• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUJAN SEPTEMBER 2019 DAN PRAKIRAAN HUJAN NOVEMBER, DESEMBER 2019, DAN JANUARI 2020 DI SUMATERA SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS HUJAN SEPTEMBER 2019 DAN PRAKIRAAN HUJAN NOVEMBER, DESEMBER 2019, DAN JANUARI 2020 DI SUMATERA SELATAN"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ANALISIS HUJAN SEPTEMBER 2019

DAN

PRAKIRAAN HUJAN

NOVEMBER, DESEMBER 2019, DAN JANUARI 2020

DI SUMATERA SELATAN

(3)

i Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Analisis Hujan Bulan September 2019 dan Prakiraan Hujan Bulan November, Desember 2019, dan Januari 2020 disusun berdasarkan hasil analisis data hujan yang diterima dari stasiun dan pos pengamatan curah hujan yang ada di wilayah Provinsi Sumatera Selatan serta unsur cuaca lainnya dengan memperhatikan kondisi fisis dan dinamika atmosfer yang sedang berlangsung yang cenderung dapat mempengaruhi iklim di Sumatera Selatan.

Disamping itu dalam buku ini juga disampaikan beberapa informasi meteorologi lainnya, antara lain tentang informasi tingkat kekeringan dengan metode SPI, analisis kadar air tanah, monitoring hari tanpa hujan, evaluasi tingkat bahaya kebakaran, profil termal, dan analisis kerapatan petir wilayah Kota Palembang.

Mengingat ketepatan hasil analisis dan prakiraan curah hujan ini sangat tergantung dari data yang masuk, maka diharapkan stasiun kerjasama maupun pos-pos hujan dapat menyampaikan data hasil pengamatan secara tepat waktu ke Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang.

Mudah-mudahan dengan terbitnya Buku Analisis dan Prakiraan Hujan di Sumatera Selatan ini dapat lebih bermanfaat bagi para pembuat keputusan maupun masyarakat pada umumnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada instansi, stasiun kerjasama dan semua pihak yang telah membantu penyusunan terbitan ini.

Palembang, Oktober 2019 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

KELAS I PALEMBANG

NUGA PUTRANTIJO

(4)

ii Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

TIM PENYUSUN BUKU ANALISIS DAN PRAKIRAAN HUJAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

PENANGGUNG JAWAB : Nuga Putrantijo, S. P., M. Si. PEMIMPIN REDAKSI : Nandang Pangaribowo, S. Kom. REDAKTUR/EDITOR : Winesty Dewi Nurputri, S. P.

Raga Ramanda Syailendra, S. Kom.

Dwi Ratnawati, SST

Shinta Mediany, S. Stat.

Widyasari, S. Kom.

Dara Kasihairani, SST Rezfiko Agdialta, S. Tr.

Shelin Melinda, S. Tr.

DESAIN GRAFIS : Raga Ramanda Syailendra, S. Kom.

ALAMAT REDAKSI

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang

Jalan Residen H. Amaluddin, Sako, Kenten, Palembang 30164 PO. BOX. 1191 Palembang 30001

Telp/Faks : (0711) 810831, 811642

Email : staklim.kenten@gmail.com

staklim.palembang@bmkg.go.id

Website : http://sumsel.hidromet.sih3.bmkg.go.id/ https://staklimpalembang.wordpress.com/ Media Sosial : Facebook staklim.kenten

Instagram @bmkg.staklimplb Telegram @iklimsumsel_bot Twitter @staklimplb

(5)

iii Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

KATA PENGANTAR ... i

TIM REDAKSI... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

PENGERTIAN ... 1

I. RINGKASAN ... 4

II. ANALISIS HUJAN BULAN SEPTEMBER 2019 ... 5

A. DISTRIBUSICURAHHUJANBULANSEPTEMBER2019 ... 5

B. ANALISISSIFATHUJANBULANSEPTEMBER2019 ... 7

C. INFORMASIJUMLAHHARIHUJANBULANSEPTEMBER2019 ... 9

D. INFORMASICURAHHUJANEKSTRIMHARIANSEPTEMBER2019 ... 10

E. INFORMASIKEJADIANBENCANAHIDROMETEOROLOGISDISUMATERASELATANBULAN SEPTEMBER2019 ... 10

III. PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOVEMBER, DESEMBER 2019, DAN JANUARI 2020 ... 13

A. KONDISIDINAMIKAATMOSFER ... 13

B. PRAKIRAANHUJANBULANNOVEMBER2019 ... 14

C. PRAKIRAANHUJANBULANDESEMBER2019 ... 19

D. PRAKIRAANHUJANBULANJANUARI2020 ... 24

IV. INFORMASI TINGKAT KEKERINGAN DENGAN METODE SPI ... 30

A. ANALISISTINGKATKEKERINGANBULANSEPTEMBER2019 ... 30

B. PERINGATANKEKERINGANMETEOROLOGISBULANNOVEMBER2019 ... 32

C. PRAKIRAANTINGKATKEKERINGANBULANNOVEMBER2019 ... 34

V. ANALISIS KADAR AIR TANAH ... 37

A. TINGKATKETERSEDIAANAIRTANAH ... 37

B. ANALISISKADARAIRTANAHVOLUMETRIK ... 39

VI. MONITORING HARI TANPA HUJAN BERTURUT-TURUT ... 41

VII. EVALUASI TINGKAT BAHAYA KEBAKARAN ... 43

VIII. PROFIL TERMAL ... 46

A. SUHUUDARADANKELEMBAPANRELATIF ... 46

B. LAMAPENYINARANMATAHARI ... 47

IX. ANALISIS TINGKAT KERAPATAN PETIR ... 48

LAMPIRAN ... 50

LAMPIRAN 1.ANALISISHUJANBULANSEPTEMBER2019 ... 50

LAMPIRAN 2.PRAKIRAANHUJANBULANNOVEMBER2019 ... 52

(6)

iv Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Gambar 1. Distribusi Curah Hujan Bulan September 2019... 5

Gambar 2. Analisis Sifat Hujan Bulan September 2019 ... 7

Gambar 3. Prakiraan Probabilistik Curah Hujan Bulan November 2019 ... 14

Gambar 4. Prakiraan Curah Hujan Bulan November 2019 ... 15

Gambar 5. Prakiraan Sifat Hujan Bulan November 2019 ... 17

Gambar 6. Prakiraan Probabilistik Curah Hujan Bulan Desember 2019 ... 19

Gambar 7. Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2019 ... 20

Gambar 8. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2019 ... 22

Gambar 9. Prakiraan Probabilistik Curah Hujan Bulan Januari 2020 ... 24

Gambar 10. Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2020 ... 25

Gambar 11. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2020 ... 27

Gambar 12. Analisis Tingkat Kekeringan Bulan September 2019 ... 30

Gambar 13. Prakiraan Tingkat Kekeringan Bulan November 2019 ... 34

Gambar 14. Analisis Ketersediaan Air Tanah Bulan September 2019 ... 37

Gambar 15. Analisis Kadar Air Tanah Volumetrik Dasarian I September 2019 ... 39

Gambar 16. Analisis Kadar Air Tanah Volumetrik Dasarian III September 2019 ... 40

Gambar 17. Monitoring Hari Tanpa Hujan Pemutakhiran 10 Oktober 2019 ... 41

Gambar 18. Grafik FDRS 1 Januari sampai dengan 30 September 2019 ... 44

Gambar 19. Grafik FDRS Bulan September 2019... 45

Gambar 20. Profil Suhu Udara dan Kelembapan Relatif Bulan September 2019 ... 46

Gambar 21. Profil Lama Penyinaran Matahari Bulan September 2019 ... 47

Gambar 22. Grafik Total Sambaran Petir Harian Bulan September 2019 ... 48

Gambar 23. Kerapatan Petir Bulan September 2019 ... 49

(7)

v Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Tabel 1. Distribusi Curah Hujan Bulan September 2019 ... 5

Tabel 2. Analisis Sifat Hujan Bulan September 2019 ... 8

Tabel 3. Jumlah Hari Hujan Bulan September 2019 ... 9

Tabel 4. Curah Hujan Ekstrim Bulan September 2019 ... 10

Tabel 5. Kejadian Bencana Hidrometeorologis Bulan September 2019 ... 10

Tabel 6. Prakiraan Curah Hujan Bulan November 2019 ... 15

Tabel 7. Prakiraan Sifat Hujan Bulan November 2019 ... 17

Tabel 8. Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2019 ... 20

Tabel 9. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2019 ... 22

Tabel 10. Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2020 ... 25

Tabel 11. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2020 ... 27

Tabel 12. Analisis Tingkat Kekeringan Bulan September 2019 ... 31

Tabel 13. Hujan Minimum Untuk Peringatan Kekeringan Bulan November 2019 ... 32

Tabel 14. Prakiraan Tingkat Kekeringan Bulan November 2019 ... 35

Tabel 15. Analisis Tingkat Ketersediaan Air Tanah Bulan September 2019 ... 38

Tabel 16. Monitoring Hari Tanpa Hujan Pemutakhiran 10 Oktober 2019 ... 41

(8)

1 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

1. Curah Hujan

Hujan adalah butir-butir air atau kristal es yang keluar dari awan yang sampai ke permukaan bumi. Curah Hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.

2. Sifat Hujan

Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat, sehingga jika sifat hujan Atas Normal bukan berarti jumlah curah hujan yang melimpah ataupun sebaliknya jika sifat hujan Bawah Normal bukan berarti tidak ada hujan.

