RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 1
1.1. LATAR BELAKANG
Perkembangan penyelenggaraan negara dan pemerintahan Indonesia telah memberikan berbagai pengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara pada seluruh elemen yang ada dalam kerangka negara kesatuan Indonesia. Indikasinya ditandai dengan berbagai perubahan terhadap kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik di tingkat nasional, regional maupun tingkat lokal.
Berbagai Perubahan kebijakan disahkannya amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia 1945, revisi Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah melalui Undang -Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2004, serta berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk merevisi dan menggantikan Undang -undang No. 25 tahun 1999.
Di tingkat lokal terjadi perubahan penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Jawa Timur dengan terpilihnya Gubernur dan Wakil Gubernur baru untuk periode 2014 -2019 hasil proses pemilihan kepala daerah dan ditetapkannya melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah tahun 2014 - 2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2014 tentang RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 tanggal 27 Maret 2014 yang digunakan sebagai landasan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Jawa Timur.
Perkembangan dan perubahan-perubahan tersebut telah mendorong Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa
PENDAHULUAN
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 2 Timur untuk melakukan re -orientasi dan proses pengkajian kembali terhadap visi, misi, tujuan maupun sasaran -sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hal itu dilakukan sebagai penyempurnaan, penyesuaian atau perkembangan dan perubahan yang terjadi sesuai kebutuhan dan tantangan masa depan.
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, dalam menterjemahkan seluruh fenomena perkembangan maupun perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan tersebut dengan membuat rencana strategis maupun rencana / program kerja pengembangan lembaga (satuan kerja perangkat daerah) secara proporsional dan implementatif. Dalam konteks penyusunan perencanaan pembangunan di daerah telah diatur melalui pasal 151 UU No. 32/2004. Menurut pasal tersebut Renstra-SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJM daerah dan bersifat indikatif. Renstra-SKPD dimaksud, dirumuskan dalam bentuk rencana kerja satuan kerja perangkat daerah yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Rencana strategis (Renstra) SKPD merupakan produk perencanaan pembangunan daerah yang menjadi acuan bagi dinas, badan atau unit kerja pemerintah dan pelaksanaan tugas pelayanan publik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarajat. Perencanaan strategis adalah pendekatan dan cara untuk mencapai tujuan; mengarahkan pengambilan keputusan serta tindakan di berbagai peringkat organisasi; sifatnya garis besar, medium to long range,
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 3 menghubungkan sumber daya dan dana dengan tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan strategis perlu melibatkan para pemangku kepentingan untuk memastikan terdapatnya perspektif yang menyeluruh atas isu yang dihadapi; pemikiran dan analisis yang mendalam dan comprehensive dalam perumusan strategi; mereview mana strategi yang berhasil dan tidak; dan di antara strategi yang tersedia tidak saling bertentangan, namun saling melengkapi. Perencanaan strategis menetapkan arah dan tujuan k emana pelayanan SKPD akan dikembangkan; apa yang hendak dicapai pada masa lima tahun mendatang; bagaimana mencapainya, dan langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai.
Terdapat 5 (lima) agenda utama pembangunan daerah Jawa Timur sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah tahun 2014 – 2019 yang meliputi : (1) Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan; (2) Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing, berbasis agrobisnis / agroindustri dan industrialisasi; (3) Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan dan penataan ruang; (4) Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik; (5) Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni sosial.
1.2. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 adalah :
1) Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 4 2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Undonesia Tahun 2007 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4774);
4) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
5) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
6) Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5071);
7) Peraturan pemerintah No. 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
8) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang tata cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republi k Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 5 Indonesia Nomor 4663);
9) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
11) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
12) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5286);
13) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur;
14) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 108 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur;
15) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019.
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 6
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1. MAKSUD
Penyusunan Dokumen Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 dimaksudkan sebagai satu dokumen rencana resmi yang dipersyaratkan bagi mengarahkan pelayanan Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan masa pimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih. Sebagai suatu dokumen rencana yang penting sudah seharusnya pemerintah daerah, DPRD dan masyara kat memberikan perhatian terhadap peningkatan kualitas proses penyusunan dokumen perencanaan, tentunya diikuti dengan pemantauan, evaluasi, dan review berkala atas implementasinya.
1.3.2. TUJUAN
Dokumen rencana strategis Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sangat terkait dengan visi dan misi Kepala Daerah Terpilih dan RPJMD. Tujuan penyusunan rencana strategis Badan Perpustakaan dan Kearsipan adalah untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penggangaran dan pelaksanaan pembangunan Badan Perpustakaan dan Kearsipan dengan visi, misi dan agenda Kepala Daerah Terpilih, tujuan, strategi, kebijakan, dan capaian program RPJMD. Kinerja Badan Perpustakaan dan Kearsipan dalam menerjemahkan, mengoperasionalkan, dan mengimplementasikan visi, misi dan agenda Kepala Daerah Terpilih, tujuan, strategi, kebijakan, dan capaian program RPJMD akan sangat mempengaruhi kinerja pemerintahan daerah dan Kepala Daerah Terpilih selama masa kepemimpinannya.
Rencana Strategis ( Renstra ) Badan Perpustakaa n dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 sebagai
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 7 pedoman, landasan dan referensi dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB – I Pendahuluan 1. Latar Belakang 2. Landasan Hukum 3. Maksud dan Tujuan 4. Sistematika Penulisan
BAB – II Gambaran Pelayanan Badan Perpustakaan dan Kearsipan
1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Perpustakaan dan Kearsipan
2. Sumberdaya Badan Perpustakaan dan Kearsipan 3. Kinerja Pelayanan Badan Perpustakaan dan Kearsipan
4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Badan Perpustakaan dan Kearsipan
BAB – III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
1. Indentifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Perpustakaan dan Kearsipan
2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3. Telaahan Renstra K/L
4. Penentuan Isu-Isu Strategis
BAB – IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
1. Visi dan Misi Badan Perpustakaan dan Kearsipan
2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Perpustakaan dan Kearsipan
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 8 BAB – V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BAB – VI Indikator Kinerja Badan Perpustakaan dan Kearsipan yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) BAB – VII Penutup
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 9 KEPALA BADAN SEKRETARIS SUB BAGIAN TATA USAHA BIDANG LAYANAN PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM BIDANG PENGELOLAAN ARSIP INAKTIF BIDANG PENYELAMATAN ARSIP STATIS BIDANG PUBLIKASI, PROMOSI PERPUSTAKAAN & JASA KEARSIPAN BIDANG DEPOSIT PENGEMBANGAN & PENGOLAHAN BIDANG PEMBINAAN PERPUSTAKAAN BIDANG PEMBINAAN PEMASYARAKATAN KEARSIPAN SU B BI D AN G JAS A KE AR SI PA N SU B BID AN G P U BL IKAS I, PR O M O SI PER PU ST AKA A N & KEA R SIPA N SU B BID AN G D EP OS IT & PR ES ER VA SI BA H AN PU ST AK A SU B BID AN G PE N G EM BA N G AN & PEN G O LA H AN BA H A N PU ST AKA SU B BI D AN G KE LE M BA GA AN PE R PU ST AK AA N SU B BI D AN G S U M BE R D AY A M AN U SI A & PE M AS YA R AK AT AN . B U D AY A BA C A SU B BI D AN G AK U ISI SI SU B BI D AN G PE N GO LA H AN & PE LE ST AR IAN SU B BID AN G PE M BI N AA N SU B BID AN G PE M AS YA R AK AT AN KE AR SI PA N SU B BID AN G LA YA N AN PE R PU ST AK AA N SU B BID AN G OT OM AS I PE R PU ST AK AA N SU B BID AN G PE N GO LA H AN & PE N YI M PA N AN SU B BID AN G PE N YU SU TA N & PE M EL IH AR AA N FUNGSIONAL PUSTAKAWAN ARSIPARIS
2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
Nomenklatur baru Organisasi dan Manajemen Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Timur didasarkan pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 tahun 2008 tanggal 20 Agustus 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur.
Diagram struktur organisasi Badan Perpustakaan dan Kearsipan dapat ditunjukkan dalam bagan di bawah ini :
GAMBARAN PELAYANAN BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 10 Berdasarkan pasal 21 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur, melalui Sekretaris Daerah. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur mempunyai kedudukan, tugas, dan fungsi sebagai berikut :
1. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur merupakan unsur pendukung Gubernur, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah
2. Tugas Pokok Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah yang bersifat spesifik yaitu dibidang perpustakaan dan kearsipan.
3. Fungsi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur adalah :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang arsip dan perpustakaan b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur. Lebih lanjut pengaturan uraian tugas sekretariat, bidang, sub bagian, sub bidang Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 108 tahun 2008 tentang struktur Badan Perpustakaan dan Kearsipan adalah sebagai berikut :
- Unsur pimpinan atau top management dalam hal ini adalah Kepala
- Unsur Pimpinan dalam manajemen menengah (middle management) ada 1 (satu) sekretaris dan 7 (tujuh) Bidang yang dikembangkan sesuai dengan fungsi organisasi yang terdiri dari :
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 11
Fungsi Kesekretariatan membawahi 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu Sub Bagian Tata Usaha, Sub Bagian Penyusunan Program dan Sub Bagian Keuangan
Fungsi Bidang Publikasi, Promosi, Perpustakaan dan Jasa Kearsipan membawahi 2 (dua) Sub Bidang yaitu, Sub Bidang Publikasi, Promosi, Perpustakaan dan Sub Bidang Jasa Kearsipan
Fungsi Bidang Deposit, Pengembangan dan Pengolahan Bahan Pustaka membawahi : Sub Bidang Deposit dan Preservasi dan Sub Bidang Pengolahan Bahan Pustaka
Fungsi Bidang Pembinaan Perpustakaan, membawahi Sub Bidang Sumber Daya Manusia dan Sub Bidang Kelembagaan Perpustakaan
Fungsi Bidang Layanan Perpustakaan dan Informasi, membawahi Sub Bidang Layanan Perpustakaan dan Sub Bidang Otomasi Perpustakaan
Fungsi Bidang Pengelolaan Arsip Inaktif, membawahi Sub Bidang Pengolahan dan Penyimpanan Arsip Inaktif dan Sub Bidang Penyusutan dan Pemeliharaan
Fungsi Bidang Penyelamatan Arsip Statis, membawahi Sub Bidang Akuisisi dan Sub Bidang pengolahan dan Pelestarian
Fungsi Bidang Pembinaan dan Pemasyarakatan Kearsipan, membawahi Sub Bidang Pembinaan Kearsipan dan Sub Bidang Pemasyarakatan Kearsipan.
- Unsur Kelompok Jabatan Fungsional Pustakawan dan Arsiparis sebagai cerminan dari kelompok keahlian profesional dalam bidang perpustakaan dan kearsipan.
2.2. SUMBER DAYA ORGANISASI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur memiliki sumber daya cukup memadai dan telah mendukung berbagai
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 12 kegiatan yang berlangsung di masing-masing bidang, baik di perpustakaan maupun arsip. Sumber daya utama yang perlu diinformasikan dalam Renstra ini antara lain sumber daya manusia yang ada di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, sarana prasarana pendukung yang dimiliki, besarnya anggaran untuk penyelenggaraan seluruh kegiatan yang ada serta koleksi bahan pustaka di perpustakaan maupun di arsip.
Uraian berikut ini memberikan gambaran secara lebih rinci terkait sumber daya organisasi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, yang antara lain :
2.2.1. Sumber Daya Manusia
Dengan pemberlakukan PP Nomor 41 tentang Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Provinsi Jawa Timur bahwa Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur memiliki sumberdaya manusia yang cukup karena terjadinya penggabungan 2 (dua) lembaga. Kondisi sumberdaya manusia Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur akan diklasifikasi atas dasar jumlah personil untuk setiap kelompok fungsi yang terdapat pada bidang perpustakaan dan bidang arsip, juga akan dibedakan status, golongan/ruang serta tingkat pendidikan SDM. Khusus kelompok jabatan fungsional pustakawan dan arsiparis akan diklasifikasi berdasarkan status dan jenjang profesionalisme dalam bidang keahliannya.
Sumber daya manusia Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur semuanya berjumlah 216 orang bila diklasifikasikan atas dasar kelompok fungsi pada bidang dan sub bidang dimaksudkan akan sangat mendukung kelancaran pelaksanaan program-program yang sudah direncanakan. Komposisi SDM Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur berdasarkan fungsi, status kepegawaian dan Golongan / Ruang dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 13
Tabel 2.1.
Komposisi Personil Berdasarkan Fungsi
No. Bagian/Bidang/Sub Bidang Laki-laki Perempuan Jenis Kelamin Jumlah
1 Kepala ( Top Manajemen ) 1 1
2 Sekretaris 1 1
a Sub Bagian Tata Usaha 34 11 45
b Sub Bagian Penyusunan Program 4 4 8
c Sub Bagian Keuangan 6 5 11
3 Bidang Promosi, Publikasi dan Jasa Kearsipan 1 1 a Sub Bidang Promosi dan Publikasi 7 6 13
b Sub Bidang Jasa Kearsipan 4 5 9
4 Bidang Deposit, Pengembangan dan Pengolahan 1 1
a Sub Bidang Deposit 6 4 10
b Sub Bidang Pengembangan dan Pengolahan 7 9 16
5 Bidang Pembinaan 1 1
a Sub Bidang SDM 5 2 7
b Sub Bidang kelembagaan 4 3 7
6 Bidang Layanan Perpustakaan dan Informasi 1 1
a Sub Bidang Layanan 9 12 21
b Sub Bidang Otomasi 3 4 7
7 Bidang Penyelamatan Arsip Statis 1 1
A Sub Bidang Pengolahan dan pelestarian 4 5 9
B Sub Bidang Akuisisi 7 1 8
8 Bidang Pengelolaan Arsip In Aktif 1 1
A Sub Bidang Pengolahan dan penyimpanan 10 4 14 B Sub Bidang Penyusutan dan pemeliharaan 5 3 8 9 Bidang Pembinaan dan Pemasyarakatan Kearsipan 1 1 A Sub Bidang Pemasyarakatan Kearsipan 3 5 8
B Sub Bidang Pembinaan Kearsipan 5 2 7
JUMLAH 126 90 216
(Sumber : Sub Bagian Tata Usaha)
Tabel 2.2.
Komposisi Personil Berdasarkan Status Kepegawaian
Status Kepegawaian Jumlah %
Pegawai Negeri Sipil
- Jabatan Struktural 26 12,04
- Jabatan Fungsional Pustakawan 37 17,13 - Jabatan Fungsional Arsiparis 14 6,48
- Staf 127 58,80
Pegawai Kontrak 12 5,56
Jumlah 216 100,00
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 14
Tabel 2.3.
Komposisi personil berdasarkan Golongan / Ruang
No. Golongan Ruang A B C D E Jumlah %
1 Golongan I 2 2 4 1,97
2 Golongan II 26 29 8 1 64 31,37 3 Golongan III 12 48 24 27 111 54,41 4 Golongan IV 15 9 0 1 0 25 12,25
Jumlah 204 100,00
(Sumber : Sub Bagian Tata Usaha)
Dalam rangka mengoptimalkan pelayanan publik Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, perlu didukung oleh 2 (dua) kelompok jabatan fungsional, yaitu : Pustakawan dan Arsiparis. Jumlah pejabat fungsional dimaksud berjumlah 51 orang dengan komposisi 37 orang Pustakawan dan 14 orang Arsiparis. Berdasarkan jenjang jabatan, komposisi dua jabatan fungsional secara detail dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.4.
Jenjang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Arsiparis Tahun 2014 Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur
No. Jenjang jabatan II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/c Golongan Jumlah
1 PUSTAKAWAN
Tingkat Terampil
- Pustakawan Pelaksana - - 1 1 - - - 2 - Pustakawan Pelaksana Lanjutan - - 1 - - 3 - - - - 4 - Pustakawan Penyelia - - - 6 2 - - 8 Tingkat Ahli - Pustakawan Pertama - - - 3 - - - - 3 - Pustakawan Muda - - - 2 2 9 - - 13 - Pustakawan Madya - - - 4 3 7 - Pustakawan Utama - - - - JUMLAH 37
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 15
No. Jenjang jabatan II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/c Golongan Jumlah 2 ARSIPARIS
Tingkat Ketrampilan
- Arsiparis Pelaksana - - 1 - - - 1 - Arsiparis Pelaksana Lanjutan - - - 4 - - - - 4 - Arsiparis Penyelia - - - 2 - - - 2 Tingkat Keahlian - Arsiparis Pertama - - - 2 - - - - 2 - Arsiparis Muda - - - 3 1 - - 4 - Arsiparis Madya - - - 1 - 1 - Arsiparis Utama - - - - JUMLAH 14
(Sumber : Sub Bagian Tata Usaha)
2.2.2. Sarana dan Prasarana
Secara makro, sumberdaya pendukung berupa sarana dan prasarana yang dimiliki Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, masih sangat kurang , baik dilihat dari sisi kuantitas maupu kualitas. Jika dibandingkan dengan cakupan wilayah pembinaan maupun operasional kerjanya serta tanggung jawab & kewenangan yang dimiliki sesuai dengan Undang-Undang No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, Undang-Undang No. 43 tahun 2009 tentang kearsipan, PP No. 38 Tahun 2007, PP No. 28 Tahun 2012, UU No. 7 Tahun 2007 serta Perda No. 10 Tahun 2009.
Adapun sarana dan prasarana yang berperan dan sangat penting dalam mendukung pelaksanaan kegiatan dan tugas fungsi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, meliputi: Gedung, Depo Arsip, Gedung Pusat Arsip, kendaraan operasional, komputer, koleksi bahan pustaka , khazanah arsip dan sarana simpan arsip.
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 16 a. Gedung, Depo Arsip dan Pusat Arsip
Gedung kantor Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur berdiri di atas tanah seluas 7.000 m2 dengan luas bangunan gedung sekitar 2.700 m2, berlokasi di Jalan Menur Pumpungan 32 Surabaya. Di samping itu terdapat beberapa bangunan gedung kantor dan Depo Arsip dengan luas Gedung A: 672 m2 Gedung B: 1114 m2 Gedung C: 1075 m2, Luas tanah yang berlokasi di Jalan Jagir Wonokromo No. 350 Surabaya adalah 5.750 m2 . Masih ada 1 (satu) lagi Gedung Pusat Arsip yang terletak di Jalan By Pass Pandaan.
b. Koleksi Buku
Jumlah koleksi buku dan non-buku Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sampai dengan akhir tahun 2014 adalah sebanyak 101.651 judul 401.732 eksemplar, dengan rincian seperti terdapat dalam tabel berikut :
Tabel 2.5. Koleksi Umum
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur
No. Golongan / Klasifikasi Buku Jumlah Judul Satuan 1. 000 Karya Umum 8.297 24.598 eks. 2. 100 Filsafat 5.255 19.898 eks.
3. 200 Agama 9.280 40.338 eks.
4. 300 Pengetahuan Sosial 18.841 77.363 eks.
5. 400 Bahasa 5.901 22.850 eks
6. 500 Pengetahuan Murni 8.161 30.160 eks 7. 600 Pengetahuan Praktis 17.762 72.698 eks
8. 700 Kesenian 6.748 26.131 eks
9. 800 Kesusastraan 11.255 48.236 eks 10. 900 Sejarah 10.151 39.640 eks
JUMLAH 101.651 401.732 eks
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 17 Koleksi Deposit sebagai hasil pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam/KCKR, dengan rincian seperti terdapat dalam tabel berikut :
Tabel 2.6. Koleksi Deposit
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur
No. Jenis Jumlah
1. Buku 8.433 eks. 2. Majalah 4.960 eks. 3. Jurnal 67 eks. 4. Tabloid 463 eks. 5. Buletin 148 eks. 6. Laporan 2.766 eks. 7. Brosur 135 eks. 8. Kaset/CD/VCD 451 keping 9. Peta 49 eks. 10. Koran 40 eks.
(Sumber : Bidang Deposit, Pengembangan dan Pengolahan) c. Khasanah Arsip
Khasanah arsip yang tersimpan terdiri dari arsip in aktif yang tersimpan di Pusat Arsip dan Khasanah arsip statis yang tersimpan di Depo Arsip 1) arsip inaktif, dengan rincian seperti terdapat dalam tabel sesuai
dengan Instansi Asal Arsip
Tabel 2.7.
Khasanah Arsip Inaktif Berdasarkan Instnsi Asal Arsip
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur
No. Instansi Asal arsip Jumlah
Berkas Keterangan 1. Biro – biro di Setdarov. Jatim 68.935 -
2. Badan/Bakorwil 10.890 -
3. Dinas-dinas 15.032 -
4. Kantor & eks kantor 25.418 - 5. Rumah Sakit – rumah sakit 229.794 -
6. Pemilu 3.380 -
Jumlah 353.449 - (Sumber : Bidang Pengelolaan Arsip In Aktif)
2) Khasanah arsip statis, terdiri dari : Khasanah arsip statis dibedakan :
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 18 A. Berdasarkan jenisnya
NO JENIS ARSIP KURUN
WAKTU JUMLAH (ML) JUMLAH (BERKAS) 1 Tekstual / kertas
a. Arsip Masa Hindia Belanda b. Arsip Masa Pemerintahan RI c. Arsip Swasta/BUMN d. Arsip Organisasi e. Arsip Perorangan 1816-1941 1947-2008 1901-2000 1974-2009 1949-1990 105 ML 293,2 ML 122 ML 42 ML 10 ML 9.550 berkas 22.727 berkas 3.931 berkas 1.353 berkas 275 berkas Jumlah 572,2 ML 37.836 berkas
2 Arsip Audio Visual
a. Arsip Foto (positif, negative)
b. Arsip Video (Betacam, VHS, miniDV) c. Arsip film 16 mm d. Mikrofilm e. Rekaman Suara f. VCD 1890-2013 1980-2007 1975-1980 1920-1945 1974-2010 1945-2009 222.012 lembar 5.624 kaset 23 roll 32 reel 1.345 kaset 561 keping 3 Arsip Kartografi dan Kearsitekturan
a. Arsip Peta
b. Arsip Gambar Teknik
1915-1999 1944-2001
755 lembar 182 bendel 4 Arsip elektronik / Digital
a. CD (foto digital)
b. Naskah (hasil scaning) c. Foto (dalam HD computer) d. Video (hasil reproduksi)
2004-2010 1900-1942 1890-2013 2000-2010 805 keping 65.185 ekspose 236.679 ekspose 221 ekspose (Sumber : Bidang Penyelamatan Arsip Statis)
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 19 B. Berdasarkan lembaga pencipta arsip
1. Pemerintah Provinsi Jawa Timur
NO SKPD JUMLAH KURUN WAKTU TH. AKUISISI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Biro Umum Setdaprov Biro Bina Sosial Biro Perekonomian Biro Tata Pemerintahan Biro Bina Otoda
Biro Humas dan Protokol
Biro perlengkapan Biro Pemerintahan Desa Biro Adm. Kemasyarakatan Sekretariat DPRD
Pemb. Gub. Surabaya Pemb. Gub. Pamekasan Dinas Pengairan
BPDE Bakesbang
BadanPenanaman Modal Dinas Kominfo
Dinas Koperasi dan UKM Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Balitbang Bapemas PU Bina Marga Bawasprov/inspektorat 550 boks 418 berkas 859 berkas 765 berkas 21 berkas 20 bok foto neg, 648 CD foto Dgt 132 MiniDV, 903 foto positif 819 berkas 490 berkas 21 berkas 450 boks 438 berkas 146 bendel GT 16 bok, 46 brk 44 berkas 4.163 berkas 1.015 berkas 980 foto 5.366 berkas 109 berkas 299 brk 20 boks 181 berkas 244 berkas 1892-1941 1967-1994 1969-1991 1962-1994 1987-2010 1987-2008 1981-2008 1980-2002 1990-2008 1947-1984 1990-2000 2001-2008 1980-2005 1972-1999 2009 1960-2000 2000-2006 1987-2010 2000-2006 1985-2000 2000 2010 2008 2010 2007 2006-2009, 2011 2012 2012 2012 2006, 2008, 2010, 2012 2008 1999 2005, 2012 2008 2005, 2007, 2009, 2011 2010, 2011, 2012 2010 2003 2012 2012 2012 2012 2012 (Sumber : Bidang Penyelamatan Arsip Statis)
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 20 2. Lembaga vertical
NO SKPD JUMLAH KURUN WAKTU TH. AKUISISI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Bakorstanasda Kanwil Deppen
Kanwil Dep. Koperasi Kanwil DPU
Kanwil Dep. Tenaga Kerja Kanwil Dep. Pertanian Kanwil Dep Kesehatan Kanwil Dep Kehutanan Kanwil Dep. Disperindag Kanwil Dep. Sosial Kanwil Pariwisata
Kanwil Dep Transmigrasi PPH BP7
KPU
Pengadilan Tinggi Surabaya Balai Besar sungai Brantas Bakosurtanal
ANRI PNRI
Kodam V/Brawijaya
Musium Trowulan
Balai Riset dan Standarisasi Industri Surabaya 1.009 berkas 200.000 foto 860 berkas 532 berkas 247 berkas 156 berkas 304 berkas 384 berkas 265 berkas 918 berkas 237 berkas 443 berkas 1810 berkas 1,190 berkas 3.251 berkas 132 bendel GT 366 peta 16 mikrofilm, 50 kaset, 500 foto 100 foto 1 mikrofilm, 4 video, 10 kaset, 80 foto 158 foto 200 berkas 1972-1989 1951-1990 1968-1998 1974-2000 1995-2001 1980-1999 1980-2000 1962-2000 1965-2000 1970-2000 1963-1998 1975-1999 1982-1999 2004 1951-1970 2000 1945-1950 1960-1980 1925-1940 1973-2008 2001 1999 2001 2002 2002 2003 2003 2003 2003 2004 2004 2004, 2008 2002 2009 2005 2008 2010 2000, 2002, 2005 2010 2007 2005 2012 (Sumber : Bidang Penyelamatan Arsip Statis)
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 21 3. BUMN / Lembaga Fungsional
NO SKPD JUMLAH KURUN WAKTU TH. AKUISISI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PT. Garam
Perum Jasa Tirta II P3GI Pasuruan PB PON 2000
Kwarda Pramuka Jatim MUI PMI DHD 45 Jatim PUSKUD Jatim TVRI RRI JTV 44 ML 5 ML 32 ML 23 ML 58 berkas 0,2 ML 1 ML, 284 brk 1 ML 1,5 ML 39 video 50 kaset 5.000 video 1904 - 2006 1968 - 1989 1912 - 1972 1998 - 2000 1982 - 1999 1997 - 2000 1999 - 2005 1976 - 1977 1975 - 2004 1993 - 2008 1998 - 2005 2003 - 2007 1999 - 2000 2000 2003 2006 2009 2006 2006, 2010, 2012 2004 2006 2001, 2003, 2007 2005 2009 (Sumber : Bidang Penyelamatan Arsip Statis)
4. Ormas / Orsospol / Perorangan
NO SKPD JUMLAH KURUN WAKTU TH. AKUISISI
1 2 3 4 5 6 7 PW NU Jatim PW Muhammadiyah Jatim Al Irsyad Arsip-arsip PARPOL Arsip-arsip PONPES
Arsip-arsip Lembaga Sosial /Kemasyarakatan
Tokoh / Pelaku sejarah
1 boks 2 boks 1 boks 5 boks 5 boks 5 boks 50 boks 1982-1999 1971-1972 2000-2003 2000-2005 2005-2008 1976-2008 1974 - 1998 2008 2008 2008 2007 2006-2008 2002-2007 2000 - 2005 (Sumber : Bidang Penyelamatan Arsip Statis)
5. Hasil Dokumentasi / Peliputan
NO PERISTIWA / MASALAH FOTO VIDEO REK. SUARA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pemilu 1999 di Surabaya
Mukhtamar NU di Lirboyo Krediri, 1999 Pon XV 2000 di Sidoarjo
Bangunan-bangunan Bersejarah Jatim Petilasan Wali Songo
Kota-kota di Jawa Timur Lumpur Lapindo Sidoarjo
Pemancangan dan Peresmian Jembatan Suramadu
Pemilu dan Pemilukada Dan lain-lain 225 72 70 975 60 1.000 450 70 300 - - - 5 2 4 8 2 12 20 4 3 - - - - 4 16 (Sumber : Bidang Penyelamatan Arsip Statis)
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 22
C.
Berdasarkan Periodisasi dan Masalah
1. MASA VOC, HINDIA BELANDA
a. Residentie Surabaya : tentang pemerintahan karesidenan Surabaya
b. Pemerintahan Povinsi Jawa Timur (1928-1949), arsip kepegawaian, pengairan, dll
c. Arsip Perkebunan Gula : penelitian gula, laporan-laporan Pabrik Gula
d. Arsip PT. Garam : perkembangan kelembagaan, produksi dan pemasaran pegaraman
e. Staatsblad, Bijblad, Provinciaalblad (buku peraturan perundangan)
f. Foto-foto koleksi KIT dan KITLV (Jawa Timur Tempo Dulu)
2. MASA PENDUDUKAN JEPANG
Data sangat sedikit (dalam arsip PT. Garam) 3. MASA REVOLUSI 1945 - 1950
a. Situasi Jawa Timur : Madura tahun 1947, Negara Jawa Timur, situasi politik Jawa Timur, criminal, dll.
b. Perisiwa Madiun 1948 ( naskah laporan, transkripsi hasil wawancara sejarah lisan)
c. Foto-foto (pertempuran Surabaya, Clash Belanda II, Kedatangan Belanda di beberapa daerah, kunjungan Presiden soekarno 1947, kunjungan Jend. Soedirman, Gerilya Jend. Soedirman, serah terima kedaulatan di jawa timur)
d. Wawancara Sejarah Lisan 100 kaset : Sekitar Pertempuran Surabaya sampai Clash Belanda II e. Film documenter : perjuangan
4. MASA 1950-1967 (ORDE LAMA)
a. Foto koleksi deppen 1951-1970 tentang Politik dan Pemerintahan, Pertahanan, Ekonomi, Sosial Budaya dan foto penerangan.
b. Arsip pemerintahan : Pengadilan Tinggi Surabaya 1951-1970 (kasus perdata, pidana)
c. Wawancara sekitar peristiwa G30S/PKI 1965 5. MASA 1967-1998 (ORDE BARU)
a. Foto Koleksi Deppen 1971-1998
b. Arsip-arsip Lembaga vertical yang dilikuidasi / dimerger
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 23 d. Arsip laporan situasi kantibmas di Jawa Timur
(arsip Bakorstanasda sampai Ditsospol)
e. Arsip administrasi lembaga Pemerintah Provinsi f. Arsip Peta Wilayah se-Jawa Timur
g. Arsip Pemilu, Pilpres dan Pilkada 6. MASA REFORMASI (1998-sekarang)
a. Arsip Risalah Sidang DPRD Jawa Timur b. Arsip Siaran Pemberitaan dari TVRI dan JTV c. Foto-foto kegiatan Gubernur Jawa Timur d. Arsip PON XV 2000.
e. Hasil administrasi/kegiatan SKPD Provinsi Jawa Timur.
(Sumber : Bidang Penyelamatan Arsip Statis)
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan kegiatannya didukung dengan 3 unit untuk Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) dan 1 unit untuk Mobil Sadar Arsip serta 2 Mobil Dongeng.
Sarana komputer di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur berjumlah 108 unit, yang terdistribusi di setiap bagian dan bidang. Sedangkan perlengkapan -perlengkapan inventaris lainnya terbagi secara merata dan terbatas pada setiap unit kerja yang ada di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 24
2.3. KINERJA PELAYANAN BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR
Tabel 2.8. Capaian Kinerja Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2009 – 2014
Program
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program
2010 2011 2012 2013 2014 Capaian Capaian Capaian Capaian Target
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Jumlah SDM pengelola kearsipan 201 120 366 469 585 Jumlah peraturan / pedoman standart kearsipan 1 1 2 2 2
Jumlah unit kerja yang melaksanakan sistem kearsipan 45 45 50 50 50 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah Jumlah penambahan khasanah arsip statis
2.525 2.709 4.387 4.353 3.800 Jumlah arsip yang
diperbaiki
2.900 4.000 6.000 6.500 4.500 Jumlah arsip yang
disusutkan
6.469 1.500 9.000 10.750 9.000 Jumlah arsip inaktif
yang diolah 134.274 5.000 5.000 9.250 5.000 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kearsipan
Jumlah pengguna arsip 555 1.250 942 3.352 3.500
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Jumlah SDM pengelola perpustakaan 320 220 785 1.476 1.000 Jumlah koleksi 7.901 6.000 18.851 23.033 15.000 Jumlah koleksi E-Book 200 300 800 1.600 1.300
Jumlah koleksi perpustakaan desa
156.000 156.000 124.000 125.000 326.000 Jumlah pemustaka 607.303 866.294 1.224.733 1.008.641 1.500.000 Jumlah koleksi yang
dibaca
1.805.689 2.661.751 3.230.279 2.987.025 2.000.000 Nilai IKM 77,32 77,5 78,11 78,3 78,50
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 25
Tabel 2.9. Target Capaian Kinerja Badan Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2014 – 2019 Program Indikator Kinerja Program (outcome) Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD (Tahun 0)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2015 2016 2017 2018 2019
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target Target Target Target Target Target
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip
secara baku 9 10 10 10 10 10 59 Jumlah SDM Pengelola Kearsipan 100 120 120 120 120 120 700 Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah
Jumlah arsip yang menjadi bahan informasi 72 6 6 6 6 6 106 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kearsipan Jumlah Pengguna Layana Jasa Kearsipan
3.000 3.100 3.200 3.300 3.400 3.500 3.500 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Layanan Jasa Kearsipan 77,90 78 78,10 78,20 78,25 78,30 78,30 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Indeks Minat dan Budaya Baca 57 58 60 62 64 66 66 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Layanan Perpustakaan 78 78,30 78,35 78,40 78,45 78,50 78,55 Jumlah Pemustaka (pengunjung) 1.250.000 1.375.000 1.512.500 1.663.750 1.830.125 2.000.000 2.000.000 Perbandingan Judul Buku dengan Koleksi
Perpustakaan
1 : 4,5 1 : 5 1 : 5,5 1 : 6 1 : 6,5 1 : 7 1 : 7
Berdasarkan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur masuk ke dalam 2 (dua) urusan wajib yaitu urusan perpustakaan dan urusan kearsipan. Urusan perpustakaan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 masuk ke Misi 1 : Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu Meningkatkan Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan. Sasaran yang ingin dicapai yaitu Meningkatnya mutu pendidikan dan tenaga kependidikan. Strategi yang dilaksanakan adalah Meningkatkan Minat Baca dengan Arah kebijakan Peningkatan kuantitas sarana dan prasarana perpustakaan serta kapasitas
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 26 kelembagaan secara terpadu. Program yang dilaksanakan untuk menunjang Misi 1 adalah Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.
Indikator yang dipakai untuk mengukur kinerja Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan meliputi Jumlah pengunjung perpustakaan dan Indeks Minat Baca. Indikator-indikator kinerja tersebut diakomodir dalam Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dan menjadi target capaian Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sampai dengan tahun 2019.
Urusan kearsipan masuk ke dalam Misi 4 : Meningkatkan Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik dengan tujuan Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bersih (clean governance) serta profesionalisme pelayanan publik. Sasaran yang ingin dicapai adalah Meningkatnya pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal serta ketersediaan dokumen statistik yang terpercaya dan berkualitas. Strategi yang dijalankan untuk mencapai sasaran tersebut adalah Meningkatkan pengelolaan arsip pemerintah daerah yang tertib, rapi dan handal. Arah kebijakan yang diambil yaitu Peningkatkan pengelolaan arsip pemerintah daerah secara professional yang didukung sistem kearsipan yang komprehensif. Program-program yang dilaksanakan meliputi Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah dan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kearsipan.
Pengukuran Program-Program untuk Urusan Kearsipan dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur dilakukan dengan Indikator Kinerja Pengelolaan Arsip secara baku dan SDM Pengelola Kearsipan. Indikator-indikator kinerja tersebut diakomodir dalam Renstra Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dan menjadi target capaian Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur sampai dengan tahun 2019.
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 27
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN BADAN
PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR 2.4.1. Tantangan
a. Perkembangan jumlah penduduk
Jumlah penduduk Jawa Timur terus bertambah. Berdasarkan proyeksi yang dilakukan, jumlah penduduk tahun 2014 adalah sekitar 38.120.000 jiwa, angka tersebut akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Keseluruhan jumlah masyarakat Jawa Timur yang begitu besar merupakan pemustaka potensial (potential user) yang menjadi sasaran pelayanan perpustakaan. Agar layanan perpustakaan dapat menjangkau seluruh masyarakat Jawa Timur dan membuat semuanya menjadi pemustaka riil (actual user) diperlukan usaha yang terencana, sistematis dan berkesinambungan.
b. Peningkatan IPM Provinsi Jawa Timur
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan potret peningkatan kualitas hidup. Peningkatan IPM menunjukkan keberhasilan dalam usaha pembangunan manusia. IPM Jawa Timur selalu meningkat dari tahun ke tahun, dan IPM tahun 2012 adalah 72,54. Usaha untuk meningkatkan IPM berkaitan erat dengan pola pikir masyarakat. Jika masyarakat memiliki kegemaran membaca, mereka akan mendapat banyak informasi yang benar yang dapat mempengaruhi pola pikir dan kemampuannya sehingga program-program pemerintah apa pun yang dilaksanakan baik dalam bidang kesehatan, pendidikan maupun ekonomi akan berhasil. Keberhasilan tersebut akan tercermin dalam peningkatan IPM Jawa Timur.
c. Pengembangan sektor pendidikan dan SDM Jawa Timur
Pembangunan pendidikan di Jawa Timur diarahkan pada upaya perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 28 yang bermutu bagi seluruh masyarakat, dan kemudian dapat terserap dalam lapangan kerja. Taraf pendidikan di Jawa Timur terus mengalami peningkatan diukur dari menurunnya angka buta huruf dan meningkatnya angka partisipasi sekolah, namun demikian kualitas tenaga kerja di Jawa Timur relatif masih rendah hal itu ditunjukkan dengan struktur tenaga kerja yang masih didominasi oleh lulusan sekolah dasar.
d. Bencana alam
Banyaknya bencana alam di negara kita menimbulkan tantangan baru dan sekaligus menjadi hambatan yang sangat krusial dalam penyelamatan dokumen. Dalam hal ini, bencana bukan hanya berasal dari faktor alam tetapi juga faktor lain seperti pencurian, kebakaran, kerusuhan / demonstrasi massa, serta faktor lain yang disebabkan oleh manusia.
Isu-isu inilah yang ke depan harus segera diprediksi dari awal. Kita harus menghadapi dan mencari solusi di mana lebih mengedepankan kebijakan pada kebijakan yang berpihak pada penyelamatan budaya dan aset bangsa sebagai suatu ilmu dan pengetahuan di masa mendatang.
2.4.2. Peluang
Perkembangan jumlah penduduk Jawa Timur diprediksi pada tahun 2014 berjumlah 38.120.000 jiwa, meningkat menjadi 38.692.000 Jiwa pada tahun 2019, dan akhirnya menjadi 38.962.000 jiwa pada akhir 2025. Berdasarkan standar pelayanan dan pengelolaan yang ada, maka perlu diantisipasi serta diperkirakan tingkat kebutuhan akan sarana/prasarana serta fasilitas pendukung kerja maupun jumlah staf pengelola, sesuai dengan rasio ideal yang ada. Agar proses pelayanan publik dan kenyamanan masyarakat dapat tetap berjalan dengan baik sesuai dengan standar ideal/normal yang berlaku.
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 29 Proyeksi angka IPM yang terus meningkat di Jawa Timur dari 77,77 pada tahun 2014 menjadi 85,75 pada tahun 2019, dan pada akhir tahun 2025 diperkirakan akan meningkat menjadi 92,95. Angka-angka tersebut termasuk dalam kelompok Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi, sehingga dibutuhkan dukungan penyediaan sarana, prasarana serta fasilitas pendukung terkait yang memadai, sesuai dengan kualitas hidup manusia/penduduk Indonesia yang terus membaik untuk menuju kepada kondisi ideal dengan IPM di atas 90 selaras dengan IPM negara-negara maju.
Jumlah orang yang melek huruf di Jawa Timur dan angka partisipasi sekolah dari data-data yang ada menunjukkan selalu terjadi peningkatan. Kondisi ini memerlukan suatu persiapan khusus terkait penyediaan sarana prasarana serta fasilitas pendukung yang dibutuhkan, terutama dari sisi kualitas SDM.
Peningkatan jumlah ketersediaan informasi baik berupa peningkatan jumlah penerbitan bahan perpustakaan tercetak seperti buku, majalah, surat kabar, brosur dan lain-lain, bahan terekam seperti CD/DVD maupun bahan yang tersedia secara
on-line dalam jaringan internet dapat dikumpulkan, diolah dan
disebarluaskan kepada masyarakat dalam berbagai kegiatan kepustakawanan.
Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap informasi di tengah arus reformasi dan globalisasi, memberi peluang pada lembaga perpustakaan dan kearsipan untuk mengumpulkan arsip dari SKPD-SKPD serta membuka/membina perpustakaan yang tersebar di seluruh pelosok Provinsi Jawa Timur.
Masyarakat semakin sadar bahwa informasi menjadi komoditi penting dan diminati sekarang ini. Apalagi dengan adanya teknologi informasi dan pemanfaatannya dalam administrasi pemerintahan. Tentu saja, hal ini akan meningkatkan jumlah arsip baik dinamis maupun statis di setiap SKPD.
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 30 Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap informasi di tengah arus reformasi dan globalisasi, memberi peluang pada lembaga perpustakaan dan kearsipan untuk mengumpulkan arsip dari SKPD-SKPD serta membuka/membina perpustakaan yang tersebar di seluruh pelosok Provinsi Jawa Timur.
Masyarakat semakin sadar bahwa informasi menjadi komoditi penting dan diminati sekarang ini. Apalagi dengan adanya teknologi informasi dan pemanfaatannya dalam administrasi pemerintahan. Tentu saja, hal ini akan meningkatkan jumlah arsip baik dinamis maupun statis di setiap SKPD. Dengan banyaknya perpustakaan yang dibuka, berarti membutuhkan lebih banyak koleksi pustaka baik terbitan dalam maupun luar negeri untuk menambah koleksi.
Hal ini memberi peluang pada penerbit untuk menghasilkan bahan pustaka yang lebih banyak dan berkualitas. Di antara peluang-peluang yang ada, sebaliknya juga muncul sejumlah ancaman, seperti :
- Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran aparatur terhadap pengelolaan arsip maupun perpustakaan. Akibatnya banyak perpustakaan yang belum berjalan dengan baik karena kekurangan bahan pustaka serta SDM pengelola. Di bidang kearsipan, banyak arsip yang belum terkelola dengan baik di unit-unit kerja
- Muncul banyaknya peraturan perundangan yang berdampak pada pengelolaan kearsipan, juga banyaknya jasa commercial records center yang dikelola pihak swasta, sehingga mengurangi peran penting lembaga kearsipan.
- Kemiskinan dan pengangguran menjadi penghalang bagi masyarakat dalam mengakses informasi publik.
- Tidak meratanya tingkat pendidikan di masyarakat menjadi problem khusus dalam mendapatkan layanan informasi
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 31
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD
3.1.1. DINAMIKA INTERNASIONAL
Deklarasi Millenium PBB yang dihasilkan melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium atau Millenium Summit yang berlangsung di markas besar PBB New York pada September 2000, sebagai upaya untuk mengurangi tingkat kemiskinan absolut dan meningkatkan kapasitas serta kualitas hidup Sumber Daya Manusia (SDM) di seluruh dunia melalui kemitraan global, telah menetapkan beberapa sasaran pencapaian sampai dengan akhir tahun 2015; yang dikenal sebagai Sasaran Pembangunan Milenium atau MDGs (Millenium Development Goals).
Deklarasi tersebut disepakati dan ditetapkan oleh sekitar 189 negara deklarator, yang hampir sebagian besar direpresentasi langsung oleh para kepala negara bersangkutan termasuk Indonesia. Secara prinsip, telah ditetapkan delapan butir-butir pokok sasaran pembangunan milenium, yang meliputi: (i) mengakhiri kemiskinan dan kelaparan, (ii) pendidikan universal, (iii) kesetaraan gender, (iv) kesehatan anak, (v) kesehatan ibu, (vi) penanggulangan HIV/AIDS, (vii) kelestarian lingkungan, dan (viii) kemitraan global.
Esensi dari delapan sasaran tersebut di atas, adalah untuk meningkatkan kapasitas serta kualitas hidup SDM agar dapat mandiri serta terlepas dari kondisi ketidak-berdayaan maupun kemiskinan yang ekstrim; dengan menggunakan ukuran berupa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). Meskipun sasaran MDGs tersebut akan berakhir pada tahun 2015, tetapi harapan agar target-target MDGs dimaksud bagi kualitas manusia Indonesia di masa-masa mendatang adalah untuk
ISU – ISU STRATEGI BERDASARKAN
TUGAS DAN FUNGSI
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 32 dapat terus berlanjut; sehingga seluruh insan/manusia Indonesia akan menjadi insan pembelajar yang mandiri bagi kesejahteraan masyarakat dan bangsa Indonesia di masa-masa mendatang. Sejalan dengan berlangsungnya proses tersebut, tugas lembaga-lembaga yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan SDM perlu bergeser dari tempat pengajaran (teaching university) menjadi penyedia pengetahuan (knowledge server); bahkan menjadi mitra jasa dalam bidang kajian/penelitian dan inovasi (research & innovation). Dalam kondisi seperti itu, diprediksikan kelak pada masa-masa mendatang lembaga-lembaga terkait pendidikan dan pengembangan SDM tidak hanya menampung pelajar/murid-murid aktif (real students); tetapi juga menjaring murid-murid yang tidak nyata (virtual students) untuk melahirkan berbagai inovasi.
Tantangan inovasi mendatang adalah akan berupa upaya bertahan hidup (survivability) bagi kehidupan manusia di muka bumi untuk mengelola dinamika alamiah yang terjadi; seperti: peningkatan jumlah penduduk, adanya perubahan iklim serta kebutuhan untuk ketersediaan pangan secara terpadu. Pendidikan menuju upaya untuk mengelola/mengatasi kondisi seperti itu, perlu dipikirkan dan dikembangkan dengan berbasis pada konsep menjadikan bumi ini sebagai tempat yang humanis (humanosphere). Konsep ini tidak menjadikan dunia harus terpisah-pisah, sehingga kemungkinannya kemajuan pada satu komponen akan mempengaruhi secara negatif perubahan pada komponen lainnya. Tetapi inovasi yang terbangun diharapkan mampu menciptakan dunia beragam yang harmonis, agar kemajuan satu komponen dapat memacu komponen yang lainnya untuk juga bergerak maju. Sehingga diharapkan terjadi proses pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia untuk menuju insan pembelajar yang sejati dan mandiri serta berorientasi pada prinsip pembangunan berkelanjutan.
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 33 Disamping itu, adanya kecenderungan di sebagian besar wilayah/belahan dunia terhadap kebutuhan masyarakat akan pemberian pelayanan publik yang baik dan bertanggung jawab. Pelayanan publik yang dimaksudkan dalam konteks ini, terutama adalah tertuju pada masalah kemanusiaan, seperti: dalam bidang kesehatan, bidang pendidikan maupun bidang kesejahteraan sosial dan teknis profesional; dalam bentuk-bentuk riset, evaluasi serta analisis sistem. Paradigma baru dalam pelayanan publik sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat serta eksklusif dalam dasawarsa terakhir ini. Sebagai konsekuensinya, informasi dengan cepat menjadi salah satu sumberdaya masyarakat yang paling langka. Sehingga diperlukan suatu strategi dan cara penggunaan yang kooperatif dan tidak kompetitif, dengan cara monopoli dan penguasaan secara sepihak, agar hasil pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat bermanfaat bagi seluruh umat manusia yang ada di bumi ini secara optimal.
Secara sederhana dapat dijelaskan, bahwa lingkungan masyarakat pada saat ini dan masalahnya telah berubah secara cepat dan dinamis. Usaha-usaha untuk mengembangkan prosedur baru dengan lebih baik, melalui hasil informasi yang dapat memberikan sumbangan kepada pemecahan permasalahan publik, untuk selanjutnya bukan hanya menjadi tugas intelektual ataupun tugas ilmiah semata; tetapi pada dasarnya lebih bersifat politis dan menjadi tanggungjawab dari seluruh institusi pemerintahan yang ada.
3.1.2. DINAMIKA NASIONAL
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode selama 20 (dua puluh) tahun, terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.
RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 34 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial dalam bentuk rumusan visi, misi dan arah Pembangunan Nasional. RPJP Nasional sebagaimana dimaksud, menjadi acuan dalam penyusunan RPJP Daerah yang memuat visi, misi, dan arah Pembangunan Jangka Panjang Daerah. Pelaksanaan RPJP Nasional 2005-2025 terbagi dalam tahap-tahap perencanaan pembangunan dalam periodisasi perencanaan pembangunan jangka menengah nasional 5 (lima) tahunan, yang dituangkan dalam RPJM Nasional I Tahun 2005-2009, RPJM Nasional II Tahun 2010-2014, RPJM Nasional III Tahun 2015-2019, dan RPJM Nasional IV Tahun 2020-2024.
RPJP Nasional digunakan sebagai pedoman dalam menyusun RPJM Nasional. Pentahapan rencana pembangunan nasional disusun dalam masing-masing periode RPJM Nasional sesuai dengan visi, misi, dan program Presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat. RPJM Nasional memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program kementerian / lembaga dan lintas kementerian / lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
RPJM sebagaimana tersebut di atas dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang merupakan rencana pembangunan tahunan nasional, yang memuat prioritas pembangunan nasional, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program kementerian / lembaga, lintas kementerian/lembaga
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 35 kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.
Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan menghindarkan kekosongan rencana pembangunan nasional, Presiden yang sedang memerintah pada tahun terakhir pemerintahannya diwajibkan menyusun RKP dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) pada tahun pertama periode Pemerintahan Presiden berikutnya, yaitu pada tahun 2010, 2015, 2020, dan 2025. Namun demikian, Presiden terpilih periode berikutnya tetap mempunyai ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan RKP dan APBN pada tahun pertama pemerintahannya yaitu tahun 2010, 2015, 2020, dan 2025, melalui mekanisme perubahan APBN (APBN-P) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Dengan adanya kewenangan untuk menyusun RKP dan RAPBN sebagaimana dimaksud di atas, maka jangka waktu keseluruhan RPJPN adalah 2005-2025.
Visi Pembangunan Nasional 2005 - 2025
Sesuai dengan amanat pembangunan yang tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, visi pembangunan nasional tahun 2005 - 2025 adalah:
“ INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR “
Visi pembangunan nasional tahun 2005 - 2025 itu mengarah pada pencapaian tujuan nasional, seperti tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Visi pembangunan nasional tersebut harus dapat diukur untuk dapat mengetahui tingkat kemandirian, kemajuan, keadilan dan kemakmuran yang ingin dicapai.
Kemandirian adalah hakikat dari kemerdekaan, yaitu hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi diri bangsanya. Oleh karena itu, pembangunan,
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 36 sebagai usaha untuk mengisi kemerdekaan, haruslah pula merupakan upaya membangun kemandirian. Kemandirian bukanlah kemandirian dalam keterisolasian.
Kemandirian mengenal adanya kondisi saling ketergantungan yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan bermasyarakat, baik dalam suatu negara maupun bangsa. Terlebih lagi dalam era globalisasi dan perdagangan bebas ketergantungan antarbangsa semakin kuat. Kemandirian yang demikian adalah paham yang proaktif dan bukan reaktif atau defensif. Kemandirian merupakan konsep yang dinamis karena mengenali bahwa kehidupan dan kondisi saling ketergantungan senantiasa berubah, baik konstelasinya, perimbangannya, maupun nilai-nilai yang mendasari dan mempengaruhinya.
Bangsa mandiri adalah bangsa yang mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, untuk membangun kemandirian, mutlak harus dibangun kemajuan ekonomi. Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan sekaligus kemandirian.
Kemandirian suatu bangsa tercermin, antara lain, pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya; kemandirian aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya; ketergantungan pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam negeri yang makin kokoh sehingga ketergantungan kepada sumber dari luar negeri menjadi kecil; dan kemampuan memenuhi sendiri kebutuhan pokok. Apabila karena sumber daya alam tidak lagi memungkinkan, kelemahan itu diimbangi dengan keunggulan lain sehingga tidak
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 37 membuat ketergantungan dan kerawanan serta mempunyai daya tahan tinggi terhadap perkembangan dan gejolak ekonomi dunia.
Arah dan Sasaran Pokok Pembangunan Jangka Panjang
Sebagai ukuran tercapainya Indonesia yang maju, mandiri, dan adil, pembangunan nasional dalam 20 tahun mendatang diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai berikut:
(1) Terwujudnya masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab.
(2) Terwujudnya bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera.
(3) Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilan.
(4) Terwujudnya rasa aman dan damai bagi seluruh rakyat serta terjaganya keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kedaulatan negara dari ancaman baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
(5) Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan. (6) Terwujudnya Indonesia yang asri dan lestari.
(7) Terwujudnya Indonesia sebagai negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
(8) Terwujudnya peranan Indonesia yang meningkat dalam pergaulan dunia internasional.
Tahapan dan Skala Prioritas Pembangunan Jangka Panjang (1) RPJM ke-2 , 2010 – 2014:
Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, RPJM ke-2 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 38 upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian.
Kondisi aman dan damai di berbagai daerah Indonesia terus membaik dengan meningkatnya kemampuan dasar pertahanan dan keamanan negara yang ditandai dengan peningkatan kemampuan postur dan struktur pertahanan negara serta peningkatan kemampuan lembaga keamanan negara.
Kondisi itu sejalan dengan meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum, tercapainya konsolidasi penegakan supremasi hukum dan penegakan hak asasi manusia, serta kelanjutan penataan sistem hukum nasional. Sejalan dengan itu, kehidupan bangsa yang lebih demokratis semakin terwujud ditandai dengan membaiknya pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah serta kuatnya peran masyarakat sipil dan partai politik dalam kehidupan bangsa. Posisi penting Indonesia sebagai negara demokrasi yang besar makin meningkat dengan keberhasilan diplomasi di fora internasional dalam upaya pemeliharaan keamanan nasional, integritas wilayah, dan pengamanan kekayaan sumber daya alam nasional. Selanjutnya, kualitas pelayanan publik yang lebih murah, cepat, transparan, dan akuntabel makin meningkat yang ditandai dengan terpenuhinya standar pelayanan minimum di semua tingkatan pemerintah.
Kesejahteraan rakyat terus meningkat ditunjukkan oleh membaiknya berbagai indikator pembangunan sumber daya manusia, antara lain meningkatnya pendapatan per kapita; menurunnya angka kemiskinan dan tingkat pengangguran sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas disertai dengan berkembangnya lembaga jaminan sosial; meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat yang didukung dengan pelaksanaan sistem pendidikan nasional yang mantap; meningkatnya derajat kesehatan
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 39 dan status gizi masyarakat; meningkatnya kesetaraan gender; meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan, dan perlindungan anak; terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk; menurunnya kesenjangan kesejahteraan antarindividu, antarkelompok masyarakat, dan antardaerah; dipercepatnya pengembangan pusat-pusat pertumbuhan potensial di luar Jawa; serta makin mantapnya nilai-nilai baru yang positif dan produktif dalam rangka memantapkan budaya dan karakter bangsa.
Dalam kerangka pencapaian pembangunan yang berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup makin berkembang melalui penguatan kelembagaan dan peningkatan kesadaran masyarakat yang ditandai dengan berkembangnya proses rehabilitasi dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang disertai dengan menguatnya partisipasi aktif masyarakat; terpeliharanya keanekaragaman hayati dan kekhasan sumber daya alam tropis lainnya yang dimanfaatkan untuk mewujudkan nilai tambah, daya saing bangsa, serta modal pembangunan nasional pada masa yang akan datang; mantapnya kelembagaan dan kapasitas antisipatif serta penanggulangan bencana di setiap tingkatan pemerintahan; serta terlaksananya pembangunan kelautan sebagai gerakan yang didukung oleh semua sektor. Kondisi itu didukung dengan meningkatnya kualitas perencanaan tata ruang konsistensi pemanfaatan ruang dengan mengintegrasikannya ke dalam dokumen perencanaan pembangunan terkait dan penegakan peraturan dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang.
(2) RPJM ke-3, 2015 – 2019 :
Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-2, RPJM ke-3 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 40 menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat.
Sejalan dengan kondisi aman dan damai yang makin mantap di seluruh wilayah Indonesia, kemampuan pertahanan nasional dan keamanan dalam negeri makin menguat yang ditandai dengan terbangunnya profesionalisme institusi pertahanan dan keamanan negara serta meningkatnya kecukupan kesejahteraan prajurit serta ketersediaan alat utama sistem persenjataan TNI dan alat utama Polri melalui pemberdayaan industri pertahanan nasional. Kehidupan demokrasi bangsa makin mengakar dalam kehidupan bangsa sejalan dengan makin mantapnya pelembagaan nilai-nilai demokrasi dengan menitikberatkan pada prinsip toleransi, nondiskriminasi dan kemitraan dan semakin mantapnya pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Kondisi itu mendorong tercapainya penguatan kepemimpinan dan kontribusi Indonesia dalam berbagai kerja sama internasional dalam rangka mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil dan damai dalam berbagai aspek kehidupan. Bersamaan dengan itu kesadaran dan penegakan hukum dalam berbagai aspek kehidupan berkembang makin mantap serta profesionalisme aparatur negara di pusat dan daerah makin mampu mendukung pembangunan nasional.
Kesejahteraan rakyat terus membaik, meningkat sebanding dengan tingkat kesejahteraan negara-negara berpenghasilan menengah, dan merata yang didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang disertai terwujudnya lembaga jaminan sosial. Kualitas sumber daya manusia terus membaik ditandai oleh meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan, termasuk yang berbasis keunggulan lokal dan didukung oleh manajemen pelayananan pendidikan yang efisien dan efektif; meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat;
RENSTRA BAPERSIP (Revisi) 20014-2019 Page 41 meningkatnya kesetaraan gender; meningkatnya tumbuh kembang optimal, serta kesejahteraan dan perlindungan anak; tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang; dan mantapnya budaya dan karakter bangsa.
Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang semakin mantap dicerminkan oleh terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang, dan lestari; terus membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam yang diimbangi dengan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan didukung oleh meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat; serta semakin mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah Indonesia.
Daya saing perekonomian Indonesia semakin kuat dan kompetitif dengan semakin terpadunya industri manufaktur dengan pertanian, kelautan dan sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan; terpenuhinya ketersediaan infrastruktur yang didukung oleh mantapnya kerja sama pemerintah dan dunia usaha, makin selarasnya pembangunan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi dan industri serta terlaksananya penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong peningkatan efisiensi, produktivitas, penguasaan dan penerapan teknologi oleh masyarakat dalam kegiatan perekonomian.
(3) RPJM ke-4, 2020 – 2024:
Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-3, RPJM ke-4 ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan