PT HANSON INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. T HANSON INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARY

(1)

Surat Pernyataan Direksi Board of Directors Statement

Laporan Auditor Independen Independent Auditors Report

Neraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets

Laporan Laba Rugi Konsolidasi Consolidated Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasi Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Notes to Consolidated Financial Statements

5 5 - 37 1 - 2 3 4 Halama / Page (Dinyatakan dalam Rupiah)

(2)

(3)

(4)

(5)

Catatan/ Notes

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan bank 742.583.679 3 6.057.921 Cash on hand and in banks

Piutang usaha 40.101.199.372 2c, 2m, 4 - Accounts receivables Piutang hubungan istimewa 905.333.000 2d, 5, 11 439.181.906 Related party receivables Piutang lain-lain 37.875.000 6 - Others receivables

Persediaan 11.433.984.747 2e, 7 - Inventory

Uang muka 193.800.350 8 - Advances

Pajak dibayar di muka 211.159.635 9 137.610.635 Prepaid tax

Biaya dibayar dimuka 19.512.500 2f, 10

-Jumlah Aset Lancar 53.645.448.283 582.850.462 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Penyertaan dalam bentuk saham 300.000.000 2g, 12 300.000.000 Invesment in share of stock

Aktiva tetap - setelah dikurangi Fixed assets - net

Akumulasi penyusutan sebesar of accumulated depreciation

Rp 22.846.376.733 pada tahun 2010 of Rp 22,846,376,733 in 2010

dan Rp 636.232.830 pada tahun and Rp 636,232,830

2009 79.270.273.642 2h, 13 18.197.770 in 2009

Jumlah Aset Tidak Lancar 79.570.273.642 318.197.770 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 133.215.721.925 901.048.232 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

See accompanying Notes to financial statements which are an integral part of the financial statements taken as a whole.

(6)

Catatan/ Notes

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

(CAPITAL DEFICIENCIES)

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Hutang usaha 7.095.812.838 14 - Accounts payables

Hutang bank 149.833.872.292 2j, 2m, 15 146.746.447.944 Bank loans

Hutang pajak 135.554.299 2n, 16 83.500 Taxes payables

Hutang pihak ketiga 10.805.912.046 17 - Third parties payables

Biaya masih harus dibayar 1.541.151.092 18 331.369.745 Accrued expenses

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 169.412.302.567 147.077.901.189 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Longterm loans -net of current maturities

Bank 63.342.169.888 15 - Bank

Pendapatan ditangguhkan 12.254.909.410 19 - Deferred revenue

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 75.597.079.298 - Total Non-Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 245.009.381.865 147.077.901.189 Total Liabilities

HAK MINORITAS 750.023.871 20 - Minority Interest

EKUITAS EQUITY (CAPITAL DEFICIENCIES)

Modal saham - nilai nominal Rp 500 per Capital stock – Rp 500 per value for

Saham Seri A, Rp 125 per sahan Seri B A Series share, Rp125 for B Series

dan Rp 110 per saham Seri C share and Rp 110 for C Series share

Modal dasar - 700,7 juta saham Seri A Authorized - 700,7 million A Series

8.408,4 juta saham Seri B dan 20 Miliar share 8,408.4 million B Series share

Saham Seri C and 20 billion C Series shares

Modal ditempatkan dan disetor penuh Subscribed and fully paid

-700,7 juta saham Seri A dan 350.350.000.000 21 350.350.000.000 700.7 million for A Series shares

4.513,7 juta saham Seri C 496.507.568.040 21 496.507.568.040 4,513.7 million for C Series

share and 1,121 million for 1.121 juta saham seri B 140.124.375.000 21 140.124.375.000 B Series shares

Tambahan modal disetor 71.340.679.436 22 71.340.679.436 Additional paid-in capital

(1.170.866.306.288) 28 (1.204.499.475.433) Deficits

Jumlah Ekuitas (112.543.683.812) (146.176.852.957) Total Capital Deficiencies TOTAL LIABILITIES 133.215.721.925

901.048.232 NET OF CAPITAL DEFICIENCIES JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

See accompanying Notes to financial statements which are an integral part of the financial statements taken as a whole.

2010 2009

Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun :

(7)

Catatan/ Notes

PENDAPATAN 109.045.641.268 2k, 2m, 23 - NET SALES BEBAN POKOK PENDAPATAN 57.107.428.649 2k, 24 - COST OF GOODS SOLD LABA KOTOR 51.938.212.619 - GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Umum dan administrasi 14.278.028.973 2k, 13, 25 973.760.999 General and administrative

Jumlah Beban Usaha 14.278.028.973 973.760.999 Total Operating Expenses RUGI USAHA 37.660.183.646 (973.760.999) LOSS FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)

Laba (rugi) selisih kurs-bersih 5.559.038.221 2k, 2m 19.726.469.251 Gain (loss) on foreign exchange rates - net Penghasilan bunga 13.904.128 2k 37.827 Interest income Beban administrasi bank (37.660.275) 2k

-Beban PKKP bank (3.428.601.912) 2k

-Beban bunga dan keuangan (5.833.740.577) 2k (5.012.029.240) Interest and financing expense Lain-lain - bersih 331.706.345 2k 205.455.973 Miscellaneous-net

Jumlah Pendapatan Beban Lain-lain - Bersih (3.395.354.070) 14.919.933.811 Total Other Charges - Net LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN 34.264.829.576 13.946.172.812 INCOME (LOSS) BEFORE TAX

PAJAK PENGHASILAN EXPENSE

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 583.988.500 2n, 26 - TAX EXPENSE

LABA (RUGI) BERSIH 33.680.841.076 13.946.172.812 NET INCOME ( LOSS) BAGIAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH 47.671.931 2o, 27

LABA (RUGI) BERSIH 33.633.169.145 13.946.172.812 NET INCOME ( LOSS)

LABA (RUGI) BERSIH PER BASIC INCOME (LOSS)

SAHAM DASAR 6 3 PER SHARE

See accompanying Notes to financial statements which are an integral part of the financial statements taken as a whole.

(8)

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in

Value Resulting from

Tambahan Modal Restructuring Transaction Jumlah Ekuitas Seri A dan Seri C/ Seri B/ Disetor/Additional of Companies Under Defisit/ - Bersih / Total

Serie A and Serie C Serie B Paid-in Capital Common Control Deficits Equity - Net

Saldo, 1 Januari 2009 846.857.568.040 140.124.375.000 71.340.679.436 - (1.218.445.648.245) (160.123.025.769) Balance as of January 1, 2009 Rugi bersih tahun berjalan - - - 13.946.172.812 13.946.172.812 - Net loss for the current year Saldo, 31 Desember 2009 846.857.568.040 140.124.375.000 71.340.679.436 - (1.204.499.475.433) (146.176.852.957) Balance as of December 31, 2009

Penjualan Anak perusahaan - - - - - - Sale of subsidiary share Laba bersih tahun berjalan - - - - 33.633.169.145 33.633.169.145 Net income for the current year Saldo, 31 Desember 2010 846.857.568.040 140.124.375.000 71.340.679.436 - (1.170.866.306.288) (112.543.683.812)Balance as of December 31, 2010

(Dinyatakan dalam Rupiah)

See accompanying Notes to financial statements which are an integral part of the financial statements taken as a whole.

(Expressed in Rupiah)

Subscribed and Fully Paid

Saham/Shares

(9)

2010 2009

CASH FLOWS FROM OPERATING

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan 68.944.441.896 - Receipt from customers Penerimaan lain-lain 345.610.473 - Others receipt Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (49.048.286.342) (951.508.642) Payment to suppliers and employees

Pembayaran pajak (522.066.701) (15.291.217) Income taxes paid

Pembayaran operasional lainnya (5.476.117.605) - Others payment

Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Used in Operating

Aktivitas Operasi 14.243.581.721 (966.799.859) Activities

CASH FLOWS FROM INVESTING

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ACTIVITIES

Penerimaan bunga - 37.827 Interest income received Perolehan aset tetap (88.342.835.365) - Acquisitions of fixed assets

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Net Cash Provided by Investing

Investasi (88.342.835.365) 37.827 Activities

CASH FLOWS FROM FINANCING

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN ACTIVITIES

Penerimaan hutang bank 66.429.594.236 - Received from bank loans Pembayaran hutang bank (8.052.561.142) - Payments of bank loans Penerimaan (pembayaran) dari

pihak lain 10.339.760.952 1.275.621.193 Received from third party

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Net Cash Provided by Financing

Pendanaan 68.716.794.046 1.275.621.193 Activities

Dampak perubahan kurs 5.559.038.221 (360.978.815) Effect of exchange rate change

PENURUNAN BERSIH net decrease in Cash on hand

KAS DAN BANK 176.578.623 (52.119.654) and in banks

CASH ON HAND IN BANKS KAS DAN BANK AWAL TAHUN 6.057.921 58.177.575 AT THE BEGINNING OF YEAR ANAK PERUSAHAAN 559.947.135

-PERUSAHAAN 566.005.056 58.177.575 COMPANY

CASH ON HAND IN BANKS KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 742.583.679 6.057.921 AT THE END OF YEAR

See accompanying Notes to financial statements which are an integral part of the financial statements taken as a whole.

Lihat catatan atas laporan keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. (Dinyatakan dalam Rupiah)

(10)

1. Umum 1. General

a. Pendirian Perusahaan a.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares

PT Hanson International Tbk (formerly PT Hanson Industri Utama Tbk/”the Company”) was established based on Notarial Deed No. 13 of Henk Limanow, S.H., dated July 7, 1971. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/212/11 dated December 22, 1971 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 103 dated December 26, 1975, supplement No. 777. The Company’s Articles of Association have been amended several times, the most recently by Notarial Deed No. 13 of Tri Firdaus Akbarsyah S.H., dated June 04, 2010 about the statement in part the decision meeting PT Hanson International Tbk. This change has been recorded in the database of the System of Legal Administration of the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-30369 dated November 26, 2010. According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities to engage mainly chemical and synthetic fiber industry, weaving and knitting and other activities related to the textile industry, export-import and local trading, as retailer, wholesaler and distributor and as agent.

The Company started its commercial operations in 1973 and its products are marketed mostly to Europe, United States of America, Asia and the Middle East. The Company is located at Jl. Tomang Raya No. 43, West Jakarta.

On September 10, 1990 the Company obtained the notice of effectivity for the initial public offering of its 1 million shares the Company’s from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in his letter No. SI-129/SHM/MK10/1990 with a par value of Rp 1,000 per share and the offering price of Rp 9,900 per share. All of the Company shares have been listed at the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on October 31, 1990.

Establishment of the Company’s

Pada tanggal 6 Oktober 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-2700/PM/2000 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu maksimum 5,6 miliar saham Seri B dengan nilai nominal dan harga penawaran Rp 125 per saham, disertai insentif berupa waran secara cuma-cuma. Setiap pemegang 40 saham Seri B melekat 6 waran dan setiap pemegang 1 waran berhak membeli 1 saham Seri B dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham.

On October 6, 2000, the Company obtained the notice of effectivity for the rights issue II of its 5.6 billion for B Series shares with the rights option from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency, (BAPEPAM) in his letter No. S-2700/PM/2000 with a par value of Rp 125 per share and with free warrant as incentive. Attached to every 40 for B series shares are 6 warrants and each warrant entitles the holder to purchase one B series shares at Rp 125 per share. T

PT Hanson International Tbk (dahulu PT Hanson Industri Utama Tbk/“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Juli 1971 berdasarkan Akta Notaris Henk Limanow, S.H., No. 13. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/212/11 tanggal 22 Desember 1971, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal 26 Desember 1975, Tambahan No. 777. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Tri Firdaus Akbarsyah S.H., No. 13 tanggal 04 Juni 2010 mengenai pernyataan sebagian keputusan rapat PT Hanson International Tbk. Akta perubahan ini telah dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-30369 tanggal 26 Nopember 2010.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industri kimia dan serat sintesis, pemintalan dan pertenunan, industri tekstil lainnya, perdagangan ekspor impor, lokal, leveransir, grosir dan distributor, serta agen.

Perusahaan mulai melakukan kegiatan komersial pada tahun 1973 dan hasil produksinya dipasarkan terutama ke Eropa, Amerika Serikat, Asia dan Timur Tengah. Perusahaan berkedudukan di Jl. Tomang Raya No. 43, Jakarta Barat.

Pada tanggal 10 September 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No.SI-129/SHM/MK10/1990 untuk melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat atas 1 juta saham Perusahaan, nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 9.900 per saham. Pada tanggal 31 Oktober 1990 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

Pada tanggal 4 Desember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-2789/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak 92,4 juta saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 4.400 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Desember 1997.

On December 4, 1997, the Company obtained the notice of effectivity for The Rights Issue I of 92.4 million shares with the rights option from the Chairman of the BAPEPAM in his letter No. S-2789/PM/1997 with a par value of Rp 1,000 per share and the offering price of Rp 4,400 per share. All of the Company’s shares have been listed at the Indonesia Stock Exchange on December 29, 1997.

(11)

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan (Lanjutan) b. Public Offering of the Company’s Shares (Continued)

c. Anak Perusahaan c.

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan d.

December 31, 2010 Komisaris Utama : Monang Situmeang

Komisaris Independen : Haswanto Direktur Utama : Raden Agus Sentosa Direktur : Roni Agung Suseno Direktur : Sali Soemadisastra Direktur : Ingrid Suria Direktur : Irwan Suria

December 31, 2009 Komisaris Utama : Tubagus M. Hasjim

Komisaris Independen : Haswanto Komisaris Independen : Monang Situmeang Direktur Utama : Raden Agus Sentosa Direktur : Roni Agung Suseno Direktur : Ingrid Suria Direktur : Irwan Suria

Masa pelaksanaan mulai tanggal 1 Juni 2001 sampai dengan 12 Juni 2006. Waran kadaluarsa, apabila waran tidak dilaksanakan sampai dengan masa berlaku. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 November 2000.

he warrants are exercisable from June 1, 2001 to June 12, 2006. If the warrants are not exercised during such period, the warrants will expire and will have no value. These shares were listed in the Indonesia Stock Exchange on November 6, 2000.

Board of Commissioners, Directors and employees Subsidiary

Raden Agus Sentosa : President Director Roni Agung Suseno : Director Ingrid Suria : Director Irwan Suria : Director

Pada tahun 2010 dan 2009, jumlah gaji dan kompensasi lainnya untuk Dewan komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 1.062.000.000 dan Rp 333.500.000

In 2010 and 2009, total of salary and other compensation of board of Commissioners and Directors amounting to Rp 1,062,000,000 and Rp 333,500,000, resvectively.

Pada tahun 2010 dan 2009, rata-rata jumlah karyawan Perusahaan adalah sebanyak 234 dan 4 karyawan tetap (tidak diaudit).

In 2010 and 2009 the Company have an average total number of permanent employees of 234 and 4, respectively (unaudited).

Haswanto : Independent Commissioner Monang Situmeang : Independent Commissioner

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saham Perusahaan sejumlah 700,7 juta saham Seri A, 1,1 miliar saham Seri B dan 4,5 miliar saham Seri C telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2009 and 2008, all of the Company’s outstanding shares comprises 700.7 millions for A series shares, 1.1 billion for B series shares and 4.5 billions for C series shares have been listed at the Indonesia Stock Exchange.

Berdasarkan akta No. 17, tanggal 09 Juni 2010 yang dibuat dihadapan notaris Tri Firdaus Akbarsyah, S.H., PT Hanson International Tbk telah membeli saham PT Apinus Rama dari Tuan Ir. Sufrancis sebanyak 9.700 lembar saham, dengan harga Rp 1.000.000/lembar saham, seharga Rp 10.454.470.000 dengan nilai buku sebesar Rp 22.709.379.410 (lihat catatan 19).

Based on deed No. 17 dated June 09, 2010, prepared by a notary Tri Firdaus Akbarsyah, S.H., PT Hanson International Tbk has bought shares PT Apinus Rama from Mr. Ir. Sufrancis as many as 9.700 shares, with nominal Rp 1.000.000/shares, costing Rp 10.454.470.000 with book value Rp 22.709.379.410 (See note19).

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut :

As of December 31, 2010 dan 2009 the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:

31 Desember 2009

Tubagus M. Hasjim : President Commissioner Sali Soemadisastra : Director Ingrid Suria : Director Irwan Suria : Director 31 Desember 2010

Monang Situmeang : President Commissioner Haswanto : Independent Commissioner Raden Agus Sentosa : President Director Roni Agung Suseno : Director

(12)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING 2.

a. Dasar penyajian laporan keuangan a.

b. Prinsip konsolidasi dan akuntansi penggabungan usaha b.

Prinsip konsolidasi Principles of consolidation

Basis of preparation of the financial statements SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

The consolidated financial statements of the Company and its Subsidiary wherein the Company has direct or indirect ownership interest of more than 50%. Inter-company balances and transactions including unrealized gains or losses on inter-company transactions are eliminated to reflect the financial position and the results of the operations of the Company and Subsidiaries as one business entity.

Porsi pemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas” pada Neraca Konsolidasi. Hak minoritas atas laba (rugi) bersih Anak perusahaan dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi disajikan sebagai penambah (pengurang) dari laba bersih konsolidasi sebelum hak minoritas untuk mendapatkan jumlah laba bersih yang menjadi hak Perusahaan. Kerugian Anak perusahaan yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor.

Minority interests in net assets of Subsidiaries are presented as “Minority Interests” in the Consolidated Balance Sheets. Minority interests in net earning (loss) of Subsidiary is presented in the Consolidated Statements of Income as additions to (deductions from) the consolidated income before minority interests to arrive at the net profit attributable to the Company. The losses applicable to the minority interests in the Subsidiary may exceed the minority interests in the equity of the Subsidiary.

Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan-peraturan serta pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk perusahaan publik.

The financial statements have been prepared in accordance with the accounting principles generally accepted in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standard (PSAK) and the regulations and guidelines on financial statements presentation and disclousures issued by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency’s (BAPEPAM-LK) for publicly-listed companies.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Company.

Principles of consolidation and accounting for business combination

Semua Anak perusahaan harus dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas (termasuk Entitas Bertujuan Khusus) dimana Grup memiliki kepemilikan sebesar lebih dari setengah hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional. Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Apabila dilakukan pengalihan/penjualan penyertaan atau pengurangan penyertaan pada Anak perusahaan, maka hasil usaha Anak perusahaan yang dikonsolidasikan adalah hasil usaha sampai dengan tanggal penjualan/pengalihan penyertaan tersebut. Selisih antara saldo penyertaan induk perusahaan dan saldo aset dan kewajiban Anak perusahaan pada saat pengalihan /penjualan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada laporan keuangan konsolidasi.

Subsidiaries, which are those entities (including Special Purpose Entities) in which the Groups has an interest of more than one half of the voting rights or otherwise has the power to govern the financial and operating policies, are consolidated. Subsidiaries are consolidated from the date of which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases.If there is transfer of ownership/sales of investment or deduction of investment to Subsidiary, then the results of operations of the Subsidiary consolidated is the results of operations up to the date of transfer of ownership/sales. The difference of the balance of the parent's investment and the Subsidiary assets and liabilities balance at the time of sales/transfer of ownership is recognized as gains or losses in the consolidated financial reports.

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), dengan mengklasifikasikan peneriman dan pengeluaran kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statement of cash flows are presented using the direct method and classify cash receipts and disbursements into operating, investing and financing activities.

(13)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) 2.

b. b.

Akuntansi penggabungan usaha Accounting for business combination

a. a.

b. b.

c. Piutang usaha dan piutang lain-lain c. Trade and other receivables Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebesar jumlah bersih setelah

dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada, berdasarkan penelaahan kolektibilitas saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.

Trade and other receivables are stated net of provision for doubtful accounts, if any, based on a review of the collectibles of outstanding amounts at the end of the year . Accounts are written-off during the period in which this are determined to be not collectible.

Entitas sepengendali akan kehilangan sifat pengendaliannya apabila: Entities under common control will lose their nature of control when:

Pihak sepengendali tersebut tidak lagi menjadi sepengendali karena restrukturisasi yang dimaksudkan tidak untuk sementara waktu (temporer); atau

The parties under common control are no longer under common control due to restructuring not meant for temporary purposes; or

Aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dikuasai oleh entitas sepengendali dialihkan ke entitas yang tidak sepengendali.

Assets, Liabilites, shares or other instruments of ownership owned by the entities under common control are transferred to entities not under common control.

Jika perubahan selisih restrukturisasi entitas sepengendali dilakukan dengan cara pelepasan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi.

If the change in differences in value resulting from restructuring entities under common control is conducted by way of disposal of assets, liabilites, shares or other ownership instruments which determine the occurence of differences in value resulting from restructuring entities under common control, to other parties not under common control, then the balance of in value resulting from restructuring transactions of entities under common control is recognized as realized gains or losses.

Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada Perusahaan dapat ditutup.

The excess, and any further losses applicable to the minority interests, are absorbed by the Company as a majority stockholder except to the extent that minority interests have binding obligations to, and are able to make good of the losses. If the Subsidiary subsequently reports profits, the majority interest holder, in this case, the Company is allocated all such profits until the minority share of losses previously recognized by the Company has been offset.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Principles of consolidation and accounting for business combination

(Continued) Prinsip konsolidasi dan akuntansi penggabungan usaha (Lanjutan)

Atas transaksi kepemilikan saham yang merupakan reorganisasi perusahaan sepengendali (metode penyatuan kepemilikan), sesuai PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih antara harga beli/jual yang dibayarkan atau diterima dengan nilai buku ekuitas yang dibeli/dijual disajikan dalam Ekuitas sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

For the ownership of shares, which is a reorganization of companies under common control (acquisition method), based on PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Entities Under Common Control”, the excess of purchase/selling price paid or received againts the book value is presented in Equity as “Difference in value Resulting from Restructuring Transactions of Companies Under Common Control”.

