• Tidak ada hasil yang ditemukan

“OPTIMASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENT CARBOMER”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "“OPTIMASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENT CARBOMER”"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

IKA AYU RAHMAH ANUGRAWATI

OPTIMASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK

ETANOL UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)

MENGGUNAKAN GELLING AGENT

CARBOMER

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

Lembar Pengesahan

OPTIMASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL

UBI JALAR UNGU (

Ipomoea batatas

L.)

MENGGUNAKAN

GELLING AGENT

CARBOMER

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang 2016

Oleh :

IKA AYU RAHMAH ANUGRAWATI NIM : 201210410311110

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dian Ermawati, S.Farm, M.Farm, Apt Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes, Apt

(3)

iii Lembar Pengujian

OPTIMASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL

UBI JALAR UNGU

(Ipomoea batatas

L

.)

MENGGUNAKAN

GELLING AGENT

CARBOMER

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji pada Tanggal 29 Juli 2016

Oleh :

IKA AYU RAHMAH ANUGRAWATI NIM : 201210410311110

Disetujui Oleh :

Penguji I Penguji II

Dian Ermawati, S.Farm.,M.Farm., Apt Dra Uswatun Chasanah.,M.Kes, Apt

Penguji III Penguji IV

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Optimasi Gel Antioksidan Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Menggunakan Gelling Agent Carbomer”.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Dian Ermawati, M. Farm., Apt selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran dan selalu berkenan membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran dalam mengarahkan dan membimbing serta selalu memberikan motivasi.

3. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt sebagai penguji yang selalu berkenan memberikan bimbingan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Engrid Juni Astuti, M. Farm., Apt selaku penguji yang memberikan

saran, masukan, dan kritik yang membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

5. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt selaku kepala laboratorium. 7. Arina Swastika, S. Farm., Apt sebagai Dosen Wali yang telah

memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

8. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan hingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana. 9. Para laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi dan

(5)

v

10. Kedua orang tua saya Abi Rudy Mardiyanto dan Umi Latifah yang selalu memberikan semangat, doa, dukungan, serta nasehat sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

11.Adik kandung saya Moh. Syafi’i Yahya yang selalu memberi semangat dan motivasi selama proses pembuatan skripsi

12.Kekasih tersayang saya Dwi Hartono Ramadhan yang selalu memberi semangat, doa, dukungan serta motivasi selama proses pembuatan skripsi

13.Teman-teman seperjuangan saya dalam mengerjakan skripsi Yuni Suryani dan Dhiyaa Anis yang senantiasa saling membantu, bertukar pendapat, dan memberikan semangat dalam proses penelitian ini. 14.Teman-teman angkatan 2012 khususnya kelas Farmasi C yang

senantiasa memberikan motivasi dan semangat.

15.Sahabat-sahabatku Risma, Zahroh, Tia, Elida, Dita, Ayu, Bella, Anis dan Diana yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa dalam pengerjaan skripsi ini

16.Teman-teman kos BS05 Isti, Sitti, Mbak Yanda, Mbak Dika, dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

17.Berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 25 July 2016

(6)

vi

RINGKASAN

OPTIMASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL UBI

JALAR UNGU (

Ipomoea batatas

L.) MENGGUNAKAN

GELLING AGENT

CARBOMER

Gaya hidup kembali ke alam (back to nature) menjadi cukup popular saat ini sehingga masyarakat kembali memanfaatkan berbagai bahan alam, penggunaan bahan-bahan alami diharapkan dapat lebih tepat sasaran dalam mengatasi masalah kesehatan kulit. Tujuannya untuk melindungi kulit akibat dampak negatif lingkungan seperti polusi dan radiasi sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Faktor lingkungan tersebut menghasilkan radikal bebas yang dapat mempercepat proses penuaan, menyebabkan kulit menjadi kusam, keriput, bintik hitam bahkan kanker kulit.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk membuat sediaan kosmetik yang dapat mencegah radikal bebas tersebut. Sediaan kosmetik yang akan dibuat yaitu sediaan gel dengan gelling agent carbomer yang mengandung antioksidan alami. Antioksidan alami yang digunakan peneliti yaitu ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L.). Ubi jalar ungu merupakan tanaman yang banyak mengandung antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Pada penelitian ini sediaan gel dibuat pada 3 kadar ekstrak etanol ubi jalar ungu yang berbeda yakni formula I (1%), formula II (2%), formula III (3%).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan formula yang baik pada sediaan gel antioksidan ekstrak etanol ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L.) dengan perbedaan ekstrak pada kadar (1%, 2%, dan 3%) yang dapat memberikan karakteristik fisik, aseptabilitas, serta daya antioksidan yang optimal.

Berdasarkan hasil penelitian optimasi gel antioksidan ekstrak etanol ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) menggunakan gelling agent carbomer yang memenuhi karakteristik fisik, aseptabilitas, serta stabilitas adalah formula III (3%).

Tahap awal yang dilakukan adalah melakukan uji antioksidan ekstrak menggunakan metode DPPH. Hasil yang didapatkan yaitu 340,76 ppm < 500 ppm yang menunjukkan ekstrak etanol ubi jalar ungu masuk ke dalam kategori antioksidan lemah.

Selanjutnya dilakukan uji karakteristik fisik sediaan yang meliputi organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar. Hasil organoleptis yang didapatkan sediaan gel antioksidan ekstrak etanol ubi jalar ungu menghasilkan warna ungu sampai ungu pekat dengan tekstur halus dan jernih, serta memiliki aroma bunga khas ubi jalar. Pada uji pH sediaan gel antara formula menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil uji pH menunjukkan nilai yang berbeda yaitu formula I (5,93±0,03), formula II (6,03±0,01), dan formula III (5,18±0,02). Dan untuk hasil daya sebar, formula III (0,131±0,01 g/cm) memiliki daya sebar yang paling besar dibandingkan dengan formula I (0,084±0,01 g/cm) dan formula II (0,116±0,01 g/cm), ketiga formula memiliki perbedaan yang bermakna. Ini berdasarkan hasil analisis statistik One-Way Anova dimana harga p (0,016) < α (0,05) yang

(7)

vii

pada uji viskositas sediaan didapatkan hasil bahwa F3 lebih viskos dari pada F1 dan F2. Semakin tinggi kadar ekstrak semakin viskos sediaan gel yang didapat.

Dari hasil uji aseptabilitas dapat diambil kesimpulan bahwa F3 sediaan gel antioksidan ekstrak etanol ubi jalar ungu memiliki persentase lebih besar dibandingkan dengan F2 dan F3. Hasil ini dilihat dari kriteria kelembutan, kemudahan dioleskan , serta kemudahan dicuci.

Pada uji antioksidan sediaan gel formula I (5377,99 ppm), formula II (2100,59 ppm), formula III (1208,06 ppm) didapatkan hasil lebih dari 500 ppm. Hasil ini menunjukkan bahwa sediaan tidak memiliki daya antioksidan yang aktif.

(8)

viii

ABSTRAK

OPTIMASI GEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL UBI

JALAR UNGU (

Ipomoea Batatas

L.) MENGGUNAKAN

GELLING AGENT

CARBOMER

Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa antioksidan alami. Senyawa antioksidan yang terkandung yaitu antosianin. Antosianin dapat mencegah penyakit kanker, jantung, tekanan darah tinggi, katarak dan dapat menghaluskan kulit.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan sediaan gel menggunakan gelling agent carbomer pada berbagai kadar ekstrak etanol ubi jalar ungu FI (1%), F2 (2%), dan F3 (3%) serta untuk mengetahui pada kadar ekstrak berapakah sediaan gel antioksidan yang menghasilkan karakteristik fisik, aseptabilitas, dan daya antioksidan yang optimal.

Pada penelitian ini dibuat sediaan gel dengan menggunakan ekstrak ubi jalar ungu sebagai bahan aktif dan carbomer sebagai gelling agent. Evaluasi sediaan dilakukan dengan uji organoleptis, viskositas, daya sebar, pH, dan stabilitas pada berbagai suhu dengan metode freeze-thaw. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel F3 memiliki karakteristik fisik serta aseptabilitas yang lebih baik dibandingkan gel F1 dan F2. Gel antioksidan ekstrak etanol ubi jalar ungu mengalami peningkatan aktivitas antioksidan seiring dengan kenaikan kadar ekstrak etanol ubi jalar ungu dalam sediaan.

