• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengembangan, GOR, Olahraga, Debes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata Kunci: Pengembangan, GOR, Olahraga, Debes"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Perkembangan olahraga makin pesat dan makin banyak diminati oleh kaula muda. Keahlian para atlet pun perlu ditempa mulai dari tingkat lokal sehingga nantinya dapat terpilih mewakili nasional. Kabupaten Tabanan merupakan salah satu kota yang dinilai dapat melahirkan atlet baru. Peningkatan keahlian dan kemampuan atlet-atlet untuk berprestasi lebih baik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah penyediaan fasilitas baik dari segi gedung maupun alat penunjang kegiatan olahraga. Salah satu fasilitas olahraga yang tidak memenuhi standar dan dinilai tidak mampu memenuhi kebutuhan aktivitas olahraga baik latihan maupun pertandingan tingkat kabupaten yaitu Gelanggang Olahraga Debes Tabanan. GOR Debes Tabanan berlokasi di Jalan Mawar, Gerokgak, Tabanan. Gelanggang ini merupakan gelanggang olahraga yang sering digunakan untuk pertandingan di tingkat Kabupaten Tabanan. Lokasi lapangan ini terletak dekat dengan pusat kota dan jalan utama By Pass Ir. Soekarno. Lokasi ini merupakan lokasi yang strategis sehingga langkah yang dipilih adalah Pengembangan GOR Debes Tabanan. Pengembangan GOR Debes Tabanan ini bertujuan untuk menjadikan GOR ini lebih baik dari segi fasilitas, kualitas dan kapasitas. Pengembangan GOR Debes Tabanan ini akan mengembangkan fasilitas berupa Gedung Olahraga dan lapangan olahraga outdoor berupa lapangan basket, voli, tenis dan lapangan futsal semi-outdoor sedangkan fasilitas lapangan sepak bola akan dikembangkan di lokasi lain dengan pertimbangan luas site eksisting yang ada. Gedung Olahraga ini nantinya akan dapat digunakan sebagai tempat untuk kejuaraan tingkat provinsi seperti Porseni Provinsi Bali dan Pekan Olahraga Provinsi Bali maupun kejuaraan Nasional seperti Pekan Olahraga Nasional.

(2)

ABSTRACT

Sports development are growing rapidly and much anticipated by youths. Athletes are need to be given pressure from the local tier thus later be elected at national level. Tabanan regency is one of the cities that convinced of being able to birth new athletes. Athlete’s skill and competency improvement to score better are influenced by several factors. One of many is the facilities availability both from the aspect of buildings or supporting equipment. Debes Sports Arena is one of those that hasn't been able to fulfill the standard nor activities involved. It is located at Mawar street, Gerokgak, Tabanan. This Sports Arena is often used for regency level competition. This arena is located near the downtown and main road of By. Pass Soekarno. This strategic location supports further developments of Debes Sports Arena. The purpose of the development is to make Debes Sports Arena preferably from the aspects of facilities, qualities, and capacities. Sport hall and outdoor facilities including basket, volley, and tennis court along with semi-outdoor futsal field will be developed, while a soccer field will be developed at other location with further consideration. This sports hall will later be used for provincial championships such as PORSENI Bali and Bali Regional Sports Week as well as National championships such as National Sports Week.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Pengembangan Gelanggang Olahraga Debes Tabanan ini tepat pada waktunya.

Laporan Tugas Akhir ini tersusun berkat bimbingan, petunjuk, informasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak tersebut, diantaranya:

1. Ibu Prof. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Universitas Udayana

2. Bapak Ir. Nengah Keddy Setiada, MT. selaku Pembimbing Akademik

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Samsul Alam Paturusi, MSP selaku Dosen Koordinator Seminar Tugas Akhir

4. Bapak Ir. I Nyoman Surata, MT. selaku Dosen Koordinator Studio Tugas Akhir 5. Bapak Ir. I Wayan Gomudha, MT selaku Dosen Pembimbing I

6. Bapak Ir. I Gusti Bagus Budjana, MT selaku Dosen Pembimbing II

7. Seluruh Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Udayana yang telah memberikan pengetahuan dan arahan selama perkuliahan

8. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moril, semangat dan doa 9. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyusunan

Laporan Tugas akhir ini namun tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat dimanfaatkan dengan sebagaimana mestinya.

