• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 Rancang Bangun Proyek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2 Rancang Bangun Proyek"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Merencanakan pembangunan kembali tembok

Nehemia mempunyai pekerjaan yang baik. Ia adalah juru minuman raja (Nehemia 1:11). Itu berarti bahwa ia yang mencicipi makanan dan anggur raja untuk mengetahui bahwa tidak ada racun dalamnya. Raja sangat mempercayainya dan Nehemia mungkin juga adalah penasehat pribadi raja.

• Baca Nehemia 2:1-9.

o Dalam ayat 2, mengapa kita pikir Nehemia takut (Ezra 4 mungkin dapat membantu).

• Tetapi dalam ayat 5-9 menunjukkan kepada kita bahwa Nehemia telah merencanakan secara rinci hal-hal yang ia akan lakukan dan bagaimana akan melakukannya.

o Apa yang dilakukan Nehemia sebelum menjawab pertanyaan raja? (ayat 4) o Hal-hal apa saja yang telah direncanakan oleh Nehemia?

o Apa yang dapat kita pelajari dari ini untuk cara perencanaan proyek kita? • Baca Nehemia 3.

o Pasal ini memberi tahu apa saja kepada kita tentang banyaknya partisipasi dalam proyek ini?

• Baca Nehemia 2:17.

o Bagaimana Nehemia mendorong orang untuk berpartisipasi dalam proyek? o Apa yang diajarkan dalam hal ini tentang ketrampilan kepemimpinan? • Beberapa orang membangun lebih dari satu bagian dari tembok.

o Menurut kita mengapat mereka berpartisipasi sedemikian bersemangatnya? • Nehemia 3:5 menceritakan kepada kita bahwa beberapa orang menolak untuk

berpartisipasi dalam proyek ini.

o Bagaimana kita harus menanggapinya bila ada orang yang tidak mau berpartisipasi?

Begitu prioritas masyarakat telah diidentifikasi, kita dapat memulai berfikir tentang bagaimana hal itu ditangani. Rancang bangun proyek berisi:

• Analisa pemangku kepentingan • Riset termasuk analisa masalah • Kerangka Acuan Logis

• Analisa resiko • Rencana Tindakan • Penganggaran

Bagian

2

Rancang Bangun Proyek

TELAAH ALKITAB

(2)

Jadi siapa yang berminat pada klub kita?

Pemain kita? Sponsor kita? Pelatih?

Para penggemar kita? Pemilik warung? Pemasang iklan?

Catatan tentang analisa – pemangku kepentingan, masalah dan resiko – dapat dilakukan sebelum tahap rancang bangun. Analisa pemangku kepentingan dan resiko hendaknya dilakukan secara teratur selama siklus kehidupan proyek.

2.1. Analisa Pemangku Kepentingan

Pemangku kepentingan adalah:

• Orang yang terkena damapak oleh suatu kegiatan

• Orang yang dapat mempengaruhi dampak suatu kegiatan

Pemangku kepentingan dapat sebagai perorangan, kelompok, suatu masyarakat atau suatu lembaga.

Kelompok pemangku kepentingan terdiri dari orang-orang yang berbagi kepentingan yang sama, seperti: suatu NGO, para pemimpin gereja, dan tokoh masyarakat. Tetapi, kelompok sedemikian sering terdiri dari beberapa kelompok kecil di bawahnya.

Menganggap suatu masyarakat sebagai satu kelompok pemangku kepentingan akan tidak ada artinya apa-apa karena beberapa pihak mungkin mempunyai kepentingan yang berbeda satu sama lain dalam satu masyarakat yang sama. Barangkali pentinglah untuk membagi suatu masyarakat ke dalam kelompok-kelompok lebih kecil seperti: kelompok kedudukan, umur, jenis kelamin, keadaan ekonomi dan kesukuan. Kelompok-kelompok lebih kecil sedemikian itu mungkin akan terpengaruh oleh proyek secara berbeda-beda,

(3)

dan beberapa kelompok mungkin saja mempunyai pengaruh pada dampat proyek lebih banyak dibanding kelompok lainnya.

Demikian pula tidaklah bijaksana untuk melihat pemerintah sebagai satu kelompok pemangku kepentingan. Barangkali ada pentingnya untuk mendaftarkan masing-masing kementrian sebagai pemangku kepentingan yang berbeda kalau mereka mempunyai pendapat yang berbeda dan bahkan bertentangan tentang suatu proposal pembangunan. Pemerintah pada tingkat nasional, propinsi dan lokal juga dapat saja mempunyai kepentingan yang sangat berbeda-beda.

Pemangku kepentingan termasuk:

• Kelompok Pengguna – orang-orang yang menggunakan sumber daya atau layanan di suatu daerah

• Kelompok Kepentingan – orang-orang yang mempunyai kepentingan pada, pendapat tentang atau yang terpengaruh oleh penggunaan sumber daya dan layanan.

• Penerima manfaat suatu proyek • Pengambil Keputusan

• Mereka yang sering terkecualikan dari pengambilan keputusan

Pemangku kepentingan dapat menjadi bagian dari satu atau beberapa kelompok tersebut. Sebagai contoh, seseorang mungkin adalah pengguna pompa tangan (kelompok

pengguna), dan juga terlibat dalam asosiasi pengguna ait yang mengelolanya (kelompok kepentingan, pengambil keputusan).

Pemangku kepentingan ukan hanya mereka yang bersuara paling keras. Mereka yang sering terkecualikan dari proses pengambilan keputusan karena usia, jenis kelamin atau kesukuan adalah mereka yang paling akan dirugikan kalau mereka tidak dilibatkan dalam perencanaan proyek, Metode-metode apa yang dapat digunakan untuk memastikan kelompok kepentingan seperti itu terlibat (dalam perencanaan)?

Pemangku kepentingan termasuk yang menang dan yang kalah sebagai hasil dari suatu proyek. Walau sebagian besar pemangku kepentingan akan memperoleh manfaat dari proyek, mungkin ada saja mereka yang akan terpengaruh secara negatif oleh tindakan-tindakan yang dilakukan.

Pemangku kepentingan dapat dibagi dalam dua jenis besar:

• PEMANGKU KEPENTINGAN PRIMER yang memperoleh manfaat atau mengalami kerugian dari proyek. Istilah ini untk menggambarkan orang-orang yang kesejahteraannya mungkin tergantung pada sumber daya atau layanan atau wilayah (misalnya: hutan) yang ditangani oleh proyek. Biasanya mereka hidup di daerah atau sangat dekat dengan sumber daya tersebut. Mereka sering hanya memiliki pilihan-pilihan yang sangat sedikit sewaktu berhadapan dengan perubahan, sehingga mereka menghadapi kesulitan untuk mengadaptasinya.

(4)

Pemangku kepentingan primer biasanya adalah kelompok yang rentan. Mereka adalah yang menjadi alasan mengapa suatu proyek diselenggarakan – pengguna akhir.

• PEMANGKU KEPENTINGAN SEKUNDER termasuk semua orang dan lembaga yang mempunyai kepentingan pada sumber daya atau wilayah yang dibicarakan. Mereka adalah sarana yang melaluinya tujuan-tujuan proyek dapat dicapai, dari pada sebagai pengguna akhir darinya.

Kalau pemangku kepentingan tidak dikenali ada tahap perencanaan proyek, proyek itu akan menghadapi resiko kegagalan. Hal ini disebabkan oleh karena proyek tidak dapat memperhitungkan kebutuhan dan tujuan dari mereka yang akan berhubungan dengannya.

Latihan Pelajari gambar di bawah ini. Penduduk desa sangat prihatin tentang bendungan bagu yang tengah dikerjakandi lembah dekat mereka. Bendungan itu akan menyediakan air minum bagi kota. Telah diputuskan bahwa proyek ini perlu memfokuskan pada pemastian bahwa pendapat penduduk desa benar-benar didengarkan sehingga mata pencarian mereka tidak terpenaruh menjadi lebih buruk. Kenalilah berbagai pemangku kepentingan yang berbeda dari bendungan yang diusulkan itu dan tentukan mereka itu yang utama atau yang sekunder.

pedesaan Pertanian komersial Daerah yang akan terendam Lokasi bendungan Lokasi pompa air kota

Analisa pemangku kepentingan adalah perkakas yang sangat berguna untuk

mengidentifikasi para pemangku kepentingan dan menjelaskan sifat kepentingan, peran dan kepentingan mereka. Analisa pemangku kepentingan menolong untuk:

• Meningkatkan pemahaman proyek tentang kebutuhan-kebutuhan mereka yang terpengaruh oleh suatu masalah.

Tentang Analisa Pemangku Kepentingan

(5)

• Menunjukkan betapa sedikitnya yang kita tahu sebagai orang luar, yang akan mendorong mereka yang tahu lebih banyak untuk berpartisipasi.

• Mengidentifikasi mereka yang berpotensi untuk menjadi pemenang dan yang kalah/rugi sebagai hasil dari proyek.

• Mengurangi, atau kalau bisa, menghilangkan potensi dampak negatif proyek • Mengidedntifikasi mereka yang mempunyai hak, kepentingan, sumber-sumber,

ketrampilan dan kemampuan untuk ambilbagian atau mempengaruhi jalannya proyek.

• Mengidentifikasi siapa yang perlu didorong untuk ambil bagian dalam perencanaan proyek dan pelaksanaannya nanti.

• Mengidentifikasi aliansi-aliansi yang berguna yang perlu dibangun. • Mengidentifikasi dan mengurangi resiko yang mungkin mencakup.

mengidentifikasi kemungkinan konflik kpentingan dan harapan di antara para pemangku kepentingan sehingga konflik dapat dihindari.

Analisa pemangku kepentingan hendaknya dilakukan pada waktu satu proyek yang mungkin dijalankan telah diidentifikasi. Analisa itu harus ditinjau ulang dalam tahap-tahap berikutnya dari siklus proyek untuk mengecek bahwa kebutuhan para pemangku kepentingan telah tertangani sebagaimana mestinya.

Sangatlah penting untuk menyadari bahwa ada resiko-resiko dalam melakukan analisa pemangku kepentingan:

• Analisa itu hanya akan sebagus informasi yang digunakan. Kadang-kadang sukar untuk memperoleh informasi, dan sehingga perlu membuat banyak asumsi. • Tabel-tabel dapat terlalu menyederhanakan situasi-situasi yang rumit. Ada banyak cara untuk melakukan analisa pemangku kepentingan. Metode yang

disajikan di bawah ini hanyalah salah satu pendekatan saja. Pendekatan yang digunakan akan beragam, tergantung pada jenis proyek yang diusulkan. Sebagai contoh, untuk suatu proyek advokasi kita perlu mempertimbangkan berbagai aspek para pemangku

kepentingan dibanding dengan kalau proyek yang diusulkan adalah proyek

pembangunan. Metode yang diberikan di bawah ini cukup umum dan dapat diadaptasi ke proyek apapun yang akan diusulkan.

Idealnya, analisa pemangku kepentingan harus dilakukan dengan sebanyak mungkin perwakilan para pemangku kepentingan. Mungkin tidaklah terlalu praktis untuk selalu melakukannya sedemikian kalau para pemangku kepentingan itu sangat tersebar. Tetapi, kalau ada bahaya bahwa sekelompok pemangku kepentingan mungkin akan

terkecualikan, maka perlu diinvestasikan lebih banyak waktu dan sumber-sumber untuk melakukan analisa pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa mereka tercakup dan dilibatkan.

METODE MELAKUKAN ANALISA PEMANGKU KEPENTINGAN

Tabel Pemangku Kepentingan

LANGKAH 1

(6)

Salin tabel di bawah ini ke dalam lembaran kertas yang lebar. PEMANGKU KEPENTINGAN KEPENTINGAN KEMUNGKINAN DAMPAK PROYEK PRIORITAS Primer Sekunder

• Daftarkan semua pemangku kepentingan yang mungkin di proyek. Bagi dalam kelompok pemangku kepentingan primer dan sekunder. Ingat untuk memasukkan baik yang mendukung maupun yang menentang, kelompok pengguna, kelompok yang rentan dan kelompok-kelompok lebih kecil lainnya yang relevan bagi proyek itu.

• Pada kolom kedua. Tuliskan kepentingan dari setiap pemangku kepentingan dalam hubungan dengan proyek dan tujuan-tujuannya. Kepentingan itu mungkin ada yang jelas. Tetapi mungkin saja ada kepentingan yang tersembunyi, sehingga mungkin perlu dibuat asumsi-asumsi tentang kepentingan-kepentingan kira-kira apa saja. Ingat bahwa setiap pemangku kepentingan mungkin mempunyai lebih dari satu kepentingan.

• Pada kolom ketiga, tuliskanlah perkiraan dampak dari proyek pada setiap kepentingan pemangku kepentingan. Ini akan menolong kita memahami bagaimana mendekati berbagai pemangku kepentingan yang berbeda selama perjalanan proyek. Gunakan simbol-simbol sebagai berikut:

+ Potensi dampak positif pada kepentingan - Potensi dampak negatif pada kepentingan

+/- Kemungkinan dampak positif dan negatif pada kepentingan ? Tidak pasti

• Pada kolom keempat, indikasikan prioritas yang harus diberikan oleh proyek kepada setiap pemangku kepentingan untuk memenuhi kepentingan mereka. Gunakan skala 1 s/d 5, di mana 1 adalah prioritas tertinggi.

Suatu masyarakat mengidentifikasi kebutuhan prioritas mereka adalah akses pada air bersih dan menghasilkan tabel analisa pemangku kepentingan berikut ini:

(7)

PEMANGKU KEPENTINGAN KEPENTINGAN KEMUNGKINAN DAMPAK PROYEK PRIORITAS Primer Masyarakat setempat Perempuan Anak-anak

Kesehatan lebih baik Kesehatan lebih baik

Jalan lebih dekat utk ambil air Kesempatan bergaul

Keamanan waktu ambil air Kesehatan lebih baik

Jalan lebih dekat utk ambil air Punya waktu untuk bermain

+ + + - + + + + 1 1 1 Sekunder Penjual air Petugas Kesehatan masyarakat Gereja setempat LSM kesehatan Departemen Kesehatan Donor/donatur Pendapatan

Berkurangnya beban kerja Pendapatan

Keterlibatan pelayan gereja dalam proyek

Kesehatan lebih baik Pencapaian target

Penggunaan dana yang efektif Pencapaian target kesehatan

- + - + + + + + 2 2 3 3 4 4

Selesaikan tabel pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi kepentingan mereka bagi usulan pembangunan bendungan

Tabel yang menunjukkan pengaruh dan pentingnya pemangku kepentingan

Beberapa pemangku kepentingan akan lebih berpengaruh pada suatu proyek dibanding yang lainnya. Sementara ada beberapa pemangku kepentingan yang mempunyai posisi

LATIHAN

LANGKAH 2

(8)

untuk mempengaruhi proyek sehingga berhasil. Tetapi munkgin ada lainnya yang merasa terancam olehnya. Pertimbangkanlah bagaimana mendekati mereka yang kepentingannya akan terpengaruh secara negatif untuk menghindari konflik dan kemungkinan

kegagalannya. Walaupun pemangku kepentingan primer biasanya mempunyai prioritas yang tertinggi, tabel itu akan menolong mengidentifikasi pemangku kepentingan mana yang perlu waktu untuk mendekatinya – baik mereka yang menjadi sekutu proyek, maupun yang akan menyebabkan masalah-masalah bagi proyek.

Adalah penting bahwa kita tidak mengabaikan pemangku kepentingan primer, bahkan pada waktu kita berfikir mereka mempunyai pengaruh yang rendah.

Tabel berikut ini menggabungkan pengaruh dan pentingnya para pemangku kepentingan sehingga kita dapat melihat posisi mereka dalam kaitan satu sama lain.

PENGARUH adalah kuasa pemangku kepentingan yang dimiliki terhadap proyek

PENTINGNYA adalah prioritas yang diberikan oleh proyek untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing pemangku kepentingan.

Salin tabel di bawah ini ke dalam lembaran kertas yang lebar.

T in g g i R e n d a h P e n ti n g

Rendah Pengaruh Tinggi

Tabel menunjukkan pengaruh dan pentingnya pemangku kepentingan

(9)

Periksalah daftar pemangku kepentingan pada tabel di LANGKAH 1. Bayangkanlah luasnya pengaruh yang mereka miliki dan sejauh mana mereka penting bagi proyek. Beri masing-masing pemangku kepentingan itu sebuah angka dan masukkan angka-angka itu pada suatu tempat yang tepat di tabel di atas. Kalau mempunyai pengaruh yang tinggi, tempatkan mereka di sebelah kanan pada tabel. Kalau pentingnya mereka bagi proyek tinggi, pindahkan angka mereka ke atas dalam tabel itu.

Tabel itu dapat di analisa sebagai berikut:

Kotak A, B dan C adalah pemangku kepentingan kunci proyek, Mereka dapat

mempengaruhi proyek secara signifikan atau punya peran penting kalau tujuan proyek hendak dicapai.

Kotak A Pemangku kepentingan yang pentingnya tinggi bagi proyek, tetapu dengan pengaruh yang rendah. Mereka membutuhkan inisiatif khusus untuk memastikan kepentingan mereka terlindungi.

Kotak B Pemangku kepentingan yang pentingnya tinggi bagi proyek, yang juga dapat mempengaruhi keberhasilan proyek. Pentinglah untk mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan mereka untuk memastikan dukungan dari mereka sebagaimana perlunya.

Kotak C Pemangku kepentingan dengan pengaruh tinggi yang dapat mempengaruhi terjadinya dampak proyek, tetapi yang kepentingannya tidak menjadi sasaran proyek. Pemangku kepentingan ini mungkin dapat menjadisumber resiko. Hubungan dengan pemangku kepentingan ini penting dan membutuhkan pemantauan yang teliti. Pemangku kepentingan ini mungkin dapat menimbulkan masalah bagi proyek dan mungkin terlalu beresiko untuk terus melanjutkan proyek.

Kotak D Pemangku kepentingan dengan prioritas rendah tetapi yang mungkin

memerlukan pemantauan dan evaluasi terbatas untuk mengetahhui bahwa mereka tidak menjadi prioritas tinggi.

Suatu masyarakat mengidentifikasi kebutuhan prioritas mereka adalah akses pada air bersih dan menghasilkan tabel berikut ini:

(10)

Rendah Pengaruh Tinggi T in g g i P e n ti n g R e n d a h

Pemangku kepentingan primer Pemangku kepentingan sekunder

1. Masyarakat setempat 4. Penjual air

2. Kaum perempuan 5. Petugas kesehatan masyarakat

3. Anak-anak 6. Gereja setempat

7. LSM Kesehatan

8. Departemen Kesehatan 9. Donor/donatur

Selesaikan tabel yang menunjukkan pengaruh dan pentingnya pemangku kepentingan bagi proyek pembangunan bendungan

Mengidentifikasi partisipasi yang tepat dari pemangku kepentingan

Partisipasi adalah penting dalam bidang pembangunan masyarakat tetapi dalam

prakteknya konsep ini banyak disalahgunakan. Partisipasi mempunyai arti yang berbeda-beda bagi berbagai orang dalam situasi yang berberbeda-beda. Dalam pengertiannya yang paling luas partisipasi adalah keterlibatan orang-orang dalam proyek pembangunan. Sebagai contoh, seseorang dapat dikatakan telah berpartisipasi dengan:

• Menghadiri pertemuan, meskipun mereka tidak menyampai apapun dalam pertemuan itu

• Mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan • Menyumbangkan bahan-bahan, uang dan tenaga

LATIHAN

LANGKAH 3

(11)

• Menyediakan informasi

• Menjawab pertanyaan suatu survai

Sering yang disebut sebagai proyek yang partisipatif tidak secara aktif membuat pemangku kepentingan terlibat (khususnya pemangku kepentingan primer) dalam

pengambilan keputusan dan pelaksanaan proyek. Hal ini akan membawa pada kegagalan proyek. Partisipasi pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan di sepanjang siklus proyek (perencanaan proyek, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi) cenderung akan menghasilkan:

• EFEKTIFITAS YANG SEMAKIN BAIK Partispasi meningkatkan rasa

kepemilikan proyek oleh penerima manfaat, yang meningkatkan kemungkinan tujuan proyek dapat dicapai.

