Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 12
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku
a. Metanol (PT. KMI, 2015)
Fase : Cair
Titik didih (1 atm) : 64,6oC
Spesifik gravity : 0,792
Kemurnian : 99,85%
Impuritas : 0,15% Air
2.1.2 Spesifikasi Produk
a. Dimetil Eter (Ulmann,2002)
Fase : Cair
Titik didih (1 atm) : -24,9oC
Kemurnian : 99,5 % Impuritas : 0,5% Metanol 2.1.3 Spesifikasi Katalis a. Al2O3 (ALMATIS Co, 2005) Bentuk : Pellet Bulk density : 769 kg/m3
Spesific surface area : 300 m2/g
Porositas : 0,5
Diameter : 0,1875 inch (0,0047 m)
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 13
2.2 Konsep Proses 2.2.1 Dasar Reaksi
Reaksi pembuatan dimetil eter (DME) dengan menggunakan bahan baku metanol adalah sebagai berikut :
2 CH4O(g) → C2H6O(g) + H2O(g)
Pada reaksi diatas terjadi dehidrasi metanol menjadi dimetil eter dan air dengan katalis Al2O3 berbentuk padat. (Turton,1998)
2.2.2 Kondisi Operasi
Menurut Turton (1998), kondisi operasi reaksi dehidrasi metanol menjadi dimetil eter adalah sebagai berikut:
Temperatur : 250-400oC
Tekanan : 14,5 atm
Sifat reaksi : Eksotermik
Fase : Gas-gas dengan katalis padat
2.2.3 Tinjauan Kinetika
Persamaan konstanta kecepatan reaksi pembentukan dimetil eter mengikuti persamaan Arhenius
k = A exp (𝐸𝑎𝑅𝑇) dimana :
A = 1,21.10-2
Ea = -80.480 J/kmol
Sehingga persamaan kecepatan reaksi pembentukan dimetil eter adalah sebagai berikut (Turton, 1998) :
-r metanol = 1,21.10-2 exp (−80480
𝑅𝑇 ). 𝑃𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
dengan :
-r metanol = kecepatan reaksi (kmol /m3.jam)
T = suhu (K)
P metanol = Tekanan parsial metanol (kPa)
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 14
2.2.4 Mekanisme Reaksi
Mekanisme reaksi katalitis dengan reaktan metanol berbentuk gas dan katalis Al2O3 (alumina) berbentuk padatan berlangsung sebagai berikut:
1. a. Difusi gas reaktan dari fase gas ke permukaan luar (interface) katalis.
b. Difusi reaktan dari permukaan luar katalis melewati pori-pori ke permukaan dalam pori katalis (difusi molekuler).
2. Reaksi pada permukaan katalis
2 CH4O(g) → C2H6O(g) + H2O(g)
3. a. Difusi gas hasil reaksi dari permukaan dalam katalis ke permukaan luar katalis.
b. Difusi gas hasil reaksi dari permukaan luar katalis (interface) ke fase gas.
Pada mekanisme reaksi katalitik di atas, tahap difusi diabaikan karena dianggap berlangsung sangat cepat, sehingga untuk menurunkan persamaan reaksi yang dipertimbangkan adalah tahap reaksi permukaan.
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 15
Reaksi utama : CH4O(g) → C2H6O(g) + H2O(g) A → B + C 1. Reaksi permukaan A+ S B + C(g) + S V A SP k rs . dengan :
S = permukaan aktif katalis
θv = konsentrasi pada permukaan kosong katalis
PA = tekanan parsial A
PB = tekanan parsial B
rs = kecepatan reaksi pada permukaan
Neraca permukaan katalis : V 1
Pengendali pada reaksi permukaan sehingga diperoleh : V A SP k rs . A SP k rs .
Dari Turton (1998), persamaan kecepatan reaksi dehidrasi methanol menjadi dimetil eter dan air dinyatakan dalam persamaan berikut :
-r metanol = k. PA
-r metanol = 1,21.10-2 exp (−80480𝑅𝑇 ). 𝑃𝑚𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 dengan :
-r metanol = kecepatan reaksi (kmol /m3.jam)
T = suhu (K)
P metanol = Tekanan parsial metanol (kPa)
R = konstanta gas ideal = 8314,34 J/ kmol.K
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 16
2.2.5 Tinjauan Termodinamika
Panas Reaksi (ΔHro)
Panas reaksi (ΔHro) dapat digunakan untuk menentukan apakah reaksi
endotermis atau eksotermis. Berikut perhitungan panas reaksi (ΔHro) :
CH4O(g) → 1
2 C2H6O(g) + 1 2 H2O(g)
Tabel II.1 Harga ΔHof masing-masing komponen (Yaws, 1999)
Komponen ΔHof (kJ/mol) CH4O -201,17 C2H6O -184,05 H2O -241,8 ΔHo r = ΔHof produk - ΔHof reaktan = (0,5 . -184,05 + (0,5 . -241,8)) – (-201,17) kJ/mol = -11,755 kJ/mol
Karena harga ΔH menunjukkan harga negatif, maka reaksinya bersifat eksotemis.
