• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019 STRATEGI MANAJEMEN SEKOLAH. Oleh: Sesra Budio

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019 STRATEGI MANAJEMEN SEKOLAH. Oleh: Sesra Budio"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

56

STRATEGI MANAJEMEN SEKOLAH

Oleh: Sesra Budio

Sekolah Tinggi Agama Islam YAPTIP Pasaman Barat

sesrabudio90@gmail.com

Abstrak

Pengelolaan sekolah semakin penting dan menuntut perhatian yang

sungguh-sungguh dari semua pihak yang terkait. Kurikulum, sarana

prasarana, tenaga pengajar dan komponen lain belum menjamin

tercapainya peningkatan mutu, jika komponen tersebut tidak dikelola

dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan seorang manejer atau

pemimpin yang berkualitas yang dapat menciptakan suatu kondisi

sehingga semua komponen saling terkait dan dapat bekerja sama

dengan baik untuk mencapai tujuan sekolah. Dua aspek penting dari

kegiatan

pendidikan

yang

perlu

diperhatikan

oleh

administrasi/manajemen ialah aspek tujuan pendidikan (nasional,

instituasi onal dan instruksional) dan segi komponen atau faktor-faktor

yang mendukung keberhasilan menyelenggarakan pendidikan untuk

mencapai tujuan-tujuan lembaga yang telah ditetapkan. Berdasarkan

dua aspek itu perlu diatur atau dibuat strategi manajemen/administrasi

melalui proses-prosesnya yang diperlukan agar tujuan nasional,

institusional, dan instruksional dapat dicapai secara efektif dan efesien.

Kata Kunci: Strategi Manajemen, Sekolah,Pendidikan

PENDAHULUAN

Mutu pendidikan, sebagai salah satu pilar pengembangan sumber daya manusia sangat penting maknanya bagi pembangunan nasional. Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa terletak pada keberadaan pendidikan yang berkualitas pada masa kini, pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul apabila akan terdapat lembaga pendidikan yang berkualitas. Karena itu, upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan titik strategi dalam upaya untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas.

Manusia sejak baru lahir sampai menjelang meninggal dunia senantiasa memerlukan pendidikan, latihan dan bimbingan. Pada mulanya pendidikan itu bersifat indviidual, tetapi akhirnya diperlukan oleh sekumpulan orang atau masyarakat. Pendidikan juga dapat dilakukan oleh orang tua pada batas-batas tertentu. Tetapi karena hal-hal yang diajarkan itu sudah banyak yang bersifat khusus dan mendalam, maka

(2)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

57

diperlukan guru-guru yang secara khusus bertugas mengajar anak-anak dan orang dewasa, agar mereka dapat menjadi warga masyarakat yang baik.

Agar tugas guru-guru itu dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan suatu organisasi dalam bentuk sekolah. Menurut Dewey (1994), pendidikan dalam arti yang luas adalah alat bagi masyarakat untuk melanjutkan kehidupan. Arti pendidikan itu bagi masyarakat sangat penting dan bermanfaat, karena pendidikan itu membentuk karakter moral dari manusia dan moral itu adalah dasar bagi pemerintahan.

Dalam membahas tentang pendidikan ini, penulis tidak membicarakan secara panjang lebar, karena yang diperlukan adalah hal-hal yang ada kaitan dengan administrasi yang diterapkan dalam bidang pendidikan. Dua aspek penting dari kegiatan pendidikan yang perlu diperhatikan oleh administrasi/manajemen ialah aspek tujuan pendidikan (nasional, instituasi onal dan instruksional) dan segi komponen atau faktor-faktor yang mendukung keberhasilan menyelenggarakan pendidikan untuk mencapai tujuan-tujuan lembaga yang telah ditetapkan.

