BAB III
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independent dan dependent, kemudian melakukan analisis korelasi antara dua variabel tersebut untuk mengetahui seberapa jauh kontribusi variabel independent terhadap adanya variabel dependent
(Notoatmodjo, 2002). Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional, yaitu melakukan pengukuran atau pengamatan pada variabel
independent dan dependent pada saat yang bersamaan (Hidayat, 2007) dengan
tujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap praktik pencegahan hipertensi pada remaja di SMAN 15 Semarang.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 15 Semarang sebanyak 980 siswa.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
proportional stratified random sampling karena populasi dalam penelitian ini
mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional (Sugiyono, 2010). Menentukan layak tidaknya sampel yang mewakili keseluruhan populasi untuk diteliti, harus berdasarkan kriteria sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi
1) Seluruh siswa kelas X, XI, XII
2) Siswa yang terdaftar di SMAN 15 Semarang
3) Siswa yang bersedia menjadi responden yang dinyatakan secara tertulis
b. Kriteria eksklusi
1) Siswa yang tidak hadir atau sakit pada saat penelitian
2) Siswa dengan hipertensi positif (TDS ≥ 125 mmHg dan TDD ≥ 82 mmHg)
3) Siswa yang telah pindah sekolah 3. Besar Sampel
Penentuan besar sampel dengan menggunakan rumus Lemeshow (1990) dalam Murti (2006) untuk menaksir proporsi populasi sebagai berikut:
n = N.Z21- α/2.p.q d2(N - 1) + Z21 – α/2.p.q Keterangan: n : Jumlah sampel p : Perkiraan proporsi (0.2) q : 1 – p d : Presisi absolut (10%) Z1- α/2 : Statistic Z (Z= 1.96 untuk α= 0.05) N : Besar populasi
Berdasarkan rumus tersebut, maka besar sampel dalam penelitian ini adalah:
n = N.Z21- α/2.p.q d2(N - 1) + Z21 – α/2.p.q n = 980 (1,96)2. 0,2 (1-0,2) (0,1)2(980-1) + (1,96)2. 0,2 (1-0,2) n = 980 x 3,8 x 0,16 9,8 + 0,6 n = 595,84 = 57,29 dibulatkan menjadi 57 10,4
Jadi, besar sampel dalam penelitian ini adalah 57 siswa Tabel 3.1
Proporsi sampel
Strata/ Tingkatan Jumlah Siswa Jumlah Sampel
Kelas X 350 (350/980) x 57 = 21
Kelas XI 315 (315/980) x 57 = 18
Kelas XII 315 (315/980) x 57 = 18
C. Defenisi Operasional
Tabel 3.2 Defenisi Operasional
Variabel Penelitian
Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Pengetahuan tentang hipertensi
Merupakan segala
sesuatu yang diketahui responden tentang hal-hal yang berhubungan dengan hipertensi yang meliputi pengertian,
penyebab, faktor
penyebab, tanda dan
gejala, komplikasi,
pengobatan dan
pencegahan hipertensi.
Kuesioner Skor pengetahuan. Nilai tertinggi 16 dan terendah 32.
Pengetahuan
dikategorikan menjadi 3 yaitu:
1. Baik bila skor total 76%-100%
2. Cukup bila skor total 56%-75%
3. Kurang bila skor total < 56% Interval Sikap terhadap pencegahan hipertensi Merupakan tanggapan responden terhadap
hipertensi yang dapat
membimbing responden
dalam melakukan
pencegahan hipertensi.
Kuesioner Skor sikap. Nilai
tertinggi 16 dan
terendah 32. Sikap
dikategorikan menjadi 2 yaitu:
1. Mendukung bila skor total 55%-100%
2. Tidak mendukung
bila skor total < 55%
Interval
Praktik Pencegahan Hipertensi
Merupakan tindakan atau
perbuatan responden
untuk menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan hipertensi yang meliputi
diet rendah garam,
melakukan aktivitas fisik
dan olahraga,
menghindari stress,
menghindari konsumsi
alkohol dan merokok,
obesitas.
Kuesioner Skor praktik. Nilai
tertinggi 30 dan
terendah 15. Praktik dikategorikan menjadi 2 yaitu:
1.Baik bila skor total ≥ 55%-100%
2.Buruk bila skor total < 55%
D. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 15 Semarang
E. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013
F. Etika Penelitian
Etika penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Lembar persetujuan responden (Informed concent)
Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian sebelum memberikan lembar persetujuan kepada responden. Apabila responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan, apabila menolak maka tidak dilakukan pemaksaan.
2. Tanpa nama (anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka nama tidak dicantumkan dalam lembar persetujuan. Lembar kuesioner hanya diisikan suatu kode yang diketahui peneliti sendiri sebagai tanda bukti jika diperlukan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Informasi yang diberikan kepada peneliti dapat dijamin tidak diketahui oleh pihak lain.
G. Alat Pengumpulan Data
1. Instrumen
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur yang berupa kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah disusun dengan baik dan matang di mana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Kuesioner dalam penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari pertanyaan tertutup ( closed ended
(Notoatmodjo, 2005). Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh data dari responden. Lembar kuesioner terdiri dari 4 bagian yaitu:
a. Kuesioner karakteristik remaja
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui data karakteristik remaja yang meliputi umur, jenis kelamin, kelas, dan data yang berhubungan dengan hipertensi pada remaja seperti tekanan darah, obesitas, merokok, alkoholik, stres, riwayat keluarga, olahraga/aktivitas fisik, dan diet rendah garam.
b. Kuesioner pengetahuan tentang hipertensi
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja dalam menjaga perilaku pencegahan hipertensi yang terdiri dari 16 pertanyaan. Kuesioner ini terdiri dari pilihan ganda. Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang menurutnya benar. Pertanyaan benar diberi skor 2 dan salah diberi skor 1.
c. Kuesioner sikap terhadap pencegahan hipertensi
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui sikap remaja dalam menjaga perilaku pencegahan hipertensi yang terdiri dari 16 item pernyataan. Kuesioner sikap ini terdiri dari 2 pilihan jawaban yaitu setuju dan tidak setuju. Pernyataan favourable terdapat pada item pernyataan no. 1, 2, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, dan 16 sedangkan pernyataan unfavourable terdapat pada item pernyataan no. 3, 4, 5, 10, 12 dan 15. Penilaian item
favourable skor 2 untuk setuju dan skor 1 untuk tidak setuju. Penilaian
item unfavourable skor 2 untuk tidak setuju dan skor 1 untuk setuju. d. Kuesioner praktik pencegahan hipertensi
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui tentang praktik remaja dalam upaya pencegahan hipertensi yang terdiri dari 15 pernyataan. Pernyataan favourable terdapat pada item pernyataan no. 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13 dan 14, sedangkan pernyataan unfavourable terdapat pada item
pernyataan no. 4, 7, 11 dan 15. Penilaian favourable skor 2 untuk jawaban ya dan skor 1 untuk jawaban tidak. Penilaian unfavourable skor 1 untuk jawaban ya dan skor 2 untuk jawaban tidak.
2. Uji Coba Instrumen a. Uji Validitas
Suatu instrumen pengukur atau kuesioner dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila dapat memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji validitas terhadap instrument dalam penelitian ini terdiri dari content
validity (validitas isi) dan validitas eksternal. Content validity telah
dilakukan melalui konsultasi dengan expert dibidang keperawatan medikal bedah (KMB) yaitu Ns. Nury Sukraeni, S.Kep., MNS. Penilaian dilakukan dengan cara menganalisis setiap item pertanyaan untuk mengetahui apakah dapat digunakan dalam penelitian atau tidak. Kuesioner karakteristik untuk item pertanyaan no. 12, 13, 14, dan 15 tidak digunakan dalam penelitian sedangkan kuesioner pengetahuan, sikap dan praktik tidak ada revisi dan dapat digunakan dalam penelitian.
Setelah content validity, peneliti melakukan uji validitas eksternal terhadap instrument penelitian di SMAN 2 Semarang karena mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan SMAN 15 Semarang. Jumlah responden yang dibutuhkan dalam uji validitas eksternal ini berjumlah 20 responden. Uji validitas dapat dilihat dengan menggunakan koefisien
korelasi product moment. Item pernyataan dalam kuesioner dinyatakan
valid apabila didapatkan nilai r hitung > r tabel dengan tingkat signifikansi 0.05.
Hasil uji validitas variabel pengetahuan dari 20 item pertanyaan, yang dinyatakan valid ada 16 item pertanyaan dengan r hitung sebesar 0.459-0.986 > r tabel (0.444). Hasil uji validitas variabel sikap dari 20 item pernyataan, yang dinyatakan valid ada 16 item pernyataan dengan r
hitung sebesar 0.478-0.955 > r tabel (0.444). Hasil uji validitas variabel praktik dari 20 item pernyataan, yang dinyatakan valid ada 15 item pernyataan dengan r hitung sebesar 0.516-0.899 > r tabel (0.444).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui instrumen atau kuesioner yang digunakan telah reliabel atau belum (Notoatmodjo, 2002). Tinggi rendahnya reliabilitas kuesioner tercermin oleh nilai cronbach’s alpha, dimana nilai cronbach’s alpha > nilai r tabel pada taraf signifikansi 0.05, maka variabel dalam penelitian dapat dikatakan reliabel atau handal (Sugiyono, 2005).
Uji reliabilitas terhadap kuesioner pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan hipertensi pada remaja akan dilakukan di SMAN 2 Semarang karena dianggap mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan SMAN 15 Semarang. Jumlah responden yang dibutuhkan dalam uji reliabilitas ini berjumlah 20 responden.
Hasil uji reliabilitas variabel pengetahuan diperoleh nilai cronbach’s
alpha sebesar 0,947 > 0.444 sehingga dapat dikatakan reliabel dan dapat
digunakan sebagai kuesioner penelitian. Hasil uji reliabilitas variabel sikap diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0.959 > 0.444 sehingga dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian. Hasil uji validitas variabel praktik diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0.912 > 0.444 sehingga dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai kuesioner praktik.
