• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI MURID MENGGUNAKAN METODE ANALISIS JALUR BERBASIS KOMPUTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI MURID MENGGUNAKAN METODE ANALISIS JALUR BERBASIS KOMPUTER"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PRESTASI MURID

MENGGUNAKAN METODE ANALISIS

JALUR BERBASIS KOMPUTER

Permata Russiana

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Gintoro, S.Kom., MM dan Margaretha Ohyver, S.Si., M.Si.

Pembimbing

Abstrak

Dalam dunia pendidikan, untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berprestasi tinggi tentunya setiap murid harus memiliki prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah dicapai murid setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan. Begitu pun dengan murid suatu kelas kursus Kumon, prestasi belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur apakah suatu proses belajar telah berhasil apalagi dengan metode pembelajaran mandiri seperti Kumon. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri jika prestasi murid Kumon dipengaruhi oleh banyak faktor.

Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi. Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi akan memiliki minat yang besar dalam mengerjakan tugas, membangun sikap dan kebiasaan belajar yang sehat melalui penyusunan jadwal belajar dan melaksanakannya dengan ketekunan. Ada beberapa indikator motivasi antara lain cita-cita, guru, kemampuan belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan kondisi murid.

(2)

Dengan metode analisis jalur, penulis mencari besar pengaruh faktor-faktor tersebut.

Dari hasil penelitian ini, dengan menggunakan analisis jalur didapat hasil bahwa cita-cita, guru, kemampuan belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan kondisi murid secara simultan berpengaruh sebesar 58,2% terhadap motivasi belajar. Jika dilihat secara parsial maka faktor yang memiliki pengaruh terbesar terhadap motivasi belajar adalah guru yaitu sebesar 10.38%. Kemudian juga didapatkan bahwa secara simultan tidak ada pengaruh antara cita-cita, guru, kemampuan belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, kondisi murid, dan motivasi terhadap prestasi murid Kumon. Oleh sebab itu perlu adanya peningkatan kinerja guru yang dalam konteks Kumon adalah pembimbing dan asisten karena peran mereka.

Kata Kunci : Pendidikan, Prestasi, Kumon, Analisis Jalur, Motivasi

1. Pendahuluan

Perkembangan dunia saat ini menuntut setiap manusia menggali potensinya sehingga mampu bersaing. Tuntutan jaman ini mendorong para orang tua untuk mempersiapkan anak-anaknya sehingga mampu bersaing. Usaha orang tua dalam mempersiapkan anak-anak-anaknya adalah dengan mengikutsertakan anaknya untuk belajar di sekolah. Harapan orang tua yang besar terhadap anak-anaknya membuat para orang tua ingin anaknya mempunyai kemampuan lebih dari sekedar pelajaran di sekolah. Salah satu usaha orang tua tersebut adalah dengan mengikutsertakan anaknya ke dalam kegiatan belajar tambahan atau biasa dikenal dengan istilah kursus.

Di kota metropolitan seperti Jakarta, sangat banyak fasilitas kursus yang tersedia. Salah satu dari tempat kursus yang telah banyak dikenal adalah Kumon. Terkait dengan dunia

(3)

pendidikan, untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berprestasi tinggi tentunya setiap murid harus memiliki prestasi belajar yang baik. Begitu pun dengan murid Kumon, prestasi belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur apakah suatu proses belajar telah berhasil apalagi dengan metode pembelajaran mandiri seperti Kumon. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri jika prestasi murid Kumon dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi. Ada beberapa indikator motivasi antara lain cita-cita, guru, kemampuan belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan kondisi murid (Max Darsono, 2006). Menurut Winarno (2009, p133), model pembelajaran langsung dengan metode Kumon menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding dengan mengikuti pembelajaran langsung.