Berdasarkan dua aspek itu perlu diatur atau dibuat strategi manajemen/administrasi melalui proses-prosesnya yang diperlukan agar tujuan nasional,institusional dan instruksional dapat dicapai secara efektif dan efesien. Dalam UU sistem pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, penddikan diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

Kepala sekoalah yang baik merupakan salah satu kunci sukses dalam menciptakan hubungan dengan masyarakat. Karena kepala sekolah yang sukses ini ditentukan dengan (1) Menaruh perhatian yang tinggi tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah dan apa yang dipikirkan oleh orang tua tentang sekolah; (2) Senantiasa berusaha membina dan meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara guru dan masyarakat untuk mewujudkan sekolah yang efektif dan efesien; (3) Membimbing dan mengarahkan perkembangan kurikulum dan program pembelajaran serta melakukan pengawasan dalam pelaksanaannya; (4) Tidak membatasi diri pada pendidikan dalam arti sempit, ia menghubungkan program-program sekolah dengan seluruh kehidupan peserta didik dan kebutuhan lingkungan;(5) Bertanggung jawab

(3)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

58

terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian perobahan atau perbaikan program pembelajaran di sekolah.

Suatu sekolah bisa berhasil dan maju jika seluruh komponen sekolah seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolan, guru, siswa dan orang tua murid serta masyarakatnya yang terkait ikut serta dalam melaksanakan fungsi tersebut. S

emua komponen sekolah tersebut perlu bekerja sama dengan menciptakan sinergi dan koordinasi yang baik demi mencapai tujuan yang maksimal. Kualitas dan kuantitas guru, fasilitas belajar seperti ruang belajar, laboratorium, perpustakaan, buku pegangan siswa, proses belajar mengajar dengan metode yang tepat dan disiplin sekolah juga sudah tentu mempengaruhi keberhasilan sekolah.

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka pengelolaan sekolah semakin penting dan menuntut perhatian yang sungguh-sungguh dari semua pihak yang terkait. Kurikulum, sarana prasarana, tenaga pengajar dan komponen lain belum menjamin tercapainya peningkatan mutu, jika komponen tersebut tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu diperlukan seorang manejer atau pemimpin yang berkualitas yang dapat menciptakan suatu kondisi sehingga semua komponen saling terkait dan dapat bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan sekolah. Sekolah yang berprestasi tinggi diasumsikan memiliki sarana prasarana yang lengkap, manajemen yang baik dan disiplin yang tinggi.

A. STRATEGI

1. Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Strategi ialah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai suatu sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan.

Strategi dapat dikatakan sebagai suatu tindakan penyesuaian untuk mengadakan reaksi terhadap situasi lingkungan tertentu yang dapat dianggap penting, dimana tindakan penyesuaian tersebut dilakukan secara sadar berdasarkan pertimbangan yang wajar. Strategi dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas apa yang sedang dan akan dilaksanakan perusahaan demi mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Menurut chandler (1962), Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta

(4)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

59

prioritas alokasi sumber daya. Sedangkan menurut Porter (1985) strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Selain itu juga ada defenisi yang lebih khusus, misalnya dua pakar stratetgi, Hamel dan Prahalad (1995), yang mengangkat kompetensi inti sebagai hal penting. Mereka berdua mendefinisikan strategi yang terjemahannya sebagai berikut:

“strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa maningkat)dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan innovasi pasar yang baru dan perobahan pola konsumen memerlukan kompentensi inti (core kompetencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti dalam bisnis yang dilakukan

Menurut Hax dan Majluf (1991) mencoba menawarkan rumusan secara konfrehensif tentang strategi yaitu:

1. Strategi ialah suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral 2. Strategi menentukan dan menampilkan tujuan organiasi dalam artian sasaran

jangka panjang, program bertindak, dan prioritas alokasi sumber daya 3. Strategi menyeleksi bidang yang akan digeluti organisasi

4. Strategi mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi, dan kekuatan serta kelemahannya

5. Strategi melibatkan tingkat hierarki dari organisasi

Strategi menurut Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977) seperti yang dikutip oleh Rangkuti (2005:4) : “Strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaktif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi suatu organisasi”. Strategi menurut Glueck dan Jauch (1998:12) yang mengatakan : “Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi”.

Menurut Stephanie K. Marrus (2002:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka

(5)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

60

panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Quinn (1999:10) mengartikan Strategi adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. Strategi diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan.Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan, antisipasi perubahan dalam lingkungan, serta kesatuan pergerakan yang dilakukan oleh mata-mata musuh.

Dari pendapat para Ahli di atas, maka strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana yang disusun oleh manajemen puncak untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Rencana ini meliputi : tujuan, kebijakan, dan tindakan yang harus dilakukan oleh suatu organisasi dalam mempertahankan eksistensi dan menenangkan persaingan, terutama perusahaan atau organisasi harus memilki keunggulan kompetitif.

2. Peranan Strategi

Dalam lingkungan organisasi atau perusahaan, strategi memiliki peranan yang sangat penting bagi pencapaian tujuan, karena strategi memberikan arah tindakan, dan cara bagaimana tindakan tersebut harus dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai. Menurut Grant (1999:21) strategi memiliki 3 peranan penting dalam mengisi tujuan manajemen, yaitu :

1) Strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan Strategi sebagai suatu elemen untuk mencapai sukses. Strategi merupakan suatu bentuk atau tema yang memberikan kesatuan hubungan antara keputusan-keputusan yang diambil oleh individu atau organisasi.

2) Strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi Salah satu peranan penting sarana koordinasi dan komunikasi adalah untuk strategi sebagai memberikan kesamaan arah bagi perusahaan

3) Strategi sebagai target, Konsep strategi akan digabungkan dengan misi dan visi untuk menentukan di mana perusahaan berada dalam masa yang akan datang.

3. Tingkatan-Tingkat Strategi

Dalam manajemen strategik, perusahaan pada umumnya mempunyai tiga level atau tingkatan strategi, yaitu:

(6)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

61

Strategi ini menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa

b. Strategi Unit Bisnis

Strategi ini biasanya dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industrinya atau segmen pasar yang dilayani oleh visi tersebut.

c. Strategi Fungsional

Strategi ini menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya produktivitas.

Menurut Wheelen dan Hunger (1990:) mengenal 3 tingkatan strategi a. Enterprise Strategy

Strategi ini berkaitan dengan respon masyarakat, dalam strategi enterprise terlihat relasi antar organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi dan menampakan organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat

b. Corporate Strategy

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga disebut dengan gren strategi yang meliputi bidang yang digeluti organisasi

c. Business Strategy

Strategi ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran ditengah masyarakat

d. Functional Strategy

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. 3 jenis startegi fungsional yaitu

1. Strategi fungsional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kasatuan ekonomi yang sehat

2. Strategi fungsional manajemen mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu : planning, organizing, implementing, contrilling, staffing, leading motivating, communicating, decision making, representing, dan integtating.

(7)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

62

3. Startegi dan isu stratetejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah.

4. Langkah-Langkah Perencanaan Strategi

Perencanaan strategi adalah instrumen kepemimpinan dan suatu proses. Sebagai suatu proses, ia menentukan apa yang dikehendaki suatu organisasi dimasa depan dan bagaimana usaha mencapainya; suatu proses menjelaskan sasaran-sasaran.

Perencanaan merupakan salah satu dari empat fungsi manajemen yang penting dan saling terkait satu sama lain. Berbicara tentang perencanaan, kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu rencana berjalan dengan baik atau tidak tepat. Pertanyaan mendasar ini kiranya aktual diajukan manakala kita melihat realitas keseharian yang menunjukan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yang salah dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu berlangsung.

Proses perencanaan dalam manajemen merupakan aktivitas yang berusaha memikirkan apa saja yang akan dikerjakannya, berapa ukuran dan jumlahnya, siapa saja yang akan melaksanakannya dan mengendalikannya agar tujuan organisasi dapat tercapai. Gagasan mengenai perencanaan pada awalnya berkembang dari pemikiran ekonomi yang didasarkan pada masalah kebutuhan, yakni bagaimana pengaturan sumber-sumber yang terbatas dari suatu kebutuhan yang besar, luas dan terus berkembang.