Energi Bebas Gibbs (ΔGof)
Tabel II.2 Harga ΔGof masing-masing komponen (Yaws,1999)
Komponen ΔGof (kJ/mol) CH4O - 162,51 C2H6O - 112,93 H2O - 228,60 ΔGof = ΔGof produk - ΔGof reaktan = ( -112,93 + ( -228,60)) – (2. -162,51) = -16,51 kJ/mol
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 17
Konstanta Kesetimbangan Reaksi
Dari Smith Van Ness (1997), Persamaan (15.14) : ln K298,15 = RT G0 = K 298,15 kJ/mol.K x 8,314.10 kJ/mol 16,51 3 - = 6,46 K298,15 = 640,83
Dari Smith Van Ness (1997) , Persamaan (15.17)
) T 1 T 1 x( R ΔH K K ln ref 298,15 298,15
Pada suhu 250oC (523,15K) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut.
) T 1 T 1 x( R ΔH K K ln ref 298,15 298,15 )K 298,15 1 523,15 1 ( x kJ/mol.K 8,314.10 kJ/mol) (-11,755 640,83 K ln -3 04 , 2 640,83 K ln 0,13 640,83 K K = 83,308
Tabel II.3 Data Konstanta Kesetimbangan Reaksi dan Energi Gibbs Standar T (0C) T (K) K ΔG = -RT lnK 400 673,15 45,648 -21,384 350 623,15 54,028 -20,669 300 573,15 65,854 -19,953 250 523,15 84,308 -19.287
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 18
Dari nilai K diatas (K>1) maka dapat disimpulkan bahwa reaksi akan ke arah produk (irreversibel)
2.3 Diagram Alir Proses
2.3.1 Gambar Diagram Alir Proses
(lihat halaman 22)
2.3.2 Tahap proses pembuatan DME
Tahap proses pembuatan DME dari metanol dengan proses dehidrasi adalah sebagai berikut:
1. Tahap penyiapan bahan baku 2. Tahap pembentukan DME 3. Tahap pemurnian
1. Tahap persiapan bahan baku
Tahap ini bertujuan untuk menyiapkan metanol sebelum direaksikan dalam reaktor. Metanol di pasaran berbentuk cair dengan kemurnian sekitar 99,85 % berat. Metanol pada dari tangki penyimpan (T-01) dialirkan menuju ke tee kemudian dicampur dengan arus recycle dari Menara Distilasi (MD-02). Umpan metanol dipompa ke vaporizer untuk diuapkan, metanol dari vaporizer selanjutnya dialirkan menuju kompressor untuk dinaikkan tekanannya agar sesuai dengan tekanan di reaktor.
2. Tahap pembentukan DME
Campuran metanol masuk ke dalam reaktor yang berisi katalis padat Al2O3. Dalam reaktor terjadi proses dehidrasi metanol menjadi dimetil
eter dan air. Reaktor yang digunakan untuk reaksi adalah jenis fixed bed multitube dengan kondisi non adiabatic non isothermal dan bersifat eksotermis. Reaktor beroperasi pada suhu 187-340oC dengan tekanan 14,5 atm. Konversi yang diperoleh dalam reaktor sebesar 80 %.
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 19
3. Tahap pemurnian
1. Pemisahan DME
Tahap ini bertujuan untuk memisahkan produk DME dari metanol dan air untuk disimpan dalam tangki penyimpan produk (T-02) . Produk reaktor kemudian diturunkan tekanannya dengan menggunakan expander. Dalam expander terjadi penurunan tekanan dan suhu, kemudian dimasukkan ke dalam cooler untuk didinginkan lagi. Produk kemudian diumpankan ke menara distilasi (MD-01) dengan umpan berupa superheated. Pada MD-01 terjadi pemisahan antara DME dengan metanol dan air. Hasil atas MD-01 adalah produk DME dengan komposisi sebesar 99,5% berat dengan impuritas metanol. DME keluar sebagai hasil atas MD-01, sedangkan hasil bawah berupa campuran metanol, air dan sedikit DME. Produk DME disimpan dalam tangki penyimpan (T-02).
