Informasi Dokumen
- Sekolah: Tanoto Foundation
- Mata Pelajaran: Pendidikan
- Topik: Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP dan MTs
- Tipe: modul
- Tahun: 2018
- Kota: Jakarta
Ringkasan Dokumen
I. Pembelajaran Aktif
Unit ini membahas pentingnya pembelajaran aktif dalam pengembangan potensi siswa. Pembelajaran aktif memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat secara langsung dalam proses belajar, yang dapat meningkatkan kreativitas dan rasa ingin tahu. Teori yang mendasari unit ini adalah pendekatan belajar aktif yang telah dikenal sejak tahun 1979, namun penerapannya masih perlu ditingkatkan. Dalam konteks ini, guru diharapkan memiliki pemahaman yang baik tentang pembelajaran aktif agar dapat mendukung pengembangan potensi siswa secara optimal.
1.1 Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat mengenali unsur-unsur pembelajaran aktif dan mengidentifikasi contoh kegiatan pembelajaran yang mencerminkan setiap unsur tersebut. Tujuan ini berfokus pada pengembangan keterampilan guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung partisipasi aktif siswa.
1.2 Unsur Pembelajaran Aktif
Unsur-unsur pembelajaran aktif terdiri dari Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi (MIKiR). Setiap unsur memiliki peran penting dalam meningkatkan pengalaman belajar siswa. Misalnya, unsur 'Mengalami' melibatkan kegiatan praktis yang membuat siswa terlibat langsung, sedangkan 'Refleksi' mendorong siswa untuk mengevaluasi pengalaman belajar mereka.
1.3 Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam unit ini mencakup pengamatan video, diskusi kelompok, dan identifikasi kegiatan pembelajaran aktif. Melalui kegiatan ini, peserta dilatih untuk mengenali dan menerapkan unsur-unsur pembelajaran aktif dalam praktik mengajar mereka. Kegiatan ini juga melibatkan refleksi untuk memperkuat pemahaman akan pentingnya pembelajaran aktif.
II. Mengembangkan Pertanyaan/Tugas dan Lembar Kerja
Unit ini membahas pentingnya merumuskan pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Pertanyaan yang baik dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Dalam konteks ini, guru diharapkan dapat membedakan antara pertanyaan produktif dan tidak produktif serta merancang lembar kerja yang efektif untuk mendukung pembelajaran. Unit ini juga menekankan bahwa pertanyaan seharusnya dirumuskan untuk merangsang pemikiran siswa, bukan sekadar mengulang informasi yang telah diajarkan.
2.1 Ciri Pertanyaan yang Baik
Pertanyaan yang baik harus mampu mendorong siswa untuk melakukan percobaan, pengamatan, dan penyelidikan. Selain itu, pertanyaan juga harus memicu siswa untuk berimajinasi dan berpikir alternatif. Dalam unit ini, peserta diajarkan untuk merumuskan pertanyaan yang memenuhi kriteria tersebut, sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran.
2.2 Komponen Lembar Kerja
Lembar kerja adalah alat yang digunakan untuk membantu siswa menyelesaikan tugas. Komponen penting dalam lembar kerja termasuk informasi atau konteks persoalan yang menginspirasi siswa, serta pertanyaan atau perintah yang memicu eksplorasi dan kreativitas. Peserta dilatih untuk merancang lembar kerja yang efektif dengan memperhatikan komponen-komponen ini.
2.3 Praktik Merumuskan Pertanyaan
Peserta melakukan kegiatan praktik merumuskan pertanyaan berdasarkan contoh yang diberikan. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam membuat pertanyaan yang produktif, imajinatif, dan terbuka. Melalui diskusi dan kolaborasi, peserta dapat saling berbagi pengalaman dan memperbaiki keterampilan mereka dalam merumuskan pertanyaan.
III. Pengelolaan Lingkungan Belajar
Unit ini membahas pentingnya pengelolaan lingkungan belajar yang kondusif untuk pembelajaran aktif. Lingkungan belajar yang baik dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Guru perlu menciptakan suasana yang mendukung interaksi positif antar siswa dan antara siswa dengan guru. Dalam unit ini, peserta belajar tentang strategi-strategi pengelolaan kelas yang efektif, termasuk pengaturan fisik ruang kelas dan penggunaan sumber belajar yang bervariasi.
