• Tidak ada hasil yang ditemukan

Episkleritis & Skleritis Cya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Episkleritis & Skleritis Cya"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Episk

Episkleritleritis is dan skleritis adalah gangguan dan skleritis adalah gangguan yang yang terjterjadi di adi di sklersklera. a. EpiskEpiskleritleritis danis dan skleritis dapat terjadi pada jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Episkleritis dan skleritis dapat terjadi pada jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Episkleritis dan skl

sklerieritis tis disdisebabebabkan kan oleoleh h berberbagabagai i macamacam m penypenyakit akit baibaik k penypenyakiakit t autautoimoimun un ataataupuupunn  penyakit

 penyakit sistemik. sistemik. Episkleritis Episkleritis merupakan merupakan reaksi reaksi radang radang jaringan jaringan ikat ikat vaskular vaskular yangyang terletak antara konjungtiva dan permukaan sklera, sedangkan skleritis merupakan inflamasi terletak antara konjungtiva dan permukaan sklera, sedangkan skleritis merupakan inflamasi sklera yang difus atau

sklera yang difus atau terlokalisir.terlokalisir.

 Data di Amerika Serikat menunjukkan bahwa skleritis merupakan penyakit yang  Data di Amerika Serikat menunjukkan bahwa skleritis merupakan penyakit yang  jarang

 jarang dijumpai. dijumpai. nsiden nsiden penyakitnya penyakitnya sangat sangat sulit sulit ditemukan. ditemukan. !revalensi !revalensi skleritisskleritis diperkirakan mencapai " kasus dari #$.$$$ populasi, %&' diantaranya dengan skleritis diperkirakan mencapai " kasus dari #$.$$$ populasi, %&' diantaranya dengan skleritis anterior dan "' adalah skleritis posterior. Dari data internasional, tidak ada distribusi anterior dan "' adalah skleritis posterior. Dari data internasional, tidak ada distribusi geografis yang pasti mengenai insiden skleritis.

geografis yang pasti mengenai insiden skleritis.

!ada #(' kasus, skleritis bermanifestasi sebagai gangguan kolagen vaskular dan !ada #(' kasus, skleritis bermanifestasi sebagai gangguan kolagen vaskular dan gej

gejala ala berbertamtambah bah hinhingga gga bebbeberaperapa a bulbulan. an. AnAngka gka mormorbidibiditas tas ditditententukan ukan oleoleh h penypenyakiakitt  primer skleritis

 primer skleritis itu sendiri itu sendiri dan dan penyakit sistemik penyakit sistemik yang yang menyertai. )asio menyertai. )asio antara antara perempuanperempuan dan laki-laki adalah #,"*#. +erdasarkan umur skleritis biasanya terjadi pada usia ##- dan laki-laki adalah #,"*#. +erdasarkan umur skleritis biasanya terjadi pada usia ##- tahun, dan rata-rata orang yang

tahun, dan rata-rata orang yang menderita skleritis adalah usia ( tahun.menderita skleritis adalah usia ( tahun.

Skleritis dapat menimbulkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani dengan baik  Skleritis dapat menimbulkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani dengan baik   berupa

 berupa keratitis, keratitis, uveitis, uveitis, galukoma, galukoma, granuloma granuloma subretina, subretina, ablasio ablasio retina retina eksudatif,eksudatif,  proptosis,

 proptosis, katarak, katarak, dan dan hipermetropia. hipermetropia. !enatalaksanaan !enatalaksanaan skleritis skleritis tergantung tergantung pada pada penyakitpenyakit yang mendasarinya. /leh karena itu perlu diagnosis yang tepat sesuai dengan etiologinya yang mendasarinya. /leh karena itu perlu diagnosis yang tepat sesuai dengan etiologinya guna penatalaksanaan lebih lanjut. 0engingat pentingnya pengetahuan tentang skleritis guna penatalaksanaan lebih lanjut. 0engingat pentingnya pengetahuan tentang skleritis dan episkleri

dan episkleritis ini tis ini maka inilah yang maka inilah yang menjadmenjadi i alasaalasan n penulipenulis s dalam menyusudalam menyusun n referreferat at ini.ini. !enuli

!enulisan referat ini san referat ini hendaknyhendaknya a dapat memberikdapat memberikan an pengetapengetahuan kepada huan kepada pembaca tentangpembaca tentang defin

definisi, isi, epidemepidemiologiiologi, , etioletiologi, ogi, patofipatofisiolsiologi, ogi, klasiklasifikasifikasi, , diagnodiagnosis, sis, penatapenatalaksanlaksanaan,aan, komplikasi dan prognosis.

(2)

BAB II

BAB II

TINJAUAN

TINJAUAN PUSTA

PUSTAKA

KA

A

A.. SSkklleerraa #.

#. AnAnatatomomi Ski Skllereraa

Sklera yang juga dikenal sebagai bagian putih bola mata, merupakan kelanjutan dari Sklera yang juga dikenal sebagai bagian putih bola mata, merupakan kelanjutan dari kornea. Sklera berwarna putih buram dan tidak tembus cahaya, kecuali di bagian depan kornea. Sklera berwarna putih buram dan tidak tembus cahaya, kecuali di bagian depan  bersifat transparan ya

 bersifat transparan yang disebut kornea. Sng disebut kornea. Sklera merupakan diklera merupakan dinding bola matnding bola mata yang palinga yang paling keras dengan jaringan pengikat yang tebal, yang tersusun oleh serat kolagen, jaringan keras dengan jaringan pengikat yang tebal, yang tersusun oleh serat kolagen, jaringan fibrosa dan proteoglikan dengan berbagai ukuran. !ada anak-anak, sklera lebih tipis dan fibrosa dan proteoglikan dengan berbagai ukuran. !ada anak-anak, sklera lebih tipis dan menu

menunjuknjukkan kan sejusejumlah pigmen, mlah pigmen, yanyang g tamptampak ak sebasebagai gai warna biru. warna biru. SedaSedangkangkan n padapada dewasa karena terdapatnya deposit lemak, sklera tampak sebagai

dewasa karena terdapatnya deposit lemak, sklera tampak sebagai garis kuning.garis kuning.11

2ambar #. Anatomi 0ata 2ambar #. Anatomi 0ata

Skl

Sklera era dimdimulaulai i dari limbudari limbus, s, dimdimana ana berberlanlanjut jut dengdengan an korkornea nea dan dan berberakhiakhir r padapada kanalis optikus yang berlanjut dengan dura. Enam otot ekstraokular disisipkan ke kanalis optikus yang berlanjut dengan dura. Enam otot ekstraokular disisipkan ke dalam sklera. 3aringan sklera

dalam sklera. 3aringan sklera menerimenerima ma rangsarangsangan ngan sensosensoris dari ris dari nervus siliarnervus siliarisis  posterior.

 posterior. Sklera Sklera merupakan merupakan organ organ tanpa tanpa vaskularisasi, vaskularisasi, menerima menerima rangsanganrangsangan ters

tersebut dari ebut dari jarijaringan pembuluh ngan pembuluh darah yang darah yang berdekberdekatan. !leksus koroidaliatan. !leksus koroidalis s terdapterdapatat di bawah sklera dan pleksus episkleral di atasnya. Episklera mempunyai dua cabang, di bawah sklera dan pleksus episkleral di atasnya. Episklera mempunyai dua cabang,

(3)

yang

yang pertama  pertama pada pada permukaan permukaan dimana dimana pembuluh pembuluh darah darah tersusun tersusun melingkarmelingkar, , dan dan yangyang satunya lagi yang lebih di dalam, terdapat pembuluh darah yang melekat pada sklera. satunya lagi yang lebih di dalam, terdapat pembuluh darah yang melekat pada sklera. Sklera membentuk (4" bagian dari pembungkus jaringan pengikat pada bola mata Sklera membentuk (4" bagian dari pembungkus jaringan pengikat pada bola mata  posterior.

