42
Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengena i kondisi awal sebelum tindakan, siklus 1, siklus 2, hasil tindakan dan analisis data, serta pembahasan antar siklus. Di dalam kondisi sebelum tindakan akan dibahas mengenai kondisi awal sebelum dilakukan penelitian. Pada siklus 1 dan siklus 2 akan dibahas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil observasi, dan refleksi penelitian. Pada hasil dan analisis tindakan akan membahas mengenai hasil tindakan dalam proses pembelajaran dan menganalisis nilai serta tindakan yang sudah dilaksanakan. Pembahasan antar siklus akan membahas proses dan juga hasil kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2.
4.1.1 Deskripsi Sebelum Tindakan
Penelitian ini dilakukan di SDN Sepakung 03 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, yang terletak di lingkungan pedesaan yang jauh dari keramaian adapun Sarana dan prasarananya sudah cukup lengkap dan fasilitas untuk mengajar seperti alat peraga,dan sumber-sumber lain(buku)yang menunjang proses pembelajaran.
Siswa kelas 4 SDN Sepakung 03 pada tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 20 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki- laki dan 10 siswa perempuan dengan karakteristik siswa yang berbeda.
Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran IPA materi “Perubahan lngkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan ” dengan menggunakan salah satu kegiatan belajar mengajar yaitu dengan model pembelajaran picture and picture. Kegiatan ini terdiri dari 2 tahap siklus I dan siklus II. Siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan, dan siklus II juga dilaksanakan 3 kali pertemuan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelum melakukan penelitian didapatkan rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Adapun hal- hal yang mempengaruhi dari rendahnya hasil belajar IPA diantaranya dalam pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi dan dalam pembelajaran guru tidak menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran sehingga siswa kurang memahami materi pelajaran.
Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam sebelum tindakan masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari data nilai ulangan harian mata pelajaran IPA materi “ perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan”. Berdasarkan dari data yang diperoleh tersebut terlihat bahwa sebagian besar siswa kelas 4 memperoleh nilai di bawah KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ulangan Harian IPA Pada Kondisi Awal
Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat dikatakan hasil belajar masih rendah. Hal tersebut tersebut dapat dilihat dari banyaknya siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran yaitu dibawah nilai KKM = 65 dari tabel tersebut diketahui skor nilai antara 47- 55 frekuensinya ada 6 dengan persentase 30% dari jumlah keseluruhan siswa, 56-64 frekuensinya 5
No Rentang Nilai frekuensi persentase Keterangan
1 47-55 6 30% Tidak tuntas 2 56-64 5 25% Tidak tuntas 3 65-73 5 25% Tuntas 4 74-82 3 15% Tuntas 5 83-91 1 5% Tuntas Jumlah 20 100% Nila rata-rata 63,75 Nilai maks. 85 Nilai min. 45
dengan persentase 25% dari jumlah keseluruhan siswa, 65-73 frekuensinya 5 dengan persentase 25% dari jumlah keseluruhan siswa, 74-82 frekuensinya 3 dengan persentase 15% dari keseluruhan siswa, dan 83-91 frekuensinya 1 dengan persentase 5% dari keseluruhan siswa. Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam diagram 4.1 sebagai berikut:
Diagram 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai IPAKondisi Awal
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥65) data hasil perolehan nilai kondisi awal dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2
Tabel 4.2
Tabel Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Kondisi Awal Skor Ketuntasan Jumlah
Siswa Persentase (%)
≥ 65 ( Tuntas ) 9 45%
<65( Belum Tuntas ) 11 55%
Jumlah 20 100
Ketuntasan belajar IPA pada kondisi awal dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM <65)
30% 25% 25% 15% 5% 0 1 2 3 4 5 6 7 47-55 56-64 65-73 74-82 83-91
sebanyak 11 siswa atau 55%. Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal( KKM ≥65) sebanyak 9 siswa atau 45%. Dari hasil tersebut diketahui bahwa jumlah siswa yang mengalami ketuntasan KKM ≥65 lebih sedikit daripada jumlah siswa yang tidak tuntas. Ketuntasan siswa pada tabel 4.2 dapat dilihat pada diagram 4.2 berikut:
Diagram 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal
Rendahnya skor rata-rata yang diperoleh, dan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 65 maka tingkat ketuntasan belajar yang rendah dan nilai rata-rata kelas yang harus dicapai yaitu ≥65, maka peneliti akan melakukan sebuah penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan penelitian yaitu menggunakan model pembelajaran picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPA kelas4. Dalam penelitian tersebut peneliti akan menerapkan model pembelajaran picture and picture yang akan diterapakan melalui dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2.
4.1.2 Deskripsi Siklus I
Pada bagian ini, diuraikan mengenai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi.Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 ini dibagi menjadi 3 pertemuan.
4.1.2.1 Tahap Perencanaan
Kegiatan dalam siklus I ini dilakukan dalam 3 pertemuan yang didalam setiap pertemuannya dirincikan sebagai berikut :
Tuntas 9 (45%) Tidak tuntas 11 (55%) 20 ( 100%)
a) Deskripsi Perencanaan Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilakukan peneliti pada tanggal 1 April 2014 dan peneliti melakukan hal yang paling utama yaitu pembuatan RPP dengan penggunaan model picture and picture dengan SK 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan,dan KD 10.1 mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin,hujan, sinar matahari dan gelombang air laut). setelah mendapatkan SK dan KD, peneliti mencari materi yang sesuai dengan KD yang telah dipilih. Setelah menemukan materi yang sesuai, peneliti mencari media yaitu gambar tentang faktor- faktor perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (angin,hujan, sinar matahari dan gelombang air laut) di internet. Kemudian peneliti mempersiapkan gambar tentang proses terjadinya banjir yang sesuai dengan pengetahuan anak (gambar kartun tentang proses terjadinya banjir)yang akan diurutkan oleh siswa didepan kelas secara bergiliran. Adapun bahan pelekat yang digunakan untuk menempelkan gambar yaitu isolasi.Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti lembar kerja siswa, lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi aktivitas siswa. Semua yang dipersiapkan pada pertemuan pertama pada siklus 1 agar pembelajaran berjalan dengan lancar.
b) Deskripsi Perencanaan Pertemuan kedua
Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut pada pertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi yang akan dipelajari yaitu tentang menyebutkan 3 manfaat dari angin,hujan, sinar matahari dan gelombang air laut bagi makhluk hidup. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada proses pembelajaran, diantaranya,mempersiapkan media pembelajaran yaitu gambar tentang manfaat dari angin,hujan,sinar matahari dan gelombang air laut. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti lembar kerja siswa, lembar observasi kegiatan guru, lembar
observasi aktivitas siswa, buku pembelajaran dan mempersiapkan bahan pelekat seperti isolasi, lem kertas untuk lembar kerja siswa.
c) Deskripsi Perencanaan Pertemuan ketiga
Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan ketiga sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pada pertemuan ketiga dilakukan pada 07 April 2014, pada pertemuan ke-3 ini digunakan untuk tes evaluasi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung, peneliti menyiapkan hal- hal yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya lembar soal tes yang terdiri dari 20 soal bentuk pilihan ganda berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat (dilihat pada tabel 3.2), beserta kunci jawaban. Sebelum mengadakan tes evaluasi, guru mengulang materi tentang perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua.Setelah itu guru mengadakan tes evaluasi selama 2x35 menit. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
4.1.2.2Pelaksanaan Tindakan Dan Observasi
Dalam pelaksanaan tindakan dan observasi merupakan rancangan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran serta pengamatan kegiatan mengajar guru dalam proses pembelajaran.
a).Pertemuan petama 1). Pelaksanaan Tindakan
Tindakan ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 1 April 2014 pukul 09.35-10.45 WIB.
