• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN. Pengenalan dan aplikasi GPS pada bab ini akan dibahas yaitu cara mengoperasikan GPS Geodetik Javad Triumph 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PEMBAHASAN. Pengenalan dan aplikasi GPS pada bab ini akan dibahas yaitu cara mengoperasikan GPS Geodetik Javad Triumph 1."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PEMBAHASAN

Pengenalan dan aplikasi GPS pada bab ini akan dibahas yaitu cara mengoperasikan GPS Geodetik Javad Triumph 1.

PENGUKURAN METODE RTK–NTRIP

Langkah setting alat GNSS Javad Triumph 1 untuk pengukuran NTRIP adalah sebagai berikut :

1. Nyalakanreceiver Triumph menggunakan tombol 2. Nyalakancontroller Victor.

3. Pilih RTK dari Main window

4. Maka akan muncul dialog RTK (Lite View) seperti gambar dibawah :

5. Koneksikancontroller dan receiver denganmemilih icon Bluetoothdan pilih receiver sesuai SN (jika sudah pernah melakukan pairing), jika belum pairing dapat memilih Search Bluetooth Receiver.Jika sudah terkoneksimaka simbol Bluetooth akan berwarna hijau.

(2)

6. Ketika sudah terkoneksi data controller akan tampak seperti berikut:

7. Pilih tombol untuk memilih mode Extended. Pilih tombol untuk membuat

Job.Pilih tombol Newdan isikan nama Job. Isikan Info Deskripsi, nama

surveyor yang mengukur jika diperlukan. Pilih Create untuk eksekusi pembuatan Job.

8. Untuk membuat sistem koordinat baru (Mis : UTM Zone 49S) pilih tombol Tab CS.

Kemudian pilih tombol untuk memilihkoordinat sistem yang diinginkan. Pilih koordinatnya dan pilih tombol untukOK.

(3)

9. Kemudian pilih tombol untuk melakukan setting RTK.

Pilih tombol untuk membuat setting baru, maka akan muncul dialog. Isikan nama setting RTK tersebut. Misalkan beri nama : rtk ntrip. Klik next kemudian pada correction source pilih internet (Ntrip, RCV).

(4)

11. Jika pengguna sudah memasukkan SIM Card pada Receiver Triumph.

12. SettingGPRS parameter sesuai operator kartu GSM yang digunakan. Pada gambar menggunakan setting kartu XL.

Berikut setting GPRS untuk beberapa operator GSM yang ada di Indonesia :

13. Masukkan data Ntrip server sesuai titik CORS yang akan digunakan. Data yang digunakan adalah IP address, Port, User name & password,

Mountpoint, dan Corrections. Pada gambar di bawah menggunakan CORS

UGM, namun biasanya digunakan CORS terdekat. Untuk melakukan edit

mountpoint dapat menekan tombol Update Table. Pilih mountpoint pada

source table (lihat gambar). Klik OK, kemudian klik Next untuk menyelesaikan setting.

(5)

14. Setting Roverseperti gambar berikut dan klik Finish.

15. Klik kembali tanda panah untuk kembali ke mode Lite View. 16. Tunggu hingga rover mendapatkan koneksi dengan CORS.

a. NTRIP (GSM) akan berubah dari : detect, registration, connecting,

connected.

b. LQ akan menjadi 100 %

c. Tunggu hingga solusi menjadi fix.

17. Pemberian tinggi klik tanda panah untuk ke menu extended mode. Pilih tombol Apply receiver style (tidak perlu di ceklist). Pilih Start,

maka akan muncul dialog untuk pemberian tinggi. Isikan tinggi alat plih

(6)

18. Masuk kembali ke Lite Menu dengan menekan tanda panah . Pilih tombol , pilih lama pengamatan dan solusi yang digunakan saat perekaman data.

Prosedur untuk pengukuran titik-titik bidang tanah :

1. Jika solusi pengukuran fix, pengguna dapat memulai pengukuran.

2. Klik Point untuk mengambil data. Saat pengambilan data suatu titik maka tampilan data kolektor akan seperti berikut. Ubah nama titik dengan menekan tombol seperti pada gambar.