 posterior. Sklera Sklera kemudian kemudian dilanjutkan dilanjutkan oleh oleh duramater duramater dan dan kornea, kornea, untuk untuk  menentukan bentuk bola mata, penahan terhadap tekanan dari luar dan menyediakan menentukan bentuk bola mata, penahan terhadap tekanan dari luar dan menyediakan kebutuhan bagi penempatan otot-otot ekstra okular. Sklera ditembus oleh banyak  kebutuhan bagi penempatan otot-otot ekstra okular. Sklera ditembus oleh banyak  saraf dan pembuluh darah yang

saraf dan pembuluh darah yang melewati foramen skleralis posterior.melewati foramen skleralis posterior.11

!ada cakram optikus, 41 bagian sklera berlanjut menjadi sarung dural, sedangkan !ada cakram optikus, 41 bagian sklera berlanjut menjadi sarung dural, sedangkan #41 lainnya berlanjut dengan beberapa jaringan koroidalis yang membentuk suatu #41 lainnya berlanjut dengan beberapa jaringan koroidalis yang membentuk suatu  penampang yakni

 penampang yakni lamina kribrosa yang lamina kribrosa yang melewati nervus optikus melewati nervus optikus yang keluar yang keluar melaluimelalui serat optikus atau fasikulus. 5edalaman sklera bervariasi mulai dari # mm pada serat optikus atau fasikulus. 5edalaman sklera bervariasi mulai dari # mm pada kutub posterior hingga $,1 mm pada

kutub posterior hingga $,1 mm pada penyisipan muskulus rektus atau akuator penyisipan muskulus rektus atau akuator ..1,&1,&

2ambar . Sklera 2ambar . Sklera

Sklera mempunyai  lubang utama yaitu* Sklera mempunyai  lubang utama yaitu*""

• 6oramen sklerasis anterior, yang berdekatan dengan kornea dan merupakan tempat6oramen sklerasis anterior, yang berdekatan dengan kornea dan merupakan tempat

meletaknya kornea pada sklera. meletaknya kornea pada sklera.

• 6oramen sklerasis posterior atau kanalis sklerasis, merupakan pintu keluar nervus6oramen sklerasis posterior atau kanalis sklerasis, merupakan pintu keluar nervus

opt

optikuikus. s. !ad!ada a forforameamen n ini ini terterdapadapat t lamlamina ina krikribosbosa a yanyang g terterdirdiri i dardari i sejsejumlumlahah mem

membrabran n sepseperterti i sarsaringingan an yang yang tertersussusun un tratransvnsversersal al melmelintintas as forforamen amen sklskleraerasissis  posterior.

 posterior. Serabut saraf optikus lewat lubang ini untuk menuju ke otak.Serabut saraf optikus lewat lubang ini untuk menuju ke otak.

Secara histologis, sklera terdiri dari banyak pita padat yang sejajar dan berkas-berkas Secara histologis, sklera terdiri dari banyak pita padat yang sejajar dan berkas-berkas  jaringan

(4)

dan

dan leblebar ar #$$-#$$-#&$ #&$ 7m, 7m, yakyakni ni epiepisklskleraera, , strstromaoma, , lamlamina ina fusfuska ka dan dan endoendotelteliumium.. Struktur histologis sklera sangat mirip dengan struktur kornea.

Struktur histologis sklera sangat mirip dengan struktur kornea.

.

. 6i6isisiolologogi i SkSklelerara

Sklera berfungsi untuk menyediakan perlindungan terhadap komponen intra okular. Sklera berfungsi untuk menyediakan perlindungan terhadap komponen intra okular. !embungkus okular yang bersifat viskoelastis ini memungkinkan pergerakan bola !embungkus okular yang bersifat viskoelastis ini memungkinkan pergerakan bola mata tanpa menimbulkan deformitas otot-otot penggeraknya. !endukung dasar dari mata tanpa menimbulkan deformitas otot-otot penggeraknya. !endukung dasar dari sklera adalah adanya aktifitas sklera yang rendah dan vaskularisasi yang baik pada sklera adalah adanya aktifitas sklera yang rendah dan vaskularisasi yang baik pada sklera dan koroid. 8idrasi yang terlalu tinggi pada sclera menyebabkan kekeruhan sklera dan koroid. 8idrasi yang terlalu tinggi pada sclera menyebabkan kekeruhan  pada

 pada jaringan jaringan sklera. sklera. 3aringan 3aringan kolagen kolagen sklera sklera dan dan jaringan jaringan pendukungnya pendukungnya berperanberperan seperti cairan sinovial yang memungkinkan perbandingan perbandingan yang normal seperti cairan sinovial yang memungkinkan perbandingan perbandingan yang normal seh

sehingingga ga terterjadjadi i hubuhubungangan n antantara bola ara bola matmata a dandan  socket  socket . !erbandingan ini sering. !erbandingan ini sering terganggu sehingga menyebabkan beberapa penyakit yang mengenai struktur artikular  terganggu sehingga menyebabkan beberapa penyakit yang mengenai struktur artikular  sampai pembungkus sklera dan episklera.

sampai pembungkus sklera dan episklera.11

B.

B. EpEpisisklklererititisis #

#.. DDeeffiinniissii Epi

Episklsklerieritis tis diddidefiefinisnisikaikan n sebsebagai agai perperadaadangan ngan loklokal al sklsklera era yanyang g relrelatiatif f serseringing dijumpai. 5elainan ini bersifat unilateral pada dua-pertiga kasus, dan insidens pada dijumpai. 5elainan ini bersifat unilateral pada dua-pertiga kasus, dan insidens pada  jenis

 jenis kelamin kelamin wanita wanita tiga tiga kali kali lebih lebih sering sering dibanding dibanding pria. pria. Episklera Episklera dapat dapat tumbuhtumbuh ditempat yang sama atau di dekatnya di jaringan palpebra. Episkleritis merupakan ditempat yang sama atau di dekatnya di jaringan palpebra. Episkleritis merupakan reaksi radang jaringan ikat vaskular yang terletak antara konjungtiva dan permukaan reaksi radang jaringan ikat vaskular yang terletak antara konjungtiva dan permukaan sklera. !erjalanan penyakit mulai dengan episode akut dan terdapat riwayat berulang sklera. !erjalanan penyakit mulai dengan episode akut dan terdapat riwayat berulang dan dapat berminggu-minggu atau beberapa bulan.

dan dapat berminggu-minggu atau beberapa bulan.## Ada dua jenis

Ada dua jenis episkleritis*episkleritis*""

• EpiEpisklsklerieritis tis simsimpleple, , ini ini adaladalah ah jenjenis is yanyang g palpaling ing umuumum m dardari i epiepisklsklerieritistis..

!erada

!eradangan biasanya ringan ngan biasanya ringan dan terjadi dengan dan terjadi dengan cepat. 8anya berlangsungcepat. 8anya berlangsung selama sekitar tujuh sampai #$ hari dan akan hilang sepenuhnya setelah dua selama sekitar tujuh sampai #$ hari dan akan hilang sepenuhnya setelah dua sampai tiga minggu.

sampai tiga minggu. !asi!asien en dapat mengalami serangadapat mengalami serangan n dari kondisi tersebut,dari kondisi tersebut,  biasanya

 biasanya setiap setiap satu satu sampai sampai tiga tiga bulan. bulan. !enyebabnya !enyebabnya seringkali seringkali tidak tidak  diketahui.

diketahui.

2ambar

(5)

• Episkleritis nodular, ini sering lebih menyakitkan daripada episkleritis simpleEpiskleritis nodular, ini sering lebih menyakitkan daripada episkleritis simple

dan berlangsung lebih lama. !eradangan biasanya terbatas pada satu bagian dan berlangsung lebih lama. !eradangan biasanya terbatas pada satu bagian mata saja dan mungkin terdapat suatu daerah penonjolan atau benjolan pada mata saja dan mungkin terdapat suatu daerah penonjolan atau benjolan pada  permukaan

 permukaan mata. mata. ni ni sering sering berkaitan berkaitan dengan dengan kondisi kondisi kesehatan, kesehatan, sepertiseperti rheumatoid arthritis, colitis dan lupus.

rheumatoid arthritis, colitis dan lupus.

2ambar &. Episkleritis 9odular  2ambar &. Episkleritis 9odular 

2.