Kata Kunci : Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu, Gel, Carbomer, Aktivitas

(9)

ix

ABSTRACT

OPTIMIZATION OF ETHANOL EXTRACT GEL

ANTIOXIDANT OF SWEET POTATOES PURPLE (IPOMOEA

BATATAS L.) BY USING GELLING AGENT CARBOMER

Sweet Potatoes Purple (Ipomoea Batatas L) is a plant that contains of natural antioxidant compound. The antioxidant compound which is contained in it is anthocyanins. Anthocyanin to prevent cancer, heart, high blood pressure, cataract and can sublimate of.

The purpose of this study is to determine the antioxidant activity of gel preparation by using a gelling agent Carbomer at various levels of ethanol extract of sweet potatoes FI (1%), F2 (2%), and F3 (3%) and to investigate the levels extract of how much gel preparation of antioxidants that produce physical characteristic, acceptability and optimum antioxidant power.

In this study, gel preparation uses extract sweet potatoes as active ingredients and carbomer as gelling agent. The evaluation preparation is done by organoleptic test, viscosity, dispersive power, pH, and stability at various temperatures with freeze-thaw method. The test of antioxidant activity is done by DPPH method.

The results showed that the gel F3 has the physical characteristics and acceptability which better than gel F1 and F2. Antioxidants gel of sweet potatoes purple ethanol extract increased the antioxidant activity due to higher levels of ethanol extract of sweet potatoes purple.

Keywords: Sweet Potatoes Purple, Ethanol Extract, Gel, Carbomer, Antioxidant

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Hipotesis ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan tentang Ubi Jalar Ungu ... 5

2.1.1 Klasifikasi ... 5

2.1.2 Morfologi ... 6

2.1.3 Kandungan Kimia ... 6

2.1.3.1 Antosianin... 6

2.1.4 Penetapan ... 7

2.2 Tinjauan tentang Ekstrak ... 8

2.2.1 Metode Ekstraksi dengan Menggunakan Pelarut ... 8

2.2.2.1 Cara Dingin ... 8

(11)

xi

2.3 Tinjauan tentang Radikal Bebas ... 9

2.4 Tinjauan tentang Antioksidan ... 9

2.4.1 Klasifikasi Antioksidan ... 10

2.4.2 Mekanisme Antioksidan ... 10

2.5 Tinjauan tentang Metode DPPH ... 11

2.6 Tinjauan tentang Kulit ... 12

2.7 Tinjauan tentang Kosmetik ... 13

2.7.1 Penggolongan Kosmetika ... 13

2.7.2 Mekanisme Absorpsi Kosmetika ... 14

2.8 Tinjauan tentang Gel... 14

2.9 Tinjauan tentang Spektro UV-VIS ... 15

2.10 Tinjauan tentang Gelling Agent ... 16

2.10.1 Carbomer ... 17

2.11 Tinjauan tentang Komponen Lain Penyusun Gel ... 18

2.11.1 Metil Paraben ... 18

2.11.2 Trietanolamin (TEA) ... 18

2.11.3 Gliserin ... 19

2.11.4 Aquadest ... 19

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 20

BAB IV METODE PENELITIAN ... 22

4.1 Rancangan Penelitian... 22

4.2 Variabel Penelitian... 22

4.2.1 Variabel Bebas ... 22

4.2.2 Variabel Tergantung ... 22

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

4.3.1 Tempat ... 22

4.3.2 Waktu ... 22

4.4 Bahan ... 23

4.5 Alat ... 23

4.6 Definisi Operasional ... 23

(12)

