Lampiran 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Menurut Pintu Masuk
No
Pintu Masuk Wisatawan Mancanegara
(U=Udara, L=Laut, D=Darat)
2010 2011 Pertumbuhan
(%) 1 Ngurah Rai, Bali (U) 2.546.023 2.788.706 9,53 2 Soekarno- Hatta dan Tj Priuk (L+U) 1.887.495 1.998.193 5,86
3 Kep.Riau (L+U) 1.520.253 1.709.511 12,45
4 Polonia, Sumut (U) 162.410 192.650 18,62
5 Juanda, Jatim (U) 168.888 185.815 10,02
6 Husein Sastranegara, Jabar (U) 90.278 115.285 27,70
7 Adi Sucipto, DIY (U) 46.987 48.160 2,50
8 Minangkabau, Sumbar (U) 27.482 30.585 11,29
9 Entikong, Kalbar (D) 23.436 25.254 7,76
10 Adi Sumarmo, Jateng (U) 22.350 23.830 6,62
11 Sultan Syarif K II, Riau (U) 15.278 21.982 43,88
12 Sam Ratulangi, Sulut (U) 20.220 20.074 -0,27
13 Selaparang, NTB (U) 17.288 17.938 3,76
14 Sepinggan, Kaltim (U) 10.824 15.607 44,19
15 Makassar, Sulsel (U+L) 16.211 14.295 -11,82
Total 6.575.423 7.207.885 9,62
Lampiran 2. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Propinsi Kepulauan Riau Tahun 2011
No Asal Wisatawan Pintu Masuk Jumlah Batam (L+U) Tg. Pinang (L) Tg. Uban (L) Tg. Balai Karimun (L) 1 Singapura 695.153 72.059 108.737 38.633 914.582 2 Malaysia 153.733 12.573 14.273 60.777 241.356 3 Jepang 19.161 183 24.078 99 43.521 4 Korea Selatan 48.203 576 26.472 69 75.320 5 Taiwan 3.565 186 5.089 126 8.966 6 China 22.019 1.921 30.284 371 54.595 7 India 27.176 1.820 17.951 1.206 48.153 8 Philipina 34.774 1.263 11.927 441 48.405 9 Hongkong 2.121 334 9.560 55 12.070 10 Thailand 3.789 158 1.222 286 5.455 11 Australia 9.639 523 15.059 77 25.298 12 Amerika Serikat 10.124 500 9.143 53 19.820 13 Inggris 13.741 747 15.638 131 30.257 14 Belanda 3.186 244 2.208 41 5.679 15 Jerman 3.484 391 6.009 17 9.901 16 Perancis 3.078 341 7.302 98 10.819 17 Rusia 509 58 1.974 5 2.546 18 Arab Saudi 171 1 119 0 291 19 Mesir 77 15 44 0 136
20 Uni Emirat Arab 28 0 21 0 49
21 Bahrain 9 0 24 0 33
22 Lainnya 107.841 12.287 30.219 1.912 152.259 Total 1.161.581 106.180 337.353 104.397 1.709.511
Lampiran 3. Kuesioner Penentuan Lokasi Pariwisata Bahari Prioritas
KUISIONER KAJIAN
STRATEGI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN
PARIWISATA BAHARI DI KABUPATEN NATUNA
Identitas Responden : Nama : ………. Pekerjaan/Jabatan : ………. Alamat : ………. Peneliti : RISWANDI NPR. H252110035 Pembimbing :
Dr. Ir. Yusman Syaukat, M.Ec Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
KUISIONER I
MENENTUKAN LOKASI PARIWISATA BAHARI PRIORITAS UNTUK DIKEMBANGKAN DI KABUPATEN NATUNA
Nama Responden :
Pekerjaan/Jabatan Responden :
1. Penentuan Indeks Atraksi Daya Tarik Wisata Petunjuk Pengisian :
Berikut adalah tabel yang akan digunakan untuk menentukan Indeks Atraksi Daya Tarik di lokasi wisata. Diharapkan kepada Bapak/Ibu untuk dapat memberikan angka penilaian dengan ketentuan sebagai berikut :
2 = Ada dan Baik
1 = Ada tapi Kurang Baik 0 = Tidak Ada
No Lokasi Wisata Bahari
Atraksi Daya Tarik Wisata
Total Skor Keindahan & Keunikan Budaya Masyarakat Setempat Kuliner Khas 1. Pantai Teluk Selahang
2. Pulau Senoa 3. Pantai Sengiap 4. Pantai Teluk Buton 5. Pantai Sisi
6. Pantai Batu Kasah Cemaga
7. Pantai Teluk Depeh 8. Pulau Kembang
2. Penentuan Indeks Aksesibilitas Petunjuk Pengisian :
Berikut adalah Tabel yang akan digunakan untuk menentukan Indeks Aksesibilitas di lokasi wisata. Diharapkan kepada Bapak/Ibu untuk dapat memberikan angka penilaian dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk kolom “Jalan ke Lokasi” dan “Transportasi ke Lokasi” menggunakan kriteria :
2 = Ada dan Baik
1 = Ada tapi Kurang Baik 0 = Tidak Ada
b. Untuk kolom “Jarak Tempuh” menggunakan kriteria : 2 = Tidak Lama 1 = Lama 0 = Lama Sekali No Lokasi Wisata Bahari Aksesibilitas Total Skor Jalan ke Lokasi Transportasi ke Lokasi Jarak Tempuh 1. Pantai Teluk Selahang 2. Pulau Senoa 3. Pantai Sengiap 4. Pantai Teluk Buton 5. Pantai Sisi
6. Pantai Batu Kasah Cemaga
7. Pantai Teluk Depeh 8. Pulau Kembang
3. Penentuan Indeks Amenitas Petunjuk Pengisian :
Berikut adalah Tabel yang akan digunakan untuk menentukan Indeks Amenitas (Sarana dan Prasarana) di lokasi wisata. Diharapkan kepada Bapak/Ibu untuk dapat memberikan angka penilaian dengan ketentuan sebagai berikut :
2 = Ada dan Baik
1 = Ada tapi Kurang Baik 0 = Tidak Ada No Lokasi Wisata Bahari Amenitas Total Skor Hotel/ Penginapan Rumah Makan Fasilitas Kamar Mandi/Bilas Tempat Parkir Sarana Ibadah 1. Pantai Teluk Selahang 2. Pulau Senoa 3. Pantai Sengiap
4. Pantai Teluk Buton 5. Pantai Sisi
6. Pantai Batu Kasah Cemaga
7. Pantai Teluk Depeh
4. Penentuan Indeks Ancilliary Petunjuk Pengisian :
Berikut adalah Tabel yang akan digunakan untuk menentukan Indeks Ancilliary (Organisasi) di lokasi wisata. Diharapkan kepada Bapak/Ibu untuk dapat memberikan angka penilaian dengan ketentuan sebagai berikut :
2 = Ada dan Baik
1 = Ada tapi Kurang Baik 0 = Tidak Ada
No Lokasi Wisata Bahari
Ancilliary Total Skor Dikelola Perusahaan Dikelola Kelompok Masyarakat Dikelola Pribadi 1. Pantai Teluk Selahang
2. Pulau Senoa 3. Pantai Sengiap 4. Pantai Teluk Buton 5. Pantai Sisi
6. Pantai Batu Kasah Cemaga
7. Pantai Teluk Depeh 8. Pulau Kembang
Lampiran 4. Kuesioner Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal
KUISIONER II
PENENTUAN BOBOT DAN RATING FAKTOR STRATEGIS INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI
PENGEMBANGAN PARIWISATA BAHARI KABUPATEN NATUNA
Nama Responden :
Pekerjaan/Jabatan Responden : Petunjuk Umum :
1. Pengisian kuisioner dilakukan secara tertulis oleh responden pada tabel yang telah disediakan
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi
3. Dalam pengisian kuisioner, responden diharapkan melakukannya secara sekaligus atau tidak menunda untuk menghindari inkonsistensi jawaban
4. Untuk factor kekuatan dan kelemahan, responden mengisi dengan memberi tanda √ (cek) pada kolom yang telah disediakan dengan keterangan sebagai berikut : Nilai 1 = Tidak penting
Nilai 2 = Kurang penting Nilai 3 = Penting
Pertanyaan :
1. Menurut Bapak/Ibu bagaimana peringkat faktor strategis internal dalam pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna :
No Faktor Strategis Internal Peringkat
Kekuatan : 1 (tidak penting) 2 (kurang penting) 3 (penting) 4 (sangat penting) 1. Potensi wisata alam dan wisata
bahari yang menarik
2. Tersedianya lahan untuk pengembangan pariwisata bahari 3. Masyarakat yang ramah
4. Tersedianya kawasan konservasi laut untuk pariwisata
5. Dukungan pendanaan oleh pemerintah daerah Kelemahan : 1 (tidak penting) 2 (kurang penting) 3 (penting) 4 (sangat penting) 6. Akses dan trasnportasi sangat
terbatas
7. Sarana dan prasarana pendukung pariwisata terbatas
8.
Kualitas SDM dan kelembagaan pengelola objek wisata belum professional
9. Koordinasi lintas sektoral dan regional belum maksimal
10.
Kurangnya kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat
2. Menurut Bapak/Ibu bagaimana peringkat faktor strategis eksternal dalam pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna :
No Faktor Strategis Eksternal Peringkat
Peluang : 1 (tidak penting) 2 (kurang penting) 3 (penting) 4 (sangat penting) 1. Kebijakan yang mendorong
pariwisata daerah
2. Kondisi perekonomian Indonesia cukup baik
3. Teknologi informasi
4. Kondisi keamanan yang terjamin
5. Kondisi perkembangan industri Migas yang cukup baik
Ancaman : 1 (tidak penting) 2 (kurang penting) 3 (penting) 4 (sangat penting) 6. Akses ke Kabupaten Natuna
masih sulit
7. Biaya perjalanan ke Natuna Mahal
8. Persaingan dengan daerah lain disekitarnya
9.
Cuaca yang dengan musim utara yang gelombang dan angin sangat kencang
10.
Masih banyak masyarakat yang mencari ikan dengan peralatan tidak ramah lingkungan
Lampiran 5. Kuesioner Penentuan Nilai Daya Tarik (NDT) Alternatif Strategi
KUISIONER III
PENENTUAN NILAI DATA TARIK (NDT) ALTERNATIF STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA BAHARI KABUPATEN NATUNA
Nama Responden :
Pekerjaan/Jabatan Responden : Tujuan :
Untuk mendapatkan penilaian dari responden tentang kemenarikan dari beberapa alternatif strategi yang telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan matriks SWOT, sehingga diperoleh strategi prioritas untuk dilaksanakan.
Petunjuk Umum :
Dari hasil analisis SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi untuk pengembangan pariwisata bahari Kabupaten Natuna, alternatif strategi tersebut adalah :
Alternatif 1 : Mengembangkan wisata bahari di lahan dan kawasan konservasi laut yang tersedia
Alternatif 2 : Mengefektifkan anggaran untuk membangun pariwisata bahari yang berbasis pada masyarakat (community base development)
Alternatif 3 : Memperlancar aksesibilitas dan membangun prasarana sarana pariwisata
Alternatif 4 : Meningkatkan kualitas SDM pengelola pariwisata khususnya pariwisata bahari
Alternatif 5 : Mengembangkan kerjasama dengan daerah disekitar yang sudah berkembang untuk membuka jalur wisata ke Natuna
Alternatif 6 : Mengembangkan kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat untuk kesinambungan pariwisata bahari
Selanjutnya alternatif strategi tersebut ditentukan prioritas dengan menggunakan metode Quanitative Strategic Planning Matriks (QSPM). Metode QSPM dilakukan dengan pemberian Attrattiveness Score (Nilai Daya Tarik) relatif dari setiap strategi dengan memperhatikan setiap faktor internal dan eksternal.
Penilaian dapat Bapak/Ibu lakukan dengan memberikan tanda √ (cek) nilai pada kolom yang telah disediakan dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
Nilai 1 = Tidak menarik Nilai 2 = Agak menarik Nilai 3 = Menarik
Nilai 4 = Sangat menarik
No Faktor Strategis Rating/Peringkat
1 2 3 4
Faktor Setrategis Internal
Kekuatan:
1 Potensi wisata alam dan wisata bahari yang menarik 2 Tersedianya lahan untuk pengembangan pariwisata bahari 3 Masyarakat yang ramah
4 Tersedianya kawasan konservasi laut untuk pariwisata 5 Dukungan pendanaan oleh pemerintah daerah
Kelemahan:
6 Akses dan transportasi sangat terbatas
7 Sarana dan prasarana pendukung pariwisata terbatas
8 Kualitas SDM dan kelembagaan pengelola objek wisata belum profesional
9 Koordinasi lintas sektoral dan regional belum dilakukan secara maksimal
10 Kurangnya kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat
Faktor Strategis Eksternal Peluang:
1 Kebijakan pemerintah yang mendorong pariwisata daerah 2 Kondisi perekonomian Indonesia cukup baik
3 Teknologi informasi
4 Kondisi keamanan yang terjamin
5 Kondisi perkembangan industri Migas yang cukup baik Ancaman:
6 Akses ke Kabupaten Natuna masih sulit 7 Biaya perjalanan menuju natuna mahal 8 Persaingan dengan daerah lain disekitarnya
9 Cuaca musim utara dengan gelombang dan angin yang sangat kencang
10 Masih banyak masyarakat yang mencari ikan dengan perlatan yang tidak ramah lingkungan
Lampiran 6. Perhitungan Nilai Bobot Faktor-Faktor Internal dan Eksternal
No Faktor Strategis Bobot Rata- Nilai
1 2 3 4 N Jumlah rata Bobot Kekuatan:
1 Potensi wisata alam dan wisata bahari yang
menarik 0 0 0 9 9 36 4,00 0,16
2 Tersedianya lahan untuk pengembangan
pariwisata bahari 0 0 5 4 9 31 3,44 0,14
3 Masyarakat yang ramah 0 0 2 7 9 34 3,78 0,15
4 Tersedianya kawasan konservasi laut untuk
pariwisata 0 0 5 4 9 31 3,44 0,14
5 Dukungan pendanaan oleh pemerintah
daerah 0 0 7 2 9 29 3,22 0,13
Kelemahan:
6 Akses dan transportasi sangat terbatas 5 4 0 0 9 13 1,44 0,06 7 Sarana dan prasarana pendukung pariwisata
terbatas 7 0 1 1 9 14 1,56 0,06
8 Kualitas SDM dan kelembagaan pengelola
objek wisata belum profesional 6 3 0 0 9 12 1,33 0,05 9 Koordinasi lintas sektoral dan regional
belum dilakukan secara maksimal 7 2 0 0 9 11 1,22 0,05 10 Kurangnya kerjasama antara pemerintah,
swasta dan masyarakat 6 3 0 0 9 12 1,33 0,05
Jumlah 24,78 1,00
Peluang:
1 Kebijakan pemerintah yang mendorong
pariwisata daerah 0 0 4 5 9 32 3,56 0,15
2 Kondisi perekonomian Indonesia cukup
baik 0 0 5 4 9 31 3,44 0,15
3 Teknologi informasi 0 0 8 1 9 28 3,11 0,13
4 Kondisi keamanan yang terjamin 0 2 6 1 9 26 2,89 0,12 5 Kondisi perkembangan industri Migas yang
cukup baik 1 1 6 1 9 25 2,78 0,12
Ancaman :
6 Akses ke Kabupaten Natuna masih sulit 3 4 2 0 9 17 1,89 0,08 7 Biaya perjalanan menuju natuna mahal 4 5 0 0 9 14 1,56 0,07 8 Persaingan dengan daerah lain disekitarnya 5 4 0 0 9 13 1,44 0,06 9 Cuaca musim utara dengan gelombang dan
angin yang sangat kencang 5 4 0 0 9 13 1,44 0,06 10 Masih banyak masyarakat yang mencari
ikan dengan perlatan yang tidak ramah lingkungan
6 3 0 0 9 12 1,33 0,06
Lampiran 7. Perhitungan Nilai Rating/Peringkat Faktor Internal dan Eksternal
No Faktor Strategis Rating Rata- Nilai
1 2 3 4 N Jumlah rata Rating A. Faktor Internal
Kekuatan:
1 Potensi wisata alam dan wisata bahari yang
menarik 0 0 0 9 9 36 4,00 4
2 Tersedianya lahan untuk pengembangan
pariwisata bahari 0 0 5 4 9 31 3,44 3
3 Masyarakat yang ramah 0 0 2 7 9 34 3,78 4
4 Tersedianya kawasan konservasi laut untuk
pariwisata 0 0 5 4 9 31 3,44 3
5 Dukungan pendanaan oleh pemerintah
daerah 0 0 7 2 9 29 3,22 3
Kelemahan:
6 Akses dan transportasi sangat terbatas 5 4 0 0 9 13 1,44 1 7 Sarana dan prasarana pendukung pariwisata
terbatas 7 0 1 1 9 14 1,56 2
8 Kualitas SDM dan kelembagaan pengelola
objek wisata belum profesional 6 3 0 0 9 12 1,33 1 9 Koordinasi lintas sektoral dan regional
belum dilakukan secara maksimal 7 2 0 0 9 11 1,22 1 10 Kurangnya kerjasama antara pemerintah,
swasta dan masyarakat 5 4 0 0 9 13 1,44 1
B. Faktor Eksternal : Peluang:
1 Kebijakan pemerintah yang mendorong
pariwisata daerah 0 0 4 5 9 32 3,56 4
2 Kondisi perekonomian Indonesia cukup
baik 0 0 5 4 9 31 3,44 3
3 Teknologi informasi 0 0 8 1 9 28 3,11 3
4 Kondisi keamanan yang terjamin 0 2 6 1 9 26 2,89 3 5 Kondisi perkembangan industri Migas yang
cukup baik 1 1 6 1 9 25 2,78 3
Ancaman:
6 Akses ke Kabupaten Natuna masih sulit 3 4 2 0 9 17 1,89 2 7 Biaya perjalanan menuju natuna mahal 4 5 0 0 9 14 1,56 2 8 Persaingan dengan daerah lain disekitarnya 5 4 0 0 9 13 1,44 1 9 Cuaca musim utara dengan gelombang dan
angin yang sangat kencang 5 4 0 0 9 13 1,44 1 10 Masih banyak masyarakat yang mencari
ikan dengan perlatan yang tidak ramah lingkungan
Lampiran 8. Penentuan Prioritas Strategi Bedasarkan Total Atractiveness Score (TAS)
Faktor Strategi Bobot
Alternatif Strategi
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6
Nilai TAS Nilai TAS Nilai TAS Nilai TAS Nilai TAS Nilai TAS
Peluang
1 Kebijakan pemerintah yang mendorong pariwisata
daerah 0.15 3 0.45 3 0.45 3 0.45 3 0.45 3 0.45 2 0.30
2 Kondisi Perekonomian Indonesia Cukup Baik 0.15 3 0.44 3 0.44 3 0.44 3 0.44 3 0.44 3 0.44
3 Teknologi informasi 0.13 3 0.40 3 0.40 3 0.40 3 0.40 3 0.40 3 0.40
4 Kondisi keamanan yang terjamin 0.12 3 0.37 2 0.25 2 0.25 3 0.37 2 0.25 2 0.25
5
Kondisi perkembangan industri Migas yang cukup
baik 0.12 2 0.24 3 0.36 2 0.24 2 0.24 2 0.24 2 0.24
Ancaman
1 Akses ke Kabupaten Natuna masih sulit 0.08 4 0.32 3 0.24 4 0.32 2 0.16 4 0.32 2 0.16
2 Biaya perjalanan ke Natuna mahal 0.07 3 0.20 2 0.13 4 0.27 2 0.13 4 0.27 3 0.20
3 Persaingan dengan daerah lain disekitarnya 0.06 3 0.18 3 0.18 2 0.12 3 0.18 3 0.18 2 0.12
4 Cuaca musim utara dengan gelombang dan angin yang sangat kencang 0.06 3 0.18 2 0.12 2 0.12 2 0.12 2 0.12 2 0.12
5 Masih banyak masyarakat yang mencari ikan dengan peralatan yang tidak ramah lingkungan 0.06 3 0.17 2 0.11 3 0.17 2 0.11 3 0.17 2 0.11
Kekuatan
1 Potensi wisata alam dan wisata bahari yang menarik 0.16 4 0.65 3 0.48 4 0.65 3 0.48 3 0.48 3 0.48
4 Tersedianya kawasan konservasi laut untuk
pariwisata 0.14 3 0.42 3 0.42 3 0.42 3 0.42 3 0.42 3 0.42
5 Dukungan pendanaan oleh pemerintah daerah 0.13 3 0.39 3 0.39 3 0.39 3 0.39 3 0.39 3 0.39
Kelemahan
1 Akses dan transportasi sangat terbatas 0.06 4 0.23 3 0.17 4 0.23 2 0.12 3 0.17 3 0.17
2 Sarana dan prasarana pendukung pariwisata terbatas 0.06 2 0.13 3 0.19 4 0.25 2 0.13 2 0.13 3 0.19
3 Kualitas SDM dan kelembagaan pengelola objek wisata belum profesional 0.05 2 0.11 3 0.16 3 0.16 3 0.16 2 0.11 3 0.16
4 Koordinasi lintas sektoral dan regional belum
maksimal 0.05 3 0.15 3 0.15 3 0.15 3 0.15 3 0.15 3 0.15
5 Kurangnya kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat 0.05 3 0.16 2 0.11 3 0.16 3 0.16 3 0.16 3 0.16
JUMLAH / TAS 6.07 5.49 6.20 5.50 5.73 5.35