• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 VALUE PROPOSITION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 VALUE PROPOSITION"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

13

2.1 ANALISA MARKET

Pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan yang tinggi, namun tidak diimbangi dengan jumlah lahan yang memadai untuk dijadikan tempat tinggal. Contohnya kota Jakarta yang merupakan tempat favorit untuk berinvestasi properti dibandingkan kota-kota besar seperti Singapura, Sydney, Kuala Lumpur, Sianghai menurut survei Rumah123.com (2013). Kota Jakarta juga memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi didasarkan pada data dari BPS (2013).

Tabel 2.1. Distribusi Presentase Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut Provinsi, 2000 dan 2010 (BPS, 2013)

(2)

Dari tabel di atas dapat terlihat bagaimana Jakarta menempati urutan pertama dalam tingkat kepadatan penduduk dengan 14,469 penduduk per km2 di tahun 2010. Dengan keterbatasan lahan di daerah tersebut mengakibatkan para pengembang mencoba untuk membangun perumahan di daerah sub urban karena alasan ketersediaan lahan.

Daerah sub urban yang menjadi salah satu daerah favorit untuk dijadikan rumah menurut survey Rumah123.com (2014) adalah BSD yang berada pada kawasan Tangerang Selatan. Selain karena alasan harga yang lebih murah dibandingkan harga rumah di Jakarta, fasilitas yang dikembangkan oleh daerah penyanga tersebut sudah hampir setara dengan daerah urban dengan ketersediaan fasilitas pendidikan, hiburan, dan kesehatan. Beberapa perusahaan besar seperti Unilever juga sudah mencoba melihat kesempatan untuk menempatkan kantor mereka di daerah sub urban tersebut. Rumah tangga di daerah sub

urban merupakan target market dari bisnis perawatan rumah ini karena dirasakan memiliki

tingkat kesamaan yang lebih tinggi dibandingkan daerah urban, jika dilihat dari faktor lingkungan, bentuk rumah, dan harga rumah. Kesamaan ini akan memudahkan bisnis ini melakukan profiling customer.

BSD terletak di Tangerang Selatan yang memiliki luas wilayah yang lebih kecil dibandingkan dengan luas wilayah lainnya di Provinsi Banten yaitu dengan luas wilayah 147,19 km2 tetapi tingkat kepadatan rumah tangga di wilayah Tanggerang Selatan cukup tinggi yaitu sekitar 9.547 orang per km2. Berikut ini data rumah tangga di provinsi Banten.

(3)

Tabel 2.2. Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk menurut Jenis Kelamin di Banten Tahun 2012 (BPS, 2012)

Untuk kemudahan dalam hal profiling customer, bisnis ini memilih untuk fokus di wilayah cluster BSD City. Di wilayah tersebut terdapat 15 kawasan, yaitu The Caspia, De park, The Icon, Foresta, Green Cove, De Lationos, Sevilla, Virginia Lagoon, The Green, Taman Tirta Golf, Provence Parkland, Vermont, The Castilla, Neo Catalonia, dan Pavillion, Residence.

BSD City memiliki luas area 6.000 hektar, pada tahun 2009 jumlah didalamnya mencapai 20.626 kepala keluarga atau sekitar 100.000 jiwa dan pada tahun 2010 jumlah rumah di dalamnya mencapai 30.000 unit dengan jumlah penduduk mencapai 120.000-150.000 jiwa (bsdcity.com, 2009). Dalam waktu 5 tahun ke depan, BSD akan membangun 10.000 unit rumah, menurut Kompas (2010). Bila dibandingkan dengan daerah sub urban favorit lainnya seperti Bintaro yang memiliki luas area 2.000 hektar dengan jumlah penduduk 24.000 kepala keluarga pada tahun 2013 menurut bintarojaya-youham.blogspot.com (2013) atau dengan Harapan Indah yang juga mempunyai luas area 2.000 hektar dengan jumlah penduduk mencapai 25.000 kepala keluarga pada tahun 2010 menurut kotaharapanindah.com

(4)

(2010). BSD City memiliki potensi growth yang lebih besar jika dilihat dari luas area dan jumlah kepala keluarga di dalamnya. Selain itu pada tahun 2013, BSD City mencatat penjualan sebesar Rp 7,35 trilyun atau melampaui target pada Rp. 7 trilyun menurut vibiznews.com (2014) sehingga BSD City disimpulkan memiliki potensi market yg besar untuk dapat dimanfaatkan.

Sedangkan jika dilihat berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap target market bisnis ini yang berada di BSD City, gambaran tentang market potential dari produk

Fixit dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Gambar 2.1. Market Potential di BSD City

Gambar 2.2. Market Penetration Produk Fixit

2.1.1 Asumsi Pasar

Berikut ini adalah asumsi potensi pasar yang dimiliki oleh industri ini. 13% 84% 3% Pembantu Rumah Tangga Tukang Informal Dikerjakan anggota keluarga 96.4% 3.6% Tukang Informal Target Market Fixit

(5)

Jumlah market potensial yang ada di daerah BSD City adalah sebesar IDR 12.398.400.000,- , hasil dari perkalian 84% dari jumlah 40.000 rumah yang ada dikalikan IDR 123.000,- ( rata-rata biaya yang biasa dikeluarkan oleh responden pada survei yang dilakukan) dikalikan 3 ( jumlah penggunaan tukang menurut responden pada survei yang dilakukan ).

Berdasarkan hasil survey dan jumlah rumah yang ada di BSD diperkirakan penetrasi pasar untuk bisnis ini adalah IDR 671.328.000 pertahun, hasil ini didapat dari perkalian 84% dari jumlah 40.000 rumah yang ada dikalikan 3.6% ( target sales ) dikalikan IDR 185.000,- ( harga produk Fixit ) dikalikan 3 ( jumlah penggunaan tukang menurut responden pada survei yang dilakukan ).

2.2 ANALISA INDUSTRI

Maraknya perkembangan industri properti akan diiringi dengan hadirnya jasa yang menawarkan perawatan maupun renovasi rumah. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai prilaku seseorang dalam mengatasi permasalahan perbaikan rumah, dilakukan interview singkat dengan Cecil, salah satu penghuni rumah di daerah Condet. Menurut Cecil, untuk mendapatkan jasa perbaikan rumah untuk memperbaiki atap rumahnya yang bocor Cecil mendapatkan rekomendasi jasa tukang yang tepat melalui tetangganya. Dari Cecil juga diketahui bahwa tukang tersebut umumnya mendapatkan pekerjaan perbaikan rumah dari beberapa penghuni yang tempat tinggalnya berada di satu wilayah yang sama atau berdekatan. Dari interview tersebut dapat disimpulkan bahwa di Jakarta masih banyak wilayah tempat tinggal yang di dalamnya bermukim masyarakat dengan tingkat income

(6)

maupun jenis rumah yang berbeda-beda. Perbedaan status sosial antara salah satu penghuni dengan penghuni lainnya di satu rukun tetangga yang sama menimbulkan saling ketergantungan.

Berbeda dengan di daerah sub urban khususnya BSD city, melalui interview kepada salah satu tenaga pemasaran mengenai jasa perawatan rumah, ditemukan bahwa untuk proses perawatan sendiri pihak BSD City hanya menjadi penengah antara penyedia jasa dan pemilik rumah. Departemen Sales dapat memberikan referensi jasa untuk perawatan rumah dari pihak luar developer yang mereka ketahui dari karyawan pengembang yang bermukim di sekitar lokasi cluster. Hal ini didukung juga oleh hasil survey yang diadakan terhadap 31 sample responden yang bermukim di BSD City. Sebanyak 74% responden menyatakan bahwa mereka mendapatkan referensi jasa pihak ke-3 (tukang) untuk memperbaiki rumah dari teman.

2.3 FIVE FORCES ANALYSIS

Menurut (Porter, 1979) untuk memahami kondisi dari suatu industri ada lima faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam melihat peta persaingan yang ada di dalam industri tersebut. Lima faktor ini kemudian biasa disebut dengan Five Forces. Lima aspek yang digunakan dalam teori Michael E. Porter, yaitu :

(7)

Rivalry (Low)

Persaingan antara perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama seringkali sulit dihindarkan. Bahkan untuk perusahaan atau perusahaan tertentu jika tidak bisa bertahan di tengah ketatnya persaingan, hal itu akan menurunkan market share sampai ke angka nol. Dan jika ini terjadi maka revenue organisasi tersebut akan terhenti dan lama kelamaan bukan tidak mungkin kelangsungan hidup perusahaan akan terhenti. Untuk itu sebelum masuk ke dalam suatu industri, sangat penting bagi perusahaan untuk menganalisa industri apa yang mereka masuki. Hal ini juga berkaitan dengan strategi apa saja yang perlu diterapkan dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain yang ada dalam industri yang sama. Hal lain yang tak kalah pentingnya dalam melihat industri dari sudut pandang persaingan yaitu seberapa besar pertumbuhan dari industri tersebut. Hal ini secara tidak langsung akan berdampak pada perkembangan dari market size dan market share dalam industri yang sama.

