ffiBndoffiffioilGumsdm
tuffiUuffimffiilmffi
ffirycffiffiNbcb
Tim Editor
:J.
Donal
Sinaga, M.Pd
Dr.
MM Sri Hastuti, M.Si
Dr.
Gendon Barus, M.Si
Drs.
Robertus
Budi
Sarwono,
M.A
ry#i;irh,ffi
yst.f##:,,Hl,[ffi
f
:t'.i.:i#ilJ11."":*:'ltr.sivesch..,s,,
Daftar
lsi
Halaman Judul
Halaman Identitas Buku
Hal
i
ii
iii
iv
-vii
viii
11 22 Sambutan Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling...Sambutan Perwakilan The
chicago
schoolof
professional psychologltThe Role of School Counselo,ri in
itpp,ortt"g C/lttirun ii,th
Spe:cialie"i,i,
....,...:Patricia H.A. Pere1,Med., Ph.D.
What
Every
Counselor Needto
Know:
TheCore
Conditionsand
The Basicsof
Counselor Supervision ... Prof, (Em) Marilyn Susman, Ph.D.
Peran Konselor Sekolah dalam Menangani siswa Berkebutuhan Khusus pada Sekolah
Inklusif
Dr. Dany Moenindyah Handarini, M.A
Grup Discussion
(FGD)
Bagi GuruBK
di
SekolahNaniek
Krishnawati
Peran Konselor untuk Anak Berkebutuhan Khusus Prias Hayu Purbuning Tyus
Implementasi Tata Kelola Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah Atas
(sMA)
E. Handayani Tyas
Model
Evaluasi Adept Bagi Konselor sekolah penyelenggara pendidikan ...Muya Barida dan Dian
Ari
WidiastutiPerubahan Perilaku Belajar Siswa Dengan Penguatan Sistem Dukungan
orang
Tua
Melalui
Layanan Home Visit ...Juster Donal Sinaga dan F. Sugeng Subagto
Studi Kasus Proses Belajar
Mandiri
Seorang penyandang TunagandaButa-Tuli
Mempelajari Konsep
objek
Di
SLB G/AB
HelenKeller
Indonesiayogyakarta....
Carina Bella Donn32 42 49 60 76 IV
i.li+l)| vi$: i:!,i'
ft*.q)
iir*iltrrca goSciraal
"..Jl'
{93
re
ry
,-*Po-g
f,ft*$,
[nternational
Conference
and
Wor}shop
on School
Counseling
1,ftf
Jff Hl;;,fff|;",
counselorc in Dealing with students with special Needs in Inclusive schoots"IMPLEMENTASI TATA
KELOLA
BIMBINGAN KONSELING
DI
SEKOLAH
MENENGAH ATAS (SMA)
E. Handayani TyasProgram Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Indonesia
E-mail : [email protected]
ABSTRACT
This study discusses the implementation of guidance and counseling
governance
in
high
school.
It is
aimed
to
find
out
how
the implementation of guidance and counseling governancein
high
school.It
was conductedat
the Christian
Universityof
Indonesia,Jakarta,
Jl. Mayzen Sutoyo No-2
Cawang, East Jaknrta-Indonesia-In
this study, theresearcher used
qualitative
research
methodswith
library
researchdesign. To
address theproblem of
thestudy, tlre
researcherread
thereferences
that are
directly related
to
the
topic
under study,and
thendescribe
in
narrative
form
in
accordance
with
the
purpose
of
theresearch. The
findings of
this
study showsthat
the governanceof
theguidance
and
counseling
in
high school, the
principal,
counseling teachers,parents,
educators, and learnersshould
be involved. Parents haveto
lookat
the guidance and counseling teacher'as apartner in
the educational process and have to havetimefor
their children (caring
and sharing). Counseling teachers must hold a meeting with all parents, bothroutine
andinroutine
meetings accordingto
the needs ofparents of
thestudents. Counseling teachers should accept
with
open arms everyvisit
of the parents and listen even understand the issues they
feel.
Principals
should
fully
support the performanceof
the counseling teachersin
both faci lities and infras tructure needed.Key words: Implementation, governance, guidance and counseling
ABSTRAK
Penelitian
ini
membahastentang
implementasitata kelola
bimbingankonseling
di di
Sekolah fuIenengahAtas
(SMA).
Tujuanpenelitian ini
adalah
untuk
mengetahui bagaimana implementasi
tata
kelolabimbingan konseling
di
Sekolah MenengahAtas
(SMA).Penelitian
ini
diadakan
di
UniversitasKristen
IndonesiaJakarta,
Jl.
Mayjen
Sutoyo No.2
Cawang,Jakarta
Timur-Indonesia. Dalampenelitian ini, peneliti
menggunakaru metode
penelitian
qualitative
dengan desainpenelitian
library
research, untuk menjawab masalah dalampenelitian
ini,peneliti
membaca
berbagai
referensi
yang berkaitan
langsung dengan
topik yangditeliti,
dan kemudian mendeskripsikan dalam bentuk uraian sesuaidengan
tujuan penelitian
yang
diharapkan. Adapun temuan dari
penelitian
ini
adalah
bahwadalam
tatakelola
bimbingan konselingdi
Sekolah Menengah
Atas
(SMA) harus melibatkan kepala sekolah,guru
bimbingan konseling, orangtua,
tenagapendidik,
dan
peserta
didik.50
i-+.'s* *{ " t*:i::
r
::{i
r T I reC h ir:aauSchoci
\*'
r,
m re
,nPt*W
d'
fr{,
hternaiional
Conferenc
ei *..Y
'The Role ol'school Cottttselot's in"'.tffi
Ylay 23-24, 2016and
WorkshoP
on
School
Counseling
Dealirrg with St'dints rvith Special Needs in Inclusive Schools"
orangtua
memandang bimbingan konseiirug sebagaimitra
dalam prosespnndldikon
dan meipunyai
iahu
untuk
anak
(caring and
sharing).'Guru
bimbingan
konieling
harus mengadakan pertemuan dengan semuaorangtua
mirid,
baik
rutin
maupun khusus sesuai dengan kebutuhanorangtua atau peserta
didik.
Guru bimbingan konseling harus menerima dengan tangan terbukn setiap kunjungan o7angtua- dan -mendengarkan ,urt-o*n*ihamf
permasalaion yong
mereka rasakan.Kepala
sekolah harus mendukungpenuh kinerja
guru
bimbingan konselingdi
sekolah, baik sarana mauPun Prasdrana.Kata
kunci:
Implementasi, tata kelola, bimbingan konselingPENDAHULUAN
BeberaPa usaha
untukmeningkatkan
kesejahteraanguru
telahdilakukan
baik
oleh
pemerintah maupunswasta. Sertifikasi guil,
telahdirealisasikan,
Program Latihan
TenagaKependidikan
(PLTK)
terus' diupayakan,rencana
diberlakukannya
PendidikanProfesi
Guru (PPg),
baik
Yang
dalam waktu dekatini
dikenal dengan PPG dalamjabatan
maupun pada masa
mendatangyang
akan dinamakan PPG
pra
jabatan'Semua
itu
dimaksudkan
agattetjadt
tatakelola yang
raPi
di
setiaP
sekolah,llrususnya
.SMA, tidak
terkecuali
tatakelola di
bidang
Bimbingan
dan Konseling.ApaPun
istilahnYa,
tujuannYa adalah meningkatkan kesejahteraan kaumpendidik yang
selama
ini
profesi
gurudimaknai
sebagai suatu pekerjaafi
ya
gbesar tanggung
jawabnya.
Menjadi
guru, khususnyaguru
BK
diperlukan
keahliankhusus
dan
wajib
menjalaoi
masapendidikan
yang lebih
panjang
daripadastrata satu bidang lainnya, karena
dapatdilanjutkan dengan menempuh Pendidikan
Profesi Konseling
(S.Pd.Kons).
Hal
ini
dapat'dipahami, karena
jika
seorang gurusalah mengajar
dan mendidik
berakibatfatal
bagi
peserta
didiknya.
Lagi
pulapekerjaan mengajar
dan mendidik
belumtentu
dapat dilakukan
oleh
setiap
orangsekalipun
ia
sudah mengantongi
ijasahkelulusan
y?ng
dipersyaratkan,
karenamengajar
dan
mendidik anak
manusia perlu keterampilan keilmuan dan sekaligus seni.Sebagai
Pendidik,
guru
wajib
membekali peserta
didiknya
dengankemampuan
kognitif, afektif
dan-;
l3i!,iL!!:',;.1.!s..
grybf.;
[nternational
Conference and
Workshop
on School
Counseling
q,W
,;T Xl;;:ffhool
Counselors in Dealing with students with Special Needs in Inclusive Schools"psikomotorik. Ke tiga ranah pendidikan
ini
harus dilakukan secara totalitas.Pekerjaan
mendidik
memangdimaknai
lebih
luas
daripada
mengajar,karena
mendidik meliputi
pekerjaanmengubah,
yakni
mengubahperilaku,
dari -F.urg
baik
menjadibaik,
danbila
sudahbaik
menjadi lebih
baik lagi.
Begitujuga
dengan
pemahaman
tentang
sebuahpengetahuan,
dari tidak
tahu
diubahnyamenjadi
tahu.
Lain
halnya
denganpekerjaan mengajar,
yang
kebanyakandimaknai
awam
sebagai
'transfer
htowledge'.
Pengetahuanitu
senantiasabertumbuh
dan
berkembang,ia
dinamisdan progresif, apa yang diahggap
baik
saatini
belum tentu masihbaik
di
waktu
yangakan
datang,
begitu
seterusnya,
jadi
perubahan adalah kata kuncinya.
Demikian
juga
perihal
mengajardan
mendidik,
sebagai guru/pendidik yangmumpuni, ia
dituntut
peran keteladanannya,ia
haruslxampu
'bersinardi
tengah
kegelapan',
ia
harus
mampumenginternalisasikan
kata
bijak
bapakPendidikan Nasional,
Ki
Hajar Dewantoro,yang
sangatterkenal,
yakni:
'ing
ngarsosung
tulodo-ing
madyo mdngun karso-tutwuri handayani'
(artinya:jika
guru beradadi
depan
hendaknya
ia
dapat
rnenjaditeladan-jika
guru
berada
di
tengah/di antara para muridnya hendaknya ia mampumembangun
kehendak
ataumembangkitkan
semangatmuridnya
jika
guru
berada
di
belakang
hendaknya iamampu memberikan
dorongan, mengajakmaju,
memberi
dayalkekuatan
danmenggiring
muridnya
agar dapat mencapai tujuannya/yang dicita-citakan).Begitu mulianya
tugas guru
jika
profesi
tersebut
benar-benar
dihayati,dijiwai,
didarahdagingkan,
dan
melaluitulisan
ini
Benulis hendak rnengajak paraguru terutama
guru
BK
untuk mampu danmau
mengernbantugas
mulia
ifu
denganbertindak
sebagai
guru
BK
yang
salingasih
-
saling
asuh-
saling
asah, itulahyang diperlukan
oleh
Indonesia dewasaini.
Guru
BK
yang benar-benar mendidikdengan
kasih,
guru
BK
yang benar-benar mempunyai hati yang mengasuh muridnyasebagai
makhluk
yaug
sangat
berhargabagi-nya,
yang telah
dipercayakan orangtuanya kepadanyauntuk
diasuhnya selamajam
sekolahnya, dan guruBK
yang bentr-benar mampu mengasah kompetensimurid-muridnya
dengan tanpa
mengenallelah dan
siap belajar
sepanjang hayat(felong
learning).52
ijllir,fXii$.311$
r:;'irt
T heC h ic a flosc
nool
" ,tits&q , t
i {&g*
lnternational
Conference
ancl
Workshop
on School Counseling
1"
ilW
.'llie itole oi'schoolCounselors in Dealingrvirh StLrdenis*'ith
SpecialNccds in ltrclusire Schools'"" ff:
\lay
li-l-I.
2016Dari
pengantar penelitian
yang sudah dipaparkandi
atas,maki
masalahdalam
penelitian
ini
dikonsep
dalambentuk
pertanyaan
sebagai
berikut:"Bagaimana implementasi
tata
kelolabimbingan
konseling
di Menengah Atas?"Sekolah
PEMBAHASAN
Salah satu masalah Yang dihadaPi
dunia
pendidikan Indonesia
adalahlemahnya
imptrementasidalam
hal
tatakelola, tidak terkecuali tata
kelola
ataumanajemen
Bimbingan
Konseling
disekolah,
yang dalam tulisan
ini
penuliscermati
khusus
pada tingkdt
menengahatas
(SMA).
Mengingat
'begitu
PentingnYa proses manajemenyang diawali
dengan adanya suatu perencanaanyang
baik
dan benar, yang kemudiandilanjutkan
dengan pelaksanaan,disertai
dengan pengawasanyang
baik
pula untuk
diteruskan
padatindakantindakan
nyata,
dan' seterusnya. Sebagaimanakita
kenal
dengan
PDCAcycle (Plan
-
Do
-
Check-
Action)
atalulingkaran PDCA.
Oleh
karenanYa
adalah
sangat mungkinjika
Bimbingan dan Konseling di sekolah-
sekolahdikelola
cleh
guru
BK
yang mumpuni, yang
memiliki
kepiawaiandi
bidangnya
danjuga
cakap mengelolasegala sesuatu yang telah
-
sedang-
danakan
ditanganinya.
Ia
tidak
hanYaprofesional
dalamhal
BK,
namunia juga
pandai
mengimplementasikantata
kelolaBK
di
sekolahnya masing-
masing.Mengingat
setelah
SMA,
Pesertadidik itu
pastinya ada yang studilanjut
ke perguruantinggi
yang diminatinya dan adajuga yang tidak, pembekalan
BK
yangbaik
dan
benar
akan
senantiasa-mengiringi
langkah mereka selanjutnya untuk menuju
kedewasaan
phisik dan
Psikhis.Berlangsungnya proses pembelajaran
disekolah
yang
berhasil
denganbaik
juga
tidak
terlepas dari peran guru dan orangtuayang saling
asah-
asuh
-
asih.
Asahartinya
mengasah,menajamkan
denganbelajar; Asuh
artinya
mengasuh denganrnembimbing,
mengarahkan;
dan
Asih
artinya mengasihi, mempedulikan
dan memperhatikan dengan penuh kdsih.Mendidik
anak manusia
adalahsuatu
tanggung
jawab Yang
mulia,membimbing dan
mengarahkan pesertadidik
adalah tanggungjawab
semua guru,saling
mengasihi adalahwajib
hukumnyadi
antara sesama manusia.53
!,iii::.,.=%lW
it$lpji&..$lti
dffihTheChicagoschool"
ryff
L:il3i,Stl.'::?*:i,H*,Xffi
f
:*Hi.if
3,'.:Lr*'.:*T1"1?"sivesch..rs,,
*
Mengacu pada
bunyi pasal
I
butir
1
UU SISDIKNAS:
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana
unfuk
mewujudkansuasana
belajar dan
prosespembelajaran
agar
peserta didik
secara
aktif
mengembangkanpotensi
dirinya untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan,pengendalian
diri,
kepribadian,kecerdasan,
akhlak
mulia,
sertaketerampilan
yang
diperlukandirinya,
masyarakat,
bangsa
dannegafa.
Proses pembelajaran
di
dalam kelasdiarahkan kepada kemampuan
pesertadidik
untuk
menghafal informasi,
otakanak
dipaksa
untuk
mengingat
danmenimbun berbagai
informasi
tanpadituntut untuk
memahamiinformasi
yangdiingatnya
itu
untuk
menghubungkannyadengan kehidupan sehari-hari.
Hal
ini
berakibat,
ketika
pesertadidik
lulus
darisekolah,
pada umumnya mereka
hanyapintar
secarateoritis,
akan tetapi merekamiskin
aplikasi.
Pembelajaran
,yang
dialaminya tidak/belum .mendarat,
di
benak apalagtr diterapkan.
Menjadi
guruBK
seharusnya tidakberparadigma
Teacher Centred Learning
(TCL), pembelajarannya harus kontekstual,
faktual dan aktual,
sehinggatidak
harusterjadi'pengangguran
terdidik,
sepertiyang kita jumpai
di
mana-mana. Janganpula
terjadi
ranah
afektif
yang
diasahmasih sebatas wacana, ranah psikomotorik
pun
harus diasahnya (mensana encorporesanoldi
dalam
tubuh
yang
kuat
terdapatjiwa
yang
sehat),
sehinggabagi
pesertadidik
yang telah dinyatakan lulus benar*
benar
mumpuni dalam
mengembantugasnya. Keterampilan
dan
kecakapan dalam melakukan konseling bagi guruBK
adalah
salah satu modal
bagrnya untukterjun di masyarakat.
Peserta
didik
adalah subyek didik, maka guru harus mengubah paradigmanyadari TCL
(Teacher Centred
Learning)menjadi SCL
(Student Centred Learning).Guru bukanlah orang yang serba tahu dan
murid
bukanlah
orang yang
serba tidak tahu-Antara guru
danmurid
adalah ibaret"dua sumpit'
(two
chopsticl*)
yangbekerjanya harus
berbarengan/bersynergi,bersama-sama
mencapai
tujuaq
yaknikeberhasilan pendidikan
itu
sendiri.Oleh karena
itu
salah satu penentu keberhasilan proses pendidikan terletak ditangan
para
gurLi.
Guru
termasuk
didalamnya
guru BK
adalah
jabatan54
|+::;:;::tti
el*i*s$ iii; ^ i::t?i
,*,),- r, At
-tii$ql
I Itr{,lt
ii.agoSchoui
*&*
[nternational
Conference and 'Workshop on
School
Counseling
%"W ;l; ill;;:ff[",
counselors in Dealin-e r.vith Studenrs with SpecialNeeds in Inciusive Schools"profesional,
itulah yang
membedakandengan pekerjaan atau
profesi'1ain,
guruadalah'pelita
dalam kegelapan dan embunpenyejuk
dalam
kehausan',
sebagaimana,tertuang dalam lagu Hymne Guru.
Guru
BK
harusmampu dan
maumengubah paradigma tentang
pembelajaran,
dan
seiring
dengankemajuan
teknologi dan informasi
sertaperkembangan
psikologi
pendidikan, telahterjadi
pergeseranmakna mengajar
darisekedar
aktivitas
menyampaikan
rnateripelajaran
menjadi aktivitas
mengatur lingkungan belajar agar pesertadidik
dapatbelajar
dengan
enjoy
(ioyfull
learning).Gunr
BK
tidak
harus
men'uangi
'gelaskosong'
('ke
kepala')
peserta
didiknya, karena masing-masing pesertadidik
sudahmembawa potensinya
sendiri-sendiri.Tugas
guru
BK
lebih
kepada kesediaanmendengar
dengan
empati
sebagaifasilitator, mediator,
motivator, organisator, dan evaluator.Untuk
itu
diperlukan sosok
guruBK
yang mampu
berpikir
dan
bertindaksaling
asih
-
saling
asuh-
saling
asah,dengan
tingkat
keprofesionalan
yanghandal. Guru (BK)
merupakanprofesi/jabatan
atau
pekerjaan
yangmemerlukan keahlian khusus
(Moh.UzerUsman:
2001).
Sebagai
profesional,
ditangan guru
BK
pencapaian standar prosespendidikan diharapkan
dapat
tercapai.Mengajar
dan
mendidik bukan
hanya sekedar menyampaikanmateri
pelajaran,akan tetapi
suatu
proses
mengubahperilaku
murid
sesuai dengantujuan
yangdiharapkan.
Oleh
sebabitu,
dalam prosesbelajar-menga_iar
terdapat
kegiatanmembimbing
agar
peserta
didik
berkembang sesuai dengan
tugas-tugas perkernbangannya,
melatih
keterampilanbaik
keterampilan
intelektual
maupun keterampilan motorik.Pembekalan tersebut dimaksudkan
agar
selepasdari
pendidikannya, pesertadidik
dapat dan berani hidupdi mas
arakatyang
cepat berubah dan penuh tantangan.Sebagai
motivator,
guru
BK
senantiasa memotivasi pesertadidiknya
agaria
dapatmemecahkan
berbagai
persoalan
hidupdalam
kehidupan
nyata
sehari-hari.Bertindak proaktif,
kreatif dan
inovatif
hendaknya ditularkanoleh
setiappendidik
kepada peserta didiknya. Pembelajarannya
selalu didukung
dengan berbagai sumberdan media
sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.Dengan demikian seorang
guru(BK)
perlu
memiliki
kemampuan khusus,55
*ry#,
[nternational
Conference and
Workshop
on School
Counseling
q*p-
;ff
X]il:ff|;"t
counselom in Dealing with Students w'ith Special Needs in Inclusive Schools" ],rg
:.
7
suatu
kemampuanyang
mungkin
tidakdimiliki oleh
seorang
guru
padaumumnya.
'A
teacher is
person
chargedwith
the responsibilityof
helping others tolearn and to behave
in
newdffirent
ways' (JamesM.
Cooper, 1990).Itulah
sebabnyaguru
adalah pekerjaan
profesional
yangmembutuhkan kemampuan
khusus
hasilproses pendidikan yang dilaksanakan oleh
lembaga pendidikan keguruan,
sepertiFakultas Keguruan
dan
Ilmu
Pendidikan(FKIP)
atau SekolahTinggi
Keguruan danIlmu
Pendidikan(STKIP).
Suatu pekerjaan
profesional
harusditunjang
oleh
ilmu
tertentu
secaramendalam yang hanya
murigkin
diperolehdari
lembaga-lembagapendidikan
yangsesuai, sehingga kinerjanya
didasarkan kepadakeilmuan yang
dimilikinya
yangdapat
dipertanggungiawabkan
secarailmiah.
Sehat rohani
dan
jasmani,mempunyai
sertifikasi
dan
organisasi profesi, menjunjungtinggi
kodeetik,
sertadispilin
dan berwibawa.Selain sebagaimana
hal
-
hal
yang disebutkandi
atas,diharapkan
guru BK
juga
mempunyai
kemampuan manajerial,karena memang berlangsungnya
BK
disekolah
sangat memerlukan
tata
kelolayang
benar
benar
terimplementasidengan
baik
dan benar.
Kerjasama dansinergitas arrtara guru
BK,
kepala sekolah,tenaga kependidikan, orangtua
pesertadidik
dan pesertadidik
yang bersangkutan hendaknyaterjalin
dengan harmonis dan berkelanjutanimprovement).
(continuous
andTingkat
kemampuandan
keahliansuatu
profesi
didasarkan
pada
latarbelakang
pendidikan
yang
dialamiseseorang
yang diakui oleh
masyarakat,sehingga
semakin
tinggi
latar
belakangpendidikan
.
akademik
sesuai
denganprofesinya, semakin
tinggi
pula
tingkatkeahliannya,
dengan demikian
semakintinggi pula
tingkat
penghargaan
yang.
diterimanya. Sayangnya
di
lndonesia penghargaan terhadapprofesi
guru masih-berada
di
belakang dibanding
denganprofesi
lain,
misalnya dokter
dan pengacara.Memang hasil
pekerjaan
seorangdokter berbeda dengan
hasil
pekerjaanseoraflg
guru.
Kinerja
proftsi
non-keguruan seperti seorang dokter biasanya
dapat
dilihat
dalam
waktu
yang
singkat,seperti nampak dari kesembuhan si pasien.
Tidak
demikian
dengan
gw,
hasil pe.kerjaanguru
seperti
mengembangkanminat dan bakat
serta berbagai
potensi55
ili::::.:::.r::r.::+
ri)- rr
^ r
rr,i*p: Ti
iet
I r ica poSchct:l
Uryaf,
[nternational
Conference and
Workshop
on
School
Counseling
i *rY
'The Role of School Counseiors in Dealing r,vith Students rvith Special Needs ilr Inclusive Schools"''**ry
YLay23-24,2016
yang
dimiliki
pesertadidiknya,
termasukmengembangkan
sikap
tertentumernerlukan
waktu
yafig
relatif
cukuppanjang,
sehingga
hasilnya
baru
dapatdilihat
setelah.beberapa
lama,
mungkinsaja satu
generasi.
Oleh
karena
itu,
kegagalan
guru
dalam
membelajarkanmurid, berarti
kegagalan membentuk satugenerasi manusia. Demikian
juga
hal
nyadengan pengacara, seorang
pengacaraterkenal
yang
berhasil membela
kasus kliennya tentu segera nampak hasilnya.Seorang
guru bukan
hanYa
tahutentang
what
to
teach, akan tetapi
jugapaham
tentang
how
to
teach. Karenanya tepatlahyang
dirumuskanoleh
UNESCOtentang empat
pilar
pendidikan,
yakni:learning
tolvtow,
lmrning
to do, learningto be,
learning to live
to.getheror
learningto live
with
other.Dalam
proses
pembelajaran
LaCosta (1 985) mengklasifikasikan mengajar
berfikir
menjadi
teaching
of
thinking, teachingfor
thinking
dan teaching aboutthinking.
Belajar
bagaimana
caranyabelajar
atau
learning
how
to
learn.Menjadi
manusia
pembelajar
seumurhidup
sangatlahperlu
karena
pekerjaanguru
bukanlah pekerjaan
yang
statis,melainkan
pekerjaanyang dinamis,
yangselamanya harus sesuai dan menyesuaikan dengan perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni (IPTEKS).Oleh
karena
itulah
guru
dituntut
peka
terhadap
dinamika
perkembanganmasyarakat,
baik
perkembangankebutuhan
yang
selamanya
berubah,perkembangan
sosial,
budaya, politik,
termasuk
perkembanganteknologi,
dan seni. Jadilah guru yangtransformatif
dan sebagai agen perubahan (agent ofchange).Guru
yang
berkepribadian
dan
sebagaimodel
atau panutan, guruBK
yang dapatdipercaya, yang mampu memegang teguh rahasia peserta
didik
danlayak
diteladani(yang harus
dapatdi-gugu
lan
di-tiru),
guru
BK
yang
menempatkan
Pesertadidiknya
sebagai subyekdidik
dan bukanobyek.
Guru
harus
juga
mempunYai kompetensiuntuk turut
meluncur
di
atasgelombang perubahan
dan
ketidakpastianmasa depan yang
tidak
dapat
diprediksisebelumnya (unpredictable),
dan
guruharus dapat mengelola, menerima
danmenghadapi
tantanganitu.
Satu-satunyakepastian
di
masa
depan
adalahketidakpastian
itu
sendiri, dan
pendidik
masa depan akan unggul bukan
hanYasebagai
mitra
peserta
didik
di
dalam57
ffif
nefihicagose
hool"
\$rt'
*2 ?t{:{'tesi4t\41 fu}{:irclngttrS
[nternational
Conference and
Workshop
on
School
Counseling
b.HFF
,ffi
Xj;;:ffhool
Counselors in Dealing with Studints with Speciat Needs in rnclusive Schools,,re
mencari pengetahuan
yang
mengasyikkan tetapijuga
sebagaiorang
yang bijaksana, yangdari mulutnya mengalir
pesan-pesankebijaksanaan
dan
keindahan,
sertamampu berbuat
saling
menghormatiantarmanusia.
Kesadaran
untuk hidup
lebih maju, dapatmenerima
diri
sendiri
seperti
apaadanya
tanpa harus
merasaminder,
dan tugas membentukpribadi-pribadi
tangguh,bertanggung
jawab dan
berwatakdiperlukan
guru yang
mampu
mengasahdan
mengasuhpeserta
didiknya
denganhati
yang
mengasihi.
Adalah
wilayahpendidikan
yangjelas
harus
menyiapkandan
membantu
warga didiknya
untukmencapai
tujuan hidup
sebagaimanlsia
yang
'utuh' itu.
Pendidikan
yang
baikharus
menyangkut
semua
segikemanusiaan,
tidak cukup
hanyapengetahuan
kognitif
saja.
Untuk
itu
dipandang
perlu
adanya
pendidikankarakter
yang
masuk
di
setiap
lini
pembelajaran,
pendidikan
karakterpenting, namun yang
lebih
penting adalah pendici'ik yang b erkarakter !Adalah tugas utama guru
BK
yangmau dan mampu bekerja
sama
dengankepala
sekolah,
tenaga
kependidikan,orangtua dan peserta
didiknya untuk
tidakmembiarkan
kondisi
peserta
didiknya semakin memprihatinkan. Begitujuga
halsarana
dan
prasarana
yaag
menunjangberhasilnya
tata kelola
manajemenBK
diSMA,
kiranya menjadi fokus
perhatianpara pemerhati pendidikan dewasa ini.
Guru
adalah
figur
sentral
yangdalam dunia pendidikan,
khususnya saatterjalinnya
proses interaksi
belajar-rnengajar.
Oleh
karenanya
guft,
khususnya
guru
BK
harus
memiliki
karakter kepribadian
yang ideal
sesuaidengan
persyaratan
yang
bersifutpsikologis-pedagogis.
Terlepas
darikelebihan
dan
kekurangannya,guru BK
adalah
kunci
terwujudnya
keberhasilan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, beriman, dan bertakwa. GuruBK
dituntut..
memiliki
multi
peran
sehingga
mampumenciptakan
kondisi
belajar-mengajaryang efektif
dan
sekaligus
kondusif,betapa eksisnya
peran
guru
BK
dalamdunia
pendidikan.
Kalau
negara
tianbangsa
ingin
maju,
nomor
satukanpendidikan cq. guru!
Semakin
banyak
peserta
didik
terlibat aktif
dalam belajar, semakin tinggrpula
prestasi
belajar yang
dicapainya. Sgdangkandi
sisi
lain,
untuk
menjadiprofesional,
gr*
BK
hendaknya mampu58 l-1.. -f t_ _.r, : - r
fl|*q]
ril8Lntcag0bcrrfi0t
-,ff-{,
[nternational
Conferen
cei-.ffi
;ff
ryl;;:ff
[",
Co,,,,sero, s in
and
WorkshoP
on
School
Counseling
Dealing r,vith Students rvith Special Needs irr lnclusive Schools"
PENUTUP
Kerjasama
yang
terjalin
harmonisantara kepala sekolah
-
pendidik-
pesertadidik
-
tenaga kependidikan-
orangtua,pastilah menjadi
harapan semua
orang.Orangtua
memandang
guru
khususnYaguru
BK
sebagai
mitra
dalam
prosespendidikan.
Orangtua harus mempunyai waktu
dan selalu
bersediapeduli dan
berbagi(caring and sharing)
kepada
anak/anak-anaknya. GuruBK juga
harus mempunyaiwaktu untuk
mengadakan
pertemuan dengan semua orangtua pesertadidik, baik
pertemuan
rutin
yang
diadakan
oleh sekolah secaraformal
maupun pertemuan khusus sesuai dengan kebutuhan orangtua atau pesertadidik.
Guru
BK
harus dapatmenerima
dengantangan
terbuka
setiap'.
kunjungan orangtua
ke
sekolah
dan berusahauntuk
selalu mendengarkan danmemahami
permasalahanyang
mereka rasakandan alami.
Selain
itu,
orangtua juga harus mendukung kunjungan-guruBK
ke rumah.Dalam hal mengatasi permasalahan yang ada, guru
BK
harus menghargai danmemahami perbedaan
latar
belakangbudaya
dan
keluarga
anak.
Dalammemberikan saran kepada
pihak
sekolah, merencanakanprogram
pembelajaran dansekaligus
mampu
pula
mela'kukannya dalam bentuk interaksi belaj ar-men gajar.Pendidikan harus dilaksanakan atas
dasar
prinsip cinta
kasih sebagai landasanbagi
suatudialog,
bahkanmelalui
dialogitulah
manifestasidari prinsip cinta
kasihitu
sendiri.
Pendidikan merupakan prosesmenuju
perubahan
yang dilalui
olehpeserta
didik
bersama pendidik (MadelaineMail,
dalamMoekti
Gondosasmito: 2003).Untuk
itu,
perlu
dibangun
sikap
rendahhati
ajrih-asih
(takwa-berbelas
kasih).Menumbuhkan
sikap saling
Percaya,memung!<inkan
subyek
didik
(pesertadidik,
pendidik,
orangtua)dapat
berpikir
kritis,
menghormati
nilai
positif
segala perubahan menuju kepada perbaikan.Penelitian menunjukkan,
bahwapara
guru
yang
mendekati
manajemensebagai
suatu
proses
pembangunanlingkungan belajar yang
efektif
(mangkus) cenderunglebih
berhasil daripada
guru-guru
yang
menekankan
Peranannya sebagai pendisiplin. Pendidikan yang sehatmerupakan
fondasi
untuk
membangunnegara
yang
sejahtera,dan stabil.
Hasilpenelitian naembuktikan bahwa anak-anak yang terpelajar akan tumbuh menjadi lebih dewasa dan terpelajar juga.
59
|ift;;:;?.ry/,& ?$*:tYPl X-& " 4
ry#i}}jil,,ff
rEl,'::i#i,H*,ffi
,*Hl":i.ff
3,"":Lf^i"Hi:H?.sivescho.rs,,
orangtua tetap menghargai
otoritas
guruBK
dan sekolah. Orangtua harus berbesarhati
jika
tidak
semua masukan
dan keinginannya dapat terpenuhi karena tidak sejalan dengan kepentingan bersama.Kini
dan seterusnya, setiapSMA
diIndonesia
hendaknya
dapatmengimplementasikan
tata kelola
BK.Guru
BK
bak
orangtua
anakdi
sekolah,sanggup
mencurahkan
perhatian
danberdedikasi
penuh
dalam
menganban tugasnya.Untuk
itu
katakunci
mengasihi harus ditempatkan sebagai yang terutamadalam setiap
tutur
kata dan
perbuatan seorang guru/pendidik.Jadilah guru
BK
yarig siap menjadi manusia pembelajar seumurhidup,
saling membelajarkandiri
mengikutiperkembangan
ilmu
pengetahuan,teknologi dan seni (IPTEKS).
DAFTAR PIJSTAKA
Cooper, James
M.
(1990).
ClqssroomTeaching
Skill.
Lexington, Massachusetts Toronto: D.C. Heath and Company.Departemen
Pendidikan Nasional,
Dirjen PendidikanDasar
dan
Menengah,Direktorat
Pendidikan
LanjutanPertama
(2002).
PendekntanKontekstual (Contextual
Teachingand Learning
GfD.
Gondosasmito,
Moekti.
(2003). MembukaJendela Pendidikon
Jakarta, Erlangga.Megawangi,
Ratna, dkk.
(2004).Pendidikan
Yang
patut
dan Menyenangkan. I akarta, Indonesia Heritage Foundation..
Sanjaya,
Wina. (2003).
Strategi,
Pembelajaran
BerorientasiStandar
Proses
perdidikan.
Jakarta, Kencana prenada
MediaGroup.
Usman,
Moh. Uzer.
(2001).Menjadi
Guru.
Profesional.
Bandung,
RemajaRosdakarya.
UU
No.
20 tahun 2003
Tentang
Sistem Pendidikan Nasional.SUMBER
I/AIN
Kline,
Peter dalam2/inkolhowwelearn.html
(diakses, 2003)60
r:l:r)
i1 .l Iire[h
{caf;osc
hot:t
.-..'..
Jr ": : *.;+iT;\. E-. :::?1r.s-G-.1rrE rl J9 + .1.^:.r..F, i\-s.IaLlFIr