• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJERNIHAN AIR DENGAN MEDIA TUMBUHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENJERNIHAN AIR DENGAN MEDIA TUMBUHAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan

1 / MI-3A

Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan

Materi Inti

MODUL:

PENJERNIHAN AIR DENGAN

MEDIA TUMBUHAN

I. DESKRIPSI SINGKAT

ir dan sanitasi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu jika kebutuhan tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun social.Permasalahan yang timbul dan sering dijumpai bahwa kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bisa dikatakan tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radiologist. Sehingga dalam proses penyediaan air bersih ini perlu dilakukan suatu upaya mengurangi resiko negatif yang berdampak bagi kesehatan masyarakat.

Untuk itu menangani persoalan-persoalan diatas, setidaknya untuk mengurangi dampak negatif bagi kesehatan manusia, dibidang penyediaan air bersih, sarana jamban keluarga dan pengelolaan

A

(2)

Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan

2 / MI-3A

Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan

Materi Inti

sampah, Bapelkes Lemahabang sebagai Centra Diklat Kesling berupaya mencoba memberikan solusi dengan menerapkan Teknologi Tepat Guna.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum:

Setelah mengikuti materi pelatihan ini, peserta mampu menerapkan penjernihan air dengan metode tumbuhan sesuai dengan kebutuhan.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus:

Setelah mengikuti materi pelatihan ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan metode penjernihan air

2. Mempraktikkan pembuatan alat penjernihan air dengan media tumbuhan

III. POKOK BAHASAN

Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok bahasan, dengan uraian sebagai berikut :

Pokok Bahasan 1. Penjernihan Air dengan Sekam Padi. Sub Pokok Bahasan :

a. Pendahuluan b. Uraian Singkat c. Bahan dan Peralatan d. Cara Pembuatan e. Keuntungan

(3)

Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan

3 / MI-3A

Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan

Materi Inti

Pokok Bahasan 2. Penjernihan Air dengan Biji Kelor. Sub Pokok Bahasan :

a. Pendahuluan b. Uraian Singkat c. Bahan dan Peralatan d. Cara Pembuatan e. Keuntungan

Pokok Bahasan 3. Penjernihan Air dengan Batu Bata atau Batuan Kapur. Penyaringan III

Sub Pokok Bahasan : a. Pendahuluan b. Uraian Singkat c. Bahan dan Peralatan d. Cara Pembuatan e. Keuntungan

IV. BAHAN BELAJAR

1. Kepmenkes Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum

2. Power point materi Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan 3. Alat peraga penjernihan air dengan media tumbuhan

4. Modul Penjernihan Air Dengan Media Tumbuhan 5. Alat dan bahan praktik

V. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses pembelajaran materi ini.

(4)

Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan

4 / MI-3A

Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan

Materi Inti

Langkah 1

Pengkondisian

1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hanga. Apabila belum pernah menyampaikan sesi di kelas ini, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, dan materi yang akan disampaikan.

2. Sampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan yang akan disampaikan, sebaiknya menggunakan bahan tayang.

Langkah 2

Diskusi Singkat tentang Topik (brain storming)

Fasilitator berusaha menggali pendapat/pemahaman peserta dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta terkait dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dapat diketahui sejauh mana pengetahuan peserta terhadap materi yang akan disampaikan. Sebaiknya tuliskan kata kunci pendapat mereka pada kertas flipchart atau metaplan.

Langkah 3

Penyampaian Materi

1. Fasilitator menyampaikan paparan materi sesuai urutan pokok bahasan dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang. Kaitkan juga dengan pendapat atau pemahaman yang dikemukakan oleh peserta agar mereka merasa dihargai.

2. Sebelum melanjutkan pokok bahasan berikutnya, fasilitator akan menanyakan apakah peserta memahami pokok bahasan yang baru saja disampaikan dan memberi kesempatan untuk tanya jawab.

(5)

Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan

5 / MI-3A

Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan

Materi Inti

3. Memberi demonstrasi peralatan dan bahan yang akan digunakan.

Langkah 4 Praktik

1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan praktek pembuatan alat penjernihan air secara alami di ruang workshop yang telah disediakan oleh Bapelkes Lemahabang.

2. Peserta akan dibimbing dalam melakukan praktek sesuai dengan materi yang di praktekkan di workshop.

Langkah 5 Implementasi

1. Fasilitator atau Tim Pembimbing akan mengajak seluruh peserta ke Lapangan untuk mengimplementasikan alat yang sudah dibuat dan dipraktekkan dalam materi pelatihan.

2. Peserta akan dipandu oleh Tim dalam melakukan implementasi di lapangan sesuai dengan pengaturan jadwal dan lokasi oleh Tim Korlap.

Langkah 6

Refleksi dan Rangkuman

1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi bersama tentang pembahasan materi ini. Apakah tujuan pembelajaran yang ditetapkan sudah tercapai ?

2. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan apresiasi keterlibatan aktif seluruh peserta.

(6)

Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan

6 / MI-3A

Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan

Materi Inti

VI. URAIAN MATERI

Pokok Bahasan 1. Penjernihan Air dengan Sekam Padi

a. Pendahuluan

Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak, mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena emakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri. Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.

b. Uraian Singkat

Sekam padi banyak terdapat didaerah pedesaan, namun penggunaan sekam padi belum dimanfaatkan sepenuhnya. Uraian ini adalah salah satu cara memanfaatkan sekam padi untuk memperoleh air bersih yang merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat.

c. Bahan dan Peralatan 1) Arang sekam padi 2) Kayu bakar 3) Sampah-sampah/tanah 4) Pipa 5) Kerikil 6) Kawat ram 7) Lumpur

(7)

Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan

7 / MI-3A

Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan

Materi Inti

d. Cara Pembuatan

1) Dasar drum dibuat lubang-lubang kecil (diameter 2 mm) dan 4 lubang dengan diameter 3,5 mm. Pada dinding drum diberi 6 lubang berdiameter 3,5 mm. Jarak antara masing-masing lubang 10 cm. Bagian kiri dan kanan drum dipasangi pipa yang panjangnya 15 cm. Pada bagian dasar dari drum diberi kawat ram (lihat Gambar 1).

(8)

Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan

8 / MI-3A

Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan

Materi Inti

2) Tungku pembakaran :

Tungku pembakaran adalah tungku rumah tangga yang dimodifikasi untuk pengarangan kayu bakar. Lihat Gambar 2.

Gambar 2. Tungku Pembakaran Sekam Padi 3) Alat penjernihan air terdiri atas 2 bagian :

a. Alat pengendapan yang terbuat dari drum.

b. Alat penyaringan yang dibuat dari gentong. Pada dasar gentong diberi kerikil dan arang sekam padi setebal dari 10 sampai 20 cm di atasnya. Di atas arang sekam padi diberi ijuk.

4) Pembuatan arang sekam padi :

a. Secara tradisional arang sekam padi dibuat dalam suatu lubang yang berukuran : panjang 50 cm, tinggi 30 cm dan diameter 50 cm, dengan kapasitas 5 kg. Sekam dibakar di atas tungku singer. Sekam yang sudah terbakar ditutup tanah dan diatasnya diberi sampah. Pada salah satu sudut lubang diberi pipa udara.

(9)

Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan

9 / MI-3A

Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan

Materi Inti

b. Cara lain menggunakan drum sebagi tungku Pembakaran. Temperatur pada waktu pengarangan 4000-6000 C dan lama pengarangan 2,5 jam. Bahan bakar kayu yang digunakan 5 kg, untuk 5 kg sekam padi.

Gambar 3. Alat Penjernihan Air 5) Penggunaan :

Proses penjernihan air ini akan berlangsung : a) Tahap pertama pengendapan

b) Tahap kedua penyaringan dengan arang sekam padi kira-kira 10 cm tebalnya. Proses penyaringan ini bekerja selama 6 jam/hari.

(10)

Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan

10 / MI-3A

Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan

Materi Inti

6. Keuntungan

a) Dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan keluarga

b) Pengarangan sekam padi mudah dikerjakan oleh masyarakat pedesaan.

c) Relatif murah

d) Hasil penjernihan memenuhi syarat kesehatan. e) Sekam padi mudah diperileh di pedesaan. 7. Kerugian

Pembakaran harus sempurna, apabila pembakaran”tidak sempurna” (kekurangan oksigen) arang sekam padi dan abu akan bercampur.

Pokok Bahasan 2. Penjernihan Air dengan Biji Kelor

a. Pendahuluan

Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak, mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena emakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri. Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.

b. Uraian Singkat

Di banyak tempat, orang menggunakan tanaman untuk membuat air lebih aman untuk diminum. Biji Moringa digunakan di Afrika Timur.Di Filipina biji Moringa disebut malunggay, di India pohon lobak atau pohon drumstick, dan di Haiti serta Republik Dominica disebut pohon benzolive. Di Indonesia dikenal dengan biji kelor. Biji Kelor atau yang sering disebut Marongge banyak terdapat didaerah pedesaan, namun penggunaan biji

(11)

Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan

11 / MI-3A

Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan

Materi Inti

kelor ini belum dimanfaatkan sepenuhnya. Uraian ini akan menjelaskan bagaimana memanfaatkan biji kelor untuk menjernihkan air bersih yang merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat.

c. Bahan dan Peralatan 1) Biji Kelor yang kering

2) Alat Penumbuk, lumpang; alu atau sejenis alat mortal. 3) Waskom

4) Alat pengaduk

5) Drum atau penampung air. d. Cara Pembuatan :

1) Keringkan biji kelor selama 3 hari.

2) Gerus biji sampai menjadi 2. bubuk, diperlukan 15 biji kelor untuk membersihkan 20 liter air.

3) Campur bubuk biji kelor dengan sedikit air sampai mem-bentuk pasta, dan masukkan ke dalam air yang akan dijernihkan.

4) Untuk melarutkan pasta, aduk selama 5 sampai 10 menit.Lebih cepat mengaduknya, lebih cepat waktu yang diperlukan.

5) Tutup wadahnya dan sisihkan untuk diendapkan.

6) Setelah 1 sampai 2 jam, tuang air ke dalam wadah yang bersih. Hati-hati menuang agar endapan tidak terbawa.

e) Penggunaan :

Proses penjernihan air ini akan berlangsung :

a) Tahap pertama melalui proses pengadukan akan terjadi reaksi koloid-koloid dalam air dengan bubuk biji kelor.

b) Tahap kedua akan terjdi proses pengendapan setelah dilakukan pengadukan beberapa saat kira-kira 1 jam sampai dengan 2 jam.

(12)

Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan

12 / MI-3A

Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan

Materi Inti

f) Keuntungan :

a) Dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan keluarga

b) Biji kelor mudah didapat dan dikerjakan oleh masyarakat pedesaan.

c) Relatif murah

d) Hasil penjernihan memenuhi syarat kesehatan. g) Kerugian

Pengeringan biji kelor harus sempurna, apabila pengeringan ”tidak sempurna” (kekurangan oksigen) biji kelor akan kurang efektif dalam mengikat koloid partikel dalam air.

Catatan: tumbuhan lain yang dapat digunakan antara lain: akar kangkung, bayam, enceng gondok, sabut kelapa,

VII. REFERENSI

Ditjen P2M-PLP (1998), Pedoman upaya penyehatan air bagi

petugas sanitasi Puskesmas, Ditjen P2M-PLP, Jakarta.

Puslitbang Fisik Terapi (1998), Penjernihan Air, Puslitbang Fisik Terapi, Bandung.

Rini Sulaeman (2009), Panduan masyarakat untuk kesehatan

lingkungan, Yayasan Tambuhak Sinta, “The Eksyezet”,

Gambar

Gambar 1. Alat Pembuatan Arang Sekam Padi,
Gambar 2. Tungku Pembakaran Sekam Padi
Gambar 3. Alat Penjernihan Air  5)  Penggunaan :

Referensi

Dokumen terkait

 Dalam bentuk medeplichtigheid memang pembuat pembantu dalam melakukan perbuatan adalah pada pembentukan kehendak orang yang dibantu , sehingga niat untuk berbuat jahat ada pada

Perawatan jaringan periodontal untuk mengurangi kedalaman poket periodontal pada wanita menopause penderita periodontitis di Posyandu Lansia Mawar XII Kelurahan

Penilaian melalui pendekatan biaya, seperti halnya pada pendekaan perbandingan dan  pendekatan kapitalisasi pendapatan adalah didasarkan pada suatu perbandingan.

Menimbang, bahwa berdasarkan adanya fakta bahwa korban selalu menceritakan peristiwa/kejadian ke ibunya serta saksi II (Sri Nurhayati) yaitu orang tua teman korban dimana

Pandangan para penganut pendekatan konflik, bahwa masyarakat majemuk dapat terintegrasi di atas paksaan (coercion) dari suatu kelompok-kelompok atau kesatuan sosial yang dominan,

Tujuan penulisan laporan akhir ini adalah untuk membuat aplikasi helpdesk berbasis web pada PDAM Tirta Musi Palembang yang meliputi proses pelaporan kerusakan alat-alat

Begitu pula yang terjadi di Indonesia, UKM yang dikelola komunitas memiliki komoditas yang bisa memiliki value tinggi secara ekonomi, akan tetapi komunitas

In this study, both weight loss or no specific weight gained could be influenced by emerging infectious disease, history of low birth weight or the food intake. Most of the