Higher-Orde
Higher-Orde
r Thinking
r Thinking
Skills
Skills
(HOTS)
(HOTS)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Pengembangan butir soal Pengembangan butir soal
Latar Belakang
Latar Belakang
Konsep Soal HOT
Konsep Soal HOT
Teknik Penulisan Soal HOTS
Teknik Penulisan Soal HOTS
Model Soal HOT
Model Soal HOT
Sistem Evaluasi Nasional
Sistem Evaluasi Nasional
Mengapa harus HOTS dan
Mengapa harus HOTS dan
Thematic/Contextual Assessment?
Kurikulum 2013
Tantangan
Internal
Tantangan Eksternal
(Globalisasi)
Lingkungan hidup Kemajuan Teknologi Industri Kreatif Kemajuan Pendidikan InternasionalKonten
Sistem
evaluasi
*) Permendikbud No. 59 Tahun 2014 (Lampiran I)
Challenges: Quality of Education
6
Matematika Membaca
Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know and What They Can Do With What They Know.
75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum
Hasil PISA 2012: mayoritas siswa usia 15 tahun belum memiliki literasi dasar (membaca, matematika, sains)
Anak-anak kita tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tak dilatih kecakapan hidup abad 21, misalnya: untuk membuat perbandingan, membuat penilaian data, berpikir kritis, membuat kesimpulan, memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan nyata serta pada situasi yang masih asing
Soal Matematika UN memerlukan komputasi yang extensive,
namun tidak kaya konteks
Pertanyaan bukan
‘employing
’ matematika, tetapi
keterampilan berhitung
PENGALAMAN EMPIRIS
Proses pengumpuan, evaluasi, dan distribusi
berita kepada publik, hal ini merupakan
pengertian dari ....
A. Koran
B. Majalah
C. Pers
D. Berita
E. Televisi
Sumber soal US 2014PENGALAMAN EMPIRIS
Diketahui fungsi permintaan adalah Qd = 150
–
3P dan fungsi penawaran Qs = -60 + 4P.
Tingkat harga keseimbangan terjadi pada:
A. (60, 30)
B. (60, 20)
C. (60, 40)
D. (30, 60)
E. (30, 45)
Sumber soal US 2014Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013
Kemampuan Belajar dan Berinovasi
Literasi
Digital Kecakapan Hidup Karakter Moral
• Berpikir Kritis dan
Penyelesaian Masalah • Kreativitas dan Inovasi • Komunikasi • Kolaborasi • Literasi Informasi • Literasi Media • Literasi Teknologi
• Fleksibilitas dan Adaptabilitas • Inisiatif dan Mandiri
• Interaksi Lintas Sosial-Budaya • Produktivitas dan Akuntabilitas • Kepemimpinan dan Tanggung
Jawab
•Cinta Tanah Air
•Nilai-Nilai Budi Pekerti
Luhur: Jujur, Adil, Empati, Penyayang, Rasa Hormat, Kesederhanaan, Pengampun, Rendah Hati, dll. TERIMA KASIH NKRI KeberagamanSDG HAM Kualitas Hidup Lingkungan Demokrasi P A - B P P P K n B a h a s a M a t e m a t i k a I P A I P S S e n i B u d a y a & K e t e r a m p i l a n P J O K onteks Mata Pelajaran
Perubahan Paradigma
Pembelajaran
Dari
Pembelajaran
•
Diberitahu
•
Guru sebagai sumber utama
•Tekstual
•Berbasis Konten
•Parsial
•Jawaban Tunggal
•Verbalisme
•Mencari tahu
•
Berbasis aneka sumber belajar
•Pendekatan ilmiah
•
Berbasis kompetensi
•Holistik/terpadu
•
Kebenaran jawaban multi dimensi
•Keterampilan aplikatif
Menjadi
Pembelajaran
LEARNING IS A PROCESS OF BUILDING KNOWLEDGE THROUGH TRANSFORMATION OF EXPERIENCES (Kolb:1986)Pengembangan Pembelajaran
P
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n
D i k e m b a n g k a n Karateristik Pembelajaran Karakteristik Kompetensi Dasar• Pembelajaran langsung (Direct
Teaching)
• Pembelajaran tidak langsung
(Indirect Teaching)
• Mengembangkan berpikir
tingkat tinggi (Hig h Order Thinking)
• Mengembangkan kemampuan
bekerja secara ilmiah dan
keselamatan diri serta lingkungan
• Kompetensi Abad ke-21
(Collaborative, Creative, Critical Thinking , Communicative)
• Sikap
• Pengetahuan • Keterampilan
Model Pembelajaran
M
o
d
e
l
P
e
m
b
e
l
a
j
a
r
a
n
Pendekatan Saintifik
(5M)
Guru diberi ruang menggunakan pendekatan/model
pembelajaran lain
• Bukan satu-satunya pendekatan
pembelajaran.