Denpasar, 26 Mei 2017

Penulis, Penulis

Elvina Karina Yudha

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii Daftar Gambar ... vi Daftar Tabel ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan ... 3

1.4. Metode Penelitian ... 3

1.4.1. Metode Pengumpulan Data ... 3

1.4.2. Metode Analisis Data ... 4

1.5. Sistematika Pembahasan ... 5

BAB II STUDI KARAKTERISTIK, POTENSI DAN PERMASALAHAN GOR DEBES TABANAN ... 7

2.1. Tinjauan Kegiatan Keolahragaan di Kabupaten Tabanan ... 7

2.1.1. Cabang Olahraga di Kabupaten Tabanan ... 7

2.1.2. Perkembangan Cabang Olahraga yang Dipertandingkan di Kabupaten Tabanan ... 7

2.1.3. Kejuaraan di Kabupaten Tabanan ... 8

2.2. Kondisi Eksisting GOR Debes Tabanan ... 9

2.2.1. Kondisi Non-Fisik GOR Debes Tabanan ... 9

2.2.2. Kondisi Fisik GOR Debes Tabanan ... 10

(5)

2.3.1. Potensi GOR Debes Tabanan ... 18

2.3.2. Permasalahan GOR Debes Tabanan ... 19

2.4. Kesimpulan Studi Karakteristik, Potensi dan Permasalahan GOR Debes Tabanan ... 23

BAB III PEMAHAMAN TERHADAP PROYEK PENGEMBANGAN GOR DEBES TABANAN ... 25

3.1. Pemahaman Pengembangan GOR Debes Tabanan ... 25

3.1.1. Pemahaman tentang Pengembangan ... 25

3.1.2. Pemahaman tentang Gelanggang Olahraga ... 26

3.1.3. Fungsi Gelanggang Olahraga ... 27

3.1.4. Klasifikasi Gelanggang Olahraga ... 27

3.2. Persyaratan Umum Gelanggang Olahraga (GOR) ... 29

3.2.1. Fasilitas Utama ... 29 3.2.2. Fasilitas Penunjang ... 43 3.2.3. Kompartemenisasi Penonton ... 46 3.2.4. Sirkulasi Penunjang ... 46 3.2.5. Tata Cahaya ... 47 3.2.6. Tata Warna ... 48 3.2.7. Tata Udara ... 49 3.2.8. Tata Suara ... 49 3.2.9. Komponen Bangunan ... 49

3.2.10. Bahan dan Struktur ... 54

3.3. Struktur Bentang Lebar ... 56

3.4.. Studi Banding terhadap Bangunan Sejenis ... 60

3.4.1. GOR Purna Krida Kerobokan ... 60

3.4.2. GOR Lila Bhuana Denpasar ... 65

3.4.3. GOR Mengwi Badung ... 69

3.4.4. Gelanggang Olahraga Bung Karno ... 74

3.4.5. Kesimpulan Studi Bangunan Sejenis ... 78

3.5. Spesifikasi Proyek Pengembangan GOR Debes Tabanan ... 78

3.5.1. Tujuan Pengembangan GOR Debes Tabanan ... 78

(6)

3.5.3. Fungsi ... 79

3.5.4. Jenis Aktivitas dan Fasilitas Terkait ... 80

3.5.5. Sistem Pengelolaan ... 80

BAB IV TEMA DAN PEMROGRAMAN ... 82

4.1. Tema Perancangan ... 82 4.1.1. Pendekatan Tema ... 82 4.1.2. Penentuan Tema ... 83 4.1.3. Penerapan Tema ... 83 4.2. Pemrograman Ruang ... 84 4.2.1. Program Fungsional ... 84 4.2.2. Program Performansi ... 92 4.2.3. Program Arsitektural ... 97 4.3. Pemrograman Tapak ... 104 4.3.1. Analisa Tapak ... 104 4.3.2. Sintesis Tapak ... 113

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN GOR DEBES TABANAN ... 116

5.1. Konsep Perencanaan Tapak ... 116

5.1.1. Konsep Entrance ... 116

5.1.2. Konsep Peruntukkan ... 119

5.1.3. Konsep Sirkulasi ... 120

5.1.4. Konsep Parkir ... 122

5.1.5. Konsep Tata Ruang Luar ... 124

5.1.6. Konsep Pola dan Komposisi Massa ... 125

5.1.7. Konsep Orientasi ... 126

5.1.8. Konsep Titik Tangkap Tapak ... 128

5.2. Konsep Perancangan Bangunan ... 129

5.2.1. Konsep Entrance Bangunan ... 129

5.2.2. Konsep Zoning Bangunan ... 130

5.2.3. Konsep Sirkulasi Bangunan ... 131

5.2.4. Konsep Bentuk dan Tampilan Bangunan ... 133

(7)

5.2.6. Konsep Struktur Bangunan ... 139 5.2.7. Konsep Utilitas Bangunan ... 140 DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir ... 6

Gambar 2.1 Peta Pulau Bali ... 11

Gambar 2.2 Peta Infrastruktur Kab. Tabanan ... 11

Gambar 2.3 Peta Situasi GOR Debes Tabanan ... 11

Gambar 2.4 Batas Utara GOR Debes Tabanan ... 12

Gambar 2.5 Batas Barat GOR Debes Tabanan ... 12

Gambar 2.6 Batas Selatan GOR Debes Tabanan ... 12

Gambar 2.7 Kondisi Dinding dan Ruang Dalam Gedung Olahraga ... 13

Gambar 2.8 Kondisi Tribun dan Tangga Gedung Olahraga ... 13

Gambar 2.9 Kondisi lapangan basket (kiri) dan lapangan voli (kanan) ... 14

Gambar 2.10 Penataan Massa Bangunan GOR Debes Tabanan ... 15

Gambar 2.11 Penggunaan struktur rangka baja pada atap gedung olahraga Debes Tabanan 15 Gambar 2.12 Skema Penyaluran Air Bersih GOR Debes Tabanan ... 16

Gambar 2.13 Skema Penyaluran Air Kotor GOR Debes Tabanan ... 16

Gambar 2.14 Skema Penyaluran Listrik GOR Debes Tabanan ... 16

Gambar 2.15 Skema Penyaluran Sampah GOR Debes Tabanan ... 16

Gambar 2.16 Entrance dan Jalur Sirkulasi pada GOR Debes Tabanan ... 17

Gambar 2.17 Areal Parkir pada GOR Debes Tabanan ... 17

Gambar 2.18 Tampilan gedung olahraga pada GOR Debes Tabanan ... 18

Gambar 2.19 Lokasi GOR Debes Tabanan yang dekat dengan pusat kota ... 19

Gambar 2.20 Penghawaan pada dinding GOR Debes ... 21

Gambar 2.21 Penghawaan pada atap GOR Debes ... 21

Gambar 2.22 Penggunaan cahaya buatan pada GOR Debes ... 22

Gambar 2.23 Tampilan Bangunan gedung olahraga GOR Debes ... 23

Gambar 3.1 Ukuran Lapangan Basket ... 29

(9)

Gambar 3.3 Ukuran Lapangan Ganda Bulu Tangkis ... 32

Gambar 3.4 Ukuran Lapangan Bola Voli ... 33

Gambar 3.5 Ukuran Lapangan Tennis ... 35

Gambar 3.6 Pitch ... 41

Gambar 3.7 Ukuran Lapangan Futsal ... 42

Gambar 3.8 Area Pinalti ... 42

Gambar 3.9 Ukuran Gawang ... 42

Gambar 3.10 Area Pemain Cadangan dan Area Teknikal ... 43

Gambar 3.11 Sirkulasi Penunjang... 47

Gambar 3.12 Titik terjauh dari sumber cahaya ... 48

Gambar 3.13 Tribun Tipe Lipat ... 49

Gambar 3.14 Tribun Tipe Tetap ... 50

Gambar 3.15 Ukuran Pemisahan Arena dan Tribun ... 50

Gambar 3.16 Ukuran Tempat Duduk... 51

Gambar 3.17 Tata Letak Tempat Duduk ... 52

Gambar 3.18 Dinding Arena ... 53

Gambar 3.19 Ukuran Arena GOR Tipe A ... 55

Gambar 3.20 Konstruksi Lantai ... 56

Gambar 3.21 Sistem Peredaran Udara pada Lantai Panggung ... 56

Gambar 3.22 Rangka Batang dan Prinsip-prinsip Dasar Triangulasi ... 58

Gambar 3.23 Konfigurasi Rangka Batang ... 59

Gambar 3.24 Lokasi GOR Purna Krida ... 61

Gambar 3.25 Area Parkir GOR Purna Krida ... 61

Gambar 3.26 Fasilitas utama (Lapangan Basket Indoor) ... 62

Gambar 3.27 Ruang Komentator pada GOR Purna Krida ... 63

Gambar 3.28 Sekretariat KONI Badung (kiri) dan Toilet Penonton (kanan) ... 63

Gambar 3.29 Loket Tiket GOR Purna Krida ... 63

Gambar 3.30 Tampilan GOR Purna Krida menggunakan Arsitektur Bali ... 64

Gambar 3.31 Tampilan pintu masuk menggunakan Arsitektur Bali ... 64

Gambar 3.32 Penggunaan sistem struktur rangka baja, penghawaan alami pada tiap sisi dinding dan pencahayaan buatan berupa lampu sorot ... 65