(7)

3. Untukmelihat data pengukuran pilih tanda panah kemudian pilih tombol , maka akan terlihat data pengukuran

(8)

STAKING OUTRTK GPS

Rekonstruksi batas (staking out) merupakan pekerjaan yang sering digunakan untuk mencari posisi titik yang diketahui koordinatnya di lapangan. Aplikasinya dapat digunakan juga untuk mencari/ mengembalikan titik/ patok yang hilang atau tertimbun tanah. Langkah utama untuk melakukan rekonstruksi batas, upload terlebih dahulu koordinat titik yang ingin dicari. Data titik dapat berupa data text (*.txt) atau data spasial (*.dxf, *. shp, *.tab).

Langkah untuk melakukan Stake Out :

1. Masuk ke menu Data pilih Design Points. Pilih tombol untuk melakukan import

data. Pilih data sesuai pekerjaan yang akan dilakukan (mis : malang.txt). Klik Import. Maka akan ada pemberitahuan import sukses. Pilih OK.

2. Maka data akan ditampilkan pada layar dan pengguna memiliki kumpulan titik yang dapat dicari di lapangan.

(9)

3. Pilih tanda panah kemudian pilih Stakeout. Maka akan muncul dialog berikut.

4. Pilih tombol pilih From List maka akan muncul dialog berikut. Pilih titik yang akan dicari

(10)

DOWNLOAD DATA GPS

Download adalah proses pemindahan (transfer) data hasil pengukuran lapangan ke komputer secara langsung untuk pemrosesan lebih lanjut.

Download data dilakukan pada komputer yang telah diinstal Microsoft Active Sync. Sebelum melakukan download ke komputer, terlebih

dahulu eksport data sesuai format yang dipilih, dengan langkah-langkah seperti berikut :

1. Setelah pengukuran selesai, klik tanda panah untuk kembali ke

Extended Menu. Pilih gambar bola bumi seperti yang ditunjukkan pada

gambar dibawah ini:

2. Pilih data yang akan di-export atau pilih tanda select all (jika semua data akan di-export)

lalu pilih ikon export.

3. Beri nama pada file tersebut dan pilih format data yang diinginkan

(11)

4. Setting sistem koordinat yang akan dituju. Klik Next.

5. Editformatexport untuk mengeluarkan data apa saja yang akan di-export (misal HRMS dari point yang diukur).

6. Klik Next dan klik Export. Jika ada pemberitahuan berhasil maka proses export data sudah selesai

7. Sambungkan kabel konektor dari controller ke komputer, copikan data yang telah di download tadi. Data hasil download dengan format *.txt dibuka pada notepad.

(12)

PEMAKAIAN TOTAL

STATION

Salah satu pengenalan alat pada buku ini akan dibahas yaitu cara

mengoperasikan alat total station seri Nikon DTM 302 Series (DTM 352, 332, 362)

PENGENALAN FUNGSI TOMBOL

 POWER

Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan alat.  MSR1 / MSR2

Tombol ini digunakan untuk melakukan pengukuran / Measurement, dimana masing-masing tombol dapat kita seting mode pengukurannya seperti :

- Target dengan prisma atau tanpa prisma ( untuk tipe NPL ) - Konstanta prisma

- Mode pengukuran

- Pengulangan pengukuran - Mode perekaman

 DSP ( Display / Tampilan )

Tombol ini berfungsi untuk merubah tampilan di layar Alat. Tampilan layar memiliki 5 tampilan, dimana masing-masing tampilan berbeda-beda meliputi :

- Tampilan 1 : HA, VA, SD - Tampilan 2 : HA, VD, HD - Tampilan 3 : HL, V%, HD

- Tampilan 4 : Nilai koordinat X,Y,Z - Tampilan 5 : HD, VD, SD

 ANG / ANGLE

Tombol ini berfungsi untuk membuat sudut dengan ukuran tertentu, membuat bacaan sudut menjadi nol, perulangan pengukuran sudut, dan bacaan sudut biasa / luar biasa.

(13)

 MODE

Tombol MODE ini mempunyai 2 fungsi yaitu :

1. Tombol ini dapat digunakan untuk merubah tombol numerik menjadi alphanumeric. Contoh : MOD E KE Y

2. Tombol ini dapat digunakan untuk melakukan pengukuran secara

Quick Code, dimana masing-masing kode tersebut sudah kita rekam

ke alat. Contoh : MOD E KEY  MENU

Tombol ini digunakan untuk melihat menu-menu yang ada di alat

 ILLUMINATION KEY

Tombol ini digunakan untuk menyalakan / mematikan lampu pada layar alat.Apabila ditekan dan tahan selama lebih kurang satu detik maka akan muncul menu untuk pengaturan lampu dan suara.

 HOT KEY

Tombol ini daigunakan untuk mengatur tinggi target, suhu dan tekanan, konstanta target prisma, catatan ( Note ), default point.

(14)
(15)

PEREKAMAN DATA PENGUKURAN

Alat survey NIKON DTM 302 series didesain memiliki kemampuan water proof dan mempunyai kapasitas perekaman data hingga 10000 data yang terdiri dari 32 job. Alat ini memiliki ketelitian jarak  (3 +2 ppm x jarak) mm. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan perekaman data pengukuran.

Catata n :

Sebelum melakukan pengukuran, pastikan diketahui minimal 2 titik koordinat yang diketahui koordinatnya di lapangan, atau diketahui 1 titik koordinat dan 1 sudut azimuth.

A. Membuat Job

Untuk membuat Job pengukuran yaitu dengan cara menekan tombol MENU  pilih JOB atau tekan tombol angka 1  ENTER sehingga akan muncul seperti berikut :

Pilih Create (tekan tombol MSR1)  Masukkan nama JOB Untuk menghapus job pilih DEL atau tekan tombol MSR2

B. Memulai Pengukuran

Memasukkan Koordinat Tempat berdiri Alat

Untuk memulai pengukuran, masukkan tinggi alat dan koordinat tempat berdiri alat. Untuk memasukkan koordinat tempat berdiri alat yaitu

dengan cara :

Tekan tombol STN ( tombol nomor 7 ), sehingga akan muncul seperti berikut :

(16)
(17)

i. Known

Known pointmerupakan titik koordinat tempat berdiri alat, dimana

titik koordinat tersebut sudah diketahui. ii. Resection

Resection point merupakan titik koordinat tempat berdiri alat,

dimana titik koordinat tersebebut diukur terlebih dahulu melalui minimal 2 titik koordinat yang sudah diketahui koordinatnya.

iii. Quick

Quick point merupakan titik koordinat tempat berdiri alat, dimana

diketahui azimuth dari alat ke titik Backsight. iv. Remote BM

Remote BM point merupakan langkah untuk mengupdate data tinggi

alat dan tinggi target terhadap titik BM tempat berdiri alat. v. BS Check

BS Check merupakan langkah untuk mengetahui besarnya sudut dan

azimuth dari koordinat berdiri alat menuju backsight. vi. Base XYZ

Base XYZ merupakan koordinat tempat berdiri alat, dimana

koordinatnya harus diinputkan ke alat dan masukkan sudut horisontal dari alat ke titik Backsight.

vii. Known Line

Known line digunakan untuk memasukkan koordinat tempat

berdiri alat, dimana koordinat tempat berdiri alat tersebut dihitung berdasarkan dua titik yang sudah diketahui koordinatnya atau diketahui besarnya sudut azimuth dari dua titik tersebut.

Pilih KNOWNpoint atau tekan tombol nomer 1 untuk memasukkan koordinat tempat berdiri alat.

Masukka n :

ST : Nomor titik tempat berdiri alat

X,Y,Z : Masukkan Koordinat tempat berdiri alat

HI : Masukkan Tinggi Alat

CD : Masukkan Kode Titik Tempat Berdiri alat

Memasukkan Backsight ( BS )

Setelah koordinat tempat berdiri alat dimasukkan, maka secara

otomatis dari alat akan meminta untuk memasukkan informasi backsight ( BS ) dan tinggi prisma.

Informasi ini dapat berupa : - Informasi Koordinat backsight

(18)
(19)

Azimuth ini bisa diperoleh dengan cara :

 Dengan bantuan kompas, arahkan teropong ke utara

 Buat sudut horisontal ( HA ) menjadi 0 dengan cara tekan tombol ANG kemudian pilih 0 set.

 Putar teropong dan bidik ke arah titik backsight ( BS ) kemudian catat bacaan HA nya.

 Maka bacaan sudut HA tersebut adalah sudut azimuthnya

 Misal diketahui azimuth 13525’05” maka penulisan di alat 135.2505

Kemudian masukkan :

BS : Nomor titik tempat berdiri prisma HT : Masukkan Tinggi Target Prisma AZ : Masukkan Azimuth Backsight  Melakukan Pengukuran Detail

Setelah memasukkan koordinat tempat berdiri alat dan informasi backsight selesai dilakukan, maka selanjutnya secara otomatis dapat dilakukan pengukuran titik detail yang diinginkan, dengan cara bidik target detail yang diinginkan lalu tekan tombol MSR1 / MSR 2 kemudian tekan tombol ENTER untuk merekam data, maka akan muncul :

- PT  masukkan nomor titik pengukuran

- HT  masukkan tinggi target

- CD  masukkan kodenya ( jika diperlukan )

Untuk melihat data yang sudah terekam di alat yaitu dengan cara menekan tombol DAT

atau menekan tombol no 6.

(20)

STAKING OUTTOTAL STATION

Untuk melakukan pengukuran Staking out data di lapangan dengan cara menekan tombol S – O

atau menekan tombol nomor 8, sehingga akan tampil seperti berikut :

A. Stake Out HA – HD

Stake out berdasarkan sudut dan jarak tertentu.

Langkahny a :

Tekan tombol S-O ( tombol no 8 ) Pilih HA – HD kemudian tekan enter Masukkan sudut dan jarak yang diinginkan Keterangan :

HD = Jarak mendatar ( harus diisi ) dVD = Selisih jarak vertikal ( tidak harus diisi ) HA = Sudut horisontal ( harus diisi )

Putar teropong sehingga diperoleh bacaan dHA menjadi

0.000 Tanda panah merupakan arah putar teropong ke kiri atau ke kanan.

Arahkan target ke bidikan di teropong alat. Lakukan pengukuran jarak dengan cara menekan tombol

MSR, sehingga diperoleh informasi jarak menjadi 0.000

Keteranga n :

dHA = selisih sudut horisontal antara di alat dan titik target.

R/L = kurang ke kanan/ke kiri FILL/CUT = digali/ditimbun

Untuk informasi hasil stake out selanjutnya dapat dilihat dengan cara menekan tombol DSP

(21)

B. Stake Out XYZ

Stake out XYZ yaitu stake out berdasarkan nilai koordinat tertentu. Stake out ini dapat dilakukan berdasar input koordinat secara langsung

di lapangan atau berdasar koordinat yang sudah terekam di alat. Apabila koordinat sudah ada atau terekam di alat maka kita dapat melakukan stake out secara langsung, tetapi apabila koordinat belum terekam di alat maka secara otomatis kita diminta menginputkan nilai koordinat di alat.

Langkahny a :

 Tekan tombol S-O ( tombol no 8 )  Pilih XYZ kemudian tekan enter  Masukkan koordinat yang diinginkan Pemasukan koordinat yang diinginkan ini dapat berdasarkan :

PT = Nomor point

RAD = Radius titik yang dimaksud CD = Kode

titik

 Masukkan koordinat yang akan di stake out (

apabila nilai koordinat belum terekam di alat )  Putar teropong sehingga

diperoleh bacaan dHA menjadi 0.000. Tanda panah merupakan arah putar teropong ke kiri atau ke kanan.

