• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM ANTRIAN DENGAN MENGGUNAKAN PESAN SUARA BERBASIS PERSONAL KOMPUTER ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM ANTRIAN DENGAN MENGGUNAKAN PESAN SUARA BERBASIS PERSONAL KOMPUTER ABSTRAK"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM ANTRIAN DENGAN MENGGUNAKAN PESAN SUARA

BERBASIS PERSONAL KOMPUTER

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN ITM

2008

ABSTRAK

Sistem mekanis yang bekerja secara otomatis dikendalikan dengan perangkat digital

dewasa ini semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang.

Pengendalian system antrian ini memanfaatkan port pararel computer yang

dihubungkan terhadap rangkaian Mikrokontroler AT89S51, sehingga dapat menampilkan

nomor urut pelanggan dan suara pemanggilan nomor urut pelanggan.

Dengan system ini dihasilkan sebuah perangkat yang dapat mengurani atau

menimbulkan terjadinya suatu antrian yang panjang, yang dapat menimbulkan masalah bagi

para pelanggan yang tidak ingin menunggu lama pemanggilan nomor urut dari pada

pelanngan tersebut.

Mikrokontroler AT89S51 digunakan sebagai pengendali penerima data dari computer

(2)

Mikrokontroler AT89S51 akan diubah menjadi suatu instruksi atau perintah, untuk

menampilkan nomor urut pelanggan pada Diplay Seven Segmen dan mengeluarkan suara

pemanggilan nomor urut pelanggan.

DAFTAR ISI ABSTRAK ……… KATA PENGANTAR ………. DAFTAR ISI ……… DAFTAR TABEL ………... DAFTAR GAMBAR ……….. BAB I PENDAHULUAN ………... I.1. Latar Belakang ………..

I.2. Tujuan Penulisan ………..

I.3. Batasan Masalah ………...

I.4. Metode Peulisan ………

I.5. Sistematika Penulisan ………

BAB II LANDASAN TEORI ……… II.1. Sistem Komputer ………..

(3)

II.2 Central Prosesor Unit ( CPU ) ……….

II.2.1. ALU ( Aritmatich Logic Unit ) ………

II.2.2. Unit Kontrol ………

II.2.3. Register ………

II.2.4. Sistem Bus ……….

II.3 Input / Output Unit ……….

II.3.1. Port I/O ………..

II.3.1.1. Port pararel PC ………

II.4 Arsitektur Mikrokontroler AT 89S51 ……….

II.4.1. Mikrokontroler AT89S51 ……….

II.5. Bahasa Pemograman Visual basic ………

II.6. Komponen Elektronika ………..

II.6.1. Resistor ……….

II.6.2. Transsistor ………..

II.6.3. Kapasitor ……….

BAB III PERANCANGAN ALAT ……… III.1. Blok Diagram Sistem ………

III.2. Perancangan Rangkaian Power Supplay ( PSA ) ………….

III.3. Rangkaian MikrokontrolerAT89551 ………

III.4. Rangkaian Display ( Seven Segmen ) ………..

III.5. Rangkaian Tombol ………

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SOFWARE

(4)

IV.2. Pegujian Pararel Port ………

IV.3. Pengujian Rangkaian Power Supplay ( PSA ) ………

IV.4. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 …………

IV.5. Pengujian Rangkaian Display Seven Segmen ………..

IV.6 Pengujian Rangkaian Tombol ………

BAB V KESIMPLAN DAN SARAN V.1 Kesimpulan

V.2. Saran – Saran

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Fungsi – fungsi PIN Port Pararel ……….

Tabel 2.2. Alamat Pada Port – Port Pararel ………..

Tabel 2.3. Register Pada Port Pararel ………

Tabel 2.3.a. Port Data ( Alamat 0x378 ) ………..

Tabel 2.3.b. Port status( Alamat 0x379) ………...

Tabel 2.3.c. Port Kontrol (Alamat 0x37A ) ……….

Tabel 2.4. Bit Status ………

Tabel 2.5. . Keterangan Tabulasi ……….

Tabel 2.6. Fungsi – fungsi Tombol pada Toolbar standard ……….

Tabel 2.7. Fungsi Kontrol ……….

Tabel 2.8. Fungsi Tombol Pada Project Explorer ……….…

Tabel 4.1. Pengujian Pararel Port Out dan H378, dan H1 ……….

(5)

Tabel 4.3. Pengujian Pararel Port Out dan H378, dan H2 ………..

Tabel 4.4. Hasil Pararel Port Out dan H378,dan H2 ………..

Tabel 4.5. Pengujian Pararel Port Out dan H378, dan H4 ………..

Tabel 4.6. Hasil Pararel Port Out dan H378,dan H4 ………..

Tabel 4.7. Pengujian Pararel Port Out dan H378, dan H8 ………..

Tabel 4.8. Hasil Pararel Port Out dan H378,dan H8 ………..

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Blok Diagram Operasi CPU ………

Gambar 2.2. Port Pararel DB 25 ………..

Gambar 2.3. Port Pararel Centronix ……….

Gambar 2.4. Tampilan awal Visual Basic ………

Gambar 2.5. Tampilan Dasar MS – Visual Basic ………

Gambar 2.6. Tool Box ………..

Gambar 2.7. Properties Form ………

Gambar 2.8. Form Layout ………

Gambar 2.9. Code Windows ………

Gambar 2.10. Jendela Project ………

Gambar 3.1. Blok Diagram ………..

Gambar 3.2. Rangkaian Power Supplay ( PSA ) ………..

(6)

Gambar 3.4. Rangkaian Display seven segmen ………..

Gambar 3.5. Rangkaian Tombol ………

Gambar 3.6. Rangkaian antar Muka Pararel Port ………

Gambar 4.1. Rangkaian Pengujian Pararel Port Out dan H378, dan H1 ……….

Gambar 4.2. Rangkaian Pengujian Pararel Port Out dan H378, dan H2 ……….

Gambar 4.3. Rangkaian Pengujian Pararel Port Out dan H378, dan H4 ……….

Gambar 4.4. Rangkaian Pengujian Pararel Port Out dan H378, dan H8 ……….

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologidinegara maju terus melaju dan

berkembang sangat pesat.Bank dan perusahaan – perusahaan yang bergerak di bidang

pelayanan terhadap masyarakat merupakan tempat yang sering didatangi oleh konsumen.

Ketika konsumen yang datang jumlahnya tidak banyak, maka tidak menjadi masalah. Namun

ketika konsumen yang datang jumlahnya lebih dari biasanya atau jumlahnya cukup banyak,

maka hal ini akan menimbulkan masalah. Masalah yang terjadi adalah konsumen harus antri

dalam menunggu gilirannya.

Hal ini tentunya tidak diinginkan oleh konsumen dan akan menimbulkan rasa

ketidaknyamanan bagi konsumen. Harus antri dalam kondisi berdiri dan berbaris tidaklah

diinginkan oleh semua orang. Apalagi jika berdiri dalam waktu yang cukup lama, tentunya

(7)

Masalah di atas dapat diatasi dengan membuat system antrian dengan menggunakan

nomor antrian. Sehingga dengan demikian konnsumen tidak perlu berdiri mengantri,

konsumen cukup duduk dan menunggu panggilan. System ini cukup membantu, namun akan

sangat merepotkan jika proses pemanggilan harus dilakukan oleh orang tertentu.