2. Tahap Pemisahan metanol dan air.
Hasil bawah MD-01 yang berupa campuran DME, metanol dan air dialirkan ke cooler untuk diturunkan suhunya. Hasil keluaran cooler dalam kondisi cair jenuh, kemudian diumpankan menuju MD-02. Pada 02 terjadi pemisahan antara metanol dan air. Destilat MD-02 berupa metanol dan sedikit air, dan diumpankan ke tee. Hasil bawah MD-02 yang berupa air dan sedikit metanol beserta DME masuk ke IPAL.
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 20
T-01
VR-01
R-01
MD
-01
MD
-02
T-02
CH4O H2O C2H6O CH4O H2OGambar 2.1 Blok Diagram Kualitatif
C2H6O CH4O H2O C2H6O CH4O H2O C2H6O CH4O H2O C2H6O CH4O H2O CH4O H2O Arus 9 Arus 5 Arus 4 Arus 2 Arus 8 Arus 7 Arus 1 C2H6O CH4O Arus 6 P = 1,2 atm T = 35 oC P = 1,2 atm T = 37 oC P = 1,2 atm T = 99,3oC P = 9 atm T = 155 oC P = 14,5 atm T = 185,7oC P = 14,5atm T = 325 oC P = 9 atm T = 35 oC P = 1,2 atm T = 61,6oC
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 21
T-01
VR-01
R-01
MD
-01
MD
-02
T-02
CH4O H2OTotal C2H6OCH4O H2O Total
Gambar 2.2 Blok Diagram Kuantitatif
C2H6O CH4O H2O Total C2H6O CH4O H2O Total C2H6O CH4O H2O Total C2H6O CH4O H2O Total CH4O H2O Total Arus 9 Arus 5 Arus 4 Arus 2 Arus 8 Arus 7 Arus 1 C2H6O CH4O Total Arus 6 3.525,643 5,296 15,782 5.462,037 31,836 12,625 4.369,639 25,469 2.525,163 873,926 1.008,636 (kg/Jam) (kg/Jam) (kg/Jam) (kg/Jam) 12,626 (kg/Jam) 861,210 1.008,636 (kg/Jam) 17,224 999,463 2.512,537 12,716 (kg/Jam) (kg/Jam) 12,626 843,986 20,173 3.530,939 5.509,655 4.407,724 4.407,724 1.882,472 1.005,687 876,785 2.525,253
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 23
2.4.1 Neraca Massa Alat 1. Tee
Tabel II.4. Neraca Massa Tee
Komponen Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Arus 1 Arus 7 Arus 2
CH3OCH3 - 12,625 12,625 CH4O 3.525,643 843,986 4369,629 H2O 5,296 20,172 25,469 Total 3.530,940 876,784 4.407,724 4407,724 2. Reaktor (R-01)
Tabel II.5. Neraca Massa Reaktor
Komponen Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Arus 3 Arus 4 CH3OCH3 12,625 2.525,163 CH4O 4.369,629 873,9259 H2O 25,469 1.008,636 4.407,724 4.407,724 3. Menara Distilasi 1 (MD-01)
Tabel II.6. Neraca Massa MD-01
Komponen Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Arus 4 Arus 5 Arus 6
CH3OCH3 2.525,163 2.512,537 12,625
CH4O 873,9259 12,715 861,210
H2O 1.008,636 0 1.008,636
Total 4407,724 2.525,253 1.882,472
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 24
4. Menara Distilasi 2 (MD-02)
Tabel II.7. Neraca Massa MD-02
Komponen Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Arus 6 Arus 7 Arus 8
CH3OCH3 12,625 12,625 0
CH4O 861,210 843,986 17,224
H2O 1.008,636 20,172 988,463
Total 1.882,472 876,784 1.005,687
1.882,471
Neraca Massa Total
Tabel II.8. Neraca Massa Total
Komponen Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Arus 1 Arus 5 Arus 8
CH3OCH3 - 2.512,537 - CH4O 3.525,643 12,715 17,224 H2O 5,296 - 988,463 Total 3.530,94 2.525,253 1.005,687 3.530,94
2.4.2 Neraca Panas Alat
Neraca tenaga sistem tabel:
Basis perhitungan : 1 jam operasi Suhu referensi : 298°K
1. Tee
Tabel II.9. Neraca Panas Tee
Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
Q masuk arus 1 44.260,252 -
Q masuk arus 7 83.133,342 -
Q keluar arus 2 - 127.393,596
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 25
2. Vaporizer (V-01)
Tabel II.10. Neraca Panas Vaporizer
Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
Q umpan 380.796,646 - Q keluar vaporizer - 4.893.872,090 Q recycle keluar - 253.447,204 Q steam 4.766.522,648 - Total 5.147.319,294 5.147.319,294 3. Reaktor (R-01)
Tabel II.11. Neraca Panas Reaktor
Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
Q masuk arus 3 1.689.041.56 - Q keluar arus 4 - 2.486.140.85 Q reaksi standar 1.284.124.84 - Q pendingin - 487.025,55 Total 2.973.166.40 2.973.166.40 4. Cooler (CO-01)
Tabel II.12. Neraca Panas CL-01
Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam) Q yang dibawa umpan cooler 2.461.978,035
Q yang dibawa keluar cooler - 1.748.575,159
Q yang diserap air pendingin - 713.402,876
Total 2.461.978,035 2.461.978,035
5. Menara Disitilasi (MD-01) Tabel II.13. Neraca Panas MD-01
Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 26
Q keluar arus 5 - 93,74 Q keluar arus 6 - 867,66 Q condensor - 1.160.765,593 Q reboiler 1.161.355,983 - Total 1.161.727,006 1.161.727,006 6. Cooler (CO-02)
