BAB V
PENAMBAHAN INTERRELASI DATA LINGKUNGAN DAN
PENGEMBANGAN STRUKTUR
SISTEM PAKAR ANALISIS DAMPAK INDUSTRI SEMEN
5.1. Pembaharuan Ulang Data Sistem Pakar
Sistem pakar yang telah memiliki jaringan semantik serta pohon pengetahuan
yang lengkap tidak akan ada artinya bila tidak diiringi dengan data yang akurat. Dalam
kasus ini, sistem pakar AMDAL memiliki tugas yang sangat penting karena menyangkut
hajat hidup orang banyak. Pemrakarsa proyek, masyarakat, serta pemerintah akan
mendapatkan pengaruh yang sangat besar akibat validitas laporan AMDAL yang
dihasilkan. Sehingga, amat penting untuk penulis memperkuat komprehensivitas serta
akurasi basis data.
Data yang telah dikumpulkan dalam sistem pakar sebelumnya merupakan data
yang aktual pada tahun 1992. Akibat perkembangan ilmu, data-data tersebut memiliki
kemungkinan perubahan sehingga harus diperbaiki atau disusun ulang. Bahkan, bila tidak
terjadi koreksi terhadap data, penyusun tetap memiliki kewajiban untuk menjelaskan
kondisi data sesuai konteks ilmu lingkungan aktual.
5.2. Interrelasi Dampak Langsung
Tabel 5.1 menunjukkan interrelasi dampak langsung yang terjadi pada program
ESC-1, berikut analisis penyusun mengenai interaksi antar-komponen yang ada.
Masing-masing dampak langsung diperiksa dan dicari hubungannya dalam dunia nyata. Perlu
diketahui bahwa kolom-kolom komponen terkena dampak, memberi dampak, kolom
data, serta harga kepentingan didapatkan dari ESC-1, sedangkan penjelasan interaksi
antar komponen merupakan kolom yang ditambahkan penyusun.
Tabel 5.1. Interrelasi Dampak Langsung
No Terkena Dampak Memberi Dampak Data Harga Kepen-tinganPenjelasan Interaksi Antar-Komponen
Cooling Water Discharge 1 Water Temperature Processes Liquid Effluent Discharge
Temperatur air pada badan air meningkat akibat proses-proses yang mempergunakan banyak sumber daya air, misalnya Cooling Water Discharge serta Liquid effluent discharge. SO2 8.0 CO 6.0 Particulate 6.0 H2S 4.0 2 Gasses and Particulate Hydrocarbon 2.0
SO2,CO, Particulates, H2S, and Hydrocarbons dikelompokkan dalam kategori gasses and particulate.
Water Temperature
8.0 3 Surface Water Physical
Pollutant
Suspended Solid
8.0
Keadaan badan air permukaan amat berkaitan dengan polutan fisik seperti temperature air serta TSS. SO2 4.0 Particulate 2.0 4 Shrubs Air Pollutants H2S 1.0
Semak belukar merupakan lokasi deposisi kering berbagai pencemar udara, termasuk SO2, Partikulat, dan H2S
SO2 6.0 Particulate 2.0 Gasses and
Particulate
H2S 4.0
Nutrisi mikroflora dipengaruhi langsung oleh pencemar udara. Akibatnya, pertumbuhan dan kelangsungan hidup koloni mikroflora akan sangat terhambat dengan keberadaan H2S, SO2, dan Partikulat.
Water Temperature 4.0 5 Microflora Water Pollutant Suspended Solid 2.0
Mikroflora hidup dalam rentang temperatur tertentu. Perubahan temperatur yang berlebih akan mengurangi populasi mikroflora air. Sehingga, polutan temperatur akan sangat mempengaruhi keberadaan mikroflora.
Di sisi lain, TSS memiliki kemungkinan mengandung nutrisi yang baik bagi mikroflora. Namun, TSS dalam jumlah terlalu banyak akan mengotori air hingga mengurangi kemampuan fotosintesis mikroflora.
SO2 8.0 CO 6.0 Particulate 4.0 Gases and Particulates H2S 1.0
Spesies flora terancam merupakan populasi organisme yang memiliki sensitivitas amat tinggi terhadap pencemar. Populasi spesies-spesies ini berjumlah sangat sedikit, sehingga dengan mudah dapat mengalami destabilisasi akibat polutan, khususnya polutan udara. Polutan udara dapat mengurangi kinerja stomata dalam fotosintesis maupun respirasi, sehingga tanaman mati.
