• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENARIKAN JAMINAN CUSTOM BOND 1. PENGAJUAN JAMINAN CUSTOM BOND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENARIKAN JAMINAN CUSTOM BOND 1. PENGAJUAN JAMINAN CUSTOM BOND"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user 35 BAB IV PEMBAHASAN

Pengajuan Jaminan Custom Bond adalah fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah untuk meningkatkan kegiatan ekspor non-migas dengan penangguhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas barang dan bahan asal impor yang dipergunakan dalam pembuatan komoditi ekspor berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 615/KMK.01/1997 tentang Pelaksanaan Custom Bond. Pengajuan dan penarikan jaminan Custom Bond merupakan jenis penjaminan yang diberikan oleh Perusahaan Asuransi Penjamin (Surety Company), untuk kepentingan pihak Terjamin (Principal) yang terikat untuk memenuhi suatu kewajiban kepada pihak lain yakni Penerima Jaminan (Obligee) dibawah suatu Perjanjian. Terdapat 3 (tiga) pihak dalam suatu kontrak Bonding khususnya dalam Custom Bond yang berguna untuk pembebasan Bea Masuk, ketiga pihak tersebut beserta kedudukannya yaitu:

1. Importir dan atau prodesen Eksportir yang telah memperoleh pembahasan dari Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC)berkedudukan sebagai Terjamin (PRINCIPAL)

2. Menteri keuangan Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC) yang telah memberikan keputusan pembebasan / penangguhan Bea Masuk atas pungutan negara kepada principal dan menyetujui jaminan Custom Bond, yang mempunyai kedudukan sebagai penerima jaminan (OBLIGE)

3. Perusahaan asuransi penerbit Custom Bond yang menyetujui menjamin produsen eksportir / importer dan menerbitkan Custom Bond. Berkedudukan sebagai SURETY.

Ruang Lingkup Custom Bond itu sendiri merupakan perjanjian antara 3 pihak yang saling terkait yaitu:

1. Pihak pertama disebut sebagai Penjamin (Surety Company) dalam perusahaan asuransi.

(2)

commit to user

2. Pihak kedua disebut sebagai Terjamin (Principal) dalam hal ini adalah perusahaan penerima fasilitas impor dari pemerintah

3. Pihak ketiga disebut sebagai penerima jaminan (Oblige) dalam hal ini adalah Bapeksta keuangan atau Ditjen Bea Cukai.

A. PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENARIKAN JAMINAN CUSTOM BOND

1. PENGAJUAN JAMINAN CUSTOM BOND

Pengajuan jaminan Custom Bond merupakan pengajuan jaminan berupa sertifikat perusahaan yang dibuat oleh perusahaan asuransi yang telah ditunjuk oleh kantor pabean. Prosedur pengajuan jaminan Custom Bond itu sendiri terdiri dari:

a. Principal (Terjamin) datang ke Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta untuk menyerahkan Jaminan Custom Bond asli serta dokumen-dokumen pelengkap lainnya kepada bagian Front Office yang kemudian diserahkan kepada bagian Perbendaharaan di Kantor Pabean.

b. Principal (Terjamin) menunggu selagi dokumen-dokumen pengajuan jaminan di teliti oleh pegawai kantor Pabean.

c. Jika semua dokumen sudah sesuai dengan peraturan Direktorat Jendral Bea dan Cukai Nomor Per-2/BC/2012 maka dokumen tersebut akan diserahkan kepada Principal dan pihak Principal akan mendapatkan Bukti Penerimaan Jaminan (BPJ) dari pihak Kantor Pabean yang dapat digunakan untuk mengeluarkan barang pada kawasan berikat. Jika dokumen belum sesuai maka akan dikembalikan lagi untuk diperbaiki dan dapat diajukan lagi pada hari berikutnya.

(3)

commit to user

2. PROSEDUR PENARIKAN JAMINAN CUSTOM BOND

Prosedur Penarikan Jaminan Custom Bond merupakan penarikan jaminan yang dilakukan oleh Principal untuk menarik jaminan yang telah diserahkan kepada pihak KPPBC. Prosedur penarik Jaminan itu sendiri prosesnya sama dengan Pengajuan jaminan hanya saja yang beda adalah Jaminan yang dibawa yaitu jaminan Custom Bond fotocopy beserta dokumen pendukung, jika sudah diteliti dan sesuai maka Jaminan Custom Bond asli akan dikembalikan kepada Principal.

3. KONFIRMASI CUSTOM BOND

a. Pejabat Bea dan Cukai di Kantor Pabean

1) Melakukan konfirmasi penerbitan jaminan kepada perusahaan asuransi penerbit Custom Bond (Surety) dengan cara sebagai berikut:

a) Lisan:

I. Melakukan konfirmasi secara lisan kepada pegawai tertentu yang telah di percaya oleh perusahaan asuransi itu sendiri dengan menggunakan saluran khusus yang telah ditentukan pihak perusahaan asuransi itu sendiri.