• Bukan urutan langkah-langkah baku
• Bukan berbasis ceramah • Bukan berbasis hafalan
• Memberikan pengalaman
• Mengembangkan sikap ilmiah • Mendorong ekosistem sekolah
berbasis aktivitas ilmiah
• Menantang • Memotivasi
• Berbasis aktivitas dan kreativitas • Menginspirasi
• Meyenangkan • Berprakarsa
Kerangka Sistem Penilaian Pendidikan
SKL
Penilaian Kelas Penilaian SP (PTK) Penilaian eksternal (PMTK) Ujian Nasional Benchmark Internasional • Formatif – diagnostik • Harian oleh guru• Formatif • Summative • Semua kelas • Semesteran • Akhir tahun • Akhir jenjang • Oleh sekolah • PTK 4,8,11
• Progress monitoring & evaluasi • Kelas 4,8,11
• Survey atau sensus • Tahunan • Oleh pemerintah • Sumatif • Kelas 9, 12 • Sensus • Oleh pemerintah • Kompetensi dasar • Kelas 4, 9 • Survei • PISA, TIMSS
1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum. 2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.
3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik. 4. Berbasis kinerja peserta didik.
5. Memotivasi belajar peserta didik.
6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik. 7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya. 8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen.
10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran. 11. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata 12. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus. 13. Terkait dengan dunia kerja.
14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata. 15. Menggunakan berbagai cara dan instrumen.
Apakah Higher-Order Thinking?
Higher-order thinking adalah
Kemampuan berpikir yang
tidak
sekadar mengingat (recall
), menyatakan
kembali (restate
), atau merujuk tanpa
o
Transfer satu konsep ke konsep
lainnya
o
Memproses dan menerapkan
informasi
o
Mencari kaitan dari berbagai
informasi yang berbeda-beda
o
Menggunakan informasi untuk
menyelesaikan masalah
o
Menelaah ide dan informasi secara
kritis
Apa yang dimaksud berpikir?
•
menemukan
•
menganalisis
•
mencipta
•
merefleksi
•
berargumen
Thinking is NOT
•
Knowing
•
Remembering
•
Repeating
‘Difficulty’ is NOT same as higher-order
thinking.
Mengetahui arti dari kata yang jarang
digunakan mungkin sulit, tetapi ini
bukanlah
Higher-Order Thinking
kecuali
melibatkan proses bernalar (seperti
Taksonomi Bloom LOTS ke HOTS
(McCurry)
EVALUASI SINTESIS ANALISIS APLIKASI PEMAHAMAN ‘ PENGETAHUAN HOTS LOTS MENCIPTA MENG EVALUASI MENG ANALISIS MENERAPKANHOT
MEMAHAMI ‘ MENGINGATProses Kognitif Bloom
(Anderson & Krathwohl, 2001)
Proses Kognitif Definisi
Ingatan Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka-panjang
Pemahaman Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi
lisan, tertulis, dan gambar
Aplikasi Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak
biasa
Analisis Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan
Evaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
Kreasi Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk
keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru
Table of Thinking
Krulik &
Rudnick
Bloom
Orisinil
Bloom
Revisi
Presseisen
“HOTS”recall
Pengetahuan Mengingat
basic
Pemahaman Memahami
Penerapan
Menerapkan
critical
Analisis
Menganalisis
•Berpikir kritis;
•Berpikir kreatif;
•Pemecahan
masalah;
•
Pembuatan
keputusan
creative
Sintesis
Mengevaluasi
T H E K N O W L E D G E D I M E N T I O N METACOGNITIVE Metakognitif PROCEDURAL Prosedural CONCEPTUAL Konseptual FACTUAL Faktual REMEMBER Mengingat UNDERSTAND Memahami APPLY Menerapkan ANALYZE Menganalisis EVALUATE Mengevaluasi CREATE Mencipta THE COGNITIVE PROCESS DIMENTION
Taksonomi Bloom
T H E K N O W L E D G W D I M E N T I O N METACOGNITIVE Metakognitif PROCEDURAL Prosedural CONCEPTUAL Konseptual FACTUAL Faktual REMEMBER Mengingat UNDERSTAND Memahami APPLY Menerapkan ANALYZE Menganalisis EVALUATE Mengevaluasi CREATE Mencipta THE COGNITIVE PROCESS DIMENTION
