• Tidak ada hasil yang ditemukan

SENSE OF COMMUNITY PADA KOMUNITAS EX-BANK DUTA SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SENSE OF COMMUNITY PADA KOMUNITAS EX-BANK DUTA SURABAYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SENSE OF COMMUNITY PADA KOMUNITAS EX-BANK DUTA SURABAYA (Studi Deskriptif Mengenai Tingkat Sense of Community pada Komunitas Ex-Bank Duta

Surabaya berdasarkan Intensitas Penggunaan Internet) Oleh : Ajeng Bayyinatul Irodah

Mahasiswa S1 Departemen Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Airlangga Surabaya

ABSTRAK

Sense of community merupakan bagian yang berperan penting, setiap anggotanya harus memiliki sense of community agar komunitasnya tetap bertahan dan hubungan yang berjalan semakin kuat. Komunitas merupakan kumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu kelompok dengan tujuan yang sama. Perkembangan teknologi informasi menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa batas dan memicu terjadinya perubahan hubungan antar individu. Dalam hal ini internet tidak membatasi usia para penggunanya. Penelitian yang dilakukan di Australia, yang menunjukkan penggunaan internet dapat digunakan sebagai prediktor sense of community pada orang usia lanjut. Internet sebagai teknologi sosial yang dapat menciptakan sebuah hubungan. Penelitian tersebut membuktikan adanya hubungan antara penggunaan internet dan rasa kebersamaan dalam komunitas dimana tingginya penggunaan internet juga dapat meningkatkan rasa komunitas pada orang usia lanjut (Shum, Shima : 2008). Penelitian ini membahas mengenai tingkat sense of community jika ditinjau dari intensitas penggunaan internet pada sebuah komunitas. Sense of community memiliki 4 elemen yang digunakan untuk memperoleh ukuran tingkat sense of community dalam sebuah komunitas diantaranya yaitu membership, influence, integration & fulfillment of needs, shared emotional connection. Sedangkan intensitas penggunaan internet dapat dilihat dengan mengamati frekuensi internet yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap kali mengakses internet yang dilakukan oleh pengguna internet.Data mengenai sense of community diperoleh melalui alat ukur yaitu Sense of Communty Index 2 (SCI-2). Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat sense of community pada komunitas Ex-Bank Duta Surabaya dan keterkaitan sense of community dengan intensitas penggunaan internet. Metode yang digunakan ialah metode kuantitaif deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yang dilakukan pada 30 anggota komunitas Ex-Bank Duta Surabaya. Sampel dalam penelitian ini ialah anggota komunitas Ex-Bank Duta Surabaya yang merupakan pengguna aktif media sosial dalam komunitas Ex-Bank Duta secara online. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa tingkat sense of community pada komunitas Ex-Bank Duta Surabaya tergolong sedang dalam kategori yang cukup baik, hal tersebut dibuktikan dengan perolehan elemen-elemen yang membangun sense of community. Dalam tahap intensitas penggunaan internet, para anggota komunitas tergolong pada ciri-ciri pengguna internet yang addicted yaitu heavy users dengan intensitas penggunaan internet lebih dari 40 jam kerja/bulan.

(2)