2. EtiologiEtiologi

8ingga sekarang para dokter masih belum dapat mengetahui penyebab pasti dari 8ingga sekarang para dokter masih belum dapat mengetahui penyebab pasti dari ep

episisklklererititisis. . 9a9amumun, n, adada a bebebeberarapa pa kokondndisisi i kekesesehahatatan n tetertrtenentu tu yayang ng seselalalulu  berhubungan dengan

 berhubungan dengan terjadinya episkleritis. 5ondisi-kondisi tersebut adalah penyakitterjadinya episkleritis. 5ondisi-kondisi tersebut adalah penyakit yang mempengaru

yang mempengaruhi tulang, tulang hi tulang, tulang rawan, tendon atau rawan, tendon atau jarinjaringan ikat gan ikat lain dari tubuh,lain dari tubuh, seperti*

(6)

• )heumatoid arthritis)heumatoid arthritis

• Ankylosing spondylitisAnkylosing spondylitis

• :upus ;systemic lupus erythematosus<:upus ;systemic lupus erythematosus<

• nflammatory bowel diseases seperti crohn=s disease and ulcerative conflammatory bowel diseases seperti crohn=s disease and ulcerative colitislitis

• 2out2out

• +acterial atau viral infection seperti lyme disease, syphilis atau herpes >oster+acterial atau viral infection seperti lyme disease, syphilis atau herpes >oster

• +eberapa penyakit lain yang kurang umum, penyebab episkleritis termasuk jenis+eberapa penyakit lain yang kurang umum, penyebab episkleritis termasuk jenis

kanker tertentu, penyakit kulit, gangguan defisiensi imun dan, yang pasling jarang kanker tertentu, penyakit kulit, gangguan defisiensi imun dan, yang pasling jarang  berhubungan adalah gigitan serangga.

 berhubungan adalah gigitan serangga.

3.

3. 0anifestasi 5linis0anifestasi 5linis

 2ejala episkleritis meliputi*  2ejala episkleritis meliputi*

• Sakit mata dengan rasa nyeri ringanSakit mata dengan rasa nyeri ringan •

• 0ata kering0ata kering •

• 0ata merah pada bagian putih mata0ata merah pada bagian putih mata •

• 5epekaan terhadap cahaya5epekaan terhadap cahaya

?idak mempengaruhi visus ?idak mempengaruhi visus ?a

?anda objektif nda objektif pada episkleritis*pada episkleritis*#,#,

• 5elopak mata bengkak 5elopak mata bengkak  •

• 5onjungtiva 5onjungtiva bulbi kemosis bulbi kemosis disertai dengan pelebaran pemdisertai dengan pelebaran pembuluh darah episklera danbuluh darah episklera dan

konjungtiva. konjungtiva.

• +ila sudah sembuh, warna sklera berubah menjadi kebiru-biruan, karena sclera mulai+ila sudah sembuh, warna sklera berubah menjadi kebiru-biruan, karena sclera mulai

menipis sehingga tampak bayangan biru dari koroid. menipis sehingga tampak bayangan biru dari koroid.

• !em!emerieriksaksaan an matmata a memmemperlperlihaihatkatkan n hiphipereeremia mia loklokal al sehsehingingga ga bolbola a matmata a tamtampak pak 

 berwarna

 berwarna merah merah atau atau keunguan keunguan yang yang menunjukkan menunjukkan pembuluh pembuluh darah darah episklera episklera yangyang melebar 

melebar 

• !embuluh darah episklera dapat mengecil b!embuluh darah episklera dapat mengecil bila diberikan fenilefrin ,('.ila diberikan fenilefrin ,('.

+entuk radang yang terjadi pada episklerisis nodular mempunyai gambaran khusus, +entuk radang yang terjadi pada episklerisis nodular mempunyai gambaran khusus, yai

yaitu tu berberupa upa benbenjoljolan an setsetempaempat t dendengan gan batbatas as tegtegas as dan dan warwarna na putputih ih di di bawabawahh konjungtiva. +ila benjolan itu ditekan dengan kapas atau ditekan pada kelopak di konjungtiva. +ila benjolan itu ditekan dengan kapas atau ditekan pada kelopak di atas benjolan, akan memberikan rasa sakit, rasa sakit akan menjalar ke sekitar mata. atas benjolan, akan memberikan rasa sakit, rasa sakit akan menjalar ke sekitar mata.

(7)

!ada episkleritis bila dilakukan pengangkatan konjungtiva di atasnya, maka akan !ada episkleritis bila dilakukan pengangkatan konjungtiva di atasnya, maka akan mudah terangkat atau dilepas dari pembuluh darah yang meradang.

mudah terangkat atau dilepas dari pembuluh darah yang meradang.

&.

&. !a!attofofiisisiolologogii""

0ekanisme terjadinya episkleritis diduga disebabkan oleh prose autoimun. !roses 0ekanisme terjadinya episkleritis diduga disebabkan oleh prose autoimun. !roses  peradangan

 peradangan dapat dapat disebabkan disebabkan oleh oleh kompleks kompleks imun imun yang yang mengakibatkan mengakibatkan kerusakankerusakan va

vaskskulular ar ;h;hipiperersesensnsititivivititas as titipe pe < < atatauaupupun n rerespspon on grgrananululomomatatososa a krkrononik ik  ;hipersensitivitas tipe @<.

;hipersensitivitas tipe @<.

(

(.. DDiiaaggnnoossiiss(,"(,"

!enegaka

!enegakan n diagnosdiagnosa a didapadidapatkan dari tkan dari anamnesanamnesis is untuk menanyakan beberapa gejala-untuk menanyakan beberapa gejala-gejala yang dialami pasien, menanyakan riwayat penyakit sistemik sebelumnya pada gejala yang dialami pasien, menanyakan riwayat penyakit sistemik sebelumnya pada  pasien,melakukanpemeriksaan

 pasien,melakukanpemeriksaan pada pada mata mata pasien, pasien, serta serta dilakukan dilakukan pemeriksaan pemeriksaan fisik fisik   pasien

 pasien bila bila dicurigai dicurigai penyebabnya penyebabnya terkait terkait penyakit penyakit sistemik. sistemik. !emeriksaan !emeriksaan lebihlebih lanjutseperti melakukan beberapa tes lebih lanjut, seperti tes darah, untuk mengetahui lanjutseperti melakukan beberapa tes lebih lanjut, seperti tes darah, untuk mengetahui apakahepiskleritis terkait dengan penyakit sistemik lain yang mendasarinya.

apakahepiskleritis terkait dengan penyakit sistemik lain yang mendasarinya.

".

". DiDiagagnonosisis +s +anandidingng(,",#$(,",#$

0ata merah dengan visus normal* 0ata merah dengan visus normal* a.

a. 0e0erarah th tididak ak memeraratata

• Episkleritis dan skleritisEpiskleritis dan skleritis •

• !erdarahan subkonjungtiva!erdarahan subkonjungtiva •

• !terigium!terigium •

• !seudopterigium!seudopterigium •

• 5onjungtivitis flikten5onjungtivitis flikten •

• !inguekula iritans!inguekula iritans

 b.

 b. 0erah merata0erah merata

• 5onjungtivitis akut5onjungtivitis akut •

• 5onjungtivitis kronis5onjungtivitis kronis

.

. !e!enanatatalalaksksananaaaann",", Ep

Episisklklererititis is adaadalalah h penpenyayakikitt  self-limiting self-limiting menmenyebyebabkaabkan n kerkerusausakan kan yanyang g sedsedikiikitt  permanenatau

 permanenatau sembuh sembuh total total pada pada mata. mata. /leh /leh karena karena itu, itu, sebagian sebagian besar besar pasienpasien dengan episkleritis tidak akan memerlukan pengobatan apapun. 9amun, beberapa dengan episkleritis tidak akan memerlukan pengobatan apapun. 9amun, beberapa  pasien dengan gejala ringan menuntut pengobatan.

 pasien dengan gejala ringan menuntut pengobatan.

