• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN BERBAGAI VARIASI NUTRISI DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN NEONATUS USIA HARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN BERBAGAI VARIASI NUTRISI DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN NEONATUS USIA HARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA BANDUNG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN BERBAGAI VARIASI NUTRISI DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN NEONATUS USIA 10-14 HARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA

BANDUNG

Henny Cahyaningsih, Haris Sofyana, Nargis

ABSTRAC

Neonatus akan mengalami penurunan berat badan sampai dengan 10 % berat badan lahir. Berat badan harus bertambah lagi atau minimal sama dengan berat badan lahir pada usia 10-14 hari . Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berbagai variasi nutrisi terhadap perubahan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung, Penelitian didesain dengan desain penelitian cohort, hasil penelitian diuraikan secara analitik dengan metode uji statistic one way anova. Sampel diambil secara Accidental Sampling sebanyak 61 neonatus. Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil uji analisa statistic dengan menggunakan uji statistic One way Anova memberikan nilai p=0,010, sehingga p (0,010) < α (0,05), artinya terdapat hubungan yang cukup bermakna antara pemberian variasi nutrisi terhadap perubahan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Oktober – Nopember 2007.

A. PENDAHULUAN

Masa neonatus merupakan waktu yang sangat rentan pada bayi yang sedang menyempurnakan berbagai penyesuaian fisiologis dan biokimia. Dikatakan Soetjiningsih (1998 : 18) bahwa periode transisi ini, akan menyebabkan penurunan berat badan bayi 7 - 10% dibawah berat badan lahirnya.Markum (1996 : 20), berpendapat bahwa semua bayi baru lahir diharapkan dapat melampaui periode transisi dari intra uterin ke ekstra uterin dengan baik, sehingga pada hari ke 10-14 berat badannya dapat meningkat kembali minimal sama dengan berat lahirnya. Berat badan bayi harus bertambah atau melebihi berat badan lahir pada saat berumur dua minggu.

Alternatif utama yang dapat dipilih agar berat badan neonatus dapat meningkat pada usia 10-14 hari adalah dengan pemberian nutrisi. Dalam hal ini, Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan paling lengkap dan merupakan campuran yang paling seimbang dari nutrien yang dibutuhkan bayi, kebutuhan bayi telah cukup oleh ASI dan semua kebutuhan gizi akan terpenuhi secara otomatis. (Akre, 1994 : 112). Sedangkan menurut Soetjiningsih (1993 : 134), ASI merupakan nutrisi paling utama bagi bayi, karena disamping nilai gizinya tinggi juga mengandung berbagai macam zat untuk melindungi anak dari berbagai macam infeksi. Dapat difahami, dengan pemberian ASI yang cukup, nutrisi dan energi bayi yang dibutuhkan agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dapat tercukupi. Oleh karena itu, jika

(2)

pertumbuhannya baik berarti tinggi badan dan berat badannya akan bertambah (Behrman, dkk, 2000 : 208).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berbagai variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia 10-14 hari di wilayah kerja Puskesmas Garuda Bandung.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian Cohort terhadap neonatus sampai dengan berusia 10-14 hari. Data diambil dengan tehnik pengambilan data secara survey terhadap neonatus usia 10-14 hari.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah semua neonatus berusia 10-14 hari yang lahir dan berada di wilayah Puskesmas Garuda Bandung pada periode bulan Oktober - Nopember 2007, dengan sample ditentukan dengan berdasarkan criteria inklusi, yaitu

1. Neonatus berusia 10 – 14 hari, normal, aterm, sehat dan tidak ada kelainan 2. Tidak Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Sehingga didapatkan sampel sebanyak 61 responden.

Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik Accidental Sampling, yaitu mengambil seluruh responden yang memenuhi syarat/criteria pada periode Oktober -Nopember.

Tabel 1. Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Skala Ukur Kategori 1. Variasi Nutrisi

Neonatus

Alternatif jenis makanan yang dapat diberikan pada neonatus usia 10-14 hari

Nominal 1. ASI Ekslusive, 2. PASI 3. Kombinasi ASI PASI. 2. Perubahan Berat Badan Neonatus Usia 10-14 hari

Perubahan berat badan neonatus usia 10-14 hari dalam penelitian ini adalah ssuatu kondisi dimana berat badan neonatus usia 10-14 hari mengalami perubahan (naik – tidak naik) setelah secara fisiologis mengalami penurunan pada usia 1-7 hari pertama pasca lahir dalam satuan gram (gr).

Nominal 1. Tidak normal (Jika BB Turun) 2. Normal (Jika BB tetap atau naik)

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Uji analisa statistic One Way Anova.

(3)

C. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

Perbandingan ukuran pemusatan (tendency central) Berat Badan Neonatus pada pengukuran saat lahir dan setelah usia 10 – 14

Tabel 2. Ukuran pemusatan (tendency central) berat badan neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari.

UKURAN PEMUSATAN BERAT BADAN LAHIR BERAT BADAN USIA 10-14 HARI Mean 3125.33 3385.25 Median 3200.00 3400.00 Mode 3200 3500 Std. Deviation 311.405 425.083 Variance 96973.224 180695.355 Range 1300 2500 Sum 190645 206500

Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa terjadi perubahan rata-rata berat badan neonatus dari hasil pengukuran saat lahir dengan setelah berusia 10-14 hari, yaitu dari 3125,33 gram menjadi 3385,25 gram atau meningkat sebesar 259, 92 gram. Nilai ini menunjukan terjadi peningkatan berat badan rata-rata 129, 96 gram setiap minggu atau 519,84 gram selama 1 bulan. Nilai standar deviasi juga meningkat dari 311,405 menjadi 425,083. Peningkatan nilai ini diikuti dengan peningkatan ukuran tendency central yang lain seperti median, modus, dan variance.

1. Klasifikasi Perubahan Berat Badan Neonatus

Tabel 3. Distribusi frekwensi responden berdasarkan klasifikasi perubahan berat badan saat lahir dengan setelah berusia 10-14 hari.

KLASIFIKASI PERUBAHAN

BERAT BADAN FREKUENSI PROSENTASE (%)

Tidak Naik 10 16,4

Naik 51 83,6

Total 61 100,0

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa 51 responden (83,6%) mengalami kenaikan berat badan setelah berusia 10-14 hari. Sedangkan responden yang berat badannya tidak naik (tetap atau menurun) sebanyak 10 responden (16,4%). Untuk lebih jelasnya, bagaimana distribusi perubahan berat badan dalam hubungannya dengan jenis nutrisi yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.

(4)

Tabel 4.Tabel silang perubahan berat badan neonatus setelah berusia 10-14 bulan dengan variasi nutrisi yang diberikan

MAKANAN YANG DIBERIKAN

PERUBAHAN

BERAT BADAN TOTAL

TIDAK NAIK NAIK

ASI 6 26 32

PASI 0 9 9

ASI DAN PASI 4 16 20

Total 10 51 61

Secara lebih spesifik, perubahan berat badan pada berbagai variasi nutrisi tersebut dapat dilihat pada tabel 5 sampai dengan 6.

Tabel 5 Nilai Statistik ukuran pemusatan ( Tendency Central ) perubahan berat Badan Neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari dengan pemberian nutrisi ASI UKURAN

PEMUSATAN ASI - 1 ASI - 2 SELISIH

Mean 3118.7500 3353.1250 234.3750

Median 3100.0000 3350.0000 200.0000

Mode 3200.00 3500.00 200.00

Std. Deviation 323.47658 361.65781 179.80164 Variance 104637.09677 130796.37097 32328.62903

Dari tabel 5 nampak bahwa rata-rata peningkatan berat badan neonatus sampai dengan usia 10-14 hari dengan pemberian ASI adalah 234, 375 gram dan standar deviasi 179,80.

Tabel 6. Nilai Statistik ukuran pemusatan ( Tendency Central ) perubahan berat Badan Neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari dengan pemberian nutrisi PASI

UKURAN

PEMUSATAN PASI - 1 PASI - 2 SELISIH

Mean 3082.7778 3605.5556 528.33

Median 3095.0000 3400.0000 350.00

Mode 2500.00(a) 3400.00(a) 100

Std. Deviation 337.24167 726.48316 598.467 Variance 113731.94444 527777.7777 358162.500

Dari tabel 6 nampak bahwa rata-rata peningkatan berat badan neonatus sampai dengan usia 10-14 hari dengan pemberian PASI adalah 528,33 gram dan standar deviasi 598,467.

(5)

Tabel 7. Nilai Statistik ukuran pemusatan ( Tendency Central ) perubahan berat Badan Neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari dengan pemberian nutrisi ASI dan PASI

UKURAN

PEMUSATAN ASIPASI - 1 ASIPASI - 2 SELISIH

Mean 3155.0000 3164.1500 162.5000

Median 3300.0000 3375.0000 100.0000

Mode 3300.00 3300.00(a) 100.00

Std. Deviation 289.23675 805.13760 185.58230 Variance 83657.89474 648246.55526 34440.78947

Dari tabel 7 nampak bahwa rata-rata peningkatan berat badan neonatus sampai dengan usia 10-14 hari dengan pemberian ASI dan PASI adalah 162,5 gram dan standar deviasi 185,58.

