• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada penelitian, digunakan video berformat AVI dengan bitrate default sebesar 1079 kiB/s dan frame rate sebesar 25 frame per second.

4.1.Video pada Bitrate 64 kiB/s

Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari penelitian untuk video dengan Bitrate 64 kiB/s. Gambar 4.1 merupakan hasil benchmark untuk frame per second rata-rata untuk bitrate 64 kiB/s, dan bisa dilihat pada grafik nilai rata-rata GPON selalu lebih tinggi daripada Ethernet.

Dalam hasil yang lebih mendetail, bisa dilihat bahwa hasil rata-rata GPON selalu lebih unggul dalam setiap bandwidth yang disediakan. Perlu diperhatikan, dalam bitrate 64 kiB/s hasil gambar yang dihasilkan tidaklah nyaman untuk disaksikan.

M eskipun begitu hasil rata-rata diantara keduanya tidaklah jauh berbeda. Hal ini dikarenakan bitrate dari film yang diputar terbilang kecil, dan bandwidth yang disediakan juga mencukupi untuk bitrate film tersebut.

Pada Gambar 4.2 dapat dilihat nilai maksimum frame yang ditampilkan pada layar. Yang menarik adalah, pada bandwidth 64 kiB/s, frame maksimum yang dihasilkan pada Ethernet lebih tinggi dari GPON. Tetapi hal itu diimbangi dengan turunnya frame pada detik sebelumnya, grafik dapat dilihat di Gambar 4.5.

(2)

56

Hasil pada percobaan ini masih samar, karena secara kasat mata, gambar yang dihasilkan sama-sama halus, karena frame yang ditampilkan masih dalam angka di atas 20 frame per second. Tetapi seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa dalam bitrate 64 kiB/s kualitas gambar sangatlah tidak nyaman disaksikan.

Gambar 4.1 Hasil Frame Per Second rata-rata untuk bitrate 64 kiB/s

Gambar 4.2 Hasil Frame Per Second maksimum untuk bitrate 64 kiB/s FPS 

(3)

57

Gambar 4.3 Hasil Frame Per Second minimum untuk bitrate 64 kiB/s

(4)

58

Jumlah frame merupakan hasil kali dari rata-rata frame per second dengan waktu yang dibutuhkan dalam percobaan, yaitu 120 detik. Salah satu perbedaan yang signifikan dalam percobaan ini adalah adalah pada bandwidth 64 kiB/s, dapat dilihat grafiknya pada Gambar 4.4.

Secara umum, kualitas frame per second yang dihasilkan baik, karena data yang dialirkan hanya 64 kiB/s tetapi kualitas gambar yang dihasilkan tidak nyaman untuk disaksikan.

4.1.1. Hasil Detail untuk Bandwidth 64 kiB/s

Pada hasil percobaan pertama, dapat dilihat bahwa frame per second mediaEthernet sangat fluktuatif. Sementara media GPON sangat stabil dengan hanya beberapa kali mengalami ripple, memang pada hasil percobaan, media GPON sangat halus memutar video, sementara media ethernet

(5)

59

4.1.2. Hasil Detail untuk Bandwidth 128 kiB/s

Pada percobaan selanjutnya, diketahui bahwa Ethernet mulai stabil dalam bandwidth 128 kiB/s, perhatikan Gambar 4.6. Hal ini terjadi karena

tersedianya bandwidthyang mencukupi kebutuhan data dengan bitrate 64 kiB/s. Tetapi tetap terjadi fluktuasi yang cukup mengganggu di beberapa

waktu

Gambar 4.6 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 128 kiB/s

4.1.3. Hasil Detail untuk Bandwidth 256 kiB/s

Pada percobaan ini, terlihat bahwa masih terjadi ripple pada media Ethernet. M eskipun seharusnya bandwidth yang disediakan sudah mencukupi data yang dibutuhkan, tetapi masih sering terjadi penurunan frame per second pada beberapa waktu.

Hal ini tidak terlalu berpengaruh, karena penuruan 1 sampai 3 frame per second, tidak akan terlihat secara kasat mata. Perhatikan Gambar 4.6 dan Gambar 4.7, penurunan lebih banyak terjadi pada percobaan dengan bandwidth 256 kiB/s.

(6)

60

Gambar 4.7 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 256 kiB/s

4.1.4. Hasil Detail untuk Bandwidth 512 kiB/s

Pada percobaan bandwidth512 kiB/s frame per second lebih stabil, karena jalur yang disediakan lebih lebar untuk data 64 kiB/s. Perhatikan Gambar 4.8, Ethernet hanya mengalami penurunan frame per second pada sekitar detik ke 53, cukup signifikan dan cukup terlihat secara kasat mata. Tetapi secara keseluruhan hasil video berjalan baik.

