• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Aji, S. 2013. Pengaruh penyimpanan dan ekstrak rebung (Dendrocalamus asper Backer) terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.) pada media gambut. Skripsi. Fakultas Pertanian dan Peternakan. Universitas Isalm Negeri Riau.

Basu dan Rudrpal, 1982. Post harvest seed physiology dan seed inviguration treatments. Proccedings of the Indian Statistical Institute Golden Jubilee International Conference on Frotiers of Research in Agriculture. Calcuta. India

Baharudin, S.I., M.R. Suhartanto dan A. Purwantara.2010. Pengaruh lama penyimpanan dan perlakuaan benih terhadap peningkatan vigor benih kakao hibrida. Jurnal Pengkajiaan dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 13(1):73-48.

Bray EA. 1997. Plant resources to water deficit. Trend in Plant Sci 2:48-54

Bonner, F.T., J.A. Fozzo, W.W. Elam and S.B. Land jr. 1994. Tree Seed Tecnology Training Course. Instructurs Manual. United States Departement of Agriculture. Forest Service. New Orleans, Lousiana

Davies, PJ. 1990. Plant Hormones and Their Role in Plant Growth and Development. Kluwer Academic, London.

Ditjenbun. 2010. Volume dan Nilai Ekspor, Impor Indonesia. Kakao. Akses 13 Maret 2011.

Ditjenbun. 2009. Luas Areal dan Produksi Perkebunan Seluruh Indonesia Menurut Pengusahaan. Viewstat komoditi utama Kakao. Akses 13 Maret 2011

Direktorat Jenderal Perkebunan, 2012. Pedoman Umum Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional 2009-2011. Departemen Pertanian, Jakarta

Duke, J.A., 1983. Handbook of Energy Crops. NewCrops Web Site, Purdue University.

Esrita. 2009. Studi Anatomi Embrio benih Kakao Pada beberapa Kadar Air Benih dan Tingkat Pengeringan. Jurnal Agronomi, 13(1):1410-1939

Farooq, M; S.M.A. Basra; I. Afzal & A. Khaliq (2006). Optimization of hydropriming techniques for rice seed invigoration. Seed Science and Technology, 34, 507–512.

(2)

Grimwood, B.E. (1975) Coconut Palm Product. Food and Agricultural Organization of United Nations. Rome

Heddy, S. 1990. Budidaya Tanaman Kakao. Angkasa. Bandung. 126 hal.

Heydecker, W., J. Higgins, and R.L. Gulliver. 1973. Accelerated germination by osmotic seed treatment. Nature 246:42–46.

Hidayat, P. 2000. Pengaruh Lama Perendaman Benih Pinang (Areca catecu L.) Dalam Air Kelapa Muda Terhadap Perkecambahannya. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Pekanbaru.

Justice, Oren L dan Bass, Louis N. 1994. Prinsip dan praktek penyimpanan benih. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kamil, J, 1982. Teknologi Benih 1. Universitas Andalas. Padang Kartasapoetra, A. G. 1986. PT. Bina Aksara. Jakarta. 231 hal.

Khan, A.A., 1992. Preplant physiological seed conditioning. Hort. Rev., 14:131-181.

Kuswanto, H. 2003. Teknologi Pemrosessan, Pengemasan dan penyimpanan Benih. Yogyakarta: Kanisius

Lee, S.S. & J.H. Kim (1999). Morphological change, sugar content and –amilase activity of rice seeds under various priming conditions. Korean Journal of Crop Science, 44, 138–142.

Lestari, M.S., Amirawaty, D. Wamaer, dan A. Soplanit. 2000. Kajian teknologi penyimpanan dan pengolahan ubi jalar di Kabupaten Jayawijaya. hlm. 41−49.

Liddyannisa, V., C Kusmana dan D. Syamsuwida. 2011. Pengaruh media simpan, ruang simpan dan lama penyimpanan terhadap viabilitas benih Rhizophora mucronata. Jurnal silvikultur Tropika, 2 (3); 154-156

Lukito,Mulyono,Tetty.H dan Nofiandi. 2010. Budidaya Kakao. Pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia. Jakarta. 298 hal

Maemunah., E. Adelina dan I.Y. Daniel. 2009. Vigor benih kakao (Theobromacacao L.) pada berbagai lama penyimpanan dan invigorasi. J. Agroland, 16 (3); 27-28

Marajahan, M. Y., Islan dan M. A. Khoiri. 2012. Aplikasi pupuk NPK terhadap pertumbuhan kakao (Theobroma cacao L.) yang ditanam diantara kelapa sawit. Jurnal Penelitan Jurusan Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Riau.

