• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Air Keran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembahasan Air Keran"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

4. Air Keran 4. Air Keran a )

a ) Karakteristik sifat fisik Karakteristik sifat fisik  Air adalah

Air adalah zat kimiazat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan. Pemanfaatanyang penting bagi semua bentuk kehidupan. Pemanfaatan air baku, terutama air keran, sebagai konsumsi rumah tangga harus didahului melalui air baku, terutama air keran, sebagai konsumsi rumah tangga harus didahului melalui sistem pengolahan lebih lanjut. Tujuannya agar bakteri yang terkandung di dalamnya sistem pengolahan lebih lanjut. Tujuannya agar bakteri yang terkandung di dalamnya  bisa

 bisa mati mati sehingga sehingga layak layak dikonsumsi. dikonsumsi. Untuk Untuk itu, itu, meski meski air air keran keran terlihat terlihat jernih jernih dandan tampak bersih, belum tentu layak konsumsi. Air keran dari perusahaan daerah air  tampak bersih, belum tentu layak konsumsi. Air keran dari perusahaan daerah air  min

minum um (PD(PDAM AM jugjuga a masmasih ih menmengandgandung ung kloklor r sehsehingingga ga bilbila a dikdikonsonsumsumsi i se!se!araara mentah dapat mengakibatkan diare. Air layak minum harus memenuhi standar "orld mentah dapat mengakibatkan diare. Air layak minum harus memenuhi standar "orld #ealth $rganization ("#$ dan Departemen %esehatan (Depkes. &tandar "#$ #ealth $rganization ("#$ dan Departemen %esehatan (Depkes. &tandar "#$ tel

telah ah dipdipertertangganggungungja'aja'abkabkan n baibaik k mutmutu u maumaupun pun nilnilai ai gizgizinyinya a sehsehingingga ga laylayak ak  dikonsumsi dan dipakai untuk kebutuhan domestik maupun rumah tangga.

dikonsumsi dan dipakai untuk kebutuhan domestik maupun rumah tangga. Pengam

Pengamatan karakteriatan karakterisik air sik air keran ini meliputi suhu, p#, keran ini meliputi suhu, p#, 'arna, bau, dan 'arna, bau, dan endapan.endapan. #asilnya adalah sebagai berikut 

#asilnya adalah sebagai berikut  S

Suuhhuu ppHH WWaarrnnaa BBaauu EEnnddaappaann )

)**+ +  --..-- bbeenniinng g ( ( / /  ttiiddaak k bbeerrbbaauu 00

1erdasarkan tabel hasil pengamatan diatas, dapat kita lihat bah'a suhu air keran lebih 1erdasarkan tabel hasil pengamatan diatas, dapat kita lihat bah'a suhu air keran lebih tinggi dibandingkan dengan suhu air akuades yang dijadikan standar ()2+  0)3+ . tinggi dibandingkan dengan suhu air akuades yang dijadikan standar ()2+  0)3+ . &eh

&eharuarusnysnya a suhsuhu u air keraair keran n samsama a dendengan suhu akuadegan suhu akuades. %etis. %etidaksdaksamaamaan an suhsuhu u iniini mu

mungngkikin n sasaja ja didisesebababkbkan an kakarerena na pepengngararuh uh ssuhuhu u lilingngkukungngan an sesekikitatar r yayangng menyebabkan suhu pada air keran tersebut naik. Untuk ph, air keran memiliki ph menyebabkan suhu pada air keran tersebut naik. Untuk ph, air keran memiliki ph yang sama dengan air limbah rumah tangga yaitu -.- dan menunjukkan bah'a air  yang sama dengan air limbah rumah tangga yaitu -.- dan menunjukkan bah'a air  keran itu bersifat netral ( tidak asam maupun basa . "arna air keran juga dapat keran itu bersifat netral ( tidak asam maupun basa . "arna air keran juga dapat dik

dikataatakan kan normnormal al dan dan tidtidak ak memmemiliiliki ki bau bau serserta ta endendapanapan. . 4ik4ika a kitkita a melmelihaihat t dardarii karakteristik diatas, air keran tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan karakteristik diatas, air keran tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari0hari. Akan tetapi untuk kebutuhan konsumsi, perlu dilakukan uji lanjut yaitu sehari0hari. Akan tetapi untuk kebutuhan konsumsi, perlu dilakukan uji lanjut yaitu uji bakteri