Sifat hujan dibagi menjadi tiga kriteria yaitu:

a. Atas Normal (AN) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya > 115 %.

b. Normal (N) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya antara 85 – 115 %.

c. Bawah Normal (BN) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya < 85 %.

3. Normal Curah Hujan

a. Rata rata curah hujan bulanan: nilai rata rata curah hujan masing masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.

b. Normal curah hujan bulanan: nilai rata rata curah hujan masing masing bulan selama 30 tahun.

4. Musim Hujan

Suatu zona musim dikatakan masuk musim hujan jika dalam 10 hari (satu dasarian) jumlah curah hujannya mencapai lebih dari 50 mm dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya atau dengan kata lain dalam satu bulan jumlah curah hujannya sudah mencapai 150 mm. 5. Dasarian

a. Dasarian adalah masa selama 10 (sepuluh) hari

b. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian yaitu:  Dasarian I : masa dari tanggal 1 sampai dengan 10.  Dasarian II : masa dari tanggal 11 sampai dengan 20.

 Dasarian III : masa dari tanggal 21 sampai dengan akhir bulan. Contoh:

Awal musim kemarau berkisar antara Juni I – Juni III Artinya = Tanggal 01 Juni sampai dengan 30 Juni.

(9)

2 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

6. Kriteria Intensitas Curah Hujan

a. Hujan sangat ringan intensitasnya < 5 mm dalam 24 jam. b. Hujan ringan intensitasnya 5 – 20 mm dalam 24 jam. c. Hujan sedang intensitasnya 20 – 50 mm dalam 24 jam. d. Hujan lebat intensitasnya 50 – 100 mm dalam 24 jam. e. Hujan sangat lebat intensitasnya > 100 mm dalam 24 jam. 7. Anomali

Adalah penyimpangan suatu nilai terhadap nilai rata-ratanya. 8. Penyempurnaan Istilah Informasi Iklim

Sesuai dengan Surat Edaran Kepala BMKG no. UM.205/A.11/KB/BMKG-2010 tentang Penyempurnaan Penggunaan Istilah Dalam Informasi Iklim/Hujan.

a. Istilah Evaluasi pada Tabel atau Bab dan Sub Bab disempurnakan menjadi Analisis. b. Istilah Prakiraan Curah hujan pada Tabel atau Bab dan Sub Bab adalah tetap

Prakiraan.

c. Istilah Evaluasi pada Peta Evaluasi Curah Hujan disempurnakan menjadi Peta Distribusi Curah Hujan.

d. Istilah Evaluasi pada Peta Evaluasi sifat hujan disempurnakan menjadi Peta Analisis Sifat Hujan.

9. SPI (Standardized Precipitation Index)

Indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya, dalam suatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan, dan seterusnya). Nilai SPI dihitung berdasarkan jumlah curah hujan selama tiga bulan menggunakan metode statistik probabilistik distribusi gamma. Tingkat kekeringan dan kebasahan dikategorikan sebagai berikut:

a. Tingkat Kekeringan:

1) Sangat Kering : Jika nilai SPI ≤ -2,00

2) Kering : Jika nilai SPI -1,50 s/d -1,99 3) Agak Kering : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 b. Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 c. Tingkat Kebasahan:

1) Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 2) Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 3) Sangat Basah : Jika nilai SPI ≥ 2,00

10. Kekeringan Meteorologis

Berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan, dan seterusnya).

(10)

3 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

11. Tingkat Ketersediaan Air Tanah

Tingkat Ketersediaan Air Tanah bagi Tanaman (ATi) menggunakan perhitungan neraca air dengan metode Thornthwaite and Mather. ATi dihitung dengan persamaan berikut:

((KAT - TLP)/(KL - TLP)) x 100%

Kriteria Tingkat Ketersediaan Air Tanah:

a. Kurang : jika ketersediaan air tanah < 40% b. Sedang : jika ketersediaan air tanah 40% – 60% c. Cukup : jika ketersediaan air tanah > 60%

Jika tingkat ketersediaan air tanah kurang dari 0% menunjukkan kandungan air wilayah tersebut berada dibawah titik layu permanen dan jika lebih dari 100% menunjukkan telah terjadi surplus (jenuh air).

12. Hari Tanpa Hujan

Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut dihitung dari hari terakhir pengamatan, jika hari terakhir tidak hujan (curah hujan < 1 mm), maka dihitung sesuai dengan Kriteria. Sedangkan jika hari terakhir pengamatan ada hujan (curah hujan >= 1 mm) langsung dikategorikan Hari Hujan (HH). Kriteria Hari Tanpa Hujan adalah sebagai berikut:

a. Sangat Pendek : 0 – 5 hari tanpa hujan. b. Pendek : 6 – 10 hari tanpa hujan. c. Menengah : 11 – 20 hari tanpa hujan. d. Panjang : 21 – 30 hari tanpa hujan. e. Sangat Panjang : 31 – 60 hari tanpa hujan. f. Ekstrim : > 60 hari tanpa hujan. 13. FDRS (Fire Danger Rating System)

Suatu sistem untuk menghitung/mengevaluasi tingkat bahaya kebakaran berdasarkan input data cuaca yang terdiri dari data: Suhu, Kelembaban Udara, Curah Hujan dan Kecepatan Angin. FDRS terdiri dari enam komponen, masing-masing menggambarkan aspek yang berbeda dari bahaya kebakaran. Terdapat 3 kode kelembaban dengan model pada bahan bakar permukaan, sub permukaan dan bagian dalam tanah dalam berbagai ukuran dan luasan. Di samping itu ada tiga indeks perilaku bahan bakar yang mengindikasikan potensi tingkat penjalaran, konsumsi bahan bakar dan intensitas kebakaran pada tipe bahan bakar yang standar.

(11)

4 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Pada bulan September 2019, sebagian besar wilayah Sumatera Selatan mengalami curah hujan rendah kurang dari 100 milimeter. Curah hujan menengah antara 100 hingga 150 milimeter terjadi di sebagian kecil Ogan Ilir bagian timur. Analisis sifat hujan menunjukkan sebagian besar wilayah Sumatera Selatan mengalami sifat hujan bawah normal. Wilayah Ogan Ilir bagian timur dan OKI bagian barat mengalami sifat hujan normal hingga atas normal.

Pada bulan Oktober 2019, aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi angin timuran, yaitu massa udara berasal dari benua Australia. Daerah pertemuan dan pusaran angin terdapat di sekitar Laut Natuna Utara, Sumatera bagian utara, serta Papua bagian utara. Belokan angin terdapat di sepanjang ekuator. BMKG memprakirakan Dipole Mode berada pada kondisi DM Positif hingga Netral pada 6 bulan kedepan. ENSO diprediksi berada pada kondisi Netral hingga El Nino Lemah pada 3 bulan kedepan. Rata-rata anomali suhu muka laut wilayah perairan Indonesia menunjukkan kondisi dingin (bawah normal), dengan kisaran anomali suhu muka laut antara -3 sampai 1oC.

Berdasarkan pertimbangan kondisi dinamika atmosfer, pada bulan November 2019, wilayah Sumatera Selatan diprediksi telah memasuki musim hujan dengan curah hujan diprakirakan antara 100 hingga 300 milimeter. Sebagian besar wilayah Sumatera Selatan diprakirakan mengalami sifat hujan bawah normal. Wilayah dengan sifat hujan normal diprakirakan terjadi di pesisir timur Banyuasin, Musi Banyuasin bagian selatan, PALI, Muara Enim bagian barat, Prabumulih, Musi Rawas Utara bagian barat, Empat Lawang bagian timur, Pagar Alam bagian utara, dan sebagian besar Lahat.

Bulan Desember 2019, sebagian besar wilayah Sumatera Selatan diprediksi mengalami curah hujan menengah antara 200 hingga 300 milimeter. Curah hujan tinggi lebih dari 300 milimeter diprakirakan terjadi di wilayah Sumatera Selatan bagian barat di sepanjang Bukit Barisan. Sebagian besar wilayah Sumatera Selatan diprakirakan mengalami sifat hujan normal. Wilayah dengan sifat hujan bawah normal diprakirakan terjadi di sebagian besar Palembang, Banyuasin bagian timur, OKI bagian tengah, Prabumulih bagian timur, Ogan Ilir bagian selatan, OKU bagian utara, dan OKU Timur bagian utara. Wilayah dengan sifat hujan atas normal diprakirakan terjadi di Musi Rawas Utara bagian barat, Lubuk Linggau, Empat Lawang, Pagar Alam, Lahat bagian barat, dan OKU bagian barat.

Bulan Januari 2020, sebagian besar wilayah Sumatera Selatan diprediksi mengalami curah hujan menengah antara 200 hingga 300 milimeter. Curah hujan tinggi lebih dari 300 milimeter diprakirakan terjadi di wilayah Sumatera Selatan bagian barat di sepanjang Bukit Barisan. Sebagian besar wilayah Sumatera Selatan diprakirakan mengalami sifat hujan bawah normal hingga normal. Wilayah dengan sifat hujan atas normal diprakirakan terjadi di Pagar Alam bagian barat dan Lahat bagian barat daya.