• MENINGKATKAN KECEPAT-TANGGAPAN Kalau orang berpartisipasi pada tahap perencanaan, maka proyek cenderung akan lebih menargetkan usaha dan masukan pada kebutuhan-kebutuhan yang diketahui.

• EFISIENSI YANG MENJADI LEBIH BAIK Kalau pengetahuan dan ketrampilan setempat digali, maka proyek cenderung akan berkualitas baik, berjalan sesuai anggaran dan selesai pada waktunya. Kesalahan-kesalahan dapat dihindari dan perbedaan-perbedaan pendapat dapat diperkecil.

• KEBERLANJUTAN DAN DAMPAK BERKELANJUTAN YANG

MENJADI LEBIH BAIK Akan ada lebih banyak orang yang bertekad untuk melaksanakan kegiatan setelah bantuan dari luar berhenti.

• PEMBERDAYAAN DAN MENINGKATNYA KEMANDIRIAN Partisipasi aktif menolong mengembangkan ketrampilan dan kepercayaan diri di antara para penerima manfaat

• TRANSPARANSI DAN TANGGUNG-GUGAT YANG MENJADI LEBIH

BAIK, karena pemangku kepentingan diberi informasi dan kekuasaan untuk mengambil keputusan.

• KESEDERAJATAN YANG MENJADI LEBIH BAIK kalau kebutuhan-kebutuhan, kepentingan dan kemampuan semua pemangku kepentingan diperhitungkan.

Partisipasi aktif cenderung akan menghasilkan banyak manfaat walaupun bukan

merupakan jaminan keberhasilan proyek. Mencapai partisipasi penuh tidaklah gampang. Semakin tinggi dalam diagaram semakin besar tingkat partisipasinya. Suatu organisasi perlu menentukan pada tingkat mana partisipasi untuk suatu proyek adalah yang terbaik. Partisipasi yang berbeda akan tepat bagi pemangku kepentingan yang berbeda pada tahap-tahap yang berbeda dari siklus proyek.

• Dalam situasi seperti apakah partisipasi pada tingkat yang tertinggi mungkin bukanlah partisipasi yang tepat?

• Beberapa orang mungkin akan berkata bahwa dekat dengan tingkat terbawah ada

keterlibatan masyarakat tetpi itu bukan partisipasi. Apakah perbedaan antara keterlibatan dan partisipasi? Kapankah keterlibatan mulai menjadi partisipasi?

• Dalam situasi seperti apakah tingkat partisipasi yang rendah mungkin merupakan partisipasi yang tepat

(12)

Diputuskan oleh Orang lain

Diputuskan oleh diri sendiri Tindakan Atas

Dimanipulasi; tidak ada masukan atau kewenangan nyata

Tindakan Untuk Diberi informasi atau tugas; Orang lain menentukan agenda dan mengarahkan proses

Tindakan Dengan Kemitraan; bekerja dengan orang lain Untuk menetapkan prioritas dan arah

tindakan

Tindakan Oleh Memegang kendali; hampir tidak ada

Masukan dari pihak lain

Tindakan Untuk/Dengan Dimintai pendapat; orang lain menganalisa

dan memutuskan arah tindakan

Memberi Informasi Konsultasi

Kerja sama/kemitraan

Kendali;

Tindakan bersama atau saling belajar

Keterpaksaan

Kemitraan adalah suatu bentuk partisipasi yang mana dua atau lebih pemangku kepentingan berbagi dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan suatu kagiatan. Idealnya ini adalah partisipasi antara staff proyek dengan penerima manfaat. Tetapi, mencapai kemitraan dengan pemangku kepentingan primer dapat sangat sulit dicapai. Sejumlah masalah dapat muncul:

• Partisipasi mungkin dilihat oleh pemangku kepentingan primer sebagai hal yang terlalu mahal dalam hal waktu dan dana kelau dibandingkan dengan manfaat yang diharapkan.

• Pemangku kepentingan primer mungkin tidak punya cukup informasi yang tepat untuk pengambilan keputusan yang efektif.

• Beberapa kelompok pemangku kepentingan mungkin menentang hak kelompok-kelompok lain untuk berpartisipasi. Sebagai contoh, kaum perempuan mungkin terkecualikan dari partisipasi mereka dalam kepanitiaan untuk air.

• Organisasi atau gereja muingkin mempunyai struktur manajemen atau cara bekerja yang tidak mendukung partisipasi pemangku kepentingan primer. • Apakah kemitraan itu mudah? Bagaimanakan tantangan-tantangan kemitraan

mungkin dapat diatasi?

Tingkat-tingkat Partisipasi Diadaptasi dari Pengantar untuk Siklus Program dan Proyek: buku pengangan pelatihan CIDT (2002), University of Wolvehampton REFLEKSI

(13)

Untuk mengidentifikasi tingkat partisipasi mana yang tepat bagi para pemangku kepentingan, buatlah matriks ringkasan partisipasi sama seperti yang di bawah ini. Kolom-kolomnya menunjukkan tingkat-tingkat partispasi pada diagram di halaman sebelumnya. Baris-barisnya menunjukkan tahap-tahap siklus proyek. Kerjakanlah daftar pemangku kepentingan pada matriks pemangku kepentingan. Pikirkanlah tentang sejauh mana mereka boleh berpartisipasi untuk setiap tahap siklus proyek. Pertimbangkan seberapa banyak kepentingan dan pengaruh yang mereka miliki. Pastikan bahwa pemangku kepentingan berpartisipasi sepenuh mungkin untuk mendorong rasa kepemilikan terhadap proye.

Jenis Partisipasi

Memberi informasi

Konsultasi Kemitraan Kendali

Identifikasi Rancang Bangun Pelaksanaan dan Pemantauan Peninjuan ulang Evaluasi

Adalah penting untuk selalu merevisi tabel ini. Selama siklus masa hidup proyek kita mungkin menemui bahwa pemangku kepentingan yang kita pikir perlu berpartisipasi sebesar-besarnya ternyata tidak tertarik untuk berpartisipasi sama sekali. Atau kita mungkin menemukan bahwa untuk membuat orang lebih cepat tanggap pada bagaimana proyek dilaksanakan kita ingin mendorong beberapa pemangku kepentingan

berpartisipasi lebih.

Suatu masyarakat pedesaan mengidentifikasi bahwa kebutuhan prioritas mereka adalah akses yang lebih baik pada air bersih dan mengisi suatu matriks di bawah ini dengan informasi berikut ini:

Matriks Ringkasan Partisipasi

(14)

Jenis Partisipasi

Memberi informasi

Konsultasi Kemitraan Kendali

Identifikasi LSM Kesehatan Donor Berbagai pihak dalam masyarakat Staff proyek Rancang Bangun Donor Masyarakat Perempuan Anak-anak Penjual air Petugas kesehatan LSM Kesehatan Departemen Kesehaan Gereja setempat Pelaksanaan dan Pemantauan Donor Perempuan Anak-anak Penjual air Petugas kesehatan Staff proyek Peninjuan ulang Donor Perempuan Anak-anak Penjual air Petugas kesehatan Evaluasi Donor Departemen Kesehatan LSM Kesehatan Masyarakat

Buatlah matriks ringkasan partisipasi untuk proyek dam

Pada waktu tabel telah diselesaikan, pikirkan tentang bagaimana partisipasi dari para pemangku kepentingan itu dalam kenyataannya akan terjadi. Sebagai contoh, kalau kita berfikir bahwa kelompok kaum perempuan harus diajak konsultasi pada tahap

perencanaan, pikirkanlah bagaimana hal ini akan dilakukan. Kita mungkin memutuskan untuk menyelenggarakan suatu pertemuan, atau untuk menghadiri salah satu dari

pertemuan-pertemuan mereka. Adalah penting untuk mempertimbangkan pilihan-pilihan kita sehingga kita dapat memastikan bahwa mereka yang harus berpartisipasi dalam proyek kita akan menanggapi undangan kita.

Masyarakat hendaknya memilih anggotanya yang akan mewakili mereka dalam

kepanitiaan proyek. Dorong mereka supaya ada keseimbangan jender. Anggota-anggota ini mungkin membutuhkan pelatihal dan diskusi tentang peran yang diharapkan dari mereka dan tanggung jawab dalam proyek.

(15)

2.2. Riset

Semua pekerjaan pembangunan harus didasarkan pada informasi yang akurat, dapat dipercaya dan memadai. Informasi yang baik adalah penting untuk:

• Mengetahui konteks tempat proyekakan dilaksanakan

• Memahami sebab dan akibat isyu-isyu yang tengah ditangani

• Memahami apa yang sedang dilakukan oleh orang lain untuk menghindari tumpang tindah dan untuk bekerja sama kalau memang tepat untuk itu

• Memastikan bahwa tanggapan yang dilakukan mempertimbangkan semua faktor dan merupakan yang paling tepat dan efektif untuk situasi tersebut

• Memahami bagaimana perubahan-perubahan konteks sehingga tanggapan dapat menangani potensi kebutuhan masa depan atau mencegah terjadinya masalah • Memberi alasan yang mendasar dan benar untuk rencana tindakan bagi organisasi

kita, penerima manfaat, donor dan pihak lain yang ada hubungan kerja dengan kita.

• Belajar dari pengalaman keberhasilan dan kegagalan masa lalu

• Memberikan bukti dukungan yang baik untuk tanggapan yang dilakukan Riset memungkinkan kita untuk menemukan fakta tentang kebutuhan. Hal ini akan menolong kita untuk mengetahui cara terbaik untuk menanganinya. Riset mencakup berbicara kepada orang-orang atau mengakses informasi tertulis.