H. Prosedur Pengumpulan Data
1. Jenis data
a. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner untuk mengetahui pengetahua, sikap dan praktik responden dalam pencegahan hipertensi.
b. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui staf administrasi SMAN 15 Semarang untuk mengetahui jumlah responden dari masing-masing strata/tingkatan dan Dinkes Kota Semarang untuk mengetahui angka kejadian hipertensi di Kota Semarang.
2. Prosedur pengumpulan data a. Prosedur administratif
1) Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari institusi kampus kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk melakukan penelitian di SMAN 15 Semarang.
2) Setelah adanya ijin penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Semarang, peneliti kemudian menemui Kepala Sekolah SMAN 15 Semarang untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian.
b. Prosedur teknis
1) Mengidentifikasi responden berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. 2) Peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden, menjelaskan
maksud, tujuan dan manfaat penelitian.
3) Meminta responden yang bersedia untuk mengisi lembar persetujuan menjadi responden.
4) Peneliti melakukan pengukuran tekanan darah (TD) untuk mengetahui apakah responden hipertensi atau tidak dan indeks massa tubuh (IMT) untuk mengetahui apakah responden obesitas atau tidak.
5) Kemudian peneliti membagikan lembar kuesioner dan meminta responden untuk menjawab. Apabila ada responden yang mengalami kesulitan maka akan dibantu oleh peneliti.
6) Peneliti memeriksa kembali kelengkapan instrument penelitian. Jika masih ada yang belum lengkap maka responden diminta untuk melengkapinya kembali.
Skema 3.1 Prosedur Pengumpulan Data Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian
kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang
Setelah mendapatkan ijin dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, peneliti menemui Kepala Sekolah SMAN 15 Semarang untuk menjelaskan
maksud dan tujuan penelitian
Peneliti melakukan pendekatan dengan responden untuk menjelaskan maksud, tujuan dan manfaat penelitian serta meminta responden yang
bersedia untuk mengisi lembar persetujuan menjadi responden
Mengidentifikasi responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan
Peneliti melakukan pengukuran tekanan darah (TD) untuk mengetahui apakah responden hipertensi atau tidak dan indeks massa tubuh (IMT)
untuk mengetahui apakah responden obesitas atau tidak
Jika responden dinyatakan hipertensi positif maka tidak diikutsertakan dalam penelitian
Jika responden dinyatakan hipertensi negatif maka didikutsertakan dalam
penelitian
Membagikan lembar kuesioner kepada responden serta meminta responden untuk
menjawab dan kemudian diserahkan
I. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Teknik pengolahan data
Keseluruhan data yang terkumpul akan diproses melalui tahap sebagai berikut:
a. Editing
Peneliti melakukan koreksi data untuk melihat kebenaran pengisian dan apakah isian lembaran kuesioner telah lengkap. Editing dilakukan di tempat pengumpulan data agar bila terjadi kekurangan dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Coding adalah pemberian kode berupa angka untuk memudahkan
pengolahan data. Pengkodingan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Pengetahuan dikategorikan
a) Baik bila skor total 76% - 100% diberi kode 1 b) Cukup bila skor total 56% - 75% diberi kode 2 c) Kurang bila skor total < 56% diberi kode 3 2) Sikap dikategorikan
a) Mendukung bila skor total ≥ 55%-100% diberi kode 1 b) Tidak mendukung bila skor total < 55% diberi kode 2 3) Praktik dikategorikan
a) Baik bila skor total ≥ 55%-100% diberi kode 1 b) Buruk bila skor total < 55% diberi kode 2 c. Entry
Jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program komputer SPSS 16.0
d. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden telah selesai dimasukkan, maka perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan.
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk mendiskripsikan dari masing-masing variabel, baik variabel terikat yaitu praktik pencegahan hipertensi maupun variabel bebas yaitu pengetahuan dan sikap. Data numerik penyajian data yang digunakan adalah tendency central yaitu mean dan sebaran data yang terdiri dari minimum, maksimum dan standar deviasi. Variabel yang dikategorikan yaitu pengetahuan, sikap dan praktik disajikan dalam bentuk frekuensi dan persentase.
b. Analisis Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap praktik pencegahan hipertensi pada remaja di SMAN 15 Semarang. Sebelum dilakukan analisa data, dilakukan uji kenormalan dengan kolmogorof smirnov dan diperoleh data berdistribusi tidak normal sehingga menggunakan uji korelasi rank
spearman.
Hasil uji rank spearman untuk mencari hubungan pengetahuan terhadap praktik pencegahan hipertensi diperoleh hasil p value 0.000 < 0.05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap praktik pencegahan hipertensi pada remaja. Hasil uji rank
spearman untuk mencari hubungan sikap terhadap praktik pencegahan
hipertensi diperoleh hasil p value 0.000 < 0.05 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap praktik pencegahan hipertensi pada remaja.