• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI SMKN 2 PEKANBARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI SMKN 2 PEKANBARU"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN

KERJA SISWA KELAS XI SMKN 2 PEKANBARU

Doni Andri, Almasdi Syahza, Hendripides Alive.andri@yahoo.co.id,asyahza@yahoo.co.id, nursal86@yahoo.com

No. Hp : 085374446586

Pendidikan Ekonomi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Abstract: This study aims to identify and measure the impact of work readiness against Prakerin the student SMKN 2 Pekanbaru. Prakerin (Industrial work practices) or often reffered to the practice of field work (PKL) is part of the education of dual sistem as the program of cooperation between vocational High School and companies in the industry.Regarding to Prakerin, students are experted to gain work in the world of business and industry. Data source of this study retrieved from the questionaireswhich has been filled in by the student of SMKN 2 as the sample that meet the criteia. The result showed that the Prakerin has effect on student work readiness.it is because students that gain Prakerin experience have better work readiness compared to the student that have Lack Prakerin experience

(2)

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP

KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI SMKN 2 PEKANBARU

Doni Andri,Almasdi Syahza, Hendripides Alive.andri@yahoo.co.id, asyahza@yahoo.co.id,nursal86@yahoo.com

No. Hp : 085374446586

Pendidikan Ekonomi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur pengaruh

prakerin terhadap kesiapan kerja pada siswa SMKN 2 Pekanbaru .Praktk kerja industry(Prakerin) atau sering disebut Praktik Kerja Lapangan(PKL)adalah bagian dari system pendidikan ganda sebagai program kerja sama antara sekolah menengah kejuruan dengan perusahaan industri. Dengan adanya Prakerin diharapkan siswa mendapat pengalaman kerja pada dunia usaha dan industri. Sumber data penelitian ini diperoleh dari Angket yang telah diisi oleh siswa dan siswi SMK N 2 yang telah memenuhi kriteria sample. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prakerin berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa dan siswi SMKN 2 hal tersebut karena siswa dan siswi SMK N 2 pekanbaru yang mendapatkan pengalaman PRAKERIN baik, lebih memiliki kesiapan kerja yang baik dibandingkan dengan siswa dan siswi yang memdapat pengalaman PRAKERIN kurang baik.

(3)

PENDAHULUAN

Pengembangan suatu sistem pendidikan dan pelatihan terpadu sangat berkaitan dengan upaya pengembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia harus berperan secara jelas dalam membentuk peserta didik menjadi produktif dan mampu menciptakan produk layak jual (marketable) yang dapat bersaing di pasarglobal. Salah satu tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah mendidik sumber daya manusia yang mempunyai etos kerja dan kompetensi berstandar internasional, Sangat jelas bahwa peranan sumber daya manusia yang ada sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas output dari SMK itu sendiri.

Wardiman (2007)mengemukakan bahwa tujuan dari kegiatan pengalamn kerja magang atau praktik lapangan kerja adalah agar siswa dapat memiliki wawasan, kemampuan dasar untuk bekerja dan menyesuaikan diri dengan keadaan didunia kerja,garis garis besar program pengajaran jurusan meliputi:

a. Meningkatkan keterampilan keja

b. Menguasai tata laksana dan administrasi proses administrasi, proses produksi dan pemasaran

c. Menghayati tentang tugas , tanggung jawab , hak dan kewajiban sebagai pekerja

Praktik kerja industri (Prakerin) atau yang sering sering disebut praktik kerja lapangan adalah bagian dari pendidikan sistem ganda sebagai program erja , menurut oemar (2005) praktik kerja industri adalah suatu tahap pelaksanaan propesional dimana seorang siswa yang hampir menyelesaikan studi secara formal bekerja dilapangan dengan diawasi seorang admnistrator yang kompeten dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan melaksanakan tanggung jawab.