(7)

61

4.1.5. Hasil Detail untuk Bandwidth 1024 kiB/s

Hasil percobaan untuk bandwidth 1024 kiB/s dapat dilihat pada Gambar 4.9, frame per second yang dihasilkan hampir mirip dengan percobaan pada Gambar 4.8. Terjadi dropframe per second pada waktu yang hampir sama dengan percobaan sebelumnya untuk Ethernet. Sementara GPON masih menghasilkan frame per second yang stabil dengan sedikit ripple.

Gambar 4.9 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 1024 kiB/s

4.1.6. Hasil Detail untuk Bandwidth Default

Perhatikan gambar 4.10, masih terjadi drop frame per second pada media Ethernet. Perubahan frame per second lebih dari 5 akan berpengaruh terhadap hasil gambar yang terlihat berhenti sesaat sehingga tidak nyaman untuk pelanggan.

(8)

62

Gambar 4.10 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth default

4.2. Video pada Bitrate 128 kiB/s

Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari penelitian untuk video dengan Bitrate 128 kiB/s, bisa dilihat dari hasil rata-rata frame per secondGPON yang lebih tinggi daripada Ethernet, untuk lebih jelaskan perhatikan Gambar 4.11. Sekilas tampak bahwa hasil pertama adalah sama, tetapi Ethernet memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada GPON.

Pada percobaan ini memang sempat terjadi sesuatu dengan server saat memutar video dalam media GPON. Tetapi, seiring dengan meningkatnya bandwidth yang diberikan, nilai dari percobaan Ethernet semakin menurun. M emang sempat terjadi perdebatan saat terjadi penurunan kualitas frame per second, tetapi akhirnya diketahui bahwa saat melakukan penelitian, suhu sistem dari server mengalami kenaikan, dan mempengaruhi hasil output yang diberikan.

Hal tersebut jelas terlihat, perhatikan Gambar 4.12, Gambar 4.13, dan Gambar 4.13, seluruh parameter yang diberikan menurun, dan kembali normal saat bandwidth dilepas.

(9)

63

Gambar 4.11 Hasil Frame Per Second rata-rata untuk bitrate 128 kiB/s

(10)

64

Gambar 4.13 Hasil Frame Per Second minimum untuk bitrate 128 kiB/s

(11)

65

4.2.1. Hasil Detail untuk Bandwidth 64 kiB/s

Hasil percobaan dapat dilihat pada Gambar 4.15, hasil kedua media masih terjadi banyak ripple sebanyak 1 – 2 frame dari frame per second referensi. Tetapi hal tersebut tidak terlalu banyak berpengaruh karena tidak menimbulkan gambar yang terhenti sesaat.

Gambar 4.15 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 64 kiB/s

4.2.2. Hasil Detail untuk Bandwidth 128 kiB/s

Hasil percobaan ini dapat dilihat dari Gambar 4.16, kedua media berjalan stabil dengan sedikit ripple. Tetapi Ethernet memiliki ripple dengan penurunan frame per second yang lebih tinggi dibandingkan dengan GPON. Tetapi penurunan frame per second tidak berpengaruh terhadap hasil video.

(12)

66

4.2.3. Hasil Detail untuk Bandwidth 256 kiB/s

Hasil percobaan ini dapat dilihat pada Gambar 4.17, GPON berjalan stabil, tetapi Ethernet mengalamin penurunan frame per second yang diakibatkan oleh limitasi hardware yang digunakan dalam penelitian ini. Sehingga gambar yang dihasilkan tidak nyaman untuk disaksikan.

Gambar 4.17 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 256 kiB/s

4.2.4. Hasil Detail untuk Bandwidth 512 kiB/s

Hal yang sama terjadi pada percobaan ini, perhatikan Gambar 4.18, GPON tetap berjalan stabil, sementar Ethernet terjadi banyak sekali ripple dengan penurunan frame per second yang sangat signifikan.

(13)

67

4.2.5. Hasil Detail untuk Bandwidth 1024 kiB/s

Penurunan frame per second masih terjadi, perhatikan Gambar 4.18, ripple juga terjadi cukup signifikan dan mempengaruhi has il output video yang dihasilkan. Terlebih dengan penurunan frame per second lebih dari 10 frame per second.

Gambar 4.19 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 1024 kiB/s

4.2.6. Hasil Detail untuk Bandwidth Default

Hasil percobaan dapat dilihat pada Gambar 4.20, frame per second yang dihasilkan oleh Ethernet sudah normal sesuai referensi. Tetapi tetap terjadi drop frame per second pada detik ke 28.

