• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor : 82/Pdt.G/2015/PA.Ppg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nomor : 82/Pdt.G/2015/PA.Ppg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

SALINAN

PUTUSAN Nomor : 82/Pdt.G/2015/PA.Ppg.









DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat pertama, dalam persidangan Hakim Majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara antara :

Penggugat, umur 33 tahun, agama Islam, pendidikan D2, pekerjaan Guru

SD, tempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu, selanjutnya disebut sebagai Penggugat ; ;

melawan

Tergugat, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan Tukang

Pangkas, tempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu, selanjutnya disebut sebagai Tergugat; ;

Pengadilan Agama tersebut ;

Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; Setelah mendengar keterangan Penggugat di muka sidang;

Setelah meneliti alat bukti Penggugat dan mendengar keterangan para saksi di muka sidang;

DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugataannya tanggal 16 Februari 2015 dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasir Pengaraian di bawah register nomor : 82/Pdt.G/2015/PA.Ppg telah mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan dalil-dalil yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa pada tanggal 20 Oktober 2008, Penggugat dan Tergugat

melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama , Kampar sebagaimana tertera dari Duplikat Akta

(2)

Nikah No.493/03/XI/2008, tertanggal 02 September 2013 yang dikeluarkan oleh KUA , Kampar;

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat kumpul baik dan tinggal

di rumah orang tua Tergugat selama 3 bulan, setelah itu pindah kerumah kontrakan Pasir Putih selama 9 bulan, setelah itu pindah di rumah orang tua Penggugat selama 2 tahun, setelah itu pindah selama 1 bulan, setelah itu pindah ke rumah orang tua Tergugat 1 bulan, terakhir pindah kerumah kontrakan 1 tahun 6 bulan;

3 Bahwa selama pernikahan Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri ( ba’da dukhul) dan telah dikaruniai 2 orang anak, yaitu

1. Anak(perempuan) umurnya 5 tahun 6 bulan

2. Anak(perempuan) umurnya 2 tahun 5 bulan, anak tersebut sekarang berada dibawah asuhan Penggugat;

4. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat pada awalnya

berlangsung harmonis, akan tetapi sejak 5 bulan setelah menikah antara Penggugat dan Tergugat mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga yang disebabkan antara lain:

a. Tergugat sering pulang larut malam; b. Tergugat kurang memberi nafkah; c. Tergugat suka memakai narkoba;

5. Bahwa Penggugat telah berupaya mengingatkan Tergugat agar Tergugat

mengubah sikapnya untuk tidak melakukan perbuatannya pada poin di atas, akan tetapi Tergugat tidak terima, sehingga pertengkaran terus terjadi dengan keterangan dari kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Rokan Hulu, Nomor : Kpts. 800/BKD-DK/54/III/2014 pada tanggal 6 maret 2014;

6. Bahwa puncak dari perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi pada

Desember 2013, yang akhirnya menyebabkan antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah, dan yang pergi meninggalkan kediaman bersama adalah Penggugat;

Berdasarkan alasan-alasan tersebut, Penggugat merasa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak mungkin rukun lagi dan

(3)

Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian Cq. Majelis Hakim gugatan Penggugat untuk menetapkan hari sidang serta memanggil Penggugat dan Tergugat selanjutnya memeriksa dan mengadili dengan menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat ( Tergugat ) terhadap Penggugat ( Penggugat );

3. Membebankan seluruh biaya perkara ini sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;

Dan atau apabila Majelis Hakim bependapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;

Menimbang, bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini, Majelis Hakim telah memanggil Penggugat dan Tergugat secara resmi dan patut untuk hadir ke persidangan;

Menimbang, bahwa pada hari-hari persidangan yang telah ditentukan untuk memeriksa perkara ini, Penggugat dan Tergugat telah hadir menghadap in person ke persidangan;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya menasehati Penggugat dan Tergugat agar tetap mempertahankan rumah tangganya sebagaimana sediakala, namun upaya damai tersebut tidak berhasil;

Menimbang, bahwa terhadap perkara ini telah dilaksanakan mediasi dengan Hakim Mediator yang disepakati bersama oleh Penggugat dan Tergugat yaitu Armen Ghani, S.Ag., MA namun berdasarkan laporan Hakim Mediator pada tanggal 2 Maret 2015 upaya mediasi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa selanjutnya dibacakanlah surat gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat dengan tambahan penyebab ribut karena Tergugat nikah lagi dengan perempuan lain yang ada kaitan keluarga dengan Penggugat, dan perkawinan tersebut Penggugat izinkan karena Tergugat telah menghamili perempuan tersebut sudah 6 bulan ;

(4)

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan yang intinya membenarkan semua dalil gugatan Penggugat, namun demikian Tergugat keberatan bercerai dengan Penggugat karena Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak;

Menimbang, bahwa Penggugat dalam repliknya menyatakan tetap dengan gugatannya dan ingin bercerai dengan Tergugat, dan Tergugat dalam dupliknya menyatakan tetap dengan jawabannya dan keberatan bercerai dengan Penggugat;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil- dalil gugatannya, Penggugat mengajukan bukti surat berupa : Fhoto copy Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor : 493/03/XI/2008, atas nama Tergugat sebagai suami dan Penggugat sebagai isteri yang bermaterai cukup dengan nazegel dari Kantor Pos dan telah dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang aslinya dikeluarkan dan ditandatangani oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama , Kabupaten Kampar tanggal 02 September 2013, lalu oleh Ketua Majelis memberi tanda dengan P.1 ;

Menimbang, bahwa Penggugat juga telah mengajukan dua orang saksi keluarga ke persidangan, yaitu:

1. Saksi, umur 49 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan dagang, bertempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu. Hubungan saksi adalah Paman Penggugat. Di bawah sumpah memberikan keterangan di persidangan yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat, Penggugat bernama Penggugat sedangkan Tergugat bernama Tergugat;

- Bahwa hubungan Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri yang menikahnya saksi tidak tahu karena mereka lari kawin ke Kabupaten Kampar karena tidak mendapat restu dari orang tua Penggugat;

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak yang bernama Anakdan Anak;

- Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat tinggal di rumah orang tua Tergugat selama 3 bulan, kemudian pindah ke rumah kontrakan

(5)

selama 9 bulan, setelah itu pindah ke rumah orang tua Penggugat selama 2 tahun, setelah itu pindah selama 1 bulan, kemudian pindah lagi ke rumah tua Tergugat selama 1 bulan dan terakhir mereka tinggal di rumah kontrakan selama 1 tahun 6 bulan;

- Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat pada awalnya baik dan harmonis selama 2 tahun, namun kemudian antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

- Bahwa saksi tidak pernah melihat dan mendengar langsung antara Penggugat dengan Tergugat terlibat pertengkaran, namun saksi adalah orang yang mewakili keluarga Penggugat untuk menghubungi keluarga Tergugat untuk berdamai, namun tidak berhasil karena keluarga Tergugat tidak datang ke rumah orang tua Penggugat;

- Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat karena Tergugat selalu pulang larut malam, Tergugat tidak memenuhi nafkah Penggugat dan Tergugat nikah lagi dengan perempuan lain;

- Bahwa sekarang antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal sudah 3 tahun lamanya;

- Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat belum pernah dirukunkan karena keluarga Tergugat tidak mau datang ke rumah orang tua Penggugat;

- Bahwa saksi tidak sanggup lagi mendamaikan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat karena Penggugat dan keluarganya tidak mau berdamai lagi;

2. Saksi, umur 55 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu. Hubungan saksi adalah ibu kandung Penggugat. Di bawah sumpah memberikan keterangan di persidangan yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

- Bahwa Penggugat adalah anak saksi dan Tergugat adalah menantu saksi;

(6)

- Bahwa hubungan Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri yang menikahnya tidak mendapat restu dari saksi dan suami saksi sehingga mereka lari kawin ke Kabupaten Kampar;

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak yang bernama Anakdan Anak;

- Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat tinggal di rumah orang tua Tergugat selama 3 bulan, kemudian pindah ke rumah kontrakan selama 9 bulan, setelah itu pindah ke rumah orang tua Penggugat selama 2 tahun, setelah itu pindah selama 1 bulan, kemudian pindah lagi ke rumah tua Tergugat selama 1 bulan dan terakhir mereka tinggal di rumah kontrakan selama 1 tahun 6 bulan;

- Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat pada awalnya baik dan harmonis selama 3 tahun, namun kemudian antara

Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan

pertengkaran;

- Bahwa saksi pernah melihat dan mendengar langsung antara Penggugat dengan Tergugat terlibat pertengkaran ketika mereka tinggal di rumah Penggugat;

- Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat karena Tergugat selalu pulang larut malam,

Tergugat tidak memenuhi nafkah Penggugat, Tergugat suka

mengkonsumsi narkoba dan Tergugat nikah lagi dengan perempuan lain; - Bahwa sebenarnya kami sudah berusaha menerima Tergugat sebagai menantu kami, namun karena Tergugat menikah lagi dengan perempuan lain yang ada hubungan keluarga dengan saksi sehingga membuat hati kami jadi sakit karena perkawinan mereka tidak kami restui;

- Bahwa sekarang antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal sudah 2 tahun lamanya;

- Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat belum pernah dirukunkan karena keluarga Tergugat tidak mau datang berdamai;

- Bahwa saksi tidak sanggup mendamaikan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat karena Penggugat tidak mau berdamai lagi;

(7)

Menimbang, bahwa Tergugat juga telah menghadirkan satu orang saksi keluarganya, yaitu:

Saksi, umur 50 tahun, agama Islam, pendidikan -, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Rokan Hulu. Hubungan saksi adalah ibu kandung Tergugat. Di bawah sumpah memberikan keterangan di persidangan yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

- Bahwa hubungan Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri yang menikahnya tidak ingat lagi, mereka menikah di Kabupaten Kampar;

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak yang bernama Anakdan Anak;

- Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat tinggal di rumah orang tua Tergugat selama 3 bulan, kemudian pindah ke rumah kontrakan selama 9 bulan, setelah itu pindah ke rumah orang tua Penggugat selama 2 tahun, setelah itu pindah selama 1 bulan, kemudian pindah lagi ke rumah tua Tergugat selama 1 bulan dan terakhir mereka tinggal di rumah kontrakan selama 1 tahun 6 bulan;

- Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sampai sekarang setahu saksi baik-baik saja, tidak ada masalah. Tergugat memang benar ada kawin lagi tetapi atas seizin Penggugat dan sekarang isteri muda Tergugat telah diceraikan Tergugat;

- Bahwa sekarang antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah tempat tinggal sudah 2 tahun lamanya;

- Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat belum pernah dirukunkan. Keluarga Penggugat benar ada dating ke rumah saksi untuk mengajak mendamaikan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat di rumah orang tua Penggugat dengan janji akan diberitahu kapan dilaksanakan, sampai sekarang kami dari pihak keluarga Tergugat tidak tahu kapan akan dilaksanakan perdamaian tersebut;

- Bahwa saksi tidak sanggup mendamaikan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat karena Penggugat tidak mau berdamai lagi;

Menimbang, bahwa dalam kesimpulan akhirnya, Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya dan memohon putusan ;

(8)

Menimbang, bahwa dalam kesimpulan akhirnya, Tergugat menyatakan tetap keberatan bercerai dengan Penggugat dan memohon putusan ;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini menunjuk kepada segala sesuatu sebagaimana termuat dalam Berita Acara Sidang perkara ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana terurai dalam surat gugatan di atas;

Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 49 huruf (a) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 tentang perubahan kedua Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama bidang perkawinan merupakan wewenang Pengadilan Agama, dan karena Penggugat dan Tergugat berdomisili di dalam yurisdiksi Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, serta diajukan dengan cara yang telah ditentukan oleh Undang-Undang, maka Pengadilan Agama Pasir Pengaraian berwenang memeriksa dan mengadili perkara tersebut;

Menimbang, bahwa untuk pemeriksaan perkara ini Majelis Hakim telah memanggil Penggugat dan Tergugat untuk hadir ke persidangan, dengan demikian telah sesuai dengan maksud Pasal 55 Undang-undang nomor 7 tahun 1989 dan Pasal 26 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 dan panggilan kepada Penggugat dan Tergugat dilakukan secara resmi dan patut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975;

Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud Pasal 65 dan Pasal 82 ayat (1), (2), dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo Pasal 154 R.Bg jo Pasal 143 ayat 1 dan 2 Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim telah berusaha memberikan nasehat kepada Penggugat dan Tergugat agar bersabar dan dapat memperbaiki permasalahan yang terjadi di dalam rumah tangganya, tetapi tidak berhasil, oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat pemeriksaan terhadap pokok perkara dapat dilanjutkan;

(9)

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah pula memberikan kesempatan kepada Penggugat dan Tergugat untuk berdamai melalui lembaga mediasi yang dipilih bersama oleh Penggugat dan Tergugat yaitu: Armen Ghani, S.Ag., MA sebagai Hakim Mediator dan berdasarkan laporan hasil mediasi upaya mediasi yang dilakukan Hakim Mediator dengan Penggugat dan Tergugat telah gagal dan tidak berhasil damai, oleh karena itu maksud Pasal 154 R.Bg jo. Maksud Pasal 82 ayat (1), (2), dan (4) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo. maksud Pasal 4 dan 7 ayat (1) PERMA Nomor 1 tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa alasan pokok yang diajukan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat dalam surat gugatannya adalah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak harmonis lagi karena antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan karena Tergugat sering pulang larut malam, Tergugat kurang memberi nafkah dan Tergugat suka memakai narkoba dan Tergugat telah nikah lagi dengan perempuan lain. Akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah sejak bulan Desember 2013, alasan mana mengacu kepada alasan perceraian yang tersebut dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, karena itu gugatan ini patut untuk dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa sebelum dipertimbangkan alasan mengajukan gugatan cerai oleh Penggugat, terlebih dahulu dipertimbangkan hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat;

Menimbang, bahwa bukti P.1 adalah bukti otentik, yakni fhoto copy Duplikat Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat dan alat bukti tersebut telah dibubuhi materai yang cukup dan dinasegelen oleh pos dan dilegalisir oleh Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian, karena itu menurut penilaian Majelis alat bukti tersebut telah memenuhi syarat formil dan materil tentang alat bukti, maka oleh Majelis Hakim bukti P.1 tersebut

(10)

dinyatakan sah sebagai suatu alat bukti dan mempunyai kekuatan hukum dan karenanya dapat dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 dinyatakan terbukti antara Penggugat dengan Tergugat telah terikat perkawinan yang sah sejak tanggal 20 Oktober 2008 dan sampai sekarang belum pernah bercerai, karenanya Penggugat dan Tergugat merupakan pihak-pihak yang berkualitas dan Penggugat memiliki legal standing untuk mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat;

Menimbang, bahwa tentang alasan Penggugat yang menyatakan dalam rumah tangganya telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus-menerus dan sulit untuk dirukunkan lagi akan dipertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat yang menyatakan rumah tangganya dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran karena Tergugat selalu pulang larut malam, Tergugat kurang memberi nafkah, Tergugat suka mamakai narkoba dan Tergugat menikah lagi, Tergugat dalam jawabannya secara lisan telah membenarkannya;

Menimbang, bahwa meskipun Tergugat telah membenarkan telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangganya dengan Penggugat, namun karena perkara ini adalah perkara perceraian, maka sesuai dengan Pasal 22 PP Nomor 9 tahun 1975 Penggugat harus menghadirkan saksi keluarganya ke persidangan;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatan Penggugat tentang telah terjadinya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, Penggugat telah menghadirkan dua orang saksi keluarga ke persidangan. Bahwa saksi 1 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg.;

Menimbang, bahwa keterangan Penggugat mengenai adanya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat akibat dari Tergugat sering pulang larut malam, Tergugat kurang memberi nafkah dan

(11)

Tergugat suka memakai narkoba dan Tergugat telah nikah lagi dengan perempuan lain adalah fakta yang tidak dilihat sendiri/tidak didengar sendiri/dan tidak dialami sendiri dan pengetahuan saksi tentang perselisihan dan pertengkaran tersebut berdasarkan laporan Penggugat namun saksi pernah 2 kali diutus keluarga Penggugat mewakili keluarga Penggugat untuk menghubungi keluarga Tergugat guna untuk mendamaikan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 308 R.Bg. sehingga keterangan saksi tersebut telah memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

Menimbang, bahwa saksi 2 Penggugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg.;

Menimbang, bahwa keterangan Penggugat mengenai adanya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat akibat dari Tergugat sering pulang larut malam, Tergugat kurang memberi nafkah dan Tergugat suka memakai narkoba dan Tergugat telah nikah lagi dengan perempuan lain adalah fakta yang didengar sendiri/dialami sendiri dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 308 R.Bg. sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti;

Menimbang, bahwa saksi Tergugat, sudah dewasa dan sudah disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal 172 ayat 1 angka 4 R.Bg.;

Menimbang, bahwa keterangan Penggugat mengenai adanya perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat akibat dari Tergugat sering pulang larut malam, Tergugat kurang memberi nafkah dan Tergugat suka memakai narkoba dan Tergugat telah nikah lagi dengan perempuan lain menurut sepengetahuan saksi Tergugat tidak benar karena menurut saksi Tergugat rumah tangga Penggugat dengan Tergugat adalah

(12)

baik-baik saja dan hal ini adalah fakta yang dilihat sendiri/didengar sendiri/dialami sendiri oleh saksi, namun demikian saksi Tergugat tidak memungkiri kalau keluarga Penggugat pernah datang menghubungi keluarga Tergugat untuk membicarakan perdamaian rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dengan janji keluarga Penggugat akan memberi tahun kapan waktu perdamaian dilakukan. Perdamaian tersebut tidak pernah dilaksanakan karena keluarga Penggugat tidak ada lagi menghubungi keluarga Tergugat kapan perdamaian tersebut dilakukan, oleh karena itu keterangan saksi tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal 308 R.Bg. sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian dan dapat diterima sebagai alat bukti dan relevan dengan dalil yang harus dibuktikan oleh Penggugat;

Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat merupakan unsur-unsur dari pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu dengan Penggugat telah menghadirkan ibu kandungnya dan pamannya sebagai saksinya, Majelis Hakim menilai telah terpenuhi ketentuan Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975;

Menimbang, bahwa oleh karena Penggugat dan Tergugat telah menghadirkan saksinya dan ketiga orang saksi telah pula menguatkan dalil gugatan Penggugat yang menyatakan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran, dengan demikian dalil gugatan Penggugat sepanjang telah terjadi perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangganya dengan Tergugat telah terbukti;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan keterangan tiga orang saksi yang dihadirkan oleh Penggugat dan Tergugat, Majelis Hakim dapat menemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut :

 Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri, yang telah menikah

pada tanggal 20 Oktober 2008 dan sampai sekarang belum pernah cerai;

 Bahwa rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat telah terjadi

(13)

pulang larut malam, Tergugat kurang memberi nafkah dan Tergugat suka memakai narkoba dan Tergugat telah nikah lagi dengan perempuan lain;

 Bahwa perselisihan dan pertengkaran yang terjadi, telah mengakibatkan

antara Penggugat dengan Tergugat pisah tempat tinggal;

 Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah didamaikan

melalui Hakim Mediator namun tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut, Majelis Hakim menemukan indikator bahwa perselisihan yang terjadi antara Penggugat dengan Tergugat tergolong perselisihan yang sulit untuk didamaikan sehingga meskipun rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dipertahankan kecil kemungkinan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat akan mendapatkan kedamaian, apalagi antara Penggugat dengan Tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak bulan Desember 2013;

Menimbang, bahwa berdasarkan indikator tersebut, Majelis Hakim dapat menarik kesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang memuncak sehingga terjadi pisah tempat tinggal, dengan demikian apa yang didalilkan oleh Penggugat tersebut telah terbukti kebenarannya karena alasan-alasan tersebut telah sesuai dan memenuhi maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu permohonan Pemohon tersebut patut untuk dipertimbangkan;

Menimbang, bahwa dengan telah terpenuhinya alasan perceraian seperti tersebut diatas, serta selama persidangan berlangsung meskipun Tergugat bersikeras ingin mempertahankan rumah tangganya dengan Penggugat namun karena Penggugat tidak memiliki keinginan untuk rukun kembali dengan Tergugat, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa ikatan perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat telah rapuh dan tujuan perkawinan sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yaitu membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan tersebut dalam Surat

(14)

ar-Rum ayat 21 yaitu membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah tidak mungkin dicapai lagi, oleh karenanya mengakhiri rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat dengan perceraian lebih baik dari pada memaksakan mereka untuk bersatu lagi;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat telah terbukti beralasan dan tidak melawan hukum serta telah bersandar atas hukum dan telah memenuhi unsur yang terkandung dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam masing-masing huruf (f), maka gugatan Penggugat patut untuk dikabulkan;

Menimbang, bahwa oleh karena dalam bukti P.1 belum ada catatan tentang perceraian antara Penggugat dengan Tergugat, dengan demikian petitum gugatan Penggugat mengenai menjatuhkan talak satu bain shugra dari Tergugat terhadap Penggugat tersebut telah memenuhi maksud Pasal 119 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, dan karena itu petitum gugatan Penggugat tersebut patut pula dikabulkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 84 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 Pengadilan dipandang perlu menambah amar putusan yang isinya memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama dimana Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama di tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk keperluan pencatatan;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini masuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai Pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;

(15)

Mengingat, semua pasal dalam peraturan perundang-undangan dan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat (Tergugat) terhadap Penggugat (Penggugat);

3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian untuk mengirimkan salinan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Rokan Hulu dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Kampar untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sejumlah Rp. 191.000,- (Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasir Pengaraian pada hari Senin tanggal 16 Maret 2015 M bertepatan dengan tanggal 25 Jumadil Awal 1436 H oleh kami Zulkifli, S.Ag., S.H., M.H Hakim yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pasir Pengaraian sebagai Ketua Majelis, Fithriati. AZ, S.Ag dan Rahmiwati Andreas, S.HI, masing-masing sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Edlerman, A.Md sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat;

HAKIM ANGGOTA KETUA MAJELIS

Ttd Ttd

FITHRIATI. AZ, S.Ag ZULKIFLI, S.Ag., S.H., M.H

HAKIM ANGGOTA TtdTtd

(16)

PANITERA PENGGANTI Ttd EDLERMAN, A.Md Perincian biaya: 1. Perinci. Pendaftaran Rp. 30.000,- 2. Biaya Proses Rp. 50.000,- 2. Biaya Panggilan Rp. 100.000,- 3. Redaksi Rp. 5.000,- 4. Materai Rp. 6.000,- J u m l a h Rp. 191.000,-

(Seratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Untuk salinan yang sama bunyinya

Pasir Pengaraian, 16 Maret 2015

Panitera Pengadilan Agama Pasir Pengaraian,

Referensi

Dokumen terkait

pasien) Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Citra rumah sakit, Brand trust, Kepuasan pelanggan, Customer Relationship Management

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, diperoleh dalam penuruan harga jual hingga sebesar 3,7 investasi menjadi tidak layak, dalam kenaikan biaya tenaga kerja

Penelitian ini bertujuan melakukan analisis untuk mengetahui data demografi pasien, jenis regimen ARV, lama terapi ARV, dan jenis adverse drug reaction (ADR) yang

[r]

Hal yang paling penting di dalam perumusan masalah analisis cluster ialah pemilihan variabel-variabel yang akan digunakan untuk pengklasteran.. (pembentukan

Sebuah penelitian di San Francisco menemukan bahwa penggunaan kotak pil dikaitkan dengan kepatuhan yang lebih baik dan tingkat penekanan viral load yang lebih tinggi pada populasi

penyerahan Barang Kena Pajak dan/ atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang

Dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan penerapan model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan hasil