Taksonomi Bloom
T H E K N O W L E D G W D I M E N T I O N METACOGNITIVE Metakognitif PROCEDURAL Prosedural CONCEPTUAL Konseptual FACTUAL Faktual REMEMBER Mengingat UNDERSTAND Memahami APPLY Menerapkan ANALYZE Menganalisis EVALUATE Mengevaluasi CREATE Mencipta THE COGNITIVE PROCESS DIMENTION
Taksonomi Bloom
T H E K N O W L E D G W D I M E N T I O N METACOGNITIVE Metakognitif
KETERAMPILAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI
PROCEDURAL Prosedural CONCEPTUAL Konseptual FACTUAL Faktual REMEMBER Mengingat UNDERSTAND Memahami APPLY Menerapkan ANALYZE Menganalisis EVALUATE Mengevaluasi CREATE Mencipta THE COGNITIVE PROCESS DIMENTIONTaksonomi Bloom
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
oBERPIKIR KRITIS
oBERPIKIR KREATIF
oPEMECAHAN MASALAH
oPEMBUATAN KEPUTUSAN
HOT
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Berfikir Kritis adalah berfikir yang memeriksa, menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek situasi atau masalah. Termasuk di dalamnya mengumpulkan, mengorganisir, mengingat, dan menganalisa informasi. Berfikir kritis termasuk kemampuan membaca dengan pemahaman dan mengidentifikasi materi yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan. Kemampuan menarik kesimpulan yang benar dari data yang diberikan dan mampu menentukan ketidak-konsistenan dan pertentangan dalam sekelompok data merupakan bagian dari keterampilan berfikir kritis. Dengan kata lain, berfikir kritis adalah analitis dan refleksif.
Berfikir Kreatif yang sifatnya orisinil dan reflektif. Hasil dari keterampilan berfikir ini adalah sesuatu yang kompleks. Kegiatan yang dilakukan di antaranya menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan menentukan efektifitasnya. Berfikir kreatif meliputi juga kemampuan menarik kesimpulan yang biasanya menelorkan hasil akhir yang baru.
Menganalisis
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok/informasi atau menguraikan suatu materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas.
Contoh
Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri- cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran pokok penulis/pembicara/ nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya
Mengevaluasi
Kemampuan
menilai
suatu
benda
atau
informasi
berdasarkan suatu kriteria (menilai suatu ide, kreasi, cara,
atau metode).
Contoh
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan
berguna,
apakah
suatu
informasi/benda
menarik/
menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan
pertimbangan
alternatif
mana
yang
harus
dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan
ba ai
tu hasil k ja be da rk
krit ia
Mencipta
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan
berbeda
dari
komponen
yang
digunakan
untuk
membentuknya
Contoh
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai
sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan
yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu
benda,
mengembangkan
berbagai
bentuk
kreativitas
lainnya.
HOTS
Mencipta
• Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
• Kata kerja: mengkonstruksi, mendesain,
mengkreasi, mengembangkan, menulis, memformulasikan.
Evaluasi
• Mengambil keputusan sendiri.
• Kata kerja: mengevaluasi, menilai, menyanggah,
memutuskan, memilih, mendukung.
Analisis
• Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
• Kata kerja: membandingkan, memeriksa,
menguji, mengkritisi, menguji.
NO. LEVEL KOGNITIF
KARAKTERISTIK SOAL
1. Pengetahuan dan Pemahaman
Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural.
2. Aplikasi  Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural tertentu pada konsep lain dalam mapel yang sama atau mapel lainnya;
 Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah kontekstual (situasi lain unfamiliar).