(14)

68

4.3. Video pada Bitrate 256 kiB/s

Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari penelitian untuk video dengan Bitrate 256 kiB/s, dapat dilihat pada Gambar 4.21, pada percobaan awal pada 64 kiB/s dan 128 kiB/s, nilai rata-rata frame per second berada di bawah nilai rata-rata pada frame per second 512 kiB/s.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kapasitas data yang dialirkan ke dalam media, sehingga meningkatkan kebutuhan bandwidth yang dibebankan kepada media.

Karena peripheral bekerja tanpa henti sejak dimulai percobaan, terlihat ada penurunan kualitas frame per second pada bandwidth 1024 kiB/s dan bandwidth default. Server, client, dan media mengalami penurunan kualitas karena dipergunakan tanpa henti sejak awal percobaan.

M aka diputuskan untuk menghentikan percobaan sebelum berlanjut ke bitrate selanjutnya. Penurunan kualitas dapat diperhatikan dalam Gambar 4.31, Gambar 4.32, Gambar 4.33, dan Gambar 4.34. Karena seharusnya kualitas frame per second semakin meningkat dengan semakin meningginya bandwidth.

Setelah dilakukan sedikit pembenahan, maka frame per second yang dihasilkan kembali normal pada percobaan mode selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja media yang sudah mulai menurun karena dipergunakan terus menerus.

(15)

69

Gambar 4.21 Hasil Frame Per Second rata-rata untuk bitrate 256 kiB/s

(16)

70

Gambar 4.23 Hasil Frame Per Second minimum untuk bitrate 256 kiB/s

(17)

71

4.3.1. Hasil Detail untuk Bandwidth 64 kiB/s

Hasil percobaan dapat dilihat pada Gambar 4.25, ripple terjadi kepada dua media yang diuji. Ethernet tetap memiliki ripple yang tinggi dibandingkan dengan GPON. Pada mode ini, video tidak nyaman disaksikan.

Gambar 4.25 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 64 kiB/s

4.3.2. Hasil Detail untuk Bandwidth 128 kiB/s

Hasil percobaan dapat dilihat pada Gambar 4.26, GPON hanya mengalami sedikit ripple, sementara Ethernet masih memiliki ripple yang cukup tinggi. Video masih nyaman untuk disaksikan, dan ripple yang terjadi pada Ethernet tidak terlihat secara kasat mata.

(18)

72

4.3.3. Hasil Detail untuk Bandwidth 256 kiB/s

Hasil percobaan dapat dilihat pada Gambar 4.27, ripple tetap terjadi, tetapi tidak merubah video secara signifikan. Dapat dikatakan, video yang dihasilkan memiliki gambar yang cukup stabil.

Gambar 4.27 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 256 kiB/s

4.3.4. Hasil Detail untuk Bandwidth 512 kiB/s

Kali ini ripple signifikan terjadi pada GPON, hal ini dikarenakan oleh kesalahan transcoding akiBat limitasi hardware yang digunakan, perhatikan Gambar 4.28. Tetapi secara visual, tidak ada perubahan gambar yang signifikan. Terjadi sedikit gangguan pada Ethernet pada detik ke-98.

(19)

73

4.3.5. Hasil Detail untuk Bandwidth 1024 kiB/s

Hasil percobaan dapat dilihat pada Gambar 4.29, ripple tetap terjadi, dan pada awal video sedikit mengganggu untuk media Ethernet. Tetapi secara keseluruhan frame per second yang dihasilkan cukup tinggi dan nyaman untuk dilihat.

Gambar 4.29 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 1024 kiB/s

4.3.6. Hasil Detail untuk Bandwidth Default

Ripple kembali terjadi kepada Ethernet, perhatikan Gambar 4.30, dan hal tersebut sangat mempengaruhi output video yang ditampilkan. Sementara GPON masih stabil dengan sedikit ripple yang tidak kasat mata.

(20)

74

4.4. Video pada Bitrate 512 kiB/s

Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari penelitian untuk video dengan Bitrate 512 kiB/s, bisa dilihat bahwa kembali terjadi penurunan kualitas pada bandwidth setelah 256 kiB/s. Tetapi, saat kembali diselidiki, ternyata jumlah frame per second rata-rata pada bandwidth128 kiB/s mengalami pelonjakan yang cukup signifikan dari frame per second yang direferensikan, yaitu 25 frame per second.

Hal tersebut disebabkan, karena sistem telah beroperasi selama 6 jam lebih, sehingga menyebabkan kesalahan pada transcodingVLC. Perhatikan Gambar 4.31, terlihat bahwa percobaan bandwidth 128 kiB/s jauh melampaui percobaan dengan bandwidth default.

Pada dua percobaan setelah percobaan bandwidth 256 kiB/s, media GPON mengalami penurunan kualitas. Hal ini disebabkan oleh panas hardware yang dihasilkan oleh OLT dan berpengaruh terhadap kinerja serta efisiensi dari sistem itu sendiri.

Perhatikan Gambar 4.32 dan Gambar 4.33, posisi frame per second minimum GPON berada di bawah Ethernet pada bandwidth 256 kiB/s dan 512 kiB/s. Saat itu akhirnya diputuskan untuk kembali menghentikan percobaan karena tidak memungkian untuk melanjutkan percobaan dengan hardware yang sudah dalam keadaan tidak efisien.

Kesalahan transcoding ini adalah yang kedua kali terjadi pada media GPON. Keterbatasan hardware dalam pengujian ini (Server dan Client) adalah penyebab utama kesalahan dari transcoding ini.

(21)

75

Gambar 4.31 Hasil Frame Per Second rata-rata untuk bitrate 512 kiB/s 

(22)

76

Gambar 4.33 Hasil Frame Per Second minimum untuk bitrate 512 kiB/s 

(23)

77

4.4.1. Hasil Detail untuk Bandwidth 64 kiB/s

Perhatikan Gambar 4.35, sesuai dengan data yang disajikan, memang pada realitanya, video mengalami banyak sekali gangguan dan sesekali memang gambarnya tidak bergerak.

Hal tersebut disebabkan oleh kecilnya bandwidth yang disediakan, sementara ukuran file yang harus dikirim sangat besar. Sehingga menghasilkan sebuah video yang tidak nyaman untuk disaksikan.

Gambar 4.35 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 64 kiB/s

4.4.2. Hasil Detail untuk Bandwidth 128 kiB/s

Perhatikan Gambar 4.36, frame per second GPON mengalami zero dropframe per second selama beberapa detik. Kesalahan transcoding membuat video pada GPON berada jauh di atas rata-rata frame per second referensi.

M eskipun begitu, gambar yang dihasilkan tidak sebaik Ethernet, dan pada pertengahan film, video berjalan lebih cepat, sehingga video yang dihasilkan tidak nyaman untuk disaksikan.

(24)

78

Gambar 4.36 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 128 kiB/s

4.4.3. Hasil Detail untuk Bandwidth 256 kiB/s

Hasil percobaan dapat dilihat di Gambar 4.37, terjadi beberapa kali dropframe per second pada sistem GPON, dan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir video. Hal ini masih terkait akiBat kesalahan transcoding yang disebabkan oleh limitasi hardware.

(25)

79

4.4.4. Hasil Detail untuk Bandwidth 512 kiB/s

Hasil percobaan dapat dilihat pada Gambar 4.38, terlihat bahwa terjadi drop frame per secondsaat pertengahan pada media GPON, tetapi hanya terdapat sedikit ripple. Sementara pada Ethernet terjadi banyak ripple, tetapi tidak mempengaruhi video secara keseluruhan.

Gambar 4.38 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 512 kiB/s

4.4.5. Hasil Detail untuk Bandwidth 1024 kiB/s

Hasil percobaan dapat dilihat pada Gambar 4.39, dan hanya terjadi sedikit ripple, sehingga video pada penelitian ini dapat dikatakan stabil karena frame per second tetap pada referensi.

(26)

80

4.4.6. Hasil Detail untuk Bandwidth Default

Perhatikan Gambar 4.40, gambar yang dihasilkan memiliki ripple yang tidak terlalu signifikan untuk Ethernet, sehingga masih nyaman untuk disaksikan meskipun ada sedikit gangguan pada bagian akhir video.

Gambar 4.40 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth default

4.5. Video pada Bitrate Default

Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari penelitian untuk video dengan Bitratedefault, dapat dilihat secara jelas pada Gambar 4.41 frame per second mengalami kenaikan.

Ini adalah versi terbaik untuk memutar video dengan media GPON ataupun Ethernet, karena pada mode ini tidak ada perubahan bitrate yang akan berpengaruh terhapat output akhir pada client.

Bila diperhatikan secara seksama pada Gambar 4.42, Gambar 4.43, dan Gambar 4.44, secara halus grafik mengalami peningkatan

(27)

81

Gambar 4.41 Hasil Frame Per Second rata-rata untuk bitrate default 

(28)

82

Gambar 4.43 Hasil Frame Per Second minimum untuk bitrate default 

(29)

83

4.5.1. Hasil Detail untuk Bandwidth 64 kiB/s

Perhatikan Gambar 4.45, sesuai dengan data yang disajikan, memang pada realitanya, video mengalami banyak sekali gangguan dan sesekali memang gambarnya tidak bergerak.