(10)

Gambar 3.34 Pakir GOR Lila Bhuana ... 66

Gambar 3.35 Lapangan Bulu Tangkis pada Lantai 2 GOR Lila Bhuana ... 68

Gambar 3.36 Kondisi Lapangan Judo pada GOR Lila Bhuana ... 68

Gambar 3.37 Fasilitas toilet (kiri) dan Stage pada lantai 2 (kanan) pada GOR Lila Bhuana 69 Gambar 3.38 Tampilan Bangunan GOR Lila Bhuana ... 69

Gambar 3.39 Penggunaan Atap Limasan pada GOR Lila Bhuana ... 70

Gambar 3.40 Penggunaan struktur rangka dan pencahayaan lampu sorot pada GOR Lila Bhuana ... 70

Gambar 3.41 Lokasi GOR Mengwi Badung... 71

Gambar 3.42 Kondisi Parkir GOR Mengwi Badung ... 72

Gambar 3.43 Stadion Sepak Bola pada GOR Mengwi Badung ... 72

Gambar 3.44 Lapangan Basket Indoor pada GOR Mengwi Badung ... 73

Gambar 3.45 Lapangan Tenis Outdoor pada GOR Mengwi Badung ... 73

Gambar 3.46 Lapangan Bulu Tangkis Indoor pada GOR Mengwi Badung ... 74

Gambar 3.47 Tampilan arsitektur bali pada penggunaan candi bentar di GOR Mengwi Badung ... 74

Gambar 3.48 Tampilan Stadion Sepak Bola pada GOR Mengwi Badung ... 75

Gambar 3.49 Tampilan bangunan gedung basket indoor pada GOR Mengwi Badung .. 75

Gambar 3.50 Tampilan bangunan gedung bulu tangkis indoor pada GOR Mengwi Badung 76 Gambar 3.51 Site Plan Gelanggang Olahraga Bung Karno ... 76

Gambar 3.52 Hall Basket Gelanggang Olahraga Bung Karno ... 78

Gambar 3.53 Hall Volley Gelanggang Olahraga Bung Karno ... 79

Gambar 3.54 Istora Gelora Bung Karno ... 79

Gambar 3.55 Stadion Tennis Gelanggang Olahraga Bung Karno ... 80

Gambar 3.56 Struktur Organisasi KONI Kabupaten Tabanan ... 84

Gambar 4.1 Alur Kegiatan pada Fungsi Utama Latihan dan Pendidikan ... 90

Gambar 4.2 Alur Kegiatan pada Fungsi Utama Pertandingan ... 91

Gambar 4.3 Alur Kegiatan pada Fungsi Pelengkap ... 92

Gambar 4.4 Alur Kegiatan pada Fungsi Penunjang... 93

Gambar 4.5 Hubungan ruang makro ... 104

(11)

Gambar 4.7 Organisasi Ruang Makro ... 105

Gambar 4.8 Organisasi Ruang Mikro Gedung Olahraga ... 106

Gambar 4.9 Bentuk dan Dimensi Tapak ... 107

Gambar 4.10 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tabanan ... 108

Gambar 4.11 Sempadan pada Tapak ... 109

Gambar 4.12 Kondisi Vegetasi pada Tapak ... 110

Gambar 4.13 Kondisi Iklim pada Tapak ... 111

Gambar 4.14 Pencapaian menuju Tapak ... 112

Gambar 4.15 Kondisi Sirkulasi di sekitar Tapak ... 113

Gambar 4.16 Kondisi View dari dalam dan luar Tapak ... 114

Gambar 4.17 Kondisi Utilitas di sekitar Tapak ... 115

Gambar 4.18 Kondisi Kebisingan di sekitar Tapak ... 115

Gambar 4.19 Karakteristik Tapak ... 116

Gambar 4.20 Pintu utama dan samping ... 117

Gambar 4.21 Pendaerahan tapak ... 117

Gambar 4.22 Titik tangkap pada tapak ... 117

Gambar 4.23 Orientasi yang baik pada tapak ... 118

Gambar 5.1 Konsep Entrance Alternatif 1 ... 120

Gambar 5.2 Konsep Entrance Alternatif 2 ... 120

Gambar 5.3 Konsep Entrance Pengunjung dan Pemain ... 121

Gambar 5.4 Zoning Tapak secara Horizontal ... 123

Gambar 5.5 Konsep sirkulasi tapak ... 124

Gambar 5.6 Konsep Parkir ... 126

Gambar 5.7 Perspektif Parkir Bus ... 126

Gambar 5.8 Denah Parkir Mobil dan Perspektif ... 126

Gambar 5.9 Konsep Ruang Luar Tapak ... 128

Gambar 5.10 Konsep ruang luar aktif ... 128

Gambar 5.11 Konsep Komposisi dan Pola Massa ... 129

Gambar 5.12 Konsep Orientasi ... 130

Gambar 5.13 Konsep Titik Tangkap Tapak ... 131

(12)

Gambar 5.15 Zoning Gedung Olahraga secara horizontal ... 134

Gambar 5.16 Zoning Gedung Olahraga secara vertikal ... 134

Gambar 5.17 Konsep Sirkulasi ... 135

Gambar 5.18 Sistem Sirkulasi secara vertikal ... 136

Gambar 5.19 Ilustrasi Konsep Bentuk Bangunan ... 138

Gambar 5.20 Konsep Tampilan Bangunan ... 139

Gambar 5.21 Penggunaan Lapangan Rangkap ... 140

Gambar 5.22 Material tempat duduk pada tribun umum ... 140

Gambar 5.23 Pewarnaan area tribun dan material tribun VIP ... 140

Gambar 5.24 Penempatan Area Tribun VIP dan Tribun Biasa ... 141

Gambar 5.25 Konsep Sub-Struktur ... 142

Gambar 5.26 Konsep super Struktur ... 143

Gambar 5.27 Konsep Upper Struktur ... 143

Gambar 5.28 Konsep Sistem utilitas pencahayaan dan penghawaan ... 145

Gambar 5.29 Konsep penghawaan dengan fabric ducting... 146

Gambar 5.30 Konsep sistem utilitas jaringan listrik ... 147

Gambar 5.31 Konsep Sistem utilitas jaringan air ... 148

Gambar 5.32 Konsep sistem pemadam kebakaran aktif ... 150

Gambar 5.33 Peletakkan titik-titik hydrant lapangan dengan jarak 50 m ... 150

Gambar 5.34 Konsep evakuasi dan jalur pemadam kebakaran ... 151

Gambar 5.35 Konsep penangkal petir sistem thomas ... 152

Gambar 5.36 Konsep Barrier pohon untuk mengurangi kebisingan ... 154

Gambar 5.37 Konsep sistem komunikasi... 155

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Cabang Olahraga di Kabupaten Tabanan ... 7

Tabel 2.2 Perkembangan Cabang Olahraga yang Dipertandingkan di Kabupaten Tabanan dari Tahun 2010-2014 ... 8

Tabel 2.3 Kejuaraan-kejuaraan di Kabupaten Tabanan ... 8

Tabel 2.4 Jumlah atlet Kabupaten Tabanan dalam Kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi Bali dari tahun 2005-2013 ... 9