xii

4.7.1 Pembuatan Ekstrak Ubi Jalar Ungu ... 23

4.7.2 Pembuatan Gel Ekstrak Ubi Jalar Ungu ... 24

4.7.3 Skema Kerja ... 25

4.8 Pembuatan Gel Ekstrak Ubi Jalar Ungu ... 26

4.8.1 Komposisi Formulasi Gel ... 26

4.8.2 Cara Pembuatan Gel Antioksidan... 26

4.9 Evaluasi Sediaan ... 27

4.9.1 Evaluasi Fisik Sediaan ... 27

4.9.2 Evaluasi Aseptabilitas Sediaan ... 28

4.9.3 Evaluasi Uji Stabilitas Gel ... 29

4.9.3.1 Uji Freeze Thaw ... 29

4.10 Evaluasi Uji Antioksidan dengan Metode DPPH ... 29

4.10.1 Pembuatan Larutan DPPH ... 29

4.10.2 Pembuatan Larutan Kontrol... 30

4.10.3 Pembuatan Larutan Uji Ekstrak ... 30

4.10.4 Pembuatan Larutan Kontrol Positif ... 31

4.10.5 Perlakuan Gel untuk Uji Aktivitas Antioksidan ... 32

4.10.6 Proses Inkubasi ... 33

4.10.7 Pengukuran Daya Antioksidan ... 33

4.11 Perhitungan ... 33

4.12 Analisis Data ... 33

BAB V HASIL PENELITIAN ... 35

5.1 Hasil Pemeriksaan Organoleptis ... 35

5.2 Hasil Uji Karakteristik Fisika Kimia Sediaan ... 36

5.2.1 Hasil Pengukuran pH Sediaan ... 36

5.2.2 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan ... 37

5.2.3 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan ... 39

5.3 Hasil Evaluasi Stabilitas Sediaan ... 40

5.4 Hasil Pengamatan Aseptabilitas Sediaan ... 40

5.5 Hasil Pengukuran Antioksidan ... 42

(13)

xiii

5.6.1 Hasil Pengukuran pH Sediaan ... 43

5.6.2 Hasil Pengukuran Daya Sebar ... 43

5.6.3 Hasil Pengukuran Viskositas ... 43

5.6.4 Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan ... 44

BAB VI PEMBAHASAN ... 45

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Fungsi Carbomer ... 17

Tabel IV.1 Formula Gel ... 26

Tabel V.1 Hasil Pengamatan Organoleptis Sediaan ... 36

Tabel V.2 Hasil Pengukuran pH Sediaan ... 36

Tabel V.3 Hasil Pengukuran Daya Sebar Sediaan ... 37

Tabel V.4 Hasil Pengukuran Viskositas Sediaan ... 39

Tabel V.5 Perbandingan Parameter Aseptabilitas Sediaan ... 40

Tabel V.6 Hasil Vitamin C ... 42

Tabel V.7 Hasil Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu ... 42

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.)... 5

Gambar 2.2 Struktur Kimia Antosianin ... 7

Gambar 2.3 Struktur Molekul DPPH ... 11

Gambar 2.4 Struktur Kulit ... 12

Gambar 2.5 Struktur Kimia Carbomer ... 17

Gambar 2.6 Struktur Kimia Metil Paraben ... 18

Gambar 2.7 Struktur Kimia Trietanolamin ... 18

Gambar 2.8 Struktur Kimia Gliserin ... 19

Gambar 3 Kerangka Konseptual ... 21

Gambar 4.1 Skema Kerja Penelitian ... 25

Gambar 4.2 Skema Cara Pembuatan Gel ... 26

Gambar 4.3 Skema Cara Pembuatan Larutan DPPH ... 29

Gambar 4.4 Skema Cara Pembuatan Larutan Kontrol ... 30

Gambar 4.5 Skema Cara Pembuatan Larutan Uji Ekstrak ... 31

Gambar 4.6 Skema Cara Pembuatan Larutan Kontrol Positif ... 32

Gambar 5.1 Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu ... 35

Gambar 5.2 Sediaan Gel Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu ... 36

Gambar 5.3 Histogram Nilai pH Sediaan ... 37

Gambar 5.4 Histogram Daya Sebar Sediaan ... 38

Gambar 5.5 Histogram Viskositas Sediaan ... 39

Gambar 5.6 Histogram Nilai Kelembutan Sediaan ... 41

Gambar 5.7 Histogram Nilai Kemudahan Diratakan ... 41

Gambar 5.8 Histogram Nilai Kemudahan Dicuci ... 41

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 54

2. Surat Pernyataan... 55

3. Lampiran Perhitungan ... 56

4. Data Pengukuran Daya Sebar Sediaan ... 60

5. Surat Pernyataan Persetujuan ... 64

6. Prosedur Uji Aseptabilitas ... 65

7. Hasil Pengamatan Aseptabilitas ... 66

8. Hasil Perhitungan Nilai Antioksidan ( ) ... 68

9. Hasil Pengukuran Statistik Uji pH ... 71

10. Hasil Pengukuran Statistik Daya Sebar ... 72

11. Hasil Pengukuran Statistik Viskositas ... 73

12. Hasil Pengukuran Statistik Daya Antioksidan ... 74

13. Hasil Pengamatan Uji Stabilitas ... 75

14. Alat dan Bahan ... 78

(17)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

1. AH : Atom Hydrogen 2. ANOVA : Analysis of Variance 3. BHA : Butylated Hidroxy Anisol 4. BHT : Butylated Hidroxy Toluen 5. BI : Baku Induk

6. BK : Baku Kerja 7. cm : Centimeter 8. cPs : Centipoise 9. Cy : Cyanidin 10. Dp : Delphinidin

11. DPPH : 2,2-difenil-1-1pikrilhidrazil 12. F1 : Formula 1

13. F2 : Formula 2 14. F3 : Formula 3

15. FRAP : Ferric Reducing Antioxidant Power 16. g : Gram

17. H : Hydrogen

18. : Hydrogen Peroksida 19. HAT : Hydrogen Atom Transfer 20. HSD : Honestly Significant Difference 21. : Inhibitor Concentration 50 22. kg : kilogram

23. L : Liter

24. LBI : Larutan Baku Induk 25. LU : Larutan Uji

26. µg : mikrogram 27. m : meter 28. mg : mili gram 29. ml : mili liter 30. mm : mili meter 31. Mv : Malvidin 32. nm : nano meter

33. ORAC : Oxygen Radical Absorban Capacity 34. p.a : pro analisis

35. Pg : Pelargonidin

36. pH : Potential of Hydrogen 37. Pn : Peonidin

38. Ppm : Part Per Milion 39. Pt : Petunidin

(18)

xviii

41. Rpm : Revolutions Per Minute 42. SD : Standart Deviasi

43. THBQ : Tert-Butylated Hidroxy Quinone 44. TEA : Trietanolamin

45. TEAC : Trolox Equivalent Antioxidant Capacity

46. TRAP : Total Radical - Trapping Antioxidant Parameter 47. UV : Ultraviolet

(19)

50

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, 2001. Sistem Integumen. Surabaya : Reski Pratama

Allen, L. V., 2002, The Art Science and Technology of Pharmaceutical

Compounding, 308-310, American Pharmaceutical Association,

Washington DC.

Anonim, 2014. Keputusan Menteri Pertanian No. 190/kpts/SR.120/2/2014 Ansel H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi IV. Jakarta:

Universitas Indonesia Press.

Ansel, H., C., Allen, L., V., A., dan Popovich, N., G., 1999. Pharmaceutical

Dosage Forms and Drug Delivery System, Lippincott Williams and

Wilkins, Philadelphia.

Banker and Anderson, Lieberman H.A. et al., 1989. Pharmaceutical Dosage

Forms, New York: Marcel Dekker, Inc.

Buck, 1991. Antioxidant. Dalam: Jim Smith (eds). Food additive user’s

handbook. London: Blackie & Sons Ltd.

Chanda S., dan R. Dave., 2009. In Vitro Models For Antioxidant Activity Evaluation And Some Medical Plants Possessing Antioxidant

Properties: An Overview. African Journal of Microbiology Research,

Vol. 3(13), p.981-996.

Das, S., Haldar, P. K. and Pramanik, G., 2011, Formulation and Evaluation of

Herbal Gel Containing Clerodendron infortunatum Leaves Extract,

International Journal of PharmTech Research, 3(1), 140-143.

Departemen Kesehatan RI., 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 458.

Departemen Kesehatan RI., 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak

Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

hal. 3-12

Departemen Kesehatan RI., 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1176/MENKES/PER/VIII/2010 tentang

NOTIFIKASI KOSMETIKA. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik

Indonesia.

Draelos, Z. D. And L. A. Thaman. 2006. Cosmetic Formulation of Skin Care Product. New York: Taylor & Francis Group. P. 377.

Furuta, S., Suda, I., Nishiba, Y. dan Yamakawa, O. (1998). High tert-butylperoxyl radical scavenging activities of sweet potato cultivars

with purple flesh. Food Science and Technology International of Tokyo

(20)

51

Gheldof, N., Wang, X.H., & Engeseth, N.J., 2002. Identification and Quantification of Antioxidant Components of Honey from Various

Floral Sources, Departement of Food Science and Human Nutrition, Vol.

50, p.5870-5877.

Gordon M.H., 1990. The Mechanism of Antioxidant Action Invitro. Dalam: Hudson B.J.F. (eds). Food Antioxidant. Applied Science Publisher, London.

Gottawa, I., B., I., Sugiarto, S., Nurhadi, M., Widiyastuti, Y., Wahyono, S. and Prapti, I., J., 1999, 5, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid lima,

Departemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.

Hanani, E. Mun’im, A. Sekarini, R. 2005. Identifikasi Senyawa Antioksidan

dalam Spons Calispongia sp dari Kepulauan Seribu. Majalah Ilmu

Kefarmasian Vol II, No. 3 127-133.

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Terjemahan Padmawinata K, Soediro I. ITB, Bandung.

Harmita. 2006. Buku Ajar Analisis Fisikokimia. Depok: Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, 15-22.

Harmita, 2006. Buku Ajar analisis Fisikokimia. Depok: Farmsi FMIPA UI, hal.205-211.

Harry, Ralph G. 1973. Harry’s Cosmeticology. Edisi Keenam. New York. Chemical Publishing Co., Inc.Hal: 103 – 109.

James, W.D., Berger, T.G., & Elston, D.M. 2006. Andrews’ diseases of the skin:

Clinical dermatology (10th ed.). Philadelphia: Elsevier Saunders.

Juanda, D., dan B. Cahyono. 2000. Ubi jalar. Budidaya dan analisis usaha tani.

Kanisius. 82 hal.

Julyasih K.S.M., Wirawan I.G.P., Harijani W.S., dan Widajati W., 2009.

Aktivitas Antioksidan Beberapa Jenis Rumput Laut (Seaweeds)

Komersil di Bali. Surabaya: Seminar Nasional ‘Akselerasi Pengembangan

Teknologi Pertanian Dalam Mendukung Revitalisasi Pertanian’.

Lachman L., Lieberman H. A., Kanig J. L. 1994. Teori dan Prakter Farmasi

Industri. Edisi III. Universitas Indonesia: Jakarta

Lautan, J., (1997). Radikal Bebas pada Eritrosit dan Leukosit, Cermin Dua

Kedokteran, (116), hal: 49-52.

Levy, S. B., Paye, M., Barel, A. O. and Naibah, H. I., 2006, Handbook of

Cosmetics Science and Technology, Second Edition, 299, Taylor and

(21)

52

Mario, M. 2001. Inovasi Masker. Tersedia di http://www. Kosmetikaonline.net.

Molyneux, P. 2004. The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. Songklanakarin J. Sci Technol, 2004, 26 (2): 211-219.

Nollet, L.M.L. 1996. Handbook of Food Analysis: Physical Characterization and Nutrient Analysis. Marcell Dekker Inc, New York.

Pratt, D. E. 1992. Natural Antioxidant from Plant Material. Dalam: Huang, M. T., Ho, C. T. dan Lee, C. Y. (eds). Effect on Health II : Antioxidant and Cancer Prevention. American Chem. Soc., Washington, DC.

Peraturan KBPOM. (2011). Persyaratan Cemaran Mikroba pada Kosmetika. Jakarta: BPOM RI. Nomor HK.03.1.23.07.11.6662.

Rieger, M. 2000. Harry’s Cosmeticology 8th Ed. New York (US) : Chemical Publishing Co Inc.

Reifa. 2005. Ubi Jalar Sehatkan Mata dan Jantung, serta Mencegah Kanker.

Majalah Kartini Nomor: 2134 Hal.148.

Rowe R.C et al, 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th ED., American Pharmacists Association, Washington DC.

Rukmana, R. 1997. Ubi Jalar Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius: Yogyakarta.

Shahidi, F. 1997. Natural Antioxidans Chemistry, Health Effects, and

Applications. AOAC Press: Champaign, Illinois. 80 hal.

Shandiutami N.M.D., Rahayu, L., Oktaviani, T., Sari, L.Y., 2014. Uji Aktivitas Antioksidan Rebusan Daun Sambang Getih (Hemigraphis bicolor Boerl.) dan Sambang Solok (Aerva sanguinolenta (L) Blume) Secara in Vitro.

Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Suda, I., Oki, T., Masuda, M., Kobayashi, M., Nishiba, Y. dan Furuta, S. (2003).

Review: Physiological functionality of purple-fleshed seet potatoes

containing anthocyanins and their utilization in foods. Japan

Agricultural Research Quarterly 37: 167-173.

Tiwari, P., Kumar, B., Kaur, M., Kaur G. & Kaur H., 2011, Phytochemical

Screening And Extraction: A Review, International Pharmaceutica

Sciencia, 1 (1), 98-106.

