• Tidak ada hasil yang ditemukan

siswa SMP Negeri 19 Ambon maka semakin tinggi motivasi belajar, maka semakin tinggi pula hasil belajar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "siswa SMP Negeri 19 Ambon maka semakin tinggi motivasi belajar, maka semakin tinggi pula hasil belajar."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

135

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 AMBON

Claudia Merlin Pitna 1neleke Huliselan 2rusnawati Ellis 1,2,3

Program Studi Bimbingan Dan Koseling, Fakultas Keguruaan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pattimura Ambon

@Gmail : Claudiapitna@Gmail.Com Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang penggaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 19 Ambon. Metode yang di gunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu prosedur pemecahan masalah dengan cara statistik dan di jelaskan secara deskriptif, sampel pada penelitian ini berjumlah 75 siswa pada kelas VII 2, VII 3, dan VII 4. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah dengan menggunakan angket. Sedangkan teknik unruk analisis data yang di gunakan adalah analisis regresi linier sederhana sehingga hasil belajar memiliki r table mencapai 0,636 di mana nilai dari kedua variabel memiliki r hitung lebih besar dari r table sehingga adanya pengaruh dari motivasi belajar terhadap hasil belajar

siswa SMP Negeri 19 Ambon maka semakin tinggi motivasi belajar, maka semakin tinggi pula hasil belajar.

Kata Kunci : Motivasi Belajar, Hasil Belajar

Pendahuluan

Pada perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dan arus globalisasi juga semakin hebat maka munculah persaingan dibidang pendidikan. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu pendidikan (Darsono, 2000:1). Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan tersebut, Pemerintah berusaha melakukan perbaikan-perbaikan agar mutu pendidikan meningkat, diantaranya perbaikan kurikulum, SDM, sarana dan prasarana. Perbaikanperbaikan tersebut tidak ada artinya tanpa dukungan dari guru, orang tua murid dan masyarakat yang turut serta dalam meningkatkan mutu pendidikan. Apabila membahas tentang mutu pendidikan maka tidak lepas dari kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang paling fundamental. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan antara lain bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik.

(2)

136

Menurut penelitian Wasty (2003) pengenalan seseorang terhadap hasil atau kemajuan belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih berusaha meningkatkan hasil belajarnya. Sehingga dengan demikian peningkatan hasil belajar dapat lebih optimal karena siswa tersebut merasa termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar yang telah diraih sebelumnya. Hasil belajar dapat dilihat dari terjadinya perubahan hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil (Nashar, 2004:77). Masukan itu berupa rancangan dan pengelolaan motivasional yang tidak berpengaruh langsung terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar. Perubahan itu terjadi pada seseorang dalam disposisi atau kecakapan manusia yang berupa penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui usaha yang sungguh-sungguh dilakukan dalam satu waktu tertentu atau dalam waktu yang relatif lama. Hasil belajar yang diharapkan biasanya berupa prestasi belajar yang baik atau optimal. Namun dalam pencapaian hasil belajar yang baik masih saja mengalami kesulitan dan prestasi yang didapat belum dapat dicapai secara optimal.

Dalam peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yakni motivasi untuk belajar. Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran berbagai upaya dilakukan yaitu dengan peningkatan motivasi belajar. Dalam hal belajar siswa akan berhasil kalau dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk belajar dan keinginan atau dorongan untuk belajar, karena dengan peningkatan motivasi belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam belajar. Dalam motivasi belajar terkandung adanya cita-cita atau aspirasi siswa, ini diharapkan siswa mendapat motivasi belajar sehingga mengerti dengan apa yang menjadi tujuan dalam belajar.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sujarweni (2014:39) mendefinisikan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian yaitu data yang diperoleh melalui kuisioner atau angket tentang tingkat pendapatan orang tua dan data dokumentasi prestasi belajar siswa yang diambil dalam buku laporan siswa.

Penelitian ini, peneliti menggunakan dua skala berbentuk skala model likert yaitu motivasi belajar. Skala model likert menggunakan penilaian dengan skor pernyataan positif dimulai dari 1 untuk sangat tidak setuju (STS), 2 untuk tidak setuju (TS), 3untuk setuju (S) dan 4 untuk sangat setuju (SS). Skor pernyataan negative dimulai dari 1 untuk sangat setuju (SS), 2 untuk setuju (S), 3 untuk tidak setuju (TS), dan 4 untuk sangat tidak setuju (STS) Adapun cara yang digunakan dengan menggunakan angket dan dokumentasi, yaitu: angket motivasi belajar siswa dan dokumentasi hasil belajar belajar siswa. Mardalis, 2002).

(3)

137

Hasil dan Pembahasan

1. Uji Validitas Motivasi Belajar

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas VII 2, VII 3 & VII 4 SMP Negeri 19 Ambon diketahui adanya pengaruh dari Motivasi Belajar terhadap Hasi Belajar siswa di SMP Negeri 19 Ambon.

2. Uji Reliabilitas

Dari output di atas diketahui nilai reliabilitas instrument pada nilai cronbach’s alpha. Diketahui cronbach’s alpha sebesar 0.636. berarti nilai dari cronbach’s alpha lebih besar dari r tabel (0.636 > 0.227). Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen pada variabel motivasi belajar reliabel

3. Hasil Uji Klasik

Output bagian pertama variabel Entered/ Removed .Tabel diatas menjelaskan tentang variabel yang digunakan serta metode yang dipakai, dalam hal ini variabel yang dimasukan adalah variabel X sebagai independent motivasi belajar dan variabel Y sebagai dependent hasil belajar, dan metode yang dipakai adalah metode enter.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas VII 2, VII 3 & VII 4 SMP Negeri 19 Ambon diketahui tidak ada pengaruh dari Motivasi Belajar terhadap Hasi Belajar siswa di SMP Negeri 19 Ambon. Tingkat Motivasi Belajar yang kurang baik menunjukan bahwa sebagian besar siswa pada SMP Negeri 19 Ambontidak mampu dalam mengontrol perilaku nya, tidak mampu mengontrol kognitifnya, serta tidak mampu dalam mengontrol keputusannya. Pentingnya hasil belajar dapat dilihat dari dua sisi yakni bagi guru maupun bagi siswa dalam pengelolaan pendidikan pada umumnya dan khususnya mengenai tujuan dari pendidikan. Menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (1994:11) hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi lima kategori yaitu informasi verbal, keterampilan intelek, strategi kognitif,

keterampilan motorik dan sikap.

Dari hasil analisis diketahui bahwa mayoritas siswa kelas VII 2, VII 3 dan VII 4 SMP Negeri 19 Ambon memiliki Hasil Belajar yang baik dengan adanya motivasi yang mereka miliki. Motivasi juga dapat dijelaskan sebagai tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu (Cropley). Hampir senada, Winkles (1987) mengemukakan bahwa motif adalah adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Pengertian ini bermakna jika seseorang melihat suatu manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh, maka Ia akan berusaha keras untuk mencapai tujuan tersebut (Siregar dan nara, 2011:49).

Sehingga dari hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 19 Ambon karena nilai rhitung berada pada rentang yang

(4)

138

SIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada SMP Negeri 19 Ambon maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 19 Ambon. Hal ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak artinya variabel motivasi belajar memiliki pengaruh yang tidak signifikansi terhadap hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Algifari.2000. Analisis Regresi Teori, kasus dan solusi. Yogyakarta:BPFE.

Ali, Mohammad. 1984. Penelitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi. Bandung: Angkasa. Anni, Chatarina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneka cipta. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rieneka cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakrta: Rineka Cipta.

Dalyono, M dan TIM MKDK IKIP Semarang. 1997. Psikologi Pendidikan. Semarang. IKIP Semarang Press.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Djamarah, syaiful Basri. Drs. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rieneka Cipta. Hamalik, Oemar. 2003. Prosedur Belajar Mengajar. Jakarta Bumi Aksara.

Nashar, Drs. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.

Natawijaya, Rohman. 1979. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prindo Jaya.

Sardiman, A.M. 1989. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta Grafindo Persada. Soemanto, Wasty. 2003. Psikologi Pendidikan. Malang: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2001. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: TARSITO.

(5)

139

Sudjana, Nana. 1996. Dasar-dasar Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Tahalele, J.F. 1978. Cara mengajar Dengan Hasil Yang Baik. Bandung: CV. Diponegoro.

Referensi

Dokumen terkait

It can be roncluded that the represenlrtion of galial regression modds in structurd equdion SEM to the next is the spatial autoaegressive regression model in en6,

[r]

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah pengaruh kematangan emosi terhadap penyesuaian perkawinan pada rumah tangga usia dini. Variabel terikat adalah

Dinas Kesehatan Kabupaten Blora telah melaksanakan melaksanakan pengadaan pengadaan mobil unit layanan jantung keliling program dana bagi hasil tembakau dengan

[r]

Berdasarkan nilai koefisien penentu yang dihasilkan menunjukkan bahwa Rasio Profitabilitas, Earning Per Share dan Price Earning Ratio memiliki pengaruh terhadap harga saham

Koperasi pada dasarnya mengandung dua unsur yaitu unsur ekonomi dan unsur sosial. Karena koperasi merupakan suatu sistem dan sebagaimana diketahui sistem itu

• Bagaimanakah data keanekaragaman hayati di daerah garis Wallace dan Weber, daerah hutan tropis, daerah pesisir dan laut Indonesia berdasarkan informasi dari berbagai