• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

PRA-AKSARA DI INDONESIA

Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya,

perkembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pra-aksara melelui beberapa tahap,yaitu :

1,Masyarakat berburu dan meramu

2.Masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut 3.Masyarakat bercocok tanam dan beternak

(3)

 Perkembangan masyarakat pada masa ini berjalan sangat

lamban.

 Manusia hidup tergantung dengan alam,makanan diperoleh

dengan cara berburu,mengumpulkan umbi-umbian dan menangkap ikan.

 Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil,hal ini

untuk memudahkan langkah dan gerak mereka dalam mengikuti binatang buruannya,atau mengumpulkan makanan,

Hidup berpindah-pindah tempat (nomaden)

Pemilihan pemimpin dengan menggunakan sistem Primus

Inter Pares.

(4)

 Mereka hidup masih tergantung dengan alam

 Mulai lama tinggal disuatu tempat ,di dalam

gua-gua

(semi sedentair ).

 Karena tidak lagi berpindah-pindah

tempat,mereka memiliki waktu luang untuk melakukan hal lain seperti membuat lukisan di dinding gua yang mereka tinggali.

 Lukisan yang mereka buat masih berkaitan

dengan kepercayaan awal : penghormatan

kepada arwah nenek moyang,menggambarkan binatang buruan,atau binatang yang dianggap suci dan gambar telapak tangan yang berwarna merah (sebagai penolak roh jahat dan upacara kesuburan ).

(5)

 Mereka sudah hidup menetap,sudah ada

perkampungan yang dekat dengan mata air,seperti sungai.

 Adanya pembagian kerja secara sederhana

antara laki-laki dan perempuan,laki-laki

tugasnya ada hubungannya dengan mengerjakan lahan ,sedangkan perempuan berkaitan dengan tugas-tugas penyelenggaraan rumah tangga.

 Dalam corak bercocok tanam mereka mulai

menggarap tanahnya dan berusaha menyimpan makanannya dengan cara mengawetkan.Bentuk kerja mereka adalah dengan cara berhuma,dan ladang berpindah.

(6)

 Pengertian Perundagian adalah pertukangan,artinya orang yang

memiliki ketrampilan atau kemampuan dalam melakukan pekerjaan tertentu.

Telah memiliki kehidupan yang menetap (sedenter).

 Hasil kebudayaan berkembang dengan pesat,seperti

benda-benda yang terbuat dari : perunggu,besi, dan gerabah yang sangat halus,serta perhiasan / manik-manik yang terbuat dari batu-batuan,dan dari kulit kerang.

 Mata pencaharian adalah pertanian dengan cara berladang dan

bersawah,masyarakatnya sudah mengenal perdagangan dengan sistem barter .

 Sistem kepercayaan yang berkembang adalah pemujaan

taerhadap roh nenek moyang, yang didahului persembahan terhadap roh nenek moyang ( ditemukannya bangunan

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa

dan karsa manusia, dapat berwujud benda

maupun abstrak.

Kebudayaan sangat dipengaruhi oleh

perkem-bangan

masyarakat

maupun

secara keseluruhan.

Menurut Arnold J.Toynbe : kebudayaan

timbul dan berkembang sebagai upaya

manusia untuk menjawab tantangan yang

ada pada alam sekitar.

(15)

Menurut Koentjaraningrat terdapat 7 unsur

kebudayaan yang bersifat universal,yaitu :

1.sistem religi

2.sistem sosial/organisasi

3.sistem pengetahuan

4.bahasa

5.kesenian

6.sistem mata pencaharian

(16)

Bila dilihat dari benda-benda hasil budaya manusia purba, Maka tahap-tahap perkembangan kebudayaan masyarakat Awal di Indonesia dikelompokkan dalam pembabakan zaman Sebagai berikut :

1. ZAMAN PALEOLITHIKUM

Pada zaman ini terdapat 2 kebudayaan yaitu :

kebudayaan Pacitan dan Ngandong, di kebudayaan

Pacitan ditemukan alat-alat dari batu, yang disebutkapak genggam (chopper). Sedangkan di kebudayaan Ngandong banyak ditemukan artefak dari tulang dan kapak genggam yang mempunyai ciri yang khas. Manusia pendukungnya adalah; homo soloensis, Meganthropus dan Pitecantropus erectus.

