• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK INTERAKTIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN FISIKA LISTRIK DAN MAGNET DI SLTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK INTERAKTIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN FISIKA LISTRIK DAN MAGNET DI SLTA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK INTERAKTIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN FISIKA LISTRIK DAN MAGNET DI SLTA (Studi Persepsi bagi Guru-guru Fisika SLTA di Kabupaten Lombok Timur)

Gancang Saroja1)*, Ahmad Nadhir1), S. Maryanto1), Didik R. Santoso1), Setyawan P.S. 1)

1) Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang

*email : saroja@ub.ac.id

ABSTRAK

Metode pembelajaran ilmu fisika yang hanya menggunakan metode ceramah dirasakan monoton dan kurang relevan lagi. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pembelajaran fisika yang lebih efektif. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komputer (TIK). Aplikasi perangkat lunak interaktif berbasis Java berupa Java Applet, PhET, dan Circuit memberikan alternative untuk proses pembelajaran fisika. Hasil jajak pendapat awal dengan metode survei kepada guru-guru fisika SLTA di Kabupaten Lombok Timur menyatakan bahwa para guru memerlukan pelatihan aplikasi perangkat lunak interaktif untuk membantu dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran fisika. Hasil survei pasca pelatihan menyatakan seluruh peserta memiliki persepsi bahwa proses pembelajaran fisika akan terbantu dan lebih afektif dengan pemanfaatan Java Applet, PhET, dan Circuit.

Kata kunci: Persepsi, Perangkat lunak interaktif, Pembelajaran, Fisika

ABSTRACT

Physics learning methods that only use the expository method is monotonous and less relevant. Therefore, we need methods of physics learning which are more effective. One of them is by using of information and computer technology (ICT). Applications of Interactive software such as Java Applet, Java PhET, and Java Circuit provide an alternative to the process of learning physics. The beginning of survey to high school physics teachers in East Lombok Regency provides result that teachers need a training of interactive software application to help and improve the quality of learning physics. Post-training survey results state that all of participants had the perception that the process of learning physics will be helped by the use of Java Applet, PhET, and Circuit.

Key word: percepcition, interactive software, learning, physics PENDAHULUAN

Fisika merupakan suatu ilmu yang bersifat empirik, maka pembelajaran ilmu fisika akan lebih efektif jika melibatkan fenomena alam yang terkait. Oleh karena itu, guru harus mampu memilih dan

mengembangkan suatu metode

pembelajaran fisika yang sesuai. Saat ini, metode pembelajaran yang banyak digunakan oleh para guru cenderung monoton dengan menggunakan metode

ceramah. Kondisi tersebut berakibat pada menurunnya semangat dan pemahaman siswa saat menerima penjelasan pelajaran fisika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa di SLTP untuk pelajaran fisika adalah relative lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lainya [1]. Penelitian lain menyebutkan bahwa 51 % guru fisika SLTP dan 43 % guru fisika SLTA tidak dapat menggunakan alat-alat laboratorium

(2)

yang tersedia disekolahnya [2]. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu memberikan solusi pada masalah tersebut.

Materi fisika listrik dan magnet di SLTA adalah termasuk materi yang bersifat abstrak jika hanya disampaikan dengan metode eksplorasi di dalam kelas. Arah-arah arus listrik, rangkaian listrik, arah medan magnet adalah contoh-contoh materi yang memerlukan pengamatan gejala alam and fenomena nyata. Untuk hal itu, berbagai metode digunakan para guru untuk menjelaskannya diantaranya adalah metode analogi [3] dan pengembangan alat peraga [4]. Namun demikian, metode tersebut memerlukan konsep pemahaman yang kuat dan banyak alat-alat eksperimen sehingga tidak semua guru dapat menggunakannya.

Perkembangan teknologi komputer dalam dasawarsa terakhir ini terjadi sangat cepat. Hampir semua siswa terutama di tingkat SLTA sudah mengenal dan menggunakan teknologi informasi dan komputer (TIK). Dalam proses pembelajaran di sekolah secara umum, komputer telah banyak dimanfaatkan sebagai media bantu proses belajar mengajar. Keuntungan mendayagunakan media komputer dalam pembelajaran adalah dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, menampilkan warna, musik dan grafis animasi dapat memberikan kesan real sehingga menjadi menarik [5]. Selain itu, kemampuan komputer dalam menyimpan data yang cukup besar memungkinkan siswa dapat merekam dan memutar kembali suatu kegiatan. Seiring dengan perkembangan perangkat lunak interaktif yang pesat, pemanfaatan media berbasis komputer dapat digunakan dalam beberapa bentuk, yaitu: presentasi, interaksi, simulasi, dan visual [6]. Selain itu, saat ini berkembang juga pembelajaran dengan E-learning. Proses pembelajaran dengan menggunakan konsep E-learning didefinisikan sebagai penggunaan

teknologi informasi dan komputer (TIK) secara mandiri di bidang pendidikan dalam sehingga akan menghasilkan sekolah maya [7].

Berdasarkan pada kelebihan-kelebihan pemanfaatan TIK dan aplikasi perangkat lunak tersebut maka dalam penelitian ini akan diamati pengaruh aplikasi perangkat lunak interaktif dalam proses pembelajaran fisika listrik dan magnet di SLTA dalam persepsi guru-guru di Kabupaten Lombok Timur.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pemahaman, ketertarikan, serta kemanfaatan dari suatu kegiatan berupa pelatihan pemanfaatan aplikasi perangkat lunak interaktif untuk pembelajaran listrik dan magnet. Studi awal dilakukan jauh sebelum dilaksanakannya pelatihan untuk mengetahui relevansi antara kebutuhan suatu metode pembelajaran fisika yang berbasis perangkat lunak komputer dengan kondisi disekolah-sekolah. Perangkat lunak yang menjadi obyek materi adalah Java PhET, Java Applet, serta Java Circuit. Setelah itu, untuk mengetahui ketercapaian tujuan pelatihan maka dilakukan survei tentang persepsi peserta pasca dilaksanakannya pelatihan

Subyek Penelitian. Dalam penelitian ini, populasi yang terlibat adalah seluruh guru mata pelajaran Fisika SLTA di kabupaten Lombok Timur. Penelitian melibatkan 19 orang guru Fisika dari utusan sekolah-sekolah SLTA di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Timur dengan tidak ada pembedaan terhadap tingkat kelas yang diajar. Teknik pengambilan

(3)

sampel data adalah nonrandom sampling. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada hari Selasa, 2 April 2013, berlokasi di SMAN 1 Selong, Lombok Timur.

Teknik Pengumpulan Data. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah melalui angket surve yang berisi tentang pengetahuan akan perangkat lunak aplikasi, ketertarikan untuk menggunakan, serta kemanfaatan pelatihan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum kegiatan pelatihan, angket diberikan kepada guru-guru fisika SMA di wilayah kabupaten Lombok Timur. Jumlah

populasi sampel yang berperan adalah 19 orang guru yang berasal dari seluruh SLTA di Kabupaten Lombok Timur. Isi dari angket tersebut berisi pertanyaan deskriptif seperti ditunjukkan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1.Rekapitulasi Hasil Jajak Sebelumpelatihan

Berdasarkan hasil survey tersebut di atas, sebagian besar guru atau 80 % dari jumlah total responden belum pernah mendapatkan pelatihan tentang aplikasi perangkat lunak berbasis Java. Disisi yang lain, sebagian besar guru telah menggunakan media TIK dalam proses pembelajaran fisika, yaitu mencapai 70 %. Namun, keinginan guru-guru untuk menggunakan perangkat aplikasi Java cukup tinggi, mencapai 55 % walaupun pemanfaatannya masih terbatas dengan caranya masing-masing. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemilihan materi pelatihan memiliki keterkaitan yang besar dengan tingkat kebutuhan para guru.

Pelatihan aplikasi perangkat lunak berbasis Java dilaksanakan dengan format ekspositori, diskusi, dan praktek secara langsung di Laboratorium Komputer SMA

1 Selong. Metode ekspositori diberikan dibagian awal untuk memberikan dasar-dasar pemahaman mengenai perangkat lunak Java. Hal tersebut dilakukan mengingat dari hasil survei awal diketahui bahwa 80 % peserta belum mengenal aplikasi Java. Selanjutnya, metode diskusi dipilih karena peserta adalah guru-guru yang telah berpengalaman dalam materi fisikanya. Dengan diskusi akan terjadi aliran informasi dua arah antara peserta dan pemateri. Langkah berikutnya adalah praktek langsung dengan menggunakan komputer. Dengan praktek ini, para peserta diharapkan benar-benar menguasai materi pelatihan.

Materi fisika yang dipilih sebagai obyek dalam pelatihan adalah listrik dan magnet. Materi tersebut dipilih karena memiliki tingkat kesulitan yang tinggi No Pertanyaan Hasil Rekapitulasi Belum sama sekali Sebagian pernah sudah 1 Apakah Bapak/Ibu Guru pernah mendapatkan materi

pelatihan tentang simulasi berbasis aplikasi java sebelumnya?

80 % 0 % 20 %

2 Apakah di sekolah Bapak/Ibu Guru telah menggunakan fasilitas Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) dalam proses pembelajaran?

10 % 70 % 20 %

3 Apakah Bapak/Ibu Guru telah mengenal program simulasi aplikasi Java untuk proses pembelajaran fisika

sebelumnya?

(4)

dalam proses pembelajaran secara konvensional. Proses terjadinya arus listrik, arah-arah medan listrik dan magnet, kuat arus dan medan listrik adalah contoh-contoh fenomena fisika yang abstrak dalam pembelajaran konvensional. Untuk itu, diperkenalkan perangkat lunak yaitu

Java PhET, Java Applet, dan Java Circuit. Setelah pelatihan, diadakan survei kepada peserta untuk mengetahui kemanfaatan dari pelatihan yang telah dilaksanakan. Materi pertanyaan dalam angket survei adalah seperti pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Rekapitulasi Persepsi Guru-guru Pasca Pelatihan No

Pertanyaan

Hasil Rekapitulasi Ya, sangat Sebagian

bermanfaat

Tidak 1 Setelah mengenal Java PhET, Applet, dan Circuit,

apakah menurut Bapak/Ibu Guru proses pembelajaran fisika akan terbantu dengan penggunaan aplikasi perangkat lunak tersebut?

100 % 0% 0%

2 Apakah pemilihan materi yang disampaikan dalam pelatihan ini relevan dengan materi fisika yang Bapak/Ibu sampaikan kepada siswa di sekolah?

75 % 25 % 0 %

3 Apakah secara keseluruhan pelatihan memberikan manfaat bagi Bapak/Ibu Guru ?

100 % 0 % 0 %

Data rekapitulasi pada Tabel 2 memberikan gambaran bahwa secara umum pelatihan membawa pengaruh yang baik pada peserta. Hasil menunjukkan bahwa seluruh peserta atau 100 % dari peserta menyatakan bahwa proses belajar mengajar pelajaran fisika di SMA akan sangat terbantu jika menggunakan perangkat lunak berbasis Java, baik PhET, Circuit, maupun Applet. Selain itu, peserta juga memberikan respon positif terhadap pemilihan materi mengenai listrik dan magnet dimana 75 % dari peserta menyatakan pemilihan materi adalah sesuai dengan kebutuhan guru. Secara umum, seluruh peserta berpendapat bahwa pelatihan yang dilaksanakan memberikan manfaat bagi para guru.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa para guru berpendapat sebagai berikut.

 Pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran fisika adalah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di SLTA di Kabupaten Lombok Timur.  Penggunaan aplikasi perangkat lunak

interakif berbasis Java akan sangat membantu para guru dalam proses pembelajaran materi fisika kepada siswa di SLTA.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Supardi, Leonard, H. Suhendri, dan Rismurdiyati, Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika, Jurnal Formatif 2 (1): 71 - 81

[2] Wiyanto, A Sopyan, Nugroho, SW A Wibowo, 2006, Potret Pembelajaran Sains di SMP dan SMA, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol 4, No.2

[3] Neny Kurniasih, Nurhasan, dan Euis Sustini, 2009, Analisis Rangkaian LC Menggunakan Analogi Gerakan Massa-Pegas, Jurnal Pengajaran Fisika Sekolah Menengah, Vol. 1, No.4 [4] Sutrisno, Pengembangan Alat Peraga

untuk Pembelajaran Fisika, UPI Bandung

(http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/J UR._PEND._FISIKA/, diunduh september 2013)

(5)

[5] Sudjana, N., Rivai, A., 2001, Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

[6] Angkowo, R., Kosasih, A., 2007, Optimalisasi Media Pembelajaran.

Jakarta: Grasindo

[7] Purbo, W., O., 2001, Teknologi e-learning, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Penurunan proses dari Context Diagram sistem informasi perizinan usaha industri ke Data Flow Diagram (DFD) level 0 terbagi atas tiga proses, yaitu proses perizinan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Model Evaluasi Pada Pembelajaran Seni Tari di SMK 45 Lembang Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 ”

Dari Hasil analisis kandungan formalin pada tahu yang dijual di Pasar Tomohon, Tondano dan Pasar Karombasan terdapat beberapa sampel yang positif dengan

Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa perangkat ajar yang dibuat dapat membantu user untuk lebih memahami materi pencarian maksimum aliran dari suatu

Agaknya, salah satu ‘kelemahan’ teori motivasi dalam ilmu psikologi tersebut tampak ketika penulis dihadapkan pada perilaku Friedrich Nietzsche... kiranya adalah filosuf dan

Dari hasil perbandingan tabel 7 da- pat diketahui bahwa perencanaan tata ru- ang wilayah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta pada tahun 2010 belum

(Lihat pasal 6 UU No. Menyimpang dari ketentuan pasal 3, maka dalam keadaan yang sangat mendesak yang memerlukan penguasaan tanah dan/ atau benda-benda yang bersangkutan dengan

Masukan-masukan tersebut diantaranya adalah bahwa penting disadari oleh kontraktor konstruksi untuk menciptakan suatu nilai (value) pada penawarannya, sehingga produk- produk