(14)

d. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa d. Transactions with related parties

e. Persediaan e. Inventories

f. Biaya dibayar dimuka f. Prepaid expenses

g. Penyertaan dalam bentuk saham g. Investment in share of stocks

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan ditambah/dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sesuai dengan jumlah persentase kepemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen, sejak tanggal perolehannya.

Investment in share of stock has an ownership of 20% to 50% are recorded based on the equity method. Under this method, investments are stated at cost and adjusted for the Company’s share of net income or losses of the investees and deducted by dividends earned since the date of acquisition.

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company have transactions with parties which are regarded as having special relationship as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.

Pernyataan dengan persentase kepemilikan di bawah 20% dicatat dengan metode biaya, yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai investasi.

Investment with on ownership interest below 20% are recorded based on the cost method. Under this method, investments are carried at cost reduce by an allowance for diminution in the value of investments.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatatan atas laporan keuangan.

All significant transactions with related parties, whether or not conducted under the terms and conditions similar to those with third parties, are disclosed in the notes to the financial statements.

Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable. Cost is determined using the weighted average method.

Harga perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta alokasi biaya overhead yang secara langsung dapat dihubungkan dengan pembuatan produk, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.

The cost of a finished goods comprises raw materials, labor and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Net realizable value is the estimated of selling price in the ordinary course of business, less an estimation of the cost of completion and selling expenses.

Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are charged over the periods benefits with using the straight-line method.

(15)

h. Aset tetap h. Fixed assets

Bangunan dan prasarana Buildings

Mesin-mesin dan peralatan Machineries equipment

Instalasi dan perlengkapan Instalation and equipment

Kendaraan dan peralatan berat Vehicles and heavy equipment

Perabotan kantor dan pabrik Office and factory equipment

4-8 4-8

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi yang bersangkutan.

The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their acquisition cost and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to curent operations.

Tahun Years

Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi pada saat terdapat kejadian atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.

The net recoverable amount of an assets is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in assets value is recognized as loss in the statements of income. The recoverable amount of an assets is measured as the higher of the net selling price or value in use.

4-20 4-20

4-10 4-10

4-8 4-8

20 20

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994),” Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasian sebagai kebijakan atas aset tetap dan harus diterapkan secara konsisten terhadap semua aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya, maka nilai revaluasi aset tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan.

Effective January 1, 2008, the Company applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Asset” which supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assed and other Asset” and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Deprecition”. Based on PSAK No. 16 (Revised 2007), an entity has to choose either the cost model or revaluatian model as its accounting policy on fixed assets, and it should be applied consistently to all fixed assets in the same category. If the entity has revalued its fixed assets before the application of PSAK No. 16 (Revised 2007) and choose to use the cost model its accounting policy on fixed assets measurement, the revalued amount of the fixed assets is considered as deemed cost.

Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap pada saat penerapan pertama kali PSAK No.16 (Revisi 2007) harus direklasifikasi ke saldo laba. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.

The balance of revaluation increment of the fixed assets upon initial adoption of PSAK No. 16 (Revised 2007), should be reclassfied to retained earnings. The Company has choosen to use the cost model as its accounting policy for fixed assets measurement.

Sebagai tambahan, dalam PSAK No.16 (Revisi 2007), biaya perolehan aset tetap juga meliputi estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset, dimana kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena penggunaan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan. Kewajiban atas biaya ini diakui dan diukur sesuai dengan PSAK No. 57, “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.

In addition, under PSAK No. 16 (Revised 2007), the cost of fixed assets also includes the initial etimated of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other then to produce inventories during that period. The obligations for these costs are recognized and measured in accordance with PSAK No. 57, ”Estimated Liabilities, Contingent Liabilities and Contingent Assets”.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan sebagai berikut:

Depreciation is using the straight-line method based on the estimaded useful lives of assets as follows:

(16)

i. Sewa pembiayaan i. Leases

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

j. Restrukturisasi Hutang Bermasalah j. Troubled debt restructuring

Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.

The excess of the carrying amount of the loan (included interest, penalty) over the total future cash payments to fulfill requirement in new loan for debt restructuring is recognized as gain on restructuring result. After the restructuring, the total future cash payments to fulfill requirement were deducted from the carrying amount of the loan and no interest expense is recognized until maturity date.

Aset sewaan bersifat khusus dan di mana hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.

Leased asset is specific in nature where only the lesse can use it without needing any material modification.

Jika tidak, maka transaksi sewa pembiayaan dikelompokkan sebagai sewa-menyewa biasa (operating lease). Aset sewa pembiayaan dengan hak opsi (disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada neraca) dinyatakan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan selama masa sewa pembiayaan ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa pembiayaan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan jenis aset tetap yang bersangkutan.

Otherwise, lease transactions that do not meet any of the above criteria are recorded as operating leases. Assets under capital lease with option right to purchase are presented in the balance sheets profit. Based on the present value of the lease payments at all beginning of the lease term plus residual value (option price) to be paid at the end of the lease period. Depreciation is computed using the same method and for the related appropriate fixed assets.

Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa;

Rent a change of asset ownership rights to the lessee at the end of period the lease;

Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan;

Lease period is for the most the economic life of the asset, even if asset ownership is not transferred;

Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (“sale-and-leaseback”) ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat aset sewa pembiayaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Gains or losses on sale-and-leaseback transactions were deferred and are being amortized over the estimated useful lives of the leased assets using the straight-line method.

Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dan

At the beginning of the lease, the present value of total minimum payments are substantially close to leased asset fair value; and

Lessee mempunyai opsi untuk membeli pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada sewa dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan;

Lessee has option to buy at a relatively low price compared to fair value at the start date of the option can be implemented, so that the rent can be ascertained that the option will be implemented;

Transaksi sewa digolongkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.

Lease transactions are classified as finance lease if the lease transfered substantially all the risks and benefits associated with asset ownership.

Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2007) dari situasi yang secara individual atau gabungan dalam kondisi normal adalah sebagai berikut:

Classified of lease financing as a lease in accordance to PSAK No. 30 (Revised 2007) of situations that individually or combined in the normal condition are as follows:

(17)

j. Restrukturisasi Hutang Bermasalah (Lanjutan) j. Troubled debt restructuring (Continued)

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban k. Recognition of income and expenses

l. Imbalan kerja l. Employee benefits

m. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing m. Foreign currency transactions and balances

Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.

If the carrying amount of the loan less than total future cash payments to fulfill requirement in new loan for debt restructuring, so no gain or loss restructuring result is recognized. After the restructuring, interest expense is calculated with use a constant effective interest rate carrying amount of the loan at the beginning of the period until maturity date.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, biaya imbalan pasca masa kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% nilai kini dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut dan selama rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul akibat perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.

In accodance to PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”, the cost of providing employee benefits under Labor Law No. 13 is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net accumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed the greater of 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date and as long as average remaining working lives of the employees using straight line method. Further, past service costs arising from the changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan adalah 1 USD = Rp.8.991 dan Rp.9.400 untuk tahun 2010 dan 2009

Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are adjusted to reflect the rates of change prevailing at that date and the resulting gains or losses are credited or charged to operations of current year. The Bank Indonesia middle rates used were as 1USD = Rp.8,991.- and Rp.9,400 in 2010 dan 2009.

Penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point) sedangkan penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan telah dibuatkan fakturnya. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

Export sales are recognized upon the shipment of products (FOB Shipping Point) whereas local sales are recognized upon delivery of the goods to customers and invoices are made. Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

(18)

n. Pajak penghasilan n. Income tax

o. Laba (rugi) bersih per saham dasar o. Earning per share-basic

p. Informasi segmen p. Segmen information

q. Penggunaan Estimasi q. Use of estimates

r. Informasi segmen pasar r.

Segment Information (Continued) Metode pajak penghasilan tangguhan diterapkan untuk mencerminkan

pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak serta akumulasi kompensasi rugi fiskal yang diestimasi dapat dipulihkan.

The deferred income tax method is applied to reflect the effects of timing differences between financial reporting and income tax purposes and accumulated tax loss carryforward which is estimated to be fully recoverable.

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam pemyusunan laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha dan bentuk sekunder ditentukan berdasarkan letak geografis dari kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan segmen lain.

Segment information is prepared in accordance with the accounting policies adopted in pemyusunan consolidated financial statements. Primary reporting format is business segments and secondary forms is determined based on the geographical location of the operations of the Company and its Subsidiaries.

A business segment is a distinguishable component of the Company in providing products or services (whether products or services or a group of related products or services) and are subject to risks and returns that are different from the risks and benefits of other segments.

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham (LPS), laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar adalah sejumlah 5.214,4 juta saham pada tahun 2010 dan 2009.

In accordance to PSAK No. 56, “Earning Per Share”, basic earning per share is computed by dividing net income (loss) for current year by the weighted average number of shares issued and fully paid, outstanding during the period. The weighted average number totaled 5,214.4 million shares in 2010 dan 2009.

Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (Revisi 2000), ”Akuntansi Segmen” dengan mengadopsi segmen usaha sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen geografis berdasarkan lokasi aset sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder.

Segment information’s were presented in accordance with PSAK No. 5 (Revisied 2000) “Accounting for Segment” with adopt business segment as primary segment reporting and geographical segment on the basis of location of assets as second segment reporting.

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil aktual yang disajikan di masa yang akan datang mungkin berdasarkan jumlah yang berbeda dengan estimasi tersebut.

The preparation of the financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in the future periods might be based on amounts that differ from those estimates.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan mengajukan keberatan.

Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahun bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax benefit or expense is calculated in accordance with PSAK No. 46, “Accounting for Income Tax”.

(19)

s. s.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Derivative Instruments

As part of its financial risk management,the Company enters into option contract for hedging purposes with external counterparties. These contracts represen derivative instruments.

The Company applies PSAK No 55 (Revised 1999) "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities", to account for its derivative transaction. For a derivative to qualify for hedge accounting, PSAK No 55 requires certain criteria to be met.

Sebagai bagian dari manajemen resiko keuangan, Perusahaan melakukan kontrak opsi dengan tujuan melindungi nilai atas harga minyak dengan pihak luar. Kontrak-kontrak tersebut merupakan instrumen derivatif. Instrumen Derivatif

Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 (revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai", dalam membukukan transaksi derivatif. PSAK No.55 mensyaratkan kriteria tertentu supaya instrumen derivatif dapat dicatat sebagai suatu lindung nilai.

Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria sebagai lindungh nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Perubahan nilai wajar derivatif yang memenuhi kriteria sebagai lindung nilai secara garis besar dicatat sesuai dengan perlakukan atas derivatif yang menjadi obyek lindung nilai tersebut.

Mulai 1 januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran.

Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of a hedge are recorded in the consolidated statement of income for the current year. Changes in the fair value of derivatives that meet the criteria of a hedge are generally treated in accordance with the treatment of the hedged item.

Starting january 1, 2010 , the Company adopted PSAK No 55 (Revised 2006), "Financial Instrument :Recognition and Measurement".

(20)

(Dinyatakan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah)

3. KAS DAN BANK 3. CASH ON HAND AND IN BANKS

2010 2009

Kas Cash on Hand

Rupiah 724.295.701 - Rupiah

Jumlah Kas 724.295.701 - Total Cash on Hand

Bank Cash in Banks

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.319.112 1.669.112 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Ganesha 1.304.990 1.668.616 PT Bank Ganesha

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.179.000 1.431.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 333.441 693.441 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Panin Indonesia Tbk - 595.752 PT Bank Panin Indonesia Tbk PT Bank Mandiri Rek. 121-00-0424593-6 3.607.758 - PT Bank Mandiri Rek. 121-00-0424593-6 PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-022-5651 4.308.789 - PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-022-5651 PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-024-7032 1.315.520 - PT Bank Syariah Mandiri Rek. 009-024-7032 PT CIMB Niaga Syariah Rek. 502-01-00098-00-5 4.919.368 - PT CIMB Niaga Syariah Rek. 502-01-00098-00-5

Jumlah Bank 18.287.978 6.057.921 Total Cash in Banks

Jumlah Kas dan Bank 742.583.679 6.057.921 Total Cash on Hand and in Banks

4. PIUTANG USAHA 4. ACCOUNTS RECEIVABLES

2010 2009

Suite Atomatic Logan Enterprice Co. Ltd 31.908.339.720 - Suite Atomatic Logan Enterprice Co. Ltd

PT Citra Secta Putra 6.372.670.292 - PT Citra Secta Putra

PT Pertamina (Persero) 1.820.189.360 - PT Pertamina (Persero)

Jumlah Piutang Usaha 40.101.199.372 - Total Accounts Receivables

1 s/d 30 hari - - 1 to 30 days 31 s/d 60 hari 8.157.399.372 - 31 to 60 days 61 s/d 90 hari 31.943.800.000 - 61 to 90 days > 90 hari - - > 90 days 40.101.199.372 - Total

- Allowance for doubtful accounts 40.101.199.372

- Total Accounts Receivables - Net

Jumlah tersebut merupakan saldo kas dan bank per 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari :

Umur piutang usaha adalah sebagai beriikut :

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang usaha per 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari :

Berdasarkan hasil penelahaan terhadap piutang usaha pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga Perusahaaan tidak membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Sebagian piutang usaha dijadikan jaminan atas hutang bank.

Based on a review of accounts receivable at the end of the year, the Company management believes that all receivables are collectible that the Company is not an allowance for doubtful accounts. Most of accounts receivable are pledged as collateral for bank loans. This amount is the remained of cash and banks as of

December 31, 2010 and 2009, consist of :

This amount is the remained of accounts receivables as of December 31, 2010 and 2009, consist of :

Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Usaha - bersih Jumlah

(21)

5. PIUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA 5. RELATED PARTY RECEIVABLES

2010 2009

PT Taloca Corporation - 439.181.906 PT Taloca Corporation

Tn. Nardi Atmaja 905.333.000 - Mr. Nardi Atmaja

Jumlah Piutang Hubungan Istimewa 905.333.000 439.181.906 Total Related Party Receivables

6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHERS RECEIVABLES

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORY

2010 2009

Bahan Baku 9.722.074.022 - Raw materials

Barang Jadi 1.711.910.725 - Finished goods

Jumlah Persediaan 11.433.984.747 - Total Inventory

8. UANG MUKA 8. ADVANCES

2010 2009

Pembelian Bahan Bakar 104.000.000 - Fuel purchases

Pembelian Consumable Pabrik 28.650.000 - Purchase of consumable

factory

Perbaikan Dies Blanking 32.500.000 - Repair of dies blanking

Uang Muka Lain-lain 28.650.350 - Others advances

Jumlah Uang Muka 193.800.350 - Total Advences

9. PAJAK DIBAYAR DI MUKA 9. PREPAID TAX

Akun ini berasal dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

dibayar di muka masing-masing sebesar Rp

211.159.635 dan Rp 137.610.635 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

Jumlah tersebut merupakan saldo piutang hubungan istimewa per 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari :

This amount is the remained of inventory as of December 31, 2010 and 2009, consist of : This amount is the remained of related party receivables

as of December 31, 2010 and 2009, consist of :

This amount is the remained of advences as of December 31, 2010 and 2009, consist of : This account represent loans receivable to employees

who have not paid in subsidiaries amounting to Rp 37.875.000 as of December 31, 2010.

This account represent from prepaid tax of value-added tax amounting to Rp 211.159.635 and Rp 137.610.635 as of December 31, 2010 and 2009, respectively. Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan per 31

Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari :

Jumlah tersebut merupakan saldo uang muka per 31 Desember 2010 dan 2009, yang terdiri dari :

Akun ini merupakan piutang pinjaman kepada karyawan yang belum dibayar pada anak perusahaan yaitu sebesar Rp 37.875.000 pada tanggal 31 Desember 2010.

