MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
---
RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 18/PHPU.D-VIII/2010
PERIHAL
PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN
UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA
DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ACARA
PEMERIKSAAN PERKARA
(I)
J A K A R T A
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
--- RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 18/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL
Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai
PEMOHON
- Idham & Benhard Sihotang - Chairullah & Helfizar Purba - Aliman Saragih & Syamsul Bahri TERMOHON
KPU Kota Sibolga ACARA
Pemeriksaan Perkara (I)
Kamis, 27 Mei 2010, Pukul 11.00 – 12.00 WIB
Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat
SUSUNAN PERSIDANGAN
1) M. Akil Mochtar (Ketua)
2) Hamdan Zoelva (Anggota)
3) Muhammad Alim (Anggota)
Pihak yang Hadir: Pemohon: - Idham - Benhard Sihotang - Chairullah - Helfizar Purba
Kuasa Hukum Pemohon: - Selamat - Khairun Na’im Termohon: - Syahrianto - Badrun - Misriani - Muh. Riswan
Kuasa Hukum Termohon: - Nazrul Ihsan Nasution - Rangga Budiantara - Irwansyah Putra
Kuasa Hukum Pihak Terkait: - Sedarita Ginting
1. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Sidang dalam Perkara Nomor 18/PHPU.D-VIII/2010, saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.
Saudara Pemohon, Termohon, dan Pihak Terkait, hari ini sidang pertama untuk Perkara Nomor 18 Perselisihan Hasil Pemilukada Kabupaten Serdang Bedagai ya?
Nah, untuk itu sebagaimana biasa di Mahkamah Konstitusi, saya persilakan kepada Saudara Pemohon untuk memperkenalkan diri atau memperkenalkan siapa yang hadir pada Pagi hari ini, silakan.
2. KUASA HUKUM PEMOHON: SELAMAT
Assalamualaikum Wr. Wb., Yang Terhormat Bapak Majelis Hakim. Nama H. Selamat, S.H. dari Advokat HSN Associates, berkantor di Jalan Setiabudi Nomor 78 D, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Dalam hal ini bertindak selaku Kuasa berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 19 Mei 2010, terlampir dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama dan serta kepentingan Para Pemohon Dr. H. Idham, S.H., M.Kn., dan Benhard Sitohang, Drs. H. Chairullah, S.IP., MAP. dan H. Helfizar Purba, S.sos. 3. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Nah, Saudara perkenalkan dulu yang hadir namanya siapa? Nanti surat kuasanya, nanti kita periksa, Saudara siapa? Advokatnya berapa orang? Prisipalnya berapa yang hadir? Berapa yang hadir? Kenalkan dulu, ini perkenalan.
4. KUASA HUKUM PEMOHON: SELAMAT
Saya H. Selamat, S.H., kemudian yang kedua (...) 5. KUASA HUKUM PEMOHON: KHAIRUN NA’IM
Saya Khairun Na’im, S.H., Majelis. 6. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
SIDANG DIBUKA PUKUL 11.00 WIB
Terus, Prinsipalnya yang hadir perkenalkan dong? Atau tidak kenal? Langsung saja Prinsipalnya yang perkenalkan diri.
7. PEMOHON: IDHAM
Terima kasih Yang Mulia, nama saya Dr. H. Idham, S.H., M.Kn. 8. PEMOHON: BENHARD SIHOTANG
Saya Benhard Sihotang. 9. PEMOHON: CHAIRULLAH
Terima kasih Pak Hakim, saya Drs. H. Chairullah, S.IP., MAP. 10. PEMOHON: HELFIZAR PURBA
Saya H. Helfizar Purba, S.Sos. terima kasih. 11. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Masih ada yang di belakang? Saudara Kuasa Pemohon, yang di belakang siapa? Staf dari kantor Saudara? Diperkenalkan saya bilang tadi, tapi ya sudah tidak apa-apa, Saudara Kuasa ya? Kuasa dari Dr. H. Idham, S.H., M.Kn. dan Benhard Sihotang. Kemudian Kuasanya dari Drs. H. Chairullah, S.IP., MAP. Betul ya? Dan Helfizar Purba, kemudian Kuasa dari Ir. H. Aliman Saragih juga?
Nah, saya tanya Pemohon, Saudara jangan mandang ke bawah terus, didengar ini saya ngomong, betul tidak? Kita mau cek surat kuasanya tanggal 19 Mei, izin Advokat Saudara sudah di fotokopi? Ya, nanti di..., Saudara sampaikan di Panitera saja ya, dan Saudara-Saudara yang Advokat wajib berpakaian Advokat di..., pada persidangan di Mahkamah ini ya.
Baik, berikutnya dari Termohon siapa yang hadir? 12. KUASA HUKUM TERMOHON: NAZRUL IHSAN NASUTION
Baik terima kasih Yang Mulia, kami Kuasa Hukum Termohon, saya Nazrul Ihsan Nasution. Di sebelah kiri saya Rangga Budiantara. Kemudian Abang Irwansyah Putra. Di sini kami juga akan memperkenalkan Komisioner dari Komisi Pemilihan Umum Serdang Bedagai, yaitu Syahrianto, S.H., Ir Muhammad Riswan M.P., Badrun DIPL Eka, Misriani, S.E. terima kasih, Yang Mulia.
Baik jadi 3 Kuasa hukumnya, Komisionernya 4, ya? Hadir Prinsipal, surat kuasa Saudara tertanggal 26 Mei, betul ya?
14. KUASA HUKUM TERMOHON: NAZRUL IHSAN NASUTION Benar, Yang Mulia.
15. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ini lampiran izinnya juga belum? Belum sempat difotokopi? 16. KUASA HUKUM TERMOHON: NAZRUL IHSAN NASUTION Menyusul, Yang Mulia.
17. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Fotokopi banyak-banyak jadi setiap kuasanya dilampirkanya, nyusul-nyusul nanti, nanti saya cek tidak ada lagi. Terkait?
18. KUASA HUKUM TERKAIT: SEDARITA GINTING
Terima kasih Yang Mulia, Kami hadir di persidangan ini sebagai Kuasa Hukum Pihak Terkait dari pasangan calon Nomor 3.
19. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Ada surat kuasanya?