Adapun pemilihan topik ini dipilih oleh peneliti terkait pengalaman pribadi peneliti bekerja sebagai salah satu asisten di Kumon. Topik ini menarik karena kegunaannya yang menyangkut peranan banyak pihak antara lain pembimbing Kumon, asisten, orang tua murid, dan murid itu sendiri. Berdasarkan kasus dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan metode analisis jalur (path analysis). Pemilihan metode ini didasarkan pada alasan ingin mengetahui faktor/jalur manakah yang berpengaruh signifikan. Analisis jalur juga memungkinkan pengguna untuk menguji proposisi teoritis mengenai hubungan sebab dan akibat tanpa memanipulasi variabel-variabel. Memanipulasi variabel maksudnya ialah memberikan perlakuan (treatment) terhadap variabel-variabel tertentu dalam pengukurannya. Kegunaan analisis jalur adalah untuk mengetahui dan menentukan variabel mana yang berpengaruh dominan dan jalur mana yang berpengaruh lebih kuat. Dari keenam faktor yang menjadi indikator motivasi tersebut, maka peneliti mengambil pokok permasalahan yang akan dianalisis, yaitu:

(4)

1. Seberapa besar pengaruh cita-cita, guru, kemampuan belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan kondisi murid terhadap motivasi belajar murid Kumon baik secara parsial maupun simultan?

2. Seberapa besar pengaruh langsung maupun tidak langsung cita-cita, guru, kemampuan belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan kondisi murid terhadap prestasi murid Kumon?

Dari permasalahan tersebut, tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui pengaruh: 1. Cita-cita, guru, kemampuan belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam

belajar, dan kondisi murid terhadap motivasi belajar murid Kumon baik secara parsial maupun simultan

2. Langsung maupun tidak langsung cita-cita, guru, kemampuan belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan kondisi murid terhadap prestasi murid Kumon

2. Metodologi

Dalam penelitian ini, terdapat 1 variabel terikat (endogen) dan lima variabel bebas (eksogen) sebagai berikut

1. Variabel bebas a. Cita-cita (X1)

b. Guru (X2)

c. Kemampuan Belajar(X3)

d. Kondisi Lingkungan (X4)

e. Unsur Dinamis dalam Belajar (X5)

(5)

2. Variabel terikat : Motivasi Belajar (Y) 3. Variabel dampak : Prestasi (Z)

2.1 Subyek Penelitian

Peneliti hanya memilih murid Kumon yang telah mengikuti pembelajaran Kumon paling sedikit selama 2 tahun. Pemilihan angka 2 tahun ini diperoleh peneliti dari pembicaraan dengan pembimbing Kumon (Ibu Eveline Hertanto) yang telah berpengalaman membimbing selama 18 tahun. Pembimbing menyatakan bahwa 2 tahun merupakan periode yang tepat untuk melihat apakah seorang anak berkembang atau tidak dengan mengikuti pembelajaran Kumon. Dengan lama 2 tahun seorang anak dinilai sudah terbiasa dengan alur kelas, asisten, pembimbing, dan metode Kumon itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti mendata anak-anak yang telah belajar di Kumon lebih dari 2 tahun dan ditemukan terdapat 103 murid. Karena metode analisis jalur mempunyai syarat minimal sampel sebanyak 100 responden, maka peneliti tidak mengambil sampel dan menggunakan angka populasi yang berjumlah 103 murid untuk diteliti.

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu melalui kuesioner berupa sekumpulan pertanyaan yang ditujukan khususnya kepada murid Kumon untuk memperoleh data mengenai faktor cita-cita, guru, kemampuan belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, kondisi siswa dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar, serta dampaknya bagi prestasi murid Kumon. Studi pustaka juga dilakukan untuk membantu dalam analisis data dan sebagai landasan teori.