(2)

b ) Total mikroorganisme

&etelah mengamati karakteristik air limbah rumah tangga, selanjutnya dilakukan perhitungan total mikroorganisme yang digunakan pada sampel berbagai limbah !air adalah metode perhitungan dengan hitungan !a'an atau &P (&tandard  plate ount. Prinsip dari perhitungan dengan menggunakan metode &P ini adalah  jika mikroorganisme yang masih hiduup ditambahkan pada medium agar, maka sel mikroorganisme tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat dan dihitung dengan mata menggunakan mikroskop Media yang digunakan adalah PA, karena PA merupakan media yang dapat menumbuhkan bakteri, kapang dan khamir.

5angkah0langkah yang ditempuh untuk menghitung total mikroorganisme sama seperti perhitungan total mikroorganisme ketiga air limbah sebelumnya. Perlakuan yang laksanakan yaitu membuat lima kali pengen!eran pada sampel limbah yang akan digunakan, tetapi hanya digunakan dua pengen!eran, yaitu 670 dan 6702. &etelah inkubasi selesai barulah dilakukan penghitungan jumlah mikroorganisme yang terdapat pada kedua !a'an tersebut dan hasilnya adalah sebagai berikut 

Pengenceran 10! 10"

#umlah mikroorganisme 6)8 koloni 37 koloni besar  .

1erdasarkan hasil pengamatan diatas dapat dilihat bah'a besar pengen!eran sangat mempengaruhi jumlah mikroorganisme yang tumbuh, semakin besar pengen!eran maka semakin sedikit mikroorgnisme yang tumbuh, karena konsentrasi limbah sampel berkurang. 4ika kita melihat jumlah total mikroorganisme se!ara keseluruhan, air keran memiliki jumlah mikroorganisme terbanyak baik pada pengen!eran 670 maupun 6702. 4ika dilihat, seharusnya jumlah mikroorganisme pada air keran lebih sedikit dari pada mikroorganisme pada ketiga air limbah lainnya. #al ini di karenakan  pada air limbah, dengan adanya bahan limbah (makanan, metabolisme mikroba akan  berlangsung memproduksi sel0sel baru dan energi dan padatan mikroba akan meningkat. 1anyaknya mikroorganisme yang terdapat pada air keran tersebut

(3)

mungkin saja tidak sepenuhnya berasal dari air tersebut tetapi juga terkontaminasi oleh mikroorganisme yang berasal dari lingkungan luar ( lab  pada saat praktikum.

c) Pengu$ian %& dan B&%

&ama seperti ketiga sampel sebelumnya, analisis pengujian D$ dan 1$D dilakukan se!ara berkesinambungan. Artinya, saat pengujian D$ selesai maka akan didapat pula nilai 1$D. $leh karena itu, pertama kita tentukan dahulu nilai D$ dan  barulah kita dapat menentukan nilai 1$D nya. 9olume :a)&)$; menunjukkan jumlah <0  yang setara dengan oksigen. &etelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus, didapatkan hasil sebagai berikut

ml :a)&)$; 1lanko #ari ke07  6.2 ml = D$6 1lanko  3 ml :a)&)$; 1lanko #ari ke02  6;.8 ml = D$) 1lanko  6.3

ml 'a(S(& %&1 %&( B&% * ppm )

Hari ke0 68 ml 2-3 -7 0 627.

Hari ke" )) ml

4umlah oksigen terlarut (D$ yang besar, berarti air tersebut tidak banyak  terpolusi bahan > bahan organik karena tidak terjadi konsumsi oksigen dalam jumlah  besar. :ilai D$ yang tinggi menandakan bah'a air kran layak untuk dikonsumsi,

karena tidak mengandung padatan organik yang berbahaya bagi kesehatan manusia. 1erdasarkan hasil pengamatan nilai 1$D air kran bersifat rendah. :ilai 1$D yang rendah menandakan bah'a sebagian besar oksigen yang terkandung tidak dipakai oleh mikroba.

d) Pengu$ian +&%

&etelah kita mengetahui nilai D$ dan 1$D air limbah keran, selajutnya kita melakukan pengujian $D (Chemical Oxygen Demand)  yang merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi senya'a organik dalam sampel.

(4)

Parameter ini digunakan untuk menunjukkan jumlah senya'a organik dalam air yang dapat di oksidasi se!ara kimia. Uji $D adalah suatu pembakaran kimia se!ara basah dari bahan organik dalam sampel. Analisis 1$D dan $D dari suatu limbah akan menghasilkan nilai0nilai yang berbeda karena kedua uji ini mengukur bahan yang  berbeda. :ilai0nilai $D selalu lebih tinggi dari nilai 1$D. Perbedaan diantara kedua nilai disebabkan oleh banyak faktor seperti bahan kimia yang tahan terhadap oksidasi biokimia tetapi tidak terhadap oksidasi kimia, seperti lignin, lemak berantai, sel0sel mikroba atau adanya bahan toksik dalam limbah yang akan mengganggu uji 1$D tapi tidak untuk uji $D. 1erikut ini adalah nilai $D air keran 

ml :a)&)$;1lanko  *.2 ml ml 'a(S(& +&% * ppm )

66.*ml 07.788

&ama seperti air limbah tahu dan kimia , berdasarkan tabel hasil pengamatan diatas, nilai $D air keran benilai negatif tetapi kadarnya lebih tinggi. #al ini mengindikasikan bah'a tidak ada oksigen yang dapat mengoksidasi senya'a organik  yang terkandung di dalamnya. Air kran tidak mengandung senya'a organik, sehingga nilai $Dnya rendah.

1erdasarkan teori, perubahan nilai0nilai $D suatu limbah akan terjadi selama  penanganan. 1ahan yang teroksidasi se!ara biologik akan turun selama penanganan,

sednagkan bahan yang tidak teroksidasi se!ara biologik tetapi teroksidasi se!ara kimia tidak turun. 1ahan yang tidak teroksidasi se!ara biologik akan terdapat dalam limbah yang belum diberi penanganan dan akan meningkat karena residu massa sel dari respirasi endogenes. :isbah $D akan meningkat dengan menjadi stabilnya  bahan yang teroksidasi se!ara biologik.

e ) Pengu$ian Bakteri Salmonella - Shigella

&alah satu penyebab dari penyakit tipus dan diare adalah bakteri Shalmonela-Shigella. &almonella adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bukan pembentuk  spora yang terdiri dari sekitar ).277 serotipe yang semuanya diketahui bersifat

(5)

 patogen, baik pada manusia maupun he'an. &almonella adalah bakteri indikator  keamanan pangan. Artinya, karena semua serotipe &almonella yang diketahui di dunia ini bersifat patogen, maka adanya bakteri ini dalam air atau makanan dianggap membahayakan kesehatan manusia. &higella ialah bakteri patogen yang akan menyebabkan shigellosis. 1akteri ini bersifat gram negatif, batang, non0motil, dan hidup pada suhu optimum ;-o selama 63 jam karena jika lebih dari 63 jam salmonella shigella akan tertutup koliform. &ama seperti pada ketiga air limbah sebelumnya, pengujian 1akteri Salmonella – Shigella pada air limbah rumah tangga dilakukan se!ara kualitatif namun hanya sampai pada tahap isolasi. #asil pengamatan yang kami peroleh adalah sebagai berikut 

Salmonella Shigella  koloni ) koloni

Air keran terdapat kedua bakteri yang dapat menyebabkan tifus dan diare. #al ini dapat terlihat pada saat pengamatan dimana pada !a'an menunjukkan kekeruh atau  bening, tidak ber'arna (bagian tengah mungkin ber'arna hitam yang menunjukkan kandungan #)& yang menandakan terdapatnya salmonella. &edangkan kehadiran shigella menunjukkan tidak ber'arna dan tidak memiliki flagel. 1erdasarkan hasil uji salmonella shigella se!ara keseluruhan, air keran memiliki jumlah salmonella dan shigella terbanyak. #al ini menandakan bah'a air keran ini tidak aman untuk  dikonsumsi karena dapat menyebabkan tifus? diare 'alaupun se!ara pengamatan karakteristik tadi air keran sudah !ukup memenuhi persyaratan untuk digunakan untuk kehidupan sehari0hari seperti men!u!i.

(6)

Kelompok Sampel %S ,10 SS , 1 SS , 0-1 .P'

 5imbahair kran 7 6 ; 7,6)

Pada air keran terdapat bakteri koliform nonfekal tetapi tidak terdapat bakteri koliform fekal. 1erarti dalam air kran tidak terdapat bakteri @. oli yang dapat membahayakan manusia karena dapat menimbulkan penyakit. Dalam air kran hanya ada bakteri koliform nonfekal yang menurut MP: berjumlah 7,. Air keran ini bisa dikataan dapat dipakai untuk kebutuhan sehari0hari tetapi tidak untuk di konsumsi. 4ika ingin dikonsumsi, harus dimasak terlebih dahulu hingga mendidih agar bakteri koliform ini dapat mati.

g ) Klorinasi

pH Suhu *0+) Warna Endapan Total mikroorganisme

10!

10"

66.67 )* 7 bening endapan 'arna putih melayang

( / 

66 koloni 8 koloni

&ama seperti ketiga sampel air limbah sebelumnya, pada air limbah kimia setelah klorinasi memiliki kenaikan p# menjadi bersifat basa. Untuk suhu, suhu air  limbah rumah tangga yang telah di klorinasi ini lebih tinggi dari pada suhu akuades yang digunakan sebagai standar. #al ini menunjukkan konsentrasi klorin yang ditambahkan pada air limbah rumah tangga !ukup mempengaruhi suhu sampel. Perubahan suhu ini juga mungkin saja disebabkan oleh pengaruh suhu sekitar yang menyebabkan suhu air limbah rumah tangga hasil klorinasi ini meningkat. Dari hasil  pengamatan diatas didapat bah'a sampel limbah yang telah diklorinasi mengalami

(7)

&etelah di klorinasi, air keran tetap ber'arna bening atau tidak menunjukkan  perubahan yang signifikan dari keadaaan a'al ( sebelum diklorinasi . Pada air keran yang telah diklorinasi juga terdapat endapan yang merupakan senya'a0senya'a organik dalam sampel yang dapat berikatan dengan klorin. Akan tetapi endapan yang terbentuk tidak sebanyak seperti pada air limbah rumah tangga dan kimia. #al ini menegaskan bah'a senya'a organik yang terdapat pada air keran hanya sedikit.

#asil signifikan yang terjadi pada limbah air keran setelah klorinasi adalalah  jumlah mikroorganisme yang tumbuh pada !a'an. Mikroorganisme yang tumbuh  pada !a'an 670 air keran sebelum klorinasi adalah sebanak 6)8 koloni. &edangkan setelah diklorinasi, jumlah mikroorganisme yang tumbuh tinggal 66 koloni. Penurunan jumlah mikroorganisme se!ara signifikan juga terjadi pada !a'an 670 yakni dari 37 koloni menjadi 8 koloni. #al ini membuktikan bah'a klorinasi pada air  keran ini efektif karena dapat mereduksi jumlah mikrorganisme. Mungkin jika pada saat praktikum dosis klorin yang diberikan lebih besar, tidak akan ada lagi mikroorganisme yang tumbuh pada !a'an.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan kemasan selama penyimpanan terhadap perubahan kadar air kopi bubuk, menentukan permeabilitas kemasan pada

Secara umum, status neraca ketersediaan-kebutuhan air DAS Bengawan Solo tahun 2030 dibandingkan dengan kondisi saat ini menunjukkan perubahan yang cukup signifikan, hal ini dapat

&amp;enya!a-senya!a ini tak ber!arna kebanyakan garam tembaga %I tak larut dalam air perilakuknya mirip perilaku senya!a perak %I. Keduanya mudah dioksidasikan menjadi

kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya tentang 4 faktor perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, sinar matahari, dan gelombang air laut).Motivasi “guru

Perhitungan nilai permeabilitas (Pm) kemasan (plastik bening, karung plastik dan paper sack) didapatkan dari data pengujian laju perpindahan massa (perubahan kadar air)

Perhitungan nilai permeabilitas (Pm) kemasan (plastik bening, karung plastik dan paper sack) didapatkan dari data pengujian laju perpindahan massa (perubahan kadar air)

Secara umum, status neraca ketersediaan-kebutuhan air DAS Bengawan Solo tahun 2030 dibandingkan dengan kondisi saat ini menunjukkan perubahan yang cukup signifikan, hal ini dapat

Teknik pengumpulan data dengan cara; wawancara, dilakukan dengan cara tanya jawab secara lisan yang diarahkan kepada rencana kajian pembangunan Keran Air siap Minum di kawasan