(8)

Episkleritis simpel sering membutuhkan pengobatan. Air mata buatan berguna untuk  Episkleritis simpel sering membutuhkan pengobatan. Air mata buatan berguna untuk   pasien

 pasien dengan dengan gejala gejala ringan ringan sampai sampai sedang. sedang. Selain Selain itu itu dapat dapat juga juga diberikandiberikan vasoko

vasokonstrinstriktorktor. . !asie!asien n dengan gejala dengan gejala lebih parah lebih parah atau atau berkepberkepanjangaanjangan n mungkimungkinn mem

memerlerlukan ukan air air matmata a buatbuatan an ;mi;misalsalnya nya hyprhypromelomelloslose< e< dan dan ataatau u korkortitikoskosterteroidoid topikal.

topikal. Ep

Episisklklererititis is nodnodulular ar lelebibih h lalama ma sesembmbuh uh dan dan mumungkngkin in memememerlrlukaukan n obobat at tetetetess korti

kortikosterkosteroid oid lokal lokal atau atau agen agen anti-anti-inflinflamasiamasi.?o.?opikal pikal oftaloftalmik mik predniprednisolon solon $,(',$,(', deksametason $,#', atau $,#' betametason hariandapat digunakan.

deksametason $,#', atau $,#' betametason hariandapat digunakan.

• ?erapi sistemik ?erapi sistemik 

3ika episkleri

3ika episkleritis nodular tis nodular yang yang tidak responsitidak responsif f terhadterhadap ap terapi topikal, sistemiterapi topikal, sistemik k agenagen antii

antiinflamnflamasi asi mungkimungkin n berguberguna na 6lurbi6lurbiprofeprofen n ;#$$ ;#$$ mg< mg< biasabiasanya nya efektiefektif f sampasampaii  peradangan

 peradangan ditekan. ditekan. 3ika 3ika tidak tidak ada ada respon respon terhadap terhadap flurbiprofen, flurbiprofen, indometasin indometasin harusharus digunakan #$$ mg setiaphari dan menurun menjadi ( mg bila ada respon. +anyak  digunakan #$$ mg setiaphari dan menurun menjadi ( mg bila ada respon. +anyak   pasien

 pasien yang yang tidak tidak merespon merespon satu satu agen agen nonsteroidal nonsteroidal anti-inflammatory anti-inflammatory ;9SAD<;9SAD< tetapi dapat berespon terhadap 9SAD lain.

tetapi dapat berespon terhadap 9SAD lain. ntuk

ntuk aktiviaktivitas tas seharsehari-hari-hari i kacamatkacamataa  berguna  berguna untuk untuk pasien pasien dengan dengan sensitivitassensitivitas terhadap cahaya.

terhadap cahaya.

.. 55oommpplliikakassii",",

Sebuah komplikasi episkleritis yang mungkin terjadi adalah iritis. Sekitar satu dari #$ Sebuah komplikasi episkleritis yang mungkin terjadi adalah iritis. Sekitar satu dari #$ orang dengan episkleritis akan berkembang ke arah iritis ringan. Selain iritis, bila orang dengan episkleritis akan berkembang ke arah iritis ringan. Selain iritis, bila  peradangan lebih dalam pada sklera dapat menimbulkan skleritis.

 peradangan lebih dalam pada sklera dapat menimbulkan skleritis.

%

%.. !!rrooggnnoossiiss",",

!rognosis umunya baik, dapat sembuh sempurna tetapi dapat bersifat residif yang !rognosis umunya baik, dapat sembuh sempurna tetapi dapat bersifat residif yang dapat menyerang tempat yang sama ataupun berbeda-beda dengan lama sakit umunya dapat menyerang tempat yang sama ataupun berbeda-beda dengan lama sakit umunya &-( minggu. &-( minggu. C. Skleritis C. Skleritis # #.. DDeeffiinniissii

(9)

Skleritis didefinisikan sebagai gangguan granulomatosa kronik yang ditandai oleh Skleritis didefinisikan sebagai gangguan granulomatosa kronik yang ditandai oleh destruksi kolagen, sebukan sel dan kelainan vaskular yang mengisyaratkan adanya destruksi kolagen, sebukan sel dan kelainan vaskular yang mengisyaratkan adanya vaskulitis.

vaskulitis.##

Skleritis diklasifikasikan menjadi* Skleritis diklasifikasikan menjadi*11

• Skleritis Anterior Skleritis Anterior 

%(' penyebab skleritis adalah skleritis anterior. nsidensi skleritis anterior  %(' penyebab skleritis adalah skleritis anterior. nsidensi skleritis anterior  sebesar &$' dan skleritis anterior nodular terjadi sekitar &(' setiap tahunnya. sebesar &$' dan skleritis anterior nodular terjadi sekitar &(' setiap tahunnya. Skl

Sklerieritis tis nekrnekrotiotik k terterjadjadi i seksekititar ar #&' #&' yanyang g biabiasansanya ya berberbahabahaya. ya. +ent+entuk uk  spesi

spesifik dari fik dari sklerskleritis biasanya tidak itis biasanya tidak dihubundihubungkan gkan dengan penyebab dengan penyebab penyakipenyakitt khusus, walaupun penyebab klinis dan prognosis diperkirakan berasal dari khusus, walaupun penyebab klinis dan prognosis diperkirakan berasal dari suatu inflamasi. +erbagai varian skleritis anterior kebanyakan jinak dimana suatu inflamasi. +erbagai varian skleritis anterior kebanyakan jinak dimana tipe nodular lebih nyeri. ?ipe nekrotik lebih bahaya dan sulit diobati.

tipe nodular lebih nyeri. ?ipe nekrotik lebih bahaya dan sulit diobati. 2ambar (.

2ambar (. Skleritis AnteriSkleritis Anterior or 

 b.

 b. DifusDifus

+entuk ini dihubungkan dengan atritis rematoid, herpes >oster oftalmikus, dan +entuk ini dihubungkan dengan atritis rematoid, herpes >oster oftalmikus, dan gout.

gout. cc.. 99oodduullaar  r  

+entuk ini dihubungkan dengan herpes >oster oftalmikus. +entuk ini dihubungkan dengan herpes >oster oftalmikus. d.

d. NeNecrcrootitizizingng +e

+entntuk uk inini i lelebibih h berberat at dadan n didihuhubunbungkgkan an sesebabagagai i komkomplplikikasasi i sisiststememik ik atatauau kompli

komplikasi okular pada kasi okular pada sebagisebagian an pasiepasien. n. &$' menunjukkan penurunan visus.&$' menunjukkan penurunan visus. %' pasien dengan skleritis nekrotik meninggal dalam ( tahun. +entuk skleritis %' pasien dengan skleritis nekrotik meninggal dalam ( tahun. +entuk skleritis nekrotik terbagi  yaitu*

nekrotik terbagi  yaitu* i. Dengan inflamasi i. Dengan inflamasi ii.

ii. ?a?anpa npa inflamasiinflamasi (scleromal(scleromalacia acia perforans)perforans)

(10)

Sebanyak &1' kasus skleritis posterior didiagnosis bersama dengan skleritis Sebanyak &1' kasus skleritis posterior didiagnosis bersama dengan skleritis anterior. +iasanya skleritis posterior ditandai dengan rasa nyeri dan penurunan anterior. +iasanya skleritis posterior ditandai dengan rasa nyeri dan penurunan kemampuan melihat. Dari pemeriksaan objektif didapatkan adanya perubahan kemampuan melihat. Dari pemeriksaan objektif didapatkan adanya perubahan fundus, adanya perlengketan massa eksudat di sebagian retina, perlengketan fundus, adanya perlengketan massa eksudat di sebagian retina, perlengketan cin

cincin cin korkoroidoid, , masmassa sa di di retretinaina, , udem nervuudem nervus s optoptikuikus s dan dan udem makuludem makularar.. nf

nflamlamasi asi sklsklerierititis s posposterterior ior yanyang g lanlanjut jut dapadapat t menymenyebabebabkan kan ruaruang ng okulokulii anterior dangkal, proptosis, pergerakan ekstra ocular yang terbatas dan

anterior dangkal, proptosis, pergerakan ekstra ocular yang terbatas dan retraksi kelopak mata bawah

retraksi kelopak mata bawah

2ambar

2ambar ". ". Skleritis Skleritis !osterior !osterior 

2.