Sebelum pembelajaran dimulai (pra pembelajaran), terlebih dahulu guru menata ruangan (meja dan kursi). Hal itu dilakukan agar siswa lebih mudah menerima pelajaran dan tidak jenuh pada saat pelajaran berlangsung.
Setelah itu guru menanyakan kepada ketua kelas siapa siswa yang tidak hadir (persensi). Apersepsi untuk mengawali pelajaran gurudan siswa bertanya jawab tentang kerusakan alam apa saja yang di Indonesia?. Memberikan motivasi kepada seluruh siswa menunjukan penghargaan/hadiah yang akan diberikan kepada kelompok terbaik.Setelah kegiatan itu guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dipelajari yaitu: (1) melalui penjelasan guru dengan media gambar siswa dapat menyebutkan 4 faktor penyebab perubahan lingkungan fisik, dengan benar dan (2)melalui penjelasan guru dan pengamatan terhadap gambar siswa,mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik seperti hujan,angin, sinar matahari dan gelombang air laut dengan benar.
Pada kegiatan inti ada tiga tahap kegiatan yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi, guru menggali pengetahuan siswa melalui gambar perubahan lingkungan fisik yang disebabkan angin, hujan, sinar matahari dan gelombang air laut. Guru menjelaskan materi tentang perubahan lingkungan fisik (angin,hujan,sinar matahari, dan gelombang air laut) dan mempelihatkan gambar tentang proses terjadinya banjir. Setelah itusiswa diminta untuk maju didepan kelas untuk mengurutkan gambar proses terjadinya banjir di papan tulis. Kemudian guru bertanya kapada siswa mengenai gambar yang telah ditempelkannya di papantulis.
Pada kegiatan elaborasi guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok yang masing- masing kelompk terdiri atas 5 siswasecara hetorogen untuk berdiskusi. Guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan tiap kelompok yaitu menempelkan gambar sesuai denganperubahan lingkungan fisik yang disebabkan angin,hujan,sinar matahari, dan gelombang air laut. Kemudian guru membagikangambar perubahan lingkungan fisik yang diakibatkan oleh hujan,angin,sinar matahari dan gelombang air laut dan LKS kepada setiap kelompok. Setelah selesai berdiskusi tiap kelompok maju di depan kelas untuk menyampaikan hasil dari perkerjaan kelompoknya.Setelah itu masuk
pada kegiatan konfirmasi. Kegiatan ini dimulai dengan guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok dan menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilakukan, memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik, kemudian guru bertanya kepada siswa tentang hal- hal yang belum diketahui siswa tentang faktor-faktor perubahan lingkungan fisik (angin,hujan,sinar matahari, dan gelombang air laut).
Pada kegiatan akhir, guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama, siswa diminta untuk membuat rangkuman secara individu mengenai materi tentang faktor- faktor perubahan fisik (angin,hujan,sinar matahari, dan gelombang air laut) dan pengaruhnya terhadap daratan, setelah itu guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam dan memberitahukan untuk melanjutkan materi selanjutnya pada pertemuan berikutnya.
2) Hasil Observasi
Pada bagian ini akan membahas proses kegiatan kinerja guru dan observasi kegiatan siswa dalam penerapan model pembelajaran picture and picture.Observasi kinerja guru dan siswa tersebut diamati oleh guru kelas 4.Hasil observasi kinerja guru yang terdiri dari 23 indikator. Masing- masing indikator dalam lembar observasi kinerja guru tersebut diberi skor 1-4, skor 1 berarti kurang baik, skor 2 berarti cukup baik, skor 3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan pada kriteria penilaia. Kriteria penilaian pada lembar observasi adalah total skor 45-56 dikatakan kurang baik, skor 57-68 dikatakan cukup baik, skor 69-80 dikatakan baik, dan skor 81-92 dikatakan sangat baik, sedangkan untuk obeservasi siswa terdiri dari 18 indikatorMasing- masing indikator dalam lembar observasi kinerja guru tersebut diberi skor 1-4, skor 1 berarti sangat kurang, skor 2 berarti cukup , skor 3 berarti aktif, dan skor 4 berarti saktif sekali. Skor akan dijumlahkan dan diinterpretasikan berdasarkan pada kriteria penilaia. Kriteria penilaian pada lembar observasi adalah total skor 8-32 dikatakan kurang baik, skor 21-33 dikatakan kurang, skor 34-48 dikatakan cukup, skor 47-59 dikatakan baik dan skor 60-72 dikatakan baik sekali.
Hasil dari observasi kegiatan mengajar guru pada siklus 1 pertemuan pertama dibagi dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus 1 Perte muan Pe rtama
Berdasarkan tabel 4.3 hasil observasi kegiatan guru mengajar, aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 3, skor 3 sebanyak 17 dan skor 4 sebanyak 3, total keseluruhan 69. Terdapat 4 aspek yang diamati, pada aspek pra pembelajaran terdiri dari 2 indikator, yang masing- masing memperoleh skor 3 sehingga berjumlah 6.Aspek kegiatan awal yang terdiri dari 2 indikator dimana no 3 memperoleh skor 3 dan no 4 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 7. Aspek kegiatan inti terdiri dari 15 indikator dimana no 8,11,dan 16 mempe roleh skor 2, no 5,6,7,9,10,13,14,15,17,18,19 memperoleh skor 3 dan no 12 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 43. Aspek kegiatan akhir terdiri 4 indikator dimana no 20,22, 23 memperoleh skor 3, dan no 21 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 13. Berdasarkan tabel 4.3 mengenai hasil observasi kegiatan guru mengajar pada siklus 1 pertemuan pertama dapat digambarkan dalam diagram 4.3 berikut ini:
Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4 Pra Pembelajaran 1,2 6 Kegiatan Awal 3 4 7 Kegiatan Inti 8,11,16 5,6,7,9,10,13 14,15,17,18, 19, 12 43 Kegiatan Akhir 20,22,23 21 13 Total 3 17 3 69
Diagram 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus 1 Pe rtemuan Pertama
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dibagi dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pe rtemuan Pertama
Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi aktivitas siswa, aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 4, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 7, sedangkan yang memperoleh skor 4 sebanyak 7 total keseluruhan 57. Terdapat 4 aspek yang diamati, pada aspek pra pembelajaran terdiri dari 1 indikator nomor 1 yang memperoleh skor 4. Aspek Kegiatan awal terdiri dari 2 indikator nomor 2 memperoleh skor 3, dan nomor 3 mendapatkan skor 4, sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 7. Aspek kegiatan intiterdiri dari 15 indikator pada indikator nomor 6,11,12,15 mendapatkan skor 2, indikator nomor 7,13,14,16 mendapatkan
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4
jum la h sk or Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4 Pra Pembelajaran 1 4 Kegiatan Awal 2 3 7 Kegiatan Inti 6,11,12,15 7,13,14,16 4,5,8,9,10, 40 Kegiatan Akhir 17,18 6 Total 4 7 7 57
skor 3, dan indikator nomor 4,5,8,9,10 mendapatkan skor 4, sehinngga jumlah skor pada aspek ini 40. Aspek kegiatan akhir terdiri dari 2 indikator, nomor 17,18 memperoleh skor 3, sehingga berjumlah 6. Berdasarkan tabel 4.4 mengenai hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dapat digambarkan dalam diagram 4.4 berikut ini:
Diagram 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Perte muan Pe rtama
b). Pertemuan Kedua 1. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 05 April 2014pada pukul 07.35-08.45 WIB.Pertemuan kedua pada siklus I ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertemuan pertama.
Sebelum pembelajaran dimulai (pra pembelajaran), terlebih dahulu guru menata ruangan (meja dan kursi). Hal itu dilakukan agar siswa lebih mudah menerima pelajaran dan tidak jenuh pada saat pelajaran berlangsung. Untuk mengawali pembelajaran guru bersama-sama dengan siswa berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing- masing. Setelah itu guru menanyakan kepada ketua kelas siapa siswa yang tidak hadir (persensi). Apersepsi guru menanyakan
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4
jul m la h sk or Aspek
kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya tentang 4 faktor perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, sinar matahari, dan gelombang air laut).Motivasi “guru bertanya kepada siswa apakah anak-anak pernah berjemur saat terik matahari? Sinar matahari banyak manfaatnya bagi manusia, tetapi jika tidak dimbangi dengan hujan maka musim kemarau akan melanda dan tanah-tanah akan menjadi kering sehingga perubahan lingkungan fisik lingkungan akan terjadi.
Pada kegiatan inti ada tiga tahap kegiatan yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi, guru memperlihatkan gambar tentang manfaat dari angin,hujan,sinar matahari dan gelombang air laut serta dampaknya jika berlebihan, dari gambar yang yang ditunjukan oleh guru di papan tulis. Kemudian guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan/menempelkan gambar manfaat dari angin, hujan,sinar matahari dan gelombang air laut dengan urutan yang sesuai di papan tulis. Setelah itu guru bertanya kepada siswa tentang gambar yang ditempelkannya di papan tulis.
Pada kegiatan elaborasi, guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok secara heterogen, setiap kelompok terdiri atas 5 siswa untuk berdiskusi. Guru menjelaskan apa yang akan dikerjakan untuk setiap kelompok yaitu tentang memasangkan gambar dampak/akibat dari angin,hujan,sinar mataha ri,dan gelombang air laut dengan urutan yang sesuai yang ditimbulkan jika berlebihan. Kemudian guru membagikan LKS kepada 4 kelompok, setelah itu siswa berdiskusi mengenai gambar yang diamati, dan setelah selesai berdiskusi tiap perwakilan kelompok maju di depan kelas untuk menyampaikan hasil pekerjaannya.
Setelah itu masuk pada kegiatan ko nfirmasi. Kegiatan ini dimulai dengan guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok dan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian guru bertanya kepada s iswa tentang hal- hal yang belum diketahui siswa tentang manfaat dari 4faktor perubahan fisik dan dampak yang timbul jika berlebihan.
Pada kegiatan akhir, guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama, siswa diminta untuk membuat rangkuman secara individu mengenai materi yang baru saja dipelajari, setelah itu guru memberitahukan kepada siswa pada pertemuan
selanjutnya kita akan mengerjakan soal evaluasi. Guru memberi penguatan diharapkan anak-anak belajar di rumah tentang materi yang telah dipelajari. Selanjutnya Guru menutup pelajaran.
2) Hasil Observasi
Pada bagian ini akan membahas proses kegiatan mengajar guru dalam penerapan model pembelajaran picture and picturedan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Observasi tersebut diamati oleh observer, dalam proses pembelajaran yang menjadi observer adalah guru kelas 4. Hasil Observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I pertemuan kedua dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus 1 Perte muan Kedua
Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi kegiatan mengajar guru, aspek yang memperoleh skor 2 sebanyak 3,aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 7, dan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 13, total keseluruhan 79. Terdapat 4 aspek yang diamati, pada aspek pra pembelajaran terdiri dari 2 indikator yang masing- masing indikator memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Aspek kegiatan awal terdiri dari 2 indikator dimana no 3 memperoleh skor 4 dan nomor 4 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek ini adalah 6. Aspek kegiatan inti terdiri dari 15 indikator, dimana no 6 memperoleh skor 2, no 8,11,14,15,16,18,19 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek ini 51 . Aspek kegiatan akhir
Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4 Pra Pembelajaran 1,2 8 Kegiatan Awal 4 3 6 Kegiatan Inti 6 8,11,14,15,16,18, 19 5,7,9,10,12,13, 17 51 Kegiatan Akhir 22 20,21,23 14 Total 3 7 13 79
terdiri dari 4 indikator, dimana no 22 memperoleh skor 2, dan no 20,21,23 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek ini 14.
Berdasarkan tabel 4.5 mengenai hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan kedua dapat digambarkan dalam diagram 4.5 berikut ini:
Diagram 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus 1 Pe rtemuan Kedua
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan kedua dibagi dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pe rtemuan Kedua 0 10 20 30 40 50 60
Aspek1 Aspek2 Aspek3 Aspek4
ju m lah s k or Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4 Pra Pembelajaran 1 4 Kegiatan Awal 2,3 8 Kegiatan Inti 5,6,7,9,10,11,12,13,14, 15,16 4,8 41 Kegiatan Akhir 17,18 6 Total 13 5 59
Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas siswa, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 13 sedangkan yang memperoleh skor 4 sebanyak 5 total keseluruhan 59. Terdapat 4 aspek yang diamati, pada aspek pra pembelajaran terdiri dari 1 indikator nomor 1 yang memperoleh skor 4. Aspek Kegiatan awal terdiri dari 2 indikator nomor 2,3 masing mendapatkan skor 4, sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 8. Aspek kegiatan intiterdiri dari 13 indikator pada indikator nomor 5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,16 mendapatkan skor 3, sedangkan indikator nomor 4,8 mendapatkan skor 4, sehinngga jumlah skor pada aspek ini 41. Aspek kegiatan akhir terdiri dari 2 indikator, nomor 17,18 memperoleh skor 3, sehingga berjumlah 6. Berdasarkan tabel 4.6 mengenai hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dapat digambarkan dalam diagram 4.6 berikut ini:
Diagram 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Perte muan Kedua 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4
Jum la h sk or Aspek
c). Pertemuan Ketiga
Tindakan ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 07April 2014 pada pukul 09.35-10.45 WIB. Pada pertemuan ini lebih difokuskan pada evaluasi yang terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda, tetapi tetap saja guru masih mengulang sedikit pelajaran pada pertemuan pertama dan pertemuaan kedua sebelumnya.
Pada pra pembelajaran guru menata kursi dan meja serapi mungkin dan memberikan jarak antara meja yang satu dengan meja yang lainnya. Hal ini dilakukan agar pada saat mengerjakan evaluasi siswa bisa lebih mudah bergerak dan mengantisipasi terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan (mencontek).
Pada kegiatan awal pertemuan ketiga ini diawali dengan persensi.apersepsi, guru bertanya kepada siswa tentang materi pelajaran sebelumnya tentang faktor- faktor perubahan lingkungan fisik Sebagai motivasi guru akan memberikan hadiah kepada siswa yang mendapatkan nilai yang terbaik. Masuk pada kegiatan intisiswa sebelum mengerjakan soal evaluasi secara individu sebelum itu siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Setelah itu guru membagikan soal evaluasi dan menjelaskan cara pengerjaannya. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu sebanyak 20 soal pilihan ganda dengan waktu 2x30 menit mengenai faktor-faktor perubahan lingkungan fisik , dan bagi siswa yang sudah mengerjakan soal evaluasi diharapkan tetap duduk di bangku masing- masing.
Pada kegiatan penutup guru dan siswa membahas soal evaluasi, dan bagi yang mendapatkan nilai terbaik akan mendapatkan hadiah. Kemudian guru menutup pelajaran.
4.1.2.3 Refleksi Siklus 1
Pada bagian ini akan membahas mengenai kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran siklus I. Refleksi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama, kedua, dan ketiga selesai dilaksanakan. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I.
Berdasarkan hasil observasi pada proses pembelajaran siklus I masih terdapat kekurangan yaitu sebagai berikut:
1) Penjelasan materi melalui pengamatan gambar masih belum relevan dengan pengetahuan siswa, sehingga siswa belum bisa memahami materi faktor perubahan fisik lingkungan dengan jelas indikator kinerja gurunya terdapat pada no 16.
2) Dalam indikator siswa aktif bertanya ketika proses pembelajaran terdapat pada indikator nomor 6 siswa kurang aktif
3) Dalam indikator siswa dalam partisipasi aktif dalam diskusi kelompok terdapat pada nomor 11 masih kurang berpartisipasi dan kurang menanggapi hasil diskusi teman nya ( terdapat pada indikator siswa nomor 15.
4) Dalam indikator kinerja guru tentang penguasaan kelas terdapat pada no 11 guru belum bisa mengkondisikan kelas dengan baik sehingga siswa tidak berkonsentrasi saat mengikuti pembelajaran .
5) Pada bagian indikator kinerja guru no 4 tentang menyampaikan tujuan pembelajaran, pada pertemuan kedua siklus 1 guru lupa menyampaikannya kepada siswa.
6) Pada bagian pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan terdapat pada indikator kinerja guru no 22, belum sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
Untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus I, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Guru berusaha mencari gambar- gambar yang berhubungan dengan materi faktor perubahan lingkungan fisik yang sesuai dengan pengetahuan anak . 2) Guru lebih meningkatkan pengawasan dan juga bimbingan pada saat
pembelajaran sehingga siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik. 3) Guru berusaha tenang dalam penyampaian materi agar kinerja guru sesuai
dengan apa yang ada diRPP.
4) Dalam pembagian waktu guru harus lebih displin.
4.1.3 Deskripsi Siklus II
Sebelum melaksanakan tindakan siklus II peneliti perlu melakukan persiapan yang matang agar saat proses pelaksanaannya berlangsung dapat terlaksana dengan baik dan hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Praktik pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. Dalam siklus II ini dilakukan melalui 3 kali pertemuan dengan rinciannya sebagai berikut:
4.1.3.1Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan pada siklus II dilaksanakan melalui 3 pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
a) Deskripsi Perencanaan Pertemuan pertama
Pembelajaran pada pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 12April 2014 dengan kompetensi dasar Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (banjir,tanah longsor,erosi dan abrasi).
Sebelum melakukan pembelajaran peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mengunakan Model pembelajaran picture and picture, setelah peneliti membuat RPP peneliti menyiapkan gambar tentang 4 faktor kerusakan alam dan penyebabnya serta cara pencegahannya (banjir dan tanah longsor),dan bahan pelekat seperti isolasi. Adapun juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti : lembar kerja siswa, , lembar observasi guru, lembar observasi aktivitas siswa, dan buku pelajaran (BSE IPA kelas 4 semester 2).
b) Deskripsi Perencanaan Pertemuan kedua
Pembelajaran pada pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari senin14 April 2014 sebagai tindak lanjut pada pertemuan pertama yang membedakan dari pertemuan pertama adalah materi yang akan dipelajari yaitu tentang mendeskripsikan penyebab terjadinya erosi, dan abrasi serta cara pencegahannya, dipertemuan kedua ini peneliti juga mencari gambar yang sesuai tingkat pengetahuan anak tentang erosi dan abrasi di internet.Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti lembar kerja siswa,lembar
observasi kegiatan guru, lembar observasi aktivitas siswa, buku pelajaran, serta bahan pelekat seperti lem kertas, dan isolasi.
c) Deskripsi Perencanaan Pertemuan ketiga
Pada pertemuan ketiga ini akan dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 19 april 2014, pertemuan ketiga siklus 2 ini akan diadakan tes/evaluasi dari pertemuan pertama dan kedua. Sebelum kegiatan pembelajaran pada pertemuan ketiga berlangsung, peneliti mempersiapkan hal- hal yang diperlukan yaitu RPP, lembar soal tes terdiri dari 20 soal pilihan ganda berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat (dilihat pada tabel 3.2) , kunci jawaban. Sebelum memulai pembelajaran guru mengulas beberapa materi dari pertemuan 1 dan 2. Setelah itu guru akan memberikan hadiah kepada siswa yang mendapatkan nilai terbaik. Tes evaluasi yang akan dilaksanakan pada siklus 2 pertemuan ketiga tentang menjelaskan pengaruh lingkungan fisik terhadap daratan (erosi,abrasi,banjir dan tanah longsor)
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Dan Observasi
Pada pelaksanaan tindakan dan observasi di siklus II ini sama dengan siklus I yaitu deskripsi dari kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran dan deskripsi observasi kegiatan guru selama proses belajar mengajar.
a) Perte muan pe rtama 1) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan pertamaini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 12April 2014pada pukul 07.35-08.45 WIB.
Pada kegiatan pra pembelajaran guru menata ruangan kelas dengan merapikan tataan meja dan kursi. Guru menanyakan kepada ketua kelas siapa siswa yang tidak hadir (persensi). Apresepsi “Guru mengingatkan kembali pelajaran pada siklus 1 tentang 4 faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, sinar matahari, dan gelombang air laut)”. Motivasi “Guru bertanya: anak-anak siapa yang dikelas ini yang suka menanam pohon? Pohon apa saja yang pernah kalian tanam? Jika tidak ada pohon apa yang akan terjadi? ” Selanjutnya
guru menyampaikan tujuan pembelajaran (1) melalui penjelasan guru dengan media gambar siswa dapat menyebutkan 4 kerusakan lingkungan alam (banjir, erosi, tanah longsor, dan abrasi) dan penyebabnya,(2) melalui penjelasan guru dengan media gambar siswa dapat mendeskripsikan penyebab terjadinya banjir dan cara pencegahannya, (3) melalui penjelasan guru dengan media gambar siswa dapat mendeskripsikan penyebab terjadinya tanah longsor dan cara pencegahannya.
Pada kegiatan inti ada tiga tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi, guru bertanya jawab kepada siswa tentang pencegahan banjir dan tanah longsor, kemudian guru memperlihatkan gambar-gambar cara pencegahan banjir dan tanah longsor. Setelah itu guru meminta siswa maju di depan kelas untuk mengurutkan gambar cara pencegahan banjir dan tanah longsor dengan cara menempelkannya di papan tulis. Guru bertanya kepada siswa mengenai gambar yang telah diurutkan di papan tulis.
Pada kegiatan elaborasi, guru mengelompokkan siswa dalam 4kelompok,masing- masing kelompok terdiri dari 5 siswa secara heterogen. Kemudian guru menjelaskan apa yang harus setiap kelompok kerjakan yaitu :menjodohkan gambar sesuai dengan pernyataan yang benar,dan setelah itu guru membagikan gambar kerusakan lingkungan fisik dan LKS kepada setiap kelompok. Setiap kelompok berdiskusi. Setelah selesai berdiskusi tiap perwakilan kelompok dari 4 kelompok tersebut maju di depan kelas mempersentasikan hasil dari pekerjaan kelompoknya,dan kelompok lain menanggapi.
Pada kegiatan konfirmasi guru dan siswa membahas hasil diskusi kelompok, serta menyimpulkan pembelajaran tentang 4 faktor kerusakan alam da n carapencegahannya banjir dan tanah longsor dan guru bertanya kepada siswa tentang hal- hal yang belum diketahui dari tentang kerusakan alam dan cara pencegahannya.
Pada kegiatan penutup, guru dan siswa menyimpulkan materi dan siswa membuat rangkuman tentang penyebab kerusakan alam banjir dan tanah longsor serta cara pencegahannya, kemudian guru mengakhiri pelajaran dengan
mengucapkan salam dan memberitahukan untuk melanjutkan materi selanjutnya pada pertemuan berikutnya.
2) Hasil Observasi
Pada bagian ini akan membahas proses kegiatan mengajar guru dalam penerapan model pembelajaran picture and picture dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Observasi tersebut diamati oleh observer, dalam proses pembelajaran yang menjadi observer adalah guru kelas 4 yaitu pak Muh.Yunus. Hasil Observasi kegiatan mengajar guru pada siklus II pertemuan pertama dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus 2 Perte muan Pe rtama
Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi kegiatan mengajar guru, aspek yang aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 10, sedangkan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 13, total keseluruhan 82. Terdapat 4 aspek yang diamati, pada aspek pra pembelajaran terdiri dari 2 indikator yang masing- masing indikator memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Aspek kegiatan awal terdiri dari 2 indikator yang masing- masing indikator memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 8. Aspek kegiatan inti15 indikator, dimana no 6,7,11,14,15,17,18 memperoleh skor 3dan dimana no 5,8,9,10,12,13,16,19 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor pada aspek ini 53. Aspek kegiatan akhir
Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4 Pra Pembelajaran 1,2 8 Kegiatan Awal 3,4 8 Kegiatan Inti 6,7,11,14,15,17,18, 5,8,9,10,12,13,16,19 53 Kegiatan Akhir 20,21,22 23 13 Total 10 13 82
terdiri dari 4 indikator, dimana no 20,21,22 memperoleh skor 3, dan no 23 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor pada aspek ini 13. Berdasarkan tabel 4.7 mengenai hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II pertemuan pertama dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:
Diagram 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus 2 Perte muan Pe rtama.
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan pertama dibagi dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Perte muan Pertama
Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi aktivitas siswa, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 5 sedangkan yang memperoleh skor 4 sebanyak 13 total keseluruhan 67. Terdapat 4 aspek yang diamati, pada aspek pra pembelajaran
0 10 20 30 40 50 60
Aspek1 Aspek2 Aspek3 Aspek4
jum la h sk o r Aspek Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4 Pra Pembelajaran 1 4 Kegiatan Awal 2,3 8 Kegiatan Inti 5,7,9,15 4,6,8,10,11,12,13, 14,16 48 Kegiatan Akhir 17 18 7 Total 5 13 67
terdiri dari 1 indikator nomor 1 yang memperoleh skor 4. Aspek Kegiatan awal terdiri dari 2 indikator nomor 2,3 masing mendapatkan skor 4, sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 8. Aspek kegiatan intiterdiri dari 13 indikator pada indikator nomor 5,7,9,15 mendapatkan skor 3, sedangkan indikator nomor 4,6,810,11,12,13,14,16 mendapatkan skor 4, sehinngga jumlah skor pada aspek ini 48. Aspek kegiatan akhir terdiri dari 2 indikator, nomor 17 memperoleh skor 3, sedangkan nomor 18 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 7. Berdasarkan tabel 4.8 mengenai hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dapat digambarkan dalam diagram 4.8 berikut ini:
Diagram 4.8 Hasil Observasi Sis wa Siklus II Perte muan Pe rtama
b) Perte muan kedua 1) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari senintanggal 14 April 2014 pada pukul 09.35-10.45 Pelaksanaan pengamatan pada kinerja masih dilakukan oleh guru kelas 4, sama pada siklus I.
Pada kegiatan pra pembelajaran guru menata ruangan kelas dengan merapikan tataan meja dan kursi serta membersihkan papan tulis dan memeriksa
0 10 20 30 40 50 60
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4
Jum la h Sk or Aspek
alat serta bahan pembelajaran.Masuk pada kegiatan awal,. Guru menanyakan kepada ketua kelas siapa saja yang tidak hadir (persensi).Apresepsi “guru mengingatkan kembali pelajaran pada materi sebelumnya”. Motivasi “ guru bertanya kepada siswa ‘anak-anak siapa pernah melihat erosi tanah? Apa penyebabnya?”Kemudian guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dipelajari, yaitu: (1) melalui penjelasan guru dengan media gambar, siswa dapat mendeskripsikan penyebab terjadinya erosi dan cara pencegahannya, dan (2) melalui penjelasan guru dengan media gambar, siswa dapat mendeskripsikan penyebab terjadinya abrasi dan cara pencegahannya.
Masuk pada kegiatan inti ada tiga tahap yang akan dilaksanakan yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi guru betanya kepada siswa tentang pencegahan erosi dan abrasi, kemudian memperlihatkan gambar-gambar cara pencegahan erosi dan abrasi.Setelah itu siswa diminta maju ke depan kelas untuk menempelkan gambar tentang erosi dan abrasi serta cara pencegahannya, dan guru bertanya kepada siswa alasan mengenai gambar yang ditempelkannya.
Pada kegiatan elaborasi guru mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok yang masing- masing kelompok terdiri 5 siswa yang dipilih secara heterogen. Selanjutnya guru menjelaskan apa yang harus dikerjakan tiap kelompok yaitu: menjodohkan gambar erosi dan abrasi sesuai dengan cara pencegahannya. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok dan gambar erosi dan abrasi, dan setiap kelompok berdiskusi mengurutkan gambar kerusakan alam erosi, abrasi dan menempelkan gambar pada LKS yang telah disediakan. Setelah selesai keempat kelompok perwakilan satu orang mempersentasikan hasil kelompoknya.
Masuk pada kegiatan konfirmasi guru dan siswa membahas hasil diskusi keempat kelompok, kemudian siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran tentang keruskan alam (erosi dan abrasi) dan yang terakhir guru bertanya kepada siswa tentang hal- hal belum diketahui tentang kerusakan lam (erosi dan abrasi).
Pada kegiatan penutup siswa membuat rangkuman tentang kerusakan alam (erosi dan abrasi) dan cara pencegahannya, setelah selasai membuat rangkuman,guru memberitahukan kepada siswa pada pertemuan selanjutnya kita
akan mengerjakan soal evaluasi serta memberikan penguatan kepada siswa diharapkan belajar di rumah dari materi yang telah dipelajari.Kemudian guru menutup pelajaran.
2) Hasil Observasi
Hasil Observasi kegiatan mengajar guru pada siklus II pertemuan kedua dijabarkan dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9
Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus 2 Perte muan Kedua
Berdasarkan tabel 4.9 hasil observasi kegiatan mengajar guru, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 8, sedangkan aspek yang memperoleh skor 4 sebanyak 15, total keseluruhan 84. Terdapat 4 aspek yang diamati, pada aspek pra pembelajaran terdiri dari 2 indikator yang masing- masing indikator memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Aspek kegiatan awal terdiri dari 2 indikator yang masing- masing indikator memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 8. Aspek kegiatan inti terdiri dari 15 indikator, no13,14,15,16,17,18,19 memperoleh skor 3 dan no 5,6,7,8,9,10,11,12 memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 53. Aspek kegiatan akhir terdiri dari 4 indikator, dimana no 23 memperoleh skor 3 dan no 20,21,22 memperoleh skor 4 sehingga jumlah aspek ini adalah 15 . Berdasarkan tabel 4.9 mengenai hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II pertemuan kedua dapat digambarkan dalam diagram 4.9 berikut ini:
Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4 Pra Pembelajaran 1,2 8 Kegiatan Awal 3,4 8 Kegiatan Inti 13,14,15,16,17,18,19 5,6,7,8,9,10,11,12 53 Kegiatan Akhir 23 20,21,22 15 Total 8 15 84
Diagram 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus 2 Pe rtemuan Kedua
Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan kedua dibagi dalam beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Perte muan Kedua
Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi aktivitas siswa, aspek yang memperoleh skor 3 sebanyak 2 sedangkan yang memperoleh skor 4 sebanyak 16 total keseluruhan 70. Terdapat 4 aspek yang diamati, pada aspek pra pembelajaran terdiri dari 1 indikator nomor 1 yang memperoleh skor 4. Aspek Kegiatan awal terdiri dari 2 indikator nomor 2,3 masing mendapatkan skor 4, sehingga jumlah skor pada aspek ini adalah 8. Aspek kegiatan intiterdiri dari 13 indikator pada
0 10 20 30 40 50 60
Aspek1 Aspek2 Aspek3 Aspek4
J u m la h S k o r Aspek Aspek Yang Diamati
Skor Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4 Pra Pembelajaran 1 4 Kegiatan Awal 2,3 8 Kegiatan Inti 7,9 4,5,6,8,10,11,12, 13,14,15,16 50 Kegiatan Akhir 17,18 8 Total 2 16 70
indikator nomor 7,9, mendapatkan skor 3, sedangkan indikator nomor 4,5,6,810,11,12,13,14,15,16 mendapatkan skor 4, sehinngga jumlah skor pada aspek ini 50. Aspek kegiatan akhir terdiri dari 2 indikator, nomor 17,18 memperoleh skor memperoleh skor 4 sehingga berjumlah 8. Berdasarkan tabel 4.10 mengenai hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dapat digambarkan dalam diagram 4.10 berikut ini:
Diagram 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Kedua
c) Perte muan ketiga
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 19 April 2014 pada pukul 07.35-08.45.Pada pertemuan kali ini lebih difokuskan pada evaluasi akan tetapi tetap saja guru masih mengulang sedikit pelajaran pada pertemuan pertama dan pertemuaan kedua sebelumnya.
Pada pra pembelajaran guru menata kursi dan meja serapi mungkin dan memberikan jarak antara meja yang satu dengan meja yang lainnya. Hal ini dilakukan agar pada saat mengerjakan evaluasi siswa bisa lebih mudah bergerak dan mengantisipasi terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan (mencontek).
0 10 20 30 40 50 60
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4
Jum la h Sk or ASpek
Pada kegiatan awal apresepsi "guru mengingatkan kembali materi pada pertemuan pertama dan kedua sebelumnya. Motivasi “ guru akan memberikan hadiah kepada siswa yang mendapatkan nilai terbaik.
Pada kegiatan inti,siswa sebelum mengerjakan soal evaluasi diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi kerusakan alam ( banjir,tanah longsor, erosi dan abrasi) yang belum dipahami. Setelah itu guru membagikan soal evaluasi dan menjelaskan cara pengerjaannya. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu dan bagi siswa yang sudah mengerjakan soal evaluasi diharapkan tetap duduk di bangku masing- masing.
Pada kegiatan penutup guru dan siswa membahas soal evaluasi, dan bagi yang mendapatkan nilai terbaik akan mendapatkan hadiah. Kemudian guru menutup pelajaran.
4.1.3.3 Refleksi Siklus II
Pada bagian ini dibahas mengenai usaha perbaikan yang dilakukan pada siklus II. Pada siklus II yang dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan ini, guru telah memperbaiki apa yang menjadi kekurangan dalam proses pembelajaran sesuai dengan indikator kinerja guru dan aktivitas siswa pada siklus I dengan cara gambar-gambar yang digunakan sudah sangat relevan dengan materi pembelajaran dan sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa (9), guru mengkondisikan kelas sudah ada peningkatan terlihat saat pembelajaran siswa sangat tenang (11), menyimak apa yang guru jelaskan(5), guru dalam pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan indikator kinerja guru, dalam diskusi kelompok guru sudah melakukan pengawasan dan bimbingan terhadap siswa dengan baik (13), siswa sudah terlihat aktif dalam mengikuti pembelajaran (6) dan guru dalam pembagian waktu saat pembelajaran sudah sesuai dengan waktu yang te lah ditentukan yaitu 2x35 menit (22)
4.2 Hasil dan Analisis tindakan
Hasil dan analisis tindakan inidiperoleh dari data siklus I dan siklus IIDari data tersebut dianalisis dengan membandingkan hasil terhadap kondisi pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.
4.2.1 Hasil Tindakan
Hasil tindakan pada siklus I dan siklus II berupa hasil dari lembar observasi dan hasil evaluasi.Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur keberhasilan penerapan model pembelajaran picture and picture. Lembar observasi ini ditujukan untuk siswa dan guru. Hasil tindakan pada model pembelajaran picture and picturesiklus I dan siklus II ini terdiri dari 3 pertemuan, yaitu pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Pada lembar obervasi kegiatan mengajar guru pada siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 69 dan pada pertemuan kedua memperoleh skor 79. Sedangkan pada siklus II pertemuan pertama memperoleh skor 82 dan pertemuan kedua memperoleh skor 84.Pada lembar observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 57 dan pertemuan kedua memperoleh skor 59.Sedangkan pada siklus II pertemuan pertama memperoleh skor 67 dan pada pertemuan kedua memperoleh skor 70 (Untuk hasil lembar observasi dapat dilihat pada lampiran).Sedangkan hasil tes evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar. Model pembelajaran picture and picture akan dikatakan berhasil apabila tingkat ketuntasannya mencapai 80%. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM yang ditetapkan sekolah dinyatakan tuntas, dan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM maka dinyatakan belum tuntas (Untuk hasil tes siklus I dan II dapat dilihat dalam tabel pada analisis tindakan).
4.2.2 Hasil Analisis Tindakan
Hasil analisis tindakan ini diperoleh berdasarkan siklus I dan siklus II meliputi data tes evaluasi siswa. Berdasarkan data tes evaluasi siswa kemudian dianalisis dengan membandingkan data nilai pada setiap siklus yaitu dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SDN Sepakung 03 diketahui bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam kelas 4 mengalami peningkatan setelah diterapkan metode pembelajaran picture and picture.
Tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaranpicture and picture dapat dilihat dari hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Hasil tes evaluasi pada kondisi awal diperoleh dari data hasil ulangan harian Ilmu Pengetahuan Alam semester II, sedangkan data pada siklus I dan II diperoleh dari tes evaluasi setiap akhir siklus.
a) Siklus I
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I diperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam melalui tes evaluasi yang diadakan pada akhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga. Berdasarkan tes evaluasi diketahui adanya peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada Kompetensi Dasar mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut) dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I No Rentang Nilai Frekuensi Persentase 1 17-32 3 15% 2 33-48 1 5% 3 49-64 1 5% 4 65-80 8 40% 5 81-96 7 35% Jumlah 20 100% Nilai rata-rata 67.75 Nilai maks. 95 Nilai min. 20
Berdasarkan pada tabel 4.11 distribusi frekuensi nilai Ilmu Pengetahuan Alam siklus I, jumlah siswa yang mendapatkan nilai 16-32sebanyak 3 siswa dengan persentase 15% dari keseluruhan siswa,33-48 sebanyak 1 siswa dengan persentase 5% dari keseluruhan siswa, 49-64 sebanyak 1 siswa dengan persentase 5% dari keseluruhan siswa, 65-80 sebanyak 8 siswa dengan persentase 40% dari keseluruhan siswa, dan 81-96 sebanyak 7 siswa dengan persentase 35% dari keseluruhan siswa,. Berdasarkan tabel 4.11 mengenai nilai Ilmu Pengetahuan Alam siklus I dapat digambarkan dalam diagram 4.11 berikut ini:
Diagram 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM≥65) data hasil perolehan nilai siklus I dapat dilihat dalam bentuk tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.12
Ketuntasan Belajar Siklus I
No Ketuntasan Belajar Jumlah Sis wa
Jumlah Persentase (%) 1 Belum Tuntas 5 25 2 Tuntas 15 75 Jumlah 20 100 15% 5% 5% 40% 35% 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 17-32 33-48 49-64 65-80 81-96
Berdasarkan pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai di bawah (KKM<65) sebanyak 5 siswa dengan persentase 25%, sedangkan yang sudah mencapai (KKM≥65) sebanyak 15 siswa dengan persentase 75%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.12 dapat dilihat pada diagram 4.12 sebagai berikut:
Diagram 4.12 Ketuntasan Belajar Siklus 1 b) Siklus II
Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus II dengan Kompetensi Dasar menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan tanah longsor) dapat dilihat pada tabel 4.13 tentang distribusi frekuensi nilai Ilmu Pengetahuan Alam siklus II sebagai berikut:
Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Nilai Ilmu Pengetahuan Alam Siklus II No Rentang Nilai Frekuensi Persentase 1 23-36 1 5% 2 37-50 1 5% 3 51-64 1 5% 4 65-78 3 15% 5 79-92 13 65% 6 93-100 1 5% Jumlah 20 100% Nilai rata-rata 76.75 Nilai maks. 95 Nilai min. 30 15(75%) 5 (25%)
Tuntas Tidak tuntas
Berdasarkan pada tabel 4.13 distribusi frekuensi nilai Ilmu Pengetahuan Alam siklus II, jumlah siswa yang mendapatkan nilai 23-36 sebanyak 1 siswa dengan persentase 5% dari keseluruhan siswa, 37-50 sebanyak 1 siswa dengan persentase 5%, 51-64 sebanyak 1 siswa dengan persentase 5%, 65-78 sebanyak 3 siswa dengan persentase 15, 79-92 sebanyak 13 siswa dengan persentase 65%, dan 93-100 sebanyak 1 siswa dengan persentase 5%,. Berdasarkan tabel 4.13 mengenai nilai Ilmu Pengetahuan Alam siklus dapa t digambarkan dalam diagram 4.13 berikut ini:
Diagram 4.13 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus II
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM≥65) data hasil perolehan nilai siklus II dapat dilihat dalam bentuk tabel 4.14 sebagai berikut:
5% 5% 5% 15% 65% 5% 0 2 4 6 8 10 12 14 23-36 37-50 51-64 65-78 79-92 93-100
Tabel 4.14
Ketuntasan Belajar IPA Siklus II No Ketuntasan Belajar Jumlah Sis wa
Jumlah Persentase (%)
1 Belum Tuntas 3 15
2 Tuntas 17 85
Jumlah 20 100
Berdasarkan pada tabel 4.14 dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai di bawah (KKM<65) sebanyak 3 siswa dengan persentase 15%, sedangkan yang sudah mencapai (KKM≥65) sebanyak 17 siswa dengan persentase 85%. Ketuntasan belajar IPA pada tabel 4.14 dapat dilihat pada diagram 4.14 sebagai berikut:
Diagram 4.14 Ketuntasan Belajar IPA Siklus II
c) Analisis Komparatif
Analisis Komparatif diuraikan tentang perbandingan data perolehan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 4 dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut:
17 (85%) 3 (15%)
Tuntas Tidak tuntas
Tabel 4.15 Hasil Belajar IPA
Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Berdasarkan tabel 4.15 tentang hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam kondisi awal, siklus I, dan siklus II didapatkan nilai rata-rata siklus I sebesar 67,75 yang semula 63,75 pada kondisi awal, sedangkan pada siklus II rata-rata menjadi 76,75. Data nilai rata-rata dapat dilihat pada diagram 4.15 sebagai berikut:
Diagram 4.15 Rata-rata Hasil Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II.
Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2
Rata-rata 63.75 67.75 76.75 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 R at a -r at a
Rata-rata
No Ketuntasan Belajar Nilai (X)Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Belum Tuntas <65 11 55 5 25 3 15 2 Tuntas 65 9 45 15 75 17 85 Jumlah 20 100 20 100 20 100 Nilai tertinggi 85 95 95 Nilai terendah 45 20 30 Rata-rata 63,75 67.75 76.75
Ketuntasan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam berdasarkan tabel 4.15 dapat diketahui bahwa pada kondisi awal terdapat11 siswa (55%) belum tuntas karena nilai masih berada di bawah (KKM<65), sedangkan 9 siswa (45%) sudah tuntas karena nilai di atas (KKM≥65). Siklus I terdapat 5 siswa (25%) yang belum tuntas karena nilai masih berada di bawah (KKM<65), sedangkan 15 siswa (75%) sudah tuntas karena nilai di atas (KKM≥65). Siklus II 3 siswa (15%) yang belum tuntas karena nilai masih berada di bawah (KKM<65), sedangkan 17 siswa (85%)sudah tuntas karena nilai di atas (KKM≥65). Data tersebut dapat dilihat pada diagram 4.16 tentang ketuntasan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam kondisi awal, siklus I, dan siklus II sebagai berikut:
Diagram 4.16 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
4.3 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas4 SDN Sepakung 03 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, pada saat proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dalam penyampaian materi dan tidak menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Keadaan tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Pada kondisi
45% 75% 85% 55% 25% 15% 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
awal ini diperoleh nilai ulangan harian Ilmu Pengetahuan Alam ya ng dapat dilihat pada tabel 4.16 sebagai berikut:
Tabel 4.16
Ketuntasan Belajar Kondisi Awal
Berdasarkan tabel 4.16 mengenai ketuntasan belajar kondisi awal yang menyatakan bahwa siswa yang mencapai (KKM≥65) hanya 9 siswa atau 45% sedangkan yang belum mencapai (KKM<65) sebanyak 11 siswa atau 55%. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM lebih banyak daripada siswa yang mencapai KKM. Berdasarkan hasil belajar tersebut kemudian dilakukan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam melalui siklus I dan siklus II. Proses pembelajaran dalam siklus I dan II dapat dilihat berdasarkan hasil obervasi kegiatan mengajar guru dan aktivitas siswa pada tabel 4.17berikut ini:
Tabel 4.17
Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I dan II No Aspek
yang diamati
Kegiatan Mengajar Guru Aktivitas Siswa
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 1 Aspek 1 6 8 8 8 4 4 4 4 2 Aspek 2 7 6 8 8 7 8 8 8 3 Aspek 3 43 51 53 53 40 41 48 50 4 Aspek 4 13 14 13 15 6 6 7 8 Rata-rata 74 83 58 68.5
Berdasarkan tabel 4.17 mengenai hasil observasi kegiatan mengajar siklus I dan II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I dengan rata 74 dan pada siklus II dengan
rata-No Ketuntasan Belajar KKM Jumlah Sis wa Frekuensi Persentase
(%)
1 Tuntas 65 9 45%
2 Tidak Tuntas 65 11 55%
rata 83. Sedangkan rata-rata aktivitas siswa pada siklus I dengan rata-rata 58 dan pada siklus II dengan rata-rata 68,5. Meningkatnya kegiatan mengajar guru dan aktivitas siswa, proses pembelajaran mempengaruhi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 4. Hasil belajar kondisi awal, siklus I, dan II dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut:
Tabel 4.18
Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II No Ketuntasan
Belajar
Nilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 65 9 45 15 7 5 17 85 2 Belum Tuntas 65 11 55 5 2 5 3 15 Rata-rata 63.75 67.75 76.75
Berdasarkan tabel 4.18 tentang hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Pada kondisi awal diketahui bahwa siswa yang mencapai (KKM≥65) sebanyak 9 siswa atau 45% sedangkan yang belum mencapai (KKM<65) sebanyak 11 siswa atau 55% dengan rata-rata 63.75. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam mengalami peningkatan dari kondisi awal. Hal ini dapat dilihat pada siklus I siswa yang mencapai (KKM≥65) sebanyak 15 siswa atau 75% sedangkan yang belum mencapai (KKM<65) sebanyak 5 siswa atau 25% dengan rata-rata 67.75. Pada siklus II hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus I bahwa siswa yang mencapai (KKM≥65) sebanyak 17 siswa atau 85% sedangkan yang belum mencapai (KKM< 65) sebanyak 3 siswa atau 15% dengan rata-rata 76.75.
Penggunaan model pembelajaran picture and picture dalam penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Hal ini disebabkan, dalam proses pembelajaran guru dibantu dengan media pembelajaran berupa gambar-gambar yang diurutkan oleh siswa secara logis. Hal ini membuat siswa tertarik dalam pembelajaran dan merasa senang saat pembelajaran berlangsung selain itu membuat suasana belajar menjadi menyenangkan karena siswa juga belajar dalam kelompok yang bertujuan untuk mengembangkan daya berpikir. Adanya suasana belajar tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar
Selain itu model pembelajaran picture and picture juga mempunyai kelebihan-kelebihan menurut Istarani (2011:8) yaitu :Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu. Siswa tahu materi yang akan diajarkan sebelum memasuki pembelajaran.Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar- gambar mengenai materi yang dipelajari. Siswa tertarik dalam pembelajaran karena guru menunjukan gambar- gambar yang berkaitan dengan materi.Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada. Siswa secara individu memberikan alasan tentang gambar yang ditempelkan di papan tulis, agar melatih siswa untuk mengemukakan pendapat mereka masing- masing. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan a lasan siswamengurutkan gambar.Siswa dalam diskusi kelompok mempersentasikan hasil disikusinya kepada kelompok lain. lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.Dalam pembelajaran siswa tertarik dengan melihat gambar- gambar yang ditunjukan oleh guru.
Penelitian ini mendukung PTK karya Sulastri tahun 2012 yang berjudul: Meningkatkan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran picture and picture siswa kelas IV semester I SD N Slungkep 02 Kecamatan Keyen Kabupaten Pati Tahun 2011/2012. Hasil penelitian menunjukan: penerapan model picture and picture dengan KKM65 dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV semester I SD Negeri Slungkep 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Tahun 2011/2012 . Hal ini dilihat dari kenaikan nilai hasil belajar setiap siklus dimana pada pra siklus ketuntasan belajar siswa pada pra siklus ada 6 siswa atau 27,3% naik menjadi 16 siswa atau72,7% pada siklus I, meningkat lagi pada siklus II menjadi 19 siswaatau 86,4%.Dengan kata lain hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaranpicture and picture telah tuntas atau mencapai KKM yang di harapkan.
Penelitian ini relevan dengan PTK Deden M.Laode tahun 2012 yangberjudul“Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 237 Atue
Kabupaten Luwu Timur Melalui Model Pembelajaran Picture And Picture” menunjukan bahwa adanya peningkatan hasil belajar IPA setelah penerapan model pembelajaran picture and picture dengan niali ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus I 52% (13 dari siswa yang dapat mencapai KKM (≥ 63 ) dan pada siklus II 84% (21 dari 25 siswa yang dapat mencapai nilai KKM (≥63) Hal ini berarti bahwa terjadi peningkata n hasil belajar siswa siklus I ke siklus II setelah penerapan model penerapan picture and picture sebesar 32%. Berdasarkan analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa model pembelajaran picture and picture sangat efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 237 Atue Kabupaten Luwu Timur.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesa penelitian yaitu:
1) Penerapan model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran IPA pokok bahasan perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan dapat meningkatkan kinerja guru dan aktivitas siswa pada siswa kelas 4 SDN Sepakung 03 semester II tahun pelajaran 2013/2014.
2) Penerapan model pembelajaran picture and picture pada siswa kelas 4 SDN Sepakung 03 semester II tahun pelajaran 2013/2014 mengalami ketuntasan belajar individual dengan nilai hasil belajar IPA ≥65 dan mengalami ketuntasan belajar secara klasikal dengan nilai rata-rata hasil belajar IPA ≥65 yang ditentukan oleh sekolah atau ketuntasan belajar secara klasikal sebesar ≥ 80% dari 20 siswa.