(12)

5 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

A. DISTRIBUSI CURAH HUJAN BULAN SEPTEMBER 2019

Distribusi curah hujan bulan September 2019 berdasarkan data yang diterima dari Stasiun/Pos hujan kerjasama di wilayah Sumatera Selatan disajikan sebagai berikut:

Gambar 1. Distribusi Curah Hujan Bulan September 2019 Tabel 1. Distribusi Curah Hujan Bulan September 2019

CURAH HUJAN (mm)

KABUPATEN /

KOTA KECAMATAN

0 – 20

Empat Lawang Sebagian besar kecamatan di Kab. Empat Lawang Pagar Alam Seluruh kecamatan di Kota Pagar Alam

Lahat Sebagian besar kecamatan di Kab. Lahat PALI Penukal

Muara Enim

Belimbing, Gelumbang, Kelekar, Lawang Kidul, Lembak, Lubai, Lubai Ulu, Muara Belida, Muara Enim, Rambang, Semendo Darat Laut, Sungai Rotan, Tanjung Agung

(13)

6 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN / KOTA KECAMATAN 0 – 20

Ogan Ilir Pemulutan Selatan

OKI Jejawi, Mesuji Makmur, SP Padang OKU

Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang, Lubuk Raja, Muara Jaya, Pengandonan, Semidang Aji, Ulu Ogan

OKU Timur

Belitang, Belitang II, Belitang III, Belitang Jaya, Belitang Madang Raya, Belitang Mulya, BP Bangsa Raja, BP Peliung, Buay Madang, Buay Madang Timur, Madang Suku II, Madang Suku III

20 – 50

Palembang Sebagian besar kecamatan di Kota Palembang Banyuasin

Air Kumbang, Air Salek, Banyuasin II, Betung, Muara Padang, Muara Sugihan, Pulau Rimau, Tanjung Lago, Tungkal Ilir

Musi Banyuasin Sebagian besar kecamatan di Kab. Musi Banyuasin Musi Rawas

Utara Sebagian besar kecamatan di Kab. Musi Rawas Utara Musi Rawas BTS Ulu, Jayaloka, Muara Kelingi, Muara Lakitan,

Selangit, Suka Karya, MTP Kepungut Lubuk Linggau Seluruh kecamatan di Kota Lubuk Linggau Empat Lawang Saling, Talang Padang, Tebing Tinggi

Lahat Tanjung Sakti Pumi

PALI Sebagian besar kecamatan di Kab. PALI Muara Enim

Belida Darat, Benakat, Gunung Megang, Rambang Dangku, Semendo Darat Tengah, Semendo Darat Ulu, Ujan Mas

Prabumulih Seluruh kecamatan di Kota Prabumulih Ogan Ilir Sebagian besar kecamatan di Kab. Ogan Ilir

OKI

Air Sugihan, Cengal, Lempuing, Mesuji, Mesuji Raya, Pampangan, Pangkalan Lampam, Sungai Menang, Tulung Selapan

OKU Lengkiti, Peninjauan, Sinar Peninjauan, Sosoh Buah Rayap

OKU Timur

Bunga Mayang, Jayapura, Madang Suku I, Martapura, Semendawai Barat, Semendawai Suku III, Semendawai Timur

(14)

7 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN / KOTA KECAMATAN 50 – 100

Banyuasin Makarti Jaya, Muara Telang, Sumber Marga Telang Musi Banyuasin Plakat Tinggi

Musi Rawas

Utara Nibung

Musi Rawas Megang Sakti, Muara Beliti, Purwodadi, STL Ulu Terawas, Sumber Harta, Tuah Negeri, Tugumulyo Ogan Ilir Lubuk Keliat, Muara Kuang

OKI Kayu Agung, Lempuing Jaya, Pedamaran, Pedamaran Timur, Tanjung Lubuk, Teluk Gelam

OKU Timur Cempaka

OKU Selatan Buana Pemaca, Simpang

100 – 150 Ogan Ilir Kandis, Rantau Alai

B. ANALISIS SIFAT HUJAN BULAN SEPTEMBER 2019

Hasil analisis sifat hujan bulan September 2019 berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan kerjasama di wilayah Sumatera Selatan disajikan sebagai berikut:

(15)

8 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Tabel 2. Analisis Sifat Hujan Bulan September 2019

SIFAT HUJAN KABUPATEN /

KOTA KECAMATAN

BAWAH NORMAL

Palembang Seluruh kecamatan di Kota Palembang Banyuasin Seluruh kecamatan di Kab. Banyuasin

Musi

Banyuasin Seluruh kecamatan di Kab. Musi Banyuasin Musi Rawas

Utara Seluruh kecamatan di Kab. Musi Rawas Utara Musi Rawas Seluruh kecamatan di Kab. Musi Rawas Lubuk Linggau Seluruh kecamatan di Kota Lubuk Linggau Empat Lawang Seluruh kecamatan di Kab. Empat Lawang

Pagar Alam Seluruh kecamatan di Kota Pagar Alam Lahat Seluruh kecamatan di Kab. Lahat

PALI Seluruh kecamatan di Kab. PALI

Muara Enim Seluruh kecamatan di Kab. Muara Enim Prabumulih Seluruh kecamatan di Kota Prabumulih

Ogan Ilir Sebagian besar kecamatan di Kota Ogan Ilir OKI Sebagian besar kecamatan di Kota OKI

OKU Seluruh kecamatan di Kab. OKU

OKU Timur Seluruh kecamatan di Kab. OKU Timur OKU Selatan Seluruh kecamatan di Kab. OKU Selatan

NORMAL Ogan Ilir Lubuk Keliat

OKI Lempuing Jaya

ATAS NORMAL

Ogan Ilir Kandis, Rantau Alai

(16)

9 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

C. INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN BULAN SEPTEMBER 2019

Informasi jumlah hari hujan bulan September 2019 berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan kerjasama di wilayah Sumatera Selatan disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3. Jumlah Hari Hujan Bulan September 2019

HARI HUJAN KABUPATEN /

KOTA LOKASI

< 10 hari

Palembang Sako, Sukarame, Plaju, Kertapati

Banyuasin Sembawa, Talang Kelapa, Muara Padang, Tanjung Lago

Musi Banyuasin

Babat Toman, Sekayu, Sungai Lilin, Bayung Lencir, Plakat Tinggi, Keluang, Sungai Keruh, Lais, Sanga Desa, Batanghari Leko, Tungkal Jaya, Lawang Wetan Musi Rawas

Utara Karang Dapo

Musi Rawas Tegal Rejo, Srikaton, Purwodadi, Muara Kelingi Empat Lawang Pendopo, Ulu Musi, Pasma Air Keruh, Talang Padang

Pagar Alam Pagar Alam Selatan

Lahat

Lahat, Merapi Timur, Merapi Selatan, Merapi Barat, Pulau Pinang, Pagar Gunung, Tanjung Tebat, Kota Agung, Mulak Ulu, Tanjung Sakti Pumi, Tanjung Sakti Pumu, Pajar Bulan, Jarai, Muara Payang, Gumai Talang, Pseksu, Kikim Timur, Kikim Selatan, Kikim Tengah, Kikim Barat

Muara Enim Muara Enim, Lembak, Gunung Megang, Gelumbang, Ujan Mas, Semendo Darat Laut, Rambang, Lubai

Prabumulih Cambai

Ogan Ilir Sungai Pinang

OKI Kayu Agung, Lempuing, SP. Padang, Tulung Selapan, Pampangan, Jejawi

OKU Baturaja Timur, Semidang Aji, Lubuk Batang OKU Timur Belitang, Buay Madang

OKU Selatan Buay Rawan, Banding Agung, Simpang

10 – 20 hari – –

(17)

10 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

D. INFORMASI CURAH HUJAN EKSTRIM HARIAN SEPTEMBER 2019

Informasi curah hujan ekstrim yang terjadi pada bulan September 2019 berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan kerjasama di wilayah Sumatera Selatan disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4. Curah Hujan Ekstrim Bulan September 2019

KRITERIA KABUPATEN /

KOTA LOKASI

LEBAT 51 – 100 mm/hari

Muara Enim Muara Enim

OKI Kayu Agung

OKU Selatan Banding Agung

SANGAT LEBAT > 100 mm/hari – –

E. INFORMASI KEJADIAN BENCANA HIDROMETEOROLOGIS DI SUMATERA SELATAN BULAN SEPTEMBER 2019

Informasi kejadian bencana hidrometeorologis di wilayah Sumatera Selatan pada bulan September 2019 yang bersumber dari media cetak yang terbit di Kota Palembang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5. Kejadian Bencana Hidrometeorologis Bulan September 2019

NO TANGGAL KEJADIAN LOKASI DAMPAK

1. 10 September 2019 Kebakaran Hutan dan Lahan (Kabut Asap) Desa Soak Batok, Kec. Indralaya Utara, Kab. Ogan Ilir

 Sejumlah masyarakat mengalami iritasi mata dan tenggorokan.  Asap menyebabkan jarak pandang

berkisar 1 – 8 km, dengan jarak pandang terendah terjadi pada pukul 06.00.

(Sriwijaya Post, 11 September 2019)

2. 10

September 2019

Kekeringan Kec. Kayu Agung, Kab. OKI

 Sumur warga kering dan tidak dapat dipakai untuk keperluan sehari-hari.

 Terbatasnya pasokan air, sehingga masyarakat mencari alternatif lain dengan membeli air isi ulang. (Sriwijaya Post, 11 September 2019)

(18)

11 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

3. 11

September 2019

Kabut Asap Kota

Palembang

 Jarak pandang kurang lebih 50 meter.

(Sriwijaya Post, 13 September 2019)

4. 15 September 2019 Kebakaran Hutan dan Lahan (Kabut Asap) Desa Babatan Saudagar, Kec. Pemulutan, Kab. Ogan Ilir

 Api menghanguskan perkebunan karet dan sawit milik masyarakat dan perusahaan.

 Tercatat 50 hektar lahan terbakar.  Kebakaran semakin meluas dan

mendekati rumah warga.