II. Melakukan pencatatan pelaksanaan kegiatan dari hasil konfirmasi pada Tanda terima jaminan sementara lembar ke-1

b) Tertulis:

I. Membuat konsep surat konfirnmasi jaminan kemudian menyerahkan surat tersebut kepada kantor Bea dan Cukai yang kemudian surat tersebut akan di serahkan kepada kepala kantor pabean untuk ditandatangi.

II. Mengirimkan surat konfirmasi jaminan kepada perusahaan asuransi.

(4)

commit to user

III. Menatausahakan surat konfirmasi jaminan sesuai dengan ketentuannya.

IV. Menerima surat jawaban dari Surety (perusahaan asuransi) atas surat konfirmasi jaminan yang telah dikirimkan. V. Melakukan pencatatan hasil konfirmasi pada tanda terima

sementara jaminan lembar ke-1.

2) Dalam hal hasil konfirmasi jika kedapatan yang tidak sesuai maka: a) Jaminan Custom Bond asli dikembalikan kepada Principal

disertai alasan kenapa Custom Bond itu dikembalikan atau b) Menentukan hasil konfirmasi kepada:

I. Pejabat Bea dan Cukai yang mengelola pengajuan keberatan dalam hal jaminan digunakan dalam rangka pengajuan keberatan dan / atau

II. Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pengawasan dilampiri dengan Custom Bond asli dalam hal terdapat indikasi terjadi pelanggaran mengenai ketentuan perundang-undangan.

3) Jika dalam hasil konfirmasi sudah sesuai maka pejabat Bea dan Cukai akan menerbitkan Bukti Penerimaan Jaminan.

Customs Bond diterbitkan oleh Perusahaan Asuransi Penjamin berdasarkan Proforma Pemberitahuan Import Barang (PIB), yang disampaikan oleh produsen Eksportir/ Importir berkenaan dengan adanya realisasi Impor . Customs Bond adalah dokumen sah bagi Produsen Eksportir / Importir untuk memperoleh pengesahan PIB dari Bank Devisa.. Jaminan Custom Bond merupakan jaminan yang digunakan untuk menjamin pungutan negara yang terutang oleh pengguna jasa kepabeanan dalam melaksanakan kegiatan dibidang kepabeanan itu sendiri. Pengguna jasa yang di maksud yaitu beberapa perusahaan asuransi yang sudah ditetapkan menurut keputusan Menteri Keuangan Nomor 461/KMK.05/1997. Setiap perusahaan yang

(5)

commit to user

akan melakukan ekspor maupun impor barang diwajibkan untuk mendapatkan surat ijin masuk atau keluar dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta. Terbitnya jaminan ini diharapkan mampu meringankan beban suatu perusahaan yang akan melakukan ekspor maupun import barang, dengan adanya jaminan ini maka perusahaan hanya perlu melampirkan sertifikat perusahan terlebih dahulu beserta surat-surat sebagai lampiran yang falid.

Fasilitas Bea dan Cukai yang dapat dijamin dengan Customs Bond ada beberapa macam diatarannya : Fasilitas KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor), Ordonansi Bea 23 (OB.23) atau Impor Sementara, Vooruitslag (Ijin Pengeluaran Dahulu), Kawasan Berikat /EPTE, PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan), dan SPKPBM (Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk). Dari berbagai fasilitas tersebut, penulis mengamati Custom Bond Kawasan Berikat.Pengusaha Kawasan Berikat menyerahkan beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam mengajukan pengeluaran barang impor yaitu dengan menyiapkan Custom Bond dan beberapa dokumen penting yang disertakan untuk keluarnya barang.

Kegiatan pengurusan dokumen pengajuan dan penarikan jaminan pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta di urus pada bagian perbendaharaan. Pemrosesan jaminan Custom Bondsemua di proses pada bagian Perbendaharaan. Di KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta pemrosesan dokumen-dokumen jaminan Custom Bond dilakukan dengan cara modern atau dengan cara otomtisasi. Dengan menggunakan cara ini dapat mempermudah KPPBC jika sewaktu-waktu membutuhkan dokumen tersebut. Semua dokumen yang sudah di input dalam komputer secara otomatis juga menjadi arsip tersendiri untuk bagian Perbendaharaan. Semua dokumen-dokumen yang dibutuhkan tinggal dicetak sesuai dengan yang di inginkan menurut perusahaan apa yang mengajukan jaminan Costom Bond yang di ajukan. Dokumen-dokumen yang sudah dilengkapi dengan tanda terima namun dalam pencocokan / mengkroscek dokumen-dokumenya itu masi menggunakan cara manual, sebab dibutuhkan ketelitian untuk pengecekan setiap

(6)

commit to user

nominal-nominal yang tertulis, karena salah sedikitpun nominal yang ditulis / dicantumkan tidak sesuai dengan jumlah jaminan maka dokumen jaminan tersebut akan dikembaliakan kepada pihak perusahaan yang mengajukan jaminan.Tidak hanya nominal yang perlu penelitian khusus, semua dokumen perlu diteliti dengan jelas dari tanggal pengajuan, tanggal jatuh tempo pelunasan jaminan, nama perusahaan yang terjamin serta nama penjamin jaminan, bentuk jaminan, nomor jaminan dalam Custom bond serta nomor BPJ.

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, ada dua pihak yang ada dalam Pembahasan ini, yaitu Principal yang harus memenuhi dokumen/ berkas-berkas yang harus diserahkan kepada KPPBC Surakarta dan Pegawai/Pejabat Bea Cukai yang menerima serta meneliti Dokumen tersebut untuk persetujuan keluarnya Barang Impor.

Hal ini bisa dilihat pada gambar 1 tenteng Principal (Terjamin) menyerahkan jaminan kepada Kantor Pelayanan.

(7)

commit to user Gambar 1

4. PRINCIPAL (TERJAMIN) MENYERAHKAN JAMINAN KEPADA KANTOR PELAYANAN

Bagan 1.1: Prosedur pengajuan dan penarikan jaminan Custom Bond Mulai Mengajuka n Custom Dokumen Custom Bond Menerima dan Lengkap ? Melengkapi atau Memperbaiki Disetuju i Bukti Penerimaan Jaminan Selesai

(8)

commit to user a. Principal (Terjamin)

1) Menyerahkan jaminan Custom Bond asli beserta PIB (Pemberitahuan Impor Barang) dan disertai dokumen-dokumen pelengkap lainnya yang telah disahkan oleh bank devisa dan kemudian semua dokumen yang sudah lengkap di serahkan kepadabagian Front Office di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta

2) Setelah Dokumen jaminan diserahkan ke pegawai Bea dan Cukai yang ada di Front Office maka pegawai bagian Front Office akan menyerahkan jaminan beserta dokumen-dokumen pelengkap ke bagian Perbendaharaan.

3) Salah satu pegawai di bagian perbendaharaan setelah menerima dokumen dari Front Office akan menginput data yang berkaitan dengan jaminan kedalam computer. Data yang dimasukkan berupa Tanggal penerimaan Dokumen, Nama Perusahaan yang akan mengajuakn jaminan, nama perusahaan asuransi yang bekerjasama dengan Principal (Terjamin), jumlah pungutan negara yang harus dibayar, serta tanggal jatuh tempo pembayaran Bea Masuk, setelah terisi semua maka pegawai akan mencetak Bukti Penerimaan Jaminan (BPJ) dengan 3 (tiga) rangkap/ lembar. Lembar ke-1 diserahkan untuk Principal (Pengusaha), lembar ke-2 digunakan untuk bukti pengeluaran barang pada kawasan berikat dan lembar ke-3 diberikan kepada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pebean B Surakarta atau untuk pejabat bead an cukai.

4) Setelah itu, Pegawai Bea dan Cukai menerima dokumen yang berkenaan berkas-berkas yang harus dilampirkan yaitu Surat Izin Kepala Kantor Pabean, Custom Bond asli, Identitas Principal (Perusahaan), Identitas Surety Company (Perusahaan Asuransi)

(9)

commit to user

untuk diteliti lebih lanjut apakah dokumen-dokumen pelengkap untuk mengajukan jaminan tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Nomor Per- 2/ BC/ 2012 atau belum, peraturan tersebut mengenai kawasan berikat.

5) Apabila dalam penelitian dokumen terdapat kesalahan maka semua dokumen akan di kembalikan ke Principal agar dapat diperbaiki lagi, sebab jika ada kesalahan dalam hal sepele dapat merugikan kedua belah pihak, contohnya tanggal jatuh tempo atau nominal selisih satu rupiahpun maka semua harus diulang dari awal lagi, namun jika semua sudah sesuai dengan ketentuan Peraturan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Nomor Per-2/BC/2012 tentang kawasan berikat maka dokumen akan di serahkan kepada Principal beserat Bukti Penerimaan Jaminan (BPJ) dengan disertai tanda tangan Kepala Seksi Perbendaharaan.

b. Pejabat Bea dan Cukai di Kantor Pabean

1) Meneliti identitas Principal atau surat kuasa dalam hal Principal diwakili.

2) Menerima dokumen jaminan asli Custom Bond yang diserahkan oleh Pricipal dan dokumen sumber terkait sebagai dasar diserahkannya jaminan.

3) Meneliti:

a) Surety yang menerbitkan Custom Bond sesuai dengan daftar perusahaan asuransi umum yang dapat memasarkan produk Custom Bond berdasarkan keputusan Menteri. Peraturan yang mendasari Perusahaan yang disetujui untuk membuat fasilitas impor tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 461/KMK.05/1997.

(10)

commit to user

b) Format Custom Bond yang diserahkan sama dengan format yang telah ditetapkan oleh Menteri.

c) Isi Custom Bond meliputi kebenaran pengisian format jaminan sesuai dengan dokumen sumber terkait. Dalam jaminan Custom Bond itu sendiri berisi jumlah pungutan negara yang sesuai dengan barang impor yang ditangguhkan pembayarannya, sedangkan tanggal masuknya jaminan harus sama dengan tanggal jatuh tempo dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak diserahkannya jaminan beserta dokumen-dokumen pelengkapnya ke Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta. Setelah lengkap maka akan mendapatkan ijin dari Kepala kantor pabean mengenai pengeluaran barang import.

d) Jumlah Custom Bond yang diterima paling sedikit sesuai dengan jumlah pungutan negara yang terutang atau jumlah pungutan tertentu yang diatur dalam peraturan kepabeanan yang mensyaratkan penyerahan jaminan itu sendiri harus sesuain dengan dokumen-dokumen yang terkait. Apabila jumlah pungutan negara ada 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) maka principal juga harus menyediakan dokumen terkait jaminan sesuai dengan jumlah banyaknya jaminan yang diajukan.

e) Jangka waktu Custom Bond itu sendiri mengacu pada sumber dokumen terkait sebagai dasar diserahkannya jaminan. Waktu yang di anjurkan untuk menangguhkan pembayaran pungutan negara ini adalah 30 (tiga puluh) hari sesuai dengan apa yang tertulis dalam isi Costom Bond itu sendiri dan ditambah hari penangguhan 30 (tiga puluh) hari lagi sesuai PIB (Pemberitahuan Impor Barang) sesuai dengan peraturan

(11)

commit to user

perundang-undangan, jadi 60 (Enam puluh) hari tersebut merupakan batasan pembayana Bea Masuk bagi perusahaan yang telah mendapatkan fasilitas impor dari Kantor Bea Cukai itu sendiri.

4) Menerbitkan TTPJ (Tanda Terima Penerima Jaminan) sementara, menandatangi dan memintakan tanda tangan serta nomor kontak dari Principal yang menyerahkan Custom Bond asli. Tanda terima sementara mempunyai 2 rangkap/lembar, lembar ke-2 Principaldiserahkan ke Principal.

5) Penerimaan tanda terima sementara jaminan lembar ke-2 dari Principal dalam hasil konfirmasi penerbitan Jaminan yang telah diterima oleh Kantor Pabean.

6) Mengembalikan jaminan Custom Bond asli atau memberitahukan penelitian lebih lanjut oleh unit pengawas kepada Principal dalam hal hasil konfirmasi penerbitan jaminan sudah sesuai atau belum, kemudian jika sudah sesuia maka pejabat Bea dan Cukai menerbitkan BPJ (Bukti Penerima Jaminan) setelah kantor Bea dan Cukai menerbitkan BPJ maka pegawai Bea dan Cukai menandatangani dan memintakan tanda tanggan kepada Principalyang kemudian Principal menyerahkan Custom Bond ke pihak KPPBC jika konfirmasi penerbitan jaminan tersebut sudai sesuai dan memenuhi syarat.

7) Membukukan Bukti Penerimaan Jaminan ke daftar jaminan yang berada di Kantor Bea dan Cukai. Dengan menyerahkan jaminan Costum Bond tersebut maka dokumen atau berkas dapat di gandakan untuk pengarsipan di kantor Pabean, setelah digandakan maka pegawai Bea dan Cukai melampirkan Lembar Penelitian Jaminan dengan konsep sesuai / tidak sesuai pada hal yang dilakukan penelitian, yaitu antara lain terdapat Nama perusahaan yang dijaminkan, Kantor tujuan,

(12)

commit to user

Nomor dan tanggal persetujuan Subkontrak, berapa banyak nilai jaminan, tanggal jatuh tempo jaminan, Lembaga penerbit jaminan, Nomor dan tanggal jaminan, tanggal jaminan dan jangka waktu jaminan.

Dari hasil Wawancara dengan Bapak Fajar Patriawan selaku staff Perbendaharaan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta tentang ketentuan dalam Jaminan Custom Bond, “Jumlah yang dijamin sebesar nilai pungutan Negara yang terhutang dari barang atau bahan yang mendapatkan fasilitas impor, sudah mendapatkan izin Kepala Kantor Pabean untuk mendapatkan Tanda Terima Jaminan, dan Periode Jaminan sama dengan periode pembebasan bea masuk serta mendapatkan surat Konfirmasi dari Kantor Bea dan Cukai.”

(13)

commit to user SELESAI

5. PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN BERIKAT KE PERUSAHAAN INDUSTRI / TEMPAT LAIN DALAM DAERAH PABEAN (TLDD) MULAI Mengajuka n Perjanjian Subkontrak Menerima dan Lengka p? Melengkapi atau Disetuj ui Surat Tanda Terima Jaminan Persetujua n keluar Membubuhkan cap “SELESAI KELUAR”

(14)

commit to user

Bagan 1.2 : Prosedur Pengeluaran Barang dari Kawasan Berikat ke TLDDP

Penjelasan alur untuk mendapatkan persetujuan pengeluaran barang impor yaitu sebagai berikut:

a. Pengusaha Kawasan Berikat, PDKB, atau kuasanya mengajukan permohonan persetujuan subkontrak kepada Kepala Kantor Pabean yang mengawasi Kawasan Berikat dan dilampir dengan persyaratan sebagai berikut:

1) Fotocopy izin usaha perusahaan industry atau badan usaha ditempat lain dalam daerah pabean yang akan menerima pekerjaan subkontrak 2) Perjanjian Subkontrak

b. Dalam hal permohonan sebagaimana butir 1 disetujui, maka kepala kantor Pabean yang mengawasi kawasan berikat menerbitkan surat persetujuan kontrak.

c. Pengusaha Kawasana Berikat, PDKB atau kuasanya melakukan penghitungan Bea Masuk dan PDRI untuk dijaminkan dalam rangka subkontrak dan menyerahkan jaminan yang dimaksud kepada bendahara penerimaan atau pejabat bea dan Cukai yang ditunjuk. Penghitungan Pajak dalam rangka Impor telah dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/ PMK.04/ 2011 tentang Kawasan Berikat.

d. Bendahara penerimaan atau Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk melakukan penelitian terhadap jaminan sebagaimana butir 3, apabila sesuai memberikan Surat Tanda Terima Jaminan kepada Pegusaha Kawasan Berikat , PDKB atau kuasanya dan menyimpan Surat Tanda Terima Jaminan dimaksud untuk ditatausahakan.

e. Pengusaha Kawasan Berikat, PDKB atau kuasanya yang akan mengeluarkan barang dan/ atau bahan dalam rangka pekerjaan subkontrak ke perusahaan industri/ badan usaha di tempat lain dalam daerah pabean menyerahkan dokumen pemberitahuan pengeluaran barang dari Tempat Penimbunan Berikat dengan jaminan yang telah diisi secara lengkap dan

(15)

commit to user

benar kepada Pejabat Bea dan Cukai di Kawasan Berikat dengan dilampiri:

1) Surat Persetujuan subkontrak;

2) Dokumen pelengkap Pabean, antara lain :Copy Bill of Lading (B/L), Packing List, dan Invoice.

3) Perjanjian subkontrak; dan

4) Surat Tanda Terima Jaminan dari bendahara penerimaan atau Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuknya.

f. Pejabat Bea dan Cukai di Kawasan Berikat menerima dan memberi nomor pendaftaran, tanggal dan stempel jabatan pada dokumen pemberitahuan dimaksud butir 1 kemudian menunjuk Petugas Bea dan Cukai agar dilakukan pemeriksaan fisik berdasarkan manajemen resiko.

g. Petugas Bea dan Cukai di Kawasan Berikat melakukan pemeriksaan fisik berdasarkan manajemen resiko dan pengawasan stuffing serta mencatat hasil pemeriksaan pada dokumen pemberitahuan dimaksud butir 1 dan selanjutnya menyerahkan kembali dokumen yang dimaksud kepada pejabat Bea dan Cukai yang mengawasi Kawasan Berikat.

h. Pejabat Bea dan Cukai yang mengawasi Kawasan Berikat meneliti hasil pemeriksaan, memberikan persetujuan keluar pada dokumen pemberitahuan dimaksud butir 1, kemudian menyerahkan dokumen pemberitahuan tersebut kepada Pengusaha Kawasan Berikat, PDKB atau keuasanya, untuk pengekuaran barang.

i. Petugas Bea dan Cukai di pintu Kawasan Berikat mencocokkan terhadap peti kemas/ kemasan atau sarana pengangkut. Selanjutnya membubuhkan cap “SELESAI KELUAR” dan mencantumkan nama, tanda tangan, tanggal, dan jam pengeluaran pada dokumen pemberitahuan tersebut untuk perusahaan industry/ badan usaha di tempat lain dalam daerah pabean penerima pekerjaan subkontrak sekaligus sebagai dokumen pelindung pengangkutan.

(16)

commit to user

j. Pejabat Bea dan Cukai yang mengawasi kawasan berikat menyimpan fotocopyan dokumen pemberitahuan seperti yang dimaksud pada butir 1 untuk dipergunakan kembali pada waktu pemasukan barang hasil pekerjaan subkontrak ke kawasan berikat dan menyerahkan berkas dokumen pemberitahuan tersebut kepada Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB untuk diarsipkan.

Hasil Wawancara dengan Bapak Fajar Patriawan selaku pegawai di bagian Perbendaharaan Kantor Bea dan Cukai Surakarta tentang menaruh Jaminan, dalam pengeluaran barang, apabila barang yang ada di Tempat Penimbunan Berikat tidak segera dikeluarkan maka sanksinya adalah Jaminan tidak dapat diberikan, dicairkan dimasukkan dalam rekening Kas Negara dan Perusahaan juga harus membayar denda administrasi sebesar 100 % (seratus persen) sesuai besarnya Bea masuk yang dibayar.”

6. DOKUMEN PELENGKAP PABEAN

Dokumen Pelengkap Pabean adalah dokumen penyertaan dalam PIB (Pemberitahuan Impor Barang) dan dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut :

a. Copy Bill of Lading (B/L)

 MenurutCapt. R. P. Suyono(2003:309), “Bill of Lading (B/L) adalah dokumen pengangkutan barang yang didalamnya memuat informasi lengkap mengenai nama pengirim, nama kapal, data muatan, pelabuhan muat, dan consignee (penerima/ pemesan), jumlah B/L yang harus ditandatangani”.

 MenurutAmir M. S.(2003:172),“Tanda terima barang yang dikeluarkan oleh maskapai pelayaran barang-barang yang

(17)

commit to user

akan dimuat ke atas kapal tertentu, atau untuk barang-barang yang telah dimuat di atas kapal tertentu”.

b. Packing List

Adalah dokumen ekspor yang memuat daftar informasi mengenai impor yang akan dikirim ke importir (buyer) di Luar Negeri.

c. Invoice

Adalah dokumen ekspor/ impor yang mengenai nilai barang yang akan diekspor/ impor.

7. JANGKAWAKTUJAMINANDANWAKTUPEKERJAANSUBKONT RAK

a. Jangka Waktu untuk Jaminan Custom Bond

Jangka waktu jaminan adalah penangguhan waktu yang diberikan oleh Kantor Bea dan Cukai kepada pengusaha importir yang digunakan untuk membayar pungutan negara dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Jangka waktu jaminan itu sendiri adalah 30 (tiga puluh) hari sebagai penangguhan pembayaran pungutan negara yang terdiri dari Bea Masuk dan pajak dalam rangka impor, selain itu dokumen yang diserahkan adalah dokumen pemberitahuan Impor barang dengan jangka waktu 30 (tiga puluh) hari. Jadi total waktu yang dimiliki perusahaan untuk membayar pungutan negara adalah 60 (enam puluh) hari. Dalam jangka waktu tersebut perusahaan diharuskan sudah melunasi biaya yang ditangguhkan untuk pembayaran pungutan negara sesuai dengan jumlah yang tertera pada Custom Bond, jika pungutan negara tersebut belum terbayarkan maka perusahaan akan mendapat sangsi dari pihak kantor pabean yang sangsinya barang impor tersebut masi ditahan di tempat penimbunan barang dan belum bisa di bongkar.

(18)

commit to user b. Waktu Pekerjan Subkontrak

Subkontrak merupakan kerjasama suatu perusahaan dengan perusahaan lain atau penyerahan sebagai order (pesanan) kepada perusahaan lain dalam perjanjian kontrak dikarenakan adanya kendala teknis seperti masih terbatasnya kapasitas produksi perusahaan yang memberikan sub kontrak sedangkan permintaan melebihi kapasitas produksi perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan dikawasan berikat berhak meneriman subkontrak dari perusahaan manapun baik diperusahaan kawasan berikat maupun perusahaan didalam maupun yang berada diluar daerah pabean, akan tetapi prosedur dan perlakuan dari kedua tempat ini berbeda satu sama lain. Perbedaan yang mendasar dari keduanya adalah penyerahan jaminan oleh Perusahaan Fasilitas Kawasan Berikat (PDKB) yang melakukan subkontrak jika kontrak yang diberikan perusahaan berasad dari Tempat Lain di Dalam Daerah Pabean (TLDDP) atau perusahaan yang tidak mendapatkan fasilitas kawasan berikat. Hal ini terjadi karena terhadap barang yang akan disubkontrakkan ke TLDDP yang tidak mendapat fasilitas kawasan berikat masi terutang Bea Masuk, PPN, PPh dan Pungutan Lainnya yang belum dibayar wajib dilunasi.

Dengan berlakunya sistem self assesment,perusahaan pada kawasan berikat yang mengikat kontrak perusahaan lain di TLDDP menghitung sendiri besarnya Bea Masuk, PPN, PPNBM dan PPh yang seharusnya dibayar sebagai dasar pembayaran jaminan ke Bank Devisa Persepsi yang telah ditunjuk Menteri Keuangan dan melakukan pembayaran sesuai dengan perhitungannya. PDKB cukup melampirkan bukti setor (surat setor Pabean, Cukai dan Pajak) yang telah di validasi Bank tempat bayar sebagai bukti bahwa jaminan telah diselesaikan pembayarannya. Untuk pengurusan dokumen perijinan subkontrak PDKB ke TLDDP ke Kantor Pabean tidak dipungut biaya apapun, jika PDKB merasa ada pelanggaran prosedur, PDKB dapat mengajukan pengaduan keseluruh pengaduan

(19)

commit to user

yang telah disediakan di seluruh Kantor Pabean di seluruh Indonesia atau melalui website www.beacukai.go.id.

Permohonan Subkontrak dari PDKB ke TLDDP pada umumnya hanya berlaku untuk kontrak yang masa berlakunya kurang dari 60 (enam puluh) hari, jika masa kontraknya melebihi 60 hari maka surat permohonan harus disertai alasan yang jelas.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/ PMK.04/ 2011,”Pengolahan sebagian Kegiatan Pengolahan yang bukan merupakan kegiatan proses produksinya kepada Pengusaha Kawasan Berikat atau PDKB di tempat lain dalam daerah pabean yang disebut juga Pekerjaan Subkontrak.Pelaksanaan pekerjaan subkontrak paling lama jangka waktunya 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan subkontrak sampai dengan barang hasil subkontrak dimasukkan kembali ke Kawasan Berikat.”

(20)

commit to user

8. PENARIKAN JAMINAN DARI PRINCIPAL (TERJAMIN) KEPADA KANTOR PABEAN

Bagan 1.3 : Prosedur Penarikan Jaminan Custom Bond dari kantor Pabean a. Principal (Terjamin)

1) Menyerahkan jaminan Custom Bond fotocoy beserta dokumen pendukung lainnya kepada Pegawai Bea dan Cukai di front Office

Mulai PenyerahanFotoco py Custom Bond Dokumen Custom Bond Menerima dan Lengkap ? Melengkapi atau Memperbaiki Disetujui Bukti Pembayaran dari bank Selesai

(21)

commit to user

2) Pegawai Bea dan Cukai di bagian Front Office akan menyerahkan berkas tersebut kepada Bagian Perbendaharaan.

3) Setelah diterima maka Pegawai yang berada dibagian perbendaharaan akan menginput data penarikan jaminan pada computer

4) Selesai di input pada computer maka pegawai bea dan cukai akan melampirkan dokumen Tanda Terima Pengembalian Jaminan serta Custom Bond kemudian diserahkan kepada pegawai Bea dan Cukai yang bertugas untuk meneliti dokumen tersebut sudah sesuai atau belum dengan jumlah Pungutan Negara yang harus dibayar.

5) Apabila dari penelitian tersebut sudah sesuai maka dokumen tersebut akan diserahkan kepada Principal (Perusahaan) dengan melampirkan LPJ (Lembar Penelitian Jaminan) beserta Custom Bond asli. Jika semua berkas sudah sesuai dengan pungutan Negara yang harus dibayar maka tugas Pegawai Bea dan Cukai mengembalikan semua Dokumen serta Custom Bond asli kepada Principal karena Principal telah menyelesaikan urusan mengenai pembayaran pungutan Negara kepada Bank Devisa, jika belum sesuai maka akan dikembalikan kepada Principal agar dapat dibenarkan terlebih dahulu kemudian menyerahkannya lagi kepada kantor Bea dan Cukai.

B. Diskripsi Lokasi

1. PERANAN BEA CUKAI DALAM PELAYANAN JAMINAN

Kantor Pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta adalah salah satu kantor yang mempunyai Tugas dan Kewajiban untuk melayani dan Mengawasi Perusahaan yang akan melakukan ekspor maupun impor barang yang berada di wilayah Se-Ekskarisidenen Surakarta yang meliputi daerah Solo, Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali. Semua perusahaan yang telah mendapatkan izin dari Kawasan Berikat dan melakukan

(22)

commit to user

proses ekspor maupun impor diwajibkan untuk melaporkan dan memberitahukan kepada kantor Bea dan Cukai Surakarta, dengan melaporkan semua aktifitas ekspor atau impor maka perusahaan akan mendapat fasilitas dari Kantor Bea Cukai yaitu dapat melancarkan aktifitas bisnis dan melindungi perusahaan tersebut dari hal-hal yang bisa merugikan perusahaan. Fasilitas impor atau ekspor yang dilayani oleh Pihak Obligee adalah Fasilitas KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor), Ordonansi Bea 23 (OB.23) atau Impor Sementara, Vooruitslag (Ijin Pengeluaran Dahulu), Kawasan Berikat /EPTE, PPJK (Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan), dan SPKPBM (Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea Masuk). Untuk Fasilitas lain yaitu bidang Cukai adalah Penerimaan, penatausahaan, penyimpanan, pengurusan permintaan dan pengembalian Pita Cukai untuk Rokok dan Pita Cukai untuk minuman yang mengandung etil alkohol yang disediakan bagian seksi Perbendaharaan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta.

Hasil Wawancara dengan Bapak Fajar Patriawan selaku pegawai di bagian Perbendaharaan Kantor Bea dan Cukai Surakarta tentang fungsi Jaminan, “Jaminan berguna untuk mengcover agar Perusahaan tidak lari dari dari pembayaran Bea Masuk, Pajak Penghasilan (PPh) dan lain-lain yang belum dibayar atau masih terhutang. Maka dari itu, barang yang akan keluar harus mengajukan jaminan Custom Bond untuk penagguhan pembayaran bea masuk.”

2. TUGAS PERUSAHAAN ASURANSI PENERBIT CUSTOM BOND (SURETY)

a. Menjawab konfirmasi penerbitan jaminan secara lisan kepada Pejabat Bea dan Cukai dari kantor Pabean yaitu salah satu pegawai yang telah ditunjuk secara khusus untuk menerima konfirmasi penerbitan jaminan yang telah ditentukan.

b. Menerima Surat konfirmasi jaminan dari Kantor Pabean, setelah surat konfirmasi diterima perusahaan asuransi (Surety) maka Surety akan mengirimkan surat jawaban mengenai konfirmasi jaminan

(23)

commit to user

kepada Kantor Pabean dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya surat konfirmasi Jaminan.

c. Dalam hal Custom Bond, jaminan ini digunakan dalam rangka pengajuan keberatan, dengan cara surat jawaban konfirmasi Jaminan dari Surety dikirim kepada KPPBC dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari sejak tanggal diterimanya surat Konfirmasi jaminan. Setelah mendapatkan Bukti Penerimaan Jaminan dan tanda terima jaminan, maka Principal harus membuat surat izin Persetujuan Subkontrak agar barang yang ditimbun di tempat penimbunan barang bisa keluar, sebab jika tidak membuat surat izin maka barang akan ditahan di tempat penimbunan barang karena dianggap barang illegal. Syarat-syarat yang harus di siapkan oleh Principal sebagai berikut:

a. Surat Permohonan persetujuan subkontrak kurang dari 60 (enam puluh) hari ke TLDDP (Tempat Lain Dalam Daerah Pabean).

b. Surat perjanjian kontrak kerja yang telah ditandatangani kedua belah pihak diatas materai. Kedua perusahaan yang mengadakan perjanjian pekerjaan Subkontrak tersebut.

c. Surat Penetapan sebagai PDKB (Pengusaha Dalam Kawasan Berikat) dari Menteri Keuangan yang masih berlaku.

d. Perhitungan Besarnya Bea Masuk, PPN (Pajak Perhitungan Nasional) , PPh (Pajak Penghasilan), PPNBM (Pajak Perhitungan Barang Mewah), yang harus dibayar sebagai dasar perhitungan Jaminan. Sesuai barang, merk, jumlah, dan jenis barang dengan ketentuan pajak yang telah ditetapkan.

e. Konversi Bahan Baku terhadap barang jadi. Konversi adalah bahan baku yang perhitungannya harus sesuai dengan beratnya dari hasil produksi dari perhitungan berat tersebut. Misal berat barang adalah satu ton akan menjadi 500 buah setelah diproduksi.

(24)

commit to user

f. Flow Chart/ Alur Produksi Perusahaan. Perusahaan harus memberikan bagan atau gambar dengan alur produksi yang sesuai ketentuan sebuah Perusahaan.

3. MANFAAT DAN FASILITAS IMPOR YANG DIJAMIN CUSTOM BOND

a. Manfaat Custom Bond

Custom Bond merupakan suatu jaminan alternative dari bank Garansi yang merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam memperoleh fasilitas impor dari pemerintah. Adapun fasilitas impor dapat berupa pembebasan atau penangguhan pajak-pajak Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, PPN dan Sanksi Administrasi (denda)

b. Fasilitas Impor yang Dijamin Oleh Custom Bond.

1) Pungutan Negara untuk impor barang yang ada kaitannya dengan fasilitas Bapeksta (Badan Pelayanan Kemudahan Ekspor dan Pengolahan Data) keuangan.

2) Pungutan negara untuk barang yang diimpor sementara.

3) Pungutan negara untuk impor barang yang diberikan ijin pengeluaran lebih dahulu dengan penangguhan Bea Masuk dan pungutan impor lainnya.

4) Pungutan negara yang kurang dibayar sebagai akibat penetapan oleh pejabat bea cukai mengenai tariff dan/ atau nilai pabean yang diajukan keberatan.

5) Sanksi administrasi berupa denda yang ditetapkan oleh pejabat bea cukai yang diajukan keberatan.

6) Pungutan negara atas pengeluaran barang dari KABER (Kawasan Berikat) maupun EPTE ( Entrepot Produksi Untuk Tujuan Ekspor)yaitu berupa subkontrak.

Referensi

Dokumen terkait

prinsip mudharabah , adalah deposito karena deposito merupakan produk dari perbankan konvensional yang identik dengan bunga sedangkan bunga merupakan. sesuatu yang dilarang

Depdiknas, Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan ( Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan).. manajemen sarana dan

Mengalami proses pertumbuhan - Bertumbuh menjadi dewasa - Membuka dan mengadakan Menyebutkan aspek-aspek - Tugas Pribadi - Uraian bebas - Tuliskan ciri-ciri umum 2 x 45 -

Mengatasi pergumulan tersebut maka timbul gagasan dan pemikiran baru untuk menyiapkan dan memberdayakan tenaga pelayanan yang dimulai dari Aras Jemaat sebagai

Putusan tersebut boleh diikuti oleh hakim yang sependapat dengan yurisprudensi tersebut mengenai perkara yang serupa, tidak terdapat peraturan yang mewajibkan hakim lain

Pemikiran dan metode yang digunakan dalam melihat hukum keluarga dan sistem kewarisan dapat dilakukan dengan pendekatan interdisipliner, sehingga pandangan ini

P.O Bluestar adalah salah satu perusahaan penyedia bus pariwisata di Kota Salatiga, Jawa Tengah Indoensia. P.O Bluestar merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada

Dengan mahasiswa belajar melalui lembaran kerja dengan mengambil materi pelajaran dari buku sumber maka dengan demikian cara pembelajaran, akan berubah dari pembelajaran yang