Hal tersebut disebabkan oleh kecilnya bandwidth yang disediakan, sementara ukuran file yang harus dikirim sangat besar. Sehingga menghasilkan sebuah video yang tidak nyaman untuk disaksikan.

Gambar 4.45 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 64 kiB/s

4.5.2. Hasil Detail untuk Bandwidth 128 kiB/s

Perhatikan Gambar 4.46, sesuai dengan data yang disajikan, memang pada realitanya, video mengalami banyak sekali gangguan dan sesekali memang gambarnya tidak bergerak.

Hal tersebut disebabkan oleh kecilnya bandwidth yang disediakan, sementara ukuran file yang harus dikirim sangat besar. Sehingga menghasilkan sebuah video yang tidak nyaman untuk disaksikan.

(30)

84

Gambar 4.46 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 128 kiB/s

4.5.3. Hasil Detail untuk Bandwidth 256 kiB/s

Perhatikan Gambar 4.47, sesuai dengan data yang disajikan, memang pada realitanya, video mengalami banyak sekali gangguan dan sesekali memang gambarnya tidak bergerak.

Hal tersebut disebabkan oleh kecilnya bandwidth yang disediakan, sementara ukuran file yang harus dikirim sangat besar. Sehingga menghasilkan sebuah video yang tidak nyaman untuk disaksikan.

(31)

85

4.5.4. Hasil Detail untuk Bandwidth 512 kiB/s

Pada percobaan ini, perhatikan Gambar 4.48, Ethernet mengalami zero drop frame per second selama beberapa saat, dan sangat menggangu terhadap hasil output pada client.

Hal tersebut disebabkan oleh kecilnya bandwidth yang disediakan, sementara ukuran file yang harus dikirim sangat besar. Sehingga menghasilkan sebuah video yang tidak nyaman untuk disaksikan.

Gambar 4.48 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 512 kiB/s

4.5.5. Hasil Detail untuk Bandwidth 1024 kiB/s

Gambar yang dihasilkan cukup stabil dengan penurunan frame per second yang tidak banyak sehingga membuat video nyaman dilihat, perhatikan pada Gambar 4.49.

(32)

86

Gambar 4.49 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 1024 kiB/s

4.5.6. Hasil Detail untuk Bandwidthdefault

Gambar yang dihasilkan cukup stabil dengan penurunan frame per second yang tidak banyak sehingga membuat video nyaman dilihat, perhatikan pada Gambar 4.50.

Gambar

Gambar 4.1 Hasil Frame Per Second rata-rata untuk bitrate 64 kiB/s
Gambar 4.11 Hasil Frame Per Second rata-rata untuk bitrate 128 kiB/s
Gambar 4.13 Hasil Frame Per Second minimum untuk bitrate 128 kiB/s
Gambar 4.15 Hasil frame per second mendetail untuk bandwidth 64 kiB/s   4.2.2. Hasil Detail  untuk  Bandwidth 128 kiB/s
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun luaran yang kami harapkan dari program ini adalah menciptakan sebuah lahan usaha baru dengan produk inovasi dari buah mengkudu yang begitu banyak manfaat

Berdasarkan uraian di atas tentang empat indikator yang meliputi memahami petunjuk penggunaan, pengaturan perlengkapan, pemeliharaan perlengkapan dan tanggungjawab

Mari kita kembali kepada Tuhan, biarlah diri kita berada dalam kuasa Yesus untuk mengalahkan iblis.. Jangan pernah menyerah terhadap iblis karena Yesuslah yang lebih

Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian, dan keuangan perangkat daerah Persentase ketercapaian perencanan dan evaluasi kinerja OPD Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi

Jamur Termitomyces (Gambar 4) Jamur Termitomyces berbentuk seperti payung, diameter payung 3,5-8,5 cm, tinggi 4,5-10 cm, bagian tengah berbentuk kerucut, sifat

longissima seperti lama hidup dari larva dan imago sebagai tahap perkembangan hama yang merusak tanaman telah mengalami perubahan, yakni peningkatan sebesar 1,7 kali dari

Rata-rata panjang akar tanaman gulma yang tidak diberi perlakuan berbeda nyata dengan gulma yang diberi perlakuan ekstrak daun Zucchini dengan konsentrasi 200 g/l(Z4)

Pasal 153 ayat (6) Undang-undang Ketenagakerjaan yang memuat hak pekerja atau larangan yang tidak dapat dijadikan alasan PHK oleh pengusaha, yaitu pada pekerja