• Tidak ada hasil yang ditemukan

The Study of Soil Characteristics At Sycamore Rice Planting In Sangir Region, Solok Selatan Regency ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "The Study of Soil Characteristics At Sycamore Rice Planting In Sangir Region, Solok Selatan Regency ABSTRACT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

The Study of Soil Characteristics At Sycamore Rice Planting In Sangir Region, Solok Selatan Regency

By

*Zulkifli, Dedi Hermon,**Aslan Sari Thesiwati**

**,the geography education student of STKIP PGRI West Sematera. **the teacher staff of geography education of STKIP PGRI West Sumatera.

ABSTRACT

The research was conducted in Sangir region, Solok Selatan regency to see and analyze soil characteristic ( structure, texture, permeability, pH, organik matter ) for plant of sycamore rice in sangir region, solok selatan regency. The method which was used in this research was descriptive that described about object character which was researched, then compared with the administrative mapping unit and land unit. Land unit was got from overlay of several maps that were map of land from unit, slope, land using, soil and geology. The unit land map was become basit of taking the research sample. The sample was got by strativied random sampling tectnique where the sample of research was taken from strata or degree of land unit. The re sult of research showed thad the research area consisted of four land forms, they were1) land form of volcanic umpland (V1), 2) land form of volcanic hill (V2), 3) land form of volcano down slope (V3), 4) land form of volkano down (V4). By soil characteristic of land unit which was researched for sycamore rice plant in Sangir region, Solok Selatan regency. Soil characteristics of land unit which were researched for the sycamore rice plant in Sangir region were there was soil characteristic, they were good, medium and bad. At the land unit V1,Toa,I,Sw,Gh and V2 Mpip,II,Sw,Gh, its soil characteristtics were good and land unit are V3 Qvbe,III,Sw,Gh, ist soil characteristic were medium, althouggh in every permabilitas of all the research land unit was categorited bad. The degree of soil characteristics at the land of sycamore rice planting in Sangir region were divided into categories, that were good category at the land unit of volcanic plain (V1,Toa,I,Sw,Gh) and land unit of volcanic hill (V2,Mpip,II,Sw,Gh), and medium categories located at the third sample center with the land form unit of volcano down slope (V3,Qvbe,III,Sw,Gh)

(2)

2 PENDAHULUAN

Di Indonesia masih banyak petani yang mengeluhkan tingkat produktivitas atau hasil panen. Namun demikian jarang diantara mereka yang mau melakukan evaluasi dan intropeksi, melakukan aktifitas pertanian dari mulai pengolahan hingga pemanenan masih mengikuti cara tradisional.

Budidaya daya yang benar tentu memerlukan ilmu dan pemahaman sendiri, petani harus didampingi dan mulai diperkenalkan dengan cara penyiapan lahan garap yang optimal, misal dengan pemberian bahan – bahan organik maupun limbah pertanian yang sudah terdekomposisi, pengukuran tingkat keasaman tanah atau ukur pH, prediksi pemupukan yang tepat dengan pengukuran tes kadar hara dengan peralatan praktek yang tekoordinasi. Menggunakan bibit atau benih yang bagus dan memiliki tingkat produksi yang tinggi, memperhatikan kesesuain benih yang cocok dengan ketinggian lahan dan lokasi, benih yang bagus biasanya dicirikan dengan viabilitas yang tinggi dan cendrung seragam pada saat tumbuh, pola tanam yang menggunakan kaedah teknologi atau teknik yang tepat, perawatan yang rutin dan teliti juga mampu meningkatkan produktivitas dan yang tak kalah penting adalah cara panen dan penanganan pasca panen.

Peningkatan produktivitas hasil panen tanpa menambah luas area pertanian dengan metode Penanaman Padi Sebatang (PTS) atau SRI (System of Rice Intensifikation) metode PTS ini

hampir sama cara pengolahan nya dengan metode konvesional yang hanya membedakan adalah cara pemupukan dan pengolahan tanah, metode PTS ini sangat mengutamakan penggunaan pupuk organik dan penggemburan struktur lumpur yang sempurna, semua tanah bisa dijadikan untuk metode PTS, jenis tanah yang sangat baik untuk Penanaman Padi Sebatang ini adalah lempung berliat ini supaya ketahanan air terjaga.