Water Temperature 8.0 6 Endangered Species of Flora Water Pollutant Suspended Solid 2.0
Kondisi perairan juga mempengaruhi spesies-spesies flora terancam. Dalam hal ini terjadi pengaruh tidak langsung terhadap kesehatan akar tanaman—pada akhirnya, pengurangan efektivitas akar akan mempengaruhi asupan nutrisi bagi tanaman tersebut. Tentunya, hal ini akan mengurangi viabilitas tanaman dalam hidup dan berkembang.
Birds Gasses and SO2 4.0 Aves atau burung-burung terkena dampak
V-3
Particulate 2.0 H2S 1.0 SO2 1.0 Particulate 2.0 Gasses and Particulates H2S 1.0Binatang darat serta reptil sangat dipengaruhi polutan yang ada pada udara. Pencemar dapat langsung menyebabkan infeksi saluran pernafasan, sedangkan SO2 dan H2S dapat mempengaruhi kinerja metabolisme tubuh. Cangkang telur reptil juga dipengaruhi oleh gas-gas ini. 7 Land Animals Reptiles Water Pollutant Water Temperature
1.0 Walau binatang darat dan reptil tidak hidup di dalam air, semua jenis spesies makhluk hidup mempergunakan air untuk mandi dan minum. Temperatur air yang terlalu tinggi dapat mengurangi kemampuan binatang darat untuk minum dan mandi pada badan air tersebut. SO2 6.0 Particulate 2.0 H2S 1.0 Gasses and particulates Hydrocarbon 1.0
Mikrofauna udara termasuk protozoa dan rotiferia. Polutan yang terdapat di udara dapat mengganggu metabolisme dan reproduksi fauna jenis ini. Dalam keadaan sangat buruk, rotiferia mampu menutup diri dalam sebuah cangkang yang disebut tun, kemudian terbang dibawa angin ke kondisi yang lebih bersahabat. Water Temperature 6.0 8 Microfauna Water Pollutants Suspended Solid 4.0
Mikrofauna yang terdapat di air termasuk rotiferia dan protozoa, yang disebut pula zooplankton. Binatang mikroskopis ini hidup dalam rentang temperatur tertentu. Variasi dari rentang ini dapat menyebabkan kurangnya kemampuan reproduksi, mengganggu reaksi-reaksi enzimatis, serta merusak perlindungan organisme. Beberapa jenis partikel padat dalam air dapat mempengaruhi pertumbuhan kelompok organisme ini.
9 Aquatic Plants Water Pollutants
Water Temperature
4.0 Tanaman yang hidup di air—contohnya ganggang dan water lily—dapat mengalami kerusakan seluler akibat peningkatan ekstrim pada temperatur. SO2 8.0 Particulate 4.0 H2S 2.0 Gasses and Particulates Hydrocarbon 1.0
Fauna yang terancam memiliki sensitivitas tinggi terhadap keberadaan pencemar udara. Respirasi fauna memang sangat terpengaruh terhadap hal ini. Selain itu, populasi fauna terancam yang amat kecil dapat rusak dengan mudah akibat pengaruh pencemar terhadap individu-individu anggotanya. Water Temperature 8.0 10 Endangered Species of Fauna Water Pollutants Suspended 6.0
Fauna terancam juga mempergunakan air. Kondisi badan air mempengaruhi kemampuan kelompok organisme ini dalam bertahan hid b d ik l di d l i d
Blasting and
Drilling
Product Storage 2.0 Erosion and Terrasing 1.0 Trucking 3.0 Cooling Water Discharge 0.5 Liquid Effluent Discharge 4.0 Explosion 1.0 Operation Failure 1.0 Alteration of Ground Cover 3.0 Blasting and Drilling 4.0 Product Storage 4.0 Erosion and Terrasing 4.0 Trucking 3.0 Junk Disposal 4.0 Cooling Water Discharge 0.5 Liquid Effluent Discharge 4.0 Explosion 1.0 Land Values Processes in
the Cement Industry
Operation Failure
2.0
Harga jual tanah sangat sensitif terhadap perubahan karakteristik lahan. Bila karakteristik fisik lahan diubah dengan proses-proses tertentu, maka harga jual tanah akan turun untuk sementara waktu. Ini disebabkan oleh pola perilaku pasar real estate yang tidak terlalu menyukai perubahan drastis. Harga jual lahan juga dipengaruhi oleh kenyamanan transportasi, sehingga pengangkutan produk (trucking) dapat mengurangi harga lahan sepanjang jalur pengangkutannya.