2. EtiologiEtiologi

!ad

!ada a banybanyak ak kaskasus, us, kelkelainainan-an-kelkelainainan an skeskelrilritis tis murmurni ni dipdiperaerantantarai rai oleoleh h proprosesses imunologi yakni terjadi reaksi tipe @ ;hipersensitifitas tipe lambat< dan tipe  imunologi yakni terjadi reaksi tipe @ ;hipersensitifitas tipe lambat< dan tipe  ;ko

;komplmpleks eks imuimun< n< dan dan disdisertertai ai penypenyakit akit sissistemtemik. ik. !ada !ada bebbeberaerapa pa kaskasus, us, munmungkigkinn ter

terjadjadi i invinvasi asi mikmikrobroba a lanlangsugsung, ng, dan dan padpada a sejsejumlumlah ah kaskasus us proproses ses imimunolunologiogisnysnyaa tampaknya dicetuskan oleh proses-proses lokal, misalnya bedah katarak.

tampaknya dicetuskan oleh proses-proses lokal, misalnya bedah katarak.##

+erikut ini adalah beberapa pen

(11)

!

!eenynyakakiit t AAuuttooiimmunun SSppoondndiilliittiis as annkykylloossiingng, a, arrttrriittiis rs rheheuummatatoioidd, !, !oolliiaarrttrriittiiss no

nodosdosa, a, !o!olilikokondndrirititis s berberululangang, , 2r2rananululomomatatososisis B

Beegenegener, r, :upu:upus s erieritemtematoatosus sus sisistestemikmik, , !io!iodermdermaa gangrenosum, 5olitis ulserativa, 9efropati gA,

gangrenosum, 5olitis ulserativa, 9efropati gA, !e

!enynyakakit it 2r2rananululomomatatososaa ??uubeberrkukullososiis, s, SiSififililis, s, SaSarrkakadodosisis, s, :e:eprpra, a, SiSindndrromom @

@oogt-5oyanagi-8arada gt-5oyanagi-8arada ;jarang<;jarang<

2

2aannggguguaan mn meettaabboolliikk 22oouutt, ?, ?iirroottokokssiikkoossiiss, !, !eenynyakakiit jt jaannttuunng rg remematatiik ak akkttiif f 

nfeksi

nfeksi /nkoserkiasis, /nkoserkiasis, ?o?oksoplamosis, ksoplamosis, 8erpes 8erpes >oster, >oster, 8erpes8erpes sim

simplepleks, ks, nfnfekseksi i oleoleh h !se!seudomudomonasonas, , AsAsperpergilgilluslus,, Streptococcus, Staphylococcus

Streptococcus, Staphylococcus :

:aaiinn--llaaiinn 66iissiik k ;;rraaddiiaassii, , lluukka a bbaakkaar r tteerrmmaall<<, , kkiimmiia a ;;lluukka a bbaakkaar  r   asam atau basa<, mekanis ;cedera tembus<, :imfoma, asam atau basa<, mekanis ;cedera tembus<, :imfoma, )osasea, pasca ekstraksi katarak 

)osasea, pasca ekstraksi katarak  ?idak diketahui

?idak diketahui

3.

3. !atofisiologi!atofisiologi Degrad

Degradasi en>im dari asi en>im dari serat kolagen dan serat kolagen dan invasinvasi i dari sel-sedari sel-sel radang l radang melipmeliputi sel ? uti sel ? dandan makrofag pada sklera memegang peranan penting terjadinya skleritis. nflamasi dari makrofag pada sklera memegang peranan penting terjadinya skleritis. nflamasi dari skl

sklera era bisbisa a berberkemkembang bang menmenjadjadi i iskiskemiemia a dan dan neknekrosrosis is yanyang g akaakan n menymenyebabebabkankan  penipisan pada sklera dan perforasi dari bola mata.

 penipisan pada sklera dan perforasi dari bola mata.

nf

nflamlamasi asi yang yang memmempenpengarugaruhi hi sklsklera era berberhubhubungaungan n erat erat dendengan gan penypenyakit akit imuimunn sistemik dan penyakit kolagen pada vaskular. Disregulasi pada penyakit auto imun sistemik dan penyakit kolagen pada vaskular. Disregulasi pada penyakit auto imun sec

secara ara umuumum m mermerupakupakan an fakfaktor tor prepredisdisposposisi isi dardari i sklsklerieritistis. . !ro!roses ses infinflamlamasi asi bisbisaa dis

disebaebabkan bkan oleoleh h komkomplepleks ks imimun un yang yang berberhubuhubungan ngan dengdengan an kerkerusausakan kan vasvaskulkular ar  ;r

;reaeaksksi i hihipepersrsenensisititivivitatas s titipe pe   dadan n rerespspon on krkrononik ik grgrananululomomatatouous s ;r;reaeaksksii hipersensitivitas tipe @<. nteraksi tersebut adalah bagian dari sistem imun aktif  hipersensitivitas tipe @<. nteraksi tersebut adalah bagian dari sistem imun aktif  dimana dapat menyebabkan kerusakan sklera akibat deposisi kompleks imun pada dimana dapat menyebabkan kerusakan sklera akibat deposisi kompleks imun pada  pembuluh

 pembuluh di di episklera episklera dan dan sklera sklera yang yang menyebabkan menyebabkan perforasi perforasi kapiler kapiler dan dan venulavenula  post kapiler dan respon imun sel perantara.

 post kapiler dan respon imun sel perantara.#$#$

&

(12)

Skleritis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan didukung Skleritis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan didukung oleh berbagai pemeriksaan penunjang.

oleh berbagai pemeriksaan penunjang.####

aa. . AAnnaammnneessiiss !ada

!ada saasaat t anaanamnemnesis sis perperlu lu ditditanyanyakan akan kelkeluhan uhan utamutama a paspasienien, , perperjaljalanaanann  penyakit,

 penyakit, riwayat riwayat penyakit penyakit dahulu dahulu termasuk termasuk riwayat riwayat infeksi, infeksi, trauma trauma ataupunataupun riwayat pembedahan juga perlu pemeriksaan dari semua sistem pada tubuh. riwayat pembedahan juga perlu pemeriksaan dari semua sistem pada tubuh. 2ejala-gejala dapat meliputi rasa nyeri, mata berair, fotofobia, spasme, dan 2ejala-gejala dapat meliputi rasa nyeri, mata berair, fotofobia, spasme, dan

2ambar . Skleritis 2ambar . Skleritis

 penurunan ketajaman penglihatan. ?anda primernya adalah mata merah. 9yeri adalah  penurunan ketajaman penglihatan. ?anda primernya adalah mata merah. 9yeri adalah gejala yang paling sering dan merupakan indikator terjadinya inflamasi yang aktif. gejala yang paling sering dan merupakan indikator terjadinya inflamasi yang aktif.  9yeri

 9yeri timbul timbul dari dari stimulasi stimulasi langsung langsung dan dan peregangan peregangan ujung ujung saraf saraf akibat akibat adanyaadanya infla

inflamasimasi. . 5arakt5arakteriseristik nyeri tik nyeri pada skleritipada skleritis s yaityaitu u nyeri terasa berat, nyeri terasa berat, nyeri tajamnyeri tajam meny

menyebar ebar ke ke dahidahi, , alialis, s, rahrahang ang dan dan sinsinus, us, paspasien ien terterbanbangun gun sepsepanjaanjang ng malmalam,am, kambuh akibat sentuhan.

kambuh akibat sentuhan.

9yeri dapat hilang sementar

9yeri dapat hilang sementara a dengan penggunaadengan penggunaan n obat analgetiobat analgetik. 0ata k. 0ata beraiberair r atauatau fotof

fotofobia obia pada pada skleskleritiritis s tanpa disertai sekret tanpa disertai sekret mukopurmukopurulen. !enurunan ulen. !enurunan ketajaketajamanman  penglihatan

 penglihatan biasa biasa disebabkan disebabkan oleh oleh perluasan perluasan dari dari skleritis skleritis ke ke struktur struktur yangyang  berdekatan yaitu

 berdekatan yaitu dapat berkembang dapat berkembang menjadi keratitis, umenjadi keratitis, uveitis, glaucoma, veitis, glaucoma, katarak dankatarak dan fundus yang abnormal.

fundus yang abnormal.