(3)

Mardiyah, U.D., R. Rabaniyah dan M. Suyadi. 2006. Pengaruh jenis dan kadar air media simpan terhadap daya simpan benih nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.). Skripsi Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. (Tidak dipublikasi).

Matsushima, K.I. & J.I. Sakagami (2013). Effect of seed hydropriming on germination and seedling vigor during emergence of rice under different soil moisture conditions. American Journal of Plant Sciences, 4, 1584–1593. Mugnisjah , Wahyu Qamara dan Setiawan Asep. 1990. Pengantar Produksi

Benih. Bogor: ITB Press

Muniarti, E. dan S. Malia. 2006. Pengaruh Jenis Media Perkecambahan Dan Perlakuaan Pra Perkecambahan Terhadap Viabilitas Benih Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan Hubungan Dengan Sifat Dormansi Benih. Jurnal Agronomi, 34(2):119-123.

Nagao, M.A, K. Kanegawa dan W.S. Sakai. 1980. Accerlerating palm seed germination with gibberelic acid, scarification, and bottom heat. Hort. Science. 15(2); 200-201.

Poedjiwidodo, Y. 1996. Sambung samping kakao. Trubus agriwidya. 127 hal. Prawoto, A.A dan R. Erwiyono.2008. Potensi Budidaya Kakao Untuk

Pembangunan Ekonomi di Aceh Barat.Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 226 hal.

Purnomohadi, M., S. Saenong dan D. Susilastuti. 1982. Pengaruh kelembaban serbuk gergaji sebagai media simpan, suhu dan periode simpan terhadap viabilitas benih coklat (Theobroma cacao L.) .Jurnal Agro, 17(1):1-10 hal. Purohit, S. S. 1985. Hormonal Regulation of Plant Growth and Development.

Martinus Nijhoff / DR. W. Junk Publisher. Boston.

Purwanti , S., A.L. Kuswardani., O.Purwaningsih., W. Rusmiyatun, dan Tohari. 2000. Usaha Mempertahankan Kualitas Benih Rambutan Selama Penyimpanan. Institut Pertanian. Yogyakarta.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2004. Panduan Lengkap Budidaya Kakao. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta. 328 hal.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2010. Budidaya Kakao. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta. 351 hal.

Rahardjo, P. 2008. Pengaruh Lama Penyimpanan Entres Kakao Terhadap Penyambungan Bibit Kakao. ProsidingKakao2008. Denpasar 28-29 Oktober 2008. 317-332.

(4)

Rahardjo, P. 2012. Pengaruh pemberian abu sekam padi sebagai bahan desikan pada penyimpanan benih terhadap daya tumbuh dan pertumbuhan bibit kakao. Pelita perkebunan , 28 (2); 93-102

Rinaldi. 2001. Pengaruh metoda penyimpanan terhadap viabilitas dan vigor benih kedelai. Jurnal Agronomi, 8 (2):95-98.

Robi, A. 1996. Pengaruh Kadar Air Awal terhadap Penurunan Vigor dan Upaya Invigorasi Benih kakao (Theobroma cacao L.). Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. 63 hal.

Rudrapal, D., and S. Nakamura, 1988. The effect of hydration- dehydration pretreatment on egg plant and radish seed viability and vigour. Seed Sci. Technol, 16: 123–30

Sadjad, S. 1997. Membangun Industri Benih Dalam Era Agribisnis Indonesia. Grasindo . Jakarta.164 hal.

Sadjad, S., E. Murniati dan S. Ilyas. 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih dari Komperatif ke Simulatif. Grasindo Jakarta. 185 hal.

Salisbury F.B dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Perkembangan Tumbuhan Dan Fisiologi Lingkungan. Jilid tiga. Terj. D.R.Lukman dan Sumaryono. ITB, Bandung

Samudra, U. 2005. Bertanam Coklat. PT Musa Perkasa Utama.42 hal.