Perencanaan strategi sebagai proses dalam menentukan tujuan dan program suatu organisasi merupakan tindakan yang menyeluruh untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan strategi meliputi langkah, yang setiap langkah banyak melibatkan pengumpulan informasi/data yang banyak, analisis data dan evaluasi yang dilakukan berulang-ulang oleh manajemen.

1. Mengidentifikasi sekolah yang akan dimasuki oleh perusahaan dimasa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai misi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.

2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh sekolah dalam menjalankan misinya.

3. Merumuskan faktor-faktor untuk keberhasilan(key succsess factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.

4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasikan berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.

(8)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

63

5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

Penentuan pendekatan dalam proses perencanaan strategis merupakan langkah awal yang penting dan menentuka untuk peluang diterapkan strategi yang akan direncanakan. Pemilihan pendekatan ini sangatlah ditentukan oleh sifat dan skala organisasi, model dan kompetensi kepemimpinan, serta kapasitas dan kemampuan staf organisasi unuk melakukan perencanaan. Setelah melakukan perencanaan usaha maka langkah penting selanjutnya adalah bagaimana mengimplementasikan rencana usaha. 5. Perumusan Strategi

Strategi dirumuskan untuk menggalang berbagai sumber daya organisasi dan mengarahkannya kepencapaian visi organisasi. Tanpa strategi yang tepat, sumberdaya organisasi akan terhambur konsumsinya, sehingga akan berakibat pada kegagalan organisasi dalam mewujudkan visinya.

Tahapan manajemen strategik diawali dengan perumusan strategi. Perumusan strategi adalah proses memilih Pola Tindakan Utama (strategi) untuk mewujudkan visi organisasi. Proses pengambilan keputusan untuk menetapkan strategi seolah merupakan konsekuensi mulai dari penetapan visi-misi-tujuan jangka panjang-swot-strategi. Kenyataannya perumusan strategi dapat dimulai dari mana saja, bisa dimulai dari SW, OT atau bahkan dari strategi itu sendiri. Strategi dan kesesuaian; pilihan strategi akhirnya harus saling sesuai dengan Peluang-Ancaman yang ada, Kekuatan-Kelemahan yang dimiliki dan Tujuan (misi-visi-goal) yang ingin dicapai.

Strategi akan dirumuskan melalui tahapan utama sebagai berikut: 1) Analisis Arah, yaitu untuk menentukan visi-misi-tujuan jangka panjang yang ingin dicapai organisasi. 2) Analisis Situasi, yaitu tahapan untuk membaca situasi dan menentukan Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman yang akan menjadi dasar perumusan straetegi. 3) Penetapan Strategi, yaitu tahapan untuk identifikasi alternatif dan memilih strategi yang akan dijalankan organisasi.

Untuk mencapai daya saing strategis dan memperoleh hasil sesuai dalam rencana organisasi, perusahaan harus menganalisa lingkungan eksternal, mengidentifikasi peluang dan ancaman dalam lingkungan tersebut, menentukan mana di antara sumber daya internal dan kemampuan yang dimiliki yang merupakan kompetensi intinya, dan memilih strategi yang cocok untuk diterapkan (strategic formulation). Suatu strategi merupakan sejumlah tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang diambil untuk mendayagunakan kompetensi inti serta memperoleh keunggulan bersaing.

(9)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

64

1. Pengertian Manajemen

Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah yang meliputi: perencanaan program sekolah/ madrasah, pelaksanaan program sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas/evaluasi, dan sistem informasi sekolah/ madrasah.

Beberapa pengertian umum tentang manajemen yang disampaikan oleh beberapa ahli. Dari Kathryn M. Bartol dan David C. Martin yang mengutip oleh A. M. Kadarman S. J. Dan Jusuf Budaya (1995) memberikan rumusan bahwa: “ Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (Planning), mengorganisasi (Organizing), memimpin (Leading), dan mengendalikan (Controling).

Sedangkan dari Stoner sebagaimana dikutip oleh T. Hani Handoko(1995) mengemukakan bahwa :“ manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.”

Menurut Hersey dan Blanchard (1988:144) merupakan suatu proses bagaimana pencapaian sasaran organisasi melalui kepemimpinan. Sedangkan menurut Blanchard(2001:3) sebagai:”management as working with and through individuals and growth to accoplish organizational gaoals.

Secara khusus dalam kontek pendidikan, Djam’an Satori (1990) memberikan pengertian manajemen pendidikan dengan menngunakan istilah administrasi pendidikan yang diartikan sebagai “ keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien”.

2. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Dalam amanjemen terdapat beberapa fungsi manajemen yang tidak dapat dipisahkan sebagaimana pendapat Flippo (1994), Robbin (1984) dan Terry (1992) bahwa fungsi tersebut meliputi : 1) Planning (perencanaan), 2) Organizing (pengorganisasian), 3) Actuating (pelaksanaan), 4) Controlling (pengawasan).

(10)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

65

Sejalan dengan pendapat diatas , Jamal (2009:70) mengatakan fungsi dalam proses manajemen yang ditampilkan oleh seorang manejer yang ditampilkan yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan.

1. Planning (perencanaan)

Perencanaan menurut Handoko (1997) merupakan pemilihan sekumpulan kegiatan dan pengambilan keputusan selanjutnya tentang apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Jamal (2009: 70-71) menyatakan fungsi perencanaan yaitu untuk menentukan tujuan atau kerangka tindakan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan tertentu.

Harsey dan Blanchard (1998) mengatakan bahwa “ planning involves setting goals and objectives of the organization and developing work maps showing how these goals and objectives are to be accomplished”. Artinya perencanaan adalah kegiatan penyusunan sasaran dan tujuan organisasi dan pengembangan peta kerja yang memperlihatkan bagaimana mencapai sasaran dan tujuan itu.

Siagian (1995) menyatakan perencanaan sebagai keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut ditetapkan dengan tahapan-tahapan yaitu : 1) menetapkan tujuan atau rangkaian tujuan, 2) merumuskan keadaan saat ini (maksudnya ketika rancangan telah disusun), 3) menidentifikasi segala kemudahan dan hambatan dan 4) mengembangkan rencana atau kegiatan untuk mencapai tujuan.

Dari semua defenisi diatas dapat dipahami bahwa perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta penentuan langkah-langkah yang harus ditempuh dan sumber daya yang harus dialokasikan dengan pertimbangan kesempatan dan ancaman yang ada agar tujuan dapat tercapai.

2. Pengorganisasian

Suatu rencana yang baik hendaknya diikuti oleh tata kerja yang selaras dan seimbang sehingga dapat menunjang kelancaran proses pelaksanaan. Menurut Handoko (1997) pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang sturuktur formal, mengelompokan, mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efesien. Terry (1996) mengemukakan bahwa pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang

(11)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

66

mengandung arti penciptaan suatu struktur organisasi dengan unik-unik secara integral berhubungan satu dengan yang lain sebagai suatu kesatuan.

Sejalan dengan pendapat diatas, jamal (2009:71) menyatakan bahwa pengorganisasian melipiti penentuan fungsi, hubungan dan sturuktur. Fungsi berupa tugas yang dibagi kepada staf. Hubungan terdiri atas tanggung jawab dengan wewenang sebagai kombinasi yang tepat untuk mengimplementasi rencana.

3. Pengarahan ( directing)

Sujipto (1991) mengartikan pengarahan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki. Menurut Arikunto (1998) pengarahan berarti penjelasan, petunjuk serta pertimbangan dan bimbingan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara tersturuktur maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan seperti yang diharapkan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengarahan adalah suatu usaha untuk menjaga agar pelaksanaan tugas dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dengan memberikan penjelasan, petunjuk dan bimbingan.