)iw

)iwayaayat t penypenyakit akit dahudahulu lu dan dan riwriwayaayat t pada pada matmata a menmenjeljelaskaskan an adaadanya nya penypenyakiakitt sis

sistemtemik, ik, tratraumauma, , obatobat-oba-obatan tan ataatau u proprosedsedur ur pempembedabedahan han dapdapat at menymenyebabebabkankan skleritis seperti *

skleritis seperti *

• !enyakit vaskular atau penyakit jaringan ikat!enyakit vaskular atau penyakit jaringan ikat •

(13)

• !enyakit!enyakit miscellanousmiscellanous ; atopi, gout, trauma kimia, rosasea<; atopi, gout, trauma kimia, rosasea< •

• ?rauma tumpul atau trauma tajam pada mata?rauma tumpul atau trauma tajam pada mata •

• /bat-o/bat-obatan batan sepertseperti i pamidrpamidronateonate, , alendralendronate, onate, riserisedronatdronate, e, >oledr>oledronic onic acidacid

dan ibandronate dan ibandronate

• !ost pembedahan pada mata!ost pembedahan pada mata •

• )iw)iwayat ayat penypenyakit akit dahdahulu ulu sepseperterti i ulsulseraerasi si gasgasterter, , diadiabetebetes, s, penypenyaki aki hathati,i,

 penyakit ginjal, hipertensi dimana mempengaruhi pengobatan selanjutnya.  penyakit ginjal, hipertensi dimana mempengaruhi pengobatan selanjutnya.

• !engobatan yang sudah didapat dan pengobatan yang sedang berlangsung dan!engobatan yang sudah didapat dan pengobatan yang sedang berlangsung dan

responnya terhadap pengobatan. responnya terhadap pengobatan.

 b.

 b. !emeriksaan 6isik Sklera!emeriksaan 6isik Sklera

•  Daylight  Daylight #,,##,,#

Skl

Sklera dapat era dapat terterlihlihat at kebkebiruiruan an ataatau u keukeunguanguan n yanyang g difdifus.us. Setelah seranganSetelah serangan yang berat dari inflamasi sklera, daerah penipisan sklera dan translusen juga yang berat dari inflamasi sklera, daerah penipisan sklera dan translusen juga dapat muncul dan juga terlihat uvea yang gelap. Area hitam, abu-abu dan dapat muncul dan juga terlihat uvea yang gelap. Area hitam, abu-abu dan cokl

coklat at yang yang dikdikelielilinlingi gi oleoleh h infinflamlamasi asi yanyang g aktaktif if yanyang g menmengingindikdikasiasikankan adanya proses nekrotik. 3ika jaringan nekrosis berlanjut, area pada sklera bisa adanya proses nekrotik. 3ika jaringan nekrosis berlanjut, area pada sklera bisa me

menjnjadadi i avaavaskskulaular r yayang ng memengnghashasililkan kan sesekuekuestster er puputitih h di di tetengangah h yayangng dik

dikelielilinlingi gi lilingkangkaran ran cokcoklat lat kehkehitaitamanman. . !ro!roses ses penpengelgelupasupasan an bisbisa a digdigantantii secara bertahap dengan jaringan granulasi meninggalkan uvea yang kosong secara bertahap dengan jaringan granulasi meninggalkan uvea yang kosong atau lapisan tipis dari

atau lapisan tipis dari konjungtiva.

konjungtiva.

• !emeriksaan!emeriksaan Slit LampSlit Lamp

!ada

!ada sklsklerieritistis, , terterjadjadi i bendbendungaungan n yang yang masmasif if diadiajrijringan ngan daldalam am epiepisklskleraera dengan beberapa bendungan pada jaringan superfisial episklera. !ada tepi dengan beberapa bendungan pada jaringan superfisial episklera. !ada tepi anterior dan posterior cahaya

anterior dan posterior cahaya slit lamp slit lamp bergeser ke depan karena episklera dan bergeser ke depan karena episklera dan skl

sklera era edemedema. a. !ada !ada sklsklerierititis s dendengan gan pempemakaiakaian an fenfenileilefrifrin n hanyhanya a terterlihlihatat  jaringan

 jaringan superfisial superfisial episklera episklera yang yang pucat pucat tanpa tanpa efek efek yang yang signifikan signifikan padapada  jaringan dalam episklera.

 jaringan dalam episklera.

(14)

!emeriksaan ini dapat membantu menegakkan area yang mempunyai kongesti !emeriksaan ini dapat membantu menegakkan area yang mempunyai kongesti vaskular yang maksimum, area dengan tampilan vaskular yang baru dan juga vaskular yang maksimum, area dengan tampilan vaskular yang baru dan juga area yang avaskular total. Selain itu perlu pemeriksaan secara umum pada area yang avaskular total. Selain itu perlu pemeriksaan secara umum pada mata meliputi otot ekstra okular, kornea, uvea, lensa, tekanan intraokular dan mata meliputi otot ekstra okular, kornea, uvea, lensa, tekanan intraokular dan fundus.

fundus.

c.

c. !em!emererikiksasaan :an :aboaboraratotoririumum

+erdasarkan riwayat penyakit dahulu, pemeriksaan sistemik dan pemeriksaan +erdasarkan riwayat penyakit dahulu, pemeriksaan sistemik dan pemeriksaan fisik dapat ditentukan tes yang cocok untuk memastikan atau menyingkirkan fisik dapat ditentukan tes yang cocok untuk memastikan atau menyingkirkan  penyakit-penyakit yang berhubungan dengan skleritis.

 penyakit-penyakit yang berhubungan dengan skleritis. Adapun pemeriksaan laboratorium tersebut meliputi* Adapun pemeriksaan laboratorium tersebut meliputi*#,,#$#,,#$

• 8itung darah lengkap dan laju endap darah8itung darah lengkap dan laju endap darah •

• 5adar komplemen serum ;C1<5adar komplemen serum ;C1< •

• 5ompleks imun serum5ompleks imun serum •

• 6aktor rematoid serum6aktor rematoid serum •

• Antibodi antinukleus serumAntibodi antinukleus serum •

• Antibodi antineutrofil sitoplasmik Antibodi antineutrofil sitoplasmik  •

• munoglobulin Emunoglobulin E •

• 5adar asam urat serum5adar asam urat serum •

• rinalisisrinalisis •

• )ata-rata sedimen eritrosit)ata-rata sedimen eritrosit •

• ?es serologis?es serologis •

• 8bsAg8bsAg

d.

d. !em!emererikiksasaan an )a)adidiolologiogi +erbagai

+erbagai macam macam pemeriksaan pemeriksaan radiologis radiologis yang yang diperlukan diperlukan dalam dalam menentukanmenentukan  penyebab dari skleritis adalah sebagai berikut*

 penyebab dari skleritis adalah sebagai berikut*,1,#$,1,#$

• 6oto thora6oto thora •

• )ontgen sinus paranasal)ontgen sinus paranasal •

• 6oto lumbosacral6oto lumbosacral •

• 6oto sendi tulang panjang6oto sendi tulang panjang •

• UltrasonographyUltrasonography ; Scan A dan +<; Scan A dan +< •

• C?-ScanC?-Scan •

• 0)0)

!emeriksaan lain yang diperlukan antara lain* !emeriksaan lain yang diperlukan antara lain*

(15)

• ?e?es usaan s usaan dan kultur dan kultur  •

• !C) !C)  •

• 8istopatologi8istopatologi

(.

(. DiDiagagnonosisis +s +anandidingng%,#$%,#$

• 5onjungtivitis alergika5onjungtivitis alergika •

• EpiskleritisEpiskleritis •

• 2out2out •

• 8erpes >oster 8erpes >oster  •

• )osasea okular )osasea okular  •

• 5arsinoma sel skuamosa pada konjunctiva5arsinoma sel skuamosa pada konjunctiva •

• 5arsinoma sel skuamosa pada palpebra5arsinoma sel skuamosa pada palpebra •

• veitis anterior non granulomatosaveitis anterior non granulomatosa

".