(Sriwijaya Post, 16 September 2019)

5. 15 September 2019 Kebakaran Hutan dan Lahan (Kabut Asap) Desa Sungai Rambutan, Kec. Indralaya Utara, Kab. Ogan Ilir

 Warga kesulitan untuk tidur khawatir sewaktu-waktu terjadi kebakaran karena di sekitar rumah terdapat lahan gambut.

 Minimnya pasokkan air.

 Sekitar 20 hektar lahan terbakar. (Sriwijaya Post, 16 September 2019)

6. 15 September 2019 Kebakaran Hutan dan Lahan, Kekeringan Kec. Abab, Kab. PALI

 Titik api meluas dan semakin bertambah membuat masyarakat yang memiliki perkebunan karet khawatir kebunnya terbakar dan mereka memilih untuk tidur di kebun karet selama beberapa hari.  Api sulit dipadamkan karena

kurangnya pasokan air dan peralatan yang kurang memadai. (Sriwijaya Post, 16 September 2019)

7. 16 September 2019 Kebakaran Hutan dan Lahan (Kabut Asap) Kawasan jalan Tol Palembang – Indralaya

 Makin pekatnya kabut asap pasca kebakaran lahan mengakibatkan jarak pandang di kawasan jalan Tol terbatas.

 Jarak pandang akan sangat berkurang pada pagi dan sore hari. (Sriwijaya Post, 17 September 2019)

8. 19 September 2019 Kebakaran Hutan dan Lahan (Kabut Asap) Kota Palembang

 Kualitas udara di Kota Palembang menunjukkan angka tidak sehat pada siang hari dan berbahaya pada pagi hari.

(19)

12 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

 Pelajar menggunakan masker pada saat proses belajar mengajar. (Sriwijaya Post, 20 September 2019)

9. 19 September 2019 Kebakaran Hutan dan Lahan (Kabut Asap) Kota Palembang

 Jumlah masyarakat yang

menderita ISPA mengalami

peningkatan hingga 20% dari bulan Juli hingga Agustus.

(Sriwijaya Post, 20 September 2019)

10. 19 September 2019 Kebakaran Hutan dan Lahan (Kabut Asap) Kota Palembang, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II

 Rendahnya jarak pandang yang berkisar 500 – 800 meter dengan kelembapan 82 – 92% dan keadaan cuaca asap (smoke) membuat keberangkatan 6 penerbangan dari beberapa maskapai tertunda, terutama pada pagi hari.

(20)

13 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 A. KONDISI DINAMIKA ATMOSFER 1. Kondisi Angin dan Monsun

Pada awal Oktober 2019, aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi angin timuran, yaitu massa udara berasal dari Benua Australia. Daerah pertemuan dan pusaran angin terdapat di sekitar Laut Natuna Utara, Sumatera bagian utara, serta Papua bagian utara. Pada pertengahan Oktober, aliran massa udara diprediksi masih didominasi angin timuran. Daerah pertemuan angin terdapat di sekitar utara Kalimantan. Belokan angin terjadi di sepanjang wilayah ekuator. Pada November 2019, angin monsun Asia mulai memasuki wilayah Indonesia bagian utara. Daerah pertemuan angin terbentuk di sekitar 3o LU pada November 2019 dan sekitar ekuator pada Desember 2019.

Monsun Asia tidak aktif pada awal Oktober dan diprediksi mendekati kondisi klimatologisnya hingga awal November 2019. Monsun Australia aktif pada awal Oktober dan diprediksi menguat hingga awal November 2019. Hal ini berpotensi menghambat pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian selatan hingga awal November.

2. ENSO (El Nino Southern Oscillation)

ENSO merupakan fenomena global dari anomali suhu muka laut di daerah Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3.4). Apabila suhu permukaan laut di daerah tersebut hangat atau anomali suhu muka laut positif (lebih panas dari rata-ratanya) dikenal dengan nama El Nino. Sedangkan kebalikannya, yaitu La Nina ditandai dengan mendinginnya suhu permukaan laut di Ekuator Pasifik Tengah atau anomali suhu muka laut di daerah tersebut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya). Pengaruh El Nino/La Nina di Indonesia sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Selain itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino/La Nina.

Analisis ENSO hingga awal Oktober 2019 berada pada kategori Netral. BMKG memprediksi ENSO hingga tiga bulan kedepan berada pada kondisi Netral - El Nino Lemah.

3. Dipole Mode

Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut dan atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu permukaan laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu permukaan laut tersebut disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). Untuk DMI positif, umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan DMI negatif berdampak pada meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat.

Analisis Dipole Mode hingga awal Oktober 2019 berada pada kategori DM Positif. BMKG memprediksi Dipole Mode hingga 6 bulan kedepan berada pada kondisi DM Positif hingga Netral.

III. PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOVEMBER, DESEMBER 2019,

DAN JANUARI 2020

(21)

14 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 4. Suhu Muka Laut Perairan Indonesia

Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin berpotensi sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya suhu permukaan laut panas berpotensi banyaknya uap air di atmosfer.

Rata-rata anomali suhu perairan Indonesia menunjukkan kondisi dingin (bawah normal), dengan kisaran anomali suhu muka laut antara -3 sampai 1oC. Suhu muka laut

yang lebih dingin dari rata-ratanya (anomali negatif) terjadi di sebagian besar perairan Indonesia, kecuali perairan Sumatera bagian utara dan perairan utara Papua.

Bulan Oktober 2019, anomali suhu muka laut diprediksi dingin. Bulan November 2019, anomali suhu muka laut diprediksi menuju kondisi Normal, kecuali Samudera Hindia sebelah selatan Sumatera dan Jawa diprediksi masih dingin. Bulan Desember 2019 hingga Maret 2020, anomali suhu muka laut diprediksi didominasi normal hingga hangat.

B. PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOVEMBER 2019

1. Prakiraan Probabilistik Curah Hujan Bulan November 2019

Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, prakiraan probabilistik curah hujan bulan November 2019 Provinsi Sumatera Selatan disajikan sebagai berikut:

(22)

15 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

2. Prakiraan Curah Hujan Bulan November 2019

Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan November 2019 Provinsi Sumatera Selatan disajikan sebagai berikut:

Gambar 4. Prakiraan Curah Hujan Bulan November 2019 Tabel 6. Prakiraan Curah Hujan Bulan November 2019

CURAH HUJAN (mm)

KABUPATEN /

KOTA KECAMATAN

100 – 150

OKI Cengal, Mesuji Makmur, Pangkalan Lampam, Sungai Menang, Tulung Selapan

OKU Timur Belitang, Belitang III, Belitang Jaya, Belitang Madang Raya, Buay Madang Timur

150 – 200

Palembang Seluruh kecamatan di Kota Palembang Banyuasin Sebagian besar kecamatan di Kab. Banyuasin Musi Banyuasin Bayung Lincir, Lalan, Sungai Lilin, Tungkal Jaya

Musi Rawas Sebagian besar kecamatan di Kab. Musi Rawas Lubuk Linggau Seluruh kecamatan di Kota Lubuk Linggau

(23)

16 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN / KOTA KECAMATAN 150 – 200

Muara Enim Lubai, Lubai Ulu, Muara Belida

Ogan Ilir Sebagian besar kecamatan di Kab. Ogan Ilir OKI Sebagian besar kecamatan di Kab. OKI

OKU Baturaja Timur, Lengkiti, Lubuk Batang, Lubuk Raja, Peninjauan, Sinar Peninjauan, Sosoh Buah Rayap OKU Timur Sebagian besar kecamatan di Kab. OKU Timur OKU Selatan Sebagian besar kecamatan di Kab. OKU Selatan

200 – 300

Banyuasin Banyuasin II, Makarti Jaya, Rantau Bayur, Sumber Marga Telang

Musi Banyuasin Sebagian besar kecamatan di Kab. Musi Banyuasin Musi Rawas

Utara Seluruh kecamatan di Kab. Musi Rawas Utara

Musi Rawas Megang Sakti, Muara Lakitan, Selangit, STL Ulu Terawas

Empat Lawang Seluruh kecamatan di Kab. Empat Lawang Pagar Alam Seluruh kecamatan di Kota Pagar Alam

Lahat Seluruh kecamatan di Kab. Lahat PALI Seluruh kecamatan di Kab. PALI

Muara Enim Sebagian besar kecamatan di Kab. Muara Enim Prabumulih Seluruh kecamatan di Kota Prabumulih

Ogan Ilir Payaraman, Tanjung Batu

OKU Baturaja Barat, Muara Jaya, Pengandonan, Semidang Aji, Ulu Ogan

(24)

17 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

3. Prakiraan Sifat Hujan Bulan November 2019

Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan sifat hujan bulan November 2019 Provinsi Sumatera Selatan disajikan sebagai berikut:

Gambar 5. Prakiraan Sifat Hujan Bulan November 2019 Tabel 7. Prakiraan Sifat Hujan Bulan November 2019

SIFAT HUJAN KABUPATEN /

KOTA KECAMATAN

BAWAH NORMAL

Palembang Seluruh Kecamatan di Kota Palembang Banyuasin Sebagian besar kecamatan di Kab. Banyuasin Musi Banyuasin Sebagian besar kecamatan di Kab. Musi Banyuasin

Musi Rawas

Utara Sebagian besar kecamatan di Kab. Musi Rawas Utara Musi Rawas Seluruh kecamatan di Kab. Musi Rawas

Lubuk Linggau Seluruh Kecamatan di Kota Lubuk Linggau

Empat Lawang Pendopo, Pendopo Barat, Talang Padang, Tebing Tinggi, Ulu Musi

(25)