4. Pengawasan (Controling)

Pengawasan merupakan proses untuk menjamin bahwa tujuan –tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Bafadal (2003) mengartikan pengawasan sebagai proses memonitor kegiatan-kegiatan. Harsey dan Blanchard (1998:6) juga mengatakan bahwa “ Controling involves feed back of result and follow up to compare accomplisment withctation plans and to make appropriate adjustment whre have deviated from expetations”.

Jamal (2009:70) menyatakan fungsi pengawas meliputi penentuan standar, supervisi dan mengukur penampilan /pelaksanaan terhadap standar dan memberikan keyakinan bahwa tujuan organisasi tercapai. Menurut Bafadal (2003) pengawasan merupakan usaha sistematis dalam menetapkan standar berdasarkan tujuan dan perencanaan, merancang sistem dan umpan balik, membandingkan performa nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menetapkan ada atau tidaknya perbedaan antara performansi nyata dengan standar, dan melakukan perbaikan-perbaikan tertentu untuk menjamin bahwa semua sumber daya digunakan secara efesien dalam rangka mencapai tujuan bersama.

(12)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

67

Sedangkan menurut Hendry Fayol terdapat lima fungsi manajemen yang meliputi

a. Planning (perencanaan) b. Organizing (pengorganisasian) c. Commanding (pengaturan) d. Coordinating (pengkoordinasian) e. Controlling (pengawasan).

Sejalan dengan pendapat para ahli diatas. Handoko (2000: 21) juga menyatakan fungsi-fungsi manajemen yang berasal dari klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajemen menurut Hendri Fayol yaitu:

a. Planning

Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan organisasi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

b. Organizing

Organizing atau pengorganisasian adalah

1. Penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai kebutuhan organisasi

2. Perencanaan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat memebawa hal-hal tersebut kearah tujuan 3. Penugasan tanggung jawab tertentu

4. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas

c. Staffing

Staffing atau penyusunan personalia adalah penarikan atau recruitment latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan produktif.

d. Leading

Leading atau fungsi pengarahan adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan

(13)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

68

Controlling atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

3. Tujuan Manajemen

Dilakukan manajemen agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan efesien.

a) Produktivitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber yang dipergunakan (input). Produkticitas dapat dinyatakan secara kuantitas maupun kualitas. Kuantitas output berupa jumlah tamatan dan kuantitas input berupa jumlah tenaga kerja dan sumber daya selebihnya (uan, peralatan, perlengkapan, bahan, dsb). b) Kualitas menunjukan kepada suatu ukuran penilaian atau penghargaan

yang diberikan atau dikenakan kepada barang (products) dan/ atau jasa (services) tertentu berdasarkan pertimbangan objektive atas bobot dan/atau kinerjanya (Prefffer and coote,1991).

c) Efektivitas adalah ukuran keberhasilan tujuan organisasi. Etzioni (1964:187) mengatakan bahwa keefektifan adalah derajat dimana organisasi mencapai tujuannya atau menurut Sergiovani (1987:33) yaitu, “kesesuaian hasil yang dicapai organisasi dengan tujuan”.Efektivitas institusi pendidikan terdiri dari dimensi manajemen dan Kepemimpinan sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan personil lainnya, siswa kurikulum, sarana prasarana, pengelolaan kelas hubungan sekolah dan masyarakat, pengelolaan bidang khusus lainnya nyatanya merujuk kepada hasil yang diharapkan.

d) Efesiensi berkaitan dengan cara atau membuat sesuatu dengan betul (doing things right) sementara efektivitas adalah menyangkut tujuan (doing the right things) atau efektivitas adalah perbandingan antara rencana dengan tujuan yang dicapai, efesiensi lebih ditekankan pada perbandingan antara input/ sumber daya dengan output.

(14)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

69

C. STRATEGI MANAJEMEN

1. Pengertian Strategi Manajemen

Strategi manajemen diperlukan untuk menentukan kebijaksanaan dan tindakan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara optimal. Menurut Siagian(1995) strategi manajemen merupakan serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Hunger dan Wheelen(2001) mengatakan bahwa strategi manajemen adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan yang meliputi pengamat lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi dan eveluasi serta pengendalian.