Tabel II.14. Neraca Panas CL-02
Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam) Q yang dibawa umpan cooler 969.675,292 -
Q yang dibawa keluar cooler - 583.072.4241
Q yang diserap air pendingin - 386.602,868
Total 969.675,292 969.675,292
7. Menara Disitilasi (MD-02) Tabel II.15. Neraca Panas MD-02
Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
Q masuk arus 6 521.011,21 - Q keluar arus 7 - 94.566,41 Q keluar arus 8 - 331.808,47 Q condensor - 2.224.806,68 Q reboiler 2.130.170,36 - Total 2.651.181,57 2.651.181,57
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 27
Neraca Panas Total
Tabel II.16. Neraca Panas Total
Komponen Input (kJ/jam) Output (kJ/jam)
Arus 1 Arus 5 Arus 8
CH3OCH3 0.000 93296.918 0.000 CH4O 44149.299 441.845 3601.124 H2O 110.954 4.791 328207.348 Subtotal 44260.253 93743.554 331808.472 Total 44260.253 425552.026 Q masuk 5,493,561.49 - Q keluar - 5,112,269.72 Total 5,537,821.74 5,537,821.74
2.5. Lay Out Pabrik dan Peralatan
2.5.1. Lay Out Peralatan
Tata letak peralatan proses pada prarancangan pabrik ini dapat dilihat pada Gambar II.5. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lay out peralatan proses pada pabrik DME , antara lain :
1. Aliran bahan baku dan produk
Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan keuntungan ekonomi yang besar, serta menunjang kelancaran dan keamanan produksi. 2. Aliran udara
Aliran udara didalam dan disekitar area proses perlu diperhatikan kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang dapat mengancam keselamatan pekerja.
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 28
Penerangan seluruh pabrik harus memadai selain itu pada tempat-tempat proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan tambahan.
4. Lalu lintas manusia
Dalam perencangan lay out pabrik perlu diperhatikan agar pekerja dapat mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan mudah. Hal ini bertujuan apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera diperbaiki. Keamanan pekerja selama menjalani tugasnya juga diprioritaskan.
5. Pertimbangan ekonomi
Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan biaya operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik.
6. Jarak antar alat proses
Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi sebaiknya dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga apabila terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka kerusakan dapat diminimalkan.
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 29
Lay Out Peralatan
Gambar II.3. Lay Out Peralatan
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 30
2.5.1. Lay Out Pabrik
Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal dari seperangkat fasilitas-fasiitas dalam pabrik. Pada prarancangan pabrik ini, tata letak dari pabrik dapat dilihat pada Gambar II.4.
Untuk mencapai kondisi yang optimal, maka hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik adalah :
1. Pabrik DME merupakan pabrik baru (bukan pengembangan), sehingga dalam menentukan lay out tidak dibatasi oleh bangunan yang ada.
2. Berdasarkan kebutuhan DME dunia yang terus meningkat maka diperlukan adanya perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik masa depan. 3. Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan ledakan,
maka perencanaan lay out diusahakan jauh dari sumber api , bahan panas, dan bahan yang mudah meledak.
4. Sistem kontruksi yang direncanakan adalah outdoor untuk menekan biaya bangunan dan gedung
Secara garis besar lay out dibagi menjadi beberap bagian utama, yaitu :
1. Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol adalah daerah pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur kelancaran operasi, pusat pengendalian proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang dijual.
2. Daerah proses
Daerah proses adalah daerah dimana alat proses diletakkan dan proses berlangsung.
3. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk. 4. Daerah bengkel ,gudang dan garasi.
5. Daerah utilitas
Daerah utilitas adalah daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung proses berlangsung dipusatkan.
Prarancangan Pabrik Dimetil Eter dari Metanol dengan Proses Dehidrasi
Kapasitas 20.000 Ton/Tahun
BAB II Deskripsi Proses 31
Lay Out Pabrik
Gambar II.4. Lay Out Pabrik