Tabel 2.5 Jenis Ruang dan Besaran Ruang pada GOR Debes Tabanan ... 14

Tabel 2.6 Klasifikasi Gelanggang Olahraga tipe B berdasarkan kapasitas ... 19

Tabel 2.7 Klasifikasi Penggunaan Gedung Olahraga tipe B ... 20

Tabel 3.1 Klasifikasi dan Penggunaan Bangunan Gedung Olahraga ... 28

Tabel 3.2 Ukuran minimal matra ruang gedung olahraga ... 28

Tabel 3.3 Kapasitas Penonton Gedung Olahraga ... 28

Tabel 3.4 Tingkat Refleksi dan Warna ... 48

Tabel 3.5 Pedoman Awal dalam Menentukan Tinggi Rangka Batang ... 60

Tabel 3.6 Kesimpulan Studi Bangunan Sejenis ... 81

Tabel 3.7 Aktivitas dan Fasilitas pada Pengembangan GOR Debes Tabanan ... 83

Tabel 4.1 Kebutuhan ruang pada fungsi utama latihan dan pendidikan ... 90

Tabel 4.2 Kebutuhan ruang pada fungsi utama pertandingan. ... 91

Tabel 4.3 Kebutuhan ruang pada fungsi pelengkap ... 92

Tabel 4.4 Kebutuhan ruang pada fungsi penunjang ... 93

Tabel 4.5 Kebutuhan Ruang pada Pengembangan GOR Debes Tabanan ... 94

Tabel 4.6 Sifat Ruang pada GOR Debes Tabanan ... 95

Tabel 4.7 Persyaratan Ruang pada Pengembangan GOR Debes Tabanan ... 96

Tabel 4.8 Studi Kapasitas Atlet, pengelola dan Wasit Pertandingan ... 101

Tabel 4.9 Kapasitas Pengelola ... 101

Tabel 4.10 Kesimpulan Kebutuhan Besaran Ruang pada Pengembangan GOR Debes Tabanan ... 102

(14)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan alasan pemilihan judul dalam latar belakang yang dilengkapi dengan fakta-fakta pendukungnya, rumusan masalah, tujuan, metode penelitian berupa metode pengumpulan data dan metode analisis data serta sistematika pembahasan. 1.1 Latar Belakang

Perkembangan olahraga makin pesat dan makin banyak diminati oleh kaula muda. Kepercayaan masyarakat terhadap bidang olahraga makin meningkat dan masyarakat memiliki harapan yang tinggi kepada bidang olahraga untuk mengharumkan nama bangsa sekaligus membangkitkan rasa nasionalisme. Perkembangan para atlet pun perlu ditempa mulai dari tingkat lokal sehingga nantinya dapat terpilih mewakili nasional. Kabupaten Tabanan merupakan salah satu kota yang dinilai dapat melahirkan atlet-atlet baru.

Kabupaten Tabanan dalam kejuaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali selalu mengirimkan atletnya. Pada tahun 2005 Kabupaten Tabanan mengirim 245 atlet, tahun 2007 mengirim 268 atlet, tahun 2009 mengirim 234 atlet, tahun 2011 mengirim 250 atlet, dan tahun 2013 mengirim 217 atlet. (KONI Kabupaten Tabanan, 2014)

Peningkatan keahlian dan kemampuan atlet-atlet untuk berprestasi lebih baik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah penyediaan fasilitas baik dari segi gedung maupun alat penunjang kegiatan olahraga. Namun banyak fasilitas olahraga yang sudah tidak layak atau tidak dapat digunakan lagi. Salah satu fasilitas olahraga yang sudah tidak memenuhi dan dinilai tidak mampu memenuhi kebutuhan aktivitas olahraga adalah GOR Debes Tabanan.

GOR Debes Tabanan berlokasi di Jalan Mawar, Gerokgak, Tabanan. Gelanggang ini merupakan gelanggang olahraga yang sering digunakan untuk pertandingan di tingkat Kabupaten Tabanan. Selain itu, lapangan ini juga banyak digunakan oleh tim-tim olahraga Tabanan sebagai tempat berlatih dan juga digunakan oleh anak SMA N 2 Tabanan sebagai sarana pendidikan olahraga. Gelanggang Olahraga yang memiliki luas lahan yaitu 41,337 m2 atau 4 ha ini mempunyai beberapa fasilitas yaitu lapangan sepak bola, lapangan basket outdoor, lapangan voli outdoor, dan gedung olahraga basket.

GOR Debes Tabanan sudah berdiri sejak tahun 1970-an dan dianggap sebagai ikon olahraga Kabupaten Tabanan. (Nurbawa, 2015). Berdasarkan hal tersebut maka

(15)

umur bangunan GOR Debes Tabanan diperkirakan sudah 40-an. Pada umur bangunan ini GOR Debes Tabanan sudah tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai GOR yang melayani tingkat kabupaten. Terdapat beberapa fasilitas yang tidak sesuai standar dan kebutuhan.