Peneliti menggunakan tipe kuesioner structured non disguised yang mana responden mengetahui tujuan dari pengumpulan informasi dan pertanyaan disusun dengan kombinasi

(6)

pilihan ganda yang berpedoman pada skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pemberian bobot dengan 5 nilai. Bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden diukur dalam tabel berikut ini:

Tabel 1 Kategori dan Penilaian Data Kategori Penilaian Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2

Ragu-Ragu 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5

Khusus untuk indikator utama tingkatan di atas setara kelas sekolah pada variabel prestasi menggunakan pengkategorian sebagai berikut:

Tabel 2 Kategori dan Penilaian Data Prestasi Kategori Penilaian ≤ 1tingkat di atas kelas 1 2 tingkat di atas kelas 2 3 tingkat di atas kelas 3 4 tingkat di atas kelas 4 ≥ 5 tingkat di atas kelas 5

2.3 Persiapan dan Pelaksanaan

Sebelum dilakukannya kegiatan penelitian, peneliti melakukan langkah persiapan yaitu mengurus izin penelitian kepada pembimbing Kumon dan mempersiapkan kuesioner. Adapun tahap pelaksanaannya meliputi :

1. Mendatangi kelas Kumon di saat hari les. Peneliti menunggu sampai seorang murid Kumon selesai mengerjakan worksheet sehingga kegiatan penelitian ini tidak mengganggu proses pembelajaran.

(7)

2. Pengisian kuisioner penelitian oleh responden. Pada saat pengisian kuesioner, seorang murid yang terbilang masih kecil akan didampingi oleh peneliti maupun oleh para asisten dengan tetap menjaga keobyektifan.

3. Perhitungan data baik secara manual maupun dengan alat bantu SPSS.

4. Membuat aplikasi dengan menggunakan Javascript yang dapat menganalisis data dengan menggunakan metode analisis jalur.

5. Menganalisis hasil penelitian dan mengambil kesimpulan.

2.4 Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan metode analisis jalur untuk mencari jalur mana yang paling berpengaruh terhadap motivasi murid Kumon dan dampaknya terhadap prestasi belajar. Berikut adalah tahap-tahap dalam analisis data :

1. Mengumpulkan data melalui kuesioner

2. Melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap data yang telah dikumpulkan

dengan rumus Pearson Product Moment dan metode Spearman Brown. 3. Transformasi data menggunakan MSI (Method of Successive Interval). 4. Analisis mean untuk memperoleh nilai setiap variabel

5. Melakukan pengujian normalitas dan homogenitas dengan alat bantu SPSS.

6. Data hasil transformasi dimasukkan ke dalam aplikasi perhitungan yang dibangun menggunakan Javascript.

7. Aplikasi perhitungan melakukan perhitungan koefisien jalur secara simultan (keseluruhan).

8. Aplikasi perhitungan melakukan perhitungan koefisien jalur secara individu (parsial). 9. Menarik kesimpulan untuk setiap hasil.

(8)

2.5 Hasil dan Pembahasan

Dalam penelitian ini terdapat variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6, Y, dan Z. Untuk tahap

pertama, akan dicari hubungan antara X1, X2, X3, X4, X5, dan X6 sebagai variabel eksogen dan

variabel Y sebagai variabel endogen. Hasil perhitungan menghasilkan nilai Fvalue yaitu 21,9 lebih

besar dibanding nilai Ftable yaitu 21,9 > 2,20. Seperti yang dapat dilihat pada gambar 1, Hasil

perhitungan menunjukan bahwa hubungan simultan X1, X2, X3, X4, X5, X6, dengan Y adalah

signifikan. Oleh sebab itu, maka pengujian secara parsial atau individu dapat dilakukan. Gambar 1 Hasil Hubungan Simultan terhadap Y

Pengujian parsial dilakukan dengan melihat nilai thitung atau Tvalue. Pada hasil perhitungan,

variabel yang signifikan ditandai dengan warna tulisan berwarna hijau. Oleh karena nilai T(X2) =

4.28 , T(X3) = 3.56 , T(X5) = 2.99, T(X6) = 2.12 menunjukan hasil yang signifikan, maka T(X2),

T(X3), T(X5), dan T(X6) berkontribusi secara parsial terhadap Y. Besar kontribusi seluruh

variabel X terhadap Y dijelaskan dengan nama Together Contribution of X yaitu sebesar 58% seperti yang terlihat pada gambar 2.