Untuk mengatasinya, tugas tersebut dapat digantikan dengan computer, sehingga

semua proses pemanggilan dilakukan oleh computer. Hal ini sangat efektip bagi konsumen

dan bagi pengguna system tersebut.

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkatnya menjadi sebuah

skripsi dengan judul “Sistem antrian dengan menggunakan voice dengan menggunakan

bahasa pemrograman visual basic”.

Sistem yang akan disimulasi akan sesuai dengan penjelasan pada latar belakang, yaitu

computer akan memanggil konsumen sesuai dengan nomor urut antrian. Sehingga dengan

demikian konsumen tidak perlu berdiri dalam antrian tetapi cukup duduk saja sambil

menunggu panggilan yang dilakukan oleh computer.

I.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dilakukan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Unutk mencegah terjadinya antrian yang panjang sehngga mempermudah konsumen

melakukan transasksi.

2. Memanfaatkan komputer untuk mensimulasi suatu system yang dapat digunakan untuk kepentingan umum.

(8)

3. Membuat suatu system antrian yang diharapkan dapat mempermudah konsumen dan

pengguna system antrian tersebut.

I.4 Batasan Masalah

Mengacu pada hal diatas, penulis mesimulasikan system antrian dengan

menggunakan voice dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic dengan batasan

sebagai berikut :

1. Pada simulasi ini bahasa pemrograman yang digunakan adalah visual basicv 6.0,

sehingga dalam pembahasan penulis hanya membahas bahasa pemrograman visual

basic 6.0..

2. Pada simulasi ini penulis hanya menggunakan 4 loket sebagai simulasi, sehingga

pembahasan hanya mencakup 4 loket tersebut.

I.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat

sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip system simulas antrian dengan

menggunakan voice dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic, maka penulis

menulis laporan ini sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.

(9)

Landasan teori, dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang

digunakan untuk pembahasan seperti teori mengenai pemrograman visual

basic dan tentang komponen komponen yang digunakan seperti resitor,

transistor dan komponen pendukung lainnya.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Pada bagian ini akan dibahas mengenai yaitu: bahan – bahan, alat, diagram

blok dari rangkaian, skematik dari masing-masing rangkaian.Pemakaian

program dan diangram alir program.

BAB IV. ANALISA RANGKAIAN DAN SISTEM KERJA ALAT

Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat,

dan juga pemrograman.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari

pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah rangkaian

ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan perakitannya pada suatu

(10)

BAB II DASAR TEORI

2.1 Sistem komputer

Komputer merupkan alat atau mesin penghitung elektronik yang cepat menerima input digital, memprosesnya berdasarkan daftar instruksi internal yang tersimpan dan menghasilkan nilai perhitungan dalam informasi output. Daftar instruksi dinamakan program program komputer dan penyimpanan internal dinamakan memori komputer.

Dalam bentuk yang paling sederhana komputer terdiri dari 5 bagian fungsional yang

independent, yaitu : input, memori, aritmatik dan logika, output dan kontrol unit. Unit input

menerima informasi yang dikodekan dari operator manusia, peralatan elektromagnetik seperti

keyboard ke display atau dari komputer yang lain dengan menggunakan line komunikasi

digital. Informasi yang diterima disimpan dalam memori untuk selanjutnya dipakai sebagai

referensi atau digunakan segera oleh rangkaian aritmatika dan logika untuk menjalankan

operasi yang diinginkan .Langkah - langkah untuk memproses suatu informsi tergantung

program yang tersimpan di dalam memori. Dan pada akhirnya hasil dari proses akan dikirim

keluar melalui output unit. Seluruh dari rangkaian pekerjaan ini dikontrol oleh kontrol unit.

(11)

Gambar 2.1. Blok Diagram Operasi CPU

2.1.1 Central Processing Unit

Dalam bentuk sederhana, komputer hanya memiliki sebuah unit pengerjaan intruksi

program. Unit ini melakukan komunikasi dan mengontrol operasi dari subsystem yang lain

didalam komputer. Karena mempunyai peranan central maka unit ini diketahui dengan

Central Prosesing Unit (CPU). Jika dilihat dari fungsinya maka fungsi dari unit aritmatik dan

logika, dan kontrol unit tercakup dalam CPU. Jadi tugas utama CPU adalah mengambil dan

melakukan eksekusi program. CPU terdiri dari tiga komponen, yaitu: ALU (Arithmathic

(12)

ALU (Arithmatic Logic Unit)

Sebagaian operasi komputer dilakukan dalam unit aritmatik dan logika (ALU) dari processor. Pertimbangan tipe contoh sebagai berikut; Andaikata dua angka yang berlokasi di main memori ditambahkan. Data tersebut dibawah ke unit aritmatik dan logika dimana proses penambahan dilaksanakan. Nilai penjumlahan bisa langsung disimpan dalam memori atau ditahan untuk proses selanjutnya didalam procesor. Untuk oprasi aritmatik dan logika yang lain seperti perkalian, pembagian atau membanding angka, dimulai membawa operand yang diperlukan ke ALU, dimana proses penting dilakukan. Tidak semua operan yang digunakan dalam proses perhitungan terletak dimemori utama. Prosessor umumnya terdiri dari beberapa elemen penyimpan kecepatan tinggi yang disebut register, yang bisa digunakan sebagai penyimpan sementara untuk operand yang sering digunakan. Masing – masing register mampu menyimpan satu word data.

2.1.2Unit Kontrol

Unit memori, unit aritmatika dan logika, unit input, dan out put menyimpan dan memproses informasi dan membentuk operasi output. Operasi masing - masing dari unit ini harus dikordinasikan satu dengan yang lainya. Dan ini merupakan tugas unit kontrol. Unit kontrol secara efektif menjadi pusat syaraf yang mengirim sinyal ke kontrol unit - unit yang lain dan merasakan keadaan logikanya. Transfer I/O terdiri atas operasi input dan output, yang dikontrol instruksi software yang menyatakan peralatan yang tercakup dan informasi yang ditranfer. Timing sinyal yang memerintahkan transfer dihasilkan oleh rangkaian kontrol. Timing sinyal adalah sinyal yang menentukan kapan suatu aksi terjadi. Transfer data antara processor dengan memori juga dikontrol oleh unit kontrol melalui timing sinyal.

2.1.3.Register

Dalam CPU terdapat sekumpulan register yang berfungsi sebagai memori yang sangat cepat dan kecil kapasitasnya. Register-register berfuingsi membantu pelaksanaan oprasi yang dilakukan CPU.

(13)

2.1.4 Sistem Bus

Sampai saat ini sudah jelas bahwa mikroprosesor melakukan banyak sekali pemindahan data ke dan dari CPU. Metode standard untuk pemindahan data adalah menggunakan struktur bus. Bus adalah susunan beberapa konduktor yang berfungsi untuk mengirim data, alamat, kontrol, kendali, dan informasi yang lain dalam oprasinya untuk melakukan/mengontrol sistem yang ada diluar CPU mengetahui tiga bus utama yang akan terhubung dengan memori dan I/O.

Addres Bus

Suatu bus/saluran dimana CPU mngirim alamat dari suatu lokasi yang akan diakses oleh CPU. Adress Bus selalu dipergunakan oleh CPU untuk memilih salah satu dari peralatan I/O untuk dibaca atau ditulis.

Data Bus

Suatu bus/saluran dimana CPU mengrim data atau menerima data. Sehingga data bus

merupakan saluran yang bersifat dua arah (bi-directional) bus. Proses mengirim atau

membaca yang berarti mengirim atau menerima data sangat tergantung kepada kontrol CPU.

Control Bus

Suatu bus/saluran yang digunakan oleh CPU untuk mengirim sinyal kontrol, yang berupa perintah - perintah kepada peralatan yang ada sesuai dengan data yang ada pada bus dan dialamatkan pada suatu peralatan yang sesuai dengan nilai dari address bus.

Pada dasarnya apa yang dilakukan oleh komputer / mikroprosessor adalah sebagai

berikut :

(14)

2. Jalankan instruksi

3. kembali ke langkah 1

Biasanya kita menyebut kesatuan antara aritmatika dan logika, serta kontrol unit dalam satu kesatuan dengan sebutan CPU (Central Processing unit) atau sederhananya adalah processor. Dengan adanya I/O memungkinkan CPU menerima data dari luar atau mengirim data keluar. CPU berfungsi mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan mikro komputer. CPU akan menjemput instruksi dari memori dan menterjemahkan kode biner menjadi aksi yang bersesuaian.

Memori

Memori digunakan untuk menyimpan kode biner dari instruksi yang akan dijalankan

oleh CPU,juga digunakan untuk menyimpan data. Memori ini dapat berupa RAM yang hanya

dapat menyimpan program atau data secara tetap. Memori utama biasanya volatile yaitu

dapat mempertahankan data dan program yang disimpan begitu catu daya dihentikan.

Komputer saat ini mengikuti konsep program tersimpan (store program concept) Von

Neuman, yaitu program (kumpulan instruksi) disimpan disuatu tempat (memori) dimana

kemudian instruksi – instruksi yang disimpan itu dieksekusi. Dengan konsep program

tersimpan ini maka sasaran yang dicapai komputer sesuai atau bergantung program yang

disimpan untuk dieksekusi. Aplikasi komputer dapat disesuaikan hanya dengan

menggantikan program yang disimpan didalamnya. Sistem menjadi dapat bertujuan umum

(general purpose), dimana fungsinya mengikuti program yang disimpankan untuk

(15)

2.1.3 Input / Output Unit

Input / output unit merupakan bagian dari komputer untuk menerima data maupun

mengeluarkan / menampilkan data setelah diproses oleh prosessor. Port I/O adlah port atau

gerbang atau tempat dipasangnya konektor dari peralatan I/O. Dimana setiap port I/O

dibawah kontrol dari prosesor.

2.1.4 Port Paralel PC

Port pararel digunakan pada aplikasi antarmuka, port ini memperoleh masukan hingga

8 bit dan keluaran hingga 12 bit pada saat bersamaan dengan hanya membutuhkan rangkaian

eksternal sederhana untuk melakukan intruksi tertentu. Port ini terdiri dari 4 jalur control, 5

jalur status dan 8 jalur data. Hampir semua port pararel yang diimplementasikan mampu

memberikan arus sekitar 12mA.

Terjadinya transisi dari logika 1 ke 0 pada ACK akan membangkitkan interupsi

perangkat keras port pararel IRQ 7. Pada jalur busy ( dan yang sejenis dengan tanda negasi ),

jika sinyal logika 1 diterapkan pada pin ini dan kemudian register status dibaca, maka akan

terbaca (pada bit 7) sebagai 0 bukan 1.

Komputer XT/AT buatan IBM atau yang kompetibel pada umumnya menggunakan

dua jenis port untuk komunikasi antara komputer dengan dunia luar, port tersebut adalah port

parallel dan port serial. Di katakan port parallel karena data yang dikirim tau diterima pada

(16)

maupun yang diterima dengan sistem serial (bergantian). Kedua sistem tersebut memiliki

kekurangan dn kelebihan masing – masing, pada port parallel data yang ditransmisikan

memiliki kecepatan yang tinggi, namun dibutuhkan satu kabel per bitnya, sehingga transmisi

data menjadi mahal. Sedangkan sistem serial data di transmisikan secara bergantian, sehingga

lebih lambat dri sistem parallel. Namun biaya menjadi lebih murah karena hanya

membutuhkan satu kabel untuk trasnmisi datanya.

Berikut adalah gambar 2.2 konektor port parallel DB-25 yang banyak digunakan pada

IBM PC XT/AT atau kompatibelnya :

Gambar 2.2 Port Paralel DB 25

Pada komputer tertentu kadangkala port paralelnya berupa connector centronix,

namun fungsinya tetap sama hanya berbeda bentuk. Port Paralel centronic ditunjukkan pada

gambar 2.3.

Gambar 2.3.Port Parlel Centronix

Dibawah ini adalah table 2.1 tentang konfigurasi pin dan nama sinyal konektornya

(17)

Tabel 2.1 Fungsi - Fungsi PIN Port Paralel Pin No Nama Sinyal Sifat Register

1 Strobe Out Control Inverted

2 Data 0 In/Out Data Ya

3 Data 1 In/Out Data

4 Data 2 In/Out Data

5 Data 3 In/Out Data

6 Data 4 In/Out Data

7 Data 5 In/Out Data

8 Data 6 In/Out Data

9 Data 7 In/Out Data

10 Acknowledge In Status

11 Busy In Status Ya

12 Peper Out In Status

13 Select Out Status

14 Auto Line Feed Out Control Ya

15 Error In Status

16 Initialize Out Control

17 Select In Out Control Ya

18-25 Ground Gnd

Untuk dapat menggunakan port parallel, kita harus mengetahui alamatnya. Base

Address LPT1 (local Printer terminal 1) biasanya adalah 888 desimal (378h) (888 desimal

(18)

desimal (278h). Alamat tersebut adalah alamat yang umumnya digunakan, tergantung dari

jenis komputer. Tepatnya kita bisa melihat pada peta memori tempat menyimpan alamat

tersebut, yaitu memori 000.0408h untuk base address LPT1 dan memori 0000.040h untuk

base address LPT2.

Setelah kita mengetahui alamat port parallel, maka kita dapat menentukan alamat

Data Port (CP), dan Status Port (SP). Alamat DP adalah base address dari port parallel

tersebut, alamat SP adalah base address +1, dan alamat CP adalah base address +2. Base

Address +1 adalah alamat untuk status port dan Base Address +2 adalah alamat untuk control

port.

Tabel 2.2 berikut adalah tabel alamat masing – masing port yang umumnya

digunakan yaitu :

Tabel 2.2. Alamat Pada Port-Port Paralel

Alamat Keterangan

3BC – 3BFH Digunakan untuk port pararel yang terpadu dengan kartu

video, tidak mendukung alamat – alamat ECP

378 – 37FH Biasanya digunakan untuk LPT 1

278 – 27FH Biasanya digunakan untuk LPT 2

1.5.1.1 Register Port Pararel

Terdapat tiga jenis register pada port pararel yang umum digunakan, yaitu:

(19)

2. Register Port Status

3. Register Port Kontrol

Ketiga jenis port register memiliki alamat yang berbeda yang digunakan untuk

mengeluarkan data pada jalur data port pararel ( Pin 2 s/d Pin 9 ). Register ini normalnya

sebagai port baca tulis, untuk membaca dari port ini maka yang terbaca adalah byte terakhir

yang dikirim.

Register Port status berasal dari lima masukan port pararel (Pin 10,11,12,13 dan 15).

Sebuah register status IRQ dan dua bit tercabang. Perlu diingat bahwa bit 7 (busy) sebagai

masukan aktif rendah. Jika bit 7 terbaca sebagai logika 0 artinya pada pin tersebut terpasang

tegangan 5 V. Juga pada bit 2 IRQ, jika bit ini terbaca 1 artinya interupsi ( selah ) tidak

muncul.

Register Port kontrol sebagai register tulis saja. Saat sebuah pencetak disambungkan

pada port pararel, maka ia membutuhkan 4 kontrol yaitu strobe, auto linefeed, Initialize, dan

select printer, yang semua sifatnya Inverted kecuali Initialize.

Ketika port pada port pararel, yaitu port data, port status, dan port kontrol, memiliki

register prangkat lunak dan masing masing berukuran 8 bit. Susunan bit-bit pada register port

pararel untuk masing masing port dapat dilihat pada tabel2.3.

Semua keluaran pada register port data berlogika sebenarnya yaitu , menuliskan

logika 1 ke salah satu bit pada data port menyebabkan logika 1 pada bit yang bersangkutan.

Namun demikian, keluaran - keluaran/SELECT_IN, /AUTO FEED, dan /STROBE pada

Control Port berlogika inversi (kebalikan). Artinya, penulisan logika 1 ke salah satu bit pada

(20)

menggunakan logika inversi, hal ini harus diperhatikan agar tidak mengacaukan maksudnya.

Untuk itu, bit yang akan dikirimkan tersebut dapat dibalik dengan cara menggunakan fungsi

EX-OR (Exclusive OR) sebelum oprasi penulisan.

Sebagai contoh, jika diinginkan mengeluarkan 1000 pada nibble rendah dan tidak

melakukan inversi, hardwere akan membalik bit 3, membiarkan bit 2 apa adanya, dan

membalik bit 1 dan 0. Hasil yang muncul pada keluaran adalah 0011 yang jauh dari yang

diharapkan. Dengan menggunakan fungsi EX-OR, 1000 sebenarnya dikirimkan ke port

sebagai 0011. Hadware kemudian membalik bit 3,1 dan 0 dan keluaranya adalah 1000 sesuai

dengan yang diharapkan.

Pada port printer terdapat lima bit status (BSY, /ACK, PE (paper empty), SELECT,

/ERROR). Sebagai catatan, maksud pemberian nama sinyal ini adalah sesuai dengan

namanya logika tinggi pada SELECT menunjukan bahwa printer dalam keadaan online.

Logika tinggi pada BSY atau PE menunjukan ke PC bahwa printer dalam keadaan sibuk

(busy) atau kehabisan kertas. Logika rendah pada /ACK menunjukan printer menerima suatu

data. Logika rendah pada/ERROR menunjukan printer dalam kondisi error.

Semua masukan ini dijemput dengan cara membaca 5-bit tertinggi dan Status Port.

Namun demikian, perancang asli rangkaian antar muka printer membalik sinyal BSY secara

hardware. Artinya, jika logika 0 ada pada masukan BSY, bit sebenarnya harus dibaca sebagai

logika 1. Tabel bit status ditunjukkan pada table 2.4

Sebagai kesimpulan, pada port printer terdapat minimal 12 keluaran; 8 pada port dan 4 pada nibble rendah Control Port. Ada 5 masukan pada 5 bit tertinggi Status Port. Tiga bit keluaran pada control Port dan satu bit masukan pada Status Port dibalik secara hardware, tetapi hal ini dapat ditangani dengan menggunakan fungsi EX-OR untuk memiliki bit - bit yang dipilih.

(21)

2.3 Bahasa Pemograman Visual Basic.

Visual Basic merupakan bahasa pemograman yang cukup populer dan mudah untuk

dipelajari. Visual Basic juga menyediakan fasilitas yang memungkinkan pemakai menyusun

sebuah program dengan memasang objek-objek grafis dalam sebuah grafis dalam sebuah

form.

Visual Basic berawal dari bahasa pemograman BASIC (Beginners All Purpose

Symbolic Instruction Code). Karena bahasa basic mudah dipelajari dan populer maka hampir

setiap programmer menguasai bahasa ini.

2.3.1 Memulai Visual Basic

Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana cara menjalankan Visual Basic pada

system operasi windows. Cara pertama yang dapat dilakukan untuk memulai Microsoft

Visual Basic adalah:

• Klik tombol start pada Taskbar, kemudian pilih program dari tampilan menu utama.

• Dari tampilan menu yang ada, pilih Visual Basic.

2.3.2 Tampilan Awal Visual Basic

Secara otomatis, pada saat pertama kali menjalankan Visual Basic,akan tampil kotak

(22)

Gambar 2.6. Tampilan awal Visual Basic

Pada kotak dialog tersebut terdapat tiga pilihan tabulasi yang ditunjukkan pada

gambar 2.7.

Tabel 2.7. Keterangan Tabulasi

Tabulasi Keterangan

New Pilihan ini digunakan untuk membuat project baru dengan berbagai

macam pilihan

Existing Pilihan ini digunakan untuk membuka project yang pernah dibuat

sebelumnya dengan menetukan folder sekaligus nama file.

(23)

terakhir kali dibuka.

Tampilan dasar MS-Visual Basic ditunjukkan pada gambar 2.7 sebagai berikut

Gambar 2.7.Tampilan dasar MS-Visual Basic

2.3.3 Komponen Visual Basic. 1. Title Bar

Title bar merupakan batang judul dari program Visual Basic yang terletak pada

bagian paling atas dari jendela program yang berfungsi untuk menampilkan judul atau nama

(24)

• Memindahkan posisi jendela dengan menggunakan proses drag and drop pada posisi title bar tersebut.

• Mengatur ukuran jendela dari ukuran maximize keukuran restore ataupun sebaliknya dengan melakukan klik ganda pada posisi titel bar tersebut.

2. Menu Bar

Menu bar merupakan batang menu yang terletak dibawah titel bar yang berfungsi

untuk menampilkan pilihan menu atau perintah dan untuk mengoperasikan program Visual

Basic.Saat pertama kali program Visual Basic terbuka,anda dapat melihat tiga belas menu

utama, yaitu : File, Edit, View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools,

Add-Ins, Windows dan Help. Menu bar memiliki sederatan pilihan menu yang masing-masing

mempunyai arti dan fungsi berbeda.

Tampilan pilihan menu dalam Visual Basic memiliki beberapa variasi yang

masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda.

3.Tool Bar

Toolbar batang yang berisi kumpulan tombol yang terletak di bagian bawah menu bar

yang dapat digunakan untuk menjalankan suatu perintah.Pada kondisi default program Visual

Basic hanya menampilkan toolbar standard.

(25)

Tabel 2.8.Fungsi-Fungsi Tombol pada Toolbar Standard Tombol Nama Fungsi

Add Project Menambah project baru,dengan pilihan:

• Standard EXE

• ActiveX EXE

• activeX DLL

• activeX Control

Add form Menambah item,dengan pilihan :

• Form • MDI Form • Module • Class Module • User Control • Property Page • User Document • Add File

Menu Editor Menampilkan kotak dialog menu editor.

Open Project Membuka project yang sudah pernah dibuat

sebelumnya.

(26)

Cut Memotong kontrol yang ada di jendela form

atau teks yang ada dijendela kode.

Copy Menempelkan kontrol atau teks yang sudah

dipotong dengan perintah cut atau disalin

dengan perintah copy.

Find Mencari teks pada kode.

Undo Membatalkan suatu perintah yang dijalankan

sebelumnya.

Redo Mengulangi suatu perintah yang pernah

dibatalkan.

Start Menjalankan program

Break Menghentikan program yang sedang

dijalankan untuk sementara.

End Menghentikan program yang sedang

dijalankan.

Project Explorer Menampilkan jendela project explorer.

(27)

Form layout window Menampilkan jendela form layout

Object browser Menampilkan jendela object browser.

Toolbox Menampilkan jendela toolbox.

3. Tool Box

Toolbox merupakan kotak perangkatyang berisi kumpulan tombol atau kontrol untuk

mengatur desain dari aplikasi yang dibuat.Pada kondisi default,toolbox menampilkan

tabulasigeneral dengan 21 tombol kontrol yang dapat ditampilkan dengan menggunakan

prosedur :

• Klik tombol toolbox dibagian toolbar standard

• Pilih perintah view-toolbox

Tabel tool box ditunjukkan pada gambar 2.8

Gambar 2.8. Tool Box

Untuk penjelasan tentang fungsi masing – masing kontrol,berikut adalah tabel 2.9

(28)

Tabel 2.9.Fungsi Kontrol Kontrol Nama Fungsi

Pointer Memilih,mengatur ukuran dan memindah

posisi kontrol yang terpasang pada bagian

form.

Picturebox Menampilkan file gambar.

Label Menambahkan label atau teks tambahan.

Textbox Menambahkan kotak text.

Command Button Manambahkan kontrol kotak perintah

Listbox Menambahkan kontrol daftar pilihan.

Timer Menambahkan kontrol sebagai kontrol

pencacah waktu.

Line Menambahkan kontrol gambar garis lurus

Image Menambahkan file gambar dengan pilihan

properti yang lebih sedikit dibandingkan

(29)

OLE Menambahkan kontrol yang berhubungan

dengan proses relasi antara program aplikasi.

5. Properties Windows

Properties windows merupakan sebuah jendala yang digunakan untuk menampung

nama properti dari kontrol terpilih.Pengaturan properti dari kontrol terpilih.Pengaturan

properti pada program Visual Basic merupakan hal yang sangat penting untuk membedakan

objek yang satu dengan yang lainnya.

Pada jendela properti ditampilkan jenis dan nama objek yang dipilih urut berdasarkan

abjad pada tab alphabetic atau berdasarkan kategori pada tab categorized.

Untuk menampilkan jendela properties dapat menggunakan prosedur sebagai berikut :

o Klik tombol properties window pada toolbar standard.

o Pilih perintah view-properties window

o Shortcut key F4

Bentuk properties form ditunjukkan pada gambar 2.9.

(30)

6. Form Window

Form window merupakan jendela desain dari sebuah program aplikasi. Dari form

window dapat mendesain sebuah program aplikasi dengan menempatkan control - kontrol

yang ada di bagian toolbox pada area form.

Pada jendela form juga terdapat beberapa elemen yang dapat digunakan untuk

mengatur tampilan.Untuk lebih jelas perhatikan gambar 2.10.

Gambar 2.10.form Layout

7. Code Window

Code window merupakan sebuah jendela yang digunakan untuk menuliskan kode

program dari kontrol yang dipasang pada jendela form dengan cara memilih terlebih dahulu

kontrol tersebut pada kotak objek.Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi gambar 2.11.

(31)

Gambar 2.11.Code Windows 8. Project

Project merupakan suatu kumpulan module atau program aplikasi itu sendiri.Dalam

Visual Basic, file project disimpan dengan nama file berakhiran VBP, dimana file ini

berfungsi untuk menyimpan seluruh komponen program.

Apabila membuat program aplikasi baru, maka secara otomatis project tersebut akan

diisi dengan object form 1, dalam jendela project explorer ditampilkan suatu struktur hirarki

dari sebuah project itu sendiri yang berisi semua item yang terkandung didalamnya, sepert

yang tampak pada gambar 2.12 dibawah ini.

(32)

Dengan project explorer kita dapat memilih objek yang kita buat dengan

mudah.Untuk menampilkan jendela project explorer,gunakan prosedur berikut :

• Klik tombol project explorer pada bagian toolbar standard

• Pilih perintah view-project explorer

• Shortcut key Ctrl+key

Selain menampilkan nama project dan form,pada jendela explorer terdapat tiga

tombol dengan penjelasan pada table 2.10.

Tabel 2.10. Fungsi Tombol Pada Project Explorer Tombol Nama Fungsi

View Code Menampilkan jendela code yang digunakan

untuk menulis kode program yang terhubung

dengan objek yang terpilih pada jendela form.

View Object Menampilkan jendela objek untuk item yang

terpilih pada form aktif.

Toggel Object Menampilkan atau menyembunyikan folder

yang menampung nama form dari suatu project.

Pada dasarnya project terdiri dari beberapa file dengan fungsi yang

berbeda,diantaranya :

• Project file(.vbp),berfungsi sebagai file induk

• Form file (.frm)

• Binary file (.frx),berisi properti data dari kontrol yang terpasang pada bagian form

(33)

• Class module file (.cls),bersifat opsional

• Standard module (.bas),bersifat opsional

• AvtiveX Control (.ocx), bersifat opsional

• Single Resource File (.res), bersifat opsional

Ketika fie project sudah lengkap dengan semua file pendukung,kita dapat

(34)

BAB III

PERANCANGAN ALAT

3.1 Blok Diagram Sistem

Blok diagram merupakan penyederhanaan dari rangkaian yang menyatakan hubungan

berurutan dari satu atau lebih rangkaian yang memiliki kesatuan kerja tersendiri. Blok

diagram dari system antrian dengan menggunakan voice adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Blok Diagram

Personal Kmputer (PC) + Speaker Mikrokontroler AT89S51 Display Conter 1 Display Conter 2 Display Conter 3 Display Conter 4 Tombol Conter 1 Tombol Conter 1 Tombol Conter 1 Tombol Conter 1 Tombol Utama DIisplay Utama

(35)

Berikut ini adalah prinsip kerja blok diagram, yaitu :

a. Komputer berfungsi memberikan menunggu penekanan dari salah satu dari kelima

tombol yang ada. Selain itu computer juga berfungsi untuk mengirimkan data ke

mikrokontroler, data ini merupakan data dari nilai – nilai yang akan ditampilkan pada

masing – masing display. Ada 5 display yang akan menampilkan data, karena itu

computer tidak dapat langsung mengendalikan kelima display tersebut, maka

digunakan mikrokontroler untuk membantu computer dalam mengendalikan kelima

display tersebut. Komputer ini juga dilengkapi dengan speaker untuk mengeluarkan

suara panggilan kepada pelanggan sesuai dengan nomor urutnya dan counter

penerimanya.

b. Mikrokontroler AT89S51 berfungsi untuk menerima data dari computer kemudian

menampilkan nilai – nilai ke masing – masing display. Ada 5 display yang akan

dikendalikan oleh mikrokontroler, yaitu display utama, display counter 1 sampai

display counter 4.

c. Tombol utama pada alat ini berfungsi untuk menghitung jumlah pelanggan yang

datang, jadi setiap tombol ini ditekan, maka nilai pada display utama akan bertambah.

Tombol ini juga sebagai penentu nomor urut pelanggan yang datang pada saat itu.

d. Display Utama pada system ini berfungsi untuk menampilkan banyaknya jumlah

pelanggan yang dating.

e. Tombol 1 pada system ini berfungsi untuk menyatakan kepada system bahwa counter

1 dalam keadaan kosong dan siap untuk menerima pelanggan lain. Jika tombol ini

ditekan, maka system akan menampilakn nomor urut berikutnya pada display 1

kemudian memanggil nomor urut tersebut untuk datang ke counter1. Cara kerja yang

(36)

f. Display counter1 berfungsi untuk menampilkan nomor urut pelanggan yang sedang

dilayani pada counter 1. Hal yang sama juga terjadi pada display counter 2, display

counter 3 dan display counter 4.

3.2 Perancangan Rangkaian Power Supplay (PSA)

Rangkaian power supplay berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh

rangkaian. Rangkaian PSA yang dibuat terdiri dari satu keluaran, yaitu 5 volt, keluaran 5 volt

ini digunakan untuk menghidupkan seluruh rangkaian. Rangkaian power supplay adaptor

ditunjukkan oleh gambar berikut ini,

Gambar 3.2 Rangkaian Power Supplay (PSA)

Trafo CT merupakan trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan

dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan

menggunakan dua buah dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 3300 µF.

Regulator tegangan 5 volt (LM7805CT) digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt

walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya sebagai indikator

(37)

III.3. Rangkaian Mikrokontroler AT89S51

Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh system yang ada.

Kompoen utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler AT89S51. Pada IC inilah semua

program diisikan, sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.

Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar berikut ini:

Gambar 3.4 Rangkaian mikrokontroller AT89S51

Mikrokontroler ini memiliki 32 port I/O, yaitu port 0, port 1, port 2 dan port 3. Pin 32

sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluran/bus I/O 8 bit. Pin 1 sampai 8 adalah port 1.

Pin 21 sampai 28 adalah port 2. Dan Pin 10 sampai 17 adalah port 3 Pin 40 dihubungkan ke

(38)

menggunakan komponen kristal 12 MHz sebagai sumber clocknya. Nilai kristal ini akan

mempengaruhi kecepatan mikrokontroler dalam mengeksekusi suatu perintah tertentu.

Pada pin 9 dihubungkan dengan sebuah kapasitor 10 uF yang dihubungkan ke positip

dan sebuah resistor 10 Kohm yang dihubungkan ke ground. Kedua komponen ini berfungsi

agar program pada mikrokontroler dijalankan beberapa saat setelah power aktip. Lamanya

waktu antara aktipnya power pada IC mikrokontroler dan aktipnya program adalah sebesar

perkalian antara kapasitor dan resistor tersebut. Jika dihitung maka lama waktunya adalah :

III. 4 Rangkaian Display (Seven Segmen)

Rangkaian display seven segmen ini berfungsi untuk menampilkan nomor urut dari

masing – masing pelanggan yang sedang dilayani pada masing – masing counter. Rangkaian

display seven segmen ditunjukkan pada gambar 3.11 berikut ini :

(39)

Display ini menggunakan 3 buah seven segmen common anoda yang dihubungkan ke

IC 4094 yang merupakan IC serial to paralel. IC ini akan merubah 8 bit data serial yang

masuk menjadi keluaran 8 bit data paralel. Rangkaian ini dihubungkan dengan P3.0 dan P3.1

AT89S51. P3.0 merupakan fasilitas khusus pengiriman data serial yang disediakan oleh

mikrokontroler AT89S51. Sedangkan P3.1 merupakan sinyal clock untuk pengiriman data

serial.

Dengan menghubungkan P3.0 dengan IC serial to paralel (IC 4094), maka data serial

yang dikirim akan diubah menjadi data paralel. Kemudian IC 4094 ini dihubungkan dengan

seven segmen agar data tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk angka. Seven segmen yang

digunakan adalah tipe common katoda (aktip high), ini berarti segmen akan menyala jika

diberi data high (1) dan segmen akan mati jika diberi data low (0).

III. 4 Rangkaian Tombol

Tombol utama pada alat ini berfungsi untuk menghitung jumlah pelanggan yang

datang, jadi setiap tombol ini ditekan, maka nilai pada display utama akan bertambah.

Tombol ini juga sebagai penentu nomor urut pelanggan yang datang pada saat itu. sedangkan

tombol 1 pada system ini berfungsi untuk menyatakan kepada system bahwa counter 1 dalam

keadaan kosong dan siap untuk menerima pelanggan lain. Jika tombol ini ditekan, maka

system akan menampilakn nomor urut berikutnya pada display 1 kemudian memanggil

nomor urut tersebut untuk datang ke counter1.

Tombol utama, tombol 1, tombol 2, tombol 3, dan tombol 4 memiliki rangkaian yang

sama. Masing – masing tombol ini dihubungkan ke port parallel computer. Dalam kondisi

biasa, port paralel mendapatkan logika high (1), saat terjadi penakanan salah satu tombol,

(40)

mengirimkan sinyal low (0). Perubahan kondisi dari high (1), menjadi low (0) inilah yang

merupakan tanda adanya penekanan pada salah satu tombol. Rangkaian tombol ditunjukkan

pada gambar berikut ini :

Gambar Rangkaian Tombol

3.5 Perancangan Rangkaian Antar muka Paralel Port

Rangkaian antar muka paralel port berfungsi untuk mengirimkan data dari komputer

ke mikrokontroler yang merupakan data-data untuk mengendalikan tampilan dari masing –

masing display yang ada pada masing – masing counter.. Rangkaian antar muka paralel port

(41)

Rangkaian ini menggunakan konektor DB 25 yang merupakan konektor untuk paralel

port. Konektor DB 25 ini langsung dihubungkan dengan mikrokontroler AT89S51, yaitu

pada port 0 dan port 2. Dengan demikian, maka komputer dapat berkomunikasi dengan

(42)

3.6. DIAGRAM ALIR ( FLOW CHART )

Untuk mempermudah dalam menangani masalah yang dikerjakan maka terlebih dhulu

disusun diagram alir ( Flow Chart ) program seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah

.