20. KUASA HUKUM TERKAIT: SEDARITA GINTING Ada, Yang Mulia.
21. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Sudah diserahkan?
22. KUASA HUKUM TERKAIT: SEDARITA GINTING
Tadi sudah diserahkan. Yang hadir hari ini saya sendiri, Sedarita Ginting. Sebelah kiri saya, Nur Alamsyah, terima kasih Yang Mulia.
Jadi, Saudara Kuasa dari Pihak Terkait H.T. Eri Nuradi ya, dan Ir. Sukirman pasangan calon Nomor urut 3. Itu juga fotokopi izin Saudara itu disiapin ya.
24. KUASA HUKUM TERKAIT: SEDARITA GINTING Siap.
25. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Fotokopi dilampirkan di surat kuasanya, tanggal 26 Mei juga. Baik selanjutnya, kepada Pemohon, saya persilakan untuk menguraikan pokok–pokok permohonan, apa yang menjadi alasan permohonan pengajuan perselisihan ini? Permohonan Saudara sendiri sudah kita baca karena sudah lama duluan masuk, sudah di register dan sudah ada pada Pihak Termohon, sudah ada pada Pihak Terkait.
Oleh karena itu yang administratif–administratif itu tidak usah dibaca. Langsung saja kepada pokok–pokok permohonannya. Soalnya tadi berdasarkan surat kuasa ini itu sudah, kan kita sudah kenalan, kuasanya sudah saya periksa begitu.
Jadi langsung apa yang menjadi pokok permohonan Saudara, silakan.
26. KUASA HUKUM PEMOHON: KHAIRUN NA’IM
Terima kasih Majelis Hakim, sebelum kami membacakan pokok-pokok permohonan kami, kami di sini selaku Kuasa Hukum ada mengajukan perbaikan terhadap permohonan kami terlebih dahulu Majelis Hakim, terima kasih.
27. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Perbaikan permohonan merubah secara total permohonan atau tidak?
28. KUASA HUKUM PEMOHON: KHAIRUN NA’IM
Tidak, ada perbaikan di bagian – bagian tertentunya saja Majelis. 29. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Sudah ada perbaikannya?
Sudah.
31. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ambil Panitera. Nanti karena ini kan Pihak Terkait juga sudah harus menyiapkan jawabannya kalau sepanjang yang menyangkut perubahan–perubahan oleh Pihak Termohon…, Terkait dengan ditanggapin di kesimpulan saja nanti ya. Silakan.
32. KUASA HUKUM PEMOHON: KHAIRUN NA’IM
Terima kasih Majelis Hakim, bahwa di sini kami akan membacakan bagian–bagian tertentu di dalam permohonan kami dan tidak membacakan secara keseluruhan.
Bahwa adapun dasar permohonan kami yaitu:
1. Adanya suatu pembatalan terhadap hasil penghitungan penetapan pasangan calon terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2010 yang ditetapkan pada tanggal 17 Mei 2010.
2. Bahwa para Pemohon adalah pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara beserta Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2010 yang terdaftar pada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Serdang Bedagai dengan Nomor urut 1, 2, dan Nomor urut 4.
3. Bahwa dalam pelaksanaan Pilkada pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai telah dilaksanakan oleh Termohon pada hari Rabu tanggal 12 Mei 2010. Bahwa adapun alasan para Pemohon mengajukan permohonan ini didasarkan pada Pasal 5 ayat (1) Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Tahun 2008.
4. Bahwa oleh karena Hasil Pelaksanaan Pemilukada sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Rekapitulasi Atas Perhitungan Perolehan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tingkat Kabupaten 2010 tanggal 17 Mei 2010 telah didasari dan dilakukan berdasarkan adanya suatu pelanggaran yang bersifat prinsip, masif, dan sistematis, maka permohonan pembatalan ini diajukan oleh para Pemohon masih dalam tenggang waktu yang telah diatur dalam Pasal 5 ayat (1) tersebut.
5. Bahwa para Pemohon mendasari penolakannya pada sejumlah pelanggaran yang telah bersifat prinsip, masif, dan sistematis sehingga mempengaruhi perolehan suara para Pemohon maupun perolehan suara dari pasangan calon terpilih.
6. Bahwa pelanggaran yang sangat prinsip, sistematis, dan masif adalah adanya rekayasa dan manipulasi terhadap jumlah pemilih tidak sesuai
dengan data Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Serdang Bedagai dan pada Kabupaten Serdang Bedagai.
7. Bahwa berdasarkan Keputusan KPU Nomor 40 tentang Penetapan Jumlah Daftar Pemilih Sementara Dan Jumlah Tempat Pemunggutan Suara Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 maka jumlah pemilih perkecamatan sebagaimana yang telah tercantum di dalam permohonan.
8. Bahwa setelah penetapan jumlah Daftar Pemilih Sementara dan jumlah tempat pemunggutan suara pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2010 tersebut, maka Termohon melalui Keputusannya Tanggal 27 Maret 2010 Nomor 49 tahun 2010 tentang Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2010 Kabupaten Serdang Bedagai maka jumlah pemilih terdaftar sejumlah 441.145. Bahwa setelah Termohon mengeluarkan keputusannya tanggal 27 Maret 2010 Nomor 49 Tahun 2010 tentang Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah maka secara nyata dan fakta hukum terdapat nama-nama pemilih yang tidak berhak untuk memilih di wilayah hukum Kabupaten Serdang Bedagai tersebut oleh karena pemilih-pemilih tersebut bukan merupakan orang atau penduduk bertempat tinggal di Kabupaten Serdang Bedagai. Bahwa oleh karena masih terdapatnya nama-nama pemilih yang tidak berhak untuk ikut memilih di daerah Kabupaten Serdang Bedagai dan masih terdapatnya nama-nama pemilih yang tidak berhak untuk ikut memilih di Kabupaten Serdang Bedagai tersebut, maka Pemohon 2 telah mengajukan surat keberatan kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah tertanggal 19 April 2010 Nomor 17/TPP/IV/2010 perihal daftar nama illegal dalam DPT Pilkada Serdang Bedagai 2010 tertanggal 27 Maret 2010. Bahwa keberatan yang diajukan Pemohon 2 tersebut menyatakan masih terdaftar nama-nama pemilih dalam DPT Pilkada Kabupaten Serdang Bedagai tanggal 27 Maret 2010 yang merupakan pejabat pemerintah pegawai-pegawai honorer yang bekerja di kantor Bupati Kabupaten Serdang Bedagai dimana domosili sebenarnya tidak di daerah Kabupaten Serdang Bedagai, tetapi berdomisili di wilayah hukum lain yakni;
a. Drs. Ahmad Jaki terdaftar dengan Nomor urut pemililh 396 dengan Nomor induk kependudukan 1218041808640101.