 Arahkan target ke bidikan di teropong alat dan

jarak titik yang dimaksud akan tampil di layar.

 Lakukan pengukuran jarak dengan cara menekan tombol MSR, sehingga diperoleh informasi jarak menjadi 0.000

Keteranga n :

dHA = selisih sudut horisontal antara di alat dan titik target. R/L = kurang ke kanan/ke kiri FILL/CUT = digali/ditimbun

Untuk informasi hasil stake out

selanjutnya dapat dilihat dengan cara menekan tombol DSP

(22)

C. Stake Out DivLine S-O ( Div = Divide )

Yang dimaksud dengan Stake Out DivLine S-O ini adalah apabila kita menginginkan dalam satu line / garis dengan acuan titik tertentu dibuat menjadi beberapa titik bagian yang sama panjang.

P2 20 m P1 10 m Langkahny a :

 Tekan tombol S-O ( tombol no 8 )  Pilih Divline S-O kemudian tekan enter  Bidik titik yang akan dijadikan

referensi garis misal P2 kemudian tekan tombol MSR1 / MSR2

 Masukkan nilai Span total sesuai dengan panjang garis yang diinginkan, kemudian tekan enter.  Arahkan target ke bidikan di teropong

alat dan jarak titik yang dimaksud akan tampil di layar.

 Lakukan pengukuran jarak dengan cara menekan tombol MSR. Gunakan tombol panah ke atas atau panah ke bawah untuk menampilkan titik selanjutnya.

(23)

D. Stake Out RefLine S-O ( Ref = Reference )

Stake Out RefLine S-O yaitu melakukan stake out titik ofset berdasar dua titik dalam satu line / garis tertentu.

P’

P2 P1

PO

Langkahny a :

 Tekan tombol S-O ( tombol no 8 )  Pilih Refline S-O kemudian tekan enter  Masukkan koordinat line point pertama (P1)  Masukkan koordinat line point

kedua (P2) Keterangan :

Apabila titik koordinat belum terekam di alat, kita

dapat langsung mengukurnya dengan cara menekan tombol MSR  Masukkan parameter ofset yang diinginkan

(lihat gambar) :

- Sta : jarak dari P1 menuju batas titik yang

dimaksud P’ sepanjang garis P1 & P2 - O/S : jarak dari P’ ke PO (nilai positif (+)

apabila disebelah kanan garis dan nilai

negatif (–) apabila di sebelah kiri garis.

- dZ : beda tinggi antara titik di P’ dengan

PO

 Putar teropong alat sehingga sudut dHA

menjadi 0.000.

 Arahkan target, kemudian lakukan pengukuran

(24)

dengan cara menekan tombol MSR1/MSR2

 Tekan ENTER untuk merekam data.

Gunakan tombol panah ke atas atau panah ke

(25)

COGO

Untuk masuk ke menu Cogo, tekan tombol nomer 2. Menu COGO yang ada di dalam alat survey

NIKON antara lain : 1. Inverse

Menu Cogo Inverse digunakan untuk menghitung sudut azimut dan jarak berdasar dari dua titik yang diketahui koordinatnya.

2. Input

Menu Cogo Input digunakan untuk menginputkan data koordinat ke alat survey secara langsung.

3. Area & Perim

Menu Cogo Area & Perim digunakan untuk menghitung luas dan keliling suatu daerah hasil pengukuran koordinat alat secara langsung .

4. Line & O/S

Menu Cogo Line & O/S digunakan untuk mengkalkulasi koordinat dari suatu garis dan ofset.

5. Intersection

Menu Cogo Intersection digunakan untuk menentukan titik koordinat yang dihitung dari perpotongan dua buah garis.

Cogointersection ini terdiri dari :

 Brng – Brng ( Bearing – Bearing )  Intersection sudut azimut dari dua titik

 Brng – Dist ( Bearing – Distance/Radius )  intersection dari azimut dan radius lingkaran.

 Dist – Dist  intersection dari dua radius lingkaran tertentu Point – Line  intersection dari titik dan garis.

(26)

PEMROSESAN DATATOTAL STATION

Olah data pengukuran adalah proses penyusunan file asli hasil upload dari alat ukur sampai dengan hasil koordinat xyz. Tahapan dalam olah data dan contohnya adalah sebagai berikut:

(27)

2. Pemisahan file ASCII kedalam format baris-kolom dalam format xls. Langkah pertama memilih (select) data asli, berikut ini cara memilih data yang akan disusun menjadi data awal perhitungan.

(28)

Perintah[Data > Text to Columns] Muncul urutan dialog sebagai berikut:

Pilih Delimited

(29)

3. Menyusun urutan data kedalam format hitungan.

Setelah data terpisah menjadi baris dan kolom selanjutnya dilakukan penyusunan data untuk hitungan, ada beberapa data yang dihilangkan seperti waktu pengukuran dan info temperatur.

4. Penghitungan poligon

Langkah perhitungan poligon menggunakan metode Bowditch adalah sebagai berikut:

 Menyusun data sudut dan jarak kedalam format hitungan.

 Menghitung Sdt Jurusan/Azimut Awal dan Akhir.

 Menghitung Sudut terkoreksi.

a. Menghitung Salah Penutup Sudut (Fb)

Fb = Jumlah sudut – ((akhir - awal)+nx180)

(contoh untuk poligon terikat sempurna) b. Menghitung Koreksi sudut. kor = -Fb/n c. Menghitung Sudut terkoreksi. kor =  + kor  Menghitung Sudut Jurusan/Azimut.  = awal + kor - 180  Menghitung Jumlah Total jarak.

 Menghitung Absis (D Sin ) dan Ordinat (D Cos ).

dx = D x Sin dan dy = D x Cos   Menghitung Salah penutup Absis (fx) dan

Ordinat (fy). fx = Jumlah dx – (Xakhir – Xawal).

(30)

Yawal).

 Menghitung Koreksi Absis (Kdx) dan Koreksi Ordinat (Kdy) kor.dx = -(di/D) x fx kor.dy = - (di/D) x fy  Menghitung koordinat X dan Y Xi+1 = Xi + dxi + kdx Yi+1 = Yi + dyi + kdy

(31)

 Periksa koordinat akhir hasil hitungan harus sama dengan koordinat akhir yang diketahui

Berikut ini contoh format hitungan poligon metode Bowditch

Keterangan tabel:

n : Jumlah berdiri alat fb : Salah penutup sudut kor : koreksi sudut pada tiap titik fx : Kesalahan penutup absis

fy : kesalahan penutup ordinat fh : kesalahan penutup tinggi

(32)

5. Penghitungan detil

Rumus yang digunakan perhitungan detil ini sama dengan perhitungan poligon, perbedaannya pada detil hanya diamat satu kali. 6. Penyimpanan file koordinat

(33)

PENGGAMBARAN

1. Menyimpan file pekerjaan dalam format drawing (dwg). Perintah [File>Save as]

2. Membuat project pekerjaan. Caranya pilih [Project>Reassociate drawing> Create Project].

(34)

3. Impor titik poligon maupun titik detil dengan seting layer berbeda. Tujuanya dibuat layer berbeda untuk memudahkan dalam proses penggambaran.

Nama layer untuk poligon : poligon. Nama layer detil : detil.

Dalam proses impor point ini akan muncul beberapa dialog box seperti di bawah ini: Perintah [Point>import/export

(35)

Pada dialog box diatas pilih format sesuai dengan basis data yang dibentuk dari Microsoft Excel (PENZD), kemudian source file adalah letak basis data disimpan.Setelah menjalankan proses tersebut maka akan tergambar posisi masing-masing titik hasil ukuran kedalam AutoCAD.

4. Identifikasi obyek sesuai dengan keadaan lapangan.

Sebagai contoh sebuah rumah titik detil yang diambil adalah pojok-pojoknya, maka titik pojok-pojok tersebut dihubungkan dengan garis akan tergambar sebuah rumah. Begitu pula dengan obyek yang lainnya. Gambar di bawah ini adalah sebuah contoh peta situasi yang telah dilakukan editing.

(36)

5. Penggambaran Garis Kontur

Digital terrain model (DTM) atau surface merupakan permodelan dari

suatu permukaan tertentu ditampilkan dalam bentuk jaringan yang menghubungkan titik terdekat membentuk jarring-jaring segitiga. Fungsi dari DTM sangat banyak sekali diantaranya adalah :

a. Membentuk garis kontur.

b. Menghitung volume galian dan timbunan. c. Membuat section (profil), baik profil melintang

ataupun memanjang. d. Mengetahui kemiringan medan (slope), dll.

Dalam kesempatan ini akan dibahas kegunaan DTM untuk pembuatan garis kontur. Langkah-langkah pembentukan DTM menggunakan AutoCAD Land Dekstop. Perintah

[Terrain.>Terrain Model Explorer]

Klik kanan mouse, muncul dialog Kemudian klik pada tulisan tersebut.

(37)

Selanjutnya membangun surface menggunakan basis data yang sama yaitu basis data yang digunakan untuk penggambaran detil situasi maupun poligon dengan format csv ataupun txt. Di bawah ini adalah urutan membentuk surface.

Klik kanan pada points, kemudian muncul dialog seperti diatas.

Setelah pengambilan basis data selesai tahap terakhir pembentukan surface adalah

buildsurface, seperti gambar

(38)

Untuk mengetahui hasil bentukan maka perlu ditampilkan DTM tersebut sebagai sebuah gambar berupa jaringan triangulasi (segitiga) yang menghubungkan titik terdekat dari sebuah basis data. Adapun perintah yang digunakan :

[Terrain>edit

surface>Import 3D Lines]

Pembuatan Garis Kontur dengan perintah [Terrain.>create contour]

Langkah-langkah pembentukan garis kontur.

(39)

DTM

Kontur interval (kontur minor) dan kontur indeks (kontur mayor). Contoh peta topografi dengan garis kontur:

Gambar

Gambar  di  bawah  ini   adalah  sebuah  contoh  peta  situasi  yang  telah dilakukan editing.

Referensi

Dokumen terkait

Namun berdasarkan analisis ragam (Lampiran 11.), menunjukkan bahwa perlakuan peningkatan suhu awal koagulasi dan konsentrasi GDL yang digunakan hanya memberikan pengaruh

Rumah Sakit Konsultan Bidang Konsultan Kontruksi-Jasa Perencana arsitektur Jombang Direktur RS Medika Center 2018 6 Pekerjaan Bimbangan Teknis Akreditasi RS. Bidang

Adanya Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, maka untuk urusan Pekerjaan Umum bidang jalan dan urusan Perhubungan Darat menjadi urusan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan LKPD interaktif berbasis web dengan pendekatan CTL telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif untuk digunakan

Hal itu dapat disimak bila ditinjau dari segi proses produksi dan tekno-logi serta modal yang dipakai pada galangan kapal di daerah Dumai dan Bengkalis (Ah-mad 1998; 2004),

“Kami selalu ingin membuat konsumen agar tidak merasa bahwa treatment di Rumah Cantik Citra mahal, awalnya saat Rumah Cantik Citra berdiri kami memiliki strategi

Percabangan tumbuh mulai dari 1/3 buku bagian atas diikuti percabangan dibagian tengah buluh terus ke bagian bawah, percabangan bambu betung termasuk kelompok banyak cabang

Pertumbuhan diameter dan tinggi selama enam bulan pengukuran pada tanaman meranti di lokasi penelitian terbesar terdapat pada umur 9 tahun yaitu berkisar antara 0,48 -