• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN HUMAS DALAM MEWUJUDKAN VISI DAN MISI SMP AL-IRSYAD BONDOWOSO. Yudi Ardian Rahman. Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN HUMAS DALAM MEWUJUDKAN VISI DAN MISI SMP AL-IRSYAD BONDOWOSO. Yudi Ardian Rahman. Pendahuluan"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Yudi Ardian Rahman

(IAIN Mataram, Email:ardianrahman@gmail.com)

Abstract: This thesis uses qualitative research because the data will

be presented in a descriptive analysis. Data collection techniques in this study are interview, documentation and literature. The purpose of this study is (1) to describe the activities of public relations plan-ning in achieving the Vision and Mission of SMP Al-Ershad Bon-dowoso. (2) to describe the organization of public relations activities (3) to describe the actualization of public relations activities (4) to describe the supervision of public relations activities.

Keywords: Public Relations Management, Vision and Mission.

Pendahuluan

Sekolah adalah salah satu organisasi pendidikan yang mem-punyai suatu kekuatan untuk membantu dan mengantarkan peserta didik menuju cita-cita yang mereka harapkan. Sekolah yang baik ada-lah sekoada-lah yang bisa mencetak siswa-siswa yang berprestasi tinggi dan dapat memanfaatkan Guru-guru yang berkualitas baik serta mendapatkan kepercayaan dari masyarakat karena visi dan misi yang jelas.

Saat ini banyak lembaga yang tidak bisa memfungsikan ma-najemennya dengan baik. walaupun sekolah yang pada awalnya be-nar-benar berusaha merencanakan manajemennya dengan sangat baik, akan tetapi pada akhirnya hasil yang mereka peroleh tidak se-suai dengan yang diharapkan. Bahkan tidak sedikit lembaga yang

(2)

merasa kesulitan untuk merealisasikan rencana yang sudah mereka buat sendiri.

Namun dilain sisi, tidak sedikit pula lembaga yang berhasil mengatur manajemennya dengan baik dan hasil yang mereka peroleh pun sesuai dengan yang mereka harapkan, yang pada akhirnya lem-baga tersebut bisa berkembang dengan pesat. Salah satu contohnya adalah SMP Al-Irsyad Bondowoso.

“GR. Terry mengungkapkan bahwa Pada hakikatnya ma-najemen harus bisa memberikan arah/jurusan kepada lembaga yang dikelola. Ia harus bisa memikirkan secara tuntas visi dan misi lembaga itu, menetapkan sasaran-sasaran dan mengorganisasi lembaga.

Lebih lanjut Sondang P. Siagian mengungkapkan bahwa, Ma-najemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk mengatur agar memperoleh suatu hasil, dalam rangka untuk mencapai tujuan mela-lui kegiatan orang lain”.67

Manajemen Humas adalah manejemen yang mengatur hubungan antara lembaga dan masyarakat. Manajemen humas mempunyai peran yang cukup besar bagi perkembangan suatu lembaga, karena bagaimanapun juga suatu lembaga tidak mungkin berkembang dengan baik tanpa adanya hubungan baik dengan masyarakat disekitarnya, apalagi lembaga pendidikan sekolah.

Lembaga pendidikan sekolah merupakan suatu sistem yang terbuka. Sebagai sistem terbuka, sekolah pasti akan mengadakan hubungan dengan masyarakat di sekelilingnya. Sekolah yang maju pasti akan banyak mengadakan hubungan dengan lembaga-lembaga lain di luar sekolah, contohnya dalam hal beasiswa, PHBI, masih banyak lagi yang lain, inilah yang digalakkan oleh SMP Al-Irsyad Bondowoso.

”Dalam hal ini Immegart mengungkapkan bahwa Hanya sistem yang terbuka yang memiliki negentropy, yaitu suatu usaha

(3)

yang terus menerus untuk menghalangi kemungkinan terjadinya

entropy (kepunahan)”.68

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat dan sekolah mempunyai keterkaitan dan saling berperan satu sama lain. Apalagi pada zaman sekarang ini, pemerintah telah mensosialisasikan adanya desentralisasi pendidikan di mana sekolah mempunyai hak untuk mengatur sekolahnya sendiri.

”Muhammad Noor Syam dalam bukunya Filsafat Pendidikan

Pancasila mengungkapkan bahwa Hubungan masyarakat dengan

pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan seperti ayam dengan telurnya. Masyarakat maju karena pendidikan, dan pendidikan yang maju hanya akan di temukan dalam masyarakat yang maju pula”.

Sejalan dengan konsep di atas, sudah berkali-kali pemerintah menyerukan bahwa pendidikan adalah tanggungjawab bersama an-tara pemerintah, orang tua dan masyarakat. Sedangkan Kaufman mengemukakan bahwa partner pendidikan tidak terdiri dari ketiga komponen tersebut, melainkan terdiri dari para guru, para siswa dan para orang tua/masyarakat.69

Dari sana jelas bahwa lingkungan pendidikan bukanlah suatu badan yang berdiri sendiri, melainkan suatu bagian yang tidak terpi-sahkan dari masyarakat luas. Ia sebagai sistem terbuka yang selalu mengadakan hubungan (kerja sama) yang baik dengan masyarakat, secara bersama-sama membangun pendidikan. Hal ini sangat mung-kin sebab dalam era perkembangan tekhnologi modern seperti seka-rang ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan menjadi modal utama dalam membangun dan memajukan bangsa termasuk masyarakat itu sendiri. Seperti halnya yang diungkapkan Watt bahwa :

“Bila lembaga pendidikan terbuka bagi para sis-wa/mahasiswa maka begitu pula hendaknya bagi masyarakat”.70

68Made Pidarta. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Bina Aksara 189 69Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, 190.

(4)

Merujuk pada beberapa uraian tersebut di atas, diharapkan keberhasilan SMP Al-Irsyad Bondowoso memfungsikan manajemen humasnya dalam mewujudkan visi dan misi lembaganya dengan menjaga dan meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat, SMP Al-Irsyad Bondowoso dipercaya sebagai sekolah yang unggul dalam pelajaran berbasis Agama, mampu menghasilkan out put yang mam-pu menghadapi tantangan zaman di masa kini dan yang akan datang serta bisa dijadikan pelajaran berharga bagi sekolah-sekolah lain da-lam rangka untuk memajukan sekolahnya.

Berdasarkan pada fenomena di atas, maka dalam penulisan tesis ini, penulis tertarik untuk mengambil judul Manajemen Humas dalam Mewujudkan Visi dan Misi Lembaga Di SMP Al-Irsyad Bon-dowoso. Semoga tesis ini bisa sedikit membantu menyelesaikan per-masalahan di dunia pendidikan masa kini dan masa yang akan da-tang.

Berdasarkan judul serta latar belakang tersebut di atas, maka Fokus Penelitian dalam penelitian ini adalah Bagaimana kegiatan perencanaan hubungan masyarakat untuk mewujudkan Visi dan Misi di SMP Al-Irsyad Bondowoso?, Bagaimana kegiatan pengorganisasian hubungan masyarakat untuk mewujudkan Visi dan Misi di SMP Al-Irsyad Bondowoso?, Bagaimana kegiatan aktualisasi hubungan masyarakat untuk mewujudkan Visi dan Misi di SMP Al-Irsyad Bondowoso?, Bagaimana kegiatan pengawasan hubungan masyarakat untuk mewujudkan Visi dan Misi di SMP Al-Irsyad Bondowoso?

Mengacu pada konteks penelitian dan Fokus Penelitian tersebut diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah;Mendeskripsikan kegiatan perencanaan hubungan masyarakat untuk mewujudkan Visi dan Misi di SMP Al-Irsyad Bondowoso, Mendeskripsikan kegiatan pengorganisasian hubungan masyarakat untuk mewujudkan Visi dan Misi di SMP Al-Irsyad Bondowoso, Mendeskripsikan kegiatan aktualisasi hubungan masyarakat untuk mewujudkan Visi dan Misi di SMP Al-Irsyad Bondowoso, Mendeskripsikan kegiatan pengawasan hubungan

(5)

masyarakat untuk mewujudkan Visi dan Misi di SMP Al-Irsyad Bondowoso.

Hasil penelitian tesis ini diharapkan nantinya dapat bermanfaat; Bagi Lembaga Pendidikan, sebagai bahan pertimbangan bagi pelaksana pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas lembaga di masa yang akan datang, sebagai bahan masukan bagi pelaksana pendidikan dalam mewujudkan visi dan misi lembaga. Bagi Peneliti sebagai sarana untuk menerapkan pengalaman belajar yang telah diperoleh, sebagai sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan yang telah diperoleh di jenjang perkuliahan, merupakan usaha untuk melatih diri dalam memecahkan permasalahan yang ada secara kritis, obyektif dan ilmiyah khususnya tentang manajemen humas dalam meningkatkan visi dan misi lembaga. Bagi SMP Al-Irsyad Bondowoso dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan ketika mengadakan hubungan dengan masyarakat dalam mewujudkan visi dan misi lembaga, dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam mewujudkan visi dan misi lembaga ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang.

Kajian Teori, Pengertian Manajamen; Kata manajemen di am-bil dari kata bahasa inggris yaitu “manage” yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Mendefinisi-kan manajemen ada berbagai ragam, ada yang me-ngartiMendefinisi-kan dengan ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pen-gertian manajemen dapat dilihat dari tiga penPen-gertian. Manajemen sebagai suatu proses, Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia, Manajemen sebagai ilmu (science) dan sebagai seni, Manajemen seba-gai suatu proses.

Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi, Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan mela-lui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan in-dividu untuk mencapai tujuan.

(6)

Menurut Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli: Drs. Oey Liang Lee. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pen-gorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. James A.F. Stoner. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorga-nisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar men-capai tujuan organisasi tang telah ditetapkan. GR. Terry. Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah di-tentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya.71 Lawrence A. Appley. Manajemen adalah seni

penca-paian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.Horold Koontz dan Cyril O’donnel. Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

Manajemen Hubungan Masyarakat adalah Hubungan atau

communication secara sederhana dapat diartikan sebagai proses

pe-nyampaian berita dari seseorang ke orang lain. Sedangkan mengenai Humas (Hubungan Masyarakat) sampai sekarang masih banyak orang mempunyai penafsiran yang berbeda, kebanyakan dari mereka men-definisikannya sesuai dengan cara mereka mempraktekkannya. “Lembaga Hubungan Masyarakat Malaysia (IPRM) menjelaskan bahwa hubungan masyarakat adalah suatu usaha yang disengaja, direncanakan dan diteruskan untuk menjalin dan membina saling pengertian diantara organisasi dan masyarakatnya”.72

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa keterlibatan masyara-kat mempunyai peran yang cukup besar bagi perkembangan organi-sasi di masa yang akan datang. Begitu juga dengan sekolah, suatu 71George R. Terry. 2010. Asas-asas Manajemen, terj. Dr. Winardi. Bandung: Alumni.

23

72Adnan, Hamdan dan Hafied Cangara. 1996. Prinsip-Prinsip Hubungan Masyarakat.

(7)

sekolah bisa dikatakan sukses jika mampu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Karena bagaimanapun juga pendidikan adalah tanggungjawab bersama antara orang tua, sekolah dan masyarakat. Muhammad Noor Syam dalam bukunya Filsafat Pendidikan Pancasila mengungkapkan bahwa; ”Hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan seperti ayam dengan telurnya. Masyarakat maju karena pendidikan, dan pendidikan yang maju hanya akan di temukan dalam masyarakat yang maju pula”.73

Dari uraian tersebut di atas, jelas bahwa pada hakekatnya terlibatan masyarakat mempunyai peran yang cukup besar bagi ke-suksesan suatu organisasi. Untuk itulah bagi setiap organisasi perlu meningkatkan kerja sama yang baik dengan masyarakatnya sehingga keberhasilan akan diraih sesuai dengan harapan. Layanan Riset Pen-didikan dan Asosiasi Nasional Kepala penPen-didikan Dasar di Alexan-dria merumuskan beberapa teknik meningkatkan keterlibatan berba-gai pihak dalam menyelenggarakan pendidikan adalah sebaberba-gai beri-kut: Layanan masyarakat. Dalam hal ini lembaga pendidikan harus mempelajari kebutuhan masyarakat dan berusaha memberikan laya-nan yang terbaik untuk masyarakat. Program Pemanfaatan Alumni Sekolah. Lembaga bisa melibatkan alumni-alumni yang sukses seba-gai pembicara dalam seminar-seminar atau kegiatan lain untuk me-ningkatkan semangat siswa-siswanya. Masyarakat sebagai Model. Masyarakat sebagai model siswa di sekolah, terutama masyarakat yang telah berhasil dalam kehidupannya. Open House. Lembaga pendidikan secara terbuka bersedia diobservasi oleh masyarakat, se-hingga masyarakat mengetahui penyelenggaraan pendidikan di lem-baga tersebut. Pemberian kesempatan kepada masyarakat. Lemlem-baga memberi kesempatan kepada masyarakat untuk ikut terlibat dalam penyelenggaraan penadidikan. Masyarakat sebagai sumber informa-si. Lembaga selalu mencari isu-isu dalam masyarakat guna mengem-bangkan lembaganya. Diskusi panel. Siswa, orang tua, staf dan

peker-73Mohammad Noor Syam. 1987. Penjabaran Filsafat Pancasila dalam Filsafat Hukum

sebagai Landasan Pembinaan Sistem Hukum Nasional. Malang: Laboratorium Pan-casila. 199

(8)

ja mengadakan pertemuan untuk menindaklanjuti kegiatan hubun-gan lembaga pendidikan denhubun-gan masyarakat. Memberdayakan orang-orang kunci. Lembaga juga bisa memberdayakan orang-orang kunci dalam masyarakat seperti kyai, sesepuh desa, pengusaha sukses, ketua RT, RW dan lain sebagainya untuk diikutkan dalam memikirkan program pengembangan sekolah.74

Manajemen Humas di Lingkungan Sekolah; Sekolah merupa-kan lembaga sosial yang tidak dapat dipisahmerupa-kan dari masyarakat lingkungannya, sebaliknya masyarakat pun tidak dapat dipisahkan dengan sekolah. Dikatakan demikian, karena keduanya memiliki ke-pentingan. Sekolah merupakan lembaga formal yang diserahi mandat untuk mendidik, melatih dan membimbing generasi muda bagi pera-nannya dimasa depan. Sementara masyarakat merupakan pengguna jasa pendidikan itu.75Menurut kurikulum (buku III D) kegiatan

men-gatur hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi:76 Mengatur

hubungan sekolah dengan orang tua murid, Memelihara hubungan baik dengan Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3), Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lemba-ga-lembaga pemerintahan, swasta dan organisasi social, Memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui berma-cam-macam teknik komunikasi (majalah, surat kabar, mendatangkan sumber), Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan bentuk komunikasi ekstren yang dilakukan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan tujuan, sehingga memang hubungan masyarakat di seko-lah sangatseko-lah penting agar kegiatan sekoseko-lah dapat berjalan lancar, khususnya dalam hal mencapai visi dan misi sekolah.

Sasaran utama Publik Relasi (Humas) untuk sekolah adalah sebagai berikut :

74H Burhanuddin, dkk. 2003. Manajemen Pendidikan. Analisis Substantif dan

Aplika-sinya Dalam Institusi Pendidikan. Malang: UNM. 127-128.

75E. Mulyana. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah”Konsep, Strategi Dan Implimentasi”.

Remaja Rosdakarya; Bandung. 147

76B. Suryosubroto. 1998. Humas dalam Dunia Pendidikan: Suatu Pendekatan Praktis.

(9)

“Meningkatkan pengetahuan tentang isu-isu pendidikan teru-tama isu dana, untuk menghilangkan miskomunikasi dan rumor, menjalin hubungan dengan konstituen kunci untuk membangun du-kungan publik dan membantu memastikan pendanaan yang mema-dai, termasuk mencari sumbangan jika perlu, mendapatkan peneri-maan publik terhadap inisiatif pendidikan dan hubungan publik saat melakukan perubahan pendidikan dan memperkuat reputasi sekolah dimata audien sasaran”.77

Melihat keterangan tentang hubungan sekolah dengan ma-syarakat dan juga sasaran utama humas di dalam pendidikan (seko-lah), penelitian sepakat bahwa Humas di lingkungan sekolah sangat-lah penting untuk memajukan dan menjadikan sekosangat-lah lebih baik se-suai apa yang diinginkan dengan melihat perkembangan jaman, du-nia pendidikan sangat dibutuhkan dimana teknologi mutahir mulai merajalela dan untuk masyarakat akan lebih mengetahui segala in-formasi seputar pendidikan dengan begitu masyarakat juga akan mengetahui betapa pentingnya pendidikan.

Selain hubungan dan sasaran di dalam humas juga peneliti melihat problem/masalah yang ada di dunia pendidikan, yaitu: Du-kungan finansial tidak lagi memadai dan sulit didapat. Persaingan untuk mendapatkan murid yang memenuhi syarat sangat sengit dan mahal biayanya. Batasan dan aturan pemerintah membuat admini-strasi universitas menjadi sulit dan memakan biaya. Kebebasan aka-demik dan lamanya masa akaaka-demik mendapat tantangan dari stake-holder internal dan eksternal.78

Karakteristik Hubungan Masyarakat di Sekolah; Dari penjela-san sebelumnya tentang definisi humas, maka kemudian penulis mencermati karakteristik/ciri utama yang harus dimiliki humas. Ka-rena dengan mengetahui karakteristik humas kita akan tahu apakah suatu aktivitas komunikasi dapat dikatakan humas atau bukan. Ada 4 (empat) ciri utama humas yang disebut sebagai karakteristik humas :

77Scott M. Cutlip, dkk. 2000. Effective Public Relations. Prentice Hall. 160 78Scott M. Cutlip, dkk, Effective Public Relations, 520

(10)

Adanya upaya komunikasi yang bersifat dua arah, Hakekat humas adalah komunikasi, namun tidak semua komunikasi dapat dikatakan Humas. Komunikasi yang menjadi ciri kehumasan adalah komunika-si dua arah yang memungkinkan terjadinya arus informakomunika-si timbal balik. Dalam praktek kehumasan bukan berarti harus bersifat lang-sung, melainkan bersifat tertunda (delayed). Oleh karena itu, setiap upaya yang memungkinkan terjadinya arus timbal balik dapat dis-ebut sebagai komunikasi kehumasan. Upaya-upaya tersdis-ebut misalkan dengan menyediakan sarana/media komunikasi seperti kotak surat, bulletin atau media internal, suatu forum atau pertemuan yang di-format untuk terjadinya dialog semisal program Masa Orientasi Sis-wa (MOS) bagi sisSis-wa baru, rapat, pertemuan forum bebas, dan seba-gainya, sifatnya yang terencana Humas adalah suatu kerja manaje-men atau fungsi manajemanaje-men. Oleh karena itu, kerja humas haruslah menerapkan prinsip-prinsip manajemen, supaya hasil kerjanya dapat diatur. Banyak kalangan menganggap bahwa hasil kerja humas bersi-fat intangible (abstrak), sehingga orang sulit mempercayai bahwa hu-mas bermanfaat bagi organisasi/lembaga. Anggapan ini dikarenakan kesalahan penerapan humas itu sendiri. Humas tidak beda dengan fungsi manajemen, artinya aktifitas humas perlu direncanakan, diru-muskan tujuan dan ditentukan ukuran keberhasilannya. Berorientasi pada organisasi/lembaga Kerja yang dianggap identik dengan humas adalah Marketing, karena hakekatnya marketing dan humas sama-sama sebagai aktifitas komunikasi. Namun kedua bidang tersebut berbeda orientasi. Bila marketing berorientasi pada produk (output), maka humas berorientasi pada organisasi/lembaga untuk mencapai pengertian, kepercayaan dan dukungan publik. Sasarannya adalah public Yaitu, suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki ka-rakteristik kepentingan yang sama, Jadi pada intinya pekerjaan hu-mas harus dikerjakan orang yang berkompeten. Bukan sembarang orang, karena seorang humas harus memahami hakekat komunikasi, hakekat manajemen, visi dan misi organisasi/lembaganya, serta dapat menentukan publik dengan karakteristiknya dan untuk itu semua

(11)

tentu saja diperlukan suatu pengetahuan, keahlian dan kreatifitas yang maksimal.

Tujuan Hubungan Masyarakat di Sekolah, tujuan humas seca-ra umum yaitu; penyajian informasi bagi public tentang (hasil, saseca-ra- sara-na, pekerjaan), penyelenggaraan penelitian opini untuk menentukan sikap publik terhadap industri, latar belakang informasi bagi para penulis dan penyelenggara pameran umum mengenai produk dan penelitian industri.79 Penjelasan di atas adalah merupakan tujuan

humas secara umum, sedangkan tujuan manajemen humas di seko-lah, T. Sianipar meninjaunya dari sudut kepentingan kedua lembaga tersebut, yaitu kepentingan sekolah dan kepentingan masyarakat itu sendiri. Ditinjau dari kepentingan sekolah bertujuan untuk: Memeli-hara kelangsungan hidup sekolah, Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan, Memperlancar proses belajar menga-jar, Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diper-lukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah, Se-dangkan ditinjau dari kebutuhan masyarakat itu sendiri adalah un-tuk: Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat teru-tama dalam bidang mental spiritual, Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyara-kat, Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masya-rakat, Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkatkan kemampuannya80

Menurut Elsbree dan McNally, mengelompokkan tujuan se-perti dikemukakan diatas menjadi tiga tujuan pokok, yaitu : Untuk mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak, Untuk mempertinggi tujuan-tujuan dan mutu kehidupan masyarakat, Untuk mengembangkan pengertian, antusiasme, masyarakat dalam mem-bantu pendidikan yang diselenggarakan pemerintah81

79Frezier Moore. 2000. Hubungan Masyarakat”prinsip, kasus dan masalah”. Remaja

Rosdakarya; Bandung. 197-198

80Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Ar-Ruzz

Me-dia. 211

(12)

Peran Sekolah Terhadap Masyarakat; Organisasi pendidikan

(sekolah) merupakan suatu sistem yang terbuka. Sebagai sistem

terbuka, sekolah pasti akan mengadakan hubungan dengan masyarakat di sekelilingnya. Sekolah yang maju pasti akan banyak mengadakan hubungan dengan lembaga-lembaga lain di luar sekolah, contohnya dalam hal beasiswa, PHBI, praktek ketenaga-kerjaan dan masih banyak lagi yang lain. Dalam hal ini Immegart, mengungkapkan bahwa hanya sistem yang terbuka yang memiliki

negentropy, yaitu suatu usaha yang terus menerus untuk menghalangi

kemungkinan terjadinya entropy (kepunahan).82

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat dan sekolah mempunyai keterkaitan dan saling berpengaruh satu sama lain. Lembaga yang berkualitas baik akan terus berusaha memfungsikan dan mengatur manajemen humasnya dengan melakukan hubungan dengan lembaga-lembaga lain diluar sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikannya.

Dari uraian tersebut diatas, jelas terlihat bahwa lembaga pendidikan mempunyai peran cukup besar terhadap masyarakat dan juga sebaliknya masyarakat juga mempunyai peran cukup besar bagi penyelenggaraan pendidikan. Mengenai peran sekolah terhadap masyarakat beberapa ahli berbeda bendapat sebagai berikut: Pada hakekatnya lembaga mempunyai 2 fungsi terhadap masyarakat yaitu fungsi layanan dan fungsi pemimpin. Dikatakan fungsi layanan karena ia melayani kebutuhan masyarakat, baik itu pendidikan, pengajaran maupun kebutuhan daerah-daerah setempat. Dikatakan sebagai pemimpin karena ia memimpin masyarakat disertai dengan penemuan-penemuannya untuk memajukan kehidupan masyarakat.83

Fuad Ihsan mengutip pendapatnya Sapiah Faisal dalam bukunya dasar-dasar kependidikan menyebutkan 4 peran sekolah

82Made Pidarta. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Bina Aksara.

189

83Made Pidarta. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Bina Aksara,

(13)

terhadap perkembangan masyarakat adalah sebagai berikut:84

Mencerdaskan kehidupan bangsa; Kecerdasan masyarakat dapat dikembangkan melalui pendidikan formal dan non formal. Kecerda-san memang Kecerda-sangat penting bagi perkembangan masyarakat. Masya-rakat yang tingkat kecerdasannya tinggi akan mudah memecahkan problema hidup dalam masyarakat. Membawa virus pembaharuan bagi perkembangan masyarakat; Sekolah sebagai lembaga pendidi-kan apendidi-kan banyak melakupendidi-kan penelitian untuk meningkatpendidi-kan kuali-tasnya. Penelitian tersebut akan menghasilkan penemuan-penemuan baru yang pada akhirnya akan dipergunakan untuk meningkatkan perkembangan masyarakat. Melahirkan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja di lingkungan masyarakat; Un-tuk terjun kelapangan pekerjaan diperlukan bekal yang matang, pen-getahuan, sikap dan keterampilan. Sekolah akan berusaha menyusun kurikulumnya secara fleksibel terhadap perkembangan zaman se-hingga akan menghasilkan out put yang siap pakai. Melahirkan sikap positif dan konstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta inte-grasi social yang harmonis di tengah-tengah masyarakat; Sikap positif dan konstruktif sungguh sangat didambakan oleh masyarakat dan sekolah telah berusaha membekali siswanya sejak sekolah dasar le-wat pendidikan agama, pendidikan moral pancasila, maupun bidang studi yang lain.

Visi dan Misi; Pengertian Visi. Visi merupakan gambaran ten-tang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang menjangkau masa yang akan datang.85 Hax dan Majluf dalam

Ak-don,86 menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan

sarana untuk: Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi

da-84Fuad Ihsan. 1997. Dasar -dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 98-99 85Akdon. 2006. Strategic Managemen for Educational Management. Bandung:

Alfabe-ta. 94

86Akdon. 2006. Strategic Managemen for Educational Management. Bandung:

(14)

lam arti tujuan dan tugas pokok, Memperlihatkan framework hubun-gan antara orhubun-ganisasi denhubun-gan stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain yang terkait), Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan per-kembangan. Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu ditafsirkan dengan baik, tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak dalam se-buah organisasi (sekolah).

Merumuskan Visi Sekolah, Bagi suatu organisasi visi memiliki peranan yang penting dalam menentukan arah kebijakan dan karak-teristik organisasi tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhati-kan dalam merumusdiperhati-kan sebuah visi menurut Bryson antara lain: Visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan motivasi. Visi harus desebarkan di kalangan anggota organisasi (stakeholder), Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan organi-sasi yang penting.87

Misi; Pengertian Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang.88Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan

produk atau pelayanan yang ditawarkan. Pernyataan misi harus: Me-nunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh orga-nisasi dan bidang kegiatan utama dari orgaorga-nisasi yang bersangkutan. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk men-capainya. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap per-kembangan bidang utama yang digeluti organisasi.89Merumuskan

Misi; Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan

un-87Bryson, John M. 2001. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 213.

88Akdon. 2006. Strategic Managemen for Educational Management. Bandung:

Alfabe-ta. 97

89Akdon. 2006. Strategic Managemen for Educational Management. Bandung:

(15)

tuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya. Ada beberapa kriteria dalam pembuatan misi, antara lain: Penjelasan tentang produk atau pelayanan yang ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Harus jelas memiliki sasa-ran publik yang akan dilayani.Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang meyakinkan masyarakat. Pen-jelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada masa mendatang juga bermanfaat dan keuntungannya bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan yang tersedia.90

Visi dan misi satuan pendidikan dapat dikembangkan oleh lembaga masing-masing dengan memperhatikan potensi dan kele-mahan masing-masing. Sebaiknya visi dan misi satuan pendidikan bukan hanya rumusan yang hampa makna, tetapi merupakan acuan yang sarat dengan makna, sehingga mewarnai seluruh kegiatan di satuan pendidikan tersebut.

Hasil Penelitian

Latar Belakang Obyek Penelitian, SMP Al-Irsyad Bondowoso adalah merupakan salah satu unit lembaga yang berada di bawah naungan yayasan pimpinan cabang Al-Irsyad Bondowoso. Sekolah ini berada ditengah-tengah perkampuan keturunan arab di kabupa-ten Bondowoso dan tergolong sekolah swasta. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Al-Irsyad Bondowoso beralamat di Jl. Imam Bonjol I/37 Bondowoso telpon 0332 431876 dengan nomer statistik sekolah (NSS) 204052201011 dan bernomer data sekolah (NDS) E09012002 dan berstatus DIAKUI. Adapun akte yayasan tertanggal 14 Juni 1982 No.4.

Di atas tanah seluas 1395 m2sesuai dengan sertifikat tanah no:

1572 inilah SMP Al-Irsyad Bondowoso selalu mengembangkan diri sehingga telah memiliki hampir semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan sebagai lembaga Pendidikan Modern saat ini.

90Akdon. 2006. Strategic Managemen for Educational Management. Bandung:

(16)

SMP Al-Irsyad Bondowoso menunjukkan peningkatan kuali-tas dan eksistensinya dalam belantika dunia pendidikan. Kita berha-rap dengan semakin bertambahnya usia, SMP Al-Irsyad Bondowoso semakin mampu memberikan sumbangan yang terbaik bagi kema-juan Iptek yang didasari oleh pemantapan Imtaq.

Personel adalah salah satu hal yang tidak kalah pentingnya dengan yang lain. Penyediaan personel yang cukup akan sangat membantu proses pembelajaran di sekolah, baik itu tenaga Guru, pe-gawai/karyawan dan lain sebagainya. SMP Al-Irsyad Bondowoso se-bagai sekolah Swasta tertua memiliki jumlah personel yang lumayan memadai sehingga proses belajar mengajar bisa dilaksanakan sesuai dengan harapan.

Keadaan Siswa/Siswi di SMP Irsyad Bondowoso, SMP Al-Irsyad Bondowoso selama ini masih mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Karena perkembangannya yang begitu signifikan dari prasarana dan system pendidikan yang dilakukan di sekolah. Den-gan begitu banyak orang tua yang masih mempercayakan pendidikan putra putrinya di SMP Al-Irsyad Bondowoso. Memang setiap tahun-nya SMP tidak terlalu batahun-nyak mendapatkan siswa baru, karena me-mang kondisinya berada di kota dan bersaing dengan SMP negeri lainnya. Walaupun demikian, SMP AL-Irsyad tetap menjaga kualitas siswa, SMP Al-Irsyad Bondowoso selalu mengadakan perbaikan sis-tem penerimaan sebaik mungkin. Sehingga nantinya bisa bersaing dalam even-even pendidikan, olah raga dan kebudayaan. Yang dis-elenggarakan dinas pendidikan maupun pihak pemerintah daerah Bondowoso.

Sarana dan Prasarana di SMP Al-Irsyad Bondowoso, Seperti yang kita ketahui bersama bahwa SMP Al-Irsyad Bondowoso adalah Sekolah swasta yang terus eksis dan bersaing dengan SMP negeri dan swasta lainnya telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap. Dari penelitian yang peneliti lakukan diketahui bahwa sara-na dan prasarasara-na di SMP Al-Irsyad Bondowoso sudah cukup untuk meningkatkan proses belajar mengajar ke taraf yang lebih baik. Di-mana setiap tahunnya SMP AL-Irsyad mengusahakan ada tambahan

(17)

dan inovasi baru berkenaan dengan media proses KBM di sekolah melalui proposal rehab, pengadaan media pembelajaran dan buku dan dana pembangunan mutu dari Al-Irsyad Pusat Jakarta.

Perencanaan Humas di SMP Irsyad Bondowoso, SMP Al-Irsyad Bondowoso sebagai sekolah menengah pertama swasta yang berada di bawa naungan dinas pendidikan. Memiliki ciri khas dan berbagai keunggulan serta prestasi akademik yang dimilikinya sejak berdirinya sampai sekarang masih tetap mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Sebagai lembaga Swasta yang tetap eksis dan ber-saing dengan Sekolah lainnya, SMP Al-Irsyad Bondowoso terus me-nerus mengadakan pembenahan-pembenahan di segala bidang baik itu dalam bidang kehumasan, sarana-prasarana, kurikulum, kesis-waan, Laboratorium Bahasa dan lain sebagainya.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa suatu sekolah bisa dika-takan berhasil dan sukses jika sekolah tersebut bisa terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan tetap mendapatkan keper-cayaan dari masyarakat sekitarnya.

Oleh sebab itulah, visi dan misi SMP Al-Irsyad Bondowoso selalu diarahkan pada perkembangan sekolah ke arah yang lebih baik sesuai dengan perkembangan zaman di masa yang akan datang.

Visi adalah pandangan jauh ke depan yang merupakan ela-borasi rasional dari nilai-nilai yang diyakini. Visi pendidikan adalah pandangan jauh ke depan tentang profil lulusan lembaga pendidikan yang kita harapkan berdasarkan nilai-nilai keyakinan. Karena visi adalah elaborasi rasional dari nilai-nilai keyakinan, maka orang Je-pang mengemukakan bahwa visi yang baik adalah visi yang berlan-daskan nilai-nilai keagamaan yang diyakini oleh orang-orang dalam organisasi tersebut dan masyarakat disekitarnya.

Misi adalah apa yang harus diupayakan dalam mengubah kondisi masa kini menjadi kondisi yang diharapkan di masa yang akan datang sesuai dengan rumusan visi. Kalau visi dirumuskan da-lam bentuk pernyataan sebagai suatu penjelasan yang rasional dan nilai-nilai yang diyakini sedangkan misi adalah dirumuskan dengan

(18)

kata kerja karena merupakan usaha yang harus dilakukan dalam mencapai visi. Adapun visi dan misi SMP Al-Irsyad Bondowoso ada-lah sebagai berikut; Visi: Bertaqwa, cerdas, inovatif, mandiri dan berwawasan IPTEK.Indikator Bertaqwa: Meningkatkan Iman dan taqwa kepada Allah SWT.

Pengamalan dan penghayatan ajaran Islam.Berakhlak mulia terhadap orang tua, guru, sesama siswa dan masyarakat. Indikator Cerdas,Dapat mengatasi masalah dengan cepat dan tepat, Prestasi akademik meningkat, Nilai UAN meningkat, Indikator Inovatif, Ber-pikir realistis, Senang akan pembaharuan, Suka melakukan riset dan uji coba untuk kemajuan, Berorientasi pada kemajuan, Indikator Mandiri, Percaya diri, Memiliki jiwa wirausaha, Memiliki jiwa kom-petitif, Mampu mengatasi problema kehidupan, Indikator Berwawa-san IPTEK, Berpikir ilmiah, obyektif dan rasional, Selalu mengikuti perkembangan Iptek dan berlandaskan Imtaq.

Misi SMP Al-Irsyad; Menumbuh-kembangkan semangat penghayatan dan pengamalan ajaran Islam, Mendidik siswa agar memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pembelajaran yang efektif, Meningkatkan kualitas akademik, Mengembangkan peneli-tian untuk mendapatkan gagasan baru yang berorientasi masa depan, Mengembangkan kreativitas siswa dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, Menumbuhkan semangat belajar untuk pengemban-gan iptek dan Imtaq.91

Berdasarkan visi dan misi tersebut kemudian disusunlah tu-juan pendidikan SMP Al-Irsyad Bondowoso sebagai berikut; Me-ningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk mengembangkan diri sejalan dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian yang berjiwa ajaran Agama Islam. Meningkatkan ke-mampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dalam lingkungan sosial, budaya dan alam

(19)

sekitarnya yang dijiwai ajaran agama Islam. Untuk mewujudkan be-berapa hal tersebut diatas SMP Al-Irsyad Bondowoso selalu menga-dakan rapat bersama setiap awal tahunnya untuk menyusun Program bersama di mana dalam rapat tersebut dihadiri oleh seluruh kompo-nen yang berkecimpung di dalam SMP Irsyad dan yayasan Al-Irsyad Bondowoso mulai dari lajnah pendidikan Al-Al-Irsyad Bondowo-so, Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, Karyawan dan semua pihak terkait dengan rapat tersebut.

Jadi, dari sini dapat diketahui bahwa di SMP Al-Irsyad Bon-dowoso program sekolah tidaklah disusun secara sepihak oleh mere-ka yang bertanggungjawab saja amere-kan tetapi disusun secara bersama-sama yang biasa mereka sebut dengan rapat penyusunan program bersama baik itu mengenai program sarana-Prasarana, kurikulum, kesiswaan, maupun kehumasan.

Yang perlu digaris bawahi di sini adalah sebelum mereka menghadiri rapat bersama, setiap bidang sudah siap dengan rancan-gan program kerja masing-masing. Dalam rapat bersama tersebut se-tiap bidang hanya mempresentasikan hasil rancangan program kerja timnya sedang bidang yang lain hanya menambah, mengurangi maupun memberi tanggapan. Begitu juga dengan bidang kehumasan. Pelaksanaan Kegiatan Kehumasan SMP Al-Irsyad Bondowoso 2010-201192

Kegiatan Hubungan Dengan Keluarga Guru dan Karyawan Menjaga keharmonisan antara guru dan karyawan sekolah melaku-kan kunjungan sosial terhadap keluarga Guru/ karyawan yang men-dapat musibah atau hajatan bersifat incidental, wisata guru dan ka-ryawan ke objek wisata tertentu, pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan dan halal bi halal dengan keluarga SMP Al-Irsyad dan selu-ruh komponen di bawah yayasan Irsyad Bondowoso, yaitu SD Al-Irsyad, TK, Paud, Ponpes Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bondowoso.

Kegiatan Hubungan Dengan Orangtua Siswa.

(20)

Untuk menyambung tali asih yang lebih kental sekolah selalu melakukan silaturahmi dengan orangtua siswa kelas 7 pada awal ta-hun ajaran, penyampaian informasi sekolah dilaksanakan setiap akhir semester, penyampaian informasi orangtua siswa disesuaikan dengan kondisi waktu yang dibutuhkan, kunjungan sosial terhadap orangtua yang mendapat musibah bersifat incidental serta melakukan kunjun-gan ke kelompok belajar di rumah.

Kegiatan hubungan dengan masyarakat luas dilaksanakan pada waktu tertentu yang dianggap sangat efektif biasanya penyam-paian informasi siswa baru sekitar bulan Juni sebelum hari-hari bela-jar efektif dan bakti sosial terhadap masyarakat dilaksanakan pada waktu hari-hari besar agama atau hari-hari besar nasional.

Kegiatan Sumber Daya Lingkungan

Sekolah menganggap lingkungan sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran belajar siswa maka dalam hal ini selalu melaku-kan pemeliharaan lingkungan setiap saat secara incidental, pemeliha-raan kebersihan dengan dilaksanakannya JUMSIH (Jum’at bersih) dan diadakan lomba kebersihan antar kelas.

Kegiatan Hubungan Dengan Instansi Lain

Banyak yang dilakukan hal berhubungan dengan pihak luar dan dianggap sangat penting dalam kemajuan sekolah diantaranya hubungan dengan DIKNAS berupa laporan kegiatan sekolah tiap bu-lan, hubungan dengan Al-Irsyad Pusat Jakarta dalam Hal beasiswa, dana sarana prasarana, hubungan dengan DEPAG berupa laporan kegiatan sekolah berkenaan dengan keagamaan, hubungan dengan Pemuda Al-Irsyad Bondowos dalam rangka pelaksanaan Pembinaan di SMP Al-Irsyad (Drumband), hubungan dengan Dinas Kesehatan Bondowoso pada waktu Awal Tahun Pelajaran bagi siswa kelas 7.

Kegiatan Penyelenggaraan Hari – Hari Besar Nasional

Selalu mengadakan upacara bendera setiap hari senin pagi dan peringatan hari-hari besar keagamaan sesuai dengan jadwal.

(21)

Penanganan Tunggakan Keuangan Sekolah.

Dalam masalah ini secara umum penanganan tunggakan keu-angan SPP/ Infak sekolah setiap bulan tanggal 15 melalui wali kelas masing-masing dan secara khusus penanganan tunggakan keuangan sekolah bersifat insidental bisa dilaksanakan kapan saja.

Kegiatan Mendukung Keberhasilan PSB.

Dalam hal ini bagian kehumasan SMP Al-Irsyad Bondowoso mengadakan kegiatan sosial/kesiswaan yang mengakomodasi SLTP dan mengatur mekanisme pemberitaan/informasi yang sistematis ke-pada masyarakat/pendaftar.

Dari penjelasan yang peneliti dapatkan dapatlah diketahui bahwa kepanitiaan disusun sesuai dengan even yang hendak dilak-sanakan. Ada kalanya dalam kepanitiaan tersebut mereka hanya me-libatkan team kehumasan saja, ada kalanya mereka meme-libatkan selu-ruh komponen sekolah seperti guru, siswa, karyawan dan ada ka-lanya mereka juga melibatkan wali murid, bahkan tokoh masyarakat terkait.

Pihak-pihak yang dilibatkan dalam merealisasikan program kerja tersebut tergantung apa kegiatannya dan besar-tidaknya even yang hendak dikerjakan.

Pengorganisasian Humas di SMP Al-Irsyad Bondowoso, Se-perti yang telah diungkapkan oleh Nanang Fath bahwa pengorgani-sasian adalah bagaimana pekerjaan itu diatur dan dialokasikan dian-tara para anggota, sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai secara efektif. Dari pengertian tersebut jelas bahwa pada hakikatnya dalam pengorganisasian mencakup beberapa hal sebagai berikut;

Per-tama Pemerincian pekerjaan, Kedua Pembagian kerja, Ketiga

Penya-tuan pekerjaan, Keempat Koordinasi Pekerjaan, Kelima Reorganisasi. Dari penelitian yang peneliti lakukan diketahui bahwa pen-gorganisasian di SMP Al-Irsyad Bondowoso diatur dan dilaksanakan sesuai dengan struktur organisasi yang ada.

Sedangkan Proses pengorganisasian kegiatan di SMP Al-Irsyad Bondowoso sudah cukup baik (sesuai dengan prosedur yang

(22)

ada). Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dewi Hidayati, S. Pd selaku Waka Humas SMP Al-Irsyad Bondowoso kepada peneliti tertanggal 22 Nopember 2011 sebagai berikut;

Langkah awal yang sekolah lakukan adalah membuat peren-canaan kerja. Setelah proses perenperen-canaan kerja selesai terbentuk, langkah selanjutnya adalah bagaimana merealisasikan program kerja tersebut. Dalam merealisasikan program kerja yang ada diantaranya dengan memperinci program apa saja yang perlu ada sesuai dengan visi dan misi lembaga, membagi pekerjaan sesuai dengan kemam-puan masing-masing orang, yang diwujudkan dalam sebuah kepani-tiaan, setiap sie dalam kepanitiaan menyusun rencana kerja, meng-koordinasikan hasil kerja dari masing-masing sie untuk meminimali-sir hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dan setelah hasil kerja dikoordinasikan dalam forum bersama, langkah selanjutnya menen-tukan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan efektivitas kerja.

Dari penjelasan yang diberikan oleh Ibu Dewi Hidayati, S. Pd tersebut diatas diketahui bahwa SMP Al-Irsyad Bondowoso berusaha mengatur pengorganisasiannya dengan baik sesuai dengan kemam-puan masing-masing orang dan tetap berpegangan pada jalur kerja yang ada dalam struktur organisasi sekolah.

Aktualisasi Humas di SMP Al-Irsyad Bondowoso

Aktualiasi kepemimpinan Kepala Sekolah termanifestasi da-lam peran, kompetensi serta komitmen dada-lam mengimplementasikan merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan suatu organi-sasi. Seperti yang telah diungkapkan oleh Stoner, kepemimpinan ma-najerial dapat diartikan sebagai suatu proses pengarahan dan pembe-rian pengaruh kepada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.

Dengan kata lain, pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, akan tetapi juga dapat mempen-garuhi bawahan melaksanakan perintahnya.

(23)

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa mempengaruhi ba-wahan itu bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan. Perlu adanya keahlian khusus yang dilakukan oleh pemimpin, bagaimana bawahan itu bisa mengikuti arahan dari pemimpinnya. Untuk itulah seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki bebe-rapa karakteristik, diantaranya berpendidikan lebih tinggi dari bawa-hannya, tegas, memiliki kepercayaan diri, cerdas, inisiatif, jujur, ber-tanggungjawab, dapat dipercaya dan pandai bersosialisasi dengan lingkungannya.

Selain itu seorang pemimpin yang baik juga harus mampu membagi pekerjaan dengan tepat sesuai dengan keahlian masing-masing orang. Dalam hal ini, pemimpin harus aktif melakukan pen-dekatan dengan bawahannya, baik secara personal maupun secara organizational. Dengan hubungan baik tersebut diharapkan atasan akan mengetahui keahlian masing-masing bawahannya dan bawahan akan bersedia memanfaatkan seluruh kemampuan yang dimilikinya untuk menyukseskan kegiatan yang hendak dilakukan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa aktualisasi kepemimpinan yang diterapkan sangat berarti da-lam menyukseskan realisasi program kehumasan di SMP Al-Irsyad Bondowoso sudah cukup baik. Kepala Sekolah selalu berusaha men-jaga hubungan baik dengan semua bawahannya. Usaha yang beliau lakukan untuk menjaga hubungan tersebut adalah membuka pintu kantornya setiap jam kantor.

Berkenaan hal aktualiasasi Bapak Amin Thalib, S. Pd selaku Ketua Lajnah Pendidikan Bondowoso menjelaskan:

“Saya selaku Ketua Lajnah Pendidikan sering Menghimbau kepada seluruh lembaga di bawah naungan yayasan Al-Irsyad Bon-dowoso untuk selalu menjaga kebersamaan, jika ada masalah antar guru, antar murid, atau dengan wali murid cepat laporkan kesaya sambil cepat mencari solusi pemecahan masalahnya, sebab jika lama di pendam masalahnya dan berlarut-larut, ini akan berakibat tidak baik terhadap SMP Al-Irsyad sendiri dan lembaga lainnya. Sehingga akan menghambat laju proses program-program SMP Al-Irsyad

(24)

di-mana program sekolah masih punya hubungan dengan semua kom-ponen, yaitu masyarakat atau wali murid”. (Kejadian tertanggal 26 Desember 2011, di apotek Arrahmah)

Seperti yang telah diungkapkan oleh kepala sekolah Ibu In-dah Sri Bintari, S. Pd pada peneliti setelah menghadiri rapat MKKS tertanggal 6 November 2011 sebagai berikut;

“Apakah anda tahu kenapa pintu kantor saya ini tidak pernah tertutup? Semua itu memang saya sengaja dengan tujuan untuk membentuk suatu imej di sekolah ini bahwa; Saya adalah bagian yang tak terpisahkan dari seluruh komponen sekolah, selalu meneri-ma dan menyambut baik semua laporan, keluhan-keluhan dan usu-lan dari bawahannya serta siswa-siswinya dan Saya menerima dan menyambut baik semua tamu yang datang ke sekolah seperti wali murid, mahasiswa yang mengajukan penelitian, peminta sumbangan dana, bahkan penjual. Sehingga saya bisa lebih dekat dengan semua komponen sekolah. Dan akan terjalin hubungan kekeluargaan yang sangat baik di sekolah ini”.

Memang begitulah yang terlihat di SMP Al-Irsyad Bondowo-so, setiap komponen sekolah selalu menghormati dan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada setiap tamu yang datang ke sekolah, dan itulah salah satu cara mereka untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat.

“Seorang penjual alat-alat tulis datang ke sekolah menawar-kan dagangan-nya. Disitu terlihat bahwa bapak ibu guru yang ada pada saat itu menanggapi-nya dengan sangat baik dan ramah bahkan Ibu Indah selaku kepala sekolah bergurau santai dengan penjual ter-sebut”. (Kejadian tertanggal 26 Desember 2011)

“Ada seorang ibu datang ke sekolah untuk mencari informasi mengenai pembayaran Uang pelajaran tambahan bagi kelas IX per-siapan Ujian Nasional di SMP Al-Irsyad Bondowoso, begitu sampai di pintu kantor sudah disambut baik dan dilayani dengan ramah oleh guru piket. Pada saat itu saya sempat sedikit ngobrol dengan ibu ter-sebut yang bernama Ibu Latifaf, ibu salah satu siswa yang bernama Nisrina Bafadal. Maaf bu, kalau boleh tahu ibu aslinya mana? Saya

(25)

dari warga sini ajah mbak, orang Al-Irsyad juga. Kenapa ibu tertarik untuk menyekolahkan putri ibu ke SMP Al-Irsyad Bondowoso, pa-dahal disini kan SMP Swasta? anaknya sendiri yang ngotot minta se-kolah ke sini kok Mbak, padahal di sekitar rumah saya juga banyak sekolah SMP yang cukup bagus, mungkin karena sini agama-nya ba-gus, anak saya ingin memperdalam agama-nya. Karena selain SMP dekat dengan saya, saya melihat setiap tahun SMP Al-Irsyad tidak ada siswanya yang tidak lulus ujian nasional.

(Kejadian, Rapat Sosialisasi Peraturan Baru SMP Al-Irsyad Bondowoso, tertanggal 13 November 2011).

Tidak hanya itu saja, dari hasil pengamatan yang peneliti la-kukan diketahui bahwa pada dasarnya SMP Al-Irsyad Bondowoso memang terlihat memberikan penghargaan cukup besar kepada se-mua tamu yang datang ke sekolah. Bahkan tidak sedikit tamu yang datang ke sekolah mempunyai hubungan baik dengan Bapak/Ibu guru SMP Al-Irsyad Bondowoso, hal ini terlihat dari reaksi keakraban yang sering kali terlihat di ruang tunggu SMP Al-Irsyad Bondowoso tersebut.

Dari beberapa kejadian tersebut sudah terlihat bahwa sekolah benar-benar berusaha menjalin hubungan baik dengan masyarakat. Baik secara pribadi, publikasi mengenai kesuksesan SMP Al-Irsyad Bondowoso melalui media masa, maupun kerja keras dari panitia promosi sekolah benar-benar ditanggapi positif oleh masyarakat.

Terbukti dengan banyaknya masyarakat yang berminat untuk datang ke sekolah untuk membuktikan sendiri kebenaran dari berita yang mereka terima. Dan terlihat kepuasan dari raut muka mereka ketika meninggalkan sekolah.

Hal ini membuktikan bahwa penghargaan yang diberikan se-kolah terhadap semua tamu sangat baik, hubungan antara atasan dan bawahan di SMP Al-Irsyad Bondowoso terjalin dengan baik dan se-tiap komponen bekerja sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing. Begitu juga dengan WAKA Kehumasan. Beliau selalu beru-saha menjaga hubungan baik dengan seluruh komponen yang ada. Beliau selalu mengkoordinasikan semua hal yang berhubungan

(26)

den-gan kehumasan baik itu denden-gan bawahannya maupun denden-gan Kepala Sekolah, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan oleh kehumasan SMP Al-Irsyad Bondowoso selalu berhasil dengan sukses tanpa ada hambatan yang berarti.

Pengawasan Humas di SMP Al-Irsyad Bondowoso

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa pengawasan merupa-kan suatu kegiatan yang sangat penting dalam keberhasilan suatu kegiatan. Untuk melakukan pengawasan yang baik dibutuhkan data dan informasi terkait dengan kegiatan tersebut.

Data dan informasi tersebut bisa diperoleh dengan berbagai cara. Bisa dilakukan dengan melihat langsung berbagai kejadian yang terjadi di lapangan, bisa dengan melihat laporan tertulis dari bawa-han, dan bisa juga dengan wawancara dengan pihak terkait dalam kegiatan tersebut.

Dari beberapa hal tersebut diketahui bahwa pengawasan yang diterapkan di SMP Al-Irsyad Bondowoso benar-benar teratur yang mana dapat dijelaskan sebagai berikut;

Pengawasan oleh Kepala Sekolah

Pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam reali-sasi program kehumasan dilakukan dengan berbagai cara di anta-ranya dengan menerima laporan melalui rapat terprogram seperti rapat dinas setiap sebulan sekali, menerima laporan melalui rapat rutin setiap 2 bulan sekali, menerima laporan melalui rapat Insidentil, Memantau langsung realisasi program kehumasan sekolah dan me-nanyakan langsung kepada pihak-pihak terkait jika perlu.

Pengawasan oleh Waka Kehumasan

Pengawasan yang dilakukan oleh Waka Humas dalam reali-sasi program kehumasan dilakukan dengan berbagai cara di anta-ranya memantau langsung realisasi program kehumasan sekolah juga dengan berupaya menanyakan kepada pihak-pihak terkait dalam ke-giatan tersebut untuk memperoleh data yang lebih konkret dan yang terakhir melalui laporan tertulis hasil realisasi program kehumasan dari panitia.

(27)

Dalam partisipasi aktif tersebut, pengawasan realisasi pro-gram kerja kehumasan di SMP Al-Irsyad Bondowoso dilakukan mu-lai dari awal perencanaan kegiatan, pada saat kegiatan tersebut dila-kukan bahkan sampai kegiatan tersebut berhasil diladila-kukan dengan sukses.

Dengan partisipasi aktif tersebut mereka berharap bisa memi-nimalisir setiap kendala-kendala yang mungkin terjadi dan bisa men-gatasinya sedini mungkin. Memang harus diakui bahwa karena pe-ran aktif yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan tersebut diketahui bahwa sampai sekarang belum ditemukan kendala-kendala yang berarti dalam setiap realisasi program kerja kehumasan dan ha-silnya bisa maksimal sesuai dengan harapan.

Dari uraian tersebut jelas diketahui bahwa partisipasi aktif dari pemimpin memang sangat diperlukan demi kesuksesan suatu kegiatan. Hal inilah yang kadang disepelekan oleh para pemimpin kita pada saat sekarang ini.

Kebanyakan dari mereka menganggap bahwa menjadi pe-mimpin berarti mereka bisa memerintah dan mengharapkan peng-hormatan lebih dari bawahannya. Anggapan inilah yang harus dihi-langkan dari para pemimpin kita sehingga setiap kegiatan yang hen-dak dilakukan benar-benar bisa terealisasi dengan baik sesuai dengan harapan bersama.

Bab V Pembahasan; Hasil penelitian membuktikan bahwa pa-da hakikatnya hubungan baik antara sekolah pa-dan masyarakat mem-punyai pengaruh cukup besar dalam mewujudkan visi dan misi lem-baga. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan menjadi maju karena adanya kepedulian masyarakat untuk memajukan pendidikan tersebut. Akan tetapi, un-tuk membangun hubungan baik dengan masyarakat bukanlah suatu hal yang mudah. Dalam hal ini perlu adanya pengaturan manajemen yang baik dan terarah sehingga diantara keduanya ada hubungan yang signifikan dan saling menguntungkan satu sama lain. Untuk itulah, penting bagi setiap lembaga pendidikan menguasai dan mene-rapkan empat fungsi manajemen yaitu Planning, organizing, actualizing

(28)

dan controlling (POAC) dalam setiap program kerjanya terkait dengan

visi dan misi lembaganya, yang dalam prosesnya akan dijelaskan se-bagai berikut;

Perencanaan Manajemen Humas; Beishline mengungkapkan bahwa planning (Perencanaan) menentukan apa yang harus dicapai (menentukan waktu secara kualitatif), dan bila hal itu harus dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggungjawab, mengapa hal itu harus dicapai. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa dalam suatu perencanaan yang baik pasti terdapat 5 W+I H (What, Who, Why, When, Where dan How). Teru-tama yang menyangkut humas (hubungan antara sekolah dan masya-rakat). Bagaimanapun keberhasilan sekolah tidak mungkin terlepas dari keterlibatan masyarakat. Seperti yang kita ketahui bahwa masya-rakat kita adalah masyamasya-rakat yang kompleks, terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras golongan. Oleh sebab itulah perlu adanya perencanaan yang baik dan matang untuk bisa ber-adaptasi dan men-jalin hubungan baik dengan masyarakat, sehingga masyarakat mera-sa ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan pendidikan bagi ke-langsungan hidup putra-putrinya di masa yang akan datang.

Seperti halnya yang telah dilakukan di SMP Al-Irsyad Bon-dowoso, mereka selalu berusaha melibatkan masyarakat (orang tua) terutama menyangkut perkembangan dan keberhasilan siswa-siswinya. Dibuktikan bahwa setiap menjelang ujian semester dan ak-hir semester pihak sekolah selalu mengundang wali murid untuk membicarakan beberapa hal terkait dengan berbagai permasalahan putra-putrinya, baik secara bersama-sama atau dengan cara personal (bagi anak-anak bermasalah di sekolah), yang mana hal tersebut sela-lu mereka rencanakan dalam program sekolah setiap tahunnya. Hal tersebut mereka lakukan karena mereka mempunyai anggapan bah-wa keberhasilan anak tidak semata-mata tanggungjabah-wab sekolah akan tetapi orang tua juga mempunyai andil cukup besar bagi per-kembangan putra-putrinya. Dan nyatanya sampai sekarang tetap mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat.

(29)

Pengorganisasian Manajemen Humas; Setelah proses peren-canaan dilakukan langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan hasil dari proses perencanaan tersebut sehingga bisa direalisasikan dengan baik. Organizing (Pengorganisasian) pada intinya merupakan proses pembagian kerja kedalam tugas-tugas yang lebih kecil, mem-bebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemam-puannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasi-kan-nya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi.

Setelah terbentuk pengorganisasian, tugas-tugas dan tang-gung jawab dibagi sesuai dengan kemampuan masing-masing ting-gal bagaimana merealisasikannya dengan sebaik mungkin. Demi suksesnya realisasi program, setiap bidang bisa menggunakan hak-nya dengan sebaik mungkin. Disini, tipe kepemimpinan yang dite-rapkan oleh setiap koordinator bidang akan sangat mempengaruhi model realisasi setiap programnya dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

Setelah membuat perencanaan yang mereka tuangkan dalam program sekolah, langkah selanjutnya adalah membagi tugas sesuai dengan kemampuan masing-masing orang. Dalam hal ini mereka melibatkan beberapa komponen diantaranya, Kepala Sekolah sebagai figure sentral, waka kehumasan dengan semua stafnya, wali kelas dan guru mata pelajaran.

Aktualisasi Manajemen Humas; Dari seluruh rangkaian pros-es manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses ma-najemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Dalam hal ini, George R. Terry mengemukakan bahwa

actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota

kelom-pok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha un-tuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota

(30)

peru-sahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain me-rupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai den-gan peran, tugas dan tanggung jawabnya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika: (1) Me-rasa yakin akan mampu mengerjakan, (2) Yakin bahwa pekerjaan ter-sebut memberikan manfaat bagi dirinya,(3) Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mende-sak, (4) Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangku-tan dan (5) Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmo-nis.

Fungsi pundamental ketiga dari fungsi manajerial adalah menggerakan orang untuk melaksanakan aktifitas organisasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Menggerakan jelas membutuhkan adanya kematangan pribadi dan pemahaman terhadap karakter ma-nusia yang memiliki kecenderungan berbeda dan dinamis, sehingga membutuhkan adanya sinkronisasi. Sehingga bisa dikatakan fungsi

actuating jauh lebih rumit oleh karena harus berhadapan langsung

sehingga fungsi leadership begitu kentara sekali dibutuhkan sekalipun semuanya melalui proses planning dan pengorganisasian terlebih dulu.

Pengawasan Manajemen Humas; Sedangkan pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen yang sangat penting demi terca-painya tujuan organisasi. Supaya pengawasan yang dilakukan dapat efektif, maka haruslah terkumpul data-data dan fakta-fakta yang ber-sangkutan. pengawasan juga diperlukan untuk menjamin bahwa tu-juan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Dalam masa realisasi program, mereka bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Dalam hal ini mereka tetap mendapatkan pengawasan dari

(31)

koordina-tor kegiatan dan Kepala Sekolah baik secara langsung maupun tidak langsung. Di satu sisi, koordinator tidak segan-segan membantu jika benar-benar dibutuhkan. Disisi yang lain, koordinator dan kepala se-kolah selalu menerima laporan tertulis setelah kegiatan usai. Sehing-ga setiap kegiatan benar-benar terencana denSehing-gan baik dan hasilnya benar-benar sesuai dengan harapan.

Namun, bukan berarti dalam setiap kegiatan atau program bi-sa terlakbi-sana dengan lancar dan baik. Ada beberapa kendala terkait dengan terhambatnya program tersebut. Secara umum kendala-kendala itu terjadi disetiap kegiatan humas dinilai sama, diantaranya Kendala waktu, Kendala dana, Kendala tenaga pekerja

Seperti itulah hasil penelitian yang peneliti lakukan di SMP Al-Irsyad Bondowoso yang beralamat di Jl Imam Bonjol I/37 Kecama-tan Kademnagan Kabupaten Bondowoso dan diketahui bahwa beta-pa pentingnya penerabeta-pan embeta-pat fungsi manajemen tersebut bagi ke-berhasilan pencapaian tujuan organisasi.

Hal tersebut terbukti bahwa dengan perencanaan, pengorga-nisasian, kepemimpinan dan pengawasan yang baik SMP Al-Irsyad Bondowoso bisa memperoleh predikat terbaik No.15 lulusan terbaik UN 2007 Se-Jawa Timur, peringkat ke I seluruh SMP swasta Bondo-woso, peringkat II seluruh SMP Negeri dan Swasta Se Bondowoso . Penutup

Kesimpulan

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkam bahwa kegia-tan manajemen kehumasan di SMP Al-Irsyad Bondowoso untuk mencapai visi dan misi dapat di katakan berjalan dengan baik. Di li-hat proses perencanaan yang merupakan tindakan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan, Perencanaan Manajemen Humas di SMP Al-Irsyad Bondowoso disusun secara bersama-sama. Pengorganisa-sian di SMP Al-Irsyad Bondowoso diatur dan dilaksanakan sesuai dengan struktur organisasi yang ada. Demikian juga di lihat dari ke-giatan aktualisasi, dimana Kepala Sekolah dengan gencar melakukan

(32)

hal ini. Dan terakhir hal Pengawasan di SMP Al-Irsyad Bondowoso merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam keberhasilan suatu kegiatan. Untuk melakukan pengawasan yang baik dibutuhkan data dan informasi terkait dengan kegiatan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Amin, Pendekatan Hermeneutik dalam Fatwa-fatwa Kea-gamaan Proses Negosiasi Komunitas Pencari Makna Teks, Pen-garang, dan Pembaca, dalam Amin Abdullah, Islamic Studies di

Perguruan Tinggi Pendekatan Integratif Interkonektif, (Jogjakarta:

Pustaka Pelajar, 2006)

Abu Zayd, Nash Hamid, Al-Nass wa al-Sultah wa al-Haqiqah (Beirut: Al-Markaz al-Saqafi al-‘Arabi, 2000)

Aminuddin, Semantik; Pengantar Studi Tentang Makna (Bandung: Sinar Baru, 1978)

Asymawi, Muhammad Sa’id, Kritik Nalar Syari’ah (Jogjakarta; LKiS, 2004)

Coulson, N.J. A History to Islamic Law. Islamic Surveys, 2. (Einden-burgh: Eidenburgh Univercity Press, 1964)

Crone, Patricia dan Martin Hinds, God’s Caliph: Religious Authority in The First Century of Islam (Cambrodge: Cambridge Univer-city Press, 1986)

El Fadl, Khaleed Abou, Speaking in God’s Name Islamic Law, Authority,

and Women (Oxford: Oneword Publication, 2003)

, Atas Nama Tuhan, Dari Fikih Otoriter ke Fikih Otoritatif, terj. R. Cecep Lukman Yasin, (Jakarta: Serambi, 2004)

Esack, Farid, Qur’an: Liberationand Pluralism(Oxford; Oneworld, 1997), Hanafi, Hassan, Dialog Agama dan Revolusi, terj. Pustaka Firdaus,

(Ja-karta; Pustaka Firdaus, 1994)

Hasan, Ahmad, The Early Development of Islamic Jurisprudence, (Isla-mabad: Islamic Research Institute, 1970)

Minhadji, Ahkmad, Ushul Fiqh dan Perubahan Sosial Dalam Perspek-tif Sejarah, dalam Amin Abdullah, Mencari Islam Studi Islam

(33)

Sumaryono, E., Hermeneutika: Sebuah Metode Filsafat, (Yogyakarta: Ka-nisius, 1999).

Referensi

Dokumen terkait

Dengan AoA, maka mastermind (pola pikir) pertanian adalah dengan memberlakukannya sebagai produk industri atau manufaktur yang di- perdagangkan secara bebas. Intinya tidak

Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 109 Tahun 2003 tentang

Karena probabilitas jauh lebih besar dari 0,05, maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi ROE atau dapat dikatakan bahwa Tema Lingkungan dan

[r]

[r]

Hasil metode nilai entropi tingkat urbanisasi daerah Pantura Jawa Tengah yang mempunyai nilai di atas rata-rata (0,10714) yaitu Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kota

Komponen SIK Sulawesi Selatan yang dinilai HMN, yaitu 1)sumber daya yang terdiri dari kebijakan, perencanaan, unit pengelola, SDM, infrastruktur dan pembiayaan SIK dengan nilai

Setelah pasangan siswa berdiskusi, kemudian pasangan ini bergabung dengan pasangan lain dalam kelompoknya untuk membentuk kelompok berempat ( square). Kedua pasangan