mm 5 500 11,77 mm 613,23 mm 6 600 11,35 mm 613,65 mm 7 700 11 mm 614 mm 8 800 10,48 mm 614,52 mm 9 900 9,79 mm 615,21 mm 10 1000 9,17 mm 615,83 mm 4.2 Perhitungan/Analisis Data

Untuk mencari pertambahan panjang (



) dari hasil pengamatan diatas dapat dicari dengan rumus :



 =

 

 -

Keterangan :



 = Perubahan panjang (mm)

 

= panjang awal micrometer (mm)

(10)

Penyelesaian :  15 –  14,5 = 0,5



= 0,5 + 610 = 610,5  15 –  13,95 = 1,05



= 1,05 + 610 = 611,05  15 –  13,31 = 1,69



= 1,69 + 610 = 611,69  15 –  12,35 = 2,65



= 2,65 + 610 = 612,65  15 –  11,77 = 3,23



= 3,23 + 610 = 613,23  15 –  11,35 = 3,65



= 3,65 + 610 = 613,65  15 –  11 = 4



= 4 + 610 = 614  15 –  10,48 = 4,52



= 4,52 + 610 = 614,52  15 –  9,79 = 5,21



= 5,21 + 610 = 615,21  15 –  9,17 = 5,83



= 5,83 + 610 = 615,83

(11)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Modulus elastisitas yang dimiliki suatu bahan (gambar 2.5) adalah merupakan  perbandingan antara tegangan dan regangan yang dimiliki oleh suatu benda, dan

sirumuskan :

 

 ⁄

 ⁄

Dimana F = m.g adalah gaya (N), A=πr 2 adalah luas penampang bahan (m2), l adalah  panjang bahan mula-mula (m), dan Δl pertambahan panjang bahan setelah mendapat gaya

eksternal (m).

5.2 Saran

 Agar diperoleh hasil yang akurat maka praktikan harus teliti dalam melakukan  percobaan.

 Dalam melakukan perhitungan, praktikan harus berhati-hati agar hasilnya tidak salah.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Purwadadi, dkk. (1999) Panduan Praktikum Fisika Dasar. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Giancoli, 1989. fisika. Jakarta : Erlangga

Lab Fisika Dasar. (1999). Penuntun Praktikum Fisika Dasar. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta

Marcelo, Alonso dan Edward J.Finn.1993. Dasar- dasar universitas.Jakarta : Erlangga

Gambar

Grafik hubungan antara   

Referensi

Dokumen terkait

Kesungguhan dan kemauan yang kuat untuk menjadikan pengembangan dan penguatan literasi sebagai “ikhtiar bersama” dengan membangun budaya literasi untuk menyiapkan generasi

Nilai koefisien rembesan pada tepi kanan saluran 1 lebih kecil dari pada tepi kiri saluran 1 dikarenakan tepi kiri tekstur pasir lebih besar, porositas lebih besar, bahan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) model pembelajaran berbasis proyek efektif dalam meningkatkan aspek sikap

Kematian adalah proses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang berupa tanda kematian, yaitu perubahan yang terjadi pada tubuh mayat.. Perubahan

Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yang diberikan oleh peneliti yaitu pada tes awal (pre test) nilai rata-rata peserta didik 50,00 dengan prosentase

8andidiasis oral merupakan salah satu penyakit pada rongga mulut berupa lesi merah dan lesi putih yang disebabkan oleh 5amur 5enis 8andida sp' dimana 8andida albikan merupakan  5enis

c. terjadi reaksi disosiasi dalam elektrolit, e. proses difusi pada permukaan elektroda, f. reaksi elektrokimia pada permukaan sensor. Arus reduksi akan terjadi pada

Elastisitas adalah sifat sebuah benda yang dapat kembali ke bentuknya semula ketika gaya-gaya yang mengubah bentuknya dihilangkan. Benda-benda yang memiliki