Tabel 3 dan 4 memberikan gambaran perubahan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung. Dengan berbagai variasi nutrisi, ternyata 51 responden (83,6%) meningkat berat badannya setelah berusia 10-14 hari. Namun demikian masih ada 10 responden (16,4%) yang berat badannya tidak naik, yaitu 8 responden berat badanya tetap dan 2 responden berat badannya menurun. Dan Tabel 4 menunjukan bahwa nutrisi kombinasi ASI + PASI memberikan nilai terbesar dalam dalam fenomena tidak naiknya berat badan responden, yaitu sebanyak 4 orang (20%), 2 responden (10%) diantaranya berat badannya menurun sampai 100 gram. Hal ini tentunya memberikan efek buruk bagi neonatus. Dan sesuai dengan pendapat Roesli, (2005), bahwa bayi yang tidak diberi ASI akan lebih cepat terjangkit penyakit, kemungkinan kurang gizi dan memiliki resiko obesitas. Namun yang menarik, adalah fenomena perubahan berat badan pada bayi yang diberikan nutrisi ASI.

Tabel 4 menunjukan adanya 6 responden (18,75%) yang berat badannya tidak naik. Padahal secara konseptual, seharusnya nutrisi ASI menjamin kenaikan berat badan neonatus. Hal ini dimungkinkan oleh beberapa sebab, diantaranya : kondisi bayi saat di rawat di rumah, produktifitas ASI, kualitas dan kuantitas ASI yang diberikan dan adanya beberapa persoalan teknis dalam penelitian yang menyebabkan responden tidak jujur dalam memberikan keterangan. Namun demikian, sebenarnya secara teoritis tidak naiknya berat badan neonatus usia 10 – 14 masih dikatakan normal jika berat badannya sama dengan berat badan saat lahir. Karena yang dikhawatirkan sebenarnya adalah berat badannya turun. Sedangkan pada kelompok responden yang diberikan nutrisi ASI ini, tidak ada responden yang mengalami penurunan berat badan. Walaupun terdapat 6

(6)

Responden yang diberikan nutrisi PASI memberikan gambaran menggembirakan. Dari 9 responden yang diberikan PASI, semuanya meningkat berat badannya (100%). Namun demikian perlu di cermati, bahwa rata-rata peningkatan berat badan pada kelompok ini sangat besar, yaitu 528, 33 gram. Artinya, jika peningkatan berat neonatus pada satu bulan pertama normalnya 120-200 gram/ minggu, maka kelompok ini termasuk kelompok kelebihan berat badan. Bahkan, salah satu responden sudah menunjukan gejala ini. Salah seorang responden pada kelompok PASI ini, meningkat berat badannya dari 3095 gram menjadi 5100 gram dalam kurun waktu 2 minggu. Berarti terjadi kenaikan berat badan sebanyak 2005 gram. Hal ini tentunya bukan hal yang baik, secara kualitas, meskipun secara kuantitas berat badannya meningkat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Roesli, 2005, bahwa Bayi yang tidak diberikan ASI, di khwatirkan akan lebih cepat terjangkit penyakit kanker, jantung, hipertensi, Diabetes Mellitus, kemungkinan kurang gizi dan obesitas juga lebih besar.

2. Hubungan Variasi nutrisi dengan perubahan Berat Badan Neonatus Usia 10-14 hari Tabel 8. Hasil analisa data statistika Hubungan antara variasi nutrisi dengan perubahan

berat badan neonatus 10-14 hari

Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 797037.090 2 398518.545 5.042 .010

Within Groups 4584487.500 58 79042.888 Total 5381524.590 60

Tabel 8 menunjukan kekuatan hubungan antara variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia 10-14 hari pada uji analisa data one – way Anova, Data di analisa pada α = 0,05, df =2 diperoleh hasil nilai p = 0,010. Hasil ini menunjukan bahwa nilai p (0,010) < α (0,05), sehingga Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang cukup bermakna antara variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung. Dengan demikian dapat di generalisaikan bahwa pemberian variasi nutrisi berupa ASI, PASI dan kombinasi ASI + PASI memberikan perubahan berat badan yang berbeda pada neonatus usia 10-14 hari di Puskesmas Garuda Bandung.

