MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN MAKALAH TEKNOLOGI PASCA PANEN “Penanganan Pasca Panen Tomat (
“Penanganan Pasca Panen Tomat ( Lyco Lycopercum escuspercum escusienien MillMill ) )””
OLEH : OLEH : LA ODE I!MAN LA ODE I!MAN NIM" D#$# #% &' NIM" D#$# #% &'
P!OG!AM ST)DI AG!OTEKNOLOGI P!OG!AM ST)DI AG!OTEKNOLOGI
*)!)SAN AG!OTEKNOLOGI *)!)SAN AG!OTEKNOLOGI
AK)LT
AK)LTAS AS PE!TANIANPE!TANIAN )NI+E!SITAS HAL) OLEO )NI+E!SITAS HAL) OLEO
,&#' ,&#'
$A$ I
PENDAH)L)AN
A" Lata- .ela/ang
Hortikultura merupakan komoditas pertanian khas tropis yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia dan memiliki prospek yang cerah di masa mendatang sekaligus sebagai sumber perolehan devisa bagi Indonesia. Pembangunan pertanian lima tahun ke depan juga dihadapkan pada perubahan lingkungan strategis baik domestik maupun internasional yang dinamis sehingga menuntut produk pertanian yang mampu berdaya saing di pasar global. Peningkatan jumlah penduduk dan meningkatnya kesejahteraan mengharuskan adanya peningkatan kualitas produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
Tomat merupakan salah satu produk hortikultura yang banyak diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari. Tomat mudah mengalami kerusakan setelah pemanenan, baik kerusakan fisik, mekanis maupun mikrobiologis, padahal sebagian besar dari produk tersebut dibutuhkan dalam keadaan segar. Oleh karena itu, penanganan pasca panen yang memadai sangat diperlukan untuk mempertahankan kesegaran, mencegah susut dan kerusakan tomat.
Penyimpanan yang baik dapat meningkatkan keuntungan produsen, memperpanjang daya guna buah dan dalam keadaan tertentu dapat mempertahankan mutunya. Hanya sebagian kecil buah tomat yang dipajang di supermarket, sebagian besar tomat berada di gudang penyimpanan sehingga diperlukan penyimpanan yang baik agar kualitas tomat terjaga. Proses selama penyimpanan akan mempengaruhi kualitas akhir produk yang dijual.
erusakan buah-buahan dan sayursayuran setelah dipanen pada daerah tropis adalah merupakan masalah utama yang harus dipecahkan. !uah tomat akan segera mengalami kerusakan apabila tanpa dilakukan perlakuan pada penyimpanannya.
!uah tomat yang dipanen setelah timbul "arna merah #$ % sampai dengan &$%, hanya tahan disimpan maksimal selama ' hari pada suhu kamar ()inaga, #*+. erusakan pascapanen buah tomat akibat penanganan yang tidak
tepat diperkirakan antara &$% sampai dengan $%. Permasalahan pascapanen pada buah tomat antara lain adalah tingkat kerusakan setelah panennya yang masih tinggi, yang kemungkinan dapat diatasi dengan pelapisan edible coating pada buah segar. !eberapa penelitian tentang edible coating telah dilakukan.
$" T010an
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penanganan pasca panen tomat ( Lycopercum escusien /ill ).
$A$ II PEM$AHASAN
A" Klasi2i/asi Tomat
0alam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas 0icotyledonae (berkeping dua. )ecara lengkap ahli botani mengklasifikasikan tanaman tomat secara sistematik. Tanaman tomat dapat diklasifikasikan sebagai berikut 1
ingdom 1 Plantae
0ivisio 1 Spermatophyta )ub divisio 1 Angiospermae elas 1 Dicotyledonae Ordo 1 Solanales 2amili 1 Solanaceae
3enus 1 4ycopersicon (4ycopersicum
)pesies 1 Lycopersicum esculentum /ill (Tugiyono, H. &$$#. $" Panen 3an Pasca4anen
egiatan panen dan pascapanen berkaitan dengan menjaga dan mempertahankan mutu buah yang telah dihasilkan pada saat panen, pemanenan hasil yang dilakukan dengan ceroboh sehingga banyak buah tomat yang mengalami cacat atau perlukaan dapat menyulitkan pascapanen, terutama pada penanganan penyimpanan dan pemasarannya. !uah tomat yang cacat akibat cara pemanenan yang tidak berhati-hati akan cepat mengalami kerusakan sehingga daya simpannya menjadi pendek, sedangkan dari segi pemasaran, nilai jual yang lebih rendah. 5gar mutu buah tomat yang dihasilkan pada saat penen tetap dalam keadaan baik, maka penanganan panen dan pascapanen harus dilakukan dengan baik dan benar (6ahyono, &$$&.