Suatu riset yang teliti melihat faktor-faktor sosial, teknis, economis, lingkungan dan politik. Pertimbangkan:

• Sejarah wilayah kerja proyek

• Geografi, cuaca, lingkungan hidup, misalnya: ciri-ciri utama, peta, komunikasi, wilayah, masalah musim, dsb.

• Kependudukan – jumlah, usia dan profil jenis kelamin

• Sistem dan struktur sosial – pembagian agama, status kaum perempuan, lembaga-lembaga sosial

• Politik – hierarki kekuasaan setempat, pengaruh pemerintah pusat, misalnya: stabilitas, kebijakan tentang harga komoditi makanan

• Agama dan pandangan dunia – kepercayaan keagamaan, kelompok-kelompok dan gereja

• Budaya – norma-norma dan kebiasaan, kelompok-kelompo budaya lain di wilayah itu, bahasa

• Kondisi kehidupan – tipe rumah, air dan sanitasi

• Ekonomi – sumber pendapatan, tanaman, kepemilikan tanah, rata-rata pendapatan per hari

• Pendidikan – sekolah, angka melek huruf

• Kesehatan – angka kematian, penyebab kematian dan kesakitan, jasa layanan kesehatan yang ada

• Jasa layanan dan program pembangunan yang ada – pemerintah atau LSM, pengalaman masyarakat sebelumnya

(16)

• Seperti apa keadannya sekarang? Sebagai contoh, kalau suatu komunitas mengidentifikasi kebutuhan prioritas mereka adalah air, kita mungkin ingin bertanya kepada mereka dengan “Berapa orang yang hidup di wilayah ini?”, “Seberapa banyak air yang dimiliki orang-orang saat ini?”, “Dari manaair diperoleh?”, “Bagaimana air diambil/diperoleh saat ini?”, “Berapa lama waktu yang diperlukan untuk memperoleh air?”, “Seberapa jernih air itu sekarang?” • Bagaimana kebutuhan bertambah? Apa implikasinya di kemudian hari

kalau kebutuhan itu tidak terpenuhi? Sebagai contoh, “Berapa banyak orang yang akan tinggal di wilayah ini dalam 5 tahun mendatang?”

• Bagaimana keadaan itu seharusnya? Kantor-kantor pemerintah atau buku-buku dapat memberikan informasi. Sebagai contoh, “Seberapa banyak air yang

dibutuhkan oleh setiap orang untuk dapat hidup sehat?”

• Perbaikan-perbaikan apa yang mungkin dapat dilakukan? Ini berangkali mencakup usaha mendekati kantor-kantor pemerintah dan pakar-pakar teknis. Masyarakat juga harus diberikan kesempatan untuk menyampaikan pilihan-pilihannya. “Sumber air bersih mana lagi yang tersedia di wilayah ini?”, “Siapa yang memiliki atau menguasai sumber-sumber lain itu?” “Pilihan-pilihan teknis apa yang ada?”

• Organisasi setempat lain apa yang menangani isyu yang sama? Siapa mereka? Dapatkah kita bekerja sama dengan mereka?

Informasi yang dikumpulkan dapat digunakan untuk data awal yang nantinya dibandingkan dengan kemajuan yang terjadi selama pelaksanaan proyek.

Gunakan gabungan informasi sekunder dan primer untuk memastikan bahwa yang diberitahukan kepada kita itu sahih.Sebagai contoh, kalau para anggota masyarakat mengatakan bahwa anak-anak mereka tidak bersekolah karena mereka tidak mampu membeli seragam sekolah, maka ada baiknya untuk mengecek para pejabat setempat apakah anak-anak memang membutuhkan segaram untuk digunakan.

Terdapat banyak cara untuk mengumpulkan informasi. Beberapa kemungkinan

didaftarkan di bawah ini. Adalah suatu godaan untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dan kemudian tidak mengambil tindakan apa-apa. Adalah penting untuk menyeimbangkan antara mempunyai cukup informasi untuk dapat bertindak dan mengumpulkan terlalu banyak sehingga tidak ada kesempatan untuk bertindak sama sekali.

Ini mecakup buku-buku, makalah-makalah penelitian akademik, terbitan pemerintah, internet dan media. Beberapa informasi dapat memberi arah yang salah.

• Apakah fakta-fakta itu akurat? Apakah fakta itu didukung dengan bukti? Apakah informasinya tidak kedaluarsa dan baru?

• Mengapa suatu organisasi menyediakan informasi itu? Dapatkan sumbernya dipercaya? Pertanyaan-pertanyaan untuk diajukan Meninjau informasi sekunder

(17)

Hal ini mencakup:

WAWANCARA Lihat Perkakas 2 di halaman …

PEMETAAN MASYARAKAT Lhat perkakas 4 di halaman ….

JALAN TRANSEK Daripada ditunjukkan ‘ladang terbaik’ atau ‘klinik terbaik’, rencanakan untuk suatu jalan transek untuk memperoleh gambaran yang baik tentang wilayah itu. Berjalan-jalanlah di desa itu bersama dengan informan kunci, mengamati, mendengar dan bertanya. Usahakan untuk berjalan menurut garis lurus menerabas wilayah itu, dan membuat catatan-catatan yang teliti tentang hal-hal yang terkait, misalnya, tanah, pertanian, sumber air dan kegiatan-kegiatan. Gambarkan temuan ke dalam suatu diagram seperti yang di bawah ini.

Tanaman

Penggunaan Lahan Masalah

Kesempatan

Dataran rendah Dataran tengah Pegunungan

•Sorgum •Jagung •Kacang hijau •Sorgum •Jagung •Pertanian

•Penggembalaan •Pertanian•Penggembalaan •Penggembalaan•Tebang pohon •Pepohonan

•Kekurangan lahan •Penggundulan hutan

•Tenaga kerja diupah di

pertanian •Pembibitan pohon •Pengendalian Erosi •Penggunaan kotoran •Penanaman pohon •Erosi

•Kesuburan tanah rendah •Tidak ada air yang dekat

Mengupulkan informasi sekunder

(18)

KALENDER MUSIM digunakan untuk menun-jukkan perubahan dari bulan ke bulan tentang suatu pokok seperti hujan, kegiatan kerja, diet, kesakitan dan harga-harga. Tanyalah masyarakat tentang kapan perhitungan tahun mereka mulai, nama bulan dan musim dan pilih yang mana yang akan digunakan. Tandailah satuan-satuan itu di tanah atau pada kertas. Dengan

menggunakan batu, kacang-kacangan, mintalah mereka menandai jumlah dari hal yang dibahas. Sebagai contoh, ijinkan mereka menaruk sebanyak sepuluh biji (batu)

sebanyak-banyaknya untuk satu pokok bahasan di setiap bulannya. Dorong mereka untuk membicarakannya di antara mereka sendiri sampai terjadi kesepakatan. Tanyakan mengapa angka-angkanya berbeda-beda. Contoh di atas menunjukkan bahwa pendapatan pada bulan Februari dan April sangat rendah. Dengan bertanya seperti “Mengapa pendapatan meningkat pada bulan Mei?” kita akan memperoleh banyak

informasi yang berguna.

GARIS WAKTU Suatu garis waktu digunakan untuk menunjukkan peristiwa-peristiwa setemat, perubahan ekologis, penyakit dan kecenderungan kependudukan. Perlu

disepakati berapa lama jangka waktu cakupan garis waktu ini. Gambarkan suatu garis lurus pada selembar kertas yang besar dan tulis di sana tahun-tahun yang disepakati di sepanjang garis itu. Mintalah masyarakat mendiskusikan peristiwa-peristiwa kunci untuk menuliskannya di situ. Contoh di bawah ini adalah garis waktu dari kesejahteraan, yang digunakan untuk merefleksikan kesejahteraan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir ini. Peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi kesejahteraan dimasukkan.

Sakit Pendapatan Kerja kebun

Jan 6 5 4 Feb 2 1 6 Mar 3 1 9 Apr 3 1 8 Mei 7 3 1 Jun 8 4 1 Jul 3 5 3 Agu 2 8 7 Sep 2 3 4 Okt 2 2 3 Nov 3 5 1 Dec 7 9 1

(19)

B A IK B U R U K Panen baik Panen baik Panen baik Panen baik Bangun lumbung Bangun lumbung Bangun lumbung Bangun lumbung Hujan cukup Hujan cukup Hujan cukup Hujan cukup Perbaiki 2 Perbaiki 2 Perbaiki 2 Perbaiki 2 Ruang kelas Ruang kelas Ruang kelas Ruang kelas Panen baik Panen baik Panen baik Panen baik Bangun kandang, Bangun kandang, Bangun kandang,

Bangun kandang, ruangruangruangruangkelaskelaskelaskelas dan rumah guru dan rumah gurudan rumah guru

dan rumah guru Hujan sedangHujan sedangHujan sedangHujan sedang

Gali sumur dangkal Gali sumur dangkal Gali sumur dangkal Gali sumur dangkal

Kekeringan kelaparan Kekeringan kelaparanKekeringan kelaparan Kekeringan kelaparan Pencurian ternak Pencurian ternakPencurian ternak Pencurian ternak Migrasi MigrasiMigrasi Migrasi Hujan merusak Hujan merusak Hujan merusak Hujan merusak tanaman buat tanaman buat tanaman buat tanaman buat jamban dan jamban dan jamban dan jamban dan bak air bak air bak air bak air

Tidak ada hujan Tidak ada hujan Tidak ada hujan Tidak ada hujan Jalan 5 km utk Jalan 5 km utk Jalan 5 km utk Jalan 5 km utk ambil air dari ambil air dari ambil air dari ambil air dari danau danau danau danau

DIAGRAM VENN Untuk ini menggunakan lingkaran-lingkaran sebagai wakil orang, kelompok atau lembaga. Semakin besar lingkarannya, semakin penting mereka. Letak lingkaran-lingkran menunjukkan hubungan di antara mereka.

(20)

MATRIKS NILAI Gambar sebuah matriks dan gunakan biji-bijian atau kerikil untuk menggambarkan nilai, kategori, pilihan dan prioritas dari orang-orang setempat, misalnya pohon-pohonan, metode pelestarian tanah, jenis tanaman dan ternak. Dalam contoh di bawah ini orang-orang membandingkan pekerjaan yang dapat mereka lakukan di pasar.

terbaik terburuk waktu Pinjaman diperlukan Untung Tenaga diperlukan Kerja Keras Tukang Sol sepatu Buat selai Jeruk Buat piring dari daun jual kue-kue buah Buat batu bata jual kayu api

2.3. Analisa Masalah

Sebelum kita dapat mulai membuat rancang bangun suatu proyek, kita perlu untuk menganalisa masalah yang diidentifikasi dalam tahap identifikasi proyek.

Analisa masalah menolong pemangku kepentingan primer untuk mengenali sebab-sebab dan akibat dari masalah yang mereka hadapi. Hal itu mencakup kegiatan membuat suatu pohon masalah, yang darinya tujuan-tujuan proyek dapat ditentukan. Gunakan analisa pemangku kepentingan untuk menolong memilih siapa saja yang akan menolong membuat pohon masalah, dengan memastikan ada campuran orang dari masyarakat yang memiliki pengetahuan situasi setempat, pengetahuan teknis dan sebagaina. Analisa masalah dapat juga dilakukan dengan kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang berbeda-beda untuk mengetahui sudut pandang mereka.

Untuk menlong para pemangku kepentingan berfikir tentang semua sebab dan akibat, perhatikanlah apakah mereka telah mempertimbangkan faktor-faktor sosial, lingkungan hidup, politik, ekonomi dan teknis. Pohon masalah harus menolong memperkuat

(21)

temuan-temuan kita selama tahap riset dari perencanaan. Mungkin saja hal itu akan ada isyu-isyu baru yang muncul yang sebelumnya tidak dipertimbangkan.

Pohon masalah memungkinkan para pemangku kepentingan untuk memperoleh akar dari prioritas kebutuhan mereka dan menyelidiki efek dari masalahnya.

METODE MEMBANGUN POHON MASALAH

Sepakati masalah utamanya, biasanya yang diidentifikasi selama tahap identifikasi proyek. Tuliskanlah itu pada sepotng kertas atau kartu dan tempelkanlah di tengah

tembok atau letakkan di tengah lantai. Mungkin ada masalah lain yang diindetifikasi oleh masyarakat yang dapat di eksplorasi. Gambar pohon masalah untuk masalah-masalah itu dan bandingkan kemudian pada waktu mulai memikirkan apa yang sebenarnya akan ditangani oleh proyek.

Identifikasi sebab-sebab dari masalah utama dengan bertanya “Tetapi Mengapa” sampai kita tidak dapat bertanya lebih jauh lagi. Tuliskan masing-masing sebab itu pada sepotong kerta atau kartu. Suatu masalah mungkin saja mempunyai dua sebab. Sebagai contoh:

Pohon Masalah

LANGKAH 1

(22)

Mengembangkan Pohon Maskah

(SEBAB)

Masalah utama

Tapi mengapa Tapi mengapa

Tapi mengapa

Tapi mengapa Tapi mengapa

Tidak ada yang dijual

Panen Buruk

Lapangan kerja sedikit

Imigrasi Pabrik setempat tutup

Identifikasi efek-efek dari masalah utama dengan bertanya “Lalu apa?” sampai kita tidak dapat bertanya lebih jauh lagi. Tuliskan setiap efek pada sepotong kertas atau kartu. Satu masalah bisa saja mempunyai lebih dari satu efek. Sebagai contoh

Mengembangkan Pohon masalah

(EFEK)

Lalu apa Lalu apa Lalu apa Lalu apa

Tidak ada uang Untuk bayar sekolah

Tidak ada uang Untuk beli bibit Anak-anak jadi

putus sekolah

Hasil panen berkurang

Dorong terjadinya diskusi dan pastikan peserta merasa bebas memindah-mindahkan kertas atau kartu tersebut.

(23)

Periksa seluruh pohon masalah untuk memastikan bahwa setiap masalah secara logis memimpin kepada masalah berikutnya..

Salinlah pohon masalah dalam selembar kertas besar. Gambar dalam garis-garis verkital untuk menunjukkan adanya sebab atau efek yang sama.

Anak-anak jadi putus sekolah

| |

Pendapatan Gizi |

Berkurang Memburuk Uang untuk Angka kematian

| | bayar sekolah meningkat

| | bekrurang |

|____________| | |

Wakut untuk | |

berladang berkurang Beli air Penyakit meningkat

| | |

|___________________| |

Biaya cari air Menggunakan sumber

meningkat yang kotor

| | |_______________________________________| | EFEK SEBAB | ____________________________|____________________________ | | | | | | | | | |

Meningkatnya Meningkatnya Sumur tidak Sumur terbuka Sumur kebutuhan air kebutuhan air untuk cukup kering pompa untuk pertanian rumah tangga | rusak

| | |

Metode pertanian Tekanan permukaan air dengan menggunakan pendukuk tanah menurun banyak air

Suatu pohon tujuan (obyektif) adalah mirip dengan suatu pohon masalah kecuali, pohon itu melihat pada tujuan (obyektif) daripada masalah. Pohon tujuan dapat dikembangkan

LANGKAH 4 CONTOH Pohon masa- sederhana Pohon Tujuan KEKURANGAN AIR BERSIH

(24)

Tanpa mengidentifkasi masalah-masalah, tetapi cara yang termudah membuat pohon tujuan adalah dengan membalik pohon masalah.

Untuk melakukan ini, ubahlah setiap penyebab dalam pohon masalah menjadi pernyataan yang positif. Sebagai contoh, ‘hasil panen yang buruk’ akan menjadi ‘hasil panen

meningkat.’ Dengan melakukan itu akan diperoleh pohon tujuan. Apakah satu tingkatan tujuan akan mencapai tujuan berikutnya? Tambahkan, kurangi atau ubah tujuan-tujuan itu bila perlu.

Mungkin akan ada beberapa sebab dekat bagian bawah pohon yang sangat umum

sifatnya. Hal-hal sedemikian itu agak sukar diubah menjadi tujuan yang mudah ditangani sebagai suatu proyek. Melainkan penyebab masalah itu menjadi hambatan bagi proyek yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan penilaian resiko. Kita mungkin nantinya akan memutuskan untuk memfokuskan pada suatu proyek atau program mengenai isyu itu dengan mengembangkan suatu pohon masalah dengan isyu sebagai masalah utama. Kalau kita mencoba menangani semua tujuan (obyektif) yang telah kita identifikasi, kita akan menemukan bahwa hal itu akan menjadi proyek yang sangat mahal dan lama. Karena itu penting sekali untuk memfokuskan pada satu atau dua bidang dari pohon masalah saja. Kalau kita sudah membuat lebih dari satu pohon tujuan, kita perlu memutuskan pohon tujuan mana yang akan menjadi fokus proyek kita.

| ____________________________|____________________________ | | | | | | | | | |

Meningkatnya Meningkatnya Sumur tidak Sumur terbuka Sumur kebutuhan air kebutuhan air untuk cukup kering pompa untuk pertanian rumah tangga | rusak

| | |

Metode pertanian Tekanan permukaan air dengan menggunakan pendukuk tanah menurun banyak air

Ajukan pertanyaan-pertanyaan ini:

• Tujuan yang mana yang akan kita tangani?

• Kombinasi tujuan yang mana yang paling memungkinkan perubahan yang paling positif?

Memfokus-kan Proyek

KEKURANGAN AIR BERSIH

(25)

Isyu-isyu untuk dipertimbangkan adalah: • Biaya

• Manfaat bagi pemangku kepentingan primer • Tujuan-tujuan yang paling memungkinan dicapai • Resiko (lihat hal …)

• Apakah organisasi lain telah menangani hal tersebut • Keberlanjutan

• Dampak pada lingkungan hidup

Lihat pada pohon tujuan dan indentifikasi cabang-cabang yang akan dapat ditangani oleh proyek. Sebagai contoh, untuk pohon tujuan di atas, mungkin saja diputuskan untuk menangani cabang di sebelah kanan. (Lingkari).

Ada baiknya untuk kembali ke pohon tujuan pada waktu mulai memikirkan asumsi-asumsi proyek. Semua tujuan yang ada di sebelah kiri pohon tujuan dapat dilihat sebagai hambatan-hambatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan proyek.

2.4. Kerangka Acuan Logis (KAL)

Sekarang sewaktu proyek telah diidentifikasi dan informasi rinci telah dikumpulkan, kita dapat mulai membuat rencana tentang bagaimana pastinya proyek akan berfungsi. Cara yang dapat bermanfaat untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan Kerangka Acuan Logis (KAL) catatan: dari kata Logical Framework atau disingkat log fram. Proses mengerjakan KAL menolong untuk memikirkan sema faktor yang harus

dipertimbangkan dalam melakukan perencanaan proyek dengan baik. Bahkan sewaktu orang tidak merencanakan mengembangkan suatu KAL barangkali akan membantu untuk menggunakan perkakas yang termasuk sebagai bagian pendekatan KAL sewaktu

merencanakan suatu proyek.

Apakah KAL Itu?

KAL adalah suatu perkakas yang digunakan untuk menolong memperkuat rancang bangun proyek, pelaksanaan dan evaluasinya. Walaupun dikerjakan selama tahap perencanaan suatu proyek, KAL adalah suatu dokumen yang hidup, yang akan dilihat kembali dan diubah-ubah selama siklus masa hidup proyek.

KAL adalah satu tabel yang terdiri dari empat lajur dan empat kolom, yang ke dalamnya semua bagian-bagian kunci suatu proyek dapat dimasukkan sebagai suatu pernyataan yang jelas: goal, tujuan, keluaran dan kegiatan proyek dengan indikator, bukti dan asumsi-asumninya. Dokumen itu menunjukkan struktur proyek dn menjelaskan proyek secara logis. KAL tidakmenunjukkan setiap rincian proyek. Itu adalah ringkasan keseluruhan faktor-faktor proyek. Rincian proyek dapat disajikan dalam dokumen lain, seperti proposal, anggaran dan jadwal kegiatan yang akan disertakan bersama dengan KAL.

(26)

RINGKASAN INDIKATOR BUKTI ASUMSI Goal

Tujuan Keluaran Kegiatan

Hampir semua lembaga donor menggunakan KAL di atas. Tetapi beberapa lembaga memutar KAL nya sehingga bagian yang berisi tujuan berada di sepanjang lajur atas dari kiri ke kanan dengan ringkasan, indikator, bukti dan asumsi berada di kolom kiri dari atas ke bawah. Dengan telah melakukan analisa pemangku kepentingan dan melakukan riset, kita dapat menjawab pertanyaan. “Di mana kita sekarang?”

KAL menanyakan serangkaian pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut: • Di mana kita ingin berada? (GOAL, TUJUAN)

• Bagaimana kita akan sampai ke sana? (KELUARAN DAN KEGIATAN) • Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah sampai di sana? (INDIKATOR) • Apa yang akan memberi tahu kita bahwa kita sudah sampai di sana? (BUKTI) • Potensi masalah apa saja yang mungkin terjadi di sepanjang perjalanan proyek?

(ASUMSI)

Mengapa menggunakan KAL?

KAL berguna karena:

• Menolong orang mengorganisir cara berfikirnya • Menolong orang berfikir secara logis

• Menolong mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam rancan bangun proyek • Memastikan indikator kunci telah diidentifikasi dari awal proyek sehingga

pemantauan dan evaluasi akan menjadi lebih mudah.

• Memastikan orang-orang yang terlibat dalam proyek akan menggunakan istilah-istilah yang sama

• Menolong orang meringkaskan suatu rencana proyek dalam beberapa halaman kertas. Hal ini menolong orang untuk menyederhanakan mengkomunikasikan rencana proyek dengan orang lain, walaupun KAL tidak dimaksud untuk menggantikan penulisan suatu proposal penuh.

Tetapi, pendengak KAL mempunyai kelemahan-kelemahan:

• Pengelolaan proyek dapat menjadi kaku, kecuali bila KAL secara terus menerus ditinjau dari waktu ke waktu dan disesuaikan.

• Karena pendekatan ini melibatkan partisipasi dari berbagai pemangku

kepentingan, diperlukan kepemimpinan dan ketrampilan fasilitasi yang baik untuk memastikan para pemangku kepentingan mengerti pendekatan ini dan secara aktif dapat berpartisipasi/

Kerangka Acuan Logis

(27)

• Karena pendekatan ini dibangun di atas analisa suatu masalah, mungkin dianggap tidak tepat di suatu budaya di mana orang tidak membicarakan masalah secara terbuka.

• Istilah-istilah yang digunakan dapat kedengarannya menakutkan bagi beberapa pemangku kepentingan. Karenanya pendekatan ini dapat sangat sulit untuk dipahami di beberapa budaya tertentu.

Siapa yang harus mengerjakan KAL?

Bila memungkinan, para pemangku kepentingan primer harus dilibatkan dalam

mengembangkan KAL. Hendaknya KAL dikembangkan oleh orang-orang yang paling dekat terlibat dalam pelaksanaan proyek. Sangat mungkin, konsep KAL tidak dapat dipahami oleh para pemangku kepentingan primer. Tetapi karena proses sama pentingnya dengan hasil akhir, maka suatu proses partisiapatif dapat digunakan untuk membimbing para pemangku kepentingan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan menolong mereka untuk mengidentifikasi beberapa komponen proyek. Kemudian KAL dapat dikembangkan oleh staff proyek.

Istilah-istilah?

Berbagai organisasi yang berbeda menggunakan istilah yang berbeda untuk komponen-komponen KAL. Kita jelaskan istilah-istilah itu di bawah ini. Sewaktu kita memyadari adanya istilah yang berbeda yang digunakan oleh organisasi lain, kita akan menggunakan istilah itu dalam tanda kurung. Istilah-istilah itu akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian tentang membuat suatu KAL.

Bagian Ringkasan ini menjelaskan secara berurutan tentang obyektif proyek: apa yang diharapkan dicapai dan bagaimana mencapainya. Ada beberapa kata yang berbeda untuk menjelaskan berbagai obyektif. Kita menggunakan istilah ‘obyektif’ dengan pengertian umum sebagai perubahan yang diinginkan. Dalam KAL, bagian ringkasan memisahkan obyektif dalam berbagai tingkat yang berbeda untuk membangun hierakti obyektif dan menggunakan istilah-istilah tertenu untuk merujuk setiap tingkat.

Goal menunjuk pada masalah keseluruhan yang akan ditangani. Kadang-kadang hal itu merujuk pada obyektif pembangunan yang lebih besar. Hal ini dapat berupa pendapatan yang lebih baik, akses pada air bersih yang lebih baik atau menurunnya tindak kejahatan.

Contoh: Meningkatnya produktifitas pertanian oleh para petani gurem

Tujuan adalah perubahan spesifik yang kita inginkan disumbangkan oleh proyek bagi pencapaian goal proyek. Kadang-kadang disebut juga sebagai Obyektif Proyek Langsung.

Contoh: Metode-metode pertanian dan varietas padi yang lebih baik yang diadopsi oleh

petani gurem.

Keluaran adalah apa yang ingin kita lihat sebagai hasil kegiatan-kegiatan kita untuk mencapai tujuan di atas.

Ringkasan

(Intervensi logis)

Goal

Tujuan

Keluaran

(28)

Contoh: Tersedianya dan didistribusikannya varietas tanaman yang lebih baik yang dapat diterima para pengguna.

Kegiatan menguraikan tugas-tugas yang akan dilaksanakan.

Contoh: Riset partisipatif petani dalam menjajagi jenis-jenis tanaman

Indikator menjawab pertanyaan, ‘Bagaimana kita mengetahui kalau kita telah sampai di sana?’ Indikator itu adalah tanda-tanda untuk mengukur kinerja proyek dibandingkan dengan obyektif dan mempunyai peranan penting dalam pemantauan dan evaluasi proyek.

Contoh: 75% petani gurem di lingkungan klasis telah mengadopsi varietas baru padi pada

akhir tahun ke 3.

Bukti merujuk pada sumber informas yang diperlukan untuk mengukur kinerja, siapa yang bertanggung jawab untuk mengumpulkannya dan seberapa sering.

Contoh: Survai sampel dilakukan oleh staff proyek pada akhir tahun ke 3.

Asumsi-asumsi merujuk pada kondisi yang dapat mempengaruhi kemajuan, keberhasilan atau keberlanjutan jangka panjang proyek. Kondisi itu mungkin adalah faktor-faktor internal ang di luar kontrol proyek atau yang kita memilih untuk mengontrolnya. Adalah memungkin untuk dapat mengurangi kerentanan proyek terhadap faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol. Hal itu mencakup perubahan cuaca, perubahan harga dan kebijakan pemerintah.

Mengerjakan KAL

• Kunci untuk mengerjakan suatu KAL adalah mengisi hieraki tujuan dengan mengerjakannya dari atas ke bawah pada kolom Ringkasan.

• Kemudian mengisi dari bawah ke atas dalam kolom Asumsi

• Kemudian mengisi ke samping dari setiap lajur Indikator dan Bukti untuk setiap lajur obyektif

Dengan mengerjakan KAL secara sedemikian itu, kita menghindari untuk tidak terlibat terlalu rinci sebelum struktur proyek dikembangkan.

Cara terbaik mengerjakan KAL adalah menggunakan beberapa lembar kertas besar dan sebuah pensil atau secarik kertas catatan. Dengan cara ini perubahan-perubahan dapat dilakukan selama diskusi berlangsung tanpa membuatnya kelihatan tidak rapi.

RINGKASAN OBYEKTIF

Kerjakan dari atas ke bawah pada kolom Ringkasan dari KAL, dengan menuliskan pernyataan ringkas pada setiap tingkat obyektif. Untuk melakukan hal ini rujuklah pohon tujuan yang telah dibuat sebelumnya (hal…)

Kegiatan

Indikator

Terukur (Indikator Terukur secara Obyektif – OVI/ITO)

Bukti

Alat Verifikasi – MoV/AV

Asumsi

TAHAP 1

(29)

Setiap lapisan tujuan pada cabang pohon tujuan yang telah dilingkari berkaitan dengan tingkat-tingkat dalam hierarki tujuan.

Goal Ini adalah goal pembangunan yang lebih besar dan jangka panjang. Ini adalah keadaan yang diinginkan di mana suatu kebutuhan atau masalah tidak lagi ada atau telah secara signifikan menjadi jauh lebih baik. Proyek ini akan menyumbangkan sesuatu bagi terpenuhinya dampak jangka panjang ini, tetapi tidak proyek dimaksudkan untuk

mencapainya. Goal ini mungkin saya isinya sama untuk beberapa proyek yang berbeda dan proyek dari organisasi yang berbeda pula. Goal ini mungkin tujuan pembangunan pemerintah atau malah Goal Pembangunan Milenium (Millenium Development Goal – MDG).

Contoh:

• Meningkatnya kesehatan anak-anak

• Menurunnya kejadian dan dampak penyakit berkaitan dengan diare

Tujuan Perubahan apa atau manfaat apa yang kita inginkan dicapai oleh proyek? Usahakan untuk memasukkan manfaat material dan perubahan sosial positif dalam pernyataan tujuan.

Contoh:

• Meningkatnya cakupan imunisasi di wilayah proyek

• Meningkatnya akses dan penggunaan air bersih di wilayah klasis

Hierarki Tujuan

MASALAH UTAMA menjadi Tujuan

SEBAB yang di-identifikasi … …Keluaran MASALAH UTAMA … dan Kegiatan Penjelasan tentang Obyektif

(30)

Keluaran Keluaran apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan? Dengan perkataan lain, apa yang akan dihasilkan oleh proyek? Keluaran adalah hal-hal yang berada dalam kontrol tim proyek. Biasanya terdapat tiga sampai enam keluaran.

Contoh:

• Tim petugas kesehatan diperkuat dan berfungsi • Membaiknya sumber-sumber air bersih

Kegiatan Bagaimana kita akan menghasilkan keluaran? Sangatlah mungkin akan terdapat daftar kegiatan- kegiatan yang panjang sekali dari untuk dilakukan. Tetapi KAL tidak memerlukan rincian yang terlalu banyak. Daftar kegiatan yang lebih rinci

hendaknya disajikan secara terpirah dalam jadwal kegiatan (lihat halaman …) Pernyataan-pernyataan kegiatan harus dimulai dengan kata kerja aktif

Contoh:

• Merekrut petugas-petugas kesehatan

• Meningkatkan kualitas sumur-sumur yang ada dan membuat sumur-sumur baru. Tidaklah penting untuk menetapkan target (kuantitas maupun kualitas) pada tahan ini. Hal ini dapat dilakukan pada kolom 2 (indikator-indikator) dikerjakan. Gunakan sistem penomeran sehingga kegiatan terhubungkan dengan keluaran masing-masing (lihat contoh KAL pada hal …)

Bayangkan anda sedang mengorganisasikan acara pernikahan. Kira-kira goal, tujuan, keluaran dan kegiatan apa saja? Tuliskanlah dalam sebuah kartu dan letakkanlah kartu-kartu itu dalam sebuah pohon tujuan.

Sewaktu kita telah mengisi obyektif untuk setiap tingkat, kita harus memastikan bahwa pernyataan-pernyataan ini terhubung secara logis satu sama lain. Untuk melakukan ini kita menggunakan Uji ‘Jika – Maka’:

• Lihat pada kegiatan. Jika kita melakukan semua kegiatan, maka apakah hal itu akan menghasilkan keluaran?

• Lihat pada keluaran. Jika keluaran dihasilkan, maka apakah hal itu akan mencapai tujuan?

• Kalau tujuan tercapai, maka apakah hal itu akan menyumbang bagi terwujudnya goal?

Sebagai contoh:

• Kalau kita melatih anggota masyarakat untuk memelihara dan memperbaiki sumur pompa (kegiatan), maka sumber air bersih akan menjadi lebih baik (keluaran)

Latihan

Uji ‘Jika – Maka’

(31)

• Kalau sumber air bersih menjadi lebih baik (keluaran), maka akses pada air bersih akan menjadi lebih baik (tujuan).

• Kalau aksespada air bersih menjadi lebih baik (tujuan), maka kejadian dan dampat penyakit-penyakit terkait diare akan menurun (goal).

Periksalah obyektif dari acara pernikahan di atas.

Bayangkan anda sebagai bagian dari suatu tim sepakbola. Obyektif berikut ini telah diidentifikasi:

• GOAL Menjadi tim sepakbola terbaik di dalam negri • TUJUAN Memenangkan pertandingan berikutnya

• KELUARAN Serangan yang berhasil dan pertahanan yang berhasil • KEGIATAN Tendang bola, tembak bola dan hadang musuh

Jika kita tendang, tembaj bola dan hadang lawan, maka apakah ini kemudian akan menghasilkan serangan dan pertahanan yang berhasil?

Jika serangan dan pertahanan kita berhasil baik, maka apakah ini kemudian mencapai tujuan memenangkan pertandingan?

Perubahan-perubahan apa yang kiranya diperlukan untuk membuat obyektif kita tercapai?

Latihan

(32)

CONTOH KAL dengan kolom 1 telah dikerjakan

RINGKASAN INDIKATOR BUKTI ASUMSI

Goal Menurunnya kejadian dan dampak penyakit diare

Tujuan Meningkatnya akses dan penggunaan air bersih di wilayah klasis

1. Terbentuknya sistem manajemen partisipatif untuk identifikasi kebutuhan, perencanaan dan

pemantauan

2. Sumber air bersih menjadi semakin baik

Keluar-an

3. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang praktek kebersihan yang baik 1.1. Membentuk panitia pengguna air (PPA)

1.2. Selenggarakan pelatihan bagi anggota PPA dalam hal survai, perencanaan,

pemantauan dan penulisan proposal

1.3. Masyarakat melakukan survai data awal dan

pemantauan tentang penggunaan air dan

kebutuhan dan menyerahkan proposal

1.4. Selenggarakan

perencanaan bersama antara Klasis, PAM Kabupaten dan PPA wilayah

2.1. PPA memilih petugas air desa (PAD) dan menyepakati imbalannya 2.2. Melatih PAD untuk menggali, memelihara dan memperbaiki pompa air tangan

2.3. Meningkatkan sumur-sumur yang ada dan menggali sumur baru

Kegiatan

(33)

Kabupaten menguji air 2.5. PAD memelihara dan memperbaiki pompa air tangan

3.1. Latih penyuluh kesehatan masyarakat (PKM) untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang diare dan pentingnya praktek kebersihan yang baik

3.2. PKM melatih laki-laki, perempuan dan anak-anak tentang praktek kebersihan yang baik

ASUMSI-ASUMSI

Kita telah memeriksa bahwa setiap obyektif harus membimbing pada yang di satu tingkat lebih tinggi dengan menggunakan uji “Jika – Maka.” Tetapi kita tidak akan pernah dapat memastikan bahwa setiap obyektif akan membimbing pada yang satu tingkat di atasnya karena selalu ada saja resiko bahwa faktor-faktor eksternal akan mempengaruhi

hubungan-hubungan itu. Banyak proyek yang gagal bukan karena rancan bangunnya yang buruk, tetapi karena kurangnya perhatian pada faktor-faktor itu yang bisa di luar kontrol proyek atau terlalu sulit dan terlalu mahal untuk mengendalikannya. Dalam KAL kita perlu menunjukkan bahwa kita telah memikirkan tentang apa saja kira-kira faktor-faktor tersebut.

Untuk menyelesaikan kolom asumsi pada KAL, pertama-tama pertimbangkanlah resiko-resiko yang ada hubungannya dengan proyek.

(34)

Resikoadalah potensi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Setiap kegiatan

mempunyai peluang resiko. Kalau hal itu terjadi, beberapa resiko akan mempengaruhi kegiatan lebih dari lainnya. Penilaian resiko menolong untuk mengidentifikasi dan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya beserta dampaknya. Resiko kemudian dapat dikelola dengan mengubah rencana proyek untuk memastikan bahwa resiko dapat

diperkecil.

Kemungkinan-kemungkinan resiko dapat termasuk: • Berkaitan dengan Cuaca - hujan

• Manusiawi – pemogokan kerja, penerima manfaat tidak mau mencoba teknik baru, staff proyek pindah kerja

• Ekonomi – harga komoditi pertanian tidak stabil • Politik – Kebijakan pemerintah

• Proyek organisasi lain tidak berjalan sesuai jadwal METODE PENILAIAN RESIKO

Mulai dengan beberapa lembar kertas besar Carilah resiko dengan:

• Melihat pada berbagai analisa yang telah dilakukan, misalnya, analisa pemangku kepentingan, ekonomi, lingkungan, sosial dan analisa masalah.

• Kembali ke pohon obyektif proyek (hal …) dan pertimbangkan hambatan-hambatan yang mungkin terjadi

Pabrik Sabun ZAPO

Maaf sekali, tapi Kami tidak bisa Lagi mendukung Klub sepak bola

Resiko dan mimpi buruk terbesar ku

Penilaian Resiko

(35)

• Melihat kembali setiap obyektif dalam KAL dan melakukan curah pendapat tentang asumsi yang harus dibuat agar obyektif yang lebih tinggi dapat tercapai. Serangkaian pertanyaan yang berguna yang dapat ditanyakan adalah:

o Kalau kita melakukan kegiatan ini, apa yang dapat menghentikan dari menghasilkan keluaran-keluaran ini?

o Kalau kita berhasil menghasilkan keluaran-keluaran ini, apa yang akan menghentikan kita dari pencapaian tujuan?

o Kalau tujuan tercapai, apa yang akan menghentikannya dari sumbangannya pada terwujudnya goal?

Gunakan matriks Dampak/Probabilitas untuk mengevaluasi resiko

Daftarkan semua resiko dan beri nomer. Lalu pertimbangkan bagaimana kemungkinan masing-masingnya akan terjadi (probabilitas) dan dampak seperti apa dari setiap resiko. Pikirkanla dampaknya pada keberhasilan proyek dan juga pada penerima manfaat. Buatlah nomer-nomernya dalam matriks.

Sebagai contoh, dalam suatu proyek untuk meningkatkan hasil panen, resiko pertama yang diidentifikasi mungkin adalah bahwa para petani tidak mau mengadopsi jenis bibit baru. Kemungkinan terjadinya (probabilitas) hal ini adalah sedang dan danpak resiko ini pada proyek adalah tinggi. Jadi hal itu diletakkan pada kotak yang relevan.

DAMPAK

RENDAH SEDANG TINGGI

RENDAH

SEDANG 1

TINGGI 2

1. Petani mungkin tidak mau mengadopsi jenis bibit bera 2. Hujan mungkin tidak turun

Pikirkanlah langkah-langkah yang akan mengurangi atau menghilangkan resiko. Kita mungkin akan kurang memperhatikan yang kemungkinan terjadinya dan dampaknya rendah, walaupun langkah sederhana mungkin akan mengurangi resiko-resiko tersebut. Sangatlah penting untuk memberi perhatian pada resiko yang berada di bawah pada kolom sebelah kanan dalam matriks Dampak/Probabilitas (dampak tinggi dan kemungkinan terjadi juga tinggi) karena resiko-resiko ini khususnya, mengancam keberhasilan proyek. Kalau resiko ini tidak dapat dikurangi barangkali lebih baik membatalkan proyek.

Sebagai contoh, resiko bahwa para petani mungkin tidak mau mengadopsi jenis bibit baru sangatlah penting. Langkah yang dapat diambil untuk mengurangi resiko itu adalah dengan memastikan petani para petani dilibatkan dalam pemilihan jenis bibit baru. Kalau hujan tidak turun, proyek akan gagal. Irigasi mungkin perlu dipertimbangkan sebagai salah satu obyektif proyek.

LANGKAH 2

(36)

Ingatlah untuk meneambah langkah-langkah pengurangan resiko ini pada obyektif proyek. Dalam kaitannya dengan KAL, ini berarti menambah kegiatan dan barangkali keluarannya juga.

Sekarang kembalilah ke KAL dan tulis resiko-resiko sebagai asumsi-asumsi pada kolom 4 dari KAL. Ini adalah resiko yang mungkin dapat membuat proyek benar-benar gagal kalau hal itu terjadi. Jadi beberapa resiko dapat dipandang sebagai kritis yang kita mungkin memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek sama sekali. Diagaram di bawah ini kiranya akan menolong untuk memutuskan resiko yang perlu dimasukkan dalam KAL sebagai asumsi-asumsi.

Begitu kita dapat mempertimbangkan semua resiko, kita dapat mengubahnya menjadi asumsi

Resiko adalah pernyataan negatif tentang apa yang mungkin akan salah. Asumsi

mengubah resiko menjadi pernyataan positif. Hal itu adalah kondisi yang perlu dipenuhi agar proyek dapat berlanjut.

Memasukan resiko ke dalam KAL APA RESIKO INI BERDAMPAK TINGGI TIDAK YA APA AKAN TERJADI MUNGKIN TAK MUNGKIN MASUKKAN KE DALAM KAL JANGAN MASUKKAN KE DALAM KAL HAMPIR PASTI TIDAK YA

Monitor resiko dan cari jalan untuk menguranginya

Proyek Resiko tinggi yang mungkin sebaiknya dibatalkan Perbaiki Rancang bangun

proyek, mis: tambah kegiatan atau keluaran, tulis ulang tujuan

Apakah mungkin memperbaiki rancang bangun proyek dan mempengaruhi faktor internal Resiko dan asumsi Pohon Keputusan Resiko Diadopsi dari AusGUIDELines (2002) AusAID, halaman 25

(37)

Sebagai contoh, pikirkanlah suatu resiko dalam suatu proyek penyuluhan pertanian. Dengan mengatakan ulang kalimat itu dan membuatnya menjadi positif dari pada negatif, resiko dapat diubah menjadi asumsi.

RESIKO Petani mungkin tidak mau mencoba jenis bibit padi baru

ASUMSI Petani mau mencoba jenis bibit padi baru

Adalah biasa untuk menulis asumsi-asumsi dari pada resiko di kolom 4. Hindari pencampuradukan resiko dengan asumsi. Biasanya terdapat lebih sedikir asumsi pada tingkat kegiatan dan tingkat ketidakpastian akan bertambah untuk obyektif yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan kita lebih tidak mempunyai kendali terhadap tujuan-tujuan yang lebih tinggi. Lebih mudah mengubah kegiatan atau menambah yang baru

untukmengurangi resiko. Akan lebih sukar untuk mengambil tindakan terhadap beberapa resiko yang mengancam penggunaan keluaran-keluaran untuk mencapai tujuan atau bagaimana tujuan menyumbang bagi terwujudnya goal.

• ‘Menyediakan bibit padi dan petunjuk’ mungkin merupakan kegiatan. ‘Program pelatihan dirancang dan dilaksanakan’ mungkin adalah keluaran. Ini adalah tanggung jawab manajer proyek. Kalau hal-hal itu tidak dilaksanakan maka manjar proyek dapat dimintai pertanggungjawaban untuk kegagalan proyek. Kalau hal-hal itu disediakan dan terjadi maka ia dapat dipuji untuk keberhasilan proyek.

• Tujuan proyek mungkin ‘meningkatnya hasil panen rata-rata petani di wilayah proyek.’ Manajer proyek tidak sepenuhnya bertanggung jawab kalau hal itu tidak tercapai. Sebagai contoh, klien mungkin tidak sepenuhnya menerapkan pelatihan yang mereka terima.

• Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi resiko, seperti misalnya petani dilibatkan dalam proyek pada tahap awal dalam rangka untuk meningkatkan rasa memiliki dan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. Tetapi kita tetap mempunyai lebih sedikit kontrol terhadap pencapaian tujuan dari pada keluaran dan kegiatan.

Untuk setiap obyektif dalam KAL, pikirkanlah asumsi-asumsi yang perlu dibuat agar obyektif pada suatu tingkat mencapai obyektif di tingkat di atasnya. Ujilah logikanya menggunakan Uji Jika dan Maka:

RINGKASAN INDIKATOR BUKTI ASUMSI

GOAL TUJUAN Pikirkanlah Suatu proyek Penyuluhan pertanian

Uji Jika dan Maka

(38)

KELUARAN MAKA

KEGIATAN JIKA

DAN

Sebagai contoh:

• Jika kita melatih anggota masyarakat untuk memelihara dan memperbaiki pompa tangan (kegiatan) dan penyediaan suku cadang yang efektif ada (asumsi), maka sumber air bersih akan menjadi lebih baik (keluaran).

• Jika sumbr air bersih menjadi lebih baik (keluaran), dan air tersedia dalam jumlah yang cukup (asumsi), maka akses terhadap air bersih akan menjadi lebih baik (tujuan).

• Jika akses pada air bersih menjadi lebih baik (tujuan) dan kejadian sakit diare karena air yang tidak bersih (asumsi), maka kejadian dan dampak penyakit berkaitan dengan diare akan menurun (goal).

Karena kondisi eksternal mungkin berubah, sangatlah penting untuk melakukan penilaian resiko lebih lanjut di sepanjang perjalanan proyek untuk memastikan bahwa kita mempertimbangkan semua ancaman-ancaman terhadap keberhasilannya.

Beberapa KAL membutuhkan dikerjakannya suatu tambahan kotak yang disebut Kondisi-kondisi Kritis atau Pra-Kondisi-kondisi.

RINGKASAN INDIKATOR BUKTI ASUMSI

Goal Tujuan Keluaran Keluaran

Kondisi Kritis

Kondisi kritis ini merujuk pada hal-hal yang harus terjadi sebelum peoyek dimulai. Ajukan petanyaan sebagai berikut:

• Apakah kita dapat mendapatkan staff yang memenuhi syarat dengan standar gaji yang ditawarkan?

• Kalau sumber daya harus disediakan oleh organisasi lain atau pemerintah, apakah sumber-sumber itu akan tersedia?

• Apakah bahan-bahan dan dana tersedia sewaktu kita ingin memulai proyek?

Kondisi Kritis

Kerangka Acuan logis

(39)

CONTOH KAL dengan kolom 1 dan 4 yang telah dikerjakan

RINGKASAN INDIKATOR BUKTI ASUMSI

Goal Menurunnya kejadian dan dampak penyakit diare

Tujuan Meningkatnya akses dan penggunaan air bersih di wilayah klasis

Pelayanan kesehatan tidak menunun Penyakit diare disebabkan oleh sumber air yang tidak bersih dan perilaku kebersihan

1. Terbentuknya sistem manajemen partisipatif untuk identifikasi kebutuhan, perencanaan dan

pemantauan

2. Sumber air bersih menjadi semakin baik

Keluar-an

3. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang praktek kebersihan yang baik

Jumlah air yang tersedia memadai Tidak orang yang dikecualikan untuk mengakses sumber air yang lebih baik Akses pada air tidak untuk penggunaan yang berpotensi menimbulkan polusi 1.1. Membentuk panitia

pengguna air (PPA)

1.2. Selenggarakan pelatihan bagi anggota PPA dalam hal survai, perencanaan,

pemantauan dan penulisan proposal

1.3. Masyarakat melakukan survai data awal dan

pemantauan tentang penggunaan air dan

kebutuhan dan menyerahkan proposal

Air tanah bebas dari arsenik

Masyarakat percaya diri bahwa sumber air dapat diperbaiki Panitia komit untuk bekerja bagi masyarakat

Panitia pengguna air terus berfungsi sesuai kepentingan semua pihak

Masyarakat siap untuk bekerja dengan PPA.

1.4. Selenggarakan

perencanaan bersama antara Klasis, PAM Kabupaten dan PPA wilayah

Kegiatan

2.1. PPA memilih petugas air desa (PAD) dan

Pengaturan insentif bagi PAD memadai dan dapat berke-lanjutan

Rangkaian pasokan suku cadang efektif

Gambar

Tabel yang menunjukkan pengaruh dan pentingnya pemangku kepentingan  Beberapa pemangku kepentingan akan lebih berpengaruh pada suatu proyek dibanding  yang lainnya
Tabel berikut ini menggabungkan pengaruh dan pentingnya para pemangku kepentingan  sehingga kita dapat melihat posisi mereka dalam kaitan satu sama lain
DIAGRAM VENN   Untuk ini menggunakan lingkaran-lingkaran sebagai wakil orang,  kelompok atau lembaga

Referensi

Dokumen terkait

BAGI MAHASISWA YANG ADA DI KELAS DIBAWAH INI AGAR SEGERA PINDAH KE KELAS LAIN YANG TERSEDIA... HENDRI

Gunakan bahan yang tidak mudah terbakar seperti vermikulit, pasir atau tanah untuk menyerap produk ini dan.. tempatkan dalam kontainer untuk

Sistem pendukung keputusan penentuan resep masakan yang dibuat dinilai berhasil membantu pengguna untuk mendapatkan rekomendasi resep masakan terbaik yang sesuai

Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa hibah berdasarkan hukum Adat meskipun sah secara hukum adat tetapi tidak dapat dijadikan sebagai syarat dalam pendaftaran tanah di

Saya/Kami dengan ini mengaku bahawa mana-mana maklumat peribadi saya/kami yang dikumpul atau dipegang oleh Syarikat diperuntukkan dengan keizinan saya/kami untuk ia

Sutresna (2007), melaporkan bahwa telah dihasilkan satu populasi baru tanaman jagung (C2) yang berdaya hasil dan brangkasan segar tinggi, umur genjah serta mampu

Uji potensi sebagai tabir surya dari fraksi etil asetat kulit batang tanaman bangkal dilakukan secara in vitro dengan menentukan nilai SPF (Sun Protection Factor)