Kabupaten Solok Selatan selama ini dikenal sebagai daerah lumbung beras yang didukung oleh keberadaan sawah dengan luas ±10.600 hektar. Untuk mempertahankan produksi beras Kabupaten Solok Selatan ditetapkan sawah abadi untuk pertanian berkelanjutan. Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan memiliki luas ± 17.205 hektar. Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan tersebut antara lain:(1) Lahan persawahan ±10.600 hektar.(2) Tanaman jagung ±1.905 hektar.(3) Lahan kacang tanah ±250 hektar. Dengan berjalannya waktu lahan persawahan lama-kelamaan terus berkurang seiring dengan bertambah nya penduduk dan berkurang lahan persawahan untuk dijadikan permukiman sehingga bisa mengakibatkan kurang nya stoberas saat ini dinas Pertanian mengembangkan penanaman padi sebatang bertujuan untuk meningkatkankan produktifitas pangan dengan lahan yang sedikit, tanam padi sebatang ini juga hemat penggunaan pupuk kimia hanya mengandalkan pupuk organik seperti jerami yang dilapukkan dan pupuk

(3)

3 kandang, (Dinas Pertanian , Peternakan,dan Perikanan Kabupaten Solok Selatan,2011).

Sejak diperkenalkan tanam padi sebatang kepada masyarakat Maret 2008 kepada masyarakat Kecamatan Sangir, masyarakat belum menerima program itu dengan sepenuh nya, mereka masih mempertahankan pola tanam tradisional, berkat percobaan tanam padi sebatang dari Dinas Pertanian dan mendapatkan hasil yang memuaskan masyarakat mulailah untuk mencoba, pola tanam padi sebatang (System of Rice Intensifikation) pada tahun 2008 hanya 109 hektar dan pada tahun 2009 dinaikkan menjadi 138 hektar, bukan hanya dari sisi menanamnya yang lebih mudah namun hasilnya mampu mendongkrak hasil panen hingga 50 persen,ketika petani menerapkan pola tanam tradisonal dalam satu hektarnya hanya bisa menghasilkan paling banyak 4-5 ton per hektar, sedangkan dengan pola tanam padi sebatang bisa memperoleh padi sebanyak 7-8 ton per hektar, dengan jenis tanah yang tinggi akan unsur hara serta irigasi yang memadai penanaman.

Kecamatan Sangir memiliki tanah yang subur dan berpotensi untuk meningkatkan produktivitas pertanian terutama produktivitas padi. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang metode PTS ini sehingga masyarakat masih mempertahankan metode Konvesional meskipun produktivitas panen tidak meningkat. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Studi Karakteristik Tanah Pada Penanaman Padi Sebatang Di

Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan”

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Deskriptif. Deskriptif adalah adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan, mencatat,

menganalisis, dan menginterprentasi hasil dilapangan agar hasil penelitian dapat tercapai.

B. Daerah Penelitian dan Sampel

1. Daerah penelitian

Sesuai dengan tujuan yang telah di rumuskan yang menjadi daerah penelitian terdapat di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.

1. Sampel

Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan teknik stratified random sampling, dimana sampel yang diambil berdasarkan strata (tingkatan) satuan lahan. Alasan pengambilan sampel dengan metode ini karena pada satuan lahan yang sama beramsumsi telah memiliki karakteristik satuan lahan yang sama, sehingga satuan lahan yang sama tersebut dapat diwakili satu satuan lahan. Satuan pemetaan digunakan adalah satuan lahan yang diperoleh dari hasil overlay atau tumpang susun peta kemiringan lereng, peta tanah, peta geologi, peta bentuk lahan, dan peta penggunaan lahan terdapat 25 satuan lahan. Dari 25 satuan lahan penelitian di ambil 3 titik sampel penelitian karena di 3 titik sampel tersebut dijadikan tempat penanaman padi

(4)

4 sebatang.Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel Satuan Lahan Daerah Penelitian No Satuan Penelitian Daerah Penelitia n 1 V1,Toa,1,Sw,Gh Jorong Timbulun 2 V2,Mpip,II,Sw,G h Jorong Malus 3 V3,Qvbe,III,Sw, Gh Jorong Koto Rambah Sumber; Overlay Peta Stuan Bentuk Lahan, Geologi, Penggunaan Lahan, dan Jenis Tanah

C. Data Penelitian

Data penenlitian berdasarkan sumber yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua yaitu data primer dan data skunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui analisis laboratorium dan pengukuran lapangan. Data sekunder adalah data pendukung sebagai sumber acuan dan analisis yang di peroleh dari perpustakaan maupun instansi yang terkait.

a. Data Sekunder

Data sekunder sebagai sumber acuan analisis yang diperoleh dari perpustakaan,Tim BPP Dinas Pertanian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1.Peta yang terkait dengan daerah penelitian di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan.

2.Sumber bacaan yang terkait dengan kajian penelitian.

b. Data Primer

Diperoleh secara langsung dengan cara mengambil sampel tanah dilapangan dan analisis laboratorim, dengan menguji tekstur, permeabilitas, pH, bahan organik.