Hubungan ketiga variasi nutrisi dapat dicermati pada tabel 5 sampai dengan 7 yang menggambarkan bahwa kuantitas ketiga kelompok nutrisi memberikan kontribusi pada peningkatan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari, meskipun nilainya sangat variatif. Pada kelompok responden yang diberikan ASI, terjadi rata-rata peningkatan berat badan sebesar 234,375 gram dalam rentang waktu 10-14 hari ( 2 minggu ) atau 117, 19 gram

(7)

setiap minggunya. Nilai ini sesuai dengan pendapat Angel, J, 2002, bahwa peningkatan berat badan neonatus pada 1 bulan pertama adalah 120 – 200 gram setiap minggu atau 500 – 800 gram dalam satu bulan. Selain itu, pendapat Muscari, mendukung hasil penelitian kelompok ini. Menurut Muscari, pada 6 bulan pertama akan terjadi kenaikan berat badan sekitar 623 gram setiap bulan.

Pada kelompok responden yang diberikan nutrisi PASI (lihat tabel 4.6), terjadi kenaikan berat badan 528, 33 gram dalam kurun waktu 10 – 14 hari ( 2 minggu ) atau 264, 165 gram setiap minggu. Kondisi ini tentunya tidak sesuai dengan kondisi normal yang dianjurkan oleh Angel, J dan Muscari di atas. Pada kelompok ini, dikhawatirkan akan terjadi obesitas apabila tidak dikontrol dengan baik. Menurut Markum dan Soetjiningsih, resiko tidak terkontrolnya pemberian PASI dapat dipahami oleh kondisi-kondisi sebagai berikut : Jumlah pemberian yang tidak sesuai dengan takaran yang sudah ditetapkan (lebih encer atau lebih pekat), Frekwensi pemberian yang tidak terkontrol (terutama pada anak rewel).

Kelompok responden yang diberikan nutrisi ASI + PASI menunjukan nilai yang berbeda dengan dua kelompok sebelumnya. Rata-rata peningkatan berat badannya relative lebih kecil, yaitu sekitar 162,5 gram dalam kurun waktu 10-14 hari ( 2 minggu), atau sekitar 81,25 gram dalam satu minggu. Nilai ini relative kecil dibandingkan dengan nilai rujukan yang diajukan oleh Angel dan Muscari. Kondisi ini dimungkinkan oleh banyak factor, selain karena factor orang tua (ibu), fdaktor lainnya adalah adanya ketidak sesuaian beberapa unsure yang terknadung dalam PASI dengan unsure lain yang ada dalam ASI. Sehingga menimbulkan reaksi allergi pada neonatus. Akibatnya bayi rewel dan mengalami anoreksia.

Tabel 8 dapat menunjukan hubungan ketiga variasi nutrisi berdarkan analisa statistic. Metode uji statistic yang digunakan adalah one – way Anova. Hasil uji satistik diperoleh nilai kemaknaan p = 0,010 pada α = 0,05, df =2. Nilai p=0,010 ini selanjutnya di bandingkan dengan nilai α = 0,05. Sehingga diperoleh p (0,010) < α = 0,05 artinya terdapat hubungan yang cukup berarti untuk menunjukan hubungan antara berbagai variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari.

Secara teoritis hasil ini dapat difahami. Dengan melihat bukti-bukti diatas. Bahwa nutrisi ASI memberikan perubahan kenaikan berat badan yang cukup stabil dibandingkan dengan kenaikan berat badan yang diperluhatkan oleh dua kelompok lainnya. Bahkan ada kecenderungan pemberian PASI akan menyebabkan terjadinya obesitas pada bayi, sedangkan kombinasi ASI dan PASI justru kenaikan berat badannya tidak optimal.

(8)

D. KESIMPULAN dan SARAN 1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Nutrisi yang diberikan pada neonatus usia 10 – 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Nopember – Desember 2007 adalah ASI (32 responden), PASI (9 responden) dan kombinasi ASI + PASI (20 responden).

b. Rata-rata berat badan lahir di puskesmas Garuda Bandung pada periode Nopember – Desember 2007 adalah 3125,33 gram, sedang rata-rata berat badan setelah berusia 10-14 hari adalah 3385,25 gram.

c. Rata-rata peningkatan berat badan neonatus setelah berusia 10-14 hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Oktober – Nopember 2007 adalah :

d. Kelompok neonatus yang diberikan nutrisi ASI rata-rata meningkat berat badannya 234, 375 gram

e. Kelompok neonatus yang diberikan nutrisi PASI rata-rata meningkat berat badannya 528,33 gram.

f. Kelompok neonatus yang diberikan nutrisi ASI + PASI rata-rata meningkat berat badannya 162,5 gram

g. Dari hasil uji satistik one way anova pada program SPSS versi 11,5 diperoleh hasil p (0,010) < α (0,05), artinya terdapat hubungan yang cukup bermakna antara pemberian variasi nutrisi terhadap perubahan berat badan neonatus usia 10 – 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Oktober – Nopember 2007.

2. Saran

Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, peneliti merekomendasikan saran sebagai berikut : a. Bagi Pendidikan

1) Secara terus menerus dan berkesinambungan mengembangkan iklim akademik yang kondusif untuk dilaksanakan penelitian dalam berbagai tatanan kesehatan, sehingga menjadi media pengemebangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang keperawatan anak.

2) Menyampaikan dan menindaklanjuti setiap hasil penelitian, berupa desiminasi dan tukar informasi dengan teman sejawat atau dalam pengembangan bahan perkuliahan, termasuk dalam penatalaksanaan nutrisi bagi neonatus usia 10 – 14 hari.

(9)

3) Dilakukan penelitian lanjut dengan menggunakan metode dan perencanaan lebih baik, sehingga keterbatasan penelitian ini dapat diminimalisir.

b. Bagi Lembaga Pelayanan Kesehatan ( Puskesmas / pemerintah).

1) Puskesmas hendaknya memilki mekanisme atau system yang menjmin control terhadap operasionalisasi program pemberian ASI eksklusif dimasyarakat. Mekanisme yang dimaksud dapat dalam bentuk home care, control, atupun survey secara ketat pada keluarga yang memiliki neonatus sampai dengan usia 4 – 6 bulan. 2) Melakukan evaluasi dan penataan dalam system pendokumentasian bagi klien,

khususnya klien neonatus, mengingat banyak data penting yang belum tergali dalam catatan perawatan.

c. Bagi Peneliti

1) Menerapkan hasil yang diperoleh dalam proses pembelajaran, baik dalam PBM klinik maupun PBM kelas.

2) Terus menerus melakukan penelitian, sehingga dapat berperan sebagai perawat peneliti (Researcher).

DAFTAR PUSTAKA

Akre, James., 1994, Pemberian Makanan Untuk Bayi, Jakarta,. Perkumpulan Perinatologi Indonesia,

Behrman, Kliegmen, and Kelvin., 2000, Buku Kesehatan Anak Nelson, Jakarta, EGC Markum. AH., 1996., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak I., Jakarta, FKUI

Roesli, Utami., 2000., Mengenal ASI Ekslusive., Jakarta., Trubus Agriwijaya Soetjiningsih, 1997., ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan, Jakarta., EGC. Suradi, Dkk, 2004., Manajemen Laktasi edisi 2., Jakarta., EGC

Gambar

Tabel 1. Definisi Operasional
Tabel 2. Ukuran  pemusatan  (tendency central) berat badan  neonatus saat lahir  dan setelah  berusia 10-14 hari
Tabel  5  Nilai  Statistik  ukuran  pemusatan  (  Tendency  Central  )  perubahan  berat  Badan  Neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari dengan pemberian nutrisi ASI  UKURAN
Tabel  7.  Nilai  Statistik  ukuran  pemusatan  (  Tendency  Central  )  perubahan  berat  Badan  Neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari dengan pemberian nutrisi ASI  dan PASI

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta pada hari

Tentunya kita ingin program bisa dilakukan dengan bant tombol yang akan mengeluar sebuah window popup harus harus kita gunakan adalah o.. oleh komputer jika event i

atau environmental crisis. Munculnya polusi yang mengakibatkan krisis lingkungan hidup menyebabkan para pakar dari berbagai disiplin ilmu mencurahkan perhatian

Pekerjaan Lanjutan Rehabilitasi Jalan,Peningkat an jembatan dan gorong- gorong di UPT Simpang Bolon Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi..

Supaya bisa menjadi yang nomer satu maka warung mie ayam dan bakso semangat harus mempunyai nilai tambah dari pesaing yaitu dengan cara meningkatkan kualitas rasa,

Sehingga dengan adanya sistem informasi dosis efektif personil ini dapat mempermudah dalam hal penelusuran dosis radiasi yang diterima setiap pekerja radiasi di

Fokus penelitian kedua iklan, teks dikaji dengan menggunakan analisis wacana model Sara Mills yang lebih mengarah kepada wacana feminisme, yakni bagaimana