Dari hasil BPS Propinsi Riau tahun 2016 menyebutkan sebanyak 176.948 orang jumlah pengangguran di Riau dan sebanyak 8,45% atau sekitar 14.948 pengangguran tersebut berasal dari lulusan smk sehingga masih banyak lulusan smk yang belum memiliki kesiapan kerja.

Karena pentingnya kesiapan kerja,maka peserta didik SMK harus memilikinya. Siap kerja merupakan kunci awal bagi peserta didik agar dapat bersaing di Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI )maupun dapat mengembangkan wirausaha sesuai dengan skill kompetensi sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. , karena tuntutan dunia kerja akan penguasaan sejumlah kompetensi kerja sangat dibutuhkan.Adapun salah satu faktor pendukung dari kesiapan kerja adalah program Praktik Kerja Industri.

Bagi lulusan SMK yang mana sudah memiliki kesiapan kerja yang memadahi, diharapkan ketika pekerjaan yang dibebankan dapat dikerjakan tanpa adanya hambatan atau kesulitan. Kesiapan kerja dapat dicapai melalui proses pendidikan dan pengalaman.

(4)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Pekanbaru yang berlokasi di Jl. Pattimura no 14 Pekanbaru pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan dan kompetensi Las Fabrikasi logam Tahun Pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasil penelitian ini pun diwujudkan dalam angka Jenis penelitian ini merupakan penelitian expost-facto karena data yang diperoleh adalah hasil dari peristiwa yang sudah berlangsung, sehingga penelitihanya mengungkap fakta berdasarkan pengukuran gejala yang telah ada pada responden

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2010).

Populasi dalam penelitian Adalah seluruh siswa-siswi kelas XI yang melaksanakan PRAKERIN sebanyak 763 siswa, Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sumpling.yaitu penarikan sample secara purposive merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti.

Adapun kriteria pemilihan sample adalah

1. Diambil satu kelas dari kelas regular da 1 kelas dari kelas international

2. Seluruh siswa kelas tersebut telah menyelesaikan praktek kerja industri dan telah kembali hadir pada sekolah

3. Kelas tersebut melaksanakan prakerin gelombang pertama

Metode Angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan positif/negatif secara tertulis kepada responden untuk menjawab, Penskoran menggunakan skala Likert yang sudah dimodifikasi dengan lima alternatif jawaban Skor setiap alternatif jawaban pada pernyataan positif dan negatif adalah sebagai berikut :

Teknik analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Untuk memperoleh hasil analisis nyang lebih teliti dan terpercaya, dalam penelitian ini menggunakan program computer statistical product and service sol ution (SPSS) versi 16.0. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan Analisis chi square. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Chi Square Test/ Chi Kuadrat. Dasar metode Chi Square Test/ Chi Kuadrat adalah perbedaan frekuensi yang di peroleh (fo) dan frekuensi yang di harapkan (fe).

Rumus : X² =

Keterangan :

X² = Nilai Chi –Kuadrat Fo = Frekuensi yang di peroleh Fe = Frekuensi yang di harapkan

(5)

Hasil perhitungan Chi Square akan sebanding dengan Chi Square Tabel. Apabila X² hitung > X², maka terdapat pengaruh praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa kelas xi smkn 2 pekanbaru”

Tetapi jika X² hitung < X² tabel maka, tidak ada terdapat pengaruh praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa kelas xi smkn 2 pekanbaru.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman praktik industry terhadap kesiapan kerja pada peserta didik kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik komputer jaringan dan Teknik pengelasan yang mengambil sample sebanyak 60 siswa-siswi di SMKN 2 pekanbaru . Selain itu penelitian ini bertujuan juga untuk mengetahui perbandingan kesiapan kerja peserta didik kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik komputer jaringan dan Kompetensi Keahlian Teknik pengelasan SMK Negeri 2 pekanbaru.

Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis maka dilakukan pembahasan tentang hasil penelitian sebagai berikut:

Kelas T. Pengelasan

Tabel 1. Table hasil frekuensi Prakerin terhadap kesiapan kerja kelas T.pengelasan

Prakerin KesiapanKerja X2hit X2tab

P value

Odds Ratio Kurang Baik Jumlah

Kurang 9 4 13

4,543 3,841 0,033 7,313

Baik 4 13 17

Jumlah 13 17 30

Sumber. Lampiran 1 hasil frekuensi table kelas teknik pengelasan terhadap kesiapan kerja kelas teknik pengelasan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari13 orang dengan prakerin kurang baik,sebanyak 9 orang memiliki kesiapan kerja yang kurang dan 4 orang memiliki kesiapan kerja yang baik. Kemudian dari17 orang dengan prakerin baik, sebanyak 4 orang memiliki kesiapan kerja yang kurangdan 13 orang memiliki kesiapan kerja yang baik.

Hasil pengujian berdasarkan table diatas diketahui bahwa X2hitung (4,543)>X2tabel

(3,841) atau P value (0,033) < 0,05. Dengan demikian dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh prakerin terhadap kesiapan kerja.

Diperoleh nilai odds ration sebesar 7,313. Artinya adalah bahwa siswa dengan prakerin baik akan berpeluang 7,313 kali untuk siap bekerja dibandingkan dengan siswa dengan prakerin kurang baik.

(6)

Kelas T. RPL

Table 4.2 hasil frekuensi prakerin terhadap kesiapan kerja kelas T. RPL

Prakerin KesiapanKerja X2hit X2hit

P value

Odds Ratio Kurang Baik Jumlah

Kurang 11 3 14

13,398 3,841 0,000 55,000

Baik 1 15 16

Jumlah 12 18 30

Sumber. Lampiran 2 hasil frekuensi table kelas RPL terhadap frekuensi kesiapan kerja kelas RPL.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 14 orang dengan prakerin kurang baik, sebanyak 11 orang memiliki kesiapan kerja yang kurang dan 3 orang memiliki kesiapan kerja yang baik. Kemudian dari 16 orang dengan prakerin baik, sebanyak 1 orang memiliki kesiapan kerja yang kurang dan 15 orang memiliki kesiapan kerja yang baik. Hasil pengujian berdasarkan table diatas diketahui bahwaX2hitung(13,398)>X2tabel(3,841)

atau P value (0,000) < 0,05. Dengan demikian dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh prakerin terhadap kesiapan kerja. Diperoleh nilai odds ration sebesar 55,000. Artinya adalah bahwa siswa dengan prakerin baik akan berpeluang 55 kali untuk siap bekerja dibandingkan dengan siswa dengan prakerin kurang baik.

Pengalaman praktik kerja industri sangat berpengaruh dalam pembentukan softskill, seperti pembentukan sikap, mengenali lingkungan, dan tanggung jawab. Selain itu dapat meningkatkan hardskill, seperti menambah kemampuan dan keterampilan yang dimiliknya. Kompetensi merupakan bagian dari kepribadian individu yang relatif stabil, dan dapat dilihat serta diukur dari perilaku individu yang besangkutan, di tempat kerja atau dalam berbagai situasi. Kompetensi harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tersebut.

Hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil pengolahan data diatas berarti dapat dibuktikan bahwa seluruh variabel independen (pengalaman praktik kerja industri dan kompetensi peserta didik) berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap variabel dependen (kesiapan kerja). Selain itu semakin tinggi pengalaman praktik kerja industri dan kompetensi peserta didik secara bersama maka akan semakin tinggi kesiapan kerja peserta didik kelas Teknik Komputer Jaringan dan kelas teknik pengelasan SMK Negeri 2 Pekanbaru.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan

1. Terdapat pengaruh prakerin terhadap kesiapan kerja teknik pengelasan 2. Terdapat pengaruh prakerin terhadap kesiapan kerja kelas teknik RPL

(7)

3. Pengalaman siswa dalam melaksanakan prakerin sangat berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa, sehingga dapat diketahui bahwa siswa yang pengalaman prakerinnya baik akan memiliki kesiapan kerja yang lebih baik ketimbang siswa yang pengalaman prakerinnya kurang.

Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang disampaikan pada bab sebelumnya, maka disarankan sebagai berikut :

1. Peserta didik dapat siap dalam menghadapi dunia usaha/industri (DU/DI) dengan diperlukan peran aktif dari guru agar peserta didik dapat diarahkan untuk menentukan cita-cita setelah lulus dari SMK. Peserta didik dapat mewujudkan cita cita sesuai dengan kemampuan (skill) dan kemauan yang diiginkan dengan adanya komunikasi intensif antara wali kelas dengan orang tua peserta didik.

2. Pengalaman praktik kerja industri yang dilakukan oleh peserta didik dapat ditingkatkan dengan disusun program kerja yang jauh lebih baik oleh orang yang berkompeten dalam penyusunan kurikulum. Selain itu diperlukan sebuah jaringan tempat usaha/industri yang luas dan menyeleksi secara pas sesuai dengan harapan dan tujuan pelaksanaan model pendidikan sistem ganda.

3. Bagi Peserta Didik diharapkan peserta didik mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik- baiknya saat pelaksanaan praktik di tempat usaha atau industri, dikarenakan pengalaman praktik kerja industri sangat berpengaruh secara signifikan didalam kesiapan kerja. Selain itu, peserta didik juga minimal dapat menguasai dasar pengetahuan kompetensi yang diajarkan untuk menunjang kemampuan (ability) teoritis peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Fitriyanto, A. 2006 . Ketidakpastian Memasuki Dunia Kerja Karena Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik Omar, 2005 Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta.

Putu Sudira. 2011. “Praksis Ideologi Tri Hita Karana Dalam Kebudayaan Kompetensi Pada SMK Di Bali”. Disertasi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan r&d). Bandung: penerbit alfabeta.

(8)

Wardiman. 2007 penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dengan pendidikan system ganda , Jakarta: Bumi aksara

Gambar

Tabel 1. Table hasil frekuensi Prakerin terhadap kesiapan kerja kelas T.pengelasan  Prakerin  KesiapanKerja
Table 4.2 hasil frekuensi prakerin terhadap kesiapan kerja kelas T. RPL  Prakerin  KesiapanKerja  X 2 hit  X 2 hit  P  value  Odds Ratio  Kurang  Baik  Jumlah

Referensi

Dokumen terkait

Simbol-simbol atau lambang-lambang material, seperti pakaian seragam, ruang kantor dan lain-lain atribut fisik yang dapat diamati merupakan unsur penting budaya

PROSES BERPIKIR SISWA BERDASARKAN TEORI BRUNER DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI KESEBANGUNAN DI KELAS IX-A MTs MIFTAHUL HUDA. BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN

Pertanyaan yang perlu dikaji dalam Penelitian ini adalah Kajian Kebutuhan Kapal Negara kenavigasian di wilayah kerja Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok ,untuk

Surat undangan dikirim tersendiri melalui email pokja BLP ke masing-masing email penyedia, oleh karena itu Pokja 3 BLP tidak dapat menerima alasan ketidaktahuan dan/atau

Setelah itu, terdakwa I BATI SAMSURI al METRO bin SUNGKONO bertengkar mulut dengan saksi korban kemudian terdakwa BATI SAMSURI al METRO bin SUNGKONO keluar dari

Apabila Saudara membutuhkan keterangan dan penjelasan lebih lanjut, dapat menghubungi Kami sesuai alamat tersebut di atas sampai dengan batas akhir pemasukan

Berdasarkan hal tersebut di atas permasalahan yang akan dibahas ada 2 (dua) yaitu: pertama, apakah surat dakwaan Penuntut Umum dalam perkara pidana Nomor:

pemindahan tempat persidangan peikara dtas nama Terdakwa Nanang trawan Alias trlanang Alias Nang Ndut Alias Pak Rian Alias Gilang Rian Janu Aiias Janu;7. Menimbang