Selera On Line, 2001. Kelapa Sarat dengan Khasiat. Kumpulan Karangkraf. Vol 2: 14-16. WWW. Karangkraf. Com. May. (7 Desember 2013).

Siregar dan Syarif, T. H. 1989. Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Coklat. Penebar Swadaya. Jakarta. 69 Hal.

Suhaidi, E. 2005. Pengembangan Budidaya Kakao dan Pengolahan Kakao.http://www.scribd.bertanamkakao/ Diakses Pada Tanggal 9 November 2013.

Suhendy, D. 2007. Rehabilitas Tanaman Kakao : Tinjauan Potensi, Permasalahan, Rehabilitas Tanaman Kakao di Desa Primatani Tonggolobibi. Prosiding Seminar Nasional 2007. Pengembangan inovasi Pertanian Lahan Marginal. Departemen Pertanian.

Sumampow, F. M. D. 2011. Viabilitas benih kakao (Theobrema cacao L.) Pada media simpan serbuk gergaji. Soil Environment, 8 (3); 102-105

(5)

Sutariati, K.G. 2002. Peningkatan Performansi Benih Cabai (Capsisumannumm) Dengan Perlakuan Invigorasi Benih. Makalah Pengantar Falsafah Sains (PPS702). Program Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor.

Sutopo, L. 1993. Teknologi Benih. Fakultas Pertanian. UNBRAW. Malang. Sutopo, L. (2002). Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Syaiful, S. A., M. A. Ishak dan Jusriana. 2007. Viabilitas benih kakao (Theobroma cacao L.) pada berbagai tingkat kadar air benih dan media simpan benih. Jurnal Agrivigor, (3);243-251.

Syamsuwida, D. dan A. Aminah. 2010. Metode penyimpanan semai bakau (Rhizophora apiculata) dengan berbagai kondisi tempat dan media simpan serta bahan penghambat pertumbuhan. Jurnal Pemulian Tanaman Hutan, 4 (3): 125-136.

Taiz, L. dan E. Zeiger. 1998. Plant Phisiology. Second Ed. Sinnuer Associates, Massachuset.

Tati Budiarti, dan Yulmiarti. 1997. Pengaruh Dosis Dan Periode Penyimpanan Terhadap Viabilitas Benih Kakao. Jurnal Bul, Agron. 25 (3) 7-14

Wachjar, A. dan K. Luga. 2007. Pengaruh kombinasi pupuk organik cair dan pupuk anorganik frekuensi aplikasinya terhadap pertumbuhan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) belum menghasilkan. Jurnal Agron, 35(3):212-216

Widyastuti, D.S., S. Kusumo dan Syafni. 1997. Pengaruh tingkat ketuaan air kelapa dan jenis kelapa terhadap pertumbuhan planlet anggrek dendrobium. Jurnal Hortikultura 7(3); 768-772.

Yulmiarti. 1995. Pengaruh dosisi fungisida dan periode konservasi terhadap viabilitas benih kakao (Theobrema caco L.) pada dua kondisi suhu. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

memiliki konsekuensi tentang pengorganisasian bahan ajar berhitung mencakup scope, sequence, continuity dan balance. Model ini selanjutnya diimplementasikan dalam proses

Berdasarkan hasil yang diperoleh, workbook kontekstual yang berkaitan langsung dengan tema 7 yaitu sumber energi dapat diterapkan pada pembelajaran matematika di kelas III di SDN

Jumhur ulama berpendapat bahwa orang yang menggelapkan harta rampasan, yang bunuh diri, dan orang-orang durhaka lainnya hendaklah di shalatkan. Berkata Ibnu

Kapur sirih dapat diformulasikan sebagai sediaan scrub yang dibuat dengan lima variasi yaitu perbandingan kapur sirih:tepung beras 1:1, 1:2, 1:3, 1:4 dan 1:8

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh parameter perautan terhadap kekasaran permukaan hasil perautan menggunakan mesin bubut CNC dan mendapatkan

Tes ini digunakan untuk melihat tingkat kognitifitas siswa setelah kegiatan pembelajaran dilakukan, disamping itu tes ini penting untuk melihat korelasi antara kinerja

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 angka 16 secara yuridis telah mengatur hubungan bank dengan nasabah sebagai konsumen pengguna jasa bank,