Selain itu, pembuangan sampah sisa industri semen juga mempengaruhi harga lahan hingga radius 5 km dari lokasi pembuangan. Segala aktivitas yang menghasilkan effluen, seperti pembuangan limbah industri serta sisa air pendingin, dapat memperburuk kondisi lingkungan daerah tersebut serta mengurangi harga lahan pula. Proses-proses kondisi ekstrim seperti ledakan dan kegagalan operasi dapat membawa dampak negatif terhadap citra keamanan suatu area. Hal ini tentunya dapat mengurangi harga lahan pada area tersebut. Alteration of Ground Cover 4.0 Blasting and Drilling 1.0 Mineral Processing 6.0 Product Storage 5.0 Erosion and Terrasing 1.0 Waste Recycling 2.0 Transportation Systems Trucking 4.0
Sistem transportasi merupakan fasilitas yang dibangun di atas lahan yang sudah ada. Segala perubahan pada struktur muka tanah dapat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan transportasi area tersebut. Tata letak kota (zoning) juga mempengaruhi sistem transportasi daerah tersebut. Sedangkan, tata letak sendiri dapat dipengaruhi oleh pembuatan fasilitas pemrosesan mineral, daur-ulang limbah, serta fasilitas penyimpanan produk jadi. Selain itu, sistem transportasi terkena dampak langsung dari proses pengangkutan produk jadi. Proses ini dapat menyebabkan macet di sekitar area proyek. Alteration of Ground Cover 6.0 Junk Disposal 1 0 Liquid Efffluent Discharge 9.0
V-5
Explosion 4.0 Blasting and Drilling 1.0 Mineral Processing 6.0 Trucking 4.0 Liquid Effluent Discharge 2.0 Migration Operation Failure 1.0Migrasi merupakan sebuah aktivitas sosial yang berhubungan erat dengan keamanan dan kenyamanan sebuah area. Kurangnya keamanan dan kenyamanan area tersebut dapat menyebabkan masyarakat ingin bermigrasi menuju tempat lain. Hal ini sesuai dengan teori migrasi karena dorongan, yang menyatakan bahwa perpindahan penduduk disebabkan oleh kurangnya fasilitas pendukung kenyamanan. Sebagai contoh, pemrosesan mineral di suatu daerah menyebabkan polutan udara dan suara yang amat mengurangi kenyamanan.
Erosion and Terrasing 5.0 Economic History Liquid Effluent Discharge 6.0
Sejarah ekonomi daerah merupakan rangkuman dari segala kondisi ekonomi yang telah ada pada area tersebut. Sebagai contoh, kedua proses yang mempengaruhi sejarah ekonomi merupakan dua proses yang mempengaruhi tingkah laku ekonomi masyarakat. Blasting and Drilling 2.0 Mineral Processing 6.0 Product Storage 0.5 Health and Social Services Waste Recycling 2.0
Fasilitas kesehatan dan sosial sebuah komunitas merupakan elemen-elemen yang sangat dipengaruhi perubahan lingkungan. Kesehatan masyarakat dipengaruhi secara kuat oleh pengeboran dan peledakan, pemrosesan mineral, penyimpanan produk jadi, serta daur ulang limbah, karena semua proses ini dapat menyebabkan epidemi. Selain itu, efektivitas fasilitas sosial dapat terganggu pula akibat proses-proses ini.
Housing Characteristics
Junk Disposal 1.0 Pembuangan sampah merupakan sebuah proses yang mengurangi kenyamanan sosial dan lingkungan sebuah area. Tempat pembuangan sampah diatur dalam peraturan zonasi (zoning laws) agar tidak mengganggu daerah perumahan. Namun, di Indonesia hal ini masih belum sepenuhnya diaplikasikan karena masih terjadi bentrok kepentingan.
Perumahan merupakan aspek sosial bermasyarakat yang sangat sensitif terhadap keberadaan pembuangan sampah. Keberadaan lokasi pembuangan sampah di daerah residensial akan mengurangi pola tinggal di daerah tersebut. Energy Generation 2.0 Mineral Processing 4.0 Distinct Settlements Junk Disposal 1.0
Pada saat generasi energi, pemrosesan mineral, serta pembuangan sampah, polutan-polutan yang teremisi dapat mempengaruhi pemukiman terpisah sehingga pola pemukimannya berubah.
Available Energy 1.0 Proses-proses generasi energi, proses mineral,
Mineral
Processing
Trucking 3.0 Operation Failure 5.0 Energy Generation 3.0 Mineral Processing 6.0 Product Storage 1.0 Erosion and Terrasing 5.0 Junk Disposal 1.0 Income Level Liquid Effluent Discharge 4.0
Tingkat pendapatan sebuah area akan meningkat dengan keberadaan lapangan kerja baru. Proses-proses ini merupakan proses yang membuka lapangan kerja baru bagi komunitas tersebut. Energy Generation Mineral Processing Trucking Junk Disposal Explosion SO2 Operation Failure
Proses-proses industri semen ini menghasilkan SO2. Alteration of Ground Cover Energy Generation Mineral Processing Trucking Junk Disposal Explosion CO Operation Failure
Proses-proses industri semen ini menghasilkan CO. Alteration of Ground Cover Blasting and Drilling Energy Generation Mineral Processing Product Storage Erosion and Terrasing Trucking Junk Disposal Explosion Particulate Operation Failure
Proses-proses industri semen ini menghasilkan particulates
H2S Mineral Proses-proses industri semen ini menghasilkan
H2S Mineral
Processing
Proses-proses industri semen ini menghasilkan H2S
V-7
Mineral Processing Product Storage Explosion Hydrocarbon Operation FailureProses-proses industri semen ini menghasilkan hydrocarbons.
Water Temperature
Mineral Processing
Pemrosesan mineral meningkatkan temperatur air. Alteration of Ground Cover Blasting and Drilling Energy Generation Mineral Processing Product Storage Erosion and Terrasing Waste Recycling Junk Disposal Cooling Water Discharge Liquid Effluent Discharge Suspended Solid Operation Failure
Proses-proses industri semen ini menambahkan kandungan TSS air.
Surface Water Shrubs Microflora Endangered Species of Flora Birds Land Animals Reptiles Microfauna Endangered Species of Fauna Water Quality Residential
Semua aspek ini merupakan indikator kualitas air. Picnicking Rare Unique Species Health and S f t
5.3. Interrelasi Dampak Tidak Langsung
Pada sebuah analisis dampak, perlu dipertimbangkan pula dampak tidak langsung
salah satu komponen terhadap komponen lain. Pada tabel 5.2 dituliskan tampilan
program dalam bahasa Inggris mengenai komponen-komponen yang memiliki hubungan
dampak tidak langsung. Kolom pertama menampilkan komponen yang terpengaruh,
sedangkan kolom kedua menampilkan komponen yang mempengaruhi.
Tabel 5.2. Dampak Tak Langsung
5.3. Interrelasi Dampak Tidak Langsung
Pada sebuah analisis dampak, perlu dipertimbangkan pula dampak tidak langsung
salah satu komponen terhadap komponen lain. Pada tabel 5.2 dituliskan tampilan
program dalam bahasa Inggris mengenai komponen-komponen yang memiliki hubungan
dampak tidak langsung. Kolom pertama menampilkan komponen yang terpengaruh,
sedangkan kolom kedua menampilkan komponen yang mempengaruhi.
Tabel 5.2. Dampak Tak Langsung
Tampilan Program Komponen Terpengaruh
Tampilan Program Komponen yang Mempengaruhi
Surface Water 1 Aquatic Plants
Water Temperature 2 Archeological Sites Gasses and Particulate
Surface Water Water Quality Gasses and Particulate Aquatic Plants 3 Birds
Microfauna
Land Animals Reptiles Surface Water
Water Quality Water Temperature Gasses and Particulate Shrubs
Aquatic Plants 4 Endangered Species of Fauna
V-9
Land Animals Reptiles Surface Water
Water Quality Water Temperature Gasses and Particulate Shrubs
Aquatic Plants 5 Endangered Species of Flora
Birds
6 Erosion Shrubs
MicroFlora 7 Flora Barriers
Endangered Species of Fauna Water Quality
8 Health and Safety
Gasses and Particulate Water Quality Gasses and Particulate Shrubs
9 Land Animals Reptiles
Endangered Species of Fauna 10 Land Stability Shrubs
Surface Water Water Quality Water Temperature Gasses and Particulate Shrubs
Aquatic Plants 11 Microfauna
Birds
Endangered Species of Flora Water Quality
Water Temperature Gasses and Particulate 12 Microflora
Aquatic Plants Surface Water Water Quality Gasses and Particulate 13 Picnicking
Shrubs Surface Water Water Quality Water Temperature Gasses and Particulate 14 Rare Unique Species
Surface Water Water Quality 15 Residential
Gasses and Particulate 16 Scenic Views and Vistas Gasses and Particulate
Surface Water Water Quality 17 Shrubs
Gasses and Particulate Water Quality 18 Surface Water
Gasses and Particulate Surface Water Gasses and Particulate 19 Water Quality
Aquatic Plants
5.4. Analisis Perubahan Sosial
Program ESC-1 juga menganalisis perubahan sosial dalam struktur basis pengetahuan
programnya. Tabel 5.3 menghubungkan faktor sosial ekonomi serta perubahan sosial
yang terjadi. Tampilan pada program dalam bahasa Inggris dicantumkan pada kolom
tampilan program. Kolom kedua ditambahkan oleh penyusun untuk membahas hubungan
antara faktor sosial ekonomi serta perubahan sosial
Tabel 5.3. Perubahan Sosial
Tampilang Program untuk
Faktor Sosial Ekonomi
Interrelasi Tampilan Program Untuk Perubahan Sosial
Mengubah kebutuhan edukasi serta fasilitas edukasi pada daerah tersebut akibat berkurangnya penduduk dalam rentang umur sekolah.
changes in demand on educational resources
Mengubah kebutuhan sosial serta fasilitas kesehatan pada daerah tersebut akibat berkurangnya penduduk.
changes in demand on health and social services
Migrasi dapat mengubah kebutuhan penduduk akan sistem transportasi.
changes in demand on transportation systems
Migrasi dapat mengubah kohesi kelompok komunitas.
disruption of cohesion in community groups
Migrasi dapat mengubah pola religi serta karakteristik agama suatu daerah.
disruption of religious petterns and characteristics
Migration
Migrasi dapat mengurangi atau meningkatkan pola tenaga kerja suatu daerah.
V-11
Migrasi dapat mengubah tingkat pendapatan daerah, akibat berkurangnya populasi produktif.increase or decrease income level Migrasi secara langsung membawa
pengaruh terhadap pertumbuhan populasi.
increase or decrease population growth Migrasi mengubah jumlah populasi
siap kerja yang ada pada daerah tersebut.
increase or decrease workforce Migrasi mengubah karakteristik
populasi suatu daerah. varies in population characteristics Permukiman akan mengubah pola
guna lahan di daerah tersebut. change landuse patterns Permukiman mengubah tingkah
laku dan gaya hidup masyarakat. changes in attitudes and life-style Permukiman dapat mengubah
tingkatan pajak serta pola perpajakan suatu daerah.
changes in tax levels and patterns resulting from changes in land usage and income levels
Permukiman merupakan faktor utama tipe serta tingkat perumahan di area tersebut.
changes in types and levels of housing Permukiman mempengaruhi
rencana guna lahan di daerah tersebut.
compliance with existing land-use plans Permukiman dapat mengganggu
kohesi kelompok komunitas.
disruption of cohesion in community groups
Permukiman dapat meningkatkan
atau mengurangi harga lahan. Increase or decrease in land value Distinct
Settlements
Permukiman dapat menyebabkan relokasi penduduk dari dan menuju area tersebut.
people relocation Sejarah ekonomi mempengaruhi
perpajakan serta pola perpajakan suatu daerah. Hal ini disebabkan perubahan guna lahan serta tingkat pendapatan yang tercatat dalam sejarah.
changes in tax levels and patterns resulting from changes in land usage and income levels
Sejarah ekonomi berhubungan erat dengan pola tenaga kerja yang ada di daerah tersebut.
Increase or decrease employment patterns Sejarah ekonomi juga
mempengaruhi pola ekonomi secara timbal balik. Bila sejarah ekonomi suatu daerah kurang baik, maka pola ekonomi daerah turut mendapatkan pengaruh yang buruk.
Increase or decrease in economic patterns
Sejarah ekonomi mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat karena turut berperan dalam pola industri dan pekerjaan di suatu daerah.
Increase or decrease income level Economic
History
Sejarah ekonomi mempengaruhi distribusi pekerjaan di area-area
dapat mengurangi kebutuhan akan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Sejarah ekonomi dapat meningkatkan ataupun mengurangi tenaga kerja suatu daerah akibat ketertarikan masyarakat untuk bekerja di daerah tersebut.
Increase or decrease workforce
Tenaga kerja yang ada sangat mempengaruhi pola kerja sebuah daerah.
increase or decrease employment patterns Tenaga kerja yang ada dapat
mempengaruhi pola ekonomi suatu daerah, termasuk pula pola pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
increase or decrease in economic patterns
Tenaga kerja yang ada mempengaruhi tingkat pendapatan daerah akibat pajak penghasilan yang ditarik dari pekerja.
increase or decrease income level Available
workforce
Tenaga kerja yang ada merupakan variabel utama dari tenaga kerja keseluruhan sebuah daerah.
increase or decrease workforce Tingkat pendapatan mempengaruhi
tingkah laku serta gaya hidup masyarakat.
changes in attitudes and life-style Tingkat pendapatan mengubah
kebutuhan akan edukasi. Terdapat paradigma pada masyarakat Indonesia bahwa edukasi bukanlah kebutuhan pokok, sehingga dapat dikorbankan bila mengalami kesulitan finansial.
changes in demand on educational resources
Tingkat pendapatan akan mengubah kebutuhan akan fasilitas kesehatan dan sosial. Dalam hal ini, masyarakat yang kurang mampu akan mencari cara alternatif untuk merawat kesehatan serta sanitasi diri, misalnya dengan pergi ke bidan, mandi di sungai, dst.
changes in demand on health and social services
Tingkat pendapatan mengubah kebutuhan akan sistem transportasi, karena masyarakat yang kurang mampu akan memilih transportasi yang lebih murah. Di sisi lain, masyarakat dengan pendapatan relatif tinggi akan menginginkan sistem transportasi alternatif yang lebih bermutu.
changes in demand on transportation systems
Income Level
Tingkat pendapatan mengubah tingkat pajak yang ada pada suatu daerah. Hubungan ini terjadi secara langsung karena tingkat pajak dihitung dengan persentase.
changes in tax levels and patterns resulting from changes in land usage and income levels
V-13
Tingkat pendapatan memiliki hubungan erat dengan tipe serta tingkat perumahan. Bahkan, perumahan memiliki beberapa tipe dasar sesuai dengan pendapatan penghuninya.changes in types and levels of housing
Tingkat pendapatan dapat mengganggu kohesi dalam kelompok komunitas. Sebuah komunitas yang tadinya sangat erat dapat menjadi renggang akibat
peningkatan pendapatan. Masyarakat dengan pendapatan
tinggi biasanya tidak menjunjung tinggi asas kekeluargaan dalam kehidupan bermasyarakat.
disruption of cohesion in community groups
Tingkat pendapatan mempengaruhi potensi pariwisata suatu daerah. Hal ini berhubungan langsung dengan fasilitas swasta (toko kelontongan, hiburan malam, dst.) yang dibangun di daerah peninjauan.
increase or decrease in tourism and recreational potential
Tingkat pendapatan merupakan salah satu faktor perubahan pola ekonomi sebuah daerah.
increase or decrease in economic patterns increase or decrease income level change landuse patterns
Tata guna lahan memiliki hubungan timbal balik dengan rencana zonasi lahan yang telah ada. Zonasi harus diikuti dalam penggunaan lahan.
compliance with existing land-use plans Land Use Pattern
Tata guna lahan dapat mempengaruhi harga lahan di daerah tersebut.
increase or decrease in land value Harga lahan sangat mempengaruhi
pola penggunaan lahan. Alasannya, lahan yang dibeli dengan harga mahal biasanya dipergunakan untuk tujuan yang berbeda ketimbang lahan yang murah. Misalnya, sebuah perusahaan membeli lahan yang murah untuk digunakan sebagai gudang; di sisi lain, lahan yang mahal digunakan sebagai kantor.
change landuse patterns Land Values
Harga lahan mengubah kualitas perumahan di daerah tersebut. Hal ini terjadi karena investasi masyarakat terhadap lahan biasanya berhubungan erat dengan investasi terhadap pembangunan rumah.
Harga lahan juga mempengaruhi rencana guna lahan yang ada secara timbal balik. Rencana guna lahan disusun berdasarkan perkiraan penggunaan lahan yang alami terjadi di masa depan. Sedangkan, penggunaan lahan secara alami sangat didasari oleh harga lahan di daerah tersebut.
compliance with existing land-use plans
increase or decrease in land value Karakteristik perumahan di daerah
pengamatan secara langsung mempengaruhi tata guna lahan.
change landuse patterns Karakteristik perumahan
mengubah perilaku masyarakat serta gaya hidup. Gaya hidup sebuah masyarakat biasanya dapat disimpulkan dari jenis-jenis rumah yang ada di area sekitarnya.
changes in attitudes and life-style
Karakteristik perumahan mengubah jenis serta tingkatan
perumahan. Dalam hal ini perumahan menjadi simbol status bagi masyarakat tertentu dan menjadi pengelompok bagi komunitas.
changes in types and levels of housing
Karakteristik perumahan menjadi salah satu faktor penentu untuk menyusun rencana tata guna lahan di daerah tersebut.
compliance with existing land-use plans Karakteristik perumahan dapat
mengurangi kohesi dalam kelompok komunitas.
disruption of cohesion in community groups
Housing Characteristics
Karakteristik perumahan berhubungan langsung dengan harga tanah, karena pasar real
estate dipengaruhi oleh lingkungan
tempat tinggal sekitar lahan tersebut.
increase or decrease in land value
Pelayanan kesehatan dan sosial mengubah tingkah laku dan gaya hidup masyarakat. Dalam hal ini diharapkan masyarakat dapat mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat dalam konteks medis maupun sosial.
changes in attitudes and life-style
Keberadaan pelayanan kesehatan dan sosial tentunya akan mengubah kebutuhan masyarakat akan fasilitas pelayanan kesehatan dan sosial yang lebih lanjut.
changes in demand on health and social services
Health and Social Services
Pelayanan kesehatan dan sosial mengubah tipe dan tingkatan perumahan, karena kesadaran masyarakat akan kesehatan
V-15
dipengaruhi oleh tingkatan sosialnya. Sedangkan, salah satu indikator sosial adalah tingkatan perumahannya.Pelayanan kesehatan dan sosial mempengaruhi tingkat migrasi area tersebut, karena tingkat migrasi sangat tergantung kenyamanan suatu area.
increase or decrease migration Pelayanan kesehatan dan sosial
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, karena mortalitas dan natalitas yang sangat erat hubungannya dengan fasilitas-fasilitas sanitasi, medis, dst.
increase or decrease population growth
Pelayanan kesehatan dan sosial mempengaruhi jumlah tenaga kerja, karena pekerja yang cukup sehat untuk bekerja jumlahnya bervariasi tergantung fasilitas yang ada.
increase or decrease workforce
Sistem transportasi mempengaruhi tata guna lahan yang telah ada. Dengan keberadaan Keadaan jalan, angkutan, serta jalur-jalur kecil (gang) akan menjadi penghubung antar lahan sehingga kegunaannya dapat bervariasi.
compliance with existing land-use plans
Sistem transportasi dapat mempengaruhi harga lahan. Lahan yang akses transportasinya baik akan meningkat harganya, sedangkan gangguan transportasi akan mengurangi harga lahan.
increase or decrease in land value
Sistem transportasi akan mempengaruhi angka migrasi. Selain berpengaruh terhadap kenyamanan suatu daerah, migrasi juga dipermudah dengan keberadaan sistem transportasi yang baik. Migrasi juga dapat dikurangi akibat fenomena
commuting, di mana tempat tinggal
penduduk serta tempat kerjanya berbeda.
increase or decrease migration
Sistem transportasi dapat mempengaruhi jumlah tenaga kerja. Tenaga kerja dapat datang dari area lain bila sistem transportasi antar-daerah baik.
increase or decrease workforce Transportation
Systems
Sistem transportasi tentunya mempengaruhi relokasi manusia di daerah tersebut.
people relocation Tourism and
Recreational
Turisme dan rekreasi
lahan, karena turisme dan rekreasi membutuhkan fasilitas pendukung seperti restoran dan toko kelontongan.
Turisme dan rekreasi mengubah tingkah laku dan gaya hidup masyarakat, karena terjadi influks budaya dari luar daerah tersebut.
changes in attitudes and life-style
increase or decrease in tourism and recreational potential
Turisme dan rekreasi turut mempengaruhi pola kerja. Pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan turisme dan
rekreasi akan menjadi lebih marak.
increase or decrease employment patterns
Turisme dan rekreasi mempengaruhi harga lahan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang digunakan pasar real estate dalam menentukan harga. Alasannya, turisme dan rekreasi berhubungan erat dengan ramainya daerah tersebut.
increase or decrease in land value
Turisme dan rekreasi dapat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat, karena turut memperkuat aktivitas penjualan di daerah tersebut.
increase or decrease income level
5.5. Interrelasi Proses serta Langkah Mitigasi
Pada akhir running program, proses akan dihubungkan dengan proses mitigasi
yang dapat dilakukan. Proses-proses ini dicantumkan pada tabel 5.4. Pada penelitian
sebelumnya, belum ada penjelasan mengenai hubungan proses serta mitigasinya. Pada
tugas akhir ini penyusun berupaya menjelaskan relasi proses terhadap masing-masing
langkah mitigasi tersebut.
Tabel 5.4. Mitigasi
Proses Industri Semen Relasi terhadap Mitigasi Mitigasi
Alteration of Ground Cover
Dampak-dampak yang terjadi akibat pengubahan tutupan lahan dapat dicegah dengan implementasi restorasi tambang kapur yang terencana; pemadanan penggunaan batu kapur
Provide plan for limestone mine restoration. Plan for limestone resources usage to fit availability and imposed restrictions on manner of quarrying.
V-17
dengan ketersediaannya; serta pengontrolan (standarisasi) teknik penambangan yang digunakan.Blasting and Drilling
Studi sektor transportasi khusus harus disiapkan agar menemukan rute terbaik untuk mengurangi dampak.
Special transportation sector studies should be prepared during project feasibility to select best routes to reduced impacts .
Cooling Water Discharge
Bila daur ulang tidak mungkin, air pendingin dibuang ke badan air dengan prasyarat badan air penerima tidak mengalami peningkatan melebihi 3 derajat Celcius.
If recycling is not feasible, discharge cooling water provided receiving water temperature does not rise 3 degree Celcious.
Energy Generation
Dampak dikurangi dengan kiln yang dipanaskan terlebih dahulu serta mempergunakan gas buangan sebagai pengering bahan baku.
Control by scubbing action of alkaline materials and enhenced by utilization of preheated kilns, and use of exhaust gases to dry raw materials in grinding.
Erosion and Terrasing
Dampak dikurangi dengan menutup daerah operasi agar mencegah perkolasi dan runoff menuju tanah serta air permukaan.
covering or containment to prevent percolation and runoff to ground and surface water.
Explosion
Dampak dikurangi dengan melindungi air permukaan dari TSS.
Protect surface water from additional suspended solid.
Junk Disposal
Dampak dikurangi dengan memindahkan sampah ke situs
yang lebih baik. Move to a proper site.
Liquid Effluent Discharge
Dampak dikurangi dengan mengurangi TSS pada saat pembersihan atau hujan hingga di bawah 150 g/ton produk
Total Suspended Solid < 150 g/ton product during equipment cleaning operations or during periods of rainfall.
Mineral Processing
Kontrol patrikulat dengan filter kain serta presipitator elektrik untuk pengumpul debu.
Control particulate by fabric filter collectors, control kiln particulate emissions by electric precipitator dust collectors.
Operation Failure
Desain presipitator dengan kamar yang paralel serta mematikan tungku ketika presipitator tidak berjalan.
Design precipitator with paralel chambers, enforce kiln shut down when precipitator is completely out of order.
Product Storage
Mengurangi air hujan yang diperbolehkan melewati tumpukan pada areabatu kapur dan runoff.
Mimimise rainfall allowed to percolate through piles of lime stone area and runoff in uncontrolled fashion.
Trucking
Regulasi transporter serta pengembangan instalasi darurat untuk minimasi resiko kecelakaan ketika transpor bahan bakar buangan.
Transporter regulation and development of emergency contingency plants to minimized risk of accidents during transport of wastes fuels.
Waste Recycling
Rencanakan area pembuangan on-site atau gunakan debu tungku atau hasil sampingan lain sebagai materi pengisi lokal.
Plan for adequate on site disposal areas or use of kiln dust or other by products as local fill material .