E. Tahap Penelitian

Tahap penelilitian penulis lakukan beberapa tahap: 1. Tahap pra lapangan

Pada tahap ini hal yang dilakukan antara lain:

a. Membuat surat izin kepada dinas Persatuan Bangsa dan Lindungan Masyarakat. b. Studi keperpustakaan yang berhubungan dengan yang diteliti

c. Konsultasi dengan dosen pembimbing.

d. Melakukan survey kedinas yang terkait untuk mencari data tentang yang akan diteliti. e. Menyediakan peralatan yang di akan diperlukan dalam penelitian

2. Tahap lapangan

a. Mencocokkan peta penelitian dengan keadaan di lapanagan. Mengambil sampel tanah dan mengamati untuk menentukan struktur tanah,serta mengambil sampel untuk di uji di

(5)

5 b. Melakukan pemotretan untuk

dokumentasi. 3. Tahap analisis

laboratorium

Sampel yang sudah diambil dilapangan kemudian di teliti di laboratorium yang akan di teliti adalah sifat fisika, kimia tanah , biologi, dan kandungan bahan organik dalam tanah.

PEMBAHASAN

1.Struktur, berdasarkan hasil penelitian struktur tanah remah dengan kategori baik pada satuan lahan VI Toa,I,Sw,Gh dan V2,Mpip,II,Sw,Gh sedangkan struktur tanah tiang kategori sedang terdapat pada satuan lahan V3,Qvbe,III,Sw, Gh.

2.Tekstur, tekstur tanah kategori baik dengan tekstur lempung berdebu, debu dengan fraksi pasir (1,96 – 4,28) debu (68,78 – 93,37) dan liat (4,67 – 26,94) terdapat di satuan lahan VI Toa,I,Sw,Gh dan V2,Mpip,II,Sw,Gh. Tekstur tanah kategori buruk dengan tekstur liat berdebu dengan fraksi pasir (6,89) debu (48,19) dan liat (44,92) di satuan lahan V3,Qvbe,III,Sw,Gh. 3.Permeabilitas, permeabilitas terdapat satu kategori buruk dengan permeabilitas poros pada satutuan lahanVIToa,I,Sw,Gh,V2,Mpip,II,Sw, Gh dan V3 ,Qvbe,III,Sw,Gh.

4. pH, berdasarkan hasil penelitian dan uji laboratorium pH tanah terdapat satu kategori sangat baik, pada satuan lahan VI Toa,I,Sw,Gh (5,99), V2,Mpip,II,Sw,Gh (5,29) dan V3,Qvbe,III,Sw,Gh (5,80).

5. Bahan organik, bahan organik pada setiap satuan lahan sampel

penelitian terdapat satu kategori sangat baik VI Toa,I,Sw,Gh(13,61), V2,Mpip,II,Sw,Gh (15,68) dan V3,Qvbe,III,Sw,Gh (11,61)

Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik tanah untuk penanaman padi sebatang di Kecamatan Sangir, diketahui baik dan sedang, untuk pembahasan karakteristik tanah pada lahan tanam padi sebatang di uraikan sebagai berikut:

a. Satuan Lahan Kategori Baik Untuk Areal Penanaman Padi Sebatang Di Kecamatan Sangir

Dari hasil identifikasi yang ada pada daerah penelitian, maka satuan lahan yang termasuk dalam kategori baik terdiri dari dua(2) satuan lahan yakni pada satuan lahan dataran vulkanik (VI), dengan satuan lahan V1,Toa,I,Sw,Gh dan perbukitan vulkanik dengan satuan lahan V2,Mpip,II,Sw,Gh.

b. Satuan Lahan Kategori Sedang Untuk Areal Tanam Padi Sebatang Di Kecamatan Sangir

Dari hasil identifikasi yang ada pada daerah penelitian, maka satuan lahan yang termasuk dalam kategori sedang terdiri dari satu (1) satuan lahan yakni pada satuan lahan lereng bawah gunung api (V3), dengan satuan lahan V3,Qvbe, III,Sw,Gh.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Struktur tanah pada titik sampel daerah penelitian di

(6)

6 Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan pada satuan lahan V1 dan V2 berdasarkan hasil penelitian adalah baik, sedangkan pada satuan lahan V3 sedang.

2. Tekstur tanah pada titik sampel daerah penelitian di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan pada Satuan Lahan V1 dan V2 berdasarkan kan hasil penelitian adalah baik, sedangkan pada satuan lahan V3 buruk.