Peta persaingan yang ketat juga terjadi di dalam industri pemeliharaan dan perbaikan rumah. Struktur pasar yang ada pada industri ini adalah pasar persaingan sempurna.Hal ini dikarenakan banyaknya jasa tukang informal yang tidak dapat terhitung jumlahnya menurut karakteristik pasar persaingan sempurna di bawah ini ( Jain, 2009).

Dalam jenis pasar persaingan sempurna terdapat banyak pembeli maupun penjual Produk yang dijual bersifat homogen

Penjual dan pembeli memiliki pemahaman mengenai harga dari barang atau jasa tersebut

Penjual dan pembeli dapat dengan mudah keluar masuk pasar

Yang akhirnya dapat disimpulkan bahwa ada banyak produsen yang bersaing dalam memperebutkan market share yang sama.

(8)

Industri pemeliharaan dan perbaikan rumah saat ini didominasi oleh tenaga-tenaga informal yang bertindak sebagai jasa tukang untuk memperbaiki rumah. Artinya sebagian besar dari para tukang tersebut bekerja secara individual tanpa adanya badan hukum yang mengkoordinir para tukang tersebut.

Namun begitu, Protect Home masuk dengan menawarkan jasa perawatan dan pemeliharaan rumah. Jasa tersebut yang membedakan Protect Home dengan jasa tukang informal yang sekarang ada. Dengan kata lain persaingan di pasar yang sama relatif rendah karena belum ada organisasi atau pihak lain yang menawarkan jasa yang sama dengan

Protect Home.

Threat of Subtitutes (High)

Salah satu faktor yang menentukan kelangsungan hidup suatu produk adalah apakah produk tersebut dapat bertahan dari jenis produk lain yang mempunyai kemiripan fungsional sehingga dapat menjadi produk pengganti. Produk pengganti inilah yang menjadi ancaman serius bagi para produsen yang ada di industri tertentu.

Dalam industri pemeliharaan dan perbaikan rumah, faktor utama dalam pengerjaan proyek dilaksanakan oleh para pekerja yang sering disebut dengan tukang. Tukang inilah yang akan mengerjakan proses pemeliharaan dan perbaikan rumah yang diinginkan oleh konsumen.

Ancaman yang mungkin terjadi yang bisa menggantikan posisi tukang sebagai pekerja pemelihara dan perbaikan rumah adalah penggunaan asisten rumah tangga pria yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan jenis pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan rumah.

(9)

Dengan adanya asisten rumah tangga pria ini, konsumen bisa saja sudah tidak lagi membutuhkan jasa dari perusahaan penyedia tenaga pemeliharaan dan perbaikan rumah ini. Satu lagi unsur pengganti yang bisa datang yaitu dari dalam lingkungan pengembang jika pada akhirnya pengembang memutuskan untuk memiliki jasa pemeliharaan dan perbaikan rumah sendiri. Yang artinya market share yang sebelumnya dimiliki di perumahan tersebut dapat berkurang sampai ke angka nol dan tertutup. Dengan kondisi ini dapat dikatakan bahwa ancaman dari produk atau jasa pengganti menjadi tinggi.

Buyer Power (Low)

Sumber pendapatan utama yang didapatkan oleh perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan adalah pendapatan dari konsumen yang menggunakan produk/jasa dari perusahaan yang bersangkutan. Jika dilihat dari sudut pandang hubungan antara produsen dan konsumen, produsen dan konsumen sama-sama memiliki kekuatan tawar menawar atau yang biasa disebut dengan bargaining position. Posisi tawar menawar antara produsen dan konsumen ini terkadang bisa tidak seimbang pada keadaan-keadaan tertentu. Salah satu faktor yang bisa melemahkan posisi tawar menawar dari produsen dan meninggikan nilai tawar menawar dari konsumen adalah ketika konsumen dapat memproduksi barang/jasa yang ditawarkan oleh produsen. Hal ini bisa menjadi ancaman yang serius untuk produsen apabila tidak ditangani dengan baik. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh produsen untuk menghindarkan melemahnya posisi tawar menawar mereka yaitu dengan memberikan nilai lebih kepada konsumennya, bukan sekedar memberikan fitur semata.