Panen
Tanaman tomat dapat menghasilkan bunga dan menjadi buah mulai dari pangkal tanaman hingga pucuk tanaman selama masa tumbuh tanaman belum berhenti. 5da bagian buah yang sudah dapat dipanen, tetapi sementara itu tanaman menghasilkan bunga dibagian pucuk. 0engan demikian pemanenan buah tomat tidak dapat dilakukan sekaligus, tetapi harus dilakukan berkali-kali sesuai dengan kematangan tomat.
Pemetikan buah tomat sudah dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur 7$ sampai #$$ hari setelah tanam, tergantung pada varietasnya. 8arietas
tomat yang tergolong indeterminan memiliki unsur panen labih panjang, yaitu sekitar antara '$-#$$ hari setelah tanam baru bisa dipetik buahnya.
Tingkat produktivitas tanaman dalam menghasilkan buah juga berbedabeda, tergantung pada varietas dan teknik budidaya yang dilakukan. Penggunaan varietas yang baik dan dengan pemeliharaan yang intensif dapat diperoleh produksi yang tinggi. )ebaliknya penggunaaan varietas yang baik tidak disertai dengan teknik budidaya yang baik, produksinya akan rendah.
Pemetikan buah tomat tidak dapat dilakukan sampai #$ kali pemetikan karena masaknya buah tomat tidak bersamaan "aktunya. Pemetikan buah tomat dilakukan setiap selang & sampai 9 hari sekali sampai seluruh buah habis dipetik. Tanaman tomat yang sudah tidak produktif lagi harus dibongkar dan diganti dengan tanaman baru (0idit, &$#$.
/enurut 0erma"an dan Hidayati (&$#&, berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemanenan buah tomat 1
5a/t0 Pemeti/an 6ang Te4at
/utu buah tomat dapat menjadi rendah apabila "aktu pemanenan dilakukan secara tidak tepat. Pemanenan buah tomat yang terlambat sehingga buahnya sudah terlalu masak menyebabkan rasanya kurang enak, dan daya simpannya menjadi lebih baik pendek karena buah cepat membusuk. 0i samping itu, buah tomat yang sudah terlalu masak daging buahnya sudah lunak sehingga kurang memiliki daya tarik dan kurang disukai konsumen. )ebaliknya, pemanenan buah tomat yang terlalu a"al (buah masih mudah menyebabkan kualitas kurang baik. !uah tomat masih mudah rasanya tidak enak, ukuran buah belum optimal, tidak disukai konsumen.
Penentuan "aktu panen yang tepat adalah berdasarkan umur panen, varietas tomat, tanda- tanda fisik buah secara umum. 5pabila penentuan "aktu panen hanya berdasarkan umur panen tanaman sering kali kurang tepat. !anyak
faktor lingkungan yang mempengaruhi "aktu panen, misalnya keadaan iklim setempat, keadaan tanah dan kesuburan tanah. riteria masak petik yang optimal dapat dilihat dari "arna kulit buah, ukuran buah, keadaan daun tanaman, batang tanaman, yakni sebagai berikut1
#. ulit buah telah berubah, yaitu dari "arna hijau menjadi kekuningkuningan.
9. !atang tanaman telah mengering atau menguning
:aktu pemetikan (pagi, siang, sore juga berpengaruh terhadap kualitas buah yang dipanen. )aat pemetikan buah tomat yang baik adalah pagi hari atau sore hari dan keadaan cuaca cerah. !uah tomat yang dipetik dan dipermukaan kulitnya kering dapat memiliki daya simpan lama tanpa perlakuan khusus, terutama penyimpanan di tingkat pengecer. !uah tomat yang dipetik pada siang hari biasanya kurang menguntungkan, baik dari segi teknis maupun ekonomis.
Pemetikan buah tomat pada siang hari dari segi teknis kurang menguntungkan karena pada siang hari proses fotosintesis masih berlangsung. 0engan demikian, maka ;at-;at giji yang terbentuk dalam buah terhenti dan menjadi lebih rendah jika dibandingkan dengan buah tomat yang dipeting pada pagi atau sore hari. 0i samping itu, keadaan cuaca yang sangat panas di siang hari dapat meningkatkan temperature dalam buah tomat sehingga dapat mempercepat proses transpirasi (pengupan air dalam buah. eadaan ini dapat menyebabkan daya simpan buah tomat menjadi lebih pendek. 0ari segi ekonomis, pemanenan yang dilakukan pada siang hari menjadi kurang produktif karena teriknya metahari dapat menyebabkan para tenaga kerja tidak tahan sehingga banyak beristirahat.
Pemanenan tomat harus memperhitungkan jarak tujuan pemasaran dan lama "aktu pengangkutan dengan tetap berpegang pada kriteria masak petik. !erdasarkan tujuan pemasaran dan lama pengangkutan pemanenan tomat dapat dibedakan menjadi tiga fase kemasakan buah, yaitu1
a. 2ase Hijau /asak
2ase hijau masak dicirikan oleh "arna permukaan kulit buah, yaitu pada bagian ujung buah ber"arna kuning gading. Pemanenan pada fase ini sangat baik
dilakukan apabila tujuan pemasaran berjarak jauh dan memerlukan "aktu yang lama untuk samapai ketujuan.
b. 2ase /asak Pecah :arna
Pada fase ini ujung buah sudah menunjukan "arna kemerahan, namun pangkal buahnya masih terdapat "arna hijau. Pemanenan pada fase ini sebaiknya
dilakukan apabila tujuan pemasaran tidak terlalu jauh dan memerlukan "aktu pengangkutan tidak terlalu lama sampai ketujuan.
c. 2ase /atang )empurna
Pada fase ini buah tomat sudah menunjukkan "arna merah atau merah jambu pada seluruh permukaan kulit buah, namun keadaan buah belum lunak. Pemanenan pada fase ini sebaiknya dilakukan untuk tujuan pemasaran jarak dekat, maka kualitas buah sampai ke konsumen masih tetap dalam keadaan baik sehingga nilai jualnya tinggi.
Ca-a Pemeti/an
6ara pemetikan buah tomat sangat sederhana dan tidak memerlukan peralatan mahal. <amun, pemetikan buah tomat harus dilakukan dengan hatihati agar tidak menimbulkan perlukaan pada buah tomat saat dipetik. Perlukaan yang terjadi karena pemetikan yang kasar dapat menyebabkan buah tomat cepat rusak karena terinfeksi mikroba melalui luka-luka tersebut.
6ara memetik buah tomat cukup dilakukan dengan memutir buah secara hati-hati hingga tangkai buah putus. Pemutiran buah harus dilakukan satu persatu dan dipilih buah yang sudah matang. )elanjutnya, buah tomat yang sudah terpetik dapat langsung dimasukan ke dalam keranjang untuk dikumpulkan ketempat penampungan. Tempat penampungan hasil panen tomat hendaknya dipersiapkan
di tempat yang teduh atau dapat dibuatkan tenda di dalam kebun. Penanganan Pasca4anen Tanaman Tomat
)emua komoditas hortikultura setelah dipanen masih akan mengalami perubahan fisiologis, fisik, dan biokemis sehingga apabila tidak dilakukan penangananan secara baik dan tepat akan cepat mengalami kerusakan dan penurunan mutu. Penanganan pascapanen buah tomat umumnya dilakukan oleh para distributor yang telah memiliki fasilitas, sarana, teknologi yang memadai.
/enurut astrasapoetra (&$$+, egiatan-kegiatan penanganan pascapanen buah tomat yang harus dilakukan mencakup lima kegiatan pokok
sebagai berikut1
• Pencucian atau Pembersihan
!uah tomat yang telah dipetik dan terkumpul harus segera dibersihkan dari segala kotoran yang menempel pada permukaan kulitnya, baik berupa debu, percikan tanah, maupun sisa-sisa pestisida dan pupuk daun yang disemprotkan pada saat pemeliharaan tanaman. otoran-kotoran tersebut apabila tidak segera
dibersihkan akan merupakan sumber kontaminasi dari berbagai macam pathogen yang dapat menginfeksi tomat sehingga mempercepat kerusakan buah. )elain itu, penampilan buah menjadi kurang menarik sehingga menurunkan mutu buah. =at-;at kimia sisa penyemprotan pestisida dan pupuk daun apabila tidak dibersihkan dapat membahayakan kesehatan konsumen yang akan mengkonsumsinya. 5pabila residu-residu ;at kimia yang masih menempel dalam konsentrasi yang cukup tinggi maka dapat menyebabkan keracunan langsung. 5pabila konsentrasinya rendah ;at-;at kimia tersebut akan tertimbun dalam tubuh yang pada akhirnya akan menimbulkan bermacam-macam penyakit konsumen.
!uah tomat dapat dicuci dengan memakai ;at kimia, neutral cleaner brogdex dan ritex wax. =at kimia neutral cleaner brogdex dalam pencucian berfungsi sebagai pembersih sekaligus pembunuh semua kotoran yang menempel pada permukaan kulit buah. =at kimia ritex wax dapat berfungsi sebagai ;at penga"et untuk memeperpanjang kesegaran buah tomat. 0engan demikian kebersihan buah tomat dan daya tahan buah dalam penyimpanan dan terhadap serangan mikro organisme yang lebih terjamin. 6ara pencuciannya sebagai berikut1
a. )iapkan bak dan isi dengan air, lalu campurkan dengan larutan neutral cleaner brogdex ke dalam air tersebut dengan dosis sesuai anjuran yang tercatum dalam label kemasan.
b. /asukan buah tomat ke dalam bak yang telah berisi air dal larutan neutral cleaner brogdex dan cucilah buah-buah tomat tersebut sampai bersih.
c. Tiriskan dan angin-anginkan buah tomat yang dicuci kering.
d. !uah tomat yang telah kering dicuci lagi dengan larutan britex wax yang telah dicampur dengan air.
e. Tiriskan dan angin-anginkan lagi hingga kering.
Pencucian semacam ini, buah dapat bersih dari segala kotoran dan terlindung dari kuman-kuman penyakit, serta dapat menurunkan temperature dalam buah sehingga proses respirasi dalam buah dapat terlambat. 0engan demikian, kesegaran buah dan penampilan buah tomat menjadi lebih menarik karena kebersihannya sehingga dapat mempengaruhi harga jual dipasaran.
• Prapendinginan
)alah satu ide yang mendasari perlakuan ini yaitu bah"a perlakuan ini bisa menghilangkan atau mengurai panas di lapangan. )uhu tinggi bisa merusak
mutu simpan buah-buahan dan sayuran, termasuk di dalamnya buah tomat. Padahal suhu tinggi hasil panen sulit di hindarkan terutama jika pemanenan siang hari. )elain itu pra pendinginanan bisa memperlambat respirasi hasil, memperlambat kematangan, memperkecil kerentanan terhadap serangan mikroorganisme, mengurangi kehilangan air, menurunkan berat buah, dan mempertahankan kandungan asam askorbat (vitamin 6. !erdasarkan penelitian, proses kematangan buah dapat dihambat sampai lima hari dengan dilakukannya prapendinginan. 8itamin 6 dapat dipertahankan karena panas yang dapat merusak
vitamin 6 dapat dihilangkan.
/enurut para pakar pascapanen beberapa prapendinginan yang dapat digunakan diantaranya1
a. 0engan udara dingin yang bergerak cepat dan bertekanan (forced air precooling).
b. 0engan merendam di dalam air yang mengalir atau tidak mengalir (hydrocooling).
c. 0engan kotak es atau timbunan es (ice cooling), serta d. 0engan udaran vakum
0ari keempat cara prapendinginan itu yang paling sering dilakukan untuk buah tomat adalah cara yang pertama. )uhu udara pendingin yang biasa
digunakan tidak kurang dari $> 6, untuk menghindari pembekuan. )ebagai
patokan besarnya udara yang dihembuskan adalah perbandingan antara keluaran udara dari kipas angin dalam m9 tiap jam dengan isi ruang maksimal, yaitu sekitar #$$ 6.
• )ortasi dan 3rading
)etelah buah tomat dibersihkan dari kotoran, lakukan sortasi dan grading. )ortasi bertujuan untuk mendapatkan buah-buah yang seragam, baik dari segi ukurannya maupun tingkat kerusakannya, dengan cara memisah-misahkannya. 3rading adalah kegiatan mengelompokkan buah-buah tomat yang telah disortasi menjadi bagian-bagian atau kelompok kelas (grade menurut ukuran besar buah, ukuran bobot buah, ukuran kesehatan buah, ukuran cacat buah. Pengelompokan ini dibagi dalam beberapa kelas, yakni kelas I, kelas II, kelas III, dan seterusnya menurut kondisinya.
Penyortiran atau sortasi dilakukan dengan cara memisah-misahkan buah tomat yang berukuran besar dan sehat dari buah-buah tomat yang berukuran besar
atau kecil tetapi terdapat cacat atau tidak sehat. 4alu, kelompokkan buah tomat kedalam kelas-kelas berikut1
a. elas #1 buah tomat memiliki ukuran besar menurut varietasnya, tidak terdapat cacat, misalnya pelukaan atau serangan hama penyakit, buah cukup matang dan tua, berat buah tomat tersebut ?#$ gr per buah.
b. elas II1 buah tomat yang memiliki ukuran lebih kecil daripada kelompok kelas I, tidak terdapat cacat, cukup matang, dan tua, dengan berat buah tomat tersebut antara #$$ @ #$ gr per buah.
c. elas III1 buah tomat berukuran besar dan kecil, terdapat kecacatan baik yang disebabkan oleh factor mekanik maupun faktor hama penyakit, dan buah cukup matang atau terlalu matang, berat buah tomat tersebut antara kurang dari #$$ gr perbuah.
egiatan sortasi dan gradeing akan diperoleh beberapa keuntungan, baik produsen maupun bagi konsumen. euntungan-keuntungan tersebut antara lain
sebagai berikut1
a. /emudahkan pemasaran sesuai dengan standar mutu yang dikehendaki konsumen, baik untuk pemasaran di dalam negeri maupun luar negeri. b. /emudahkan konsumen untuk mendapatkan kualitas tomat yang
dikehendaki sesuai kebutuhannya.
c. /emudahkan penjual di dalam menentukan tingkat harga menurut kualitasnya.
d. /embantu konsumen dalam memilih tomat yang diinginkan.
e. Tingkat harga yang diperoleh dapat lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga rata-rata apabila tidak dilakukan sortasi dan grading.
f. 0apat memberikan kepuasan dan kepercayaan kepada konsumen sehingga dapat menjamin kestabilan pemasaran.
• Peyimpanan
Teknik penyimpanan untuk mempertahankan kesegaran buah tomat dalam "aktu yang lama pada prinsipnya adalah menekan sekecil mungkin terjadinya respirasi ( pernapasan dan transpirasi (penguapan sehingga menghambat proses en;ymatikAbiokimia yang terjadi dalam buah. 0engan demikian, kematangan buah dapat tertunda sampai beberapa hari. 0i samping itu, pencucian hama di tempat penyimpanan (gudang dan buah tomat akan menjadikan buah tomat selama dalam penyimpanan. 5da berbagai macam cara atau teknik penyimpanan buah tomat, yaitu sebagai berikut1
a. Penyimpanaan dalam ruang bertemperatur rendah dan dengan pengatur suhu ruangan.
b. Penyimpanan ruang vakum (tanpa udara.
c. Penyimpanan dalam ruan berventilasi tanpa pengatur suhu.
d. Penyimpanan dengan merendam ke dalam air mengalir atau tidak mengalir.
e. Penyimpanan dengan timbunan es.
Penyimpanan dalam ruang bertemperatur rendah adalah penyimpanan buah tomat dalam ruangan bertemperatur +$ 2 @ $$ 2 dengan kelembaban nisbi
di dalam ruangan +% - *$%. Penyimpanan buah tomat yang masih hijau masak dan buah tomat yang telah matang dengan "arna merak akan memberikan hasil yang berbeda. Penyimpanan yang dilakukan terhadap tomat yang masih hijau masak pada suhu tersebut diatas akan tahan - minggu dan akan kehilangan bobot setelah penyimpanan sebesar ,&%. Pada buah tomat yang telah matang dengan "arna merah yang disimpan dengan suhu $ 2 dan kelembaban nisbi
sekitar *$% akan tahan selama # minggu dalam penyimpanan, dan tidak akan kehilangan bobot selama penyimpanan tersebut.
Penyimpanan dalam ruang yang berventilasi tanpa pengatur suhu adalah penyimpanan buah tomat dalam ruangan atau gudang yang memiliki ventilasi atau lubang pertukaran udara. !uah tomat disusun di dalam ruangan diberi alas jerami padi atau kertas bekas di susun dalam keranjang-keranjang, kemudian ditata
secara rapi dalam ruangan tersebut. Pertukaran udara yang baik melalui lubang ventilasi, ruangan di dalam gudang menjadi cukup kering dan tidak lembap dengan demikian, daya tahan buah tomat yang ada di dalamnya lebih meningkat.
Penyimpanan dengan penimbunan es adalah penyimpanan buah tomat dalam kotak-kotak yang telah diberi timbunan es. 6ara ini sangat efektif untuk penyimpanan jangka pendek, terutama selama dalam pengangkutan menuju ke pusat-pusat pemasaran yang jaraknya cukup jauh.
• Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan dan pengangkutan merupakan dua kegiatan yang berkaitan erat dalam usaha melindungi buah tomat dari kerusakan mekanis. Pengemasan yang baik dapat melindungi buah tomat dari kerusakan mekanis akibat goresan atau benturan selama pengangkutan. Proses pengangkutan baik (tidak kasar juga
akan melindungi kerusakan buah tomat yang ada di dalamnya. Pengemasan yang baik tanpa diimbangi dengan proses pengangkutan yang baik dapat mempertingggi tingkat kerusakan buah tomat yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, tahapan proses pengemasan dan pengangkutan harus dilakukan secara baik dan hati-hati agar buah tomat yang telah di pertahankan mutunya pada tahapan pembersihan, sortasi, grading, dan penyimpanan, masih tetap dapat dipertahankan pula pada tahapan pembersihan, sortasi, dan grading, dan penyimpanan, masih tetap dapat dipertahankan pula pada tahapan pengemasan dan pengangkutan. 0engan demikian, buah tomat sampai ke konsumen masih tetap keadaan baik.
emasan yang baik tidak hanya bisa melindungi buah segar dari kerusakan mekanis, tetapi juga dapat melindungi kerusakan dari pengaruh lingkungan, seperti sinar matahari, kelembaban yang tinggi, temperature yang tinggi, dan hal-hal lain yang dapat menimbulkan kerusakan fisiologis. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pengemasan adalah sebagai berikut1
a. 5lat pengemasan harus bersih
b. 5lat pengemasan sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat tetapi ringan sehingga tidak memberatkan dalam pengangkutan dan cepat melindungi buah tomat dari kerusakan.
c. Pengemasan buah tomat, tidak boleh melebihi daya tampung alat kemas, karena buah yang tersembur keluar akan mudah mengalami kerusakan akibat adanya hempitan, tekanan, atau benturan dari sebagian alat pengemas lainnya. d. Hindarkan paku yang menonjol keluar atau papan yang tidak rata di dalam alat
pengemas karena dapat melukai buah tomat yang ada di dalamnya sehingga mempercepat proses kerusakan buah yang disebabkan oleh mikroba.
e. !erilah pelindung pada dasar dan tepi alat pengemas dengan bahan pelindung dari jerami yang kering atau guntingan-guntingan kertas.
f. 5lat pengemas harus memiliki lubang-lubang ventilasi pada dinginnnya energi panas yang dihasilkan dari proses respirasi buah tomat dapat keluar dan proses pertukaran udara dapat berjalan baik sehingga dapat mencegah kelembaban yang tinggi di dalam alat pengemasan. 5pabila tidak terdapat lubang-lubang ventilasi, maka akan menjadi kerusakan fisiologis.
g. )usunlah serapi mungkin di dalam alat pengemas sesuai dengan daya tampungnya, kemudian tutuplah dengan jerami atau guntingan kertas di atas buah hingga rata.
h. Tutuplah peti pengemas dengan diikat atau dipaku agar kuat.
!ahan yang dapat digunakan untuk alat pengemas dapat berupa kayu papan yang dibuat peti atau krat berbentuk segi empat. 0apat pula dengan menggunakan bambu yang dianyam (keranjang berbentuk bulat atau segi empat. !ahan lain yang dapat digunakan untuk mengemas buah tomat adalah karton.
Pengemasan yang baik dapat memperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut1
a. !uah tomat yang dikemas dapar terhindar dari kerusakan mekanis, fisiologis, dan mikrobiologis.
b. /utu buah dapat dipertahankan sampai ke konsumen sehingga tidak menurunkan harga jual.
c. /emudahkan penyimpanan dan pengangkutan
2ungsi pengangkutan dalam kegiatan pascapanen adalah menyampaikan barang (buah tomat dari kebun ke gudang penyimpanan ke pusat-pusat pemasaran, misalnya pasar-pasar induk, pasar-pasar lokal, pasar s"alayan.
Penyusunan kemasan dalam alat pengangkutan harus diatur dengan baik agar tumpang tindih dapat mempertinggi kerusakan alat kemas dan buah tomat yang ada di dalamnya. Penyusunan yang tidak rapi akan membentuk rongga-rongga yang dapat menyebabkan alat kemas mudah mengalami pergeseran dan saling bentur selama dalam pengangkutan. Oleh karena itu, susunlah alat kemas serapi munggkin di dalam alat pengangkutan dan usahakan agar tidak terbentuk rongga-rongga diantara pengemas. 0i samping itu, kondisi alat pengangkutan yang akan digunakan juga harus memadai, keadaan masih baik sehinggga tidak akan terjadi keterlambatan pengiriman ke tempat tujuan ()etyo"ary, #**&.
5lat pengangkutan untuk pengiriman buah tomat ke tempat pemasaran dengan menggunakan truk, pic up, kereta api, kapal laut, dan pesa"at udara. <amun, penggunaan alat angkut harus memperhatikan jarak tempuh, daya angkut, efesiensi, dan ongkos angkut. Bntuk jarak pendek dalam kota atau antarkota dalam satu propinsi atau antar propinsi dalam satu pulau, pengiriman buah tomat dapat menggunakan angkutan darat, misalnya truk, pic up, atau kereta api. Bntuk
pengiriman jarak jauh, misalnya antarpulau atau antarnegara, pengiriman buah tomat dapat menggunakan angkutan laut, misalnya kapal atau pesa"at udara.
C" As4e/ Te/nologi Pasca4anen
0ibidang pertanian istilah pascapanen diartikan sebagai berbagai tindakan atau perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen (Tino, &$$'. Penanganan pascapanen bertujuan agar hasil tanaman tersebut dalam kondisi baik dan tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan, memberikan penampilan yang baik dan memberikan kemudahan untuk konsumen, memberikan perlindungan produk dari kerusakan dan memperpanjang masa simpan, mempertahankan kondisi segarnya dan mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan, seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, dan "arna yang tidak dikehendaki. Perlakuan pascapanen dapat berupa1 pembersihan, pencucian, pengikatan, curing, sortasi, grading, pengemasan hingga
sampai ke pemasaran (Tino, &$$'.
eberhasilan penanganan pascapanen ditentukan dari tindakan a"alnya, yaitu panen dan penanganan pascapanen yang baik harus dimulai sedini mungkin. /anfaat dilakukan penanganan pascapanen adalah menambah nilai jual7 memperpanjang umur simpan, menarik perhatian konsumen, melindungi produk dari kerusakan. Pengemasan merupakan kegiatan pascapanen yang sering dilakukan untuk mempertahankan mutu produk. /enurut otler, d (&$$$ pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi "adah atau bungkus
sebagai sebuah produk.
5lasan dilakukan penanganan pascapanen pada tanaman tomat adalah untuk menambah nilai jual7 memperpanjang umur simpan, menarik perhatian konsumen, dan melindungi produk dari kerusakan. emasan adalah sebagai pelindung atau "adah dari suatu produk juga mempunyai peran yang besar dalam pemasaran guna lebih banyak menarik konsumen dan calon pembeli (/uhtadi,
&$#&.
Produsen diharuskan berfikir keras meningkatkan fungsi kemasan untuk dapat memberikan daya tarik kepada konsumen melalui aspek artistik, "arna, grafis, bentuk maupun desainnya. !anyak konsumen yang membeli secara sadar akan suatu produk karena tertarik pada "arna dan bentuk dari kemasan. !elum
lagi konsumen yang membeli karena desainnya yang menarik, atau bentuk kemasan suatu produk. )ehingga kemasan menjadi sangat efektif untuk mendorong konsumen membeli suatu produk.
$A$ III PEN)T)P A" Kesim40lan
0ari asil pembahasan dapat di simpulkan bah"a kegiatan panen dan pascapanen berkaitan dengan menjaga dan mempertahankan mutu buah yang telah dihasilkan pada saat panen, pemanenan hasil yang dilakukan dengan ceroboh sehingga banyak buah tomat yang mengalami cacat atau perlukaan dapat menyulitkan pascapanen, terutama pada penanganan penyimpanan dan pemasarannya. !uah tomat yang cacat akibat cara pemanenan yang tidak berhati-hati akan cepat mengalami kerusakan sehingga daya simpannya menjadi pendek, sedangkan dari segi pemasaran, nilai jual yang lebih rendah. 5gar mutu buah
tomat yang dihasilkan pada saat penen tetap dalam keadaan baik, maka penanganan panen dan pascapanen harus dilakukan dengan baik dan benar.
Penanganan pascapanen bertujuan agar hasil tanaman tersebut dalam kondisi baik dan tepat untuk dapat segera dikonsumsi atau untuk bahan baku pengolahan, memberikan penampilan yang baik dan memberikan kemudahan untuk konsumen, memberikan perlindungan produk dari kerusakan dan memperpanjang masa simpan, mempertahankan kondisi segarnya dan mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan, seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, dan "arna yang tidak dikehendaki.
$" Sa-an
)aran saya yaitu semoga para pembaca lebih dicermati isi makalahnya dan penulis memohan maaf bila banyak kekurangan di dalamnya karena penulis juga hanya menyimpulkan isi makalah ini yang dimana diambil dari beberapa sumber.
DATA! P)STAKA
6ahyono, !. &$$&. Tomat ,Bsaha Tani dan Penanganan Pascapanen. anisius, Cogyakarta.
0erma"an, D dan Hidayati, <. &$#&. Tomat Bnggul. Penerbit Penebar )"adaya. Eakarta.
0idit. &$#$. 6ara !udidaya Tomat ( Lycopersicon esculentum /ill.
Fhttp1AAtani.blog.fisip.uns.ac.idA&$#$A##A&Acara-budidaya-tomatlycopersicon-esculentum-millA?. 0iakses pada tanggal &* 5pril &$#7.
astrasapoetra, 5.3. #***. Teknologi Pascapanen. !ina 5ksara. Eakarta.
otler, dkk. &$$$. /anajemen Pemasaran! Perspetif Asia, "uu .Cogyakarta 1 Penerbit 5ndi.
/uhtadi, 0., 5njarsari, !. &$#&. G #eningatan $ilai %ambah &omoditas Sayuran. Penebar )"adaya. Eakarta.
)etyo"ary , D,<. #**&. Pascapanen )ayur. Penebar )"adaya. Eakarta. )igit. #**&. #areting Partis, disi edua. Cogyakarta1 !P2 B3/ )ugiarti. &$$9. )ikap onsumen Terhadap onsumsi Hortikultura. http1AA""".hortikultura.pdf.go.id. 0i akses pada tanggal $# /ei &$#7. Tino, /. &$$'. Penanganan Pascapanen Hasil Pertanian. 2akultas Pertanian.
Bniversitas Padjajaran.