3. Permeabilitas tanah pada titik sampel daerah penelitian di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan pada Satuan Lahan V1, V2 dan V3 berdasarkan hasil penelitian dengan buruk.

4. pH tanah pada titik sampel daerah penelitian di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan pada satuan lahan V1, V2 dan V3 berdasarkan hasil penelitian dengan kategori sangat baik.

5. Bahan organik pada titik sampel daerah penelitian di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan pada satuan lahan V1, V2 dan V3 berdasarkan hasil penelitian dengan kategori sangat baik. SARAN

Berdasarkan faktor penghambat yang terdapat pada areal penanaman padi sebatang di daerah penelitian hendaknya para petani lebih memilah lahan untuk area penanaman padi sebatang.

1. Agar dinas yang terkait dalam hal ini dimaksud Dinas Pertanian

lebih memperhatikan tentang betapa pentingnya karakteristik tanah untuk penanaman padi sebatang.

2. Pada daerah satuan lahan penelitian struktur dan tekstur tanah nya sedang atau buruk dapat dilakukan dengan cara melebihkan pemakaian pupuk organik.

3. Usaha yang dilakukan pada satuan lahan penelitian yang permeabilitas nya buruk dapat dilakukan denga cara tidak menggunakan mesin Handtraktor untuk pengolahan tanah sawah secara terus menerus namun di selangi dengan menggunakan memakai hewan ternak supaya ketahanan airnya terjaga.

(7)

7 DAFTAR PUSTAKA

Elita Fauziah (2011) studi panca padi sawah dalam meningkatkan produksi

pertanian di kenagarian Jawi – Jawi Guguak

kecamatan Gunuang talang KabupatenSolok.Skripsi,Per pustakaan STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hanafiah, (2005) Dasar – dasar ilmu tanah. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Hari Christady Hardiyatmo, (2010) Mekanika tanah 1. Gajah Mada Univesity

Press.

Hardjowigeno Sarwono, (2007) Ilmu tanah. Jakarta: CV Akademika Persindo.

Harsuti nini (2010) evaluasi kesesuian lahan untuk tanaman kelapa sawit di parit Koto Balingka

Kabupaten Pasaman Barat.Skripsi, STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hermon,dedi, Buku ajar Geo Tanah, Padang: Jurusan FIS

UNP

Hermon dan Khairani, (2009) Geografi Tanah. Padang: Yayasan Jihadul Center.

Kurniadiningsih (2009) Evaluasi untung rugi penerapan metode SRI DI D.I Cihea Kab. Cianjur Jawa Barat: yantieww@yahoo.com. 01 03 2013

Suin Muhamad, (2002) Metoda Ekologi. Padang: Universitas Andalas

Sutanto Rahman, (2005) Dasar – dasar ilmu tanah. Yogyakarta: Kanisius (Anggota IKAPI)

Gambar

Tabel  Satuan  Lahan  Daerah  Penelitian  No   Satuan  Penelitian  Daerah  Penelitia n  1  V1,Toa,1,Sw,Gh  Jorong  Timbulun  2  V2,Mpip,II,Sw,G h  Jorong Malus  3  V3,Qvbe,III,Sw, Gh  Jorong Koto  Rambah  Sumber;  Overlay  Peta  Stuan  Bentuk  Lahan, Geolo

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN III DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KATOLIK KEMENTERIAN AGAMA TENTANG PEMBERIAN BANTUAN SUBSIDI UPAH BAGI

Teknik optimalisasi seperti penghapusan indeks basis data target sebelum proses load, ekstraksi secara paralel, penulisan ulang aljabar relasional, dan pengambilan data yang

Dari pembahasan laporan PKL ini yang didasarkan pada pengamatan, penelitian, dan wawancara dengan pustakawan maupun teknisi jaringan komputer di perpustakaan MAN 1

Karena Allah hanya menciptakan langit dan bumi serta isinya dalam enam hari, sedangkan hadits-hadits dari Nabi saling menguatkan bahwa yang

1) Model orientasi input (input-oriented model) yaitu model dimana setiap DMU diharapkan memproduksi sejumlah output tertentu dengan sejumlah input terkecil

1) Sebagai daya tarik bagi penabung dan individu, isntitusi, atau lembaga yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan. 2) Tingkat suku bunga dapat digunakan sebagai alat

Berisi gerakan pelemasan lari keliling lapangan dan evaluasi kegiatan (10menit). Pemanasan dipimpin oleh salah satu seorang siswa, pengajar memperagakan bentuk pembelajaran,

Pemerintah Propinsi yang merupakan perwakilan pemerintah pusat di daerah (dekonsentrasi) menguasai basis pajak yang besar pula.Pajak yang dikelola pemerintah