Vieira, Rafael Pinto, et al. 2009. Physical and physicochemical stability evaluation of cosmetic formulations containing soybean extract

fermented by Bifidobacterium animalis. Brazilian Journal of

Pharmaceutical Sciences vol. 45, n. 3, jul./sep.

(22)

53

Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Kanesius: Yogyakarta.

Windono, T., Soediman, S., Yudawati, U., Ermawati, E., Srielita, Erowati, T. I.

Uji Perendaman Radikal Bebas terhadap

1,1-Diphenyl-2Picrylhydrazyl (DPPH) dari ekstrak Kulit Buah dan Biji Anggur

(Vitis vinifera L.) Probolinggo Biru dan Bali. Artocarpus. 2001, 1, 34-43

Yuhernita dan Juniarti. Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Dari Ekstrak

Metanol Daun Surian Yang Berpotensi sebagai Antioksidan. Makara,

Sains. 2011; 15 (1): 48-52).

(23)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gaya hidup kembali ke alam (back to nature) menjadi cukup popular saat ini sehingga masyarakat kembali memanfaatkan berbagai bahan alam, termasuk kosmetik dengan bahan dasar tumbuhan. Saat ini pemilihan bahan-bahan alami untuk kosmetika didasarkan pada bukti penelitian, sehingga penggunaan bahan-bahan alami diharapkan dapat lebih tepat sasaran dalam mengatasi masalah kesehatan kulit (Wasitaatmadja, 1997).

Berbagai upaya menjaga kesehatan kulit dengan menggunakan produk kosmetika telah dilakukan khususnya oleh kaum wanita terutama pada bagian wajah. Tujuannya untuk melindungi kulit akibat dampak negatif lingkungan seperti polusi dan radiasi sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Faktor lingkungan tersebut menghasilkan radikal bebas yang dapat mempercepat proses penuaan, menyebabkan kulit menjadi kusam, keriput, bintik hitam bahkan kanker kulit. Hal tersebut dapat terjadi karena lipid bereaksi dengan radikal bebas sehingga berubah menjadi lipid peroksida (Winarsih, 2005), maka penggunaan suatu produk kosmetika perawatan kulit yang mengandung senyawa seperti antioksidan sangat dibutuhkan untuk mengurangi insidensi kerusakan kulit akibat radikal bebas (Levy, 2006).

Sediaan topikal selain mengandung bahan berkhasiat juga bahan tambahan (pembawa) yang berfungsi sebagai pelunak kulit, pembalut pelindung, maupun pembalut penyumbat (Lachman, dkk., 1994). Salah satu bahan pembawa yang biasa digunakan dalam sediaan topikal adalah gel yang dibuat dari partikel anorganik maupun molekul organik (DepKes RI., 1995).

(24)

2

mewangikan, mengubah penampilan, dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (BPOM RI, 2011).

Pemanfaatan efek antioksidan pada sediaan yang ditujukan pada kulit wajah, lebih baik bila diformulasikan dalam bentuk sediaan kosmetika topikal dibandingkan oral (Draelos and Thaman, 2006). Salah satu bentuk sediaan kosmetika topikal adalah dalam bentuk gel. Gel merupakan suatu sediaan semipadat yang jernih, tembus cahaya dan mengandung zat aktif, merupakan dispersi koloid mempunyai kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase terdispersi (Ansel, 1989). Keuntungan sediaan gel dibandingkan sediaan topikal yang lain adalah mudah merata jika dioleskan pada kulit tanpa penekanan, memberi sensasi dingin, tidak menimbulkan bekas dikulit, dan mudah digunakan.

Berbagai sediaan perawatan kulit yang mengandung antioksidan sebagai produk kosmetika dengan mekanisme memperlambat atau mencegah proses oksidasi telah cukup banyak berkembang, namun pemanfaatan menggunakan sumber dari bahan alam atau tanaman masih belum maksimal. Salah satu bahan alam yang bisa dimanfaatkan adalah tanaman ubi jalar ungu berpotensi sebagai sumber antosianin yang dapat berfungsi sebagai antioksidan, antimutagenik, dan antikarsinogenik(Gottawa et al., 1999).