b. Anjar Linda Vani yang merupakan isteri Drs. Ahmad Jaki terdaftar dengan Nomor urut pemilih 397.
c. Khusnul Fatah S.H.,S.Ip terdaftar dengan Nomor urut pemilih 518 dan Khairul Bariyah S.H yang merupakan isteri dari Khusnul Fatah terdaftar dengan Nomor urut pemilih 519. Bahwa demikian juga ditemukan nama camat Serampah yakni Khairin F Simanjuntak S.Sos., M.M. terdaftar pada 2 TPS yakni TPS 2 dengan Nomor urut pemilih 367 dan terdaftar pada TPS 9 dengan Nomor pemilih 388.
Bahwa disamping pengajuan keberatan terdapat nama-nama
illegal di dalam DPT tanggal 27 Maret 2010 Pemohon 2 juga menyatakan keberatan atas adanya Nomor Induk Kependudukan yang telah dimanipulasi dan direkayasa yang berakhiran 101. Bahwa dengan adanya surat keberatan yang diajukan oleh Pemohon 2 tanggal 19 April 2010, maka Termohon mengadakan rapat Pleno terbuka pada hari Kamis tanggal 22 April 2010 dimana Termohon telah mengadakan perbaikan mengenai nama-nama pemilih dan merekapitulasi pemilih terdaftar Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Bahwa setelah dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap DPT tanggal 27 Maret 2010 yang dilakukan oleh Termohon maka nama-nama pemilih yang terdapat di TPS 9 di daerah pemilihan desa Firdaus, yakni Drs Ahmad Jaki, Anjar Linda Vani, Khusnul Fatah dan Khairul Bariyah telah dihapus dan dihilangkan dari DPT tersebut termasuk juga nama wakil Bupati cq. Ir H. Sukirman beserta Incumbent Nomor urut pemilih 385 dan Hj. Marlina dengan Nomor urut pemilih 386, Eni Mardiana Toreh Kepala Badan Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Serdang Bedagai dengan Nomor urut pemilih 513 dan Dr. G Janiar M.Ap. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan Khairin F Simajuntak telah dihapus dari TPS 2, akan tetapi nama tersebut masih terdaftar di TPS 9 meskipun nama-nama tersebut telah dihapus dari DPT tanggal 22 April 2010 akan tetapi masih banyak nama-nama pemilih dengan induk kependudukan yang berakhiran 101 sehingga tegasnya nama-nama pemilih tersebut benar tidak berhak mengadakan pemilihan. Namun, oleh Termohon dibenarkan untuk memilih sehingga hal ini menimbulkan cacat hukum dalam pelaksanaan Pemilukada tersebut. Bahwa secara yuridis berdasarkan peraturan KPU tanggal 3 Desember 2009 Nomor 67 Tahun 2009 pada Pasal 22 ayat (4) tentang Pedoman Tata Cara Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih di Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah maka DPT di sahkan paling lambat 45 hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara. Artinya pada tanggal 27 Maret 2009 Termohon cq. KPU Kabupaten Serdang Bedagai harus memberikan keputusan tentang nama-nama yang terdapat dalam DPT dan tidak dibenarkan lagi untuk diadakan rapat Pleno tentang DPT tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya Termohon tetap melakukan perbaikan dalam rapat Pleno tanggal 22 April 2010, yakni 19 hari sebelum hari dan tanggal pemilihan atau pemungutan suara dan di sinilah Termohon telah menambah, merubah, dan memperbaiki nama-nama pemilih di dalam DPT. Bahwa perbuatan dan tindakan Termohon mengadakan rapat Pleno tanggal 22 April 2010 jelas bertentangan dengan Pasal 22 ayat (4) Peraturan KPU Tanggal 3
Desember 2009 Nomor 67 dan sebagai konsekuensinya DPT besifat cacat hukum, sehingga pemungutan suara yang dilakukan oleh Termohon telah bersifat batal demi hukum. Dan untuk itu Pemilihan Umum di Kabupaten Serdang Bedagai harus diulang kembali. Bahwa dengan demikian, cukup alasan bagi Mahkamah Konstitusi untuk memeriksa permohonan ini dan membatalkan pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai dan sekaligus memerintahkan kepada Termohon untuk mengulang kembali Pemilukada di Kabupaten Serdang Bedagai secara langsung, jujur, umum, adil serta rahasia, bahwa di samping itu pula sebelum dilaksanakan Pemilukada tanggal 12 Mei 2010 maka Termohon telah melakukan tindakan-tindakan melawan hukum dengan cara memanipulasi dan merekayasa secara masif terhadap nama-nama pemilih yang terdapat dalam DPT tanggal 2 April 2010 berdasarkan Nomor Induk Kependudukan berakhiran Nomor 101, seperti desa Cintamanjenih:
- Nama lengkap M.A Yani Nomor Induk Kependudukan 121.8044905800.101.
- Nama lengkap Eko Pusmo, dengan Nomor Induk Kependudukan 121.0…, 8021209760.101.
- Nama lengkap Sihat Panyahutan dengan Nomor Induk Kependudukan 121.8022001730.101
- Nama lengkap Siar HT Soit dengan Nomor Induk Kependudukan 121.8021311730.101, dimana Sihat Panyahutan dan Siar HT Soit adalah merupakan orang yang sama, pemilih…, pemilik kartu pemilih ganda. Selanjutnya - Nama lengkap Sapriani dengan Nomor Induk Kependudukan
121.8025002780.101.