ABSTRACT

Sense of community is a part that is important, each member should have a sense of community so that the community survive and relationships that are running stronger. Community is a collection of some of the people who form a group with the same goal. Developments in information technology led to the relationship's become borderless and trigger a change in the relationship between individuals. In this case the age limit is not internet users. Research conducted in Australia, which demonstrates the use of the Internet can be used as predictors of sense of community in the elderly. Internet as a social technology that can create a relationship. The study proved the relationship between internet use and a sense of togetherness in the community where the high use of the Internet also can increase a sense of community in the elderly (Shum, Shima: 2008). This study discusses the sense of community level if the terms of the intensity of Internet use in a community. Sense of community has four elements used to obtain a measure of the sense of community within a community among which membership, influence, integration and fulfillment of needs, a shared emotional connection. While the intensity of the use of the Internet can be seen by observing the frequency of internet frequently used and long use each time you access the Internet performed by users internet.Data about the sense of community that is obtained through the measuring instrument 2 Sense of Communty Index (SCI-2). This study aims to measure the level of sense of community in the community Ex-Bank Duta Surabaya and sense of community linkages with the intensity of Internet usage. The method used is descriptive quantitative method. The sampling technique using total sampling conducted at 30 community members Ex-Bank Duta Surabaya. The sample in this study is that community members Bank Duta Surabaya who are active users of social media in the community of Ex-Bank Duta online. Based on the data obtained can be seen that the level of sense of community in the community Ex-Bank Duta Surabaya is classified in the category of fairly well, it is evidenced by the acquisition of elements that build the sense of community. In this stage of the intensity of use of the internet, community members belong to the characteristics of the Internet users are heavy users addicted to the intensity of use of the internet more than 40 hours / month.

Keywords: Sense of community, intensity of use of the internet, community Ex-Bank Duta

1.Pendahuluan

Dalam sebuah komunitas, sense of community merupakan bagian yang berperan penting, setiap anggotanya harus memiliki sense of community agar komunitasnya tetap bertahan dan hubungan yang berjalan semakin kuat. Menghilangnya rasa komunitas (lost community) dapat terjadi karena jarak maupun waktu yang memisahkan seseorang sehingga mereka kehilangan rasa komunitas atau kehilangan sense of community namun dengan adanya fasilitas internet dapat menghubungkan kembali dan membangun sense of community yang telah hilang.

Perkembangan teknologi informasi menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa batas dan memicu terjadinya perubahan hubungan antar individu. Internet tidak membatasi usia para penggunanya, pada kalangan orang tua pun juga dapat berhubungan via internet. Penelitian tersebut membuktikan adanya hubungan antara penggunaan internet dan rasa kebersamaan dalam komunitas dimana tingginya penggunaan internet juga dapat meningkatkan rasa komunitas pada orang usia lanjut. (Shum, Shima : 2008).

(3)

Adapun pada aktivitas penyampaian pesan yang dulunya lewat surat menyurat, namun sekarang masyarakat telah beralih ke pesan elektronik. Dari pengakuan PT Pos Indonesia bahwa penurunan pengiriman surat pribadi disebabkan maraknya penggunaan layanan ponsel lewat "short message service : sms" yang semakin digandrungi masyarakat. Kepala PT Pos Indonesia Divisi Regional (Divre) V Jawa Barat Hariyanto, Kamis, mengatakan, jumlah transaksi pengiriman surat pribadi di kantor pos terus menurun sejak 1995, antara lain akibat kian populernya layanan sms. Hingga sekarang, jumlahnya terus menurun rata-rata lima persen per tahun.( http://www.antarajawabarat.com). Pemaparan tersebut membuktikan bahwa peran teknologi informasi lebih diminati oleh masyarakat.

Data statistik dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan, selama tahun 2014 menunjukkan pengguna naik menjadi 88,1 juta atau dengan kata lain penetrasi sebesar 34,9%. Angka pengguna sebesar 88,1 juta tersebut disesuaikan dengan jumlah penduduk Indonesia sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2014 sebesar 252 juta penduduk. Dengan demikian, dari sisi jumlah penduduk, pengguna internet mengalami pertumbuhan 16,2 juta pengguna, yaitu dari 71,9 juta menjadi 88,1 juta pengguna. (diambil dari www.apjii.or.id, Senin, 20 April 2015). Data tersebut membuktikan bahwa di penggunaan internet di Indonesia telah meningkat.

Komunitas Ex-Bank Duta merupakan sebuah komunitas yang memberi wadah bagi para alumni pegawai Bank Duta untuk berkumpul, dimana mereka sudah tersebar di berbagai daerah yang sudah tidak terjangkau lagi untuk berhubungan dengan jarak yang dekat. Internet sebagai media komunikasi menjadikan hubungan jauh menjadi dekat sehingga ketika seseorang lepas komunikasi dapat ditemukan kembali melalui media sosial dalam intenet.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai sense of community yang terjadi pada komunitas ex-bank duta ditinjau dari intensitas penggunaan internet. Komponen-komponen sense of community yang akan diukur yaitu membership, influence, integration and fulfillment of needs, dan shared emotional connection. Dengan mengukur komponen-komponen yang terdapat pada sense of community dan mengukur intensitas penggunaan internet maka dapat diketahui tingkat sense of community pada anggota komunitas Ex-Bank Duta Surabaya jika ditinjau berdasarkan intensitas penggunaan internet.

2.Pertanyaan Penelitian

Dari penjelasan tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana tingkat sense of community pada komunitas ex-bank duta Surabaya

berdasarkan?

2) Bagaimana intensitas penggunaan internet pada komunitas ex-bank duta Surabaya? 3) Bagaimana keterkaitan antara sense of community dengan intensitas penggunaan internet?

(4)

3.Tinjaun Pustaka 3.1 Sense of Community

Dalam suatu komunitas, masing-masing anggota memiliki ikatan hubungan emosional yang disebut sense of community. Suatu ikatan emosional di antara mereka untuk saling berbagi, kebutuhan mereka dapat saling terpenuhi karena adanya ikatan ini.

Menurut McMillan dan Chavis (1986) seseorang yang memperoleh sense of community ketika mereka merasakan empat elemen dalam sebuah komunitas, yaitu :

1) Membership (keanggotaan) adalah perasaan bahwa seseorang telah menginvestasikan diri sendiri untuk menjadi anggota dalam sebuah komunitas. Keanggotaan dalam sebuah komunitas memiliki boundaries (batasan) dalam komunitas yang membedakan anggota komunitas dengan yang bukan anggota komunitas serta mengetahui siapa saja yang ada dalam komunitas tersebut, emotional safety (keamanan emosional) hal ini dapat diartikan sebagai bagian dari gagasan yang lebih luas dari keamanan, a sense of belonging and identification, melibatkan perasaan menjadi bagian dari komunitas serta dapat diterima oleh komunitas, personal investment, kontribusi diri dan komitmen yang diberikan untuk komunitas, dan a common symbol system (simbol umum) yang berfungsi menciptakan dan memelihara rasa keterkaitan dalam komunitas. Kelima atribut tersebut saling berperan dalam terbentuknya membership (kenaggotaan) dalam sebuah komunitas.

2) Influence (pengaruh), adalah kekuatan yang dimiliki individu untuk mempengaruhi anggota lain dan kekuatan komunitas untuk mempengaruhi individu.

3) Integration and fulfillment of needs (integrasi dan pemenuhan kebutuhan). Ini adalah perasaan bahwa kebutuhan anggota akan dipenuhi oleh sumber daya yang diterima melalui keanggotaan mereka dalam kelompok.

4) Shared emotional connection, hubungan emosional bersama dalam suatu komunitas yang terbentuk dari interaksi positif, berbagi cerita dan pengalaman yang dilakukan bersama. Semakin banyak orang berinteraksi, semakin besar kemungkinan mereka membentuk hubungan yang erat, yang kemudian mengarah keikatan yang lebih kuat.

3.2 Perubahan Rasa Komunitas

Berawal dari hilangnya rasa komunitas yang disebabkan adanya jarak dan waktu yang tidak terjangaku untuk berhubungan secara langsung dapat menyebabkan perubahan sense of community. Namun dengan berkembangnya media sosial akan memudahkan mereka untuk menjalin hubungan kembali. Dalam hal ini masyarakat yang mengalami lost community akan terhubung kembali lewat perantara penggunaan media sosial dalam internet. Penggunaan media internet dapat mengembalikan serta meningkatkan rasa komunitas yang dahulu pernah ada pada anggotanya ataupun sebaliknya.

Menurut Ferdinand Tonnies (1887), masyarakat akan berubah dari tipe masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan erat dan kooperatif menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan yang terspesialisasi dan impersonal. Perubahan-perubahan tersebut tidak selalu membawa kemajuan, kadang juga membawa perpecahan dalam masyarakat, individu menjadi terasing, dan lemahnya ikatan sosial.

(5)

3.3 Intensitas Penggunaan Internet

Menurut Horrigan (2000), terdapat dua hal mendasar yang harus diamati untuk mengetahui intensitas penggunaan intenet seseorang, yakni frekuensi internet yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap kali mengakses internet yang dilakukan oleh pengguna internet.

The Graphic, Visualization & Usability Center, the Georgia Institute of Technology menggolongkan pengguna internet menjadi tiga kategori dengan berdasarkan intensitas internet yang digunakan:

1) Heavy users (lebih dari 40 jam per bulan).

2) Medium users (antara 10 sampai 40 jam per bulan) 3) Light users (kurang dari 10 jam per bulan)

4.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan sampel berjumlah 30 orang (responden). Untuk menggambarkan sense of community berdasarkan intensitas penggunaan internet peneliti melibatkan anggota komunitas Ex-Bank Duta di Surabaya. Populasi sasaran dari penelitian ini adalah anggota yang tergabung dalam komunitas Ex-Bank Duta Surabaya.

Pada penelitian ini sampel yang akan di gunakan adalah teknik total sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh populasi sebagai responden atau sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah data primer (kuesioner dan teknik ”probing”), sekunder (wawancara), studi kepustakaan, dan observasi. Semua data primer yang terkumpul dalam penelitian ini diolah secara komputerisasi, yakni dengan menggunakan SPSS 20.0 untuk statistik deskriptif.

Secara umum terdapat tiga hal yang akan dianalisa dalam penelitian ini, yakni sense of community pada komunitas Ex-Bank Duta Surabaya, intensitas penggunaan internet, dan keterkaitan sense of community dan intensitas penggunaan internet.

Peneliti menganalisa sepenuhnya dengan menggunakan interpretasi teoritik, di mana data yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan (kuantitatif) dibandingkan atau dikaitkan dengan beberapa teori yang ada, pendapat para ahli, atau temuan dari penelitian sebelumnya.

5.Hasil dan Pembahasan

5.1 Sense of Community pada Komunitas Ex-Bank Duta Surabaya

Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa rata-rata usia anggota komunitas Ex-Bank Duta Surabaya berkisar antara 45-49 tahun (40%). Sedangkan untuk komponen-komponen yang membangun sense of community dapat diketahui dari temuan data skor penilaian responden terhadap aspek-aspek dalam sense of community yaitu membership, influence, integration and fulfillments of needs, dan shared emotional connection. Pada aspek membership dapat diketahui rata-rata skor membership yang diperoleh sebesar 4,68 tergolong pada kategori yang baik. Selanjutnya pada aspek influence memperlihatkan bahwa rata-rata skor yang diperoleh sebesar 4,89 tergolong pada kategori yang baik. Kemudian untuk aspek integration and fulfillments of needs diketahui bahwa rata-rata skor yang diperoleh sebesar 5,02 tergolong pada kategori yang baik. Serta aspek shared emotional connection dapat diketahui bahwa rata-rata skor yang

(6)

diperoleh sebesar 5,42 tergolong pada kategori yang sangat baik. Dari temuan data secara keseluruhan penilaian sense of community oleh komunitas Ex-Bank Duta Surabaya dapat diketahui bahwa skor Sense of community secara keseluruhan sebesar 4,57. Dengan demikian sense of community pada komunitas Ex-Bank Duta Surabaya tergolong pada kategori yang baik. 5.2 Intensitas Penggunaan Internet pada Komunitas Ex-Bank Duta Surabaya

Intensitas penggunaan internet yang diperoleh dari temuan data ditunjukkan bahwa mayoritas responden memilih frekuensi berkomunikasi via internet setiap hari dengan prosentase sebesar 46.7%, dan responden memilih lama penggunaan internet yang sering dilakukan > 90 menit (lebih dari 90 menit) dengan prosentase sebesar 56.7%. Maka dapat diperoleh selama sebulan para anggota komunitas menghabiskan lebih dari 40 jam per bulan untuk mengakses dan berkomunikasi via internet. Dengan demikian anggota komunitas termasuk pada ciri-ciri pengguna internet yang addicted yaitu heavy users dengan intensitas penggunaan internet lebih dari 40 jam kerja/bulan.

The Graphic, Visualization & Usability Center, the Georgia Institute of Technology (2008), menggolongkan pengguna internet menjadi tiga kategori dengan berdasarkan intensitas internet yang digunakan :

1. Heavy users : pengguna internet menghabiskan waktu lebih dari 40 jam kerjaper bulan. Jenis pengguna ini adalah salah satu ciri-ciri pengguna internet yang addicted.

2. Medium users : pengguna internet menghabiskan waktu antara 10 sampai 40 jam per bulan.

3. Light users : pengguna internet menghabiskan waktu kurang dari 10 jam per bulan. 5.3 Keterkaitan Sense of community dengan Intensitas Penggunaan Internet

Dapat diketahui juga untuk keterkaitan antara sense of community yang telah diukur menggunakan crosstable. Responden yang memiliki aspek sense of community yang sedang dan memiliki intensitas penggunaan internet yang sangat tinggi adalah sebanyak 12 responden (40%). Hal tersebut menggambarkan bahwa sense of community yang dimiliki komunitas Ex-Bank Duta tergolong sedang dan tergolong dalam kategori yang cukup baik dan intensitas penggunaan internet yang sangat tinggi.

Menurut Ferdinand Tonnies (1887), masyarakat akan berubah dari tipe masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan erat dan kooperatif menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan yang terspesialisasi dan impersonal. Hal tersebut mengasumsikan bahwa rasa komunitas akan berubah dengan adanya media, tetapi dalam penelitian ini hal tersebut tidak terbukti dan penggunaan internet tidak menyebabkan hilangnya rasa komunitas bahkan dengan internet rasa komunitas dapat terjalin dengan cukup baik serta dapat memudahkan dan meningkatkan hubungan antar penggunanya meskipun terhalang jarak dan waktu. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikaitkan dengan sebuah penelitian yang dilakukan di Australia, yang membuktikan tingginya penggunaan internet dapat meningkatkan rasa komunitas pada orang usia lanjut (Shum, Shima : 2008).

(7)

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai tingkat sense of community berdasarka intensitas penggunaan internet pada komunitas ex-bank duta Surabaya dengan berdasarkan pertanyaan yang telah diajukan, maka peneliti dapat memperoleh tiga hal yang dapat disimpulkan dari hasil temuan penelitian. Pertama, dari perhitungan skor aspek-aspek sense of community dapat diketahui bahwa skor penilaian sense of community mendapatkan 4,57 dan tergolong pada kategori yang baik. Kedua, aspek intensitas penggunaan internet dapat diperoleh dari mayoritas anggota komunitas memiliki frekuensi berkomunikasi via internet setiap hari dan menghabiskan lebih dari 40 jam per bulan untuk mengakses dan berkomunikasi via internet, hal tersebut menggambarkan bahwa anggota komunitas termasuk dalam golongan pengguna internet yang addicted yaitu heavy users dengan intensitas penggunaan internet lebih dari 40 jam kerja/bulan. Ketiga, keterkaitan antara sense of community dan intensitas penggunaan internet pada komunitas Ex-Bank Duta Surabaya dihasilkan bahwa komunitas Ex-Bank Duta Surabaya memiliki aspek sense of community yang cukup baik dan memiliki intensitas penggunaan internet yang sangat tinggi sebesar 40%.

Saran

Pada sense of community yang telah diteliti aspek personal investment yang merupakan kontribusi diri dan komitmen yang diberikan untuk komunitas dalam membership mendapatkan skor 4,26 tergolong dalam kategori baik, aspek tersebut memperoleh nilai yang rendah diantara aspek-aspek lainnya. Untuk meningkatkan aspek tersebut hendaknya para anggota komunitas lebih aktif berperan dan berkontribusi dalam sebuah wadah yang merupakan penghubung antar anggota komunitas dan saling aktif berkomunikasi pada media yang telah dibuat untuk sarana komunikasi.

Dalam mendapatkan jumlah responden yang lebih banyak maka sebaiknya peneliti selanjutnya memilih jenis komunitas yang lebih responsif dan terbuka terhadap penelitian ini demi kelancaran proses penelitian dengan keterbatasan waktu.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Eriyanto, 2007. Teknik Sampling Analisis Opini Public. Yogyakata : LKiS pelangi aksara Faisal, Sanapiah, 2005. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sztompka, Piotr, 2010. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta : Prenada

Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor : Ghalia Indonesia

Qomariyah, Astutik Nur. 2008. Perilaku Penggunaan Internet Pada Kalangan Remaja Perkotaan di Surabaya. Departemen Ilmu Infformasi dan Perpustakaan : Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Sum, Shima. 2009. “Rapid Communication : Internet Use as a Predictor of Sense of Community in Older People.” Cyber Psychology and Behavior, vol. 12, no. 2

McMillan, D.W., dan Chavis, D.M. 1986. Sense of Community a Definition and Theory Journal of Community Psychology, vol.14, pp. 6-23

Chavis, D.M. Lee, K.S., & Acosta J.D. (2008). The Sense of Community (SCI) Revised : The Reliability and Validity of the SCI-2. Paper Presented at the 2nd International Community Psychology Conference, Lisboa, Portugal

Herring, Susan C. (ed). 1996. Computer- Mediated Communication Linguistic, Sosial and Cross-Cultural Prespectives. Amsterdam : John Benjamins Publications

The Graphic, Visualization & Usability Center, The Georgia Institute of Technology (2008) http://www.cc.gatech.edu//guu/user_surveys/(diakses tanggal 14 Februari 2015)

Horrigan, John B.2002. New Internet Users : What They Do Online, What They Don’t, and Implications for the ‘Net’s Future, diakses tanggal 16 Januari 2015, tersedia pada http://www.pewinternet.org/pdfs/New_User_Report.pdf

Referensi

Dokumen terkait

2 Siapa pun mereka, yang terkait dengan Saracen, entah terkait langsung atau tidak dengan suatu partai, baik partai pendukung pemerintahan maupun kubu oposisi, kasus ini

Pada kerja penyearah ini, tegangan AC yang telah disearahkan menjadi tegangan DC dengan tegangan keluaran sebesar 198 kemudian dinaikkan menjadi 374 V dc dengan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa pengujian simulasi tegangan keluaran SIB converter sudah mendekati dengan

• Manager yang tercerahkan membantu orang lain mengenali diri mereka bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri, tetapi juga bahwa setiap bagian sangat penting

Mesrawati (2001) menyatakan bahwa kecernaan protein dipengaruhi oleh kandungan nutrien dalam ransum yaitu kandungan protein ransum sebesar 15,07% dan serat kasar

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi eksisting lamun dan kondisi lingkungan penelitian dan peranan lamun sebagai bioindikator lingkungan di Pulau Lembeh

Penelitian mengenai Studi petrogenesis granit dengan metode petrografi dan geokimia pada granit lintasan Sungai Waniopi Gunung Netoti kompleks terobosan Netoni (Rn),

Objek penelitian dilakukan di KJKS BINAMA yang beralamat di Jl. Tlogosari Raya Ruko Anda Kav. KJKS BINAMA Merupakan koperasi syari’ah yang sedang berkembang dan