Ubi jalar banyak mengandung pro vitamin A, vitamin B dan vitamin C. Selain itu juga terdapat banyak kandungan karbohidrat dan lemak serta sedikit protein, yang sangat berguna untuk penghasil energi dan kesehatan tubuh. Kelebihan dari ubi jalar yang berwarna yaitu mengandung antioksidan yang kuat untuk menetralisir keganasan radikal bebas penyebab penuaan dini dan pencetus aneka penyakit degeneratif seperti kanker dan jantung (Reifa, 2005).

(25)

3

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Prasanth pada tahun 2010 ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) memiliki. Hal ini membuktikan bahwa ubi jalar ungu memiliki aktivitas antiokidan yang sangat besar. Karena bila nilai kurang

dari 50μg/ml maka efek antioksidan semakin kuat (Yuhernita, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan untuk membuat formulasi sediaan gel antioksidan ubi jalar (Ipomoea Batatas L) menggunakan carbomer dengan konsentrasi 1% sebagai basis gel. Carbomer

sebagai basis, menunjukkan kestabilan basis dalam penyimpanan 3 bulan dengan suhu yang berbeda-beda dan tidak toksik ketika diaplikasikan untuk kulit (Das et al., 2011). Carbomer dipilih karena efektifitas membentuk viskositas yang tinggi (Allen, 2002) dan tidak mengalami perubahan yang berarti pada saat penyimpanan (Lieberman et al., 1989) sehingga dapat menjaga kestabilan sediaan gel yang mengandung bahan alam ini.

Parameter uji sediaan meliputi uji mutu fisik, uji aseptabilitas, uji stabilitas dan uji efektifitas. Uji mutu fisik sediaan meliputi, pemeriksaan organoleptis, uji pH, viskositas, daya sebar, homogenitas. Uji aseptabilitas dilakukan dengan uji kesukaan (Hedonic test). Uji efektifitas yaitu dengan pengujian antioksidan secara in vitro dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometer UV-VIS yang diamati pada panjang gelombang 517.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh variasi kadar ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L.) (1%, 2%, dan 3%) terhadap aktivitas antioksidan sebagai sediaan gel antioksidan?

2. Bagaimana pengaruh karakter fisik dan kimia pada sediaan gel antioksidan ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L.)? (evaluasi penetapan pH, viskositas, daya sebar, dan aseptabilitas)

(26)

4

1.3Tujuan Penelitian

a. Mengetahui pengaruh variasi kadar ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) (1%, 2%, dan 3%) terhadap aktivitas antioksidan sebagai sediaan gel antioksidan.

b. Mendapatkan data karakteristik formulasi gel antioksidan ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L.) meliputi nilai pH, viskositas, daya sebar, aseptabilitas, dan stabilitas.

c. Mendapatkan formulasi gel antioksidan ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) yang mampu memberikan aktivitas antioksidan yang optimal.

1.4 Hipotesis

Dengan meningkatnya kadar ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) yang digunakan akan dapat meningkatkan efektivitas antioksidan pada sediaan gel antioksidan ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L).

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai aktivitas antioksidan sediaan gel yang terkandung dalam ekstrak ubi jalar (Ipomoea batatas

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini diusulkan menggunakan Auto Generate timetable dengan Array Penggunaan Auto Generate timetable merupakan metode optimasi yang digunakan untuk

Landasan Masyarakat Mengokupasi Kawasan Hutan Di Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB adalah tidak adanya pemberitahuan mengenai

Rata-rata tingkat ketegangannya sebesar 70%, dan setelah melakukan relaksasi D terlihat nyaman menjalani proses pelaksanaan terapi, hasilnya gejala stres kerja yang

Dengan demikian dalam penelitian ini akan dibahas tentang struktur, informasi, dan maksud pada wacana brosur iklan XL kartu seluler prabayar bebas, jempol, dan pascabayar xplor

Penyakit tidak Menular terutama yang akan dibahas adalah penyakit- penyakit yang bersifat kronis3. Kata kunci: Penyakit menular, penyakit

1 ) Teori dasar kel i stri kan dan rangkaian, mencakup perinsip dan dalil-dalil listrik serta rangkai-. an listrik. 2) Pengukuran listrik, mencakup perinsip

2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran (yaitu kegiatan mengamati, merumuskan pertanyaan, mengumpulkan

Tingkat suku bunga kredit yang rendah akibat kenaikan transaksi e-money akan membuat masyarakat lebih tertarik untuk melakukan kredit yang akan menimbulkan resiko