- Nama lengkap Yeni dengan Nomor Induk Kependudukan 121.8024107760.101, dimana Sapriani dan Yeni adalah merupakan orang yang sama, pemilik kartu pemilihan ganda. Sebagaimana alat bukti para Pemohon yang diberi tanda dengan bukti P-9 dan P-37, bahwa setelah para Pemohon melakukan rekapitulasi jumlah DPT yang Nomor Induk Kependudukan berakhiran Nomor 101, maka ditemukan fakta dan kenyataan hukum bahwasannya tindakan Termohon yang telah memanipulasi dan merekayasa secara masif. terhadap nama-nama pemilih yang terdaftar dalam DPT tanggal 22 April 2010 berdasarkan Nomor induk kependudukan akhiran Nomor 101 tersebut telah dilakukan setiap…, di setiap kecamatan yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai dan di 1.105 tempat pemungutan suara sehingga jumlah orang atau penduduk yang memiliki Nomor Induk Kependudukan berakhiran 101 berjumlah 145.154 orang. Sebagaimana pada alat bukti P-11 dan uraiannya terdapat pada bukti P-12 sampai
dengan alat bukti P-27 dan P-51. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Termohon telah mengeluarkan Nomor Induk Kependudukan yang akhiran Nomor 101 sejumlah 145.154 orang. Hal ini jelas bertentangan dan serta tidak berpedoman pada Pasal 13 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, yang menyatakan NIK sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) berlaku seumur hidup dan selamanya yang diberikan oleh Pemerintah dan diterbitkan oleh Instansi Pelaksana kepada setiap penduduk setelah dilakukan pencatatan biodata. Tegasnya, pemberian NIK kepada penduduk berdasarkan sistem informasi administrasi kependudukan dan menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006, tidak akan terjadi Nomor Induk Kependudukan yang sama untuk setiap penduduk, demikian juga tidak akan terdapat Nomor Induk Kependudukan yang berakhiran 101. Bahwa di samping itu pula atas gerakan rekayasa yang telah dilakukan secara massif tersebut, nama-nama pemilih yang cacat hukum tersebut, tercantum dalam DPT yang bermasalah, selanjutnya didistribusikan dan diarahkan oleh pasangan calon Nomor urut 3 secara proporsional pada setiap TPS untuk mencoblos dan memilih pasangan calon Nomor urut 3. Bahwa jumlah pemilih yang mencoblos pasangan calon Nomor urut 3, sebagaimana dimaksud jumlah yang mencapai angka 145.154 orang dengan demikian diasumsikan dari jumlah 145.154 pemilih yang mencoblos dan memilih pasangan calon Nomor urut 3 tersebut sebanyak 70% yaki 70% X 145.154 = 101.607 orang yang lolos dan berhasil untuk memilih pasangan calon Nomor urut 3. bahwa berdasarkan uraian tersebut di tas, jumlah perolehan suara pasangan calon Nomor urut 3 sebenarnya adalah 154.665 orang dikurangi 101.607 orang sehingga berjumlah 51.058 orang pemilih. Bahwa karena perhitungan perolehan suara yang dilakukan oleh Termohon tersebut didasarkan dari pelanggaran bersifat prinsip,sistematis, dan masif. sehingga berakibat jumlah peranan suara para Pemohon yakni: Pemohon 1 sebesar 14.437, Pemohon 2 sebesar 71.352, Pemohon 3 sebesar 29.811, sedangkan pasangan calon terpilih sebesar 152.665. Bhwa kekalahan dalam pemilihan Kepala Daerah sebagai peserta demokrasi adalah hal yang biasa, akan tetapi apabila tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, tidak profesional, jujur, dan adil, serta banyak rekayasa dan intimidasi, maka jelas merupakan hal yang tidak dapat diterima sehingga para Pemohon mengajukan permohonan keberatan ini kepada Mahkamah Konstitusi agar membatalkan Keputusan KPU Serdang Bedagai Nomor 69 Tahun 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon
Terpilih Pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Serdang Bedagai Tahun 2010 yang ditetapkan pada tanggal 17 Mei 2010 yang menetapkan…, yang ditetapkan oleh Termohon dan sekaligus memerintahkan Termohon untuk melakukan pemilihan ulang dengan melakukan diskualifikasi
tidak mengikut sertakan calon pemilih Nomor urut 3, yakni pasangan Ir. H. Tengku Erinurhadi, M.Si., dan Ir. H. Sukirman, pada pelaksanaan pemilihan tersebut. Bahwa demikian juga dalam pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Serdang Bedagai yang telah dilaksanakan massif sitimatis mengandung unsur kecurangan yang sangat nyata dilapangan. Setelah para Pemohon melakukan investifigasi 8 baik pada saat pra-kampanye pada saat pra-kampanye telah ditemukan fakta-fakta terhadap serangkaian kecurangan dilakukan oleh pasangan calon Nomor urut 3 berupa, kecurangan dilakukan oleh aparat Pemerintah kabupaten dan KPU Kabupaten Serdang Bedagai yaitu jajaran aparat Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai SKPD, Camat, Kepala Desa atau Lurah, Kepala Dusun, Kepala Lingkungan di mobilisasi secara massif bahkan dipaksa untuk mendekatkan kekuasaan Bupati incumbent untuk memilih pasangan calon Nomor urut 3, antara lain dilakukan dengan cara-cara pembagian uang, beras raskin, Jenset, jilbab pada Ibu perwiritan, buku yasin dan bahan matrial bangunan. Jajaran petugas KPU Kabupaten Serdang Bedagai petugas PPS tingkat desa, petugas PPK tingkat kecamatan dimobilisasi
sedemikian rupa untuk menggiring dan memobilisasi masyarakat untuk memilih pasangan calon Nomor urut 3.
B. Patut diduga pengadaan seluruh atribut sosialisasi kampanye pasangan calon Nomor urut (..) dari bersumber yang melanggar hukum, oleh karena sejak awal sebelum dilakukan masa kampanye pasangan calon Nomor urut 3 telah melakukan gerakan kampanye secara massif dilapangan dengan memerintahkan dan menggunakan penegakan kekuasaan pada seluruh SKPD di jajaran Pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai untuk mengadakan pencetakan spanduk, balius, striker, yang patut diduga bersumber pendanaanya diperoleh secara tidak sah dari sumber APBD Kabupaten Serdang Bedagai.