Dalam industri pemeliharaan dan perbaikan rumah, dapat disimpulkan bahwa buyers power dalam industri ini memiliki kekuatan yang rendah karena konsumen tidak mampu dan

(10)

tidak mau untuk melakukan proses pemeliharaan dan perbaikan rumah. Hal ini didukung oleh hasil survey yang menunjukkan bahwa 84% responden menggunakan jasa pihak ke-3 seperti tukang untuk mengerjakan perbaikan rumah, 13% dikerjakan oleh asisten rumah tangga dan 3% dikerjakan oleh anggota keluarga lainnya. (Appendix 4)

Supplier Power (Low)

Keberhasilan produsen dalam menyampaikan value proposition yang sesuai kepada konsumennya seringkali ditentukan oleh peranan dari pemasok yang bekerjasama dengan produsen. Pemasok mempunyai peranan dalam hal menjaga kualitas produk/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dan juga dalam hal memberikan harga yang kompetitif kepada para konsumennya. Bahan baku yang berkualitas yang diberikan oleh pemasok kepada konsumen akan berpengaruh pada hasil akhir dari produk/jasa yang diberikan oleh produsen kepada konsumennya. Sama hal nya dengan besaran harga yang diberikan oleh pemasok kepada produsen. Semakin tinggi harga yang dibebankan oleh pemasok kepada produsen, akan turut menyebabkan tingginya harga yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumennya. Faktor utama yang bisa membuat pemasok dengan mudah menaikkan harga jual mereka kepada produsen adalah ketika bahan baku pasokan yang dimiliki oleh pemasok sangat terbatas jumlahnya di pasaran. Terlebih jika pemasok yang bersangkutan merupakan pemasok tunggal untuk bahan baku yang dibutuhkan oleh produsen dalam menghasilkan produknya.

Dalam menjalankan roda bisnis dalam industri pemeliharaan dan perbaikan rumah, ada beberapa pemasok yang dibutuhkan oleh produsen untuk menyampaikan value

(11)

proposition kepada para pelanggannya. Beberapa contoh pemasok yang dibutuhkan diantaranya:

pemasok cat untuk pengecatan rumah pemasok semen

pemasok peralatan pertukangan pemasok genting

pemasok pipa, dan alat-alat serta bahan bangunan lainnya

Melihat pentingnya peranan dari pemasok dalam industri ini, maka mutlak bagi perusahaan untuk selalu mencari pemasok yang tepat untuk bahan baku tertentu yang dibutuhkan serta menjaga hubungan baik dengan pemasok tersebut. Salah satu cara menjaga hubungan baik ini yaitu dengan memberikan keuntungan lebih kepada pemasok dengan ikut serta mempromosikan merk dari produk yang digunakan oleh perusahaan tersebut.

Menjalin kerjasama dengan pemasok dengan merk yang dikenal baik oleh masyarakat secara tidak langsung akan meningkatkan kepercayaan dari konsumen serta memberikan rasa aman yang lebih karena konsumen lebih yakin dengan bahan-bahan yang digunakan.

Namun begitu, banyaknya alternatif merk bahan bangunan dan peralatan bangunan yang tersedia di pasar membuat supplier power menjadi rendah.

Threat of New Entrans dan Entry Barriers (High)

Semakin besarnya market size dari suatu industri, maka semakin besar pula nilai ketertarikan bagi perusahaan untuk masuk ke dalam industri tersebut. Hal ini akan berdampak pada semakin kecilnya diferensiasi yang diberikan oleh tiap perusahaan yang ada dalam industri tersebut. Jika hal ini didiamkan terus menerus, maka produk yang ada akan

(12)

menjadi produk komoditi yang hampir tidak nampak lagi keunggulan produk dari salah satu perusahaan tertentu.

Hal tersebut terjadi pada struktur pasar yang merupakan pasar persaingan sempurna seperti dalam industri pemeliharaan dan perbaikan rumah. Masuknya pesaing-pesaing baru sangat mungkin terjadi yang pada akhirnya bisa berujung pada berkurangnya market share perusahaan yang sudah ada sebelumnya. Namun demikian ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan baru yang ingin masuk ke dalam suatu industri tertentu, seperti:

sumber modal

diferensiasi yang berguna

brand awareness yang masih lemah pengetahuan terhadap industri pengetahuan pola distribusi biaya peralihan

Untuk mengatasi datangnya pesaing baru yang masuk ke dalam target market yang sama, ada beberapa cara yang dilakukan oleh perusahaan pemeliharaan dan perbaikan rumah ini. Cara utama yang dilakukan adalah dengan menjadikan developer menjadi jalur promosi, hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kepercayaan developer terhadap jasa ini, sehingga di tahun berikutnya bisnis ini dapat menjalin kerjasama strategis dengan pengembang cluster yang ada di BSD City untuk menutup jalur masuk bagi pesaing lain yang menawarkan value proposition yang sama. Karena seiring dengan makin banyaknya pesaing baru yang masuk ke indutri yang sama, maka market share yang ada juga akan semakin berkurang. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa ancaman dari pendatang baru tergolong besar.

(13)

Melihat analisa Five Forces di atas, yang harus dilakukan oleh bisnis ini adalah memperkuat unsur point of differentiation pada hal yang tidak diberikan oleh para tukang seperti layanan online monitoring system bagi pelanggan sehingga bisa menjadi pembeda dengan tukang informal pada umumnya. Adanya catatan riwayat tentang kondisi rumah para pelanggan juga menjadi benefit yang susah digantikan oleh pemain baru yang akan masuk ke pasar. Riwayat kondisi rumah tersebut dapat membantu pengambilan keputusan perbaikan rumah di kemudian hari. Hal ini diperkuat dengan hasil survey yang menunjukkan bahwa 90% responden menyetujui konsep ini. (Appendix-4)

2.4 TEORI BISNIS MODEL KANVAS

Gambar 2.3. 9 Building Blocks (Osterwalder dan Pigneur, 2010)

Dalam ilmu manajemen, ada banyak konsep yang digunakan untuk keperluan dan pembelajaran yang berbeda beda. Salah satu konsep bisnis yang paling popular saat ini, terutama semenjak maraknya bisnis e-commerce adalah konsep bisnis model. Wheelen dan Hunger (2010) mendefiniskan model bisnis sebagai “metode yang digunakan oleh

(14)

perusahaan untuk menghasilkan uang di lingkungan bisnis dimana perusahaan beroprasi”. Ahli lain yang berpendapat tentang hubungan antara model bisnis dan strategi, Chen (2009), mengatakan bahwa model bisnis yang diciptakan saat ini haruslah sejalan dengan konsep web 2.0 yang sekarang digunakan. Hal ini disebabkan karena makin banyaknya bisnis yang memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana promosi dan penjualan. Artinya e-commerce memegang peranan penting terhadap model bisnis yang dikembangkan saat ini.

Maraknya konsep model bisnis yang ada saat ini berkaitan erat dengan mulai bermunculan berbagai jenis bisnis yang sulit dibedakan satu dengan yang lainnya. Dengan menerapkan bisnis model yang tepat, diharapkan sebuah bisnis akan tumbuh dan berkembang ditengah ketatnya persaingan yang ada.

Salah satu bendekatan konsep bisnis model yang banyak digunakan yaitu Business Model Canvas (BMC) K Osterwalder dan Pigneur (2010) sebagai Bisnis Model Kanvas adalah model bisnis yang ada diterjemahkan dalam satu lembar kanvas yang di dalamnya berisi sembilan blok elemen antara lain:

1. Customer Segment

Tahapan awal dalam memulai bisnis adalah menentukan siapa saja atau jenis konsumen seperti apa yang ingin dilayani. Semakin jelas dalam menentukan konsumen mana saja yang akan dilayani maka semakin mudah bagi perusahaan untuk memberikan produk/jasa yang tepat untuk melayani kelompok konsumen tersebut. Dan pada akhirnya segmentasi inilah yang akan menentukan bagian-bagian lain dalam bisnis model.

2. Value Propositions

(15)

selanjutnya yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah menentukan manfaat dan nilai lebih apa yang ingin diberikan kepada konsumennya. Nilai lebih inilah yang sering kali menjadi pembeda antara satu bisnis dengan bisnis yang lainnya.

3. Channel

Value Proposition yang dimiliki oleh perusahaan perlu disalurkan kepada para pelanggannya (Customer Segments) melalui saluran-saluran yang tepat. Saluran-saluran inilah yang disebut dengan channels. Ada beberapa jenis channels, mulai dari channels sebagai sarana promosi sampai dalam melayani pelanggan saat purna jual. 4. Customer Relationships

Setelah berhasil menjual produk/jasa ke konsumennya, perusahaan juga harus terus menciptakan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggannya secara berkesinambungan. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan loyalitas dari pelanggan agar mereka tetap mau untuk membeli produk atau menggunakan jasa perusahaan ini.

5. Revenue Streams

Salah satu komponen yang dianggap paling vital bagi perusahaan dalam konsep bisnis model kanvas adalah Revenue Streams. Revenue Streams menerangkan cara dan tahapan bagi perusahaan dalam memperoleh pendapatan.

6. Key Activities

Key Activities merupakan gambaran tentang bagaimana perusahaan menjalankan aktivitasnya dalam menyampaikan value ke pelanggan.

7. Key Resources

(16)

memberikan value proposition ke pelanggannya. Beberapa contoh sumber daya ini antara lain sumber daya manusia, ide, peralatan, properti, merk, teknologi dan channel.

8. Key Partnership

Beberapa point penting yang ada dalam proses bermitra mencakup: 1. ada dua atau lebih pihak yang terlibat;

2. adanya suatu ikatan kontrak atau bentuk kesepakatan

3. mencakup suatu bentuk kerjasama yang saling menguntungkan 4. jangka waktu kerjasama

Osterwalder & Pigneur (2010) dalam tulisannya menjabarkan empat bentuk kemitraan dalam bisnis sebagai:

1. Aliansi strategis dengan perusahaan non competitor 2. Kemitraan sekaligus bersaing dengan competitor 3. Joint venture dalam hal mengembangkan bisnis baru

4. Kerjasama antara penjual dan pembeli dalam kurun waktu tertentu demi menjamin ketersediaan pasokan

Sedangkan beberapa fungsi dari bermitra adalah: 1. Membuka pasar yang baru

2. Efisiensi proses

3. Membuka jenis bisnis atau brand yang baru 4. Membagi resiko antara dua belah pihak atau lebih 5. Mendapatkan atau mengoptimalkan sumber daya

(17)

9. Cost Structure

Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan memiliki komposisi biaya (cost structure) yang merupakan rincian dari biaya-biaya aktivitas mereka. Komposisi biaya yang tepat dan efisien menjadi salah satu kunci perusahaan dalam menekan harga dan memperbesar margin keuntungan.

2.5 TEORI KERJASAMA PERUSAHAAN

Membangun kerjasama dengan developer dapat meningkatkan trust customer terhadap bisnis ini. Oleh sebab itu perlu dipahami konsep kerjasama antar perusahaan yang biasa terjadi. Ada beberapa konsep kerjasama perusahaan (Ebert & Griffin, 2013), diantaranya:

Strategic alliance dan Joint venture

o Strategic alliance adalah kolaborasi dari dua atau lebih organisasi pada sebuah proyek untuk keuntungan bersama.

o Joint venture adalah perusahaan baru di mana mitra berbagi kepemilikan.

Merger, dicapai ketika dua perusahaan bergabung untuk menciptakan sebuah perusahaan baru.

Acquisition terjadi ketika satu perusahaan membeli langsung perusahaan lainnya.

Divestiture adalah strategi yang digunakan dimana sebuah perusahaan menjual satu atau lebih unit usahanya.

(18)

Spin-off terjadi ketika sebuah perusahaan menjual sebagian dari dirinya sendiri untuk meningkatkan modal.

2.6 VALUE PROPOSITION & IDEA GENERATION

Rumah merupakan salah satu objek investasi yang paling populer saat ini. Hal ini dikarenakan rumah beserta tanahnya memiliki tingkat kenaikan harga sebesar 10-15% per tahunnya (kompas, 2013). Angka ini merupakan indikasi positif terhadap industri properti. Namun sayangnya, nilai jual dari sebuah rumah atau bangunan seringkali tidak bisa mencapai angka yang maksimal karena kondisi rumah ataupun bangunan tersebut sudah tidak sebaik pada saat awal rumah tersebut dibangun atau mulai ditempati.

Berdasarkan survey yang dilakukan terhadap 31 orang yang bertempat tinggal di BSD City didapatkan beberapa insight yaitu.

84% responden menyatakan bahwa proses perawatan rumah dilakukan oleh jasa pihak ketiga, dalam hal ini yaitu tukang.

58% responden menyatakan bahwa manfaat pemeliharaan rumah untuk jangka panjang yaitu proses penjualan dengan harga yang tinggi merupakan suatu yang penting.

38% responden menyatakan bahwa ragu-ragu terhadap keamanan rumah mereka ketika sedang dilakukan perbaikan oleh jasa tukang yang dilakukