• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFESIONALISME PELAYANAN DALAM PENYEDIAAN SDM KOMPETEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFESIONALISME PELAYANAN DALAM PENYEDIAAN SDM KOMPETEN"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROFESIONALISME

PELAYANAN DALAM

PENYEDIAAN SDM

KOMPETEN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KETENAGALISTRIKAN, ENERGI BARU, TERBARUKAN

DAN KONSERVASI ENERGI

LAPORAN TAHUNAN

2016

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE) dapat menyelesaikan Laporan Tahunan PPSDM KEBTKE sebagai pertanggungjawaban kegiatan Tahun Anggaran 2016.

Laporan Tahunan ini dibuat berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan dengan mengacu kepada rumusan 5 (lima) Pilar Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE) dalam periode waktu dari tanggal 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2016. Laporan ini dibuat dengan format yang telah dibakukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), yang memuat beberapa informasi pelaksanaan kegiatan pada Bagian Tata Usaha, Bidang Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bidang Program dan Evaluasi, Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia, serta Kelompok Fungsional.

Dengan selesainya penyusunan Laporan Tahunan ini, diharapkan dapat memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat kepada pimpinan sebagai bahan pengambilan keputusan dan kebijakan sesuai dengan kondisi yang terjadi. Akhir kata, kami sampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang berperan aktif dalam penyusunan Laporan Tahunan 2016. Semoga kerja sama yang telah terbina dengan baik ini dapat lebih ditingkatkan lagi dimasa yang akan datang.

Jakarta, Desember 2016 Kepala,

Tisnaldi

(3)

ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... v

PROFIL PEJABAT PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KETENAGALISTRIKAN, ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI ... viii

BAB I PROFIL PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KETENAGALISTRIKAN, ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI (PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE) ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tugas dan Fungsi ... 2

C. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Arah Kebijakan ... 4

C.1. Pernyataan Visi ... 4

C.2. Pernyataan Misi ... 4

C.3. Sasaran Stratejik ... 5

C.4. Arah Kebijakan ... 6

D. Struktur Organisasi ... 9

D.1. Bagian Tata Usaha ... 10

D.2. Bidang Program dan Evaluasi ... 10

D.3. Bidang Penyelenggaraan Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 11

D.4. Bidang Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 12

D.5. Widyaiswara ... 13

BAB II KEKUATAN SUMBER DAYA MANUSIA ... 14

A. Kekuatan Pegawai ... 14

A.1. Berdasarkan Golongan ... 14

(4)

iii

A.3. Berdasarkan Usia ... 16

A.4. Berdasarkan Masa Kerja ... 16

A.5. Berdasarkan Jenis Kelamin ... 17

BAB III PEMBAHASAN LAPORAN KEUANGAN ... 19

A. Anggaran Per Pagu Per Jenis Anggaran ... 19

B. Anggaran Sesuai Jenis Belanja ... 20

C. Anggaran Sesuai 5 Pilar Kebijakan ... 20

D. Realisasi Anggaran ... 21

BAB IV CAPAIAN KINERJA ... 24

A. Capaian Strategis Berdasarkan 5 (lima) Pilar ... 24

A.1. Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 24

A.2. Pengelolaan Organisasi Sektor ESDM ... 26

A.3. Efektifitas Perencanaan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana ... 27

A.4. Pengembangan Kerjasama dan Sistem Informasi ... 32

A.5. Pengabdian Masyarakat Terkait Kedaulatan Energi ... 38

B. Penghargaan ... 39

B.1. Penganugerahan Tanda Kehormatan “SATYALANCANA KARYA SATYA” ... 39

B.2. Penghargaan Pegawai Teladan ... 42

C. Kilas Balik 2016 ... 43

BAB V RENCANA KERJA PRIORITAS TAHUN 2017 ... 46

A. Rencana Program Diklat Tahun Anggaran 2017 ... 46

B. NSPK Diklat Yang Ditetapkan dan Diberlakukan ... 47

C. Penyusunan Kerangka Nasional Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia ... 47

D. Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Cooperation (CSSTC) ... 48

E. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE ... 47

(5)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Anggaran Per jenis Belanja ... 20

Tabel 3.2. Anggaran Sesuai 5 Pilar Kebijakan ... 20

Tabel 3.3. Akuntabilitas Keuangan PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE ... 21

Tabel 4.1. Rekapitulasi Penyelenggaraan Diklat Berdasarkan Bidang dan Peruntukan ... 24

Tabel 4.2. Rekapitulasi Penyelenggaraan Diklat Berdasarkan Jenis Diklat ... 25

Tabel 4.3. Rekapitulasi Penyelenggaraan Diklat Berdasarkan Jumlah ... 25

Peserta Diklat ... 25

Tabel 4.4. Jumlah Peserta Diklat Berdasarkan Gender/Kelamin ... 26

Tabel 4.5. Ringkasan NSPK Satker PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE ... 27

Tabel 4.6. Pengabdian Masyarakat Terkait Kedaulatan Energi ... 39

(6)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Struktur Organisasi PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE ... 9

Gambar 2.1. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Golongan ... 14

Gambar 2.2. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 15

Gambar 2.3. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Usia ... 16

Gambar 2.4. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Masa Kerja ... 17

Gambar 2.5. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin ... 17

Gambar 4.1. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Laboratorium Sarana Teknis PPSDM KEBTKE pada Diklat Teknis Uji Laik Operasi Instalasi Pemanfaatan Tegangan Menengah dan Gardu Distribusi... 31

Gambar 4.2. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Laboratorium Sarana Teknis PPSDM KEBTKE Pada Diklat Teknis Uji Laik Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (ULO PLTD) ... 31

Gambar 4.3. Suasana Pembelajaran Peserta International Training Programme on Micro Hydro Power for Rural Development ... 32

Gambar 4.4. Kegiatan Studi Lapangan ke Workshop PLTMH di Desa Adat Tenganan, Karangasem - Bali ... 32

Gambar 4.5. Pembukaan International Training Course on Bioenergy Oleh Kepala PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE ... 33

Gambar 4.6. Narasumber Menjelaskan Tentang Biofuel Yang Dihasilkan Oleh Microalgae Kepada Peserta International Training Course on Bioenergy... 33

Gambar 4.7. Penutupan dan Foto Bersama Perwakilan dari PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE dan NAM CSSTC Dengan Peserta International Training Course on Bioenergy ... 34

Gambar 4.8. Buletin Edisi Pertama Tahun 2016 Yang di Terbitkan Oleh PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE ... 35

Gambar 4.9. Roadshow Program Diklat Bidang Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi di Provinsi Bangka Belitung ... 36

(7)

vi Gambar 4.10. Seminar Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia

Dalam Pelaksanaan Konservasi Energi Pada Bangunan

Gedung di Provinsi Sumatera Selatan ... 36 Gambar 4.11. Pengelolaan Situs Web Pusat Pengembangan Sumber

Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi ... 37 Gambar 4.12. Pengelolaan Situs Web DUPAK PPSDM Ketenagalistrikan,

EBTKE ... 37 Gambar 4.13. Pengelolaan Situs Web Perpustakaan PPSDM

Ketenagalistrikan, EBTKE ... 38 Gambar 4.14. Pengelolaan Situs Manajemen File PPSDM

Ketenagalistrikan, EBTKE ... 38 Gambar 4.15. Keputusan Presiden Republik Indonesia Tentang

Penganugerahan Tanda Kehormatan “SATYALANCANA

KARYA SATYA” ... 40 Gambar 4.16. Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik

Indonesia Menganugerahkan Tanda Kehormatan

“SATYALANCANA KARYA SATYA” ... 41 Gambar 4.17. Piagam Penghargaan Pegawai Teladan Oleh

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi

dan Sumber Daya Mineral ... 42 Gambar 4.18. Pembukaan Diklat Teknis Pembangkit Listrik Tenaga

Surya (PLTS) Bagi Patriot Energi pada tanggal 13 – 24 Juni 2016 Oleh Kepala BPSDM ESDM, di Selenggarakan di

Jakarta ... 43 Gambar 4.19. Foto Bersama Patriot Energi Dengan Kepala BPSDM ESDM

dan Kepala PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE ... 43 Gambar 4.20. Penyelenggaraan Diklat Masyarakat, Diklat Teknis

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Jakarta ... 44 Gambar 4.21. Penyelenggaraan Diklat Masyarakat, Diklat Teknis.

Pengoperasian Unit PLTU Batubara Angkatan I Pada

(8)

vii Gambar 4.22. Penyelenggaraan Diklat Masyarakat, Diklat Teknis

Pengoperasian Unit PLTU Batubara Angkatan II Pada

(9)

viii

PROFIL PEJABAT PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KETENAGALISTRIKAN, ENERGI BARU, TERBARUKAN

DAN KONSERVASI ENERGI

Ir. Tisnaldi

Kepala PPSDM Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi

Lahir di Bukittinggi, 5 Februari 1961, latar belakang pendidikan Teknik Perminyakan ITB tahun 1987. Saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, sebelumnya menjabat sebagai

Direktur di Bioenergi di Direktorat Jenderal EBTKE.

Dr. Bambang Priandoko

Kepala Bidang Perencanaan dan Standarisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lahir di Purwakarta, 16 Februari 1966, merupakan lulusan S3 Jurusan Teknik Fisika di Institut Teknologi Bandung pada tahun 2007. Saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Perencanaan dan Standarisasi PengembanganSumber Daya Manusia di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE.

Sukiman, SH, MH

Kepala Bidang Program dan Evaluasi

Lahir di Purwokerto, 1 Februari 1962, merupakan lulusan S2 Jurusan Ilmu Hukum di Universitas Krisnadwipayana pada tahun 2005. Saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Program dan Evaluasi di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE.

(10)

ix

Sumarlanto, S.E.

Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lahir di Jakarta, 4 Maret 1969, merupakan lulusan S1 Jurusan Ekonomi Manajemen Perusahaan di Universitas Pancasila pada tahun 1992. Saat ini beliau menjabat Kepala Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE

Dra. Ellyta Yullyanti, M.Si Kepala Bagian Tata Usaha

Lahir di Bandung, 30 Juli 1960, merupakan lulusan S2 Jurusan Pengembangan SDM di Universitas Indonesia pada tahun 2008. Saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE.

Drs. Suwadji

Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum

Lahir di Jakarta, 12 April 1965, merupakan lulusan S1 Jurusan Administrasi Negara di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yayasan Pembina Pendidikan Administrasi Niaga dan Negara (YAPPANN) pada tahun 1993. Saat ini menjabat sebagai Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum, bagian Tata Usaha di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE.

(11)

x Asghar Wildani, S.E.

Kepala Subbagian Keuangan

Lahir di Padang, 23 Oktober 1964, merupakan lulusan S1 Jurusan Manajemen di Universitas Krisnadwipayana pada tahun 2006. Saat ini menjabat sebagai Kepala Subbagian Keuangan, Bagian Tata Usaha di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE.

Elin Lindiasari, ST

Kepala Subbidang Standarisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lahir di Indramayu, 10 November 1981, merupakan lulusan S1 Jurusan Teknik Industri di Universitas Indonesia pada tahun 2004. Saat ini menjabat sebagai Kepala Subbidang Standarisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bidang Perencanaan dan Standarisasi Pengembangan SDM di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE

Ineza, ST.

Kepala Subbidang Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan, 13 Desember 1977, merupakan lulusan S1 Jurusan Teknik Lingkungan di Universitas Trisakti pada tahun 2001. Saat ini menjabat sebagai Kepala Subbidang Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bidang Perencanaan dan Standarisasi Pengembanghan SDM di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE.

(12)

xi

Rakhmawati, ST.

Kepala Subbidang Penyelenggaraan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lahir di Jambu Ilir, Sumatera Selatan, 16 Agustus 1977, merupakan lulusan S1 Jurusan Teknik Elektro di Universitas Tridinanti pada tahun 2000. Saat ini menjabat sebagai Kepala Subbidang Penyelenggaraan pengembangan Sumber Daya Manusia, Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Sumber Daya Manusia di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE.

Pujoko Rapiyadi, S.T., M.T.I

Kepala Subbidang Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Informasi

Lahir di Cepu, Jawa Tengah, 12 Juli 1976, merupakan lulusan S2 Jurusan Teknologi Informasi di Universitas Indonesia pada tahun 2009. Saat ini menjabat sebagai Kepala Subbidang Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Informasi, Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Sumber Daya Manusia di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE.

Ali Martaka, ST.

Kepala Subbidang Program

Lahir di Jakarta, 30 Agustus 1978, merupakan lulusan S1 Jurusan Teknik Elektro di Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung pada tahun 2002. Beliau saat ini menjabat sebagai Kepala Subbidang Program, Bidang Program dan Evaluasi di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE.

(13)

xii

Osmali, S.Sos., M.M.

Kepala Subbidang Evaluasi

Lahir di Kerinci (Jambi), 24 Juli 1968, latar pendidikan lulusan S1 Jurusan Ilmu Komunikasi dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta tahun 1994, sedangkan S2 lulusan Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia dari STIE “Jagakarsa” Jakarta pada tahun 2002. Saat ini menjabat sebagai Kepala Subbidang Evaluasi, Bidang Program dan Evaluasi di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE.

(14)

1

BAB I

PROFIL PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KETENAGALISTRIKAN, ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI (PPSDM KETENAGALISTRIKAN, EBTKE)

A. Latar Belakang

Undang‐undang No 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005‐2025 mengamanatkan bahwa pembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk mendukung keberhasilan pembangunan bidang lainnya. Makna reformasi birokrasi adalah: Perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan Indonesia; Pertaruhan besar bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan abad ke‐21; berkaitan dengan ribuan proses tumpang tindih antar fungsi‐fungsi pemerintahan, melibatkan jutaan pegawai, dan memerlukan anggaran yang tidak sedikit; Upaya menata ulang proses birokrasi dari tingkat tertinggi hingga terendah dan melakukan terobosan baru dengan langkah‐langkah bertahap, konkret, realistis, sungguh‐sungguh, berfikir di luar kebiasaan/rutinitas yang ada, dan dengan upaya luar biasa; Upaya merevisi dan membangun berbagai regulasi, memodernkan berbagai kebijakan dan praktek manajemen pemerintah pusat dan daerah, dan menyesuaikan tugas fungsi instansi pemerintah dengan paradigma dan peran baru.

Atas dasar makna tersebut, pelaksanaan reformasi birokrasi diharapkan dapat: Mengurangi dan akhirnya menghilangkan setiap penyalahgunaan kewenangan publik oleh pejabat di instansi yang bersangkutan; Menjadikan negara yang memiliki birokrasi yang bersih, mampu, dan melayani; Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat; Meningkatkan mutu perumusan dan pelaksanaan kebijakan/program instansi; Meningkatkan efisiensi (biaya dan waktu) dalam pelaksanaan semua segi tugas organisasi; Menjadikan birokrasi Indonesia antisipatif, proaktif, dan efektif dalam menghadapi globalisasi dan dinamika perubahan lingkungan strategis.

Pedoman dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi yang ditetapkan dengan Permen PAN-RB Nomor 7 sampai dengan Nomor 15 yang meliputi pedoman

(15)

2 tentang Pengajuan dokumen usulan sampai dengan mekanisme persetujuan pelaksanaan reformasi birokrasi dan tunjangan kinerja.

Pelaksanaan reformasi birokrasi di masing‐masing instansi pemerintah dilakukan berdasarkan kebijakan/program/kegiatan yang telah digariskan dalam Grand Design Reformasi Birokrasi dan Road Map reformasi Birokrasi, serta berbagai pedoman pelaksanaannya. Selanjutnya, pelaksanaan reformasi birokrasi memerlukan sistem monitoring dan evaluasi yang solid dan kredibel dan dapat mencerminkan suatu sistem pengukuran yang objektif, dan pengguna dapat menerima dan menindaklanjuti hasil dari sistem tersebut. Dalam rangka itu, ditetapkan Permen PAN-RB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, dan untuk operasionalisasinya ditetapkan Permen PAN-RB Nomor 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Secara Online. Sebagai upaya untuk “Peningkatan Profesionalisme Pelayanan Dalam Penyediaan SDM Kompeten” kualitas pelayanan publik, maka dipandang perlu untuk meningkatkan kompetensi SDM pelayanan, mengingat bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur pelayanan memiliki peran strategis sebagai pendorong (key leverage) dari Reformasi Birokrasi.

B. Tugas dan Fungsi

Sejalan dengan perkembangan adanya Otonomi Daerah dan dalam rangka menunjang kegiatan pembangunan sektor ESDM dan sesuai Keputusan Presiden No. 165 Tahun 2000 dibentuk Badan Pendidikan dan pelatihan ESDM dimana didalamnya terdapat Pusat Diklat Ketenagalistrikan dan Energi Baru terbarukan (KEBT) yang dijabarkan dalam keputusan Menteri ESDM No. 150 Tahun 2001 dan terakhir dengan Keputusan Menteri ESDM No. 0030 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja ESDM.

Dengan adanya restrukturisasi organisasi dengan Peraturan Menteri ESDM No. 0018 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, maka Pusat Diklat KEBT berubah menjadi Pusat Diklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (KEBTKE).

(16)

3 Pada tahun 2016 dengan terbitnya Peraturan Menteri ESDM No. 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ESDM maka Pusdiklat KEBTKE berubah nama menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE) dengan tugas melaksanakan Pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi.

Tugas PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE adalah melaksanakan Pengembangan SDM di bidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi. Dalam melaksanakan tugas dimaksud PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengembangan sumber daya manusia di bidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi;

b. Penyusunan program, akuntabilitas kinerja dan evaluasi serta pengelolaan informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi;

c. Penyusunan perencanaan dan standardisasi pengembangan sumber daya manusia di bidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi;

d. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi;

e. Pelaksanaan pengelolaan sarana prasarana dan informasi pengembangan sumber daya manusia di bidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi;

f. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan Konservasi energi; dan

g. Pelaksanaan administrasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan dan konservasi energi.

Sesuai dengan bagan struktur organisasi PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE terdiri atas Bagian Tata Usaha, Bidang Program dan Evaluasi, Bidang

(17)

4 Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Bidang Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia serta Kelompok Jabatan Fungsional.

C. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Arah Kebijakan C.1. Pernyataan Visi

Menjadi suatu lembaga Pengembangan SDM terpadu yang unggul dan mampu mewujudkan Sumber Daya Manusia profesional berdaya saing dan bermoral dalam lingkungan global di bidang Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.

C.2. Pernyataan Misi

Perwujudan visi PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE yang dikemukakan di atas merupakan tantangan yang harus dihadapi dan oleh karena itu perlu ditetapkan misi yang merupakan kesepakatan, tekad dan upaya bersama untuk merealisasikannya, sehingga dengan demikian hal yang masih bersifat abstrak pada pernyataan visi akan menjadi lebih nyata pada pernyataan misi. Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE memiliki misi sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan terpadu berbasis kompetensi sehingga tercetaknya sumber daya manusia yang kompeten dan tersertifikasi.

2. Mengembangkan SDM dan Kajian yang unggul (Center of Excellence), serta terakreditasi secara nasional dan internasional yang berdaya saing serta mampu memberikan dampak positif terhadap pengguna (impact to users). 3. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia PPSDM Ketenagalistrikan,

EBTKE.

4. Meningkatkan kualitas dan kapasitas serta utilisasi sarana prasarana yang berbasis teknologi mendukung penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. 5. Mewujudkan perangkat kebijakan meliputi norma, standar, prosedur dan

kriteria pelaksanaan kediklatan yang berbasis kompetensi dalam kerangka perwujudan tata kelola yang baik (good governance).

(18)

5 6. Membangun jejaring kerja dengan seluruh jajaran Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, mitra kerja, industri, konsumen dan masyarakat umum, baik dalam maupun luar negeri.

7. Meningkatkan kualitas implementasi sistem informasi dalam mendukung aktivitas pengembangan Sumber Daya Manusia.

8. Meningkatkan mutu secara berkelanjutan dalam segala aspek guna mendukung pelaksanaan pengembangan Sumber Daya Manusia dalam rangka meningkatkan integritas lembaga sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan yang terpercaya.

9. Mengembangkan kualitas dan kapasitas kelembagaan yang berbasis teknologi dan akuntabiltas guna mewujudkan penyelenggaraan pengembangan Sumber Daya Manusia yang mampu meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) secara signifikan dan menjaga keberlanjutan, kualitas pelayanan dan kepercayaan publik.

C.3. Sasaran Stratejik

Untuk memperoleh sasaran yang efektif, maka setiap sasaran perlu dilengkapi dengan indikator pencapaian sasaran. Indikator pencapaian sasaran adalah tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun yang bersangkutan. Untuk itu, selain menetapkan sasaran, PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE juga menentukan indikator pencapaian dari setiap sasaran beserta targetnya dalam 5 (lima) tahun 2015 – 2019. Sasaran strategis PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan isu strategis. Hubungan antara program, kegiatan, sasaran Rencana Strategis PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE sebagaimana berikut :

a. Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan;

b. Terwujudnya kualitas layanan pengembangan SDM yang memuaskan;

c. Terwujudnya sarana dan prasarana pengembangan SDM yang handal dan modern;

d. Terwujudnya akuntabilitas sistem manajemen, keuangan dan manajemen aset;

(19)

6 e. Terwujudnya pengelolaan kepegawaian PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik; f. Terwujudnya penataan organisasi PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE;

g. Tercapainya peningkatan jejaring kerja sama PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE dengan institusi di dalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi;

h. Terwujudnya peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung pendidikan dan pelatihan.

i. Terwujudnya peran penting bidang ketenagalistrikan, energi baru terbarukan dan konservasi energi dalam penerimaan negara

C.4. Arah Kebijakan

Sejalan dengan kebijakan yang dicanangkan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) dengan menetapkan arah kebijakan berdasarkan 5 (lima) pilar sebagai berikut :

1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Pengelolaan sektor energi dan sumber daya mineral membutuhkan sumber daya manusia yang profesional dan cakap di bidangnya. Untuk mewujudkan hal tersebut PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE wajib menyiapkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia. Untuk menunjang hal tersebut perlu dilakukan pula pengembangan kompetensi sumber daya manusia internal pengelola kegiatan kediklatan dan kependidikan. Ada berbagai penyelenggaraan kediklatan dan kependidikan (formal dan informal) yang diselenggarakan oleh PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE, seperti penyelenggaraan Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi serta Pengembangan SDM Khusus. Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya, keterlibatan stakeholder seperti Lembaga Pengembangan SDM Pemerintah/Profesi harus ditingkatkan agar kebutuhan Tenaga Kerja Industri, masyarakat maupun Aparatur Pemerintah, serta kebutuhan pengembangan pegawai sektor Energi dan Sumber Daya Mineral dapat terpenuhi.

(20)

7

2. Pengelolaan Organisasi Sektor ESDM

Mewujudkan PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE sebagai lembaga penyelenggara pengembangan sumber daya manusia sektor ESDM dengan mengacu pada penerapan peraturan perundang-undangan sektor energi dan sumber daya mineral serta peraturan perundangan sektor lain yang berlaku. PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penunjang dari unit teknis KESDM dalam hal pengembangan sumber daya manusia sektor energi dan sumber daya mineral, dengan melaksanakan pendidikan dan pelatihan, yang meliputi pendidikan pelatihan Pimpinan, Fungsional dan Teknis. Melaksanakan tugas dan fungsi fasilitatif pembinaan terhadap kelancaran otonomi daerah melalui koordinasi, bimbingan, pedoman supervisi melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Fungsional dan Teknis bagi Aparatur Daerah yang mengelola sektor Energi dan Sumber Daya Mineral serta stakeholder lainnya, serta pengembangan kompetensi di lingkungan KESDM melalui magang, seminar, workshop, tugas belajar, dan coaching.

Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE disusun berbagai kebijakan diklat dalam bentuk Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria kediklatan yang dapat dijadikan acuan dalam implementasi kebijakan lainnya. Bentuk kebijakan ini diimplementasikan dalam berbagai kegiatan penyusunan, penyempurnaan dan penetapan standar kurikulum, penyusunan silabus, bahan ajar, modul, pedoman kediklatan, serta pedoman operasional lainnya. Melalui kebijakan ini diharapkan PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE dapat memberikan pelayanan eksternal dan internal terbaik berdasarkan pada prinsip pelayanan yang berkepastian, akuntabel dan berdasarkan peraturan yang jelas.

3. Efektivitas Perencanaan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana

Untuk mendukung kegiatan pengembangan sumber daya manusia sektor energi dan sumber daya mineral melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan perlu didukung oleh modernisasi sarana dan prasarana diklat sesuai perkembangan dan kebutuhan. Ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana dalam menunjang kelancaran pelaksanaan pendidikan dan

(21)

8 pelatihan sangat besar peranannya untuk mendukung upaya memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.

Untuk mengoptimalisasi penggunaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana, efektivitas perencanaan pengadaan sarana dan prasarana juga harus diperhatikan, agar penggunaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana bisa optimal digunakan dalam menunjang pendidikan dan pelatihan.

4. Pengembangan Kerjasama dan Sistem Informasi

Dalam rangka meningkatkan kinerja BPSDM ESDM, perlu dilakukan pengembangan jejaring kerjasama dan pengelolaan sistem informasi. Pengembangan kerjasama ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan/organisasi dan Sumber Daya Manusia melalui benchmarking, technical assistance, training, pengembangan kurikulum, pertukaran tenaga ahli dengan berbagai institusi pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga terkait lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional. Optimalisasi pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi informasi, diharapkan akan meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja pada berbagai tingkatan manajemen. Melalui optimalisasi sistem informasi diklat diharapkan dapat segera diwujudkan secara penuh pelayanan kediklatan secara elektronik (e-government). Kebijakan ini diharapkan juga dapat meningkatkan aksesibilitas dan akurasi informasi sehingga proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat.

5. Pengabdian Masyarakat terkait Kedaulatan Energi

Untuk mendukung program Kedaulatan Energi yang sedang dilaksanakan oleh KESDM, perlu dilakukan peningkatan peran serta masyarakat dalam mewujudkan kedaulatan energi. Penyiapan masyarakat yang kompeten dalam meningkatkan peran serta untuk mewujudkan kedaulatan energi menjadi sangat penting. Khususnya masyarakat yang bertempat tinggal di daerah penghasil dan/atau berasal dari daerah tertinggal, terpencil, terdepan dan terluar atau pedalaman dan/atau daerah berpotensi bencana, perlu diberikan kesempatan peningkatan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan serta pendidikan tinggi.

(22)

9

D. Bagan Struktur Organisasi

Struktur organisasi PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE

Sesuai dengan bagan struktur organisasi yang terdapat pada gambar 1.1. organisasi PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE terdiri atas:

1. Bagian Tata Usaha;

a. Subbagian Kepegawaian dan Umum; dan b. Subbagian Keuangan.

2. Bidang Program dan Evaluasi; a. Subbidang Program; dan b. Subbidang Evaluasi.

3. Bidang Penyelenggaraan Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia;

a. Subbidang Penyelenggaran Pendidikan dan Pelatihan; dan b. Subbidang Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan.

(23)

10 4. Bidang Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan Sumber Daya

Manusia;

a. Subbidang Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan b. Subbidang Standardisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia. 5. Kelompok Jabatan Fungsional.

D.1. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, rumah tangga, ketatausahaan, dan keuangan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian, organisasi, tata laksana, hukum, hubungan masyarakat, serta keprotokolan; dan

b. Pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi barang milik negara.

Bagian Tata Usaha terdiri dari :

1. Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian, organisasi, tata laksana, hukum, hubungan masyarakat, serta keprotokolan; 2. Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan

dan administrasi barang milik negara.

D.2. Bidang Program dan Evaluasi

Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan rencana, program, anggaran, pelaporan, dan pelaksanaan kerja sama, evaluasi dan akuntabilitas kinerja di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunan pengelolaan rencana, program, anggaran, pelaporan dan pelaksanaan kerja sama di bidang pengembangan sumber

(24)

11 daya manusia subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi; dan

b. Penyiapan bahan evaluasi, dan akuntabilitas kinerja di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi.

Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari :

1. Subbidang Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pengelolaan rencana, program, anggaran, pelaporan, dan pelaksanaan kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi; 2. Subbidang Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

evaluasi, dan akuntabilitas kinerja di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi.

D.3. Bidang Penyelenggaraan Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia

Bidang Penyelenggaraan Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas penyelenggaraan dan pemantauan serta pengelolaan sarana dan prasarana teknis pengembangan sumber daya manusia di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Penyelenggaraan Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan penyelenggaraan dan pemantauan di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi;

b. Penyiapan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi;

c. Penyiapan pengelolaan dan pelayanan jasa sarana prasarana teknis pengembangan sumber daya manusia dan informasi subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi.

(25)

12 Bidang Penyelenggaraan Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia terdiri dari :

1. Subbidang Penyelenggaraan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan penyelenggaraan dan pemantauan, pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan sumber daya manusia subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi; 2. Subbidang Sarana Prasarana Pengembangan Sumber Daya Manusia dan

Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan pengelolaan dan pelayanan jasa sarana prasarana teknis pengembangan sumber daya manusia dan informasi subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi.

D.4. Bidang Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Bidang Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perencanaan pengembangan, penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan sumber daya manusia di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan rencana penyusunan standar kompetensi jabatan di bidang pengembangan sumber daya manusia subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi; dan

b. Penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan sumber daya manusia serta pelayanan sertifikasi kompetensi tenaga subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi.

Bidang Perencanaan dan Standardisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia terdiri atas :

a. Subbidang Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana penyusunan standar kompetensi

(26)

13 jabatan dan pengembangan sumber daya manusia subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi.

b. Subbidang Standardisasi Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan sumber daya manusia serta pelayanan sertifikasi kompetensi tenaga subsektor ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi.

D.5. Widyaiswara

Widyaiswara sebagai ujung tombak penyelenggaraan diklat merupakan unsur yang sangat menentukan keberhasilan diklat, tidak hanya dalam penyelenggaraan, tetapi juga menentukan kualitas diklat. PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE saat ini memiliki 17 (tujuh belas) orang Widyaiswara yang terdiri dari 5 (lima) orang Widyaiswara Madya, 8 (delapan) orang Widyaiswara Muda, 4 (empat) orang Widyaiswara Pertama dan 8 (orang) Calon Widyaiswara. Widyaiswara yang terdapat di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE terdiri dari 2 bidang yaitu bidang energi, dan bidang listrik, namun dari 17 Widyaiswara tersebut ada beberapa Widyaiswara yang memiliki kemampuan untuk mengampu bidang manajemen dan lingkungan.

(27)

14

BAB II

KEKUATAN SUMBER DAYA MANUSIA

A. Kekuatan Pegawai

Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional merupakan aset paling bernilai bagi PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE dalam menjalankan roda organisasi. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, saat ini PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE memiliki jumlah pegawai sebanyak 75 orang. Kekuatan pegawai PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

A.1 Berdasarkan Golongan

Untuk mengemban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, saat ini PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE memiliki pegawai baik struktural maupun fungsional. Kekuatan Pegawai PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE berdasarkan golongan pada Tahun 2016 seperti terlihat pada Gambar 2.1. di bawah ini:

Gambar 2.1. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Golongan

Kekuatan pegawai berdasarkan golongan mayoritas terkonsentrasi pada golongan III sebanyak 57 orang (76%), dan terbanyak kedua yaitu golongan IV

(28)

15 sebanyak 12 orang (16%). Sedangkan pegawai dengan golongan II berjumlah 4 orang (5,33%) dan golongan I berjumlah 2 orang (2,67%).

A.2. Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Kekuatan Pegawai PPSDM Ketenagalistrikan & EBTKE berdasarkan tingkat pendidikan pada Tahun 2016 seperti terlihat pada Gambar 2.2. di bawah ini:

Gambar 2.2. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan Gambar 2.2. terlihat bahwa sebagian besar pegawai PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE Tahun 2016 berlatar belakang pendidikan Doktor (S-3) berjumlah 1 orang (1,33%), sarjana (S-1) yang berjumlah 42 orang (56%). Pegawai yang berlatar belakang pendidikan pasca sarjana (S-2) berjumlah 14 orang (18,67%), SLTA atau sederajat berjumlah 12 orang (16%), Diploma 3 (D-III) berjumlah 4 orang (5,33%), berlatar belakang pendidikan sekolah dasar (SD) sebanyak 2 orang (2,67%) dan. Dengan demikian, lebih dari 56% pegawai PPSDM KEBTKE berpendidikan sarjana. Kondisi ini tentunya sudah cukup baik, namun dikarenakan institusi pengembangan SDM membutuhkan pegawai yang berwawasan luas serta berlatar belakang pendidikan yang mampu mendukung pelaksanaan transfer ilmu dan pengalaman di bidang EBTKE, maka diharapkan jumlah pegawai dengan latar belakang pendidikan S-2 dan S-3 semakin

(29)

16 bertambah. Untuk itu perlu disusun perencanaan pengembangan pegawai yang mendukung, diantaranya melalui pemberian kesempatan tugas belajar S-2 pada pegawai yang kompeten.

A.3. Berdasarkan Usia

Pegawai PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE berdasarkan usia pada Tahun 2016 seperti terlihat pada Gambar 2.3. di bawah ini:

Gambar 2.3. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Usia

Mencermati data yang tertera pada Gambar 2.3. pegawai PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE dengan usia 18-25 tahun berjumlah 3 orang (5,33%), 26-30 tahun berjumlah 13 orang (16%), usia 31-35 tahun berjumlah 10 orang (13,33%), usia 36-40 berjumlah 11 orang (14,67%), usia 41-45 tahun berjumlah 12 orang (16%) usia 46-50 berjumlah 9 orang (12%), usia 51-55 tahun berjumlah 11 orang (14,67%), usia > 56 tahun berjumlah 6 orang (8%).

A.4. Berdasarkan Masa Kerja

Pegawai PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE berdasarkan masa kerja pada Tahun 2016 seperti terlihat pada Gambar 2.4. di bawah ini:

(30)

17

Gambar 2.4. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Masa Kerja

Berdasarkan gambar 2.4. diatas jumlah pegawai yang memiliki masa kerja 0 -10 tahun sebanyak 29 orang (37,33%), 11 – 20 tahun sebanyak 29 orang (40%), 21 – 30 tahun sebanyak 15 orang (20%), sedangkan yang memiliki masa kerja 31 tahun ke atas sebanyak 2 orang (2,67%). PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE perlu mengupayakan pembinaan pegawai yang maksimal dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai baru, diantaranya melalui penyertaan diklat, magang serta bentuk pengembangan pegawai lainnya yang sesuai dan mampu mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE.

A.5. Berdasarkan Jenis Kelamin

(31)

18 Mencermati data yang tertera pada Gambar 2.5. terlihat bahwa 53 orang (70,67%) pegawai pria dan 22 orang (29,33%) pegawai wanita. Hal ini dikarenakan institusi PPSDM Ketenagalistrikan & EBTKE merupakan institusi teknis yang mengharuskan latar belakang pendidikan tertentu, dimana sebagian besar peminatnya adalah pria. Namun demikian, pegawai pria dan wanita di PPSDM Ketenagalistrikan & EBTKE memperoleh perlakuan yang setara serta memiliki kesempatan yang sama dalam berkarir.

(32)

19

BAB III

PEMBAHASAN LAPORAN KEUANGAN

Pelaksanaan kegiatan Tahun 2016 bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2016 sesuai pagu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Tahun Anggaran 2016 Nomor: DIPA-020.12.1.634111/2016 tanggal 3 Februari 2016.

A. Anggaran Per Pagu Per Jenis Anggaran

Pelaksanaan kegiatan bersumber dari APBN tahun Anggaran 2016 sesuai pagu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja PPSDM Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan Tahun Anggaran 2016 Nomor :

DIPA-020.12.1.634111/2016 tanggal 7 Desember 2015 sebesar Rp. 58.456.201.000,- dan terdapat penambahan anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,- sehingga Pagu DIPA PPSDM Ketenagalistrikan & EBTKE

mengalami perubahan menjadi Rp. 59.456.201.000,- (sesuai dengan perubahan DIPA revisi ke-2 tanggal 19 April 2016).

Sepanjang Tahun 2016, terjadi tujuh kali revisi anggaran. Realisasi anggaran PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE pada TA 2016 sebesar Rp. 47.270.021.019,- (79,50%). Penyerapan anggaran tidak mencapai hasil optimal dikarenakan adanya efisiensi anggaran pada beberapa kegiatan yang mengalami pemotongan anggaran dengan total pemotongan sebesar Rp. 11.316.182.000,-. Rincian pagu alokasi anggaran sebesar Rp. 59.456.201.000 sesuai dengan DIPA revisi ke-7 tanggal 6 Desember 2016 dengan realisasi anggaran tahun 2016 per jenis belanja.

Dalam rangka optimalisasi anggaran juga dilakukan Self blocking sebesar Rp. 11.326.312.000,- (19.5 %) sehingga pagu anggaran setelah Self blocking menjadi Rp. 48.129.889.000,-.

Realisasi anggaran PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE pada TA 2016, sebagai

berikut; Realisasi berdasarkan Pagu awal (Rp. 59.456.201.000) sebesar Rp. 47.270.021.019,- atau 79,50%. Realisasi berdasarkan Pagu setelah

dikurangi Self Blocking (Rp. 48.129.889.000,-) sebesar Rp. 47.270.021.019,- atau 98.21%.

(33)

20

B. Anggaran Sesuai Jenis Belanja

Untuk anggaran per pagu per jenis belanja dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Anggaran Per jenis Belanja

Pagu Jumlah (Rp.) Persentase Belanja Pegawai 9,106,183,000 15,32% Belanja Barang 49,403,055,000 83,09% Belanja Modal 946,963,000 1,59%

Total 59,456,201,000

Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa belanja barang mendapat alokasi terbesar yaitu Rp. 49.403.055.000,- atau 83.09% dari total anggaran, belanja Pegawai sebesar Rp. 9.106.183.000,- atau 15.32% dari total pagu anggaran, selanjutnya Belanja Modal Rp. 946.963.000,- atau 1.59% dari total pagu anggaran.

C. Anggaran Sesuai 5 Pilar Kebijakan

Anggaran PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE TA 2016 sebesar Rp. 59.456.201.000,- terbagi kedalam kegiatan-kegiatan yang sesuai sasaran dengan dikelompokkan menjadi 5 (lima) pilar kebijakan, seperti tampak pada Tabel 3.2. di bawah ini.

Tabel 3.2. Anggaran Sesuai 5 Pilar Kebijakan

PILAR KEBIJAKAN PAGU

PAGU AWAL PAGU REVISI Realisasi

Pengembangan Sumber Daya

Manusia (SDM) 20,998,270,000 11,954,945,000 11,928,894,317 Pengelolaan Organisasi Sektor

ESDM 28,811,350,000 42,050,016,000 30,025,014,478 Efektivitas Perencanaan dan

Pemanfaatan Sarana dan Prasarana

(34)

21 Pengembangan Kerjasama

dan Sistem Informasi 3,949,804,000 2,673,584,000 2,568,106,350 Pengabdian Masyarakat terkait

Kedaulatan Energi 2,244,075,000 792,961,000 792,581,451 JUMLAH 58,456,201,000 59,456,201,000 47,270,021,019

D. Realisasi Anggaran

Dalam mengukur dan mengevaluasi kegiatan, dilakukan perbandingan antara rencana/pagu anggaran dari setiap kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2016 dengan realisasi penyerapan anggaran, yang kemudian dinyatakan dalam persentase (%). Pada hal ini, akuntabilitas keuangan dihitung berdasarkan realisasi penyerapan anggaran riil di lapangan dari setiap kegiatan. Sepanjang Tahun 2016, terdapat beberapa kegiatan yang mengalami revisi. Revisi yang dimaksud adalah revisi anggaran karena adanya efisiensi anggaran PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE, penambahan atau pengurangan jumlah kegiatan dan perubahan prioritas kegiatan terkait penghematan sebesar Rp. 11.316.182.000,-. seperti tampak pada Tabel 3.3. di bawah ini.

Tabel 3.3. Akuntabilitas Keuangan PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Kegiatan Pagu Awal Pagu Revisi Realisasi %

Terwujudnya Pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan Jumlah penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun 20.998.270.000 11.954.945.000 11.928.894.317 99,78 Jumlah NSPK yang ditetapkan Oleh Kepala BPSDM ESDM 3.784.650.000 3.238.310.000 3.222.700.393 99,52 Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan Monitoring dan Evaluasi Kinerja, Pendidikan, Pelatihan, dan Pembelajaran 3.020.016.000 2.081.205.000 1.994.611.712 95,84

(35)

22 Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja

Kegiatan Pagu Awal Pagu Revisi Realisasi %

Peningkatan jejaring kerjasama BPSDM dengan institusi didalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi Jumlah Pelaksanaan Kerjasama, Implementasi, dan Promosi 3.949.804.000 2.673.584.000 2.568.106.350 96,05 Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset Jumlah Dokumen Perencanaan 498.369.000 11.742.720.000 417.837.997 3,56 Jumlah Laporan Pengelolaan, Keuangan, Ketatausahaan, dan Kepegawaian 2.590.799.000 3.298.934.000 3.297.608.500 99,96 Pengelolaan kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik Jumlah Peningkatan Kompetensi Pegawai/termasuk Widyaiswara/Dosen 2.244.075.000 792.961.000 792.581.451 99,95 Penataan Organisasi BPSDM ESDM yang modern Jumlah Pengelolaan Akreditasi dan Sertifikasi 483.601.000 426.982.000 414.803.500 97,15 Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung Diklat Jumlah Laporan Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 567.752.000 315.700.000 309.657.168 98,09 Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern Jumlah Sarana Diklat yang terakreditasi 1.016.980.000 722.032.000 710.418.788 98,39

(36)

23 Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja

Kegiatan Pagu Awal Pagu Revisi Realisasi %

Kendaraan Bermotor Pengadaan Kendaraan Bermotor 463170000 383,670,000 372,754,000 97.15 Peralatan Workshop / Laboratorium Pengadaan Peralatan Workshop / Laboratorium 404800000 563,293,000 562,655,000 99.89 Jumlah Layanan Perkantoran Layanan Perkantoran 18433915000 21261865000 20677452376 97.25 Total 58.456.201.000 59.456.201.000 47.270.021.019 79,50

(37)

24

BAB IV CAPAIAN KINERJA

A. Capaian Strategis Berdasarkan 5 (lima) Pilar

Capaian Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang atau lembaga secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target/sasaran yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Pada tahun 2016 Capaian Strategis PPSDM Ketenagalistrikan, Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi telah tertuang pada 5 pilar sebagai berikut:

A.1. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Dalam rangka pengembangan SDM pada Bidang Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi yang handal dan kompeten, PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE menyelenggarakan berbagai kediklatan dan kependidikan (formal dan informal), dengan rekapitulasi sebagai berikut :

A. Terlaksananya Penyelenggaraan Diklat (Aparatur K/L, KESDM, Pemda, Industri dan Masyarakat), seperti tampak pada Tabel 4.1. di bawah ini.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Penyelenggaraan Diklat Berdasarkan Bidang dan Peruntukan

No. Bidang Diklat

Jumlah Diklat

Jumlah Aparatur

KESDM

Aparatur

Pemda Industri Masyarakat 1. Ketenagalistrikan,

Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi

34 19 3 13 69

Berdasarkan jumlah diklat berdasarkan Bidang dan Peruntukan yang diselenggarakan Satker di lingkungan PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE, pada tabel 4.1 terlihat bahwa sebanyak 34 diklat di peruntukkan pegawai di lingkungan KESDM, 19 diklat untuk Pemda, 3 diklat untuk industri dan 13 d iklat untuk masyarakat. Dengan total angkatan diklat berjumlah 69 diklat.

(38)

25

Tabel 4.2 Rekapitulasi Penyelenggaraan Diklat Berdasarkan Jenis Diklat

No

. Bidang Diklat

Jumlah Diklat Berdasarkan Jenis

Diklat Jumlah

Fungsional Teknis Masyarakat

1. Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi

3 44* 4 51

* Terdapat 2 diklat manajemen; Diklat Public Speaking dan Teknik Presentasi

Berdasarkan jenis diklat yang diselenggarakan Satker di lingkungan PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE, pada tabel 4.2 terlihat bahwa sebanyak 3 diklat merupakan diklat fungsional, 44 diklat merupakan diklat teknis dan 4 diklat masyarakat. Jumlah jenis diklat yang diselenggrakan PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE sebanyak 51 jenis diklat.

B. Terlaksananya Peserta Diklat (Aparatur KESDM, Pemda, industri dan Masyarakat);

Tabel 4.3 Rekapitulasi Penyelenggaraan Diklat Berdasarkan Jumlah Peserta Diklat

No. Bidang Diklat

Jumlah Peserta Berdasarkan Bidang & Peruntukan

Jumlah

Aparatur

(K/L Lain) KESDM PEMDA Industri Masyarakat

1. Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi 46 271 453 60 288 1118

(39)

26 Pada tabel 4.3. di atas, jumlah peserta diklat terbesar adalah berasal dari Pemerintah Daerah (Pemda).

C. Terlaksananya Peserta Diklat Berdasarkan Gender/kelamin;

Tabel 4.4 Jumlah Peserta Diklat Berdasarkan Gender/Kelamin

No. Bidang Diklat/Prodi Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Diklat Fungsional 54 10 64

2. Diklat Teknis 847 207 1054

1118

Berdasarkan jumlah peserta diklat berdasarkan gender/kelamin pada Satker PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE, dapat dilihat bahwa jumlah peserta diklat dengan gender laki-laki berjumlah 901 peserta dan gender perempuan 217 peserta dengan jumlah peserta diklat 1118 orang peserta diklat.

A.2. Pengelolaan Organisasi Sektor ESDM

Untuk mewujudkan PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE sebagai Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia yang kompeten dan profesional di bidangnya, perlu ada peningkatan pengelolaan organisasi sektor ESDM. Adapun wujud dari peningkatan kapasitas tersebut, berikut ini :

A. Jumlah Karya Tulis Ilmiah Widyaiswara/Dosen Yang Dipublikasikan

Karya Tulis Ilmiah pada tahun 2016 tidak dapat dilaksanakan dikarenakan adanya penghematan anggaran dan Tidak ada judul Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan pada tahun 2016.

B. Penataan Organisasi dan Akreditasi Lembaga

Penataan organisasi dan akreditasi lembaga diklat, juga merupakan faktor penting yang harus dilakukan PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE untuk meningkatkan kualitas pelayanan di bidangnya, adapun bentuk dari akreditasi yang telah dilakukan selama tahun 2016, adalah sebagai berikut :

1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 pada PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE. Untuk mempertahankan penerapan SMM ISO 9001:2008, dilakukan audit eksternal pada tanggal 17-18 Oktober 2016 di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE.

(40)

27 2. Penerapan Implementasi Sarana berbasis ISO 10012:2009 tentang

sarana dan prasarana laboratorium.

C. Produk Hukum yang diterbitkan selama Tahun 2016

Produk hukum yang diterbitkan PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE sebagai berikut :

1. Keputusan Menteri ESDM Nomor 387 K/73.07/BPS/2016 tentang Tim Kerja Pengembangan Sumber Daya Manusia Panas Bumi KESDM Tahun 2016.

2. Keputusan Menteri ESDM Nomor 291 K/73.07/BPS/2016 tentang Perubahan Keputusan Menteri ESDM Nomor 173 K/73.07/BDL/2016 Tentang Tim Penyusun Kerangka Nasional Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Bidang Konservasi Energi Tahun 2016.

D. Kebijakan Diklat

Kebijakan ini diarahkan untuk mendorong terciptanya berbagai kebijakan diklat dalam bentuk Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria kediklatan (NSPK) yang dapat dijadikan acuan dalam implementasi kebijakan lainnya. Ringkasan NSPK Satker PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE, sebagai berikut:

Tabel 4.5 Ringkasan NSPK Satker PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE

No. Satuan

Kerja Kursil

Modul Pedoman Materi Uji

Kompetensi Bidang KEBTKE Penyusunan dan Penyempurnaan SOP Bahan Ajar Diklat Jumlah Uji Diklat Diklat Bidang KEBTKE 1. PPSDM KEBTKE 20 68 10 41 166 10 325

A.3. Efektifitas Perencanaan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana

Dalam rangka mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan sektor Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi pada Tahun 2016 Satuan Kerja di lingkungan PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE melakukan proses pengadaan untuk memodernisasi sarana dan prasarananya.

Adapun pengadaan sarana dan prasarana Laboratorium PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE, sebagai berikut :

(41)

28 1. Pengadaan Peralatan laboratorium :

a. Grounding System dan Voltage Detector (1 Unit)

 Short Circuiting Clamp, Tipe : MT-732-E

 Earth Clamp, Tipe : MT-843

 Copper Cable, Tipe : M-24-95-S, 3 x 10 m

 Insulating Stick L = 6 m, Tipe : CM-4360-E

 Carrying Bag, Tipe : M-87-295

 Stick Covers, Tipe : CM-3-06

 Voltage Detector 60-150 kV, Tipe: CC-240-60/150-K

 Connection Adaptor, Tipe : CI-7-K b. Wear Pack Coverall (25 Unit)

 Coverall Red Wing Summer

 Temperate Flame Retardant Anti

 Static 61112

c. Shoulder Type Megaphone (2 Unit)

 Power Source Battery: R20P (D) x 10 (15 V DC)

 External Power: 12 V DC Battery

 Rated Output 30 W

 Maximum Output 45 W

 Signal Sound Whistle (1.6 to 2.4 kHz)

 Battery Life Voice: Approx. 17 hours (JEITA (*2)),

 Whistle: Approx. 90 min (JEITA ((*2))

 AUX Input Sensitivity -10dB (*1) (300 mV), 10 K© (Ǽ 3.5 mini jack, stereo plug acceptable)

 Volume control

 EXT.Mic Input 600 ©, unbalanced

 Ǽ 6.3 phone jack, volume conrtol Receiving Frequency VHF (200 MHz Band)

 Antenne Fold-down flexible antenna Diaphragm Polyimide film (voice coil, bobbin)

(42)

29

 Remaining Battery Indication LED (also serves as a power indicator) Steady On : Normal use, Flashing: Batteries need replacement Operating Temperature -10 t0 +40

 Finish Horn ring: Vinyl chloride, gray

 Horn: Aluminum, light gray, paint case top: Die-cast alumunium, gray, paint Strap: Nynlon, black, Others : ABS resin, gray

 Dimension Ǽ 351 x 512 mm weight 3.8 kg (without batteries)

 Microphone : 150 g

 Accessory Ǽ 3.5 mini plug (AUX input) … 1, External power supply cord (1m) … 1

 Splash-proof cover… 1 (*3) Option Speaker stand: ST-16A Optional Wireless microphone : ZM-3210 series (Handheld), ZM-3310 series (Lavalier)

 Optional Wireless tuner : ZTU-3800 series d. Thermometer Digital + Probe (2 Unit)

 The Fluke 53 Series II and 54 Series II include all the features listed above plus

 Data logging up to 500 points of data with user adjustable recording interval

 Additional thermocouple types R, S and N (for a total of 7 different types)

 Real time clock captures the exact time of day when events occur

 Recall function allows logged data to be easily reviewed on the meter display

 IR communication port allows data to be exported to optional FlukeView Temperature PC software for futher analysis and graphing. e. Laser Distance Meter (2 Unit)

 The Fluke 424D Laser Distance Meter

 Measures up to 100 m (330 feet). Includes tilt sensor for hard-to-reach measurements, corner angle feature and compass.

f. Kamera Foto (1 Unit)

 14.82 x 11.07 x 7.86 cm

(43)

30

 Warna Hitam

 Ukuran Layar (in) 3.0

 Megapiksel 18.0

 Fitur HD Recording Image

 Stabilization

 Garansi produk 1 Tahun Garansi

 (Sparepart dan Servis)

 Input USB

 Ouput Component Video|Composite|Video|USB|HDMI

 Resolusi Layar 920000 dots

 Tipe Baterai Li-Ion Format Foto JPEG, RAW ukuran File Foto 5184 x 3456

 Format Video MOV

 Video HD Ya

 Resolusi Video 1920x1080

 Focal Length 18-135 mm

 Image Stabilization Ya

 ISO Range 100-12800

 Range Shutter Speed 30-1/8000 detik

 Built in Flash Ya

 Tipe Memory Card SD/SDHC/SDXC

 HDMI Port Ya

 Tipe Layar LCD g. Meteran Dorong (1 Unit)

 Mengukur CLL400 Roda Karet

 roda, aluminium lipat

 menangani Precision counter dengan braker roda

 Lingkar: 1 m

 Rentang pengukuran : 9999.9m, cm bisa dibaca dari roda

 Tas meteran

 Rem tangan

(44)

31 2. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Laboratorium Sarana Teknis PPSDM

Ketenagalistrikan, EBTKE.

Gambar 4.1. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Laboratorium Sarana Teknis PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE pada Diklat Teknis Uji Laik Operasi

Instalasi Pemanfaatan Tegangan Menengah dan Gardu Distribusi

Gambar 4.2. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Laboratorium Sarana Teknis PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE Pada Diklat Teknis Uji Laik

(45)

32

A.4 Pengembangan Kerjasama dan Sistem Informasi A. Kerjasama dan Jejaring

1. International Training Programme on Renewable Energy : Micro Hydro for Rural Development pada tanggal 19 - 25 April 2016 di Kuta, Kabupaten Badung – Bali.

Gambar 4.3. Suasana Pembelajaran Peserta International Training Programme on Micro Hydro Power for Rural Development

Gambar 4.4. Kegiatan Studi Lapangan ke Workshop PLTMH di Desa Adat Tenganan, Karangasem - Bali

(46)

33 2. Kerjasama Diklat : International Training Course on Bioenergy with

NAM-CSSTC di Yogyakarta tanggal 26 Oktober s.d. 1 November 2016.

Gambar 4.5. Pembukaan International Training Course on Bioenergy Oleh Kepala PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE

Gambar 4.6. Narasumber Menjelaskan Tentang Biofuel Yang Dihasilkan Oleh

(47)

34

Gambar 4.7. Penutupan dan Foto Bersama Perwakilan dari PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE dan NAM CSSTC Dengan Peserta

International Training Course on Bioenergy di Yogyakarta

3. Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama Tropical Renewable Energy Center Fakultas Teknik Universitas Indonesia (TREC FTUI) Tentang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Bidang Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi.

B. Publikasi dan Promosi

PUBLIKASI

Setiap tahunnya Satuan Kerja di PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE menerbitkan Buletin dan Publikasi Ilmiah sebagai wadah kegiatan tulis menulis, terutama bagi para fungsional terkait dengan tugas dan fungsinya. Adapun publikasi yang telah di terbitkan pada tahun 2016 adalah :

 Buletin PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE

Terbit sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun. Untuk tahun 2016 hanya terbit 1 (satu) kali dikarenakan adanya penghematan anggaran. Buletin PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE di distribusikan di lingkungan BPSDM ESDM Kementerian ESDM dan Pemerintah Daerah serta industri terkait.

(48)

35

Gambar 4.8. Buletin Edisi Pertama Tahun 2016 Yang di Terbitkan Oleh PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE

PROMOSI

Promosi dan pameran dilakukan untuk menyebarkan informasi kepada stakeholder mengenai kegiatan pendidikan dan pelatihan.

1. Roadshow Program Diklat di Bangka Belitung tanggal 5 - 7 April 2016. 2. Roadshow Program Diklat di Mataram tanggal 24 - 26 Mei 2016.

3. Seminar Peningkatan Kompetensi SDM di Bidang Konservasi Energi di Sumatera Selatan tanggal 22 - 24 Maret 2016.

4. Pameran Pekan Inovasi di Medan, Sumatera Utara tanggal 19 Mei - 22 Mei 2016.

5. Seminar Peningkatan Kompetensi SDM di Bidang Konservasi Energi di Kalimantan Selatan tanggal 30 Mei - 1 Juni 2016

6. Seminar Peningkatan Kompetensi SDM di Bidang Konservasi Energi di Jawa Barat tanggal 26-28 Juli 2016.

(49)

36

Gambar 4.9. Roadshow Program Diklat Bidang Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi

di Provinsi Bangka Belitung

Gambar 4.10. Seminar Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia Dalam Pelaksanaan Konservasi Energi Pada Bangunan Gedung

(50)

37

C. Pengembangan Sistem Informasi Diklat

1. Terlaksananya Pengelolaan Sistem Informasi - Sistem Informasi Publik/Web

Gambar 4.11. Pengelolaan Situs Web Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi

Gambar 4.12. Pengelolaan Situs Web DUPAK PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE

(51)

38

Gambar 4.13. Pengelolaan Situs Web Perpustakaan PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE

Gambar 4.14. Pengelolaan Situs Manajemen File PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE

A.5. Pengabdian Masyarakat Terkait Kedaulatan Energi

Pengabdian Masyarakat terkait Kedaulatan Energi di implementasikan dengan terselenggaranya Diklat Teknis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat bagi Pengelola, Diklat Teknis Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) bagi Pengelola dan Diklat Teknis Pembangkit Listrik Tenaga Surya

(52)

39

(PLTS) Terpusat bagi Patriot Energi. Seperti tampak pada Tabel 4.6. di bawah ini.

Tabel 4.6. Pengabdian Masyarakat Terkait Kedaulatan Energi

No. Judul diklat Lokasi diklat Capaian Peserta Jumlah Angkatan 1 DT. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat bagi Pengelola

Jakarta (PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE) 87 peserta 4 2 DT. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) bagi Pengelola Jakarta (PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE) 33 Peserta 2 3 Diklat Teknis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat bagi Patriot Energi Jakarta (PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE) 121 Peserta 4 B. Penghargaan

B.1. Penganugerahan Tanda Kehormatan “SATYALANCANA KARYA SATYA”

Penganugerahan tanda kehormatan “SATYALANCANA KARYA SATYA” kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahu 1945, Negara dan Pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujujran, kecakapan, dan disiplin secara terus-menerus paling singkat 10 (sepuluh) tahun, 20 (dua puluh), atau 30 (tiga puluh) tahun.

Penghargaan ini di berikan kepada 6 (enam) orang PNS di lingkungan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE). Salah satu Keputusan Presiden Republik Indonesia mengenai penghargaan “SATYALANCANA KARYA SATYA” serta Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia tampak pada Gambar 4.15.dan 4.16. di bawah ini.

(53)

40

Gambar 4.15. Keputusan Presiden Republik Indonesia Tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan “SATYALANCANA KARYA SATYA”

(54)

41

Gambar 4.16. Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia Menganugerahkan Tanda Kehormatan “SATYALANCANA KARYA SATYA”

(55)

42

B.2. Penghargaan Pegawai Teladan

Penghargaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Teladan PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE di berikan kepada 2 (dua) pegawai PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE. Piagam Penghargaan tampak pada Gambar 4.17. di bawah ini.

Gambar 4.17. Piagam Penghargaan Pegawai Teladan Oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral

(56)

43

C. Kilas Balik 2016

Gambar 4.18. Pembukaan Diklat Teknis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bagi Patriot Energi pada tanggal 13 – 24 Juni 2016 Oleh Kepala

BPSDM ESDM, di Selenggarakan di Jakarta

Gambar 4.19. Foto Bersama Patriot Energi Dengan Kepala BPSDM ESDM dan Kepala PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE

(57)

44

Gambar 4.20. Penyelenggaraan Diklat Masyarakat, Diklat Teknis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Jakarta

Gambar 4.21. Penyelenggaraan Diklat Masyarakat, Diklat Teknis. Pengoperasian Unit PLTU Batubara Angkatan I Pada

(58)

45

Gambar 4.22. Penyelenggaraan Diklat Masyarakat, Diklat Teknis Pengoperasian Unit PLTU Batubara Angkatan II Pada

Gambar

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi   PPSDM Ketenagalistrikan, EBTKE
Gambar 2.1. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Golongan
Gambar 2.2. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Gambar 2.3. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

K EMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan apresiasi kepada Badan Usaha Pertambangan dan Badan Usaha Jasa Pertambangan yang telah

(2) Yang dimaksud dengan Keadaan Kahar dalam Peijanjian ini, termasuk namun tidak terbatas pada pelaksanaan Undang-Undang, Peraturan- Peraturan atau

Bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini dapat dirasakan pada waktu proses pembelajaran, karena Bahasa Indonesia

Dan manfaat penelitian yang didapatkan bagi agensi yaitu sebagai sarana untuk penyampaian info seputar umroh yang telah disediakan oleh agensi travel, bagi masyarakat yaitu

Kekhawatiran penulis akan kepunahan atau keutuhan bentuk original dari bangunan Rumah Adat Panjalin tersebut maka penulis sebagai warga negara Indonesia khususnya

Pada sudut kemiringan 15°, 30°, 45° tanpa diberi beban, dan sudut kemiringan 15°, 30° dengan diberi beban lereng aman, sedang pada sudut 60° tanpa.. beban dan sudut 45°, 60°

Terlihat dari tugas yang diemban ini, BPSDM-ESDM selain ditugaskan untuk mengembangkan kompetensi sumber daya manusia di bidang energi dan sumber daya mineral

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM) PROVINSI RIAU DAFTAR ISI DAFTAR ISI i DAFTAR TABEL ii DAFTAR GAMBAR