(22)

10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 10. PREPAID EXPENSES

11. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

a. a.

b. b.

c. c.

12. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM

Akumulasi Bagian

Atas Laba (Rugi) Bersih

Persentase Biaya Perusahaan Asosiasi-Bersih Nilai

Kepemilikan/ Perolehan/ Accumulated Equity Tercatat/

Ownership Acquisition in Net Income (Loss) of Carrying

Percentage Cost Association – Net Value

PT Hanson Energy 10% 300.000.000 - 300.000.000 PT Hanson Energy

300.000.000 - 300.000.000

Rincian penyertaan dalam bentuk saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Hingga tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memperoleh pendapatan dividen atas penyertaan langsung pada PT Hanson Energy.

Akun ini berasal dari biaya dibayar dimuka atas pengelolaan saham kepada PT Fico Mindo Buana Registar yaitu sebesar Rp 19.512.500 pada tanggal 31 Desember 2010.

Sifat dan transaksi hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 adalah PT Apinus Rama

Sifat dan transaksi hubungan istimewa pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan yaitu PT Ciptawira Binamandiri dan PT Pondok Solo Permai.

Perusahaan yang sebagian pengurus atau

manajemen sama dengan Perusahaan yaitu PT Ciptawira Binamandiri, PT Mayer Crocodile Indonesia, PT Pondok Solo Permai dan PT Kencanaraya Nusasemesta.

The Company that has the same stockholder’s with the Company’s are PT Ciptawira Binamandiri and PT Pondok Solo Permai. The Company that has the same of the board of director

or management similar with the Company’s are PT Ciptawira Binamandiri, PT Mayer Crocodile Indonesia, PT Pondok Solo Permai and PT Kencanaraya Nusasemesta.

12. INVESTMENT IN SHARE OF STOCK

Period until December 31, 2010, the Company does not get any dividend income for inclusion directly in the PT Hanson Energy.

Details of investment in share of stock as of December 31, 2010 dan 2009 are as follows:

PT Kencanaraya Nusasemesta, PT Taloca Corporation and PT Ciptawira Binamandiri are the Company's stockholder’s. Nature and related parties transactions as of December

31, 2010 are PT Apinus Rama. 11. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Nature and related parties transactions as of December 31, 2009 are as follows:

PT Kencanaraya Nusasemesta, PT Taloca

Corporation dan PT Ciptawira Binamandiri adalah pemegang saham Perusahaan.

This account represent from prepaid expenses for stock management to PT Fico Mindo Buana Registar amounting to Rp 19.512.500 as of December 31, 2010.

(23)

13. ASET TETAP

Saldo Awal / Saldo Akhir /

Beginning Ending

Balances Balances

Harga perolehan Cost

Pemilikan langsung Direct ownership

Tanah 6.754.320.000 3.984.390.000 - 10.738.710.000 Lands

Bangunan 27.424.700.000 12.219.170.000 - 39.643.870.000 Buildings

Mesin dan peralatan pabrik 35.474.158.000 - - 35.474.158.000 Machinery and factory equipment Mesin dan peralatan proyek 6.072.606.775 - - 6.072.606.775 Machinery and project equipment Peralatan bengkel - 701.680.000 - 701.680.000 Workshop equipment Kendaraan dan peralatan berat 7.094.586.000 - - 7.094.586.000 Vehicle and heavy equipment Perabotan kantor dan pabrik 2.391.039.600 - - 2.391.039.600 Office and factory equipment

Jumlah 85.211.410.375 16.905.240.000 - 102.116.650.375 Total

Akumulasi Penyusutan Acumulated Depreciation

Bangunan 1.755.711.500 1.982.193.500 - 3.737.905.000 Buildings Mesin & Peralatan Pabrik 4.487.429.292 4.434.269.750 - 8.921.699.042 Machinery and factory equipment Mesin & Peralatan Proyek 3.590.829.126 645.169.597 - 4.235.998.723 Machinery and project equipment Peralatan Bengkel - 87.710.000 - 87.710.000 Workshop equipment Kendaraan dan peralatan berat 3.104.940.167 1.387.375.000 - 4.492.315.167 Vehicle and heavy equipment Perabotan kantor dan pabrik 818.701.205 554.041.646 1.994.050 * 1.370.748.801 Office and factory equipment

Jumlah 13.757.611.290 9.090.759.493 1.994.050 22.846.376.733 Total

Nilai Buku - Bersih 71.453.799.085 79.270.273.642 Net Book Value

* Merupakakan reklasifikasi akun * A reclassification of accounts

Saldo Awal / Saldo Akhir /

Beginning Ending

Balances Balances

Harga perolehan Cost

Kendaraan dan peralatan berat 626.586.000 - - 626.586.000 Vehicle and heavy equipment Perabotan kantor dan pabrik 27.844.600 - - 27.844.600 Office and factory equipment Jumlah 654.430.600 - - 654.430.600 Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Kendaraan dan peralatan berat 626.586.000 - - 626.586.000 Vehicle and heavy equipment Perabotan kantor dan pabrik 2.685.690 6.961.140 - 9.646.830 Office and factory equipment Jumlah 629.271.690 6.961.140 - 636.232.830 Total

Nilai Buku - Bersih 25.158.910 18.197.770 Net Book Value

2010 Penambahan / Additions Pengurangan / Deductions 2009 Penambahan / Additions Pengurangan / Deductions 13. FIXED ASSETS