18 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 SIFAT HUJAN KABUPATEN /

KOTA KECAMATAN

BAWAH NORMAL

Pagar Alam Dempo Selatan, Dempo Tengah

Lahat Kikim Barat, Kikim Tengah, Kikim Timur, Kota Agung, Merapi Barat, Merapi Timur, Tanjung Sakti Pumi Muara Enim Sebagian besar kecamatan di Kab. Muara Enim

Prabumulih Rambang Kapak Tengah

Ogan Ilir Seluruh Kecamatan di Kab. Ogan Ilir OKI Seluruh Kecamatan di Kab. OKI

OKU Seluruh Kecamatan di Kab. OKU

OKU Timur Seluruh Kecamatan di Kab. OKU Timur OKU Selatan Seluruh Kecamatan di Kab. OKU Selatan

NORMAL

Banyuasin Banyuasin II Musi Banyuasin Sungai Keruh

Musi Rawas

Utara Ulu Rawas

Empat Lawang Lintang Kanan, Muara Pinang, Pasemah Air Keruh, Saling, Sikap Dalam

Pagar Alam Dempo Utara, Pagar Alam Selatan, Pagar Alam Utara

Lahat

Gumay Talang, Gumay Ulu, Jarai, Kikim Selatan, Lahat, Merapi Selatan, Muara Payang, Mulak Ulu, Pagar Gunung, Pajar Bulan, Pseksu, Pulau Pinang, Sukamerindu, Tanjung Sakti Pumu, Tanjung Tebat PALI Seluruh kecamatan di Kab. PALI

Muara Enim Belimbing, Gunung Megang, Lembak, Rambang Dangku, Sungai Rotan, Tanjung Agung

Prabumulih Cambai, Prabumulih Barat, Prabumulih Selatan, Prabumulih Timur, Prabumulih Utara

ATAS

(26)

19 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

C. PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2019

1. Prakiraan Probabilistik Curah Hujan Bulan Desember 2019

Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan probabilistik curah hujan bulan Desember 2019 Provinsi Sumatera Selatan disajikan sebagai berikut:

(27)

20 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

2. Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2019

Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan Desember 2019 Provinsi Sumatera Selatan disajikan sebagai berikut:

Gambar 7. Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2019 Tabel 8. Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2019

CURAH HUJAN (mm)

KABUPATEN /

KOTA KECAMATAN

200 – 300

Palembang Seluruh kecamatan di Kota Palembang Banyuasin Seluruh kecamatan di Kab. Banyuasin Musi Banyuasin Seluruh kecamatan di Kab. Musi Banyuasin

Musi Rawas

Utara Nibung, Rawas Ilir

Musi Rawas Sebagian besar kecamatan di Kab. Musi Rawas Utara Lubuk Linggau Lubuklinggau Selatan II

(28)

21 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN / KOTA KECAMATAN 200 – 300 Muara Enim

Belida Darat, Belimbing, Benakat, Gelumbang, Gunung Megang, Kelekar, Lembak, Lubai, Lubai Ulu, Muara Belida, Rambang, Rambang Dangku, Sungai Rotan, Ujan Mas

Prabumulih Seluruh kecamatan di Kota Prabumulih Ogan Ilir Seluruh kecamatan di Kab. Ogan Ilir

OKI Seluruh kecamatan di Kab. OKI

OKU Lubuk Raja, Peninjauan, Sinar Peninjauan OKU Timur Sebagian besar kecamatan di Kab. OKU Timur

OKU Selatan Banding Agung, Buay Pemaca, BPR Ranau Tengah, Mekakau Ilir, Warkuk Ranau Selatan

300 – 400

Musi Rawas Utara

Karang Dapo, Karang Jaya, Muara Rupit, Rawas Ulu, Ulu Rawas

Musi Rawas Selangit, STL Ulu Terawas, Sumber Harta

Lubuk Linggau Sebagian besar kecamatan di Kota Lubuk Linggau Empat Lawang Seluruh kecamatan di Kab. Empat Lawang

Pagar Alam Seluruh kecamatan di Kota Pagar Alam Lahat Seluruh kecamatan di Kab. Lahat Muara Enim

Lawang Kidul, Muara Enim, Semendo Darat Laut, Semendo Darat Tengah, Semendo Darat Ulu, Tanjung Agung

OKU Sebagian besar kecamatan di Kab. OKU OKU Timur Bunga Mayang, Jayapura

(29)

22 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

3. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2019

Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan sifat hujan bulan Desember 2019 Provinsi Sumatera Selatan disajikan sebagai berikut:

Gambar 8. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2019 Tabel 9. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2019

SIFAT HUJAN KABUPATEN /

KOTA KECAMATAN

BAWAH NORMAL

Palembang Sebagian besar kecamatan di Kota Palembang Banyuasin Air Kumbang, Banyuasin I, Rambutan

Muara Enim Belida Darat, Lubai, Rambang

Prabumulih Prabumulih Selatan, Rambang Kapak Tengah

Ogan Ilir Lubuk Keliat, Muara Kuang, Payaraman, Rambang Kuang, Tanjung Batu

OKI

Cengal, Lempuing, Mesuji Makmur, Pampangan, Pangkalan Lampam, Sungai Menang, Tanjung Lubuk, Tulung Selapan

(30)

23 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 SIFAT HUJAN KABUPATEN /

KOTA KECAMATAN

BAWAH NORMAL

OKU Peninjauan, Sinar Peninjauan

OKU Timur

Belitang, Belitang II, Belitang III, Belitang Jaya, Belitang Madang Raya, Belitang Mulya, Cempaka, Madang Suku I, Semendawai Barat, Semendawai Suku III, Semendawai Timur

NORMAL

Palembang Gandus

Banyuasin Sebagian besar kecamatan di Kab. Banyuasin Musi Banyuasin Sebagian besar kecamatan di Kab. Musi Banyuasin

Musi Rawas

Utara Seluruh kecamatan di Kab. Musi Rawas Utara Musi Rawas Sebagian besar kecamatan di Kab. Musi Rawas Lubuk Linggau Lubuklinggau Utara I

Lahat

Gumay Talang, Gumay Ulu, Kikim Tengah, Kikim Timur, Kota Agung, Lahat, Merapi Barat, Merapi Selatan, Merapi Timur, Mulak Ulu, Pagar Gunung, Pseksu, Pulau Pinang, Tanjung Tebat

PALI Seluruh kecamatan di Kab. PALI

Muara Enim Sebagian besar kecamatan di Kab. Muara Enim Prabumulih Sebagian besar kecamatan di Kota Prabumulih

Ogan Ilir Sebagian besar kecamatan di Kab. Ogan Ilir OKI

Air Sugihan, Jejawi, Kayu Agung, Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Raya, Pedamaran, Pedamaran Timur, SP Padang, Teluk Gelam

OKU Lubuk Batang, Lubuk Raja, Muara Jaya, Ulu Ogan OKU Timur

BP Bangsa Raja, BP Peliung, Buay Madang, Buay Madang Timur, Bunga Mayang, Jayapura, Madang Suku II, Madang Suku III, Martapura

OKU Selatan Seluruh kecamatan di Kab. OKU Selatan

ATAS NORMAL

Musi Rawas MTP Kepungut

Lubuk Linggau Sebagian besar kecamatan di Kota Lubuk Linggau Empat Lawang Sebagian besar kecamatan di Kab. Empat Lawang

(31)

24 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 SIFAT HUJAN KABUPATEN /

KOTA KECAMATAN

ATAS NORMAL

Lahat

Jarai, Kikim Barat, Kikim Selatan, Muara Payang, Pajar Bulan, Sukamerindu, Tanjung Sakti Pumi, Tanjung Sakti Pumu

OKU Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lengkiti,

Pengandonan, Semidang Aji, Sosoh Buah Rayap

D. PRAKIRAAN HUJAN BULAN JANUARI 2020

1. Prakiraan Probabilistik Curah Hujan Bulan Januari 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan probabilistik curah hujan bulan Januari 2020 Provinsi Sumatera Selatan disajikan sebagai berikut:

(32)

25 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

2. Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan Januari 2020 Provinsi Sumatera Selatan disajikan sebagai berikut:

Gambar 10. Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2020 Tabel 10. Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2020

CURAH HUJAN (mm)

KABUPATEN /

KOTA KECAMATAN

200 – 300

Palembang Seluruh kecamatan di Kota Palembang Banyuasin Seluruh kecamatan di Kab. Banyuasin Musi Banyuasin Seluruh kecamatan di Kab. Musi Banyuasin

Musi Rawas Utara

Karang Dapo, Muara Rupit, Nibung, Rawas Ilir, Rawas Ulu

Musi Rawas Megang Sakti, Muara Kelingi, Muara Lakitan PALI Seluruh kecamatan di Kab. PALI

Muara Enim Sebagian besar kecamatan di Kab. Muara Enim Prabumulih Seluruh kecamatan di Kota Prabumulih

(33)

26 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN / KOTA KECAMATAN 200 – 300

Ogan Ilir Seluruh kecamatan di Kab. Ogan Ilir OKI Seluruh kecamatan di Kab. OKI

OKU Lubuk Batang, Lubuk Raja, Peninjauan, Sinar Peninjauan

OKU Timur Sebagian besar kecamatan di Kab. OKU Timur

300 – 400

Musi Rawas

Utara Karang Jaya

Musi Rawas Sebagian besar kecamatan di Kab. Musi Rawas Lubuk Linggau Seluruh kecamatan di Kota Lubuk Linggau Empat Lawang Seluruh kecamatan di Kab. Empat Lawang