(17)

2. ZAMAN MESOLITHIKUM

Zaman ini berkembang pada zaman holocen. Perkembang -an kebudayaan zaman ini berlangsung lebih cepat dari masa sebelumnya,hal ini disebabkan antara lain oleh :

a). keadaan alam yang sudah stabil, memungkinkan manusia dapat hidup tenang dan mengembangkan kebudayaannya. b). manusia pendukungnya adalah Homo sapiens. Hasil

kebudayaannya adalah : kapak sumatera /kapak genggam

(pebble culture),alat-alat dari tulang ( bone-culture),dan tradisi serpih belah (flakes culture).

(18)
(19)
(20)
(21)

 Para ahli sejarah sepakat untuk menyebut bahwa masa ini

adalah masa revolusi besar-besaran yang dilakukan oleh manusia purba. Mereka mulai menetap dan mengembangkan bercocok tanam.

 Untuk masalah tempat tinggal mereka sudah menetap

sementara di pantai atau di gua-gua,dan kemudian membangun rumah panggung.

 Peralatan yang dihasilkan sudah lebih diperhalus,jika

(22)

Kebudayaan Neolithikum di Indonesia dibagi menjadi 2

1. Kebudayaan Kapak Persegi

Kapak persegi merupakan nama yang diberikan Von Heine Geldren untuk kapak yang berbentuk memanjang dengan penampang lintang trapesium maupun persegi panjang.Bahan yang digunakan adalah batu api dan chalcedon,kapak ini banyak ditemukan di daerah jawa, Sumatera, Kalimantan dan Nusa tenggara. Pendukung kebudayaan ini adalah Ras Proto Melayu, yang bertempat tinggal di Indonesia bagian Timur.

(23)

2.Kebudayaan Kapak Lonjong

Adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong atau bulat telur,dengan ujungnya yang lancip sebagai tempat tangkai yang diikat menyiku.Persebarannya disekitar Indonesia bagian Timur : Sangihe Talaud, Sulawesi, Flores dan Maluku, Kapak lonjong memiliki 2 ukuran : ukuran kecil (kleinbeil) dan ukuran besar

(walzenbeil). Selain Itu ada pula ditemukan gerabah

untuk keperluan rumah tangga dan upacara yang ditemukan dibukit kerang Sumatera dan bukit pasir pantai selatan.Pendukung kebudayaan ini adalah Ras

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

Megalithikum merupakan kebudayaan yang menghasilkan

bangunan dari batu besar (mega= besar, lithos = batu).

Kebudayaan ini muncul pada masa Neolithikum. Yang

membedakan keduanya adalah adanya alat peninggalan berbentuk batu besar dan berhubungan dengan sistem

kepercayaan yang mereka anut,seperti

Animisme,Dinamisme

dan Totemisme .

Persebaran kebudayaan ini terdapat di Nias, Flores,

(29)

1. MENHIR

Adalah tiang atau tugu batu tunggal yang

didirikan

untuk

menghormati

roh

nenek

moyang.Menhir banyak ditemukan di Kalimantan,

Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah (Gunung Kidul,

Playen, Sukoliman, dan Rembang). Menhir ada 2

jenis : ada yang memiliki illustrasi ditugu batu

dan ada yang tidak memiliki illustrasi ditugu batu

tersebut.

(30)
(31)

2 .DOLMEN

Adalah meja yang berkakikan menhir,dolmen

digunakan sebagai tempat sesaji untuk pemujaan

pada roh nenek moyang .Dolmen ada juga yang

berbentuk peti mati dan didalamnya berisi tulang

belulang manusia serta beberapa benda yang

disertai,seperti periuk,gigi binatang dan porselen.

Dolmen

banyak

sekali

ditemukan

di

Nusatenggara, Lampung dan Sumatera.

(32)
(33)
(34)

 3.SARKOFAGUS

Adalah lesung yang mempunyai tutup dan berfungsi sebagai peti mati atau keranda.Bentuknya bermacam-macam : ada yang seperti binatang (Pejeng) atau ada yang bulat utuh.Peti mayat ini ditemukan di situs Pejeng Bali dan beberapa daerah di Jawa Barat (kuningan)

(35)
(36)

4. PUNDEN BERUNDAK-UNDAK

Merupakan bangunan batu yang disusun secara

bertingkat.

Biasanya

pada punden

berundak

terdapat menhir. Fungsi Punden berundak adalah

sebagai

sebagai

tempat

pemujaan,

sekilas

bangunan ini berupa anak tangga yang tersusun

rapi hingga keatas . Bangunan ini dapat ditemukan

di Lebak Sibedug, Banten Selatan, Kuningan,

Pasirangin.

(37)
(38)

5.WARUGA/PETI KUBUR

Adalah kubur batu yang terbuat dari batu utuh,

namun berbentuk bulat, ada pula yang kubus.

Waruga dapat ditemukan di daerah Sulawesi Utara

dan Tengah, Minahasa

.

(39)
(40)

6. ARCA BATU

Arca-arca

Megalith

biasanya

menggambarkan

binatang, manusia. Binatang yang terdapat di arca

antara lain : Gajah, Kerbau, Harimau dan Monyet.

Arca-arca tersebut dapat ditemukan di daerah Jawa

Tengah, Jawa

Timur, Lampung dan Sumatera

Selatan.

Arca ini terus berkembang hingga

kebudayaan Logam, yang tadinya dibuat dari batu

diganti dengan logam.

(41)
(42)
(43)

Von Heine Geldren membagi kebudayaan Megalithikum

menjadi 2 :

1).Megalithik Tua,

Kebudayaan ini dibawa oleh pendukung kebudayaan kapak persegi, menghasilkan : Menhir, punden berundak dan arca batu,menyebar pada zaman Neolithikum.

2).Megalithik Muda

Didukung oleh kebudayaan Dongson,menghasilkan kubur peti batu, dolmen, waruga, sarkofagus dan arca batu.

(44)
(45)

 Disebut zaman logam karena alat-alat penunjang kehidupa

manusia sebagian besar terbuat dari logam.

 Zaman ini dapat dinamakan sebagai revolusi tahap kedua

oleh masyarakat awal Indonesia (telah mampu mengolah dan melebur logam).

 Pembuatan benda-benda dari logam menggunakan tekhnik

A Cire Perdue (caranya benda yang dikehendaki di buat dulu dari lilin,lengkap dengan bagian-bagiannya-kemudian lilin dibungkus dengan tanah liat dan selanjutnya dipanaska

sehingga lilin menjadi cair-selanjutnya logam cair

dituangkan dalam cetakan dan setelah dingin dipecahkan hingga terbentuklah peralatan yang dikehendaki)

(46)

Zaman logam sangat kuat dipengaruhi oleh kebudayaan

dari Indo China,lebih tepatnya adalah kebudayaan

Dongson ,karena alat-alat yang ditemukan pada masa ini

sama dengan yang ditemukan di daerah

Dongson,Vietnam (penyebarannya ke Indonesia pada sekitar tahun 500 SM).

Zaman logam terbagi menjadi 3 zaman :

1).Zaman Tembaga 2).Zaman Perunggu 3).Zaman Besi

Zaman Tembaga tidak pernah berpengaruh terhadap

kebudayaan Indonesia,dan berkembang diluar Indonesia.

(47)

HASIL KEBUDAYAAN ZAMAN LOGAM

1. NEKARA

Atau lebih dikenal dengan nama Dongson

Drum,ber-bentuk berumbu yang mempunyai pinggang dibagian

tengahnya serta tutup di atasnya.Nekara terbuat dari

perunggu dengan garis tengah 160 cm dan tinggi 198

cm,nekara ada yang diberi hiasan ada yang tidak.

Fungsi nekara sebagai alat upacara dan

dianggapsakral,di Bali nekara sering disebut sebagai

(48)

Di daerah lain,seperti Alor,banyak ditemukan

nekara

berbentuk

kecil

memanjang

yang

disebut

Moko dengan bentuk hiasan zaman Majapahit

sampai zaman abad ke-19.

Nekara juga menjadi bukti adanya hubungan

antar wilayah Indonesia dan dunia luar,seperti

terlihat pada hiasan nekara yang ditemukan di

kepulauan Selayar dan Kei dengan hiasan

Gajah,Merak dan Harimau,pada hal binatang

tersebut tidak terdapat di daerah tersebut.

(49)
(50)
(51)

Kapak ini berbentuk corong dengan belahan,kapak

ini disebut juga kapak sepatu,karena bentuknya

yang menyerupai sepatu.

Fungsi kapak ini

disamping untuk alat juga

dipergunakan untuk alat upacara atau sebagai

tanda kebesaran dari kepala suku.

Jenis kapak ini banyak ditemukan di Sumatera

Selatan,Bali,P.Rote,Sulawesi

Selatan

dan

Tengah,sementara kapak kecil untuk alat upacara

dan hiasan ditemukan di Yogyakarta,sementara

kapak yang terindah ditemukan di P.Rote.

(52)
(53)

Seperti halnya kapak corong,candrasa juga

merupakan alat upacara dan dibuat dalam

bentuk yang sangat indah penuh dengan ragam

hias.

Candrasa merupakan bukti bahwa kemampuan

bangsa Indonesia dalam membuat benda-benda

dari logam (perunggu).

Pembuatannya dengan menggunakan 2 tekhnik

(54)
(55)

Pada masa ini arca perunggu memiliki 2 bentuk

yaitu manusia dan binatang (kerbau berbaring,

kuda berdiri, kuda dengan pelana.

Persebarannya di daerah Bangkinang, Lumajang,

Palembang dan Bogor.

Fungsi benda ini adalah sebagai penyimbolan dari

sesuatu yang dianggap memiliki kekuatan

supra-natural (gaib).

(56)
(57)

Perhiasan ini berbentuk cincin, gelang, kalung,

liontin serta manik-manik,umumnya benda ini

tidak memiliki pola hias,tetapi ada juga yang

berpola geometrik dan berpola binatang.

Persebaran benda tersebut terletak di Bali, Bogor,

Yogyakarta dan Malang.

Fungsi perhiasan ini bagi masyarakat sebagai

simbol kekayaan atau kemewahan,akan tetapi ada

juga sebagai bekal kubur dan alat tukar serta

sebagai benda pusaka.

(58)
(59)

Manusia pendukung kebudayaan logam adalah Deutro

Melayu yang mendapat pengaruh dari kebudayaan

Dongson .

Selain itu ada pula percampuran antara Deutro dan

Proto Melayu yaitu Melayu Mongoloid dan Papua

Melanesoid yang berasal dari Austro Melanesoid.

(60)
(61)

Referensi

Dokumen terkait

2 Faktor risiko terjadinya perdarahan pascpersalinan pada pasien ini adalah: kehamilan yang keempat dengan usia ibu lebih dari 40 tahun, janin besar oleh karena berat

Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar, tergantung besar kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 – 200

Votre question reprend l’essentiel du ti- tre du livre « Ségrégation » que j’ai publié en 2008, mais mon travail n’avait pas pour ambi- tion d’apporter une réponse à

(Tarsidin, 2010:189) menyatakan bahwa: “Saat ini pendapatan bagi hasil yang diberikan oleh bank syariah terhadap simpanan masyarakat diindikasikan. masih merujuk

Sedangkan secara eksternal yaitu power dan kapabilitas negara merupakan sebagai pembagun dari sistem internasional, dimana kegiatan-kegiatan interaksi antar negara tidak akan

Akibat Hukum Putusan Mahkmah Konstitusi Nomor 97/PUU-XIV/2016 Terhadap Perkawinan Penghayat Kepercayaan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XIV/2016 merupakan putusan

Yogyakarta: English Language Study Program, Sanata Dharma University. Since communicative English language teaching becomes the primary concern, vocabulary learning tends to

Setelah Tumenggung Baladewa sampai di istana negeri Astina, ia me nyerahkan kepala Rajuna kepada Prabu Darawati. Permaisurinya, Banowati, mendengar bahwa kepala Rajuna berada di