". !e!enanatatalalaksksananaaaann

?erapi skleritis disesuaikan dengan penyebabnya. ?erapi awal skleritis adalah obat ?erapi skleritis disesuaikan dengan penyebabnya. ?erapi awal skleritis adalah obat anti inflamasi non-steroid sistemik. /bat pilihan adalah indometasin #$$ mg perhari anti inflamasi non-steroid sistemik. /bat pilihan adalah indometasin #$$ mg perhari atau ibuprofen 1$$ mg perhari. !ada sebagian besar kasus, nyeri cepat mereda diikuti atau ibuprofen 1$$ mg perhari. !ada sebagian besar kasus, nyeri cepat mereda diikuti oleh pengurangan peradangan. Apabila tidak timbul respon dalam #- minggu atau oleh pengurangan peradangan. Apabila tidak timbul respon dalam #- minggu atau segera setelah tampak penyumbatan vaskular harus segera dimulai terapi steroid segera setelah tampak penyumbatan vaskular harus segera dimulai terapi steroid sistemik dosis tinggi. Steroid ini biasanya diberikan peroral yaitu prednison $ mg sistemik dosis tinggi. Steroid ini biasanya diberikan peroral yaitu prednison $ mg  perhari

 perhari yang yang ditirunkan ditirunkan dengan dengan cepat cepat dalam dalam   minggu minggu sampai sampai dosis dosis pemeliharaanpemeliharaan sek

sekitaitar r #$ #$ mg mg perperharhari. i. 5ad5adangkangkalaala, , penypenyakiakit t yanyang g berberat at menmenghargharuskuskan an terterapiapi intravena berdenyut dengan metil prednisolon #

intravena berdenyut dengan metil prednisolon # g setiap minggu.g setiap minggu.##

/bat-obat imunosupresif lain juga dapat digunakan. Siklofosfamid sangat bermanfaat /bat-obat imunosupresif lain juga dapat digunakan. Siklofosfamid sangat bermanfaat apabila terdapat banyak kompleks imun dalam darah. ?etapi steroid topikal saja tidak  apabila terdapat banyak kompleks imun dalam darah. ?etapi steroid topikal saja tidak   bermanfaat tetapi dapat dapat menjadi terapi tambahan untuk terapi sistemik. Apabila  bermanfaat tetapi dapat dapat menjadi terapi tambahan untuk terapi sistemik. Apabila

dap

dapat at diidiidentdentifiifikaskasi i adaadanya nya infinfekseksi, i, harharus us dibdiberierikan kan terterapi api spespesifsifik. ik. !er!eran an terterapiapi ste

steroiroid d sisistestemik mik kemkemudiudian an akaakan n ditditententukaukan n oleoleh h sifsifat at proproses ses penypenyakiakitnytnya, a, yaknyaknii apa

apakah kah penypenyakiakitnytnya a mermerupakupakan an suasuatu tu resrespon pon hiphipersersensensitiitif f ataatau u efeefek k dardari i invinvasiasi langsung mikroba.

langsung mikroba.#,1#,1

?indakan bedah jarang dilakukan kecuali untuk memperbaiki perforasi sklera atau ?indakan bedah jarang dilakukan kecuali untuk memperbaiki perforasi sklera atau kornea. ?indakan ini kemungkinan besar diperlukan apabila terjadi kerusakan hebat kornea. ?indakan ini kemungkinan besar diperlukan apabila terjadi kerusakan hebat akibat invasi langsung mikroba, atau pada granulomatosis Begener atau poliarteritis akibat invasi langsung mikroba, atau pada granulomatosis Begener atau poliarteritis nodosa yang disertai penyulit perforasi kornea.

(16)

!e

!eninipipisasan n sksklelera ra papada da sksklelerirititis s yayang ng sesemamatata-m-matata a akakibibat at perperadaadangngan an jajararangng menimbulkan perforasi kecuali apabila juga terdapat galukoma atau terjadi trauma menimbulkan perforasi kecuali apabila juga terdapat galukoma atau terjadi trauma lan

langsugsung ng terterutautama ma padpada a usausaha ha menmengambgambil il sedsediaaiaan n biobiopsipsi. . ??anandur dur sklsklera era perpernahnah digunakan sebagai tindakan profilaktik dalam terapi skleritis, tetapi tandur semacam digunakan sebagai tindakan profilaktik dalam terapi skleritis, tetapi tandur semacam itu tidak jarang mencair kecuali apabila juga disertai pemberia kemoterapi.

itu tidak jarang mencair kecuali apabila juga disertai pemberia kemoterapi.##

Sk

Skleleroromamalalasisia a peperfrfororans ans titidak dak teterprpengengararuh uh ololeh eh teterarapi pi kekecucualali i apapabiabila la teterarapipi diberikan pada stadium paling dini penyakit. 5arena pada stadium ini jarang timbul diberikan pada stadium paling dini penyakit. 5arena pada stadium ini jarang timbul gejala, sebagian besar kasus tidak diobati sampai timbul p

gejala, sebagian besar kasus tidak diobati sampai timbul p enyulit.enyulit.#,#1#,#1

.

. 5o5ompmplliikakasisi !enyul

!enyulit it slerisleritis tis adalah adalah keratkeratitisitis, , uveituveitis, is, galukomgalukoma, a, granulgranuloma oma subretsubretina, ina, ablasiablasioo ret

retina ina ekseksudaudatiftif, , proproptoptosissis, , katakatarakrak, , dan dan hiphipermermetretropiopia. a. 5er5eratiatitis tis berbermanmanifeifestastasisi sebagai pembentukan alur

sebagai pembentukan alur perifperifer, vaskularier, vaskularisasi sasi perifperifer, atau er, atau vaskulvaskularisaarisasi si dalamdalam dengan atau tanpa pengaruh kornea. veitis adalah tanda buruk karena sering tidak  dengan atau tanpa pengaruh kornea. veitis adalah tanda buruk karena sering tidak   berespon

 berespon terhadap terhadap terapi. terapi. 5elainan 5elainan ini ini sering sering disertai disertai oleh oleh penurunan penurunan penglihatanpenglihatan akibat edema makula. Dapat terjadi galukoma sudut terbuka dan tertutup. 3uga dapat akibat edema makula. Dapat terjadi galukoma sudut terbuka dan tertutup. 3uga dapat terjadi glaukom akibat steroid.

terjadi glaukom akibat steroid.#,###,##

Skleritis biasanya disertai dengan peradangan di daerah sekitarnya seperti uveitis atau Skleritis biasanya disertai dengan peradangan di daerah sekitarnya seperti uveitis atau ke

keraratitititis s sksklelerorotitikakan. n. !a!ada da sksklelerirititis s akakibibat at teterjrjadadininyya a nenekrkrososis is sksklelera ra atatauau skleromalasia maka dapat terjadi perforasi pada sklera. !enyulit pada kornea dapat skleromalasia maka dapat terjadi perforasi pada sklera. !enyulit pada kornea dapat da

dalalam m benbentutuk k kekeraratitititis s sksklelerotrotikikanan, , didimamana na teterjrjadi adi kekekekeruruhan han kokornrnea ea akakibibatat  peradangan

 peradangan sklera terdekat. sklera terdekat. +entuk k+entuk keratitis sklerotikan eratitis sklerotikan adalah adalah segitiga yang segitiga yang terletak terletak  dekat sklerit

dekat skleritis yang is yang sedang meradangsedang meradang. . 8al ini 8al ini terjaterjadi akibat di akibat gangguan susunan seratgangguan susunan serat kol

kolagen agen strstromaoma. . !ad!ada a keadkeadaan aan iniinitidtidak ak perpernah nah terterjadjadi i neoneovasvaskulkulariarisassasi i ke ke daldalamam stroma kornea. !roses penyembuhan kornea yaitu berupa menjadi jernihnya kornea stroma kornea. !roses penyembuhan kornea yaitu berupa menjadi jernihnya kornea yang dimulai dari bagian sentral. Sering bagian sentral kornea tidak terlihat pada yang dimulai dari bagian sentral. Sering bagian sentral kornea tidak terlihat pada keratitis sklerotikan.

keratitis sklerotikan.1,##1,##

.. !!rrogognnoossiiss !r

!rogognonosisis s sksklelerirititis s tetergrganantutung ng papada da pepenynyakakit it pepenynyebebababnynya. a. SkSklelerirititis s papadada spondiloartropati atau pada S:E biasanya relatif jinak dan sembuh sendiri dimana spondiloartropati atau pada S:E biasanya relatif jinak dan sembuh sendiri dimana termasuk tipe skleritis difus atau skleritis nodular tanpa komplikasi pada mata.

(17)

Skleritis pada penyakit Bagener adalah penyakit berat yang dapat menyebabkan buta Skleritis pada penyakit Bagener adalah penyakit berat yang dapat menyebabkan buta  permanen dimana termasuk tipe skleritis nekrotik dengan komplikasi pada mata.  permanen dimana termasuk tipe skleritis nekrotik dengan komplikasi pada mata.

Skleritis pada rematoid artritis atau polikondritis adalah tipe skleritis difus, nodular  Skleritis pada rematoid artritis atau polikondritis adalah tipe skleritis difus, nodular  ata

atau u nekrnekrotiotik k dengdengan an ataatau u tantanpa pa komkompliplikaskasi i pada pada matmata. a. SklSklerieritis pada tis pada penypenyakiakitt sistemik selalu lebih jinak daripada skleritis dengan penyakit infeksi atau autoimun. sistemik selalu lebih jinak daripada skleritis dengan penyakit infeksi atau autoimun. !ada kasus skleritis idiopatik dapat ringan, durasi yang pendek, dan lebih respon !ada kasus skleritis idiopatik dapat ringan, durasi yang pendek, dan lebih respon ter

terhadahadap p tettetes es matmata a stesteroiroid. d. SklSklerieritis tis titipe pe neknekrotrotik ik mermerupakupakan an tiptipe e yanyang g palpalinging destruktif dan skleritis dengan penipisan sklera yang luas atau yang telah mengalami destruktif dan skleritis dengan penipisan sklera yang luas atau yang telah mengalami  perforasi

 perforasi mempunyai mempunyai prognosis prognosis yang yang lebih lebih buruk buruk daripada daripada tipe tipe skleritis skleritis yangyang lainnya.

lainnya.#&,#(#&,#(

BAB III

BAB III

KESIMPULAN

KESIMPULAN

#.

#. EpEpisisklklererititis is adadalalah ah peperaradadangngan an papada da epepisisklklerera a sesedadangngkakan n sksklelerirititis s adadalalahah  peradangan pada sklera.

 peradangan pada sklera. .

. !en!enyeyebabab b dardari i epiepisksklelertrtis is dan dan sksklelerirititis s bebelulum m didikeketatahui hui papaststi, i, nanamumun n dadapapatt diakibatkan oleh penyakit sistemik.

(18)

1.

1. 2ejala epi2ejala episklerskleritis yitis yaitu mata dengaitu mata dengan rasa nyeri atan rasa nyeri atau sensasau sensasi terbaki terbakar, mar, mata merahata merah  pada

 pada bagian bagian putih putih mata mata kepekaan kepekaan terhadap terhadap cahaya cahaya tetapi tetapi tidak tidak mempengaruhimempengaruhi visus.

visus. &.

&. ?e?erapi dari erapi dari episklepiskleritiritis dan skeris dan skeritis dapatis dapat berupa non stt berupa non steroid dan steroid dan steroideroid (.

(. EpiskEpiskleritleritis dapat mis dapat menimbulenimbulkan komplikan komplikasi berkasi berupa iritupa irits, sedangks, sedangkan pada skleran pada skleritisitis  berupa keratitis, uveitis, glaukoma, katarak, dan lain-lain.

 berupa keratitis, uveitis, glaukoma, katarak, dan lain-lain. ".

". !ro!rognosgnosis dari episis dari episklekleritritis adalais adalah h baibaik, sedank, sedangkan pada sklegkan pada skleritritis dapat baik danis dapat baik dan dapat buruk tergantung penyebabnya.

dapat buruk tergantung penyebabnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

#.

#. AlbiaAlbiani David, Ani David, Asbury ?sbury ?aylaylor, Aor, Augsburugsburger 3amesger 3ames, et al* /ftalmo, et al* /ftalmologi mum Edilogi mum Edisi #.si #. 3akarta* E2C, $$.#"(-

3akarta* E2C, $$.#"(- .

. 2aeta2aeta, ?3. Scl, ?3. Scleritieritis. https. http*44ww*44www.w.emediciemedicine.comne.com. diaks. diakses $% 0ei $es $% 0ei $#"F#"F 1.

1. 6oulks 26oulks 29, :angs9, :angston D!ton D!. Cor. Cornea and Etenea and Eternal Disrnal Disease. n* 0ease. n* 0anual of /cuanual of /cular Dialar Diagnosisgnosis and ?herapy. Second Edition. nited

and ?herapy. Second Edition. nited StateStates s of Americof America* a* :ibra:ibrary ry of of CongreCongress ss CatalCatalog.og. #%G ###-"

#%G ###-" &.

&. SubramSubramanian anian 0. Ey0. Eye. htte. http*44wp*44www.ww.medlimedlineplusneplus.com .com diaksediakses #$ s #$ 0ei 0ei $#"F$#"F (.

(19)

". Batson !, 8ayreh S. Scleritis and episcleritis. +ritish 3ournal /phtalmology. #%". #"1-%#

. )oy 8. Episcleritis.http*44www.emedicine.medscape.com diakess $% 0ei $#"F

. 2alor A, ?horne 3. Scleritis and !eripheral lcerative 5eratitis. http*44www.pubmed.com diakses #$ 0ei $#"F

%. Bijana 9ana. lmu !enyakit 0ata. 3akarta* #%%. #1-&

#$. 0a>a, 0S. Scleritis. http*44www.emedicine.com diakses #$ 0ei $#"F

##. lyas, S. lmu !enyakit 0ata Edisi 5etiga. 3akarta* +alai !enerbit 65, $$.##-$ #. Chern 5C. ridocyclitis and ?raumatic ritis. n* Emergency /phthalmology. +oston,

0assachusetts* 0c2raw-8ill 0edical !ublishing Division. $$

#1. 5anski 33. Disorders of ?he Cornea and Sclera. n* Clinical /phthalmology. ?hird Edition. Ballingston, Surrey* 2reat +ritain by +utler and ?anner :td, 6rome and :ondon. #%%&. #&"-%.

#&. )ootman 3. Diseases of ?he /rbit. Second Edition. East Bashington Sayare !hiladelpia* :ibrary of Congress Cataloging in !ublication Data. #%* 11.

15. 9ewell 6B. ?he Sclera. n* /phthalmology !rinciples and Concepts. 6ifth Edition. St.:ouis ?oronto :ondon* ?he C@ 0osby Company. #%. $-#

Referensi

Dokumen terkait

• Penilaian disini menggunakan jenis kelamin, yaitu pria dan wanita, setelah dilakukan penelitian pria tidak ada yang berpengaruh pada setiap variabel yang ada,

(8) KONTEKS: PERCAKAPAN SEORANG PENJUAL (JENIS KELAMIN WANITA, UMUR 50 TAHUN) DENGAN PB (JENIS KELAMIN PRIA, UMUR SEKITAR 40 TAHUN) DI LOS TERNAK DENGAN TOPIK

Pengamatan sampling kerja dilakukan terhadap 3 analis dengan jenis kelamin pria 1 oanalis dan jenis kelamin wanita 2 analis, dimana analis bekerja secara normal dan

Pola tipe III paling sedikit muncul pada jenis kelamin wanita, sedangkan pola tipe V paling sedikit dijumpai pada jenis kelamin pria dengan menggunakan klasifikasi Suzuki.20

Dalam perhitungan skala likert terhadap 38 responden dengan jenis kelamin pria 31 orang dan jenis kelamin wanita 7 orang, telah mendapatkan hasil 615,8% Mahasiswa sering menggunakan

Dari sekelompok pasien pada suatu RS, persentase penderita TBC disusun berdasarkan jenis kelamin yang digambarkan pada tabel berikut ini Jenis Kelamin Pasien Pria Wanita Total

Jenis Kelamin PendidikanH HTerakhir Jabatan Pengetahuan BIM 1 Pria Magister Project Manager Menengah 2 Pria Sarjana HSE Dasar 3 Wanita Sarjana Safety

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata memiliki Indeks Prestasi Kumulatif IPK dengan rincian IPK untuk jenis kelamin pria 3.49 sedangkan jenis kelamin wanita 3.51, Sebanyak