Permasalahan dari fasilitas yang terdapat di GOR Debes Tabanan ini berkaitan dengan fasilitas utama dan fasilitas penunjang pada GOR Debes Tabanan. Fasilitas utama yang belum terpenuhi pada GOR Debes Tabanan ini ialah tidak adanya fasilitas kegiatan bulu tangkis. Dimana berdasarkan tata perencanaan gedung bangunan olahraga tahun 1994 telah ditentukan bahwa minimal cabang olahraga yang diwadahi yaitu bola basket, bola voli dan bulu tangkis untuk gelanggang olahraga yang melayani tingkat kabupaten. Sedangkan beberapa fasilitas penunjang yang belum tersedia di GOR Debes ini yaitu tidak adanya fasilitas ticketing, ruang panitia, ruang medis, ruang wasit, area parkir yang kurang mencukupi, dan tidak adanya penerangan malam hari pada lapangan outdoor.

Selain permasalahan fasilitas, kondisi GOR Debes juga sudah tidak layak pakai karena kurangnya perawatan seperti pada gedung basket dimana lantai lapangan lendut dan plafond pada bagian tribun rusak dan bocor. Sedangkan permasalahan di bagian lapangan outdoor terlihat dari lantai retak, tidak ada net pada lapangan voli serta kerusakan pada bagian gate dimana gerbang tidak dapat difungsikan lagi.

Permasalahan lain yang terdapat di GOR Debes Tabanan yaitu sebagai salah satu GOR yang sering digunakan untuk kegiatan kabupaten, GOR Debes ini kurang mencukupi untuk mewadahi kegiatan tersebut karena hanya dapat mewadahi 500 – 700 penonton. Dalam standar tata perencanaan gedung bangunan olahraga tahun 1994 telah ditentukan bahwa standar kapasitas untuk GOR bertipe B adalah menampung 1.000 – 3.000 orang penonton.

Lokasi lapangan ini terletak dekat dengan pusat kota dan jalan utama By Pass Ir. Soekarno. Lokasi ini merupakan lokasi yang strategis sehingga langkah yang dipilih yaitu Pengembangan GOR Debes Tabanan. Pengembangan GOR Debes Tabanan ini bertujuan untuk menjadikan GOR ini lebih baik dari segi fasilitas, kualitas dan kapasitas. Di dalam Pengembangan GOR Debes Tabanan ini akan dikembangkan fasilitas berupa Gedung Olahraga dan lapangan olahraga outdoor lainnya sedangkan fasilitas lainnya akan dikembangkan di lokasi lain dengan pertimbangan luas site eksisting yang ada. Gedung Olahraga ini nantinya akan dapat digunakan sebagai tempat

(16)

untuk kejuaraan tingkat provinsi seperti Porseni Provinsi Bali dan Pekan Olahraga Daerah Bali maupun kejuaraan Nasional seperti Pekan Olahraga Nasional.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

1. GOR Debes Tabanan sudah tidak dapat memenuhi dan mewadahi kegiatan olahraga tingkat Kabupaten Tabanan dilihat dari kualitas dan kapasitas yang dapat ditampung.

2. GOR Debes Tabanan kurang memenuhi kelayakan sebagai gelanggang olahraga bertipe B yang melayani tingkat Kabupaten.

3. Lahan potensial yang dekat dengan pusat kota namun belum dimanfaatkan secara optimal.

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana menciptakan wadah yang dapat menunjang kebutuhan masyarakat dan pelatihan olahraga pada tingkat kabupaten khususnya Kabupaten Tabanan?

2. Bagaimana spesifikasi proyek dari Pengembangan GOR Debes Tabanan? 3. Bagaimana tema dan konsep perancangan dari Pengembangan GOR

Debes Tabanan?

4. Bagaimana cara mengembangkan GOR Debes Tabanan menjadi GOR yang mampu menunjang kebutuhan olahraga masyarakat pada site eksisting?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari Pengembangan GOR Debes ini yaitu.

1. Menciptakan wadah yang mampu menunjang kebutuhan pelatihan olahraga pada tingkat kabupaten khususnya Kabupaten Tabanan.

2. Mengetahui spesifikasi proyek dari Pengembangan GOR Debes Tabanan.

3. Menentukan tema dan konsep perancangan dari Pengembangan GOR Debes Tabanan.

1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penyusunan tugas akhir ini antara lain. 1.4.1 Metode pengumpulan data

Dalam metode pengumpulan data, data yang diperoleh dapat dibedakan menjadi 2 (dua) berdasarkan sumber datanya, yaitu:

(17)

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. (Azwar, 2004). Beberapa cara yang dilakukan untuk memperoleh data primer ini, yaitu: a. Metode Wawancara dan Diskusi

Dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak yang memiliki keterlibatan di GOR Debes Tabanan dalam hal ini dapat berupa pengelola dari GOR Debes Tabanan.

b. Observasi

Melakukan pengamatan langsung ke lapangan. Pengamatan ini dilakukan di GOR Debes Tabanan untuk mencari informasi berupa kondisi eksisting dan juga mengunjungi GOR lain yang terdapat di Bali untuk mendapatkan studi bangunan sejenis.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. (Azwar, 2004). Beberapa cara yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder ini, yaitu:

a. Studi Literatur (Kepustakaan)

Mempelajari literatur terkait sebagai bahan pedoman dalam merancang gelanggang olahraga serta membandingkan antara teori yang ada dengan kebutuhan perancangan.

1.4.2 Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah: a. Metode Deskriptif

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antarfenomena yang diselidiki. (Nazir, 2005)

b. Metode Komparatif

Metode komparatif adalah sejenis metode deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis

(18)

faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. (Nazir, 2005). Jadi metode komparatif adalah melakukan perbandingan terhadap bangunan atau proyek sejenis yang digunakan sebagai data pendukung.

1.5 Sistematika Pembahasan 1. BAB I Pendahuluan

Merupakan suatu gambaran awal proyek yang dilatarbelakangi dengan mengapa proyek tersebut direncanakan. Ungkapan isi secara umum meliputi latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan, metode perancangan, dan sistematika penulisan. Bab ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta arahan terhadap bab-bab berikutnya.

2. BAB II Studi Karakteristik, Potensi, dan Permasalahan GOR Debes Tabanan Merupakan gambaran mengenai karakteristik GOR Debes Tabanan. Dalam bab ini dibahas mengenai kondisi eksisting GOR Debes Tabanan, potensi dan permasalahan GOR Debes Tabanan. Bab ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kondisi GOR Debes baik secara fisik maupun non fisik.

3. BAB III Pemahaman terhadap Proyek Pengembangan GOR Debes Tabanan Uraian mengenai Pengembangan GOR Debes Tabanan, persyaratan umum Gelanggang Olahraga (GOR), kajian terhadap bangunan sejenis yaitu GOR Purna Krida, GOR Lila Bhuana dan GOR Mengwi, dan spesifikasi dari proyek Pengembangan GOR Debes Tabanan. Pemahaman ini digunakan sebagai acuan untuk mendesain ulang GOR Debes Tabanan.

4. BAB IV Tema dan Pemrograman Ruang

Bab ini berisi tema dan pemrograman ruang. Tema merupakan uraian mengenai ide atau gagasan pikiran mengenai rancangan yang akan dirancang. Dan pemrograman ruang digunakan untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan ruang dalam GOR. Program ruang yang dilakukan yaitu program fungsional, program performansi dan program arsitektural. Bab ini digunakan sebagai acuan dalam merancang desain GOR Debes di Tabanan.

5. BAB V Konsep Perencanaan dan Perancangan

Uraian konsep perancangan meliputi konsep perancangan tapak dan konsep perancangan bangunan GOR Debes Tabanan.

(19)

Kerangka Berfikir dalam Merancang Pengembangan GOR Debes Tabanan

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir Sumber: Studi Pustaka

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir  Sumber: Studi Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Hansen dan Mowen (2009) Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga biaya produksi:

Pada tahun 2012 diperoleh nisbah dibawah 2 karena terjadinya penambahan luas lahan beririgasi dari tahun sebelumnya akan tetapi semua lahan yang beririgasi tidak ditanami

Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini antara lain pembasmi nyamuk bakar naik sebesar 5,0657 persen dengan kontribusi sumbangan inflasi sebesar

2. Pengalaman petani bawang merah KT Ngudi Hasil, Dusun Ngaliyan, Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dan KT Sumber Rejeki, Dusun Ngasem Utara, Desa

Page Control merupakan salah satu komponen yang ada pada Page Control merupakan salah satu komponen yang ada pada Borland Delphi untuk membuat tampilan suatu Form bisa berganti

Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya.Berlainan dengan cabang olahraga

Selain itu untuk menjelaskan prosedur penerimaan calon nasabah pembiayaan dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam mengenai penerapan standar kriteria seleksi calon

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah menghitung pembebanan pada Dermaga Packing Plant Banjarmasin - Kalimantan Selatan, menentukan dimensi dan kedalaman