Wahyudi(1996:15) mendefenisikan strategi adalah suatu ilmu dan seni pembuatan, penerapan dan evaluasi keputusan strategi antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan masa datang. Hal yang sama didefenisiskan oleh david (2006:6) bahwa strategi manajemen adalah seni dan ilmu untuk memfurmulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan fungsi yang memungknkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Seperti yang tersirat dalam defenisi manajemen strategi berfokus pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akutansi, produksi/koperasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi komputer untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Kusnadi dalam Saipul(2001) yang dimaksud dengan strategi manajemen adalah:

“suatu seni keterampilan, teknik dan ilmu merumusakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi serta mengawasi berbagai keputusan fungsional organisasi baik bisnis maupun non bisnis yang selalu dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal yang senantiasa berubah sehingga memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Mengukutu beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa strategi manajemen merupakan suatu cara/ teknik pembuatan keputusan oleh pimpinan organisasi dan implementasinya dengan melibatkan semua komponen organisasi untuk mencapai tujuan organisasi”.

Menurut Stoner dkk (1996) strategi manajemen diperlukan sebagai pedoman bagi manejer untuk melihat masa depan organisasi. Sedangkan hal itu diperlukan karena organisasi selalu menghadapi perubahan yang membutuhkan penyesuaian atas

(15)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

70

kegiatannya(Yasri:1999) dengan demikian pilihan strategi yang tepat pada waktu organisasi akan menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan.

Menurut Freemant (1991) dalam menerapkan strategi manajemen pimpinan organisasi harus memperhatikan beberapa aspek yaitu: 1) penekanan pada [artisipasi kelompok, 2) penekanan dukungan dari berbagai pihak yang berkepentingan,3) penekanan pada tim unuk bekerja baik, 4) pergerakan perlahan, 5) penjagaan kekuatan-kekuatan organisasi dan 6) pekerjaan sesuai rencana dengan target yang terinci.

Dari berbagai pengertian para ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa strategi manajemen merupakan proses penyusunan, penerapan, pelaksanaan, pemeriksaan, terhadap langkah-langkah dari sutu proses pencapaian dari tujuan organisasi dimasa datang, maka strategi sangat memerlukan keterlibatan semua komponen yang terdapat dalam organisasi dan komitmen bersama untuk menetapkan strategi yang harus dijalankan tersebut sehingga tercapai hasil secara optimal.

2. Proses Strategi Manajemen

Strategi manajemen sebagai bahan strategi usaha, disusun dan diterapkan dalam kontek yang sama secara keseluruhan sebagai perencanaan fungsional yang lain. Pihak manjemen harus berfikir dan bertindak seolah merekalah yang mempunyai organisasi bukan hanya sekedar pengelola. Sehingga secara otomatis bertanggung jawab terhadap jalan den perkembangannya organisasi. Dengan kata lain mereka harus berfikir yang berorientasi kepada profit akan menyebabkan keputusan yang diambil akan lebih berorientasi pada manajemen tujuan organisasi.

David (2006:7-8) menyebutkan proses strategi manajemen terdiri atas tiga langkah: formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi dijelaskannya formulasi strategi termasuk pengembangan visi dan misi, mengindentifikasikan peluang dan ancaman ekstenal organisasi, menentukan kelemahan dan kekuatan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan.

Implementasi strategi menyaratkan organisasi untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan, implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan sturuktur sturuktur

(16)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

71

organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja organisasi.

PENUTUP

Pengelolaan sekolah semakin penting dan menuntut perhatian yang

sungguh-sungguh dari semua pihak yang terkait. Kurikulum, sarana prasarana,

tenaga pengajar dan komponen lain belum menjamin tercapainya peningkatan

mutu, jika komponen tersebut tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu

diperlukan seorang manejer atau pemimpin yang berkualitas yang dapat

menciptakan suatu kondisi sehingga semua komponen saling terkait dan dapat

bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan sekolah.

Strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana yang disusun oleh

manajemen puncak untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Rencana ini meliputi

: tujuan, kebijakan, dan tindakan yang harus dilakukan oleh suatu organisasi

dalam mempertahankan eksistensi dan menenangkan persaingan, terutama

perusahaan atau organisasi harus memilki keunggulan kompetitif. Dalam

lingkungan organisasi atau perusahaan, strategi memiliki peranan yang sangat

penting bagi pencapaian tujuan, karena strategi memberikan arah tindakan, dan

cara bagaimana tindakan tersebut harus dilakukan agar tujuan yang diinginkan

tercapai. Perencanaan strategi adalah instrumen kepemimpinan dan suatu proses.

Sebagai suatu proses, ia menentukan apa yang dikehendaki suatu organisasi

dimasa depan dan bagaimana usaha mencapainya; suatu proses menjelaskan

sasaran-sasaran.

Perumusan strategi adalah proses memilih Pola Tindakan Utama (strategi)

untuk mewujudkan visi organisasi. Proses pengambilan keputusan untuk

menetapkan strategi seolah merupakan konsekuensi mulai dari penetapan

visi-misi-tujuan jangka panjang-swot-strategi. Kenyataannya perumusan strategi dapat

dimulai dari mana saja, bisa dimulai dari SW, OT atau bahkan dari strategi itu

sendiri. Strategi dan kesesuaian; pilihan strategi akhirnya harus saling sesuai

dengan Peluang-Ancaman yang ada, Kekuatan-Kelemahan yang dimiliki dan

Tujuan (misi-visi-goal) yang ingin dicapai.

(17)

JURNAL MENATA Volume 2, No. 2, Juli-Desember 2019

72

DAFTAR RUJUKAN

Rohman, Muhammad. 2012. Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi

Pustakaraya.

Mulysa. 2009. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Mulysa. 2012. Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi

Aksara.

Usman, Usaini. 2011. Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Bogdan, Rober, dan Taylor, S.J. 1993. Kualitatif: Dasar-dasar Penelitian. (A.

Khozin Afandi). Surabaya: Usaha Nasional.

Salusu. 2006. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: PT. Grasindo.

Sunarto. 2007. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: Amus.

http://Lizenhs.wordpres.com/2011/06/23/manajemen

Umar, Husein. 2010. Desain Penelitian Manajemen Strategik. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2009.

Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Kurniadin, Didin, Machali. 2012. Manajemen Pendidikan. Jogjakarta: Arruzz

Media.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian pengukuran gas metana pada tanah gambut yang telah dikompresi dan menghasilkan kandungan gas CH4 dengan input sensor MQ4 dapat diperoleh hasil nilai

Langkah terakhir dalam proses analisis tujuan pembelajaran adalah menentukan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang disebut sebagai entry behavior (perilaku

Tujuan model regresi ini adalah untuk mendapatkan suatu hubungan antara variabel yang diestimasi (dependent variable) dan variabel bebas dan menggunkan model

Agar dapat mengupayakan pertumbuhan dan peningkatan kepercayaan terhadap merek PT Pupuk Iskandar Muda terutama pada indikator menumbuhkan keyakinan untuk tidak

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mempermudah petugas administrasi pembayaran komite sekolah dalam melakukan proses administrasi pembayaran

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam merencanakan proses belajar mengajar, yaitu: menentukan tujuan yang ingin dicapai, menetapkan bahan pelajaran, menentukan

Perencanaan merupakan tahapan awal sebelum melakukan suatu kegiatan. Perencanaan dapat berupa sasaran yang akan dicapai sebagai langkah untuk menentukan tujuan. Mengingat pembelajaran

Dari hasil uji statistik regresi linier dapat diketahui bahwa nilai koefisien signifikan variabel perencanaan karir adalah 0,000, dalam hal ini dapat diartikan