Lahat Seluruh kecamatan di Kab. Lahat Muara Enim

Lawang Kidul, Muara Enim, Semendo Darat Laut, Semendo Darat Tengah, Semendo Darat Ulu, Tanjung Agung, Ujan Mas

OKU

Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lengkiti, Muara Jaya, Pengandonan, Semidang Aji, Sosoh Buah Rayap, Ulu Ogan

OKU Timur Bunga Mayang, Jayapura, Martapura OKU Selatan Seluruh kecamatan di Kab. OKU Selatan

(34)

27 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 3. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan sifat hujan bulan Januari 2020 Provinsi Sumatera Selatan disajikan sebagai berikut:

Gambar 11. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2020 Tabel 11. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2020

SIFAT HUJAN KABUPATEN /

KOTA KECAMATAN

BAWAH NORMAL

Palembang Alang-Alang Lebar, Sako, Sukarame

Banyuasin Air Kumbang, Banyuasin I, Pulau Rimau, Talang Kelapa, Tanjung Lago, Tungkal Ilir

Musi Banyuasin

Babat Toman, Batanghari Leko, Keluang, Lalan, Lawang Wetan, Plakat Tinggi, Sanga Desa, Tungkal Jaya

Musi Rawas

Utara Rawas Ilir

Lahat

Gumay Talang, Gumay Ulu, Kikim Selatan, Kikim Tengah, Kikim Timur, Lahat, Merapi Barat, Merapi Selatan, Merapi Timur, Mulak Ulu, Pagar Gunung, Pseksu, Pulau Pinang, Tanjung Tebat

(35)

28 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 SIFAT HUJAN KABUPATEN /

KOTA KECAMATAN

BAWAH NORMAL

Muara Enim Belida Darat, Gelumbang, Kelekar, Lembak, Lubai, Lubai Ulu, Rambang, Semendo Darat Laut

Prabumulih Prabumulih Selatan, Prabumulih Timur, Rambang Kapak Tengah

Ogan Ilir Lubuk Keliat, Muara Kuang, Payaraman, Rambang Kuang, Tanjung Batu

OKI Cengal, Lempuing, Mesuji Makmur, Sungai Menang, Tanjung Lubuk, Tulung Selapan

OKU Peninjauan, Sinar Peninjauan

OKU Timur Sebagian besar kecamatan di Kab. OKU Timur

NORMAL

Palembang Sebagian besar kecamatan di Kota Palembang Banyuasin Sebagian besar kecamatan di Kab. Banyuasin

Musi Banyuasin Babat Supat, Bayung Lincir, Lais, Sekayu, Sungai Keruh, Sungai Lilin

Musi Rawas

Utara Sebagian besar kecamatan di Kab. Musi Rawas Utara Musi Rawas Seluruh kecamatan di Kab. Musi Rawas

Lubuk Linggau Seluruh kecamatan di Kota Lubuk Linggau Empat Lawang Seluruh kecamatan di Kab. Empat Lawang

Lahat Jarai, Kikim Barat, Kota Agung, Muara Payang, Pajar Bulan, Sukamerindu

Pagar Alam Dempo Selatan, Pagar Alam Selatan, Pagar Alam Utara

PALI Seluruh kecamatan di Kab. PALI

Muara Enim

Belimbing, Benakat, Gunung Megang, Lawang Kidul, Muara Belida, Muara Enim, Rambang Dangku, Semendo Darat Tengah, Semendo Darat Ulu, Sungai Rotan, Tanjung Agung, Ujan Mas

Prabumulih Cambai, Prabumulih Barat, Prabumulih Utara

Ogan Ilir

Indralaya, Indralaya Selatan, Indralaya Utara, Kandis, Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan, Rantau Alai, Rantau Panjang, Sungai Pinang, Tanjung Raja

OKI

Air Sugihan, Jejawi, Kayu Agung, Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Raya, Pampangan, Pangkalan Lampam, Pedamaran, Pedamaran Timur, SP Padang, Teluk Gelam

(36)

29 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 SIFAT HUJAN KABUPATEN /

KOTA KECAMATAN

NORMAL

OKU Sebagian besar kecamatan di Kab. OKU OKU Timur Bunga Mayang, Jayapura, Martapura OKU Selatan Seluruh kecamatan di Kab. OKU Selatan

ATAS NORMAL

Lahat Tanjung Sakti Pumi, Tanjung Sakti Pumu Pagar Alam Dempo Tengah, Dempo Utara

(37)

30 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

A. ANALISIS TINGKAT KEKERINGAN BULAN SEPTEMBER 2019

Hasil analisis tingkat kekeringan dengan metode SPI (Standardized Precipitation

Index) berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan kerjasama di

wilayah Sumatera Selatan bulan September 2019 disajikan sebagai berikut:

Gambar 12. Analisis Tingkat Kekeringan Bulan September 2019

(38)

31 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Tabel 12. Analisis Tingkat Kekeringan Bulan September 2019

KABUPATEN / KOTA

TINGKAT KEKERINGAN SANGAT

KERING KERING AGAK KERING NORMAL

Palembang - - - Keseluruhan

Banyuasin - - - Keseluruhan

Musi

Banyuasin - - - Sebagian besar

Musi Rawas

Utara - Sebagian besar

Nibung, Rawas

Ilir, Rawas Ulu -

Musi Rawas - Sebagian besar

BTS Ulu, Jayaloka, Muara Kelingi, Muara Lakitan, MTP Kepungut, Tugumulyo - Lubuk Linggau - Keseluruhan - - Empat

Lawang - - Sebagian besar Tebing Tinggi

Pagar Alam - Sebagian besar Dempo Selatan,

Dempo Tengah -

Lahat - Jarai Sebagian besar

Gumay Talang, Gumay Ulu, Lahat, Merapi Barat, Merapi Selatan, Mulak Ulu, Pagar Gunung, Pulau Pinang, Tanjung Sakti Pumi, Tanjung Tebat

PALI - - Tanah Abang Sebagian besar

Muara Enim - - Belimbing, Muara Enim, Rambang, Rambang Dangku Sebagian besar

(39)

32 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 KABUPATEN

/ KOTA

TINGKAT KEKERINGAN SANGAT

KERING KERING AGAK KERING NORMAL

Prabumulih - - Prabumulih

Barat Sebagian besar

Ogan Ilir - - - Keseluruhan

OKI - - - Keseluruhan OKU - - - Keseluruhan OKU Timur - - BP Bangsa Raja, BP Peliung, Buay Madang, Buay Madang Timur Sebagian besar

OKU Selatan - - - Keseluruhan

B. PERINGATAN KEKERINGAN METEOROLOGIS BULAN NOVEMBER 2019

Suatu wilayah diperingatkan akan mengalami kekeringan jika di wilayah tersebut pada bulan berikutnya turun hujan dengan jumlah kurang dari hujan minimum. Hujan minimum yaitu batas jumlah curah hujan minimum yang harus dicapai oleh suatu wilayah untuk dinyatakan tidak mengalami kekeringan. Wilayah yang diprakirakan mengalami kekeringan jika jumlah curah hujan bulan November 2019 kurang dari hujan minimumnya tersaji pada Tabel 13.

Tabel 13. Hujan Minimum Untuk Peringatan Kekeringan Bulan November 2019

KABUPATEN / KOTA WILAYAH HUJAN MINIMUM (mm)

Palembang Sako Plaju Sukarame Ilir Timur I Ilir Barat I 342 330 330 349 218 Banyuasin Mariana Musi Landas 251 292 Musi Banyuasin Babat Toman Bayung Lencir Lais Sekayu Sungai Lilin 327 15 203 289 294

(40)

33 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Empat Lawang Tebing Tinggi 218

Musi Rawas Srikaton

Tugumulyo

282 360

Pagar Alam Gunung Dempo 258

Lahat Jarai Kikim Tengah Kikim Timur Lahat Merapi Barat Tanjung Sakti Pumi

Tanjung Tebat 146 293 322 333 324 291 178 Muara Enim Gelumbang Gunung Megang Lembak Muara Enim Rambang Dangku 251 383 302 305 355

Ogan Ilir Indralaya

Tanjung Raja 2 269 OKI Celikah Lempuing Pampangan Tulung Selapan 14 252 13 283

OKU Timur Belitang

Buay Madang

282 262

(41)

34 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

C. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN BULAN NOVEMBER 2019

Berdasarkan prakiraan curah hujan bulan November 2019, maka prakiraan tingkat kekeringan dengan metode SPI (Standardized Precipitation Index) bulan November 2019 Provinsi Sumatera Selatan disajikan sebagai berikut:

(42)

35 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Tabel 14. Prakiraan Tingkat Kekeringan Bulan November 2019

KABUPATEN / KOTA

TINGKAT KEKERINGAN SANGAT

KERING KERING AGAK KERING NORMAL

Palembang - - Sebagian besar

Bukit Kecil, Gandus, Ilir Barat I, Ilir Timur II, Kertapati, Seberang Ulu I

Banyuasin - - Sebagian besar

Air Salek, Makarti Jaya, Muara Padang, Muara Sugihan

Musi Banyuasin - - Sebagian besar Bayung Lincir

Musi Rawas Utara - - Keseluruhan - Musi Rawas - BTS Ulu, Muara Kelingi, Suka Karya Sebagian besar -

Lubuk Linggau - - Keseluruhan -

Empat Lawang - - Sebagian besar Tebing Tinggi

Pagar Alam - - Keseluruhan -

Lahat Merapi Barat

Gumay Talang, Kikim Barat, Kikim Selatan, Kikim Tengah, Kikim Timur, Lahat, Merapi Selatan, Pseksu Sebagian besar Mulak Ulu, Tanjung Sakti Pumi, Tanjung Tebat

PALI - Tanah Abang Sebagian besar -

Muara Enim - Belimbing, Lawang Kidul, Rambang, Rambang Dangku, Tanjung Agung Sebagian besar - Prabumulih - Prabumulih

(43)

36 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 KABUPATEN /

KOTA

TINGKAT KEKERINGAN SANGAT

KERING KERING AGAK KERING NORMAL

Ogan Ilir - - Pemulutan, Sungai Pinang, Tanjung Raja Sebagian besar OKI - - Cengal, Lempuing, Mesuji, Mesuji Makmur, Sungai Menang, Tulung Selapan Sebagian besar OKU - - Keseluruhan -

OKU Timur - - Sebagian besar

BP Bangsa Raja, BP Peliung, Buay Madang, Cempaka, Semendawai Barat, Semendawai Timur

OKU Selatan - Sebagian besar

Mekakau Ilir, Simpang Sungai

Are, Tiga Dihaji

Warkuk Ranau Selatan, Muaradua, Buay Rawan, BPR Ranau Tengah, Buay Pemaca, Buana Pemaca, Banding Agung

(44)

37 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 A. TINGKAT KETERSEDIAAN AIR TANAH

Tingkat ketersediaan air tanah di suatu wilayah dihitung berdasarkan neraca air lahan, yang merupakan selisih dari jumlah air yang diterima lahan dan kehilangan air dari lahan melalui proses evapotranspirasi. Asumsi dalam perhitungan neraca air adalah bahwa air yang diterima lahan hanya berasal dari curah hujan dan kedalaman tinjau tanah adalah satu meter dengan kondisi tanah homogen. Daerah dengan ketersediaan air tanah cukup menunjukkan bahwa cadangan kebutuhan air bagi tanaman masih dapat terpenuhi meskipun dengan sistem lahan tadah hujan.

Hasil analisis tingkat ketersediaan air tanah berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan kerjasama di Sumatera Selatan bulan September 2019 disajikan sebagai berikut:

Gambar 14. Analisis Ketersediaan Air Tanah Bulan September 2019

(45)

38 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Tabel 15. Analisis Tingkat Ketersediaan Air Tanah Bulan September 2019

KABUPATEN / KOTA

KETERSEDIAAN AIR TANAH

KURANG SEDANG CUKUP

Palembang Seluruh kecamatan - -

Banyuasin Sebagian besar

kecamatan Muara Padang -

Musi Banyuasin

Babat Toman, Batanghari Leko, Lais,

Lalan, Sanga Desa, Sekayu, Sungai Keruh, Tungkal Jaya

Babat Supat, Bayung Lincir, Keluang, Lawang Wetan, Plakat Tinggi, Sungai

Lilin

-

Musi Rawas Utara - Seluruh kecamatan -

Musi Rawas - Seluruh kecamatan -

Lubuk Linggau - Seluruh kecamatan -

Empat Lawang Ulu Musi Sebagian besar

kecamatan -

Pagar Alam - Seluruh kecamatan -

Lahat

Gumay Talang, Kikim Barat, Kikim Selatan, Kikim Tengah, Kikim Timur, Lahat, Merapi

Barat, Merapi Selatan, Merapi

Timur

Gumay Ulu, Jarai, Muara Payang, Mulak

Ulu, Pagar Gunung, Pajar Bulan, Pseksu,

Pulau Pinang, Sukamerindu, Tanjung Sakti Pumi, Tanjung Sakti Pumu,

Tanjung Tebat

Kota Agung

PALI Seluruh kecamatan - -

Muara Enim Sebagian besar

kecamatan

Semendo Darat Laut, Semendo Darat Ulu, Tanjung Agung, Ujan

Mas

Semendo Darat Tengah

Prabumulih Seluruh kecamatan - -

Ogan Ilir Indralaya, Indralaya Selatan, Indralaya Utara, Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan,

Kandis, Lubuk Keliat, Muara Kuang, Payaraman, Rambang

Kuang, Rantau Alai, Rantau Panjang,

Sungai Pinang,

(46)

39 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 KABUPATEN /

KOTA

KETERSEDIAAN AIR TANAH

KURANG SEDANG CUKUP

Tanjung Batu, Tanjung Raja

OKI

Air Sugihan, Jejawi, Lempuing, Pampangan, Pangkalan Lampam,

SP Padang, Tulung Selapan

Cengal, Kota Kayu Agung, Mesuji, Mesuji Makmur, Mesuji Raya, Pedamaran, Pedamaran Timur, Sungai Menang Lempuing Jaya, Tanjung Lubuk, Teluk

Gelam

OKU Sebagian besar

kecamatan Lengkiti, Ulu Ogan -

OKU Timur Sebagian besar

kecamatan

Belitang II, Bunga Mayang, Cempaka,

Jayapura, Semendawai Barat, Semendawai Suku III

-

OKU Selatan - Sebagian besar

kecamatan Banding Agung

B. ANALISIS KADAR AIR TANAH VOLUMETRIK

Pengukuran Kadar Air Tanah Volumetrik (VWC) dilakukan dengan menggunakan alat TDR300 Soil Moisture Meter (Fieldscout). TDR (Time Domain Reflectometry) adalah teknologi yang dapat menentukan kadar air volumetrik di tanah dengan cepat dan akurat. Unit standar yang digunakan adalah VWC yaitu Volumetric Water Content. Nilai pengukuran tersebut adalah dalam % VWC. Pengukuran kadar air tanah volumetrik dilakukan setiap dasarian di Stasiun Klimatologi Palembang.

1. Analisis Kadar Air Tanah Volumetrik Dasarian I September 2019

(47)

40 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Pengukuran sampel kelembapan tanah pada dasarian I Bulan September 2019 dilakukan tanggal 10 September 2019 pada 9 titik di taman alat Stasiun Klimatologi Palembang. Kadar air tanah volumetrik maksimum tercatat 15.4% VWC, kadar air tanah volumetrik minimum adalah 2.7% VWC, sedangkan rata-rata kadar air tanah volumetrik sebesar 9.7% VWC. Jenis tanah yang ada di Stasiun Klimatologi Palembang adalah tanah lempung liat. Menurut ICT International, tanah berada pada kapasitas lapang apabila hasil pengukuran tensiometer bernilai antara -33 sampai -1. Nilai kadar air tanah volumetrik rata-rata 9.7% dan nilai tensiometer pada dasarian I September 2019 sebesar -3.3 kPa atau -3.3 centibars menunjukkan ketersediaan air tanah masih berada pada kapasitas lapang.

2. Analisis Kadar Air Tanah Volumetrik Dasarian II September 2019

Pengukuran sampel kelembapan tanah pada dasarian II Bulan September 2019 tidak dilakukan karena pelaksanaan pemeliharaan alat.

3. Analisis Kadar Air Tanah Volumetrik Dasarian III September 2019

Gambar 16. Analisis Kadar Air Tanah Volumetrik Dasarian III September 2019 Pengukuran sampel kelembapan tanah pada dasarian III September 2019 dilakukan tanggal 30 September 2019 pada 9 titik di taman alat Stasiun Klimatologi Palembang. Kadar air tanah volumetrik maksimum tercatat 14.9% VWC, kadar air tanah volumetrik minimum 5.1% VWC, dan rata-rata kadar air tanah volumetrik 10.7% VWC. Jenis tanah yang ada di Palembang adalah tanah lempung liat. Menurut ICT International, tanah berada pada kapasitas lapangnya apabila hasil pengukuran tensiometer bernilai antara -33 hingga -1. Nilai kadar air tanah volumetrik rata-rata 10.7% dan nilai tensiometer -0.2 kPa atau -0.2 centibars menunjukkan kadar air tanah masih berada pada kapasitas lapang.

(48)

41 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Hasil monitoring hari tanpa hujan berturut-turut berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan kerjasama di wilayah Sumatera Selatan sampai dengan tanggal 10 Oktober 2019 disajikan sebagai berikut:

Gambar 17. Monitoring Hari Tanpa Hujan Pemutakhiran 10 Oktober 2019 Tabel 16. Monitoring Hari Tanpa Hujan Pemutakhiran 10 Oktober 2019

KRITERIA KABUPATEN /

KOTA DAERAH

Masih Ada Hujan

Musi Banyuasin Sungai Keruh

Musi Rawas Tugumulyo, Purwodadi

Empat Lawang Pendopo, Talang Padang

Lahat Kikim Barat

Sangat Pendek (1 – 5 hari)

Banyuasin Sembawa, Talang Kelapa, Muara Padang

Musi Banyuasin Sungai Lilin, Bayung Lencir, Sanga Desa, Babat Supat, Tungkal Jaya, Lawang Wetan

(49)

42 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 KRITERIA KABUPATEN /

KOTA DAERAH

Sangat Pendek (1 – 5 hari)

Musi Rawas Utara Karang Dapo

Empat Lawang Ulu Musi, Pasma Air Keruh

Lahat Pulau Pinang

Muara Enim Lembak, Gelumbang, Semendo Darat Laut,

Rambang Ogan Ilir Sungai Pinang

OKI Kayu Agung, Lempuing

OKU Timur Buay Madang

OKU Selatan Simpang

Pendek (6 – 10 hari)

Palembang Sukarame

Banyuasin Babat Toman, Sekayu, Plakat Tinggi, Keluang, Batanghari Leko

Musi Rawas Muara Kelingi

Lahat Jarai, Muara Payang

Prabumulih Cambai

Muara Enim Muara Enim, Gunung Megang, Ujan Mas

OKI SP. Padang, Jejawi

OKU Timur Belitang

Menengah (11 – 20 hari)

Palembang Sako, Plaju Musi Banyuasin Lais

Lahat Lahat, Merapi Selatan, Merapi Barat

OKI Tulung Selapan, Pampangan

OKU Selatan Buay Rawan

Panjang (21 – 30 hari) – – Sangat Panjang (31 – 60 hari) – – Ekstrim (>60 hari) – –

(50)

43 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

PEMANTAUAN FDRS (FIRE DANGER RATING SYSTEM) DI KOTA PALEMBANG BULAN SEPTEMBER 2019

Indeks bahan bakar halus (FFMC) merupakan suatu indikator mudah-tidaknya serasah (sampah hutan) terbakar dan bahan bakar lainnya yang diintegrasikan/dihubungkan dengan pengaruh cuaca pada beberapa hari sebelumnya. Kode ini dipengaruhi oleh 4 unsur cuaca, yaitu: curah hujan, suhu, kelembaban relatif dan kecepatan angin.

Grafik indeks bahan bakar halus (FFMC) di Stasiun Klimatologi Palembang pada 1 Januari sampai dengan 30 September 2019 menunjukkan persentase indeks FFMC berada pada level Rendah 4.0%, level Sedang 31.5%, level Tinggi 29.7%, dan level Ekstrim 34.8%. Sedangkan untuk bulan September 2019, indeks FFMC pada level Sedang 3.3%, level Tinggi 3.3%, dan pada level Ekstrim 93.3%.

Indeks FFMC bulan November 2019 pada umumnya diperkirakan berada pada level Tinggi.

Indeks kekeringan (DC) merupakan peringkat rata-rata kadar air dari bahan organik di bawah permukaan. Kode ini merupakan suatu indikator yang sangat berguna dalam penggunaan bahan bakar di hutan pada musim kering, termasuk jumlah kejadian asap pada lapisan bawah dan merupakan indikator terjadinya kabut asap. Kode ini dipengaruhi oleh 2 unsur cuaca, yaitu: curah hujan dan suhu.

Grafik indeks kekeringan (DC) di Stasiun Klimatologi Palembang menunjukkan bahwa kejadian indeks kekeringan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 30 September 2019 tercatat 73.6% pada level Rendah, 8.1% pada level Sedang, 4.0% pada level Tinggi, dan 14.3% pada level Ekstrim. Sedangkan untuk bulan September 2019, frekuensi kejadian indeks kekeringan tercatat 100% pada level Ekstrim.

Indeks DC bulan November 2019 pada umumnya diperkirakan berada pada level Sedang.

Indeks cuaca kebakaran (FWI) merupakan angka peringkat intensitas kebakaran, yang dapat digunakan sebagai angka indeks secara umum dari sistem peringkat bahaya kebakaran. Grafik indeks cuaca kebakaran (FWI) di Stasiun Klimatologi Palembang dari tanggal 1 Januari sampai dengan 30 September 2019 menunjukkan bahwa persentase indeks FWI pada level Rendah sebesar 54.2%, level Sedang sebesar 21.6%, 8.1% pada level Tinggi, dan 16.1% pada level Ekstrim. Sedangkan untuk bulan September 2019, indeks FWI tercatat pada level Sedang sebesar 6.7%, pada level sebesar Tinggi 6.7%, dan pada level Ekstrim sebesar 86.7%.

Indeks FWI bulan November pada umumnya diperkirakan berada pada tingkat Sedang.

(51)

44 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Grafik indeks bahan bakar halus, indeks kekeringan dan indeks cuaca kebakaran Kota Palembang periode 1 Januari sampai dengan 30 September 2019 tersaji pada gambar berikut:

(52)

45 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Grafik indeks bahan bakar halus, indeks kekeringan dan indeks cuaca kebakaran Kota Palembang periode bulan September 2019 tersaji pada gambar berikut:

(53)

46 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

A. SUHU UDARA DAN KELEMBAPAN RELATIF

Gambar 20. Profil Suhu Udara dan Kelembapan Relatif Bulan September 2019

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Stasiun Klimatologi Palembang, suhu udara rata-rata pada bulan September 2019 adalah 28.1°C. Suhu rata-rata terendah terjadi pada tanggal 24 September 2019 dengan suhu 26.1°C dan suhu rata-rata tertinggi terjadi pada tanggal 3 September 2019 dengan suhu 29.0°C. Untuk suhu maksimum rata-rata sebesar 34.7°C. Suhu maksimum tertinggi terjadi pada tanggal 21 September 2019 dengan suhu 35.6°C dan suhu maksimum terendah terjadi pada tanggal 24 September 2019 dengan suhu 30.2°C. Sementara untuk suhu minimum, nilai rata-rata yaitu 23.9°C. Suhu minimum terendah terjadi pada tanggal 15 September 2019 dengan suhu 22.0°C dan suhu minimum tertinggi terjadi pada tanggal 24 dan 29 September 2019 dengan suhu 25.4°C.

Untuk kelembaban relatif rata-rata bulan September 2019 yaitu 81%. Kelembaban relatif rata-rata terendah terjadi pada tanggal 14 September 2019 dengan nilai 64% dan kelembaban relatif rata-rata tertinggi terjadi pada tanggal 24 September 2019 dengan nilai 93%.

(54)

47 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019 B. LAMA PENYINARAN MATAHARI

Gambar 21. Profil Lama Penyinaran Matahari Bulan September 2019

Untuk lama penyinaran matahari (rentang 06.00 – 18.00 WIB), lama penyinaran matahari terpanjang terjadi pada tanggal 1 dan 2 September 2019 (8.9 jam) dan lama penyinaran matahari terpendek terjadi pada tanggal 25 September 2019 (0 jam, tertutup awan sepanjang hari).

(55)

48 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Petir merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada saat hujan terjadi. Petir dapat didefinisikan sebagai fenomena alam yang merupakan pelepasan muatan elektrostatis yang berasal dari awan.

Sistem deteksi petir yang digunakan di Stasiun Klimatologi Palembang adalah sistem deteksi dan analisa petir secara real-time menggunakan software Lightning/2000 yang dirangkai dengan sensor Boltek Lightning Detection System. Sistem ini bekerja dengan mendeteksi sinyal radio yang dihasilkan oleh petir. Dengan kata lain, antena sensor dapat memberikan informasi arah dan jarak kejadian petir yang dikalkulasikan dengan kekuatan sinyal yang diterima.

Informasi berikut adalah hasil proses lanjutan dari data sambaran petir yang disajikan dalam bentuk Grafik Total Sambaran Petir Harian (Gambar 22) dan Peta Kerapatan Petir Bulan September 2019 (Gambar 23) dengan radius 0.5⁰ dari lokasi sensor alat Lightning Detector yang terdapat di Stasiun Klimatologi Palembang dengan koordinat 104⁰ 46’ 21” BT dan 2⁰ 55’ 40,69” LS.

Gambar 22. Grafik Total Sambaran Petir Harian Bulan September 2019

Berdasarkan grafik tersebut, rata-rata sambaran petir di Palembang dan sekitarnya yaitu 64 sambaran dengan puncak sambaran petir terjadi pada tanggal 24 September 2019 dengan jumlah sambaran terbanyak 659 sambaran. Pada tanggal 1 hingga 9 September, 11 hingga 13 September, 15 hingga 16 September dan 18 hingga 21 September 2019 tidak terjadi sambaran petir di wilayah Kota Palembang dan sekitarnya.

(56)

49 Buletin BMKG Edisi Oktober 2019

Gambar 23. Kerapatan Petir Bulan September 2019

Berdasarkan gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa secara umum kerapatan petir di Kota Palembang dan sekitarnya kurang dari 6 sambaran/km2.

Gambar

Gambar 1. Distribusi Curah Hujan Bulan September 2019  Tabel 1. Distribusi Curah Hujan Bulan September 2019
Gambar 2. Analisis Sifat Hujan Bulan September 2019
Tabel 5. Kejadian Bencana Hidrometeorologis Bulan September 2019
Gambar 3. Prakiraan Probabilistik Curah Hujan Bulan November 2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian jawaban yang diberikan oleh Nunung pada hakekatnya memiliki kesinambungan dengan dengan pertanyaan Andy, namun kalimat tersebut terasa tidak jelas karena tidak memiliki

Dalam bahasa Kodi, konstruksi klausa dengan PRED berupa nominal membentuk konstruksi bermarkah karena subjek dirujuk silang oleh klitika yang secara kanonis

Berikut ini adalah fungsi dan makna ideologis yang dibedakan atas pengharapan hujan, pengharapan padi tumbuh dengan baik, pengharapan bebas hama penyakit,

struktured query language (SQL) retreival database dengan perbandingan database management system (DBMS) oracle dan MySQL, agar dapat mempercepat proses

Hasil penelitian menunjkan bahwa dimensi daya tarik perusahaan (nilai inovasi, nilai psikologi, nilai aplikasi dan nilai sosial) berpengaruh positif terhadap keinginan calon

Sifat hujan pada bulan Juni 2012 di Sulawesi Selatan diprakirakan umumnya Normal (N) kecuali Bantaeng, Barru bagian Selatan, sebagian besar Bone bagian Timur, Bulukumba bagian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh beban kerja (waktu kerja, jenis kegiatan) dan asupan kalori terhadap status gizi pekerja peternakan ayam broiler di

Secara nasional, 29,8% dari angka baru kasus malaria berasal dari kelompok pekerjaan petani/pengolah kebun (Riskesdas 2010). Proporsi kelompok kerja untuk kasus malaria baru