3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk:
 Mengambil keputusan (evaluasi)  Memprediksi & Refleksi
 Menyusun strategi baru untuk
Tabel berikut
Tabel berikut mengklasifikasi instruksi-instrukmengklasifikasi instruksi-instruksisi yang umum digunakan dalam
yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuaisoal/pertanyaan sesuai kategori Bloom taxonomy.
kategori Bloom taxonomy.
Mengingat Mengingat (Remember) (Remember) Pemahaman Pemahaman (Understand) (Understand) Aplikasi Aplikasi (Application) (Application) Analisa Analisa (Analysis) (Analysis) Evaluasi Evaluasi (Evaluate) (Evaluate) Kreasi Kreasi (Create) (Create) ••UraikanUraikan ••IdentifikasiIdentifikasi ••UrutkanUrutkan ••SebutkanSebutkan ••Ingat kembaliIngat kembali ••KenaliKenali
••CatatCatat
••HubungkanHubungkan ••UlangiUlangi
••Garis bawahiGaris bawahi
••Berikan contohBerikan contoh
Uraikan Uraikan •• TentukanTentukan ••JelaskanJelaskan Ekspresikan Ekspresikan
••Jelaskan denganJelaskan dengan
kata-kata sendiri kata-kata sendiri ••IdentifikasiIdentifikasi ••TemukanTemukan ••UlangiUlangi ••PilihPilih ••SebutkanSebutkan ••TerjemahkanTerjemahkan ••AplikasikanAplikasikan ••TunjukkanTunjukkan ••GunakanGunakan ••ManfaatkanManfaatkan ••IlustrasikanIlustrasikan ••OperasikanOperasikan ••TerapkanTerapkan • •AnalisaAnalisa • •KategorikanKategorikan • •BandingkanBandingkan • •SimpulkanSimpulkan • •BedakanBedakan • •TemukanTemukan • •GambarkanGambarkan • •ArtikanArtikan • •TelaahTelaah • •PrediksiPrediksi • •MenilaiMenilai • •PilihPilih • •KritikKritik • •EvaluasiEvaluasi • •TelaahTelaah • •PeringkatPeringkat •
•Kaji ulangKaji ulang
• •CermatiCermati • •KumpulkanKumpulkan • •RumuskanRumuskan • •KelolaKelola • •ModifikasiModifikasi • •MengubahMengubah • •SintesaSintesa • •BuatBuat • •BangunBangun • •RancangRancang • •KembangkanKembangkan • •HasilkanHasilkan • •SusunSusun • •RakitRakit • •BentukBentuk
Contoh
Contoh Level
Level Kognitif
Kognitif PENALARAN
PENALARAN
Ahmad adalah s
Ahmad adalah siswa lulus
iswa lulusan SMA
an SMA yang ingin melan
yang ingin melanjutkan
jutkan ke
ke
Fak
Fakult
ultas
as Pe
Perta
rtania
nian
n IPB
IPB.
. Sy
Syara
arat
t unt
untuk
uk da
dapat
pat dit
diteri
erima
ma di
di
Fak
Fakult
ultas
as Pe
Perta
rtania
nian
n IPB
IPB har
harus
us lu
lulus
lus tes
tes Mat
Matem
emati
atika
ka den
denga
gan
n
n
niilla
aii ttiid
da
ak
k k
ku
urra
an
ng
g d
da
arrii 7
70
0 d
da
an
n tte
es
s B
Biio
ollo
og
gii d
de
en
ng
ga
an
n n
niilla
aii ttiid
da
ak
k
k
ku
urra
an
ng
g d
da
arrii 5
50
0,
, s
se
errtta
a jju
um
mlla
ah
h n
niilla
aii M
Ma
atte
em
ma
ati
tik
ka
a d
da
an
n B
Biio
ollo
og
gii
ttiid
da
ak
k b
bo
olle
eh
h k
ku
urra
an
ng
g d
da
arrii 1
13
30
0..
T
Ter
erny
nyat
ata
a ju
juml
mlah
ah ni
nila
laii Ah
Ahma
mad
d un
untu
tuk
k du
dua
a ka
kali
li ni
nila
laii Ma
Mate
tema
mati
tika
ka
d
da
an
n ttiig
ga
a k
ka
alli
i n
niilla
aii B
Biio
ollo
og
gii s
sa
am
ma
a d
de
en
ng
ga
an
n 3
30
00
0..
Apakah
Apakah Ahmad diterima a
Ahmad diterima atau ditolak
tau ditolak di Fakultas P
di Fakultas Pertanian
ertanian
IPB?
IPB? Jelaskan
Jelaskan jawaban
jawaban Anda!
Anda!
Materi Pokok:
Materi Pokok:
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Penyelesaian Skor
Penyelesaian Skor
Nilai tes Matematika = x Nilai tes Matematika = x (1)(1) Nilai tes Biologi = y
Nilai tes Biologi = y
Didapat pertidaksamaan :
Didapat pertidaksamaan : x x7070 dan dan y y  5050... (1)... (1)
Syarat diterima : Syarat diterima : 130 130     yy x x ... (2)... (2) 4 4
Kita misalkan juga seorang peserta tes mend
Kita misalkan juga seorang peserta tes mendapat nilai C, makaapat nilai C, maka didapat satu persamaan yaitu: C = 2
didapat satu persamaan yaitu: C = 2x + 3y ... (3)x + 3y ... (3)
Agar diterima, nilai peserta tes harus lebih besar dari C minimal. Agar diterima, nilai peserta tes harus lebih besar dari C minimal.
1 1 70 70 1 1  xx  g g 50 50 2 2  yy  g g 130 130 3 3  x x yy  g g 1 1
Pedoman Penskoran
Pedoman Penskoran
Pedoman Penskoran
Tentukan koordinat titik A dan B. Daerah penyelesaiannya adalah seperti yang diarsir Koordinat titi A adalah perpotongan garis g 1dan g 3 maka koordinat A(70,60)
Koordinat titik B adalah perpotongan g 2 dan g 3maka koordinat B(80,50)
1 C = 2x + 3y pada B(80,50) C = 2(80) + 3(50) C = 310 C = 2x + 3y pada A(70,60) = 2(70) + 3(60) = 320 1
Karena nilai minimal C=2x+3y adalah 310, sedangkan jumlah nilai Ahmad 2x+3y=300. Kesimpulan Ahmad ditolak
1
Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom C1, C2
Mengingat (C1): menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang.
Larutan Asam adalah jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+.
Pernyataan ini diungkapkan oleh…
A. Arrhenius C. Lewis B. Bronsted-lowry D. Dalton
Memahami (C2): mengkonstruksi makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa
Apakah yang terjadi menurut Arrhenius jika suatu asam dilarutkan dalam air...
A. mengikat H+ C. terurai sempurna mengasilkan ion H+
Aplikasi (C3):
melibatkan penggunaan prosedur-prosedur
tertentu untuk menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas
Jika konsentrasi suatu larutan H
2SO
40,1M maka konsentrasi ion H
+adalah....
A. dua kali konsentrasi H
2SO
4B. setengah kali konsentrasi H2SO4
C. sama dengan Konsentrasi H2SO4
D. tergantung jumlah H2SO4 yang ada
Berapakah pH larutan HCl dengan konsentrasi 0,01 M
A.
1
C. 13
B.
2
D. 12
Analisis (C4):
menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke
unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan
antar unsur-unsur tersebut dan struktur besarnya
Jika Larutan HCl dan H
2SO4 mempunyai konsentarsi yang sama
maka perbandingan konsentrasi H
+pada kedua larutan tersebut
adalah...
A. sama besar
B. konsentrasi H
+pada HCl lebih besar daripada konsentrasi H
+pada H
2SO
4C. konsentrasi H
+pada H
2
SO
4lebih besar daripada konsentrasi H+
pada HCl
D. konsentrasi H
+pada HCl ½ kali lebih besar daripada
konsentrasi H
+pada H
2
SO
4Evaluasi (C5):
membuat suatu pertimbangan atau keputusan berdasarkan kriteria dan standar yang ada4 orang siswa ingin mereaksikan logam Mg dengan 2 buah asam, yaitu HCl dan H2SO4. Reaksi yang dilakukan haruslah menghasilkan jumlah gas H2 yang sama. Berikut hal yang dilakukan ke-4 siswa
tersebut:
Siswa A: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H2SO4 dan HCl yang sama
Siswa B: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H2SO4 2 kali dari HCl
Siswa C: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah HCl 2 kali dari H2SO4
Siswa D: mereaksikan sejumlah 2 kali Mg dengan dengan sejumlah H2SO4 dan HCl
yang sama
Dari percobaan yang dilakukkan oleh ke-4 siswa tersebut, siswa manakah benar melakukannya...