(9)

Gambar 2 Hasil Hubungan Parsial terhadap Y

Untuk tahap kedua, dicari juga hubungan antara X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan Y sebagai

variabel eksogen dan variabel Z sebagai variabel endogen. Hasil perhitungan menghasilkan nilai

Fvalue yaitu 1,60 lebih kecil dibanding nilai Ftable yaitu 1,60 < 2.10. Oleh karena itu maka

pengujian secara parsial atau individu tidak dapat dilakukan. Pada hasil perhitungan yang terlihat pada gambar 3 menunjukan bahwa hubungan simultan X1, X2, X3, X4, X5, X6, Y, dengan Z

adalah tidak signifikan. Oleh sebab itu, maka pengujian secara parsial atau individu tidak dapat dilakukan.

(10)

Dari hasil tersebut, maka dilakukan pembahasan sebagai berikut: a. Hubungan terhadap Y

• Secara simultan cita-cita(X1), guru (X2), kemampuan belajar (X3), kondisi lingkungan

(X4), unsur-unsur dinamis dalam belajar (X5), dan kondisi murid (X6) berkontribusi

secara signifikan terhadap motivasi belajar sebesar 58% (Koefisien determinasi). Sisanya yaitu 42% merupakan pengaruh yang datang dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

• Besarnya kontribusi cita-cita (X1) murid Kumon yang secara langsung berkontribusi

terhadap motivasi belajar sebesar 1%. Cita-cita memang berpengaruh terhadap motivasi belajar tetapi faktor tersebut tidak terlalu berpengaruh (tidak signifikan) terhadap motivasi belajar murid Kumon.

• Guru (X2) yang diukur oleh motivasi belajar (Y) memiliki signifikan terhadap tinggi

(11)

motivasi belajar murid dijelaskan oleh guru. Besarnya kontribusi guru yang secara langsung berkontribusi terhadap motivasi belajar sebesar 13%. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan motivasi belajar murid harus diupayakan dengan meningkatkan peran atau kinerja guru yang dalam konteks Kumon adalah asisten dan pembimbing sehingga murid Kumon semakin termotivasi dalam kegiatan belajarnya.

• Kemampuan belajar (X3) yang diukur oleh motivasi belajar (Y) memiliki kontribusi

yang positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya motivasi belajar murid Kumon. Dengan demikian tinggi rendahnya motivasi belajar murid dijelaskan oleh kemampuan belajar murid. Besarnya kontribusi kemampuan belajar yang secara langsung berkontribusi terhadap motivasi belajar sebesar 8%. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan motivasi belajar murid harus diupayakan dengan meningkatkan kemampuan belajar murid Kumon. Faktor ini menjelaskan bahwa minat seorang murid berpengaruh terhadap motivasinya dalam belajar.

• Kondisi lingkungan (X4) yang diukur oleh motivasi belajar (Y) memiliki kontribusi

yang tidak signifikan terhadap tinggi rendahnya motivasi belajar murid Kumon. Dengan demikian kondisi lingkungan berpengaruh terbalik terhadap motivasi belajar. Besarnya kontribusi negatif kondisi lingkungan yang secara langsung berkontribusi terhadap motivasi belajar sebesar 2%. Hal ini bermakna bahwa jika kondisi lingkungan menurun maka motivasi belajar bertambah. Dalam kaitannya dengan Kumon, memang metode ini mengajarkan sikap mandiri terhadap muridnya, bisa saja

(12)

hal ini mengartikan bahwa murid tidak merasa terpengaruh motivasi belajarnya oleh kondisi lingkungan sekitarnya oleh karena kebiasan belajar yang mandiri.

• Unsur-unsur dinamis dalam belajar (X5) yang diukur oleh motivasi belajar (Y)

memiliki kontribusi yang signifikan terhadap tinggi rendahnya motivasi belajar murid Kumon. Dengan demikian tinggi rendahnya motivasi belajar murid dijelaskan oleh unsur-unsur dinamis dalam belajar. Besarnya kontribusi unsur-unsur dinamis dalam belajar yang secara langsung berkontribusi terhadap motivasi belajar sebesar 7%. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan motivasi belajar murid, seorang murid harus benar-benar bisa mengendalikan keadaannya dirinya. Hal ini mengartikan bahwa

mood seorang murid dapat mempengaruhi motivasi belajarnya.

• Kondisi murid (X6) yang diukur oleh motivasi belajar (Y) memiliki kontribusi yang

signifikan terhadap tinggi rendahnya motivasi belajar murid Kumon. Dengan demikian tinggi rendahnya motivasi belajar murid dijelaskan oleh kondisi murid. Besarnya kontribusi kondisi murid yang secara langsung berkontribusi terhadap motivasi belajar sebesar 3%. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan motivasi belajar murid, faktor fisik dan psikologis harus diperhatikan. Faktor fisik yang kurang mendukung seperti murid yang sakit akan berpengaruh terhadap motivasi belajarnya. Begitu juga dengan faktor psikologis. Seorang murid sebaiknya tidak dalma keadaan tertekan dalam kegiatan belajarnya. Murid yang belajar dengan kemauan dirinya sendiri akan semakin termotivasi dalam kegiata belajar.

(13)

Secara simultan cita-cita, guru, kemampuan belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, kondisi murid, dan motivasi belajar tidak berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi murid. Hal ini menjelaskan bahwa dalam kasus murid Kumon yang diteliti dalam penelitian ini faktor-faktor tersebut memang tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap prestasi belajar murid. Sehingga tidak ada pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap variabel prestasi murid Kumon.

3. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan, hasil yang didapat telah mencapai apa yang diharapkan dalam pendahuluan. Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Secara parsial guru, kemampuan belajar, unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan kondisi murid berkontribusi positif dan signifikan terhadap motivasi belajar.

2. Secara parsial cita-cita dan kondisi lingkungan berkontribusi secara tidak signifikan terhadap motivasi belajar.

3. Secara simultan cita-cita, guru, kemampuan belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, dan kondisi murid berkontribusi positif dan signifikan terhadap motivasi belajar.

4. Secara simultan cita-cita, guru, kemampuan belajar, kondisi lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar, kondisi murid, dan motivasi belajar tidak berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi belajar.

(14)

Daftar Pustaka

[1] Darsono, Max, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Semarang, 2000.

[2] Winarno, Aris Nito, “Pengembangan Model Pembelajaran Langsung dengan Metode Kumon

pada Pokok Bahasan Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi di Madrasah Aliyah Kabupaten

Gambar

Tabel 1 Kategori dan Penilaian Data  Kategori Penilaian Sangat Tidak Setuju 1
Gambar 1 Hasil Hubungan Simultan terhadap Y
Gambar 2 Hasil Hubungan Parsial terhadap Y

Referensi

Dokumen terkait

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab [3]. Angket untuk penelitian

Dalam hadis Nabi menganjurkan agar manusia dalam berproduksi selalu mengembangkan sumber daya alam secara efisien, bahkan seandainya tidak mampu mengembangkannya maka

[r]

masyarakat di kecamatan kademangan kota Probolinggo. Penerapan sistem informasi ini sangat penting mengingat informasi untuk masyarakat kademangan bisa dirasakan

Tampaknya dalam Pasal 29 ayat 4 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah di ubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan diatas

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pola penggunaan obat antihipertensi terkait jenis, dosis, dan frekuensi pemberian untuk menurunkan tekanan darah pada

Gestalt psychologists, child development researchers (Burnside, Valentine, Gesell and Thompson, Robinson, Sherman and Sherman, and Muller), learning experimentalists (C. Hull,

Sekolah Luar Biasa Bagian B adalah lembaga pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena mengalami gangguan pendengaran