MULAI

PERINTAH

Cek Port DB25

Kirim Data / Nomor Urut ke IC AT89S51

Tampilkan Nomor Urut Pelanggan

SELESAI Ya

Tidak

TOMBOL

UTAMA TOMBOL1 TOMBOL2 - 4

YA

(43)

Program ini dimulai dengan mulai ( start ) yang berarti rangkaian diaktifkan.

Kemudian program akan dilanjutkan ke menu perintah, kemudian diteruskan ke cek port DB

25, data dari cek port DB25 akan memberikan sinyal YA dan TIDAK, apabila sinyalnya

menunjukkan TIDAK maka istem akan dikembalikan kemenu perintah, dan apabila

sinyalnya menunjukkan YA maka sistem akan terus dilanjutkan. Dari Cek Port pararel DB25

akan dikirim data / alamat port pararel ke tombol utama, tombol 1sampai tombol 4, kemudian

data dikirim ke Mikrokontroler AT89S51 untuk menampilkan ke Display Seven segmen.Data

akan dikrim ke ICAT89S51 dan di dalam IC tersebut akan mengubah data dari bahasa

Visual basic ke bahasa mesin dan mengirimnya dalam bentuk nomor ( angka )dan suara.

Kemudian program selesai dan akan dikembalikan ke bentuk awal untuk memasukkan data

(44)

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA SOFTWARE

4.1 Pengujian Software

Adapun tujuan pengujian software adalah untuk mengetahui bahwa program serta perangkat yang berhubungan dengan PC telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam pengujian ini diperlukan peralatan – peralatan sebagai berikut :

1. Komputer PC dengan spesifikasi pentium 1 ke atas.

2. Sistem operasi minimum Windows 98.

3. Program Visual Basic versi 6.0

4. Hardware (meliputi: konektor DB 25 dan rangkaian)

Pengujian awal dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ke PC, dimana DB 25 male

dihubungkan ke DB 25 female yang ada di computer, selanjutnya membuat program dengan

menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0 untuk mengendalikan port parallel.

IV.2 Pengujian Paralel Port

Untuk mengendalikan port parallel dengan menggunakan bahas pemrograman

visualbasic diperlukan sebuah dll. Pada perancangan ini digunakan io.dll. io.dll ini

dimasukkan ke sistem32 pada windows selanjutnya mendeklarasikan penggunaan io.dll pada

listing program.

Deklarasi io.dll pada bahasa pemrograman visual basic adalah sebagai berikut:

Private Declare Sub PortOut Lib "IO.DLL" (ByVal Port As Integer, ByVal Data As Byte)

(45)

1.0k1.0k1.0k1.0kParalel Port LED1 LED2 LED3 LED4 TP1 TP2 TP3 TP4

Private Declare Function Portin Lib "IO.DLL" (ByVal Port As Integer) As Byte

Langkah selanjutnya adalah mengendalikan port parallel, dimana port parallel berada pada

alamat port [378]. Programnya sebagai berikut:

PortOut &H378, &H1

Perintah ini akan memberikan data logika high pada D0 dan logika low pada D1 s/d D7, pada

port 378 sebagai berikut:

Tabel 4.1. Pengujian Pararel Port Out dan H378, dan H1 Pin9 Pin8 Pin7 Pin6 Pin5 Pin4 Pin3 Pin2

D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0

378 0 0 0 0 0 0 0 1

(46)

Dari hasil pengujian pada rangkaian di atas, didapatkan tegangan sebagai berikut:

Tabel 4.2. Hasil Pararel Port Out dan H378, dan H1

Test Point TP 1 TP2 TP3 TP4

Tegangan 0,02 V 0,02 V 0,02 V 3,12 V

LED LED1 LED2 LED3 LED4

Kondisi mati mati mati hidup

Pengujian kedua dilakukan dengan memberikan data yang berbeda pada port parallel.

Programnya sebagai berikut:

PortOut &H378, &H2

Perintah ini akan memberikan data logika high pada D1 dan logika low pada D0 s/d D7,

kecuali D1 pada port 378 sebagai berikut:

Pin9 Pin8 Pin7 Pin6 Pin5 Pin4 Pin3 Pin2 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0

(47)

1.0k1.0k1.0k1.0kParalel Port LED1 LED2 LED3 LED4 TP1 TP2 TP3 TP4

Dari hasil pengujian pada rangkaian di atas, didapatkan tegangan sebagai berikut:

Test Point TP 1 TP2 TP3 TP4

Tegangan 0,02 V 0,02 V 3,12 V 0,02 V

LED LED1 LED2 LED3 LED4

Kondisi mati mati hidup mati

Pengujian ketiga.

Programnya sebagai berikut:

PortOut &H378, &H4

Perintah ini akan memberikan data logika high pada D2 dan logika low pada D0 s/d D7,

kecuali D2 pada port 378 sebagai berikut:

Pin9 Pin8 Pin7 Pin6 Pin5 Pin4 Pin3 Pin2 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0

(48)

1.0k1.0k1.0k1.0kParalel Port LED1 LED2 LED3 LED4 TP1 TP2 TP3 TP4

Dari hasil pengujian pada rangkaian di atas, didapatkan tegangan sebagai berikut:

Test Point TP 1 TP2 TP3 TP4

Tegangan 0,02 V 3,12 V 0,02 V 0,02 V

LED LED1 LED2 LED3 LED4

Kondisi mati hidup mati mati

Pengujian keempat.

Programnya sebagai berikut:

PortOut &H378, &H8

Perintah ini akan memberikan data logika high pada D3 dan logika low pada D0 s/d D7,

kecuali D3 pada port 378 sebagai berikut:

Pin9 Pin8 Pin7 Pin6 Pin5 Pin4 Pin3 Pin2 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0

(49)

1.0k1.0k1.0k1.0kParalel Port LED1 LED2 LED3 LED4 TP1 TP2 TP3 TP4

Dari hasil pengujian pada rangkaian di atas, didapatkan tegangan sebagai berikut:

Test Point TP 1 TP2 TP3 TP4

Tegangan 3,12 V 0,02 V 0,02 V 0,02 V

LED LED1 LED2 LED3 LED4

Kondisi hidup mati mati mati

4.3 Pengujian Rangkaian Power Supplay (PSA)

Pengujian pada bagian rangkaian power supplay ini dapat dilakukan dengan

mengukur tegangan keluaran dari rangkaian ini dengan menggunakan volt meter digital. Dari

hasil pengujian diperoleh tegangan keluaran pertama sebesar + 5,1 volt. Tegangan ini

dipergunakan untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian. Mikrokontroler AT89S51

dapat bekerja pada tegangan 4,0 sampai dengan 5,5 volt, sehingga tegangan 5,1 volt ini

(50)

IV.4 Pengujian Rangkaian Mikrokontroller AT89S51

Untuk mengetahui apakah rangkaian mikrokontroller AT89S51 telah bekerja dengan

baik, maka dilakukan pengujian.Pengujian bagian ini dilakukan dengan memberikan program

sederhana pada mikrokontroller AT89S51. Programnya adalah sebagai berikut:

Loop: Setb P3.7 Acall tunda Clr P3.7 Acall tunda Sjmp Loop Tunda: Mov r7,#255 Tnd: Mov r6,#255 Djnz r6,$ Djnz r7,tnd Ret

Program di atas bertujuan untuk menghidupkan LED yang terhubung ke P3.7 selama

± 0,13 detik kemudian mematikannya selama ± 0,13 detik secara terus menerus. Perintah

Setb P3.7 akan menjadikan P3.7 berlogika high yang menyebabkan LED mati. Acall tunda

akan menyebabkan LED ini mati selama beberapa saat. Perintah Clr P3.7 akan menjadikan

P3.7 berlogika low yang menyebabkan LED akan nyala. Perintah Acall tunda akan

menyebabkan LED ini nyala selama beberapa saat. Perintah Sjmp Loop akan menjadikan

(51)

Lamanya waktu tunda dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :

Kristal yang digunakan adalah kristal 12 MHz, sehingga 1 siklus mesin membutuhkan waktu

= 12 1

12 MHz = mikrodetik.

Mnemonic Siklus Waktu Eksekusi

MOV Rn,#data 2 2 x 1 µd = 2 µd DJNZ 2 2 x 1 µd = 2 µd RET 1 1 x 1 µd = 1 µd Tunda: mov r7,#255 2 Tnd: mov r6,#255 2 djnz r6,$ 255 x 2 = 510 x 255 = 131.070 = 131.073 djnz r7,loop3 2 ret 1

Jadi waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan program di atas adalah 131.073 µdetik atau 0,131073 detik dan dapat dibulatkan menjadi 0,13 detik.

Jika program tersebut diisikan ke mikrokontroller AT89S51, kemudian

mikrokontroller dapat berjalan sesuai dengan program yang diisikan, maka rangkaian

(52)

IV.5 Pengujian Rangkaian Display Seven Segmen

Pengujian pada rangkaian ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini

dengan rangkaian mikrokontroler, kemudian memberikan data tertentu pada port serial dari

mikrokontroler. Seven segmen yang digunakan adalah common anoda, dimana semen akan

menyala jika diberi logika 0 dan sebaliknya segmen akan mati jika diberi logika 1.

Dari hasil pengujian diperoleh data yang harus dikirimkan ke port serial untuk

menampilkan angka desimal adalah sebagai berikut:

Angka Data yang dikirim

1 0EDH 2 19H 3 89H 4 0C5H 5 83H 6 03H 7 0E9H 8 01h 9 81H 0 21H

Program yang diisikan pada mikrokontroler untuk menampilkan nilai-nilai tersebut

adalah sebagai berikut:

bil0 equ 21h bil1 equ 0edh bil2 equ 19h bil3 equ 89h bil4 equ 0c5h bil5 equ 83h

(53)

bil6 equ 03h bil7 equ 0e9h bil8 equ 01h bil9 equ 81h Loop: mov sbuf,#bil0 Jnb ti,$ Clr ti sjmp loop

Program di atas akan menampilkan angka 0 pada semua seven segmen. Sedangkan

untuk menampilkan 3 digit angka yang berbeda pada seven segmen adalah dengan

mengirimkan ke 3 data angka yang akan ditampilkan pada seven segmen. Programnya adalah

sebagai berikut : Loop: mov sbuf,#bil1 Jnb ti,$ Clr ti mov sbuf,#bil2 Jnb ti,$ Clr ti mov sbuf,#bil3 Jnb ti,$ Clr ti sjmp loop

Program di atas akan menampilkan angka 1 pada seven segmen ketiga, angka 2 pada seven

(54)

IV.6 Pengujian Rangkaian Tombol

Pengujian pada rangkaian ini dapat dilakukan dengan menekan tombol, kemudian

mengukur tegangan output dari rangkaian tersebut. Dari hasil pengujian didapatkan pada saat

tombol tidak ditekan, maka output dari rangkaian ini adalah 4,9 volt. Ketika terjadi

penekanan tombol, maka output dari rangkaian ini adalah 0 volt. Dengan demikian rangkaian

ini telah berfungsi dengan baik.

Pengujian selanjutnya adalah dengan menghubungkan rangkaian tombol ini dengan

rangkaian mikrokontroler yang telah diberi program sebagai berikut :

Jb P1.0,$

Setb P3.7

. . .

Program di atas akan menunggu adanya sinyal low yang dikirimkan tombol, dimana

tombol tersebut dihubungkan dengan P1.0. Program akan terus menunggu sampai ada sinyal

low yang dikirimkan oleh tombol. Jika ada sinyal low yang dikirimkan oleh tombol, maka

(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpula

a. Dengan diterapkannya system simulasi ini sehingga dapat mengurangi antrian yang panjang ( lama ) untuk melakukan suatu transsaksi.

b. Pada system simulasi ini suara yang dikeluarkan untuk pemanggialn nomor urut pelanggan harus terlebih dahulu diatur pada computer, sehingga suara

yang keluar tidak mengalami kerusakan ( loses ).

c. Pada perancangan ini port parallel yang digunakan ada pada alamat 378H, 379H dan 37AH

d. Untuk mengaktipkan port parallel dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic dibutuhkan Dinamic Ling Library (DLL) tambahan, yaitu

IO.DLL dan DLLPort.DLL.

1. Saran

a. Diharapkan kedepannya alat ini dapat dikembangkan lagi, yaitu dilengkapi dengan printer untuk mencetak nomor pengunjung.

b. Untuk mengetahui apakah rangkaian bekerja dengan normal, hendaknya perangkar lunak yang dirancang pada kmputer, ditambahkna lagi objek

(56)
(57)

Gambar

Gambar 2.1. Blok Diagram Operasi CPU
Gambar 2.3.Port Parlel Centronix
Tabel 2.1  Fungsi - Fungsi PIN Port Paralel  Pin No  Nama Sinyal  Sifat   Register
Tabel  2.2  berikut  adalah  tabel  alamat  masing  –  masing  port  yang  umumnya  digunakan yaitu :
+7

Referensi

Dokumen terkait

dikontrol antar periode waktu per-tahun dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2008 menunjukkan terjadi peningkatan walaupun tidak signifikan, maka dari hasil tersebut manajer

Disodium phosphate heptahydrate banyak digunakan dalam industri kimia seperti sebagai bahan baku pada pembuatan deterjen, sebagai bahan pelunak air (water treatment),

tempat kerja yang aman, bersih dan sehat Sebagian besar Rumah Sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat Preventif dan Promotif Isu

•• Biaya Personal Biaya Personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

Variable(s) entered on step 1: LnAset, LNROE, LNDER, LNPBV. Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t

Apakah terdapat pengaruh signifikan produk domestik bruto, nilai tukar rupiah/dollar AS, inflasi, dan tingkat suku bunga (BI Rate) secara simultan terhadap return

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga skripsi berjudul “Pengaruh Penerapan IFRS, Dewan Komisaris Independen, Keahlian Keuangan Komite Audit, Frekuensi

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan pembelajaran diskusi-simulasi berbantuan media animasi