A.Siswa A C. Siswa C B.Siswa B D. Siswa D
Kreasi (C6)
memadukan bagian-bagian untuk membuat
sesuatu yang baru dan saling berhubungan yang masuk akal
atau dapat juga untuk menghasilkan suatu produk yang orisinil
Jika anda akan membuat suatu larutan HCl dan H2SO4 dengan pH yang sama besar maka yang akan anda lakukan adalah...
A. Mengencerkan kedua larutan itu hingga mendapatkan pH yang sama dengan menggunakan pengukuran indikator universal
B. Membuat Konsentrasi larutan HCl menjadi 2 kali larutan H2SO4 C. Menuliskan reaksi keduanya dan memeriksa jumlah H+ yang
terlibat dari kedua reaksi tersebut
D. Membandingkan langsung antara Konsentrasi HCl dan H2SO4 karena keduanya akan mempunyai konsentarsi H+ yang sama
Bersifat divergen, memungkinkan munculnya
beberapa alternatif respons atau jawaban
Tidak hanya mengukur kompetensi pengetahuan,
tetapi juga keterampilan proses, dan sikap
Stem soal menggunakan stimulus berupa konteks
kehidupan nyata atau fenomena yang dekat
dengan kehidupan siswa
Tidak hanya mengukur pengetahuan tentang
IPA, tetapi juga mengukur sikap dan bagaimana
menggunakan pengetahuan tersebut dalam
kehidupan nyata
Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam
kehidupan sehari-hari;
Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial,
dan global, seperti:
kesehatan
Pendidikan
Pekerjaan
sumbar daya alam
lingkungan hidup
bencana alam
Karakteristik asesmen kontekstual (
R E A C T
):
1. R elating
: terkait langsung dengan konteks pengalaman
kehidupan nyata.
2. E xperiencing :
ditekankan kepada penggalian (eksplorasi ),
penemuan (discovery ), dan penciptaan (invention).
3. A pplying :
menuntut kemampuan peserta didik untuk
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam
kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata.
4. Communication:
menuntut kemampuan peserta didik
untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada
kesimpulan konteks masalah.
5. Trans fering :
menuntut kemampuan peserta didik untuk
mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas
ke dalam situasi atau konteks baru.
Ciri-ciri asesmen kontekstual:
Siswa mengkonstruksi responnya sendiri,
bukan sekadar memilih jawaban yang
tersedia.
Tugas-tugas merupakan tantangan yang
dihadapkan dalam dunia nyata.
Tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu
yang benar, tetapi memungkinkan banyak
jawaban benar atau semua jawaban benar.
Asesmen Tradisional Asesmen Kontekstual
Peserta didik cenderung memilih
respons yang diberikan.
Peserta didik mengekspresikan
respons
Konteks dunia kelas (buatan)
Konteks dunia nyata (realistis)
Umumnya mengukur aspek
ingatan (recalling )
Mengukur performansi tugas
(berpikir tingkat tinggi)
Terpisah dengan pembelajaran
Terintegrasi dengan pembelajaran
Pembuktian tidak langsung,
cenderung teoretis.
Pembuktian langsung melalui
penerapan pengetahuan dan
keterampilan dengan konteks
nyata.
PISA: studi internasional tentang penilaian prestasi
literasi membaca, matematika, dan sains peserta didik
berusia 15 tahun.
Dikoordinasikan oleh OECD (Organisation for
Economic Cooperation and Development),
berkedudukan di Paris, Prancis.
Konsorsium internasional: Educational Testing Service
(ETS), the Australian Council for Educational Research
(ACER), the Netherlands National Institute for
Educational Measurement (Citogroep), the National
Institute for Educational Policy Research in Japan
(NIER), dan WESTAT United States.
Definisi
Literasi Membaca: k
emampuan seseorang
untuk memahami, menggunakan, merefleksi
serta terlibat pada wacana teks dalam
rangka mencapai tujuan membaca,
mengembangkan pengetahuan dan potensi
diri serta berpartisipasi dalam masyarakat.
Tabel berikut menyajikan waktu lari dalam menit dan detik untuk
pemenang medali Emas pada Olimpiade tahun 2008 dalam lomba
lari 100 m, 200 m, 400 m dan 800 m.
Lomba
Pria
Wanita
100 m
9,69
10,78
200 m
19,30
21,74
400 m
43,75
49,62
800 m
1:44,65
?
Manakah berikut ini yang paling mungkin merupakan waktu lari
bagi pemenang medali emas untuk lomba lari wanita 800 m?
A. 1:00,18
B. 1:20,43
C. 1:48,02
D. 1:54,87
Pengujian sifat larutan asam atau basa dapat digunakan bahan alam sekitar sebagai pengganti kertas lakmus. Berikut ini Beberapa kelompok siswa akan menguji sifat asam dan basa suatu larutan dengan menggunakan berbagai bahan yang ada dirumahnya. Mereka terlebih dahulu membuat beberapa indikator alam untuk mengujinya. Data yang diperoleh dari berbagai tanaman tertera pada tabel.
Bahan indikator mana seharusnya dipilih mereka untuk menguji bahan-bahan lain yang mempunyai sifat asam basa yang belum diketahui?
A. Tomat dan daun pandan B. Kembang sepatu dan tomat
C. Kol ungu dan kembang sepatu
D. Daun pandan dan kembang sepatu
Empat orang siswa yang bernama Juli, Poppy, Parmin dan Anang menyelidiki apakah tanaman membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup. Mereka masing-masing menanam tanaman yang sama dalam kondisi yang berbeda seperti yang tertera pada gambar berikut
Dari ke-empat siswa tersebut, siapakah melakukan percobaan dengan menggunakan variabel kontrol yang tepat...
A. Anang C. Poppy B. Parmin D. Juli
Sempurna
Kau begitu sempurna
Di mataku kau begitu indah Kau membuat diriku
Akan selalu memujamu Di setiap langkahku
ku kan selalu merindukan dirimu
Tapi satu bayangkan hidup tanpa cintamu Janganlah kau tinggal diriku
Ku tak akan mampu semua
Hanya bersamamu ku akan bisa Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku Kau adalah hidupku
Engkau di diriku, oh sayangku Engkau begitu sempurna
Dinyanyikan oleh: Gita Gutawa
Mengkreasi :
Tulislah sebuah puisi tentang seseorang yang kamu kirimi surat!
Mengevaluasi :
Selama ini sikap baik apa yang sudah kamu lakukan kepada seseorang yang kamu kirimi surat?
Menganalisis :
Bandingkan perasaanmu antara kepada temanmu dengan kepada seseorang yang kamu kirimi surat!
Kancil and Crocodile
Kancil was a clever mousedeer. He had many enemies. One of them was Crocodile. Crocodile lived in a river in the forest. Now, one day, Kancil went to the river. It was a very hot day, and he wanted to have a bath. Kancil bathed and splashed about in the water.
Crocodile saw Kancil. "A nice meal," he thought. Then, he crawled behind Kancil and grabbed him. He caught one of Kancil's legs.
Kancil was terrified. Then, he had an idea. He saw a twig floating near him. He picked it up and said, "You stupid fool! So you think you've got me. You're biting a twig - not my leg. Here, this is my leg."
And with that, he showed Crocodile the twig. Crocodile could not see well. He was a very stupid creature, too. He believed the cunning mousedeer. He freed the mousedeer's leg and snapped upon the twig. Kancil ran out of the water
immediately.
"Ha! Ha!" he laughed. "I tricked you!".
Mengkreasi :
Compose a letter of apology from Kancil to Crocodile.
Mengevaluasi :
Do you think Kancil has
done the right thing? Why?
Menganalisis :
In what ways are Kancil and Crocodile different?
Pertanyaan2 untuk merangsang inovasi
Teknik
kegiatan-kegiatan
lain
yang
dapat
mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan kreatif
siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
inovatif:
–
Adakah Cara lain? (What’s another way?
),
–
Bagaimana jika…? (What if …?
),
–
Manakah yang salah? (What’s wrong?
), dan
–
Apakah yang akan dilakukan? (What would you
do?
)
(Krulik & Rudnick, 1999).
Bagaimana Butir Soal yang dapat
menuntut HOTS...?
Agar butir soal
yang ditulis dapat menuntut berpikir
tingkat tinggi, maka setiap butir soal selalu
diberikan dasar pertanyaan (stimulus)
berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks
bacaan, paragrap, teks drama, penggalan
novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar,
grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol,
contoh, peta, film, atau suara yang direkam
Jawaban didapat melalui analisis, evaluasi, dan
kreasi
1. Pilih materi yang sesuai dengan indikator soal (disebut “stimulus”) 2. Periksa materi (stimulus)
• Apakah bermanfaat?
• Apakah merefleksikan kurikulum? • Apakah menarik? Relevan? Cocok?
• Pertanyaan penting apa yang dapat diidentifikasi dari stimulus?
3. HOTS
• Menganalisis • Mengevaluasi • Mengkreasi
4. Soal pilihan ganda dapat muncul dari pertanyaan HOTS 5. Untuk mendapatkan soal PG yang baik:
• ekstensif (menjangkau secara luas) • ketat (teliti, cermat dan rapi)
1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal
HOTS
.
2. Menyusun kisi-kisi soal.
3. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan
kisi-kisi soal. Butir-butir pertanyaan ditulis agar
sesuai dengan kaidah penulisan butir soal.
4. Membuat pedoman penskoran atau kunci
jawaban.
KISI-KISI SOAL HOTS
No. Kompetensi Dasar Materi Kelas/
Semester Indikator Soal
Level Kognitif Bentuk Soal No. Soal Mata Pelajaran : ... Guru Mapel : ... Mata Pelajaran : ... Guru Mapel : ... Mata Pelajaran : ... Guru Mapel : ...
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kelas/ Semester
Indikator Soal Bentuk Soal Level Kognf No Soal 3.1. Menganalisis berbagai kasus pelamnggar an HAM secara argumentati f dan saling keterhubun gan antara aspek ideal, instrumental dan praksis sila-sila Pancasila Hak asasi manusia dalam Pancasila
1. Peserta didik dapat mengevaluasi HAM yang diajikan dalam sebuah wacana
2. Peserta didik dapat memprediksi
pelanggaran HAM yang diajikan dalam sebuah wacana Uraian Penalaran C5 Penalaran C6 1 2 Mata Pelajaran : PPKn Peminatan : ---Kelas/Semester : XII/1
Kisi-Kisi
Cerita ini tentang seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang.
KAKEK DAN PENCURI PEPAYA
Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “Suamiku, jangan hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian
murung” ujar sang istri. “Bukan itu yang aku sedihkan,” jawab sang kakek. “Aku berpikir, betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-sembunyi di tengah malam agar tidak
ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetik pepaya.”
“Oleh karena itu istriku...,” lanjut sang kakek. “Saya akan
meminjam tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita. Mudah-mudahan ia datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil pepaya yang satunya.” Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun. Sang Kakek tetap menunggu. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah pepaya itu masih di tempatnya.
Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng dua buah pepaya besar di tangannya. Sang kakek belum pernah mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, sang tamu dengan amat menyesal mengaku bahwa dialah yang telah mencuri pepayanya.
“Sebenarnya, di malam berikutnya saya ingin mencuri
buah pepaya yang tersisa. Namun saat saya
menemukan ada tangga di sana, saya tersadarkan
dan sejak itu saya bertekad untuk tidak mencuri lagi.
Untuk itu, saya kembalikan pepaya Anda dan untuk
menebus kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya
yang baru saya beli di pasar untuk Anda.”
Diambil dari
http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah -kakek-dan-pencuri-pepaya.html
PERTANYAAN
1. Ani berpendapat bahwa sifat Kakek tersebut
dermawan. Setujukah kamu dengan pendapat Ani
tersebut? Jelaskan alasanmu!
2. Apakah pendapatmu jika pada cerita tersebut si
pencuri tetap mengambil pepaya milik Kakek yang
kedua?
3. Apakah yang membuat perasaan Kakek sedih
setelah menyadari satu buah pepaya miliknya
hilang?**)
4. Apakah yang dilakukan sang pencuri untuk
menebus kesalahannya?**)
No
Jawaban
Skor
1.
Langkah ke-
1 ………Langkah ke-
2 ………Langkah ke-
3 ……… ……….1
1
1
….Jumlah
5
Pedoman Penskoran
Mata Pelajaran : PPKn Kelas/Peminatan : Umum Kelas/Semester : XII/1Terima Kasih
Selamat Berkarya
IWAN SUYAWAN
HP: 0812 9886 486