Bahwa, berdasarkan hal tersebut diatas maka pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Serdang Bedagai telah penuh unsur kecurangan sehingga cukup alasan dinyatakan tidak sah. Bahwa, dengan adanya pelanggaran bersifat prinsip sistematis dan masif
adalah adanya manipulasi terhadap jumlah pemilihan tidak sesuai dengan data kantor kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Serdang Bedagai dan data tersebut maka menurut hukum perlu dilakukan pengulangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara atau bersedia
menyatakan membatalkan hasil perhitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon. Berdasarkan pada hal-hal yang telah para Pemohon uraikan diatas, Pemohon dengan ini memohon kepada Mahkamah Konstitusi menerima dan memeriksa permohonan ini serta berkenan memutuskan sebagai berikut:
1. Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya.
2. Menyatakan telah terjadi pelanggaran dan dalam pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai yang diselenggarakan oleh Termohon yang mempengaruhi perolehan suara para Pemohon dan pasangan calon terpilih secara massif dan sistematis karena ini didasarkan pada angka daftar pemilih tetap yang telah dimanipulasi fiktif atau yang telah digelembungkan.
3. Menyatakan batal atau tidak sah. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 69 Tahun 2010 Tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 yang diterbitkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara, karena ini berdasarkan pada pelanggaran yang sangat prinsip, masif dan sitematis.
4. Memerintahkan kepada Termohon untuk mengulangi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai yang daftar pemilihan tetapnya pemilihan telah di manipulasi dan direkayasa dan sekaligus melakukan
diskualifikasi tidak mengikutsertakan pasangan calon terpilih Nomor urut 3 yakni, pasangan Ir. H. Tengku Erinurade, M.Si., dan Ir. H. Sukirman pada pelaksanaan pemilihan tersebut.
5. Dan membebankan seluruh pembiayaan paksa dan pengulangan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai kepada para Pemohon.
Terima kasih hormat kami Kuasa Hukum para Pemohon. H. Selamat, SH., Khairun Na’im, S.H. dan Lailatus Sururiyah, S.H. Terima kasih, Majelis Hakim.
33. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Baik, permohonan sudah sekarang jawaban dari Termohon, saya persilakan, sudah siap?
34. KUASA HUKUM TERMOHON: NAZRUL IHSAN NASUTION Siap, Yang Mulia.
35. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ambil, coba disatukan ke pihak-pihak. Ya, silakan, langsung saja, ya?
36. KUASA HUKUM TERMOHON: NAZRUL IHSAN NASUTION
Ya, terima kasih Yang Mulia. Atas perbaikan permohonan Pemohon kami akan menanggapinya di kongklusi nantinya.
37. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Baik, silakan.
38. KUASA HUKUM TERMOHON: NAZRUL IHSAN NASUTION
Jawaban atas permohonan tentang hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 register Nomor 18/PHPU.D-VIII/2010.
Dengan hormat, Termohon in casu Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Serdang Bedagai melalui Kuasa Hukumnya dan seterusnya. Termohon menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh Pemohon, didalam permohonan a quo kecuali yang diakui secara tegas oleh Termohon di dalam jawaban ini. Dalam eksepsi. Permohonan Pemohon a quo tidak memenuhi persyaratan bahwa berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 6 ayat (2) huruf B, BMK Nomor 15 Tahun 2008 tetang Pedoman Beracara dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah menyebutkan, permohonan sekurang-kurangnya memuat uraian yang jelas mengenai, 1. kesalahaan hasil penghitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon. 2. permintaan atau petitum untuk membatalkan hasil penghitungan
suara yang di tetapkan oleh Termohon (suara tidak terdengar jelas) Permintaan atau petitum untuk menetapkan hasil penghitungan suara yang benar menurut Pemohon. Bahwa apabila diperhatikan dari uraian yang dikemukakan oleh Pemohon dalam permohonan a quo, sama sekali tidak ada memuat hal-hal mengenai kesalahan penghitungan suara dari hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010. Yang telah ditetapkan oleh Termohon, in casu komisi Pemilihan Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Baik di tingkat TPS, PPK maupun di KPU kabupaten. Bahwa selain tidak menguraikan hal-hal mengenai kesalahan penghitungan suara, ternyata Pemohon dalam petitum permohonan a quo tidak pula menyebutkan hasil yang benar menurut Pemohon. Bahwa dengan demikian permohonan Pemohon a quo tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang telah ditentukan
dalam peraturan Mahkamah Konstitusi yang berlaku. Dan karenanya permohonan Pemohon a quo harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima.
Dalam Pokok Perkara:
1. Tentang hasil Pemilihan Umum Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai periode 2010-2015, telah dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2010. Yang diikuti 4 pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan keputusan KPU Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 44 Tahun 2010 tanggal 12 Maret 2010. Tentang penetapan pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010. Kolomnya tidak kami bacakan Yang Mulia. Bahwa berdasarkan keputusan KPU Nomor 45 Tahun 2010 tentang penetapan Nomor urut pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Peserta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 adalah sebagai berikut. Kami lanjutkan Yang Mulia.
Bahwa berdasarkan hasil Pemilukada Serdang Bedagai sebagaimana hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai, sesuai dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 6668.1 Tahun 2010 Tanggal 17 Mei 2010 Tentang penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010, sebagai tindak lanjut dari berita acara rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tingkat kabupaten tanggal 17 Mei yaitu sebesar, di situ tercantum Yang Mulia, 268 seharusnya 268.265 akan kami renvoi
Yang Mulia.
39. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Angkanya 200, jumlah keseluruhan maksudnya?
40. KUASA HUKUM TERMOHON: NAZRUL IHSAN NASUTION Ya.
41. KETUA: M. AKIL MOCHTAR 268.265?
42. KUASA HUKUM TERMOHON: NAZRUL IHSAN NASUTION Ya, Yang Mulia. Kami lanjutkan?
43. KETUA: M. AKIL MOCHTAR Ya.
44. KUASA HUKUM TERMOHON: NAZRUL IHSAN NASUTION
Dengan rincian perolehan suara sah untuk untuk masing-masing pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai sebagai berikut. Kami lanjutkan, bahwa dengan demikian sesuai dengan ketentuan Pasal 107 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan berdasarkan keputusan KPU Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 69 Tahun 2010. Maka pasangan calon Nomor urut 3 yaitu Ir. HT Erinuradi, Msi dan H. Sukirman ditetapkan sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai periode 2010-2015 dengan hasil perolehan suara sebesar 152.665 suara. Bahwa berdasarkan rekapitulasi di tingkat KPU kabupaten maupun di tingkat PPK ternyata tidak ada saksi-saksi dari pasangan calon yang menyatakan keberatannya atau nihil, serta rekapitulasi di tingkat PPK telah pula ditanda tangani oleh saksi-saksi dari pasangan calon selain dari pasangan calon Nomor urut 3, seperti di Kecamatan Bintang Bayu, Teluk Mengkudu, Kotare, Bandar Kalipah, Serba Jadi, Dolok Merawan, Sipispis, T Sah Bandar, Silinda, Pegajahan, Dolok Masihul, Pantai Cermin dan Tanjung Beringin. Bahwa dengan tidak adanya pernyataan keberatan atas rekapitulasi hasil penghitungan suara, baik di tingkat KPU Kabupaten Serdang Bedagai maupun di tingkat PPK serta ditanda tanganinya oleh seksi-seksi dari pasangan calon, hal ini menunjukan perhitungan suara yang dilakukan oleh Termohon dalam penyelengaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 tidak bermasalah. Artinya sesuai dengan fakta dan kenyataan yang ada.
2. Tentang pelanggaran yang bersifat prinsip, masif dan sistematis.
Bahwa dalil Pemohon dalam permohonan a quo pada halaman 2 poin Nomor 4 dan 5 menyebutkan hasil pelaksanaan Pemilukada telah didasari dilakukan berdasarkan adanya suatu pelanggaran yang bersifat prinsip, masif dan sistematis. Namun, Pemohon tidak menguraikan secara jelas dan tegas mengenai janis-jenis pelanggaran tersebut. Bahwa Pemohon hanya dapat menyebutkan kata-kata pelanggaran yang bersifat prinsip, masif dan sistematis, namun tidak menjelaskan bentuk-bentuk pelanggaran yang bersifat prinsip, masif dan sistematis serta Pemohon tidak pula menguraikan secara jelas dan tegas tentang jenis-jenis pelanggaran yang
dimaksud. Artinya apakah pelanggaran pidana umum atau pidana Pemilu atau administratif. Bahwa, oleh karena itu Pemohon hanya mereka-reka dan atau menduga-duga dengan tanpa fakta dan dasar menyebut adanya pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2010.
3. Tentang adanya rekayasa dan manipulasi jumlah pemilih. Bahwa dalil Pemohon dalam permohonan a quo pada halaman 2 poin Nomor 6 menyebutkan adanya rekayasa dan manipulasi jumlah pemilih yang tidak sesuai dengan data kantor kependudukan dan catatan sipil Kabupaten Serdang Bedagai dan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai. Namun, Pemohon tidak menguraikan secara jelas dan tegas mengenai jumlah angka yang tidak sesuai tersebut. Bahwa Pemohon hanya dapat menyebutkan kata-kata rekayasa dan manipulasi, namun tidak menjelaskan bentuk-bentuk daripada rekayasa maupun manipulasi tersebut. Lebih daripada itu Pemohon telah pula menghubung-hubungkan dengan keberadaan Badan Pusat Statistik, sedangkan dalam konteks data pemilih dalam pelaksanaan pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah didasarkan dari data kantor kependudukan dan catatan sipil. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 8 ayat (1) dan (2) Peraturan KPU Nomor 67 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pemukhtahiran data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010. Bahwa oleh karena itu dalil Pemohon a quo tidak beralasan dan tidak didasar adanya rekayasa maupun manipulasi dari jumlah pemilih dalam Pemilukada Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2010.
4. Tentang daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tetap. Bahwa DP- 4 yang diterima Termohon dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Serdang Bedagai, oleh Termohon diserahkan kepada PPS melalui PPK untuk dimutakhirkan dengan dibantu oleh petugas mutakhiran data pemilih untuk dijadikan daftar pemilih sementara. Bahwa, ada pun pelaksanaan kegiatan pemutakhiran dimaksud antara lain:
a. Menyusun daftar pemilih sementara dengan membagi pemilih untuk tiap TPS.
b. Melaksanakan sosialisasi daftar pemilih sementara kepada RT, RW untuk mendapatkan tanggapan perbaikan.
c. Menetapkan, mengesahkan dan mengumumkan DPS selama 23 hari di kantor PPS, Posko Sadar Pemilukada, rumah kepala dusun untuk mendapatkan tanggapan dari masyarakat.
d. Menyerahkan bukti sudah terdaftar dalam bentuk stiker yang berisikan nama pemilih dan stiker dimaksud ditempelkan di rumah-rumah penduduk.
e. Memperbaiki DPS berdasarkan masukan dan atau tanggapan dari masyarakat maupun dari kepengurusan RT, RW atau dari pihak lainnya.
f. DPS yang telah diperbaiki oleh PPS yang dibantu PPDP direkap oleh PPS.