3.1 Ciri-ciri Lingkungan Belajar yang Baik
Lingkungan belajar yang baik memiliki beberapa ciri, seperti kenyamanan, keteraturan, dan aksesibilitas sumber belajar. Peserta diajarkan untuk mengenali dan menciptakan elemen-elemen tersebut dalam kelas mereka. Lingkungan yang mendukung dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi siswa, serta mendorong mereka untuk aktif berpartisipasi.
3.2 Strategi Pengelolaan Kelas
Dalam unit ini, peserta belajar tentang berbagai strategi pengelolaan kelas yang dapat diterapkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif. Strategi ini meliputi pengaturan tempat duduk, penggunaan teknologi, dan teknik pengelolaan waktu. Peserta juga diajak untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan kelas.
IV. Mengembangkan Budaya Baca
Unit ini menekankan pentingnya membangun budaya baca di kalangan siswa. Membaca adalah keterampilan dasar yang mendukung proses belajar di semua mata pelajaran. Dalam unit ini, peserta diajarkan tentang strategi untuk mendorong siswa agar lebih menyukai membaca, termasuk pemilihan bahan bacaan yang menarik dan relevan. Selain itu, peserta juga belajar tentang cara menciptakan suasana kelas yang mendukung kegiatan membaca.
4.1 Pentingnya Budaya Baca
Budaya baca yang kuat dapat meningkatkan keterampilan literasi siswa dan memperluas wawasan mereka. Dalam unit ini, peserta diajarkan tentang manfaat membaca dan cara-cara untuk mengintegrasikan aktivitas membaca dalam pembelajaran sehari-hari. Dengan membangun budaya baca, siswa diharapkan dapat menjadi pembelajar yang mandiri dan kritis.
4.2 Strategi Mendorong Membaca
Peserta belajar tentang berbagai strategi untuk mendorong siswa agar lebih aktif membaca, seperti menyediakan akses ke berbagai jenis bacaan, mengadakan diskusi buku, dan membuat program membaca di kelas. Strategi-strategi ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca siswa dan membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
V. Praktik Mengajar
Unit ini fokus pada pengembangan keterampilan mengajar yang efektif. Peserta diajarkan tentang berbagai metode dan teknik mengajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterlibatan siswa. Praktik mengajar yang baik melibatkan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang fleksibel, dan evaluasi yang konstruktif. Peserta juga diajak untuk melakukan simulasi mengajar dan mendapatkan umpan balik dari rekan-rekan mereka.
5.1 Metode Mengajar yang Efektif
Peserta diajarkan tentang berbagai metode mengajar yang dapat digunakan, seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi kelompok, dan pembelajaran kooperatif. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga peserta perlu memilih metode yang sesuai dengan konteks dan tujuan pembelajaran.
5.2 Simulasi Mengajar
Dalam unit ini, peserta melakukan simulasi mengajar untuk menerapkan metode yang telah dipelajari. Simulasi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk berlatih dan mendapatkan umpan balik dari fasilitator dan rekan-rekan. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mengajar mereka dan lebih percaya diri dalam menghadapi kelas.
VI. Rencana Tindak Lanjut
Unit ini membahas pentingnya merencanakan tindak lanjut setelah pelatihan. Rencana tindak lanjut adalah langkah-langkah konkret yang akan diambil peserta untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dalam praktik mengajar mereka. Peserta diajarkan untuk menyusun rencana tindak lanjut yang realistis dan terukur, serta bagaimana cara mengevaluasi keberhasilan rencana tersebut.
6.1 Menyusun Rencana Tindak Lanjut
Peserta diajarkan cara menyusun rencana tindak lanjut yang mencakup tujuan, langkah-langkah, dan indikator keberhasilan. Rencana ini harus dapat diukur dan realistis agar peserta dapat memantau kemajuan mereka. Dengan memiliki rencana tindak lanjut, peserta diharapkan dapat lebih fokus dan terarah dalam menerapkan praktik baik yang telah dipelajari.
6.2 Evaluasi Rencana Tindak Lanjut
Evaluasi adalah bagian penting dari rencana tindak lanjut. Peserta diajarkan untuk menetapkan indikator keberhasilan dan cara-cara untuk mengukur pencapaian tujuan. Dengan melakukan evaluasi, peserta dapat mengetahui efektivitas tindakan yang diambil dan melakukan perbaikan jika diperlukan.