Sosiologi, berasal dari bahasa Yunani :
›
Socius = kawan, teman (orang lain dalam
satu
hubungan
›
Logos = ilmu, pengetahuan
Sosiologi = ilmu tentang berteman, ilmu
Menurut
Priyotamtomo
(2001)
sosiologi
mepelajari perilaku masyarakat dan perilaku
sosial manusia dengan meneliti kelompok
yang dibangunnnya
Kelompok :
›
keluarga,
›
suku,
›
komunitas,
›
pemerintah,
›
organisasi sosial,
›
kelompok ekonomi,
Sosiologi merupakan ilmu tentang kemasyarakatan yang berinduk pada ilmu filsafat.
Sosiologi lahir ketika Auguste Cante menerbitkan bukunya yang berjudul Positive Philosophy dan ilmu ini mulai berkembang dengan pesat atas jasa Herbert Spencer dalam bukunya Principles of Sociology.
Banyak sekali para ahli yang mendefinisikan sosiologi, pada hakikatnya kita harus mengarahkan perhatian kita pada 2 hal:
Pertama, sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat dan untuk memperoleh pengertian yang konkret tentang masyarakat kita perlu memahaminya lewat studi tentang kelompokkelompok manusia.
Kedua, manusia merupakan zoopolitican maka dalam berhubungan antarmanusia, hubungan itu dilihat sebagai alat dan sebagai tujuan.
Secara konseptual, pada sosiologi terdapat dua pengertian
dasar,
yaitu
sosiologi
sebagi
ilmu
pengetahuan
dan
sosiologi sebagai metode.
Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi merupakan kumpulan
pengetahuan, tentang kajian kemasyarakatan yang disusun
secara logis dan sistematis. Dengan demikian sosiologi
diharapkan mampu memberikan solusi akan berbagai
persoalan sosial dengan pendekatan kemasyarakatan.
Sebagai metode, sosiologi merupakan cara berpikir untuk
mengungkapkan realitas sosial dlm masyarakat dengan
cara yg dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Revolusi Industri (Inggris) dan Revolusi sosial (Prancis)
Tumbuhnya kapitalisme pd akhir abad 15
Perubahan dibidang sosial dan politik
Meningkatnya individualisme
Lahirnya ilmu pengetahuan modern
Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri
Auguste Comte (1798-1857)
merupakan orang
yang pertama kali menggunakan perkataan
sosiologi.
Menurut Comte, bahwa sosiologi harus didasarkan
pada pengamatan, perbandingan, eksperimen,
dan metode historis secara sistematis (deskripsi
ilmiah)
Objek yang dikaji pun harus berupa fakta bukan
harapan atau prediksi.
Comte mengklasifikasikan sosiologi ke dalam dua
kategori besar yaitu
statika sosial
(mewakili
stabilitas dan kemantapan sosial) serta
dinamika
sosial
(mewakili perubahan dan kemajuan sosial
Emile Durkheim (1858-1917):
sosiologi meneliti
lembaga
dan
proses-proses
sosial
dlm
masyarakat.
Durkheim dan rekannya memperkenalkan
pembagian
sosiologi
berdasarkan
pokok
bahasannya :
› Sosiologi umum (kepribadian individu dan kelompok man.)
› Sosiologi agama
› Sosiologi hukum dan moral (organisasi politik, sosial)
› Sosiologi kejahatan
› Sosiologi ekonomi (ukuran ukuran penelitian dan kelompok kerja)
› Sosiologi komunitas (masyarakat perkotaan, pedesaan dll)
Menurut
Priyotamtomo
(2001)
sosiologi
mepelajari perilaku masyarakat dan perilaku
sosial manusia dengan meneliti
kelompok
yg
dibentuknya.
Kelompok
:
›
keluarga,
›
suku,
›
komunitas,
›
pemerintah,
›
organisasi sosial,
›
kelompok ekonomi,
CIRI-CIRI UTAMA ILMU PENGETAHUAN
1.
Empiris
2.
rasional/logis
3.
dpt di koreksi, terbuka, umum dan
kumulatif
4.
Obyektif
5.
Sistematis
6.
memiliki metode mengumpulkan,
memformulasi & menganalisis data, shg
dpt dikembangkan & dipelajari.
Karakteristik Sosiologi
(Soekanto,1986:17)
Pertama
, sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial, bukan
merupakan bagian IPA maupun kerohanian. Pembedaan tsb
bukan semata-mata perbedaan metode, namun menyangkut
pembedaan substansi, yg kegunaannya untuk membedakan
ilmu-ilmu pengetahuan yang bersangkut-paut dengan
gejala-gejala
alam
dengan
ilmu-ilmu
pengetahuan
yang
berhubungan
dengan
gejala-gejala
kemasyarakatan.
Khususnya,
pembedaan
tersebut
di
atas
membedakan
sosiologi dari astronomi, fisika, geologi, biologi dan lain-lain
ilmu pengetahuan alam yang kita kenal.
Kajian sosiologi sangat luas yakni tentang masyarakat
(interaksi
sosial,
gejala-gejala
sosial,
organisasi
sosial,
struktur sosial, proses sosial, maupun perubahan sosial).
Kedua,
sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif,
melainkan suatu disiplin yg bersifat kategoris; artinya
sosiologi membatasi diri pada apa yg terjadi dewasa ini, dan
bukan mengenai apa yg semestinya terjadi atau seharusnya
terjadi.
Di sini berarti sosiologi tidak menetapkan kearah mana
sesuatu seharusnya berkembang, dalam arti memberikan
petunjuk-petunjuk
ttg
kebijaksanaan
kemasyarakatan
dalam proses kehidupan bersama tersebut. Jadi sosiologi
tidak menilai apa yg buruk dan apa yang baik, apa yang
benar dan apa yg salah.
Tentu saja berbeda dengan
”ilmu terapan” (applied science)
yg bertujuan untuk mempergunakan dan menetapkan ilmu
pengetahuan tersebut dalam masyarakat dengan maksud
Ketiga
, sosiologi bertujuan untuk menghasilkan
pengertian-pengertian dan pola-pola umum
(nomotetik). Berbeda dengan sejarah misalnya
(yg lebih banyak meneliti dan mencari
pola-pola khusus atau ideografik) yg menekankan
tentang keunikan sesuatu yg dikaji.
Dalam arti bahwa sosiologi mencari apa yg
menjadi
prinsip-prinsip
atau
hukum-hukum
umum dari interaksi antar manusia individu
maupun kelompok dan perihal sifat hakikat,
bentuk, isi serta struktur maupun proses dari
masyarakat manusia.
Keempat,
Sosiologi
merupakan
ilmu
sosial yang empiris, faktual, dan rasional.
Dalam
istilah
Spencer
dan
Inkeles
(1982:4) dan Popenoe (1983:5) mereka
menyebutnya
“the
science
of
the
Kelima,
sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yg
abstrak,
bukan
tentang
ilmu
pengetahuan
yg
konkrit. Artinya bahwa bahan kajian yg diperhatikan
dalam sosiologi adalah bentuk-bentuk dan
pola-pola peristiwa-peristiwa dalam masyarakat, dan
bukan wujud tmasyarakat yang konkrit.
Keenam: sosiologi merupakan ilmu pengetahuan
yang menghasilkan pengertian-pengertian dan
pola-pola umum.
Sosiologi meneliti dan mencari apa yg menjadi
prinsip-prinsip atau hukum-hukum umum daripada
interaksi antar manusia dan juga perihal sifat hakikat,
bentuk, isi dan struktur dari masyarakat.
Sebagai ilm pengetahuan yang umum, dan bukan
merupakan ilmu pengetahuan yang khusus, maka
dalam sosiologi mempelajari gejala umum yang ada
pada interaksi manusia.
OBYEK STUDI SOSIOLOGI
Obyek studi Sosiologi adalah Masyarakat
(seklpk
orang
yg saling berhubungan,
berinteraksi satu sama lain yg hidup pd
tempat tertentu dlm waktu yg cukup lama).
Atau mencakup tiga aspek, yaitu:
a. Struktur Sosial;
b. Proses Sosial; dan
KEGUNAAN TEORI SOSIOLOGI
Bermanfaat bagi pembangunan, pd tahap awal
perencanaannya perlu data mengenai masyarakat, baik yg akan dibangun, maupun dampak pemb bagi masyarakat. Data masyarakat mencakup:
1. Pola interaksi sosial.
2. Kelompok2 sosial yg menjadi bagian masyarakat. 3. Kebudayaannya (nilai-nilai):
- Yg mendukung pembangunan.
- yg tidak berpengaruh negatif thdp pembangunan. - yg menghalangi/menghambat pembangunan.
4. Lembaga2 sosial, spt kesatuan kaidah2 yg berkaitan dg kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosial.
Manfaat terapan teori Sosiologi a.l.:
1. meningkatkan kemampuan beradaptasi dg lingkungan sosial. 2. menjaring dan memberikan data sosial yg akurat kepada
pemerintah untuk menyelesaikan masalah sosial dan
pembangunan, mulai dr tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
3. dpt membantu meninjau kembali pemahaman pribadi & orang lain ttg pola2 kehidupan keluarga dan masyarakat (Sbg bahan kritik thdp sesuatu yg pd dasarnya sdh perlu dirubah).
4. memungkinkan utk mengetahui & memperoleh kesempatan atau (dan) kendala dlm kehidupan bermasyarakat.
5. Memberdayakan utk menjadi aktif berpartisipasi dlm kehidupan bermasyarakat menuju kebaikan bersama.
6. Menolong utk mengenali perbedaan (pluralitas) manusia dan menghadap tantangan kehidupan dlm dunia yg bervariasi
Banyak ahli yg mengemukakan definisi sosiologi pedesaan dengan segala kelebihan dan kelemahannya masing-masing.
Ada pendapat yg menekankan bahwa desa dianggap sebagai area pertanian, padahal kenyataan ada juga desa non-pertanian.
Definisi lain masih menggambarkan desa dengan ideal yang artinya desa secara eksplisit berbeda dengan kota. Dengan banyaknya faktor-faktor eksternal yang masuk dan mempengaruhi kehidupan desa maka komunitas desa mirip dengan komunitas kota, di mana adat-istiadat, tradisi atau pola kebudayaan tradisional desa mengalami proses perubahan.
Latar belakang munculnya spesialisi sosiologi pedesaan karena permasalahan sosial yg timbul di desa di Amerika Serikat, yaitu datangnya para migran dan mengambil tanah tak bertuan serta mulai berkembangnya era industrialisasi di Amerika Serikat.
Rural Sociology is a specialised field of
sociology. As the name indicates, it deals
with the society of village or rural society. It
is a systematic and scientific study of rural
society.
The majority of the people on the earth live
in villages and rural areas. They follow
patterns of occupation and life, and beliefs
are conditioned and deeply influenced by
their rural environment.
A specialised branch of sociology called,
Rural Sociology, has therefore emerged to
study the rural society.
The main tasks of rural sociology
:1)
Rural Community and Rural Problems. This
includes the characteristics and nature of rural
community and its problems.
2)
Rural Social Life. This includes various aspects of
the rural people.
3)
Rural Social Organization. This includes the study
of various rural social organizations and
institutions including family and marriage.
4)
Rural Social Institutions and Structure. This
includes the study of dogmas, customs,
traditions, morals, conventions, practices and
various
political,
economic,
religious
and
cultural institutions
5) Rural Planning and Reconstruction. Rural sociology has great
practical applications. Hence rural planning and reconstruction are also the main tasks of rural sociology to be be dealt with.
6) Social Change and Social Control in Rural Social Setup: It is here
we study the impact of city on rural life. The mechanisms of social control of the rural society are also examined here.
7) Religion and Culture in Rural Society. Religion plays an important
role in the rural set up. Culture of rural society exhibits striking peculiarities. These come within the domain of rural sociology.
8) Rural Social Processes. Different social processes such as
cooperation, competition, integration, differentiation, isolation etc., that take place in rural society are also studied in rural sociology.
9) Differences between Urban and Rural Society. The study of rural
society includes the differences between urban and rural society also.