Bahwa untuk mengakomodir seluruh masyarakat yang berhak untuk memilih, maka Termohon telah menetapkan daftar pemilih sementara pada tanggal 23 Februari 2010 sesuai dengan keputusan KPU Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 40 Tahun 2010. Serta dilanjutkan dengan penetapan rekapitulasi jumlah pemilih pada tanggal 27 Maret 2010 sesuai dengan keputusan KPU Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 49 Tahun 2010. Dan hal ini juga diakui pula oleh Pemohon dalam permohonan a quo pada halaman 3 poin Nomor 7 dan 8. Bahwa dengan telah ditetapkannya rekapitulasi jumlah pemilih daftar Pemilukada tahun 2010 Kabupaten Serdang Bedagai oleh Termohon in casu KPU Kabupaten Serdang bedagai. Maka pada tanggal 22 April 2010 Termohon melakukan perbaikan terhadap jumlah rekapitulasi tersebut. Dikarenakan adanya informasi dari masyarakat maupun adanya surat dari tim Pilkada pemenang kampanye pasangan calon Nomor urut 2 yaitu Drs. H. Chairullah, S.IP., MAP dan H. Helfizar Purba, S.Sos. Bahwa dengan adanya informasi masyarakat maupun dari tim pasangan calon tersebut maka Termohon melakukan penelitian ulang oleh panitia pemungutan suara dengan menyampaikan surat kepada seluruh Ketua PPK se Kabupaten Deli Serdang. Maaf, ini kami renvoi, Yang Mulia. Seharusnya, itu Kabupaten Serdang Bedagai. Kami lanjutkan, kami ulangi. Dengan menyampaikan surat kepada seluruh Ketua PPK se Kabupaten Serdang Bedagai dan penelitian ulang dimaksud didasari dari hasil rapat Pleno pada tanggal 12 April 2010, sesuai dengan berita acara rapat Pleno anggota KPU Kabupaten Serdang Bedagai. Bahwa perbaikan yang dilakukan oleh Termohon tersebut adalah selain untuk mengakomodir permintaan dari masyarakat maupun dari pasangan calon Nomor urut 2 juga adalah untuk lebih menyempurnakan hal-hal yang menjadi permasalahan, diantaranya mengenai nama-nama pemilih yang berbeda. Nama-nama yang merupakan pejabat pemerintah terdapat pada 2 TPS maupun mengenai Nomor KTP, NIK, hal-hal lain yang berhubungan dengan keberadaan pemilih. Sehingga pelaksanaan Pemilukada pada tahun 2010, di Kabupaten Serdang Bedagai benar dilaksanakan dengan jujur, adil, kepastian hukum, tertib penyelenggaraan Pemilu, kepentingan umum maupun keterbukaan sebagaimana azas-azas yang berlaku dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum. Bahwa perbaikan terhadap jumlah rekapitulasi pemilihan dimaksud telah pula disetujui oleh pihak-pihak yang terkait, untuk itu hal ini berdasarkan hasil rapat Pleno terbuka yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Serdang Bedagai pada tanggal 22 April 2010 yang dihadiri oleh seluruh anggota KPU, PPK sekabupaten Serdang Bedagai, dinas kependudukan dan Catatan Sipil, Kesbank Linmas, Panwaslu, Kepolisian
dan tim pasangan calon Nomor urut 1, 2, 3 dan 4. Hal ini sesuai dengan berita acara rapat Pleno Nomor 270-85/Pleno-KPU-SB/IV/2010. Bahwa dengan adanya perbaikan jumlah rekapitulasi maka jumlah pemilih tetap berkurang dari jumlah sebelumnya yaitu sebanyak 441.145 menjadi sebanyak 439.941, artinya terdapat pengurangan jumlah pemilih tetap dikarenakan adanya penghapusan terhadap hal-hal yang diminta oleh masyarakat maupun pasangan calon Nomor urut 2, dan hal ini di akui pula oleh Pemohon sebagaimana dikemukakan dalam permohonan a quo
pada halaman 5 poin Nomor 12, bahwa alasan-alasan Pemohon dalam permohonan a quo yang tercantum pada halaman 6 poin Nomor 14, 15, 16 dan 17 adalah tidak berdasar, karena hal-hal yang dikemukakan Pemohon a quo tidak mengandung kebenaran serta tanpa fakta yang ada. Bahwa oleh karena pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 yang dilaksanakan oleh Termohon in casu KPU Kabupaten Serdang Bedagai telah berjalan dengan aman, tertib dan lancar. serta didasari dengan azas-azas sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan Pemilihan Umum, maka tidak beralasan dan tidak didasar Pemohon a quo menyatakan batal hasil penghitungan suara serta pula tidak beralasan. Oleh karenanya, oleh karenanya tidak beralasan Pemohon a quo meminta pemilihan ulang dengan tidak mengikut sertakan calon terpilih, sehingga Pemohon a quo pada halaman 9 poin Nomor 19 dan Nomor 20 adalah alasan yang mengada dengan tanpa fakta maupun dasar hukum sama sekali. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan dan dikemukakan diatas, maka Pemohon memohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi yang mengadili dan memeriksa perkara a quo untuk dapat memberikan putusan yaitu: menolak permohonan dari Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. Jakarta 27 Mei 2010, Hormat Kami Kuasa Hukum Termohon.
Terima kasih Yang Mulia. 45. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Baik, selanjutnya Pihak Terkait dari pasangan calon Nomor, Nomor berapa ini? Nomor 3 ya?
46. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SEDARITA GINTING Ya.
47. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Dipersilakan. Sudah siap tanggapannya?
Sudah.
49. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya, silakan Pihak Terkait langsung saja ke masalahnya. 50. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SEDARITA GINTING
Terima kasih Yang Mulia. Tanggapan atas permohonan keberatan tentang penetapan hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010, register Nomor 18/PHPU.D-VIII/2010, seterusnya.
1. Tentang hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010, tidak kami bacakan.
2. Tentang pemilihan ulang, bahwa Pemohon dalam permohonannya pada poin ke 19 menyebutkan pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Serdang Bedagai tidak dilaksanakan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, tidak professional, jujur dan adil, serta banyak rekayasa dan intimidasi. Maka jelas merupakan hal yang tidak dapat diterima, sehingga para Pemohon mengajukan permohonan keberatan ini kepada Mahkamah Konstitusi agar membatalkan hasil perhitungan suara yang ditetapkan oleh Termohon dan sekaligus memerintahkan Termohon untuk melakukan pemilihan ulang dengan melakukan diskualifikasi atau tidak mengikut sertakan calon terpilih Nomor 3 yakni Ir HT Eri Nuryadi, M.Si, dan Ir.H. Sukirman. Bahwa dalil permohonan a quo tidak berdasar hukum sama sekali sebab Pihak Terkait pasangan calon Nomor urut 3 atas nama Ir. HT. Ery Nuryadi, M.Si., dan Ir. H. Sukirman telah dinyatakan lolos persyaratan Bakal Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Berdagai Tahun 2010. Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Serdang Berdagai Nomor 69 Tahun 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepada Daerah Kabupaten Serdang Berdagai Tahun 2010. Serta sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 9 Peraturan KPU Nomor 68 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Oleh karenanya dalil perhomonan a quo sangat pendek tendensius oleh sehingga sudah selayaknya untuk ditolak dan dikesampingkan. Bahwa Pihak Terkait menilai pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Serdang Berdagai Tahun 2010 yang diselenggarakan oleh Pihak Termohon telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan menetapkan pasangan calon yang telah memenuhi syarat untuk dapat dipilih oleh
pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilihan Tetap. Serta telah dilaksanakan secara adil tidak memihak, tidak menyimpang dan tertib dalam penyelenggaraan Pemilukada. Bahwa Pihak Terkait adalah sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupetan Serdang Berdagai Periode 2005 – 2010, yang telah banyak mendapat berbagai penghargaan, baik dari kalangan Pemerintah maupun swasta dan atas kinerja dan keberhasilan pembangun di Kabupaten Serdang Berdagai dan terbukti Kabupaten Serdang Berdagai menjadi contoh kabupaten pemekaran yang terbaik. Oleh karena itu sudah layak dan pantas kiranya Pihak Terkait memperoleh jumlah suara sebanyak 152.665 suara atau 56,91%. Dan terpilih kembali sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Berdagai Periode 2010 – 2015. Berdasarakan hal-hal yang telah dikemukakan di atas Pihak Terkait memohon kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi yang memeriksa dan mengadili perkara untuk dapat memberikan putusan yang amarnya berbunyi:
1. Menolak permohonan yang diajukan oleh Pemohon Dr. H. Idahm, SH., M.Kn. dan Benhard Sihotang, Drs. H. Cahirullah, S.IP., MAP. dan H. Helfizar Purba, Sos., Ir. H. Alimah Saragih, M.Si. dan Syamsul Bahri, S.Ag. in casu Pemohon.
2. Menyatakan (...)
51. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Sebentar dulu, itu bukan ‘SOS’, S.Sos. Kalau ‘SOS’ lain lagi urusannya.
52. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SEDARITA GINTING
Maaf, Yang Mulia. Kami lanjutkan. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Serdang Berdagai Nomor 44 Tahun 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Perserta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Berdagai Tahun 2010.
3. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Serdang Berdagai Nomor 45 Tahun 2010 tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah peserta Pimilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Berdagai Tahun 2010.
4. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Berdagai Tahun 2010, yang dilakukan oleh Termohon pada tanggal 17 Mei 2010.
5. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Serdang Berdagai Nomor 69 Tahun 2010 tentang
Penetapan Pasangan Calon Terpilih pada Pemilihan Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Berdagai Tahun 2010.
6. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Serdang Berdagai Nomor 270-86/KPU-SB/2010 tentang Penetapan Pasangan Terpilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Berdagai Pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Serdang Berdagai Tahun 2010. Jakarta, 27 Mei 2010
Terima kasih, Yang Mulia. 53. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Ya, sebenarnya cukup Nomor 1, Nomor 2 saja. Permintaannya, yang lain-lain itu dengan sendirinya ikut, tapi sudah terserah.
Pemohon sudah menyampaikan dalil-dalil permohonannya. Termohon sudah membantah dan mengajukan dalil-dalil permohonannya, demikian juga Pihak Terkait. Pemohon sudah siap saksi?
54. KUASA HUKUM PEMOHON: KHAIRUN NA’IM
Mohon maaf Majelis Hakim, hari ini kami belum persiapkan saksi. 55. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Tetapi, akan mengajukan saksi?
56. KUASA HUKUM PEMOHON: KHAIRUN NA’IM Akan mengajukan saksi, Majelis Hakim. 57. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
Berapa banyak saksinya?
58. KUASA HUKUM PEMOHON: KHAIRUN NA’IM Lebih kurang sekitar 25 orang, Majelis Hakim.
59. KETUA: M. AKIL MOCHTAR 25 orang. Termohon?
Terima kasih, Yang Mulia. Kami Pihak Termohon akan mengajukan saksi Lebih kurang 5 orang
61. KETUA: M. AKIL MOCHTAR 5 orang, Pihak Terkait?
62. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: SEDARITA GINTING
Terima kasih, Yang Mulia. Kami menghadirkan saksi 2 orang. 63. KETUA: M. AKIL MOCHTAR
2 orang, 25 tambah 5, 30 total 32. bisa kita selesaikan daam waktu 2 jam. Satu Saksi tidak perlu lama-lama menerangkan hal yang sama ya 2 menit, 1,5 menit cukup. Yang penting Saksi-Saksi ya, saya ingatkan di buat daftarnya. Misalnya Saksi A itu akan menerangkan apa, dilampiri Kartu Tanda Penduduk, Agamanya di daftar itu di tulis namanya si Amat misalnya. Agamanya ya,dan dia akan menerangkan apa. Agama itu penting, kerena nanti berkaitan dengan penyumpahan sebagai Saksi, ya. Apa Islam, apa Katolik, apa Kristen Protestan atau Hindu, Budha itu ditulis. Dan disampaikan terlebih dahulu nanti ke Paniteranya ya.
Sehari sebelum sidanglah kalau bisa, atau pada saat sebelum sidangnya sudah harus masuk terlebih dahulu daftar-daftar itu. Sidang ini semuanya ya untuk Saksi Termohon juga Pihak Terkait juga. Jadi dibawa saja semua saksinya. Sidang ini akan kita tunda pada hari Kamis tanggal 3 Juni 2010 jam 09.00 wib pagi. Untuk pemeriksaan Saksi-Saksi, Pemohon, Termohon, Pihak Terkait dan bukti-bukti surat yang sudah di ajukan itu. Semuanya juga harus dibuat daftar alat buktinya dimaterai atau di map segel ke kantor pos sebagaimana biasa dan disusun sesuai dengan daftar buktinya. Karena selesai memeriksa saksi, kita akan sah kan alat bukti suratnya, selanjutnya sidangnya selesai, diberi waktu satu hari untuk membuat kesimpulan bagi Pemohon, Termohon dan Pihak Terkait. Dan selanjutnya tentu kita akan putus. dan Saudara Saudara tinggal menunggu panggilan dari Mahkamah. Memang perkara Pemilukada ini speedy trial ya, perkaranya sederhana, cepat karena batas waktunya harus di selesaikan.
Baik sidang saya tunda sampai 3 Juni 2010 jam 09.00 WIB pagi. dengan catatan Pihak-Pihak wajib hadir tanpa dipanggil lagi, karena pemberitahuan ini adalah sebagai panggilan.
Jakarta, 27 Mei 2010
Kepala Biro Administrasi Perkara dan Persidangan
Kasianur Sidauruk
SIDANG DITUTUP PUKUL 12.00 WIB KETUK PALU 3X