• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoelh dari lapangan/objek penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 5 ANALISIS HASIL PENELITIAN. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoelh dari lapangan/objek penelitian"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

56 5.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoelh dari lapangan/objek penelitian yang Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah yang merupakan salah satu di antara 14 Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi Kalimanta Tengah dapat diuraikan sebagai berikut :

5.1.1. Letak Geografis

Kabupaten Katingan berdasarkan Undang-Undang No. 27 tahun 1959 yang merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Propinsi Kalimantan Tengah dengan posisinya sebagai berikut :

Letak : 11100,18 – 11300,46 Bujur Timur. 0023,46 – 3032,54 Lintang Selatan.

Batas : Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Barat : Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa

: Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Kapuas dan Kota P. Raya : Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Ktawaringi Timur. Luas : 17780 Km2.

(2)

5.1.2. Tofografi

Secara umum keadaan Kabupataen Katingan ini bervariasi, sebagian besar merupakan daerah dataran rendah yang meliputi bagian selatan sempai tengah memanjang dari timur ke barat. Sedangkan bagian utara merupakan dataran tinggi yang berbukit-bukit dengan jenis tanah yang didominasi oleh jenis tanah podsolik merah kuning. Daerah ini pula dicirikan oleh adanya sungai-sungai besar dan kecil. Sungai-sungai tersebut merupakan saran atransportasi yang paling dominan bagi warga Desa dan Kecamatan di daerah ini.

Sungai digunakan sebagai sarana perhubungan dikarenakan letak Kota Kecamatan dengan desa-desanya sebagian besar berada di pinggir sungai. Karena banyak menggunakan transport lewat sungai maka komunikasi lintas Kecamatan dan Desa sangat tergantung dengan keadaan alam disekitarnya.

5.1.3. Luas Wilayah, jarak tempuh dan jumlah Desa menurut Kecamatan 5.1.3.1.Luas Wilayah dan Jarak Tempuh Menurut Kecamatan

Kabupaten Katingan memiliki luas Daerah yang besar yaitu 17800 (Km2) dengan jarak tempuhnya adalah 1939 Km2. Diantara Kecamatan terlihat bahwa Kecamatan Medawi yang mempunyai jarak tempuh paling luas yaitu 237 Km2, kemudian disusul oleh Kecamatan Katingan Hulu dengan jarak tempuh seluas 235 Km2, sementara luas daerah yang paling besar adalah Kecamatan Sanaman Matikei yaitu 3030 Km2, dan disusul oleh Kecamatan Kamipang dan Kecamatan Katingan

(3)

Hulu yang masing-masing 2793 Km2 dan 2604 Km2. Data tersebut terlihat pada tabel 5.1 berikut ini :

TABEL : 5.1. Luas Kecamatan dan Jarak tempuh di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003

No Nama Kecamatan Luas Daerah

(Km2) Jarak Tempuh (Km2) 1 Katingan Hulu 2604 235 2 Marikit 2178 197 3 Sanaman Mantikei 3030 189 4 Katingan Tengah 1089 167 5 Pulan Malan 805 143

6 Tewang Sangalan Garing 568 145

7 Katingan Hilir 663 125 8 Tasik Piawan 804 136 9 Kamipang 2793 148 10 Katingan Kuala 1440 217 11 Mendawai 1826 237 Jumlah 17800 1939

Sumber : BPS Kab. Kattingan 2001

Dari tabel 5.1 di atas terlihat bahwa Kecamatan yang mempunyai luas Daerahnya kecil adalah Kecamatan Tewang Sangalan Garing Yaitu seluas 568 Km2, dengan jarak tempuh selus 145 Km2, kemudian disusul oleh Kecamatan Katingan Hilir dan Kecamatan Tasik Piawan yang masing-masing luasnya adalah 663 Km2 dan 804 Km2 serta jarak tempuhnya adalah 125 Km2 dan 136 Km2.

(4)

5.1.3.2.Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan

Adapun jumlah Desa/Kelurahan yang berstatus Pemerintah menurut Kecamatan di Kabupaten Katingan ini adalah sebanyak 150 yaitu terdiri dari 143 Desa dan 7 Kelurahan. Untuk lebih jelasnya jumlah Desa/Kelurahan tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2 di bawah ini :

TABEL : 5.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kab. Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003

No Nama Kecamatan Luas Daerah

(Km2) Jarak Tempuh (Km2) 1 Katingan Hulu 33 1 2 Marikit 18 0 3 Sanaman Mantikei 19 0 4 Katingan Tengah 14 1 5 Pulan Malan 14 0

6 Tewang Sangalan Garing 8 1

7 Katingan Hilir 6 2 8 Tasik Piawan 8 0 9 Kamipang 9 0 10 Katingan Kuala 7 0 11 Mendawai 10 2 Jumlah 143 7

Sumber : BPS Kab. Katingan 2001

Dari tabel 5.2. di atas terlihat bahwa Kecamatan yang mempunyai Desa terbanyak adalah Kecamatan Katingan Hulu yaitu 33 Desa dan 1 Kelurahan. Kemudian disusul oleh Kecamatan Sanaman Matikei dan Kecamatan Marikit yaitu masing-masing 19 dan 18 Desa namun tidak ada Kelurahannya. Selanjutnya

(5)

Kecamatan yang mempunyai jumlah Desa terkecil adalah kecamatan Katingan Hilir sebanyak 6 desa dan Kecamatan Mendawai sebanyak 7 Desa.

5.1.4. Kepadatan Penduduk

Berdasarkan haisl Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk Kabupaten Katingan telah mencapai 23951 yang terdiri dari laki-laki sebanyak 12576 dan Perempuan sebanyak 11375. Untuk lebih rincinya kepadatan Penduduk Kabupaten Katingan dengan Ratio jenis kelamin menurut Kecamatan dapat dilihat dalam tabel 5.3. berikut ini :

TABEL 5.3 : Jumlah Penduduk dan Ratio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan di Kab. Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Katingan Hulu 4772 4694 9466

2 Marikit 2828 2663 5491

3 Sanaman Mantikei 6465 5931 12396

4 Katingan Tengah 9643 8472 19115

5 Pulan Malan 3214 3203 6417

6 Tewang Sangalan Garing 4475 4180 8655

7 Katingan Hilir 8817 8191 17008

8 Tasik Piawan 3111 2861 5972

9 Kamipang 3360 3161 6521

10 Katingan Kuala 4014 3152 7166

11 Mendawai 12576 11375 23951

(6)

Dari tabel 5.3. diatas terlihat bahwa kecamatan yang mempunyai kepadatan penduduk yang banyak adalah : Pertama, Kecamatan Katingan Tengah sebanyak 18115 jiwa atau 76% dari total penduduk Kabupaten, yang terdiri dari laki-laki 9643 orang atau 41% dari 23951 jiwa, dan perempuan 8472 orang atau 35%. Kedua, Kecamatan Katingan Hilir sebanyak 17008 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 8817 orang dan perempuan sebanyak 8191 orang. Kemudian disusul oleh Kecamatan Sanaman Mantikei dan Kecamatan Katingan Hulu yang masing-masing sebanyak 12396 jiwa dengan laki-laki 6465 orang, perempukan 5931 orang dan 9466 jiwa dengan laki-laki sebanyak 4772 orang, perempuan sebanyak 4694 orang. Kemudian jumlah penduduk yang sedikit adalah kecamatan Marikit sebanyak 5491 jiwa dengan laki-laki sebanyak 2828 orang dan perempuan sebanyak 2663 orang. Kecamatan Tasik Piawan sebanyak 5972 jiwa dengan laki-laki sebanyak 3111 orang dan perempuan sebanyak 2861 orang.

5.2. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil survei di lapangan diperoleh data responden mengenai tingkat umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah pelatihan dan lama bertugas/masa kerja Kepala Desa yang dapat dijadikan masukan bagi beberapa variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Data responden ini diperoleh dari data primer yang dapat dideskripsikan sebagai berikut :

(7)

5.2.1. Jumlah responden berdasarkan umur

Kepala Desa sebagai pejabat pemerintahan Desa di Wilayah Kabupaten Katingan yang berumur 27 s/d 60 tahun ke atas dirincikan dalam tabel 5.4. berikut ini:

Tabel 5.4. : Jumlah Responden berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003

Kelompok Umur (tahun)

No Kecamatan < 30 30-35 36-40 > 40 Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Katingan Hulu Marikit Senaman Mantikei Katingan Tengah Pulau Malan Twg. Sngalang Garing Katingan Hikir Tasik Piawan Kamipang Mendawai Katingan Kuala 1 - - - - - - 1 - - - 2 - - 1 - - - 1 - - - - 1 1 2 3 4 - - 1 2 2 7 5 4 4 3 - 4 2 3 2 4 10 6 5 7 6 4 4 4 4 4 6 Jumlah 2 4 16 38 60

Dilihat dari tabel diatas menurut Kecamatannya bahwa rata yang menjabat sebagai Kepala Desa di Kabupaten Katingan adalah mereka yang berumur 40 tahun keatas. Artinya Kepala Desa/Kelurahan di Kabupaten Katingan didominasi oleh orang yang sudah lanjut usia yaitu 38 orang atau 63,3% dari 60 Kades di 11 Kecamatan. Sementara dari mereka yang tergolong berumur muda hanya sebanyak 22 orang atau 37% dari 60 Kades di 11 Kecamatan Kabupaten Katingan.

(8)

5.2.2. Jumlah Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Melihat dari jumlah responden berdasarkan jenis kelaminnya ternyata jauh dari kesimbangan. Dari jumlah responden (Kades) yaitu 60 orang hanya ada satu orang yang berjenis kelamin perempuan atau 0,02% saja dari keseluruhan responden yang ada. Data selengkapnya tentang jumlah responden menurut jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel 5.5 berikut ini :

Tabel 5.5 : Jumlah Responden menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003

Jenis kelamin

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Katingan Hulu Marikit Senaman Mantikei Katingan Tengah Pulau Malan Twg. Sngalang Garing Katingan Hikir Tasik Piawan Kamipang Mendawai Katingan Kuala 9 6 5 7 6 4 4 4 4 4 6 1 - - - - - - - - - - 10 6 5 7 6 4 4 4 4 4 6 Jumlah 59 1 60

Dari tabel 5.5 diatas terlihat bahwa yang menjadi Kades di Kabupaten Katingan menurut Kecamatan di dominasi oleh jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 50 orang dari 60 responden atau 98%. Sementara yang perempuan hanyak sebanyak 1 orang atau 2% dari total responden.

(9)

5.2.3. Jumlah responden berdasarkan pendidikan

Berdasarkan hasil survei di lapangan terdapat data responden mengenai tingkat pendidikan yang bervariasi yaitu dari tingkat SD sampai ke tingkat Perguruan Tinggi. Rincian data tingkat pendidikan responden (Kades) tersebut dapat dilihat pada tabel 5.6 sebagai berikut :

Tabel 5.6 : Jumlah responden berdasarkan pendidikan di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003.

Tingkat pendidikan

No Kecamatan SD SLTP SLTA PT Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Katingan Hulu Marikit Senaman Mantikei Katingan Tengah Pulau Malan Twg. Sngalang Garing Katingan Hikir Tasik Piawan Kamipang Mendawai Katingan Kuala 3 2 - - 1 - 1 - - - 2 1 3 1 1 2 1 1 2 2 - 2 6 - 4 5 2 2 2 1 2 4 2 - - - - - 2 1 1 - - 1 10 5 5 6 5 5 5 4 4 4 7 Jumlah 9 16 30 5 60

Dari data pada tabel 5.6 diatas ternyata bahwa jumlah responden yang berpendidikan PT adalah sebanyak 5 orang dari 60 responden atau 8,33%, dan yang berpendidikan SLTA adalah sebanyak 30 orang dari 60 responden atau 51,7%, sementara yang berpendidikan SLTP dan SD/sederajat masing-masing 16 orang atau 27% dan 9 orang atau 15%. Jadi para Kades di Kabupaten Katingan menurut kecamatannya adalah sebagian besar berpendidikan SLTA.

(10)

5.2.4. Jumlah responden berdasarkan Masa Kerja/jabatan

Dilihat dari masa kerja Kades di Kabupaten Katingan ini sangat bervariasi, muai dari 3 tahun kebawah sampai kepada 16 tahun keatas. Masa kerja responden menurut Kecamatan tempat ia bekerja terdapat datanya seperti pada tabel 5.7 berikut ini :

Tabel 5.7 : Jumlah responden berdasarkan masa kerja Kades di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003.

Masa Kerja (tahun)

No Kecamatan < 5 5-10 11-15 16 Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Katingan Hulu Marikit Senaman Mantikei Katingan Tengah Pulau Malan Twg. Sngalang Garing Katingan Hikir Tasik Piawan Kamipang Mendawai Katingan Kuala 3 2 1 2 - 1 - 1 - 3 2 4 4 2 5 5 2 3 1 1 - 3 1 - 2 - - 2 1 2 2 1 - 1 - - - 1 - - 1 - - 1 9 6 5 7 6 5 4 5 3 4 6 Jumlah 15 30 11 4 60

Dilihat dari tabel 5.7 diatas ternyata bahwa jumlah Kades yang mempunyai masa kerja < 5 tahun adalah sebanyak 15 orang dari total 60 responden atau 25% dan jumlah responden yang bekerja selama 5 sampai 10 tahun adalah sebesar 30 orang atau 50%, juga yang bekerja selama 11 sampai 15 tahun adalah 11 orang atau 18,33% serta yang bekerja diatas 15 tahun hanya 4 orang atau 7% saja.

(11)

5.2.5. Jumlah Responden berdasarkan Pelatihan

Dilihat dari jumlah responden (Kades) yang pernah mengikuti pelatihan untuk keperluan kepemerintahan desanya ternyata sangat bervariasi. Jumlah pelatihan yang diikuti oleh Kepala Desa dari masing-masing Kecamatan tidak merata dan ini akan berpengaruh terhadap kinerja para Kades. Pelatihan yang pernah diikuti menunjukkan frekuensi yang berbeda sebagai dapat dilihat dalam tabel 5.8 dibawah ini. Responden yang banyak mengikuti Pelatihan hanya di Kecamatan Katingan Hulu yaitu 5 orang yang pernah sampai 5 kali pelatihan dan 5 orang juga yang pernah mengikuti pelatihan diatas 5 kali. Sedangkan Kecamatan lainnya hanya kecamatan Sanaman Matikei dan Kecamatan Katingan Kuala yang bisa mencapai diatas 5 kali pelatihan yaitu masing-masing 4 responden.

Tabel 5.8 : Jumlah responden dan jenis pelatihan yang pernah diikuti di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003.

Jenis pelatihan

No Kecamatan < 5 5-10 > 10 responden Jumlah % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Katingan Hulu Marikit Senaman Mantikei Katingan Tengah Pulau Malan Twg. Sngalang Garing Katingan Hikir Tasik Piawan Kamipang Mendawai Katingan Kuala 5 5 1 5 3 4 4 2 2 2 2 5 1 4 2 3 - - 2 2 2 4 - - - - - - - - - - - 10 6 5 7 6 4 4 4 4 4 6 17 10 8,33 11,8 10 7 7 7 7 7 10 Jumlah 35 25 - 60 100

(12)

Dari tabel 5.8 diatas terlihat bahwa data jumlah Pelatihan yang pernah diikuti oleh responden dibawah 5 kali adalah sebanyak 35 orang atau 58,33% dari jumlah responden. Selanjutnya yang pernah mengikuti pelatihan 5 sampai 10 kali adalah sebanyak 25 orang atau 42% dari 60 responden, sedangkan diatas 10 kali tidak ada. Data ini menunjukkan bahwa tingkat pelatihan yang diikuti oleh Kades kurang memadai.

5.3. Deskripsi Penelitian

Setelah melakukan penelitian di Kabupaten Katingan 41 hari kerja dari tanggal 2 Juli s/d 11 Agustus 2003 telah diperoleh data primer dan data sekunder yang diperlukan sebagai informasi yang akurat dan faktual tentang variabel-variabel penelitian yaitu kinerja Kades, pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal dan Budaya Kerja.

5.3.1. Variabel kinerja Kepala Desa (Y)

Berdasarkan definisi operasional bahwa yang disebut dengan kinerja (prestasi kerja) adalah rata-rata hasil kerja yang dicapai oleh Kades selama satu tahun terakhir yaitu Juni 2001 s/d Mei 2002 dibandingkan dengan perkiraan harapan pemerintah Desa. Berdasarkan data lapangan yang diperoleh peneliti, maka prestasi kerja (kinerja) Kepala Desa dapat diklasifikasikan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Katingan menjadi 5 kategori yaitu : sangat memuaskan, memuaskan, cukup memuaskan, kurang memuaskan, sangat kurang memuaskan seperti yang dirincikan pada tabel berikut ini :

(13)

Tabel 5.9 : Klasifikasi kinerja Kepala Desa di Kab. Katingan Propinsi Kalimatnan Tengah tahun 2003.

Kategori No Indikator SM M CM KM SKM Jumlah 1 Kepemimpinan - 36 24 - - 60 2 Tanggung jawab - 41 19 - - 60 3 Kesetiaan - 35 25 - - 60 4 Ketaatan - 22 36 2 - 60 5 Kejujuran - 37 21 2 - 60 6 Inisiatif/prakarsa - 34 25 1 - 60 7 Kersajasama 1 15 37 7 - 60

Ketentuan : < 50 % = Sangat Memuaskan; 30 – 40 % = Memuaskan;

20 – 30 % = Cukup Memuaskan;

10 – 20 % = Kurang Memuaskan 0 – 10 % = Sangat Kurang

Memuaskan

Dari tabel 5.9 diatas terlihat bahwa kepemimpinan seorang kades adalah 40% cukup memuaskan, 60% memuaskan dan sangat memuaskan tidak ada. Tanggung jawab seorang kades adalah 68,33% memuaskan, 32% cukup memuaskan dan sangat memuaskan, kurang memuaskan, sangat kurang memuaskan semua ada. Kesetiaan memuaskan 58,33% dan cukup memuaskan 42%, sangat memuaskan tidak ada, kurang memuaskan tidak ada, dan sangat kurang memuaskan tidak ada. Ketaatan adalah 37% memuaskan, 60% cukup memuaskan, sangat memuaskan tidak ada, dan kurang memuaskan 3,33%, sangat kurang memuaskan tidak ada. Kejujuran adalah 62% memuaskan, 35% cukup memuaskan, 3,33% kurang memuaskan, sedangkan sangat memuaskan dan sangat kurang memuaskan tidak ada. Inisiatif adalah 57% memuaskan, 42 cukup memuaskan, 2% kurang memuaskan, sedangkan yang sangat memuaskan dan sangat kurang memuaskan tidak ada. Kerja sama adalah 2% sangat

(14)

memuaskan, 25% memuaskan, 62% cukup memuaskan, 12% kurang memuaskan, dan yang sangat kurang memuaskan tidak ada.

5.3.2. Variabel Tingkat Pendidikan (X1)

Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mulai dari tingkat SD, SMP/SLTP, SMA/SLTA, Diploma dan S1. dalam definisi operasional tingkat pendidikan yang pernah ditempuh oleh responden berdasarkan standar formal yang telah ditetapkan oleh pemerintah adalah SD/sederajat, SLTP/sederajat, SLTA/sederajat, Diploma/sederajat dan Sarjana (S1).

Menurut hasil penelitian dilapangan ternyata bahwa data responden yang berpendidikan setingkat SD, SLTP, SLTA, Diploma dan S1 cukup bervariasi, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut ini :

Tabel 5.10 : Jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003.

Tingkat pendidikan Frekuensi Persentase

SD 11 18,33

SLTP 14 23,33

SLTA 31 51,67

Perguruan Tinggi 4 6,67

Jumlah 60 100,00

Dari tabel 5.10 diketahui bahwa responden penelitian yang berpendidikan SD/sederajat berjumlah 11 orang atau 18,33% dari 60% responden yang ada; yang berpendidikan SLTP sejumlah 14 orang atau 23,33% dari jumlah responden yang ada; yang berpendidikan SLTA sejumlah 31 orang atau 51,67% dari 60 responden;

(15)

dan yang berpendidikan PT berjumlah 4 orang atau 6,67% dari 60 responden penelitian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, mayoritas responden adalah mereka yang berpendidikan SLTA dan disusul oleh mereka yang berpendidikan SLTP dari total responden.

5.3.3. Variabel Pelatihan (X2)

Tabel 5.11 : Nilai jawaban responden terhadap pelatihan di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003

No Batas Kelas Kategori Frekuensi %

1 3,2 – 4,0 Sangat memuaskan 12 20,0

2 2,4 – < 3,2 Memuaskan 34 56,7

3 1,6 – < 2,4 Cukup memuaskan 10 16,7

4 0,8 – < 1,6 Kurang memuaskan 4 6,7

5 0 – < 0,8 Sangat kurang memuaskan - -

Jumlah 60 100

Dari tabel 5.11 diatas diketahui bahwa tanggapan responden penelitian yang terbanyak adalah kategori memuaskan yaitu sebanyak 34 orang atau 56,% dari jumlah responden yang ada. Peringkat kedua adalah ketegori sangat memuaskan yaitu 12 orang atau 20% dari 60 responden. Dan 10 orang yang menilai cukup memuaskan atau 16,7% dari total responden yang ada, selanjutnya hanya 4 orang yang menganggap kurang memuaskan atau 6,7% dari total responden penelitian.

(16)

5.3.4. Variabel Motivasi (X3)

Tabel 5.12 : Nilai jawaban responden terhadap variabel motivasi di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003

No Batas Kelas Kategori Frekuensi %

1 3,2 – 4,0 Sangat memuaskan 8 13,3

2 2,4 – < 3,2 Memuaskan 30 50,0

3 1,6 – < 2,4 Cukup memuaskan 19 31,7

4 0,8 – < 1,6 Kurang memuaskan 3 5,0

5 0 – < 0,8 Sangat kurang memuaskan - -

Jumlah 60 100

Dari tabel 5.12 diatas menunjukkan bahwa tanggapan terhadap variabel motivasi sebanyak 30 orang pada kategori memuaskan atau 50% dari total responden penelitian, sebanyak 19 orang pada kategori cukup memuaskan atau 31,7% dari total responden penelitian, dan selanjutnya kategori sangat memuaskan sebanyak 8 orang atau 13,3% dari total responden penelitian dan pada kategori kurang memuaskan hanya 3 orang atau 5% dari 60 responden penelitian.

5.3.5. Variabel Pengalaman Kerja (X4)

Tabel 5.13 : Nilai jawaban responden terhadap variabel pengalaman kerja di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003

No Batas Kelas Kategori Frekuensi %

1 3,2 – 4,0 Sangat memuaskan 7 11,7

2 2,4 – < 3,2 Memuaskan 32 53,3

3 1,6 – < 2,4 Cukup memuaskan 18 30,0

4 0,8 – < 1,6 Kurang memuaskan 3 5,0

5 0 – < 0,8 Sangat kurang memuaskan - -

(17)

Dari tabel 5.13 diatas ternyata frekuensi penilai responden pada variabel pengalaman kerja adalah 32 orang menganggap memuaskan atau 53% dari total responden penelitian, 18 orang menanggap cukup memuaskan atau 30% dari total responden penelitian, 7 orang yang menanggap sangat memuaskan atau 12% dari total responden penelitian dan hanya 3 orang yang menganggap kurang memuaskan atau 5% dari total responden penelitian, sedangkan pada karegori sangat kurang memuaskan tidak ada.

5.3.6. Variabel Sikap Loyal (X5)

Tabel 5.14 : Nilai jawaban responden terhadap variabel sikap loyal di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003.

No Batas Kelas Kategori Frekuensi %

1 3,2 – 4,0 Sangat memuaskan 6 10,0

2 2,4 – < 3,2 Memuaskan 36 60,0

3 1,6 – < 2,4 Cukup memuaskan 16 26,7

4 0,8 – < 1,6 Kurang memuaskan 2 3,3

5 0 – < 0,8 Sangat kurang memuaskan - -

Jumlah 60 100

Dari tabel 5.14 diatas terlihat bahwa tanggapan terhadap variabel sikap loyal bervariasi yaitu 36 orang yang menganggap memuaskan atau 60% dari total responden penelitian, 16 orang yang menganggap cukup memuaskan atau 27% dari total responden penelitian, 6 orang mengatakan sangat memuaskan atau 10% dari total responden penelitian, dan hanya 2 orang yang menganggap kurang memuaskan, sedangkan yang menganggap sangat kurang memuaskan tidak ada.

(18)

5.3.7. Variabel Budaya Kerja (X6)

Tabel 5.15 : Nilai jawaban responden terhadap variabel budaya kerja di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003.

No Batas Kelas Kategori Frekuensi %

1 3,2 – 4,0 Sangat memuaskan 1 1,7

2 2,4 – < 3,2 Memuaskan 22 36,7

3 1,6 – < 2,4 Cukup memuaskan 23 38,3

4 0,8 – < 1,6 Kurang memuaskan 13 21,7

5 0 – < 0,8 Sangat kurang memuaskan 1 1,7

Jumlah 60 100

Dari tabel 5.15 diatas menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel budaya kerja adalah 23 orang yang menganggap cukup memuaskan atau 38% dari total responden penelitian, 22 orang yang menganggap memuaskan atau 37% dari total responden penelitian, 13 orang yang menganggap kurang memuaskan atau 22% dari total responden penelitian, sedangkan kategori sangat memuaskan dan sangat kurang memuaskan masing-masing adalah 1 orang atau 2% dari total responden penelitian.

5.4. Uji Syarat Regresi

Berdasarkan pengujian statistik, model persamaan regresi yang diajukan sudah memenuhi syarat, ini terbukti dengan eratnya hubungan variabel bebas dengan variabel tidak bebasnya yang ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien korelasi (Multiple R = 0,924). Agar model persamaan tersebut dapat diterima, harus memenuhi syarat antara lain Multikolinearitas, Heteroskedastisitas dan Autokorelasi.

(19)

5.4.1. Uji Multikollinearitas

Salah satu asumsi model regresi linear klasik ialah tidak adanya multikoliniearitas antara sesama variabel bebas yang ada dalam model. Indikator untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah dari nilai VIF (Variance

Influence Factor)(Slomun 2002 : 36).

Jika nilai VIF berada pada nilai 1-5, maka variabel dinyatakan tidak terkena multikolinearitas. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel mempunyai nilai antara 1-5, sehingga variabel-variabel penelitian, bebas multikolinearitas (lampiran V).

5.4.2. Uji Heterokedastisitas

Untuk menentukan ada atau tidaknya gejala heterokedastisitas dilakukan pengujian dengan metode Spearman Rank Correlation yaitu mengkorelasikan variabel-variabel bebas dengan Residual. Penggunaan metode ini variabel-variabel bebas dan residual terlebih dahulu di rangking sesuai dengan urutan yang meningkat. Kriteria pengujiannya, apabila (P) Sig < 0,05 berarti ada gejala heterokedastisitas dan sebaliknya apabilai nilai (P) Sig > 0,05 maka tidak ada gejala heterokestisitas. Hasil perhitungan korelasi Rank Spearman dimaksud dapat diliihat pada tabel 5.16 dibawah ini :

(20)

Tabel 5.16 : Ringkatan hasil Uji Heterokedastisitas

No Variabel r Spearman Sig Keterangan

1 Pendidikan 0,407 0,001 < 0,05 Terjadi

Heterokedastisitas 2 Pelatihan 0,056 0,664 < 0,05 Homokeastisitas 3 Motivasi -0,122 0,352 < 0,05 Homokeastisitas 4 Pengalaman Kerja 0,134 0,307 < 0,05 Homokeastisitas 5 Sikap Loyal 0,154 0,240 < 0,05 Homokeastisitas 6 Budaya Kerja 0,233 0,073 < 0,05 Homokeastisitas

Dari tabel 5.16 diatas menunjukkan bahwa semua variabel kecuali variabel pendidikan menunjukkan bahwa nilai kritiknya sebesar 0,05 untuk dua sisi, dan ternyata nilai r dari semua variabel lebih kecil dari nilai kritisnya. Mengingat nilai r kritis untuk semua variabel bebas lbeih kecil dari nilai kritisnya (r < nilai kritis), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda ini tidak mengandung gejala Heteroskedastik.

5.5. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji kebenaran Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini digunakan model analisis linier berganda melalui uji serentak (Uji-F) untuk hipotesis pertama dan uji parsial (Uji-t) untuk hipotesis kedua serta uji beda dua rata-rata untuk hipotesis ketiga.

5.5.1. Pengujian Hipotesis Pertama

Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal kerja dan budaya kerja terhadap kinerja kepala Desa dalam melaksanakan tugas kepemerintahan Desanya dilakukan uji serentak (Uji-F).

(21)

berdasarkan hasil perhitungan analisis kuantitatif dengan bantuan komputer melalui program SPSS 10.01 dapat dilihat dalam tabel 5.17 berikut ini :

Tabel 5.17 : Ringkasan hasil regresi linear berganda pengaruh faktor-faktor pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal dan budaya kerja terhadap kinerja

No Variabel-variabel Koefisien Regresi

1 2 3 4 5 6 X1 (Pendidikan) X2 (Pelatihan) X3 (Motivasi) X4 (Pengalaman Kerja) X5 (Sikap Loyal Kerja) X6 (Budaya Kerja) 4,233 0,193 0,189 0,181 0,144 0,122 R Square = 0,858 Ajusted R Square = 0,838 Multiple R = 0,924 F Ratio = 51,802 Probabilitas = 0,000 Konstanta = -4,953

Berdasarkan tabel 5.17 diatas dapatlah dibuat persamaan regresinya sebagai berikut :

Dari persamaan tersebut diatas, bahwa koefisien regresi linier dari ke enam variabel bertanda positif yang berarti variabel-variabel bebasnya mempunyai hubungan pengaruh yang searah dengan variabel tidak bebas. Jadi jika tingkat pendidikan (x1), pelatihan (x2), motivasi (x3), pengalaman kerj (x4), sikap loyal kerja (x5), dan buidaya kerja (x6) meningkatkan akan berpengaruh terhadap prestasi kerja (kinerja) Kepala Desa.

(22)

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis pertama, yaitu tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal kerja dan budaya kerja berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja kepala Desa, maka digunakan Uji-F pada level of significant (α) = 0,05. Menurut tabel 5.17 diatas diketahui besar Fhitung = 51,802, dengan probabilitas = 0,000 < α = 0,05 yang berarti bahwa tingkat pendidikan, pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal dan budaya kerja berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja kepala Desa, sehingga hipotesis pertama ini dapat diterima.

Untuk mengetahui besarnya kemampuan variabel-variabel bebas secara serentak dalam menerangkan variasi variabel tidak bebasnya dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi R2. Pada tabel 5.17 menunjukkan besarnya nilai R2 = 0,858 atau 85,8%, artinya model regresi linier berganda ini secara bersama-sama variabel bebas mampu menerangkan variasi variabel tidak bebasnya sebesar 85,8%, dan sisanya 14,2% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.

5.5.2. Pengujian Hipotesis Kedua

Untuk membuktikan hipotesis kedua yang menyatakan variabel motivasi (x3) mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja kepala Desa dilakukan melalui Uji-t, yaitu untuk menguji besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas (x1, x2, x3, x4, x5, x6) terhadap variabel tidak bebas (Y). pengujian hipotesis kedua

(23)

ini dilakukan dengan membandingkan antara α dan P pada tingkat significant untuk tes dua sisi 5% (0,05). Hasil analisis statistiknya terlihat dalam tabel 5.18 berikut ini : Tabel 5.18 : Analisis regresi linear berganda pengaruh tingkat pendidikan,

pelatihan, motivasi, pengalaman kerja, sikap loyal dan budaya kerja secara partial terhadap kinerja Kades

Variabel Koefisien Regresi Koefisien Beta Prob

X1 4,233 0,345 0,000 X2 0,193 0,342 0,000 X3 0,189 0,366 0,000 X4 0,181 0,341 0,000 X5 0,144 0,235 0,003 X6 0,122 0,224 0,000

Dari tabel 5.18 diatas ternyata keenam variabel bebas yaitu x1, x2, x3, x4, x5, x6, semuanya mempunyai nilai P < α, yang berarti variabel-variabel bebas tersebut pada tarap signifikan 5% mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Kades di Kabupaten Katingan. Dari nilai α dari masing-masing variabel ternyata motivasi (x3) memiliki niai terbesar yaitu α = 0,05 dengan nilai probabilitas 0,000 yang berarti hipotesis kedua yang menyatakan motivasi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kinerja kepala Desa diterima.

5.5.2.1. Pengaruh tingkat pendidikan (x1) terhadap kinerja kepala Desa (Y)

Dari tabel 5.18 diketahui besarnya koefisien regresi tingkat pendidikan adalah 4,233, yang menunjukkan adanya pengaruh positif atau searah dengan prestasi kerja para Kepala Desa. Berdasarkan nilai α sebesar = 0,05 lebih besar dari P = 0,000, yang

(24)

berarti pengaruh antara tingkat pendidikan (x1) dengan kinerja Kades (Y) cukup signifikan.

5.5.2.2. Pengaruh Pelatihan (x2) terhadap kinerja Kades (Y)

Dari tabel 5.18 menunjukkan nilai koefisien regresi pelatihan (x2) sebesar 0,193 yang berarti adanya hubungan yang searah dengan kinerja (Y), sehingga jika nilai variabel pelatihan ditingkatkan maka kinerja Kades akan meningkat. Dengan nilai α sebesar 0,05 lebih besar dari P = 0,000, ini menunjukkan bahwa pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Kades di Kabupaten Katingan.

5.5.2.3. Pengaruh Motivasi (x3) terhadap kinerja Kades (Y)

Mengacu pada tabel 5.18 koefisien regresi motivasi (x3) menunjukkan angka positif sebesar 0,189 yang berarti menunjukkan pengaruh yang searah dengan variabel kinerja (Y). Artinya bila variabel motivasi ditingkatkan, maka prestasi kerja Kades akan meningkat pula. Besarnya α dari faktor motivasi sebesar 0,05 lebih besar dari nilai P sebesar 0,000, ini berarti bahwa variabel motivasi memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja Kades di Kabupaten Katingan.

5.5.2.4. Pengaruh pengalaman kerja (x4) terhadap kinerja (Y)

Dari tabel 5.18 terlihat koefisien regresi variabel pengalaman kerja (x4) menunjukkan angka koefisien regresi sebesar 0,181 atau 18,1% yang berarti bahwa

(25)

ada pengaruh yang positif terhadap variabel kinerja (Y). Artinya bila variabel pengalaman kerja dinaikkan sebesar 1% maka kinerja Kades akan naik pula sebesar 18,1%. Besarnya nilai α = 0,05 > P = 0,000 yang berarti bahwa pengaruh antara pengalaman kerja (x4) dengan variabel kinerja (Y) adalah signifikan.

5.5.2.5. Pengaruh sikap loyal terhadap kinerja (Y)

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang terlihat pada tabel 5.18 diatas diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel sikap loyal adalah sebesar 0,144 yang berarti ada hubungan yang positif terhadap variabel kinerja. Artinya bila variabel sikap loyal dinaikkan atau dikurang, maka variabel kinerja juga akan naik atau berkurang.

Berdasarkan nilai α = 0,05 lebih besar dari nilai P = 0,003 yang berarti pengaruh antara sikap loyal dengan kinerja adalah cukup signifikan.

5.5.2.6. Pengaruh budaya kerja terhadap kinerja (Y)

Dari hasil uji statistik yang terlihat dalam tabel 5.18 diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel budaya kerja adalah sebesar 0,122 atau 12,2%, yang berarti bahwa terjadi pengaruh yang positif antara variabel budaya kerja (x6) dengan variabel kinerja (Y). Artinya bila variabel budaya kerja bertambah atau berkurang, maka variabel kinerja Kades juga akan bertambah atau berkurang.

(26)

Dari hasil uji statistik t menunjukkan nilai α = 0,05 lebih besar dari nilai P = 0,000, ini menunjukkan bahwa budaya kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja Kades di Kabupaten Katingan Propinsi Kalimantan Tengah.

5.5.3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Uji kesamaan dua rata-rata ini untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan prestasi kerja (kinerja) antara Kades yang berpendidikan SLTP kebawah dengan Kades yang berpendidikan diatas SLTP di Kabupaten Katingan.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Uji-t, diperoleh hasil uji kesamaan dua rata-rata seperti terlihat dalam tabel 5.19 berikut ini :

Tabel 5.19 : Hasil perhitungan kinerja antara Kades pendidikan SLTP kebawah dan Kades yang pendidikan diatas SLTP di Kabupaten Katingan tahun 2003

No Pendidikan Rata-rata Prestasi Kerja (kinerja)

1 SLTP kebawah 14,3200

2 Diatas SLTP 16,0571

Beda rata-rata kinerja = -1,7371 Probabilitas = 0,001

Dari tabel 5.19 diatas menunjukkan bahwa rata-rata prestasi kerja (kinerja) Kades yang berpendidikan SLTP kebawah adalah sebesar 14,320, dan kinerja Kades

(27)

yang berpendidikan diatas SLTP sebesar 16,0571 serta hasil beda rata-rata kinerja adalah = -1,7371. Dengan uji dua sisi pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasannya 95% adalah sebesar = 2 dengan probabilitas adalah sebesar 0,001 (P<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang mengatakan ada perbedaan Kinerja antara Kades yang berpendidikan SLTP kebawah dengan Kades yang berpendidikan diatas SLTP terbukti benar.

Gambar

TABEL : 5.1. Luas Kecamatan dan Jarak tempuh di Kabupaten      Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003
TABEL : 5.2. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kab.
TABEL  5.3  :  Jumlah  Penduduk  dan  Ratio  Jenis  Kelamin  Menurut  Kecamatan  di  Kab
Tabel 5.4. :  Jumlah  Responden  berdasarkan  Kelompok  Umur  di  Kabupaten  Katingan Propinsi Kalimantan Tengah tahun 2003
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan membaca petunjuk dan contoh teks yang diberikan melalui Google Meet / WAG, siswa mampu menyajikan hasil pengamatan tentang komponen, tujuan, dan

Komunitas Tombo Ati adalah sebuah per kum pulan yang tidak formal namun cenderung sakral karena di dalamnya terdapat aktivitas keagamaan yang bernuansa Islam seperti wirid dan

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menyatakan bahwa dari enam elemen dari analisis risiko pemakaian alat pelindung diri masker dan sumbat telinga pada pekerja tekstil di

Umumnya batang lunak, berwarna hijau (karena terdapat klorofil), terdapat stomata, sedikit / tidak ada jaringan kayu, ukuran kecil, dan umurnya relatif pendek. Bagian luar

a) Fungsi informatif, yaitu organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Bermakna seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang

produsi dapat menambah faktor produksi lain misal : penambahan mesin dpt menambah penggunaan tenaga kerja..  Hukum pertambahan hasil yg

KETIDAKSETARAAN SOSIAL, GENDER DAN PEMBELAJARAN KEHIDUPAN (Seorang feminist, Review sosiologis tentang kerja, keluarga dan pendidikan).. Karya Miriam

Perlakuan kolkisin juga mempengaruhi fenotip tanaman cabe keriting yang dilihat dari karakter morfologi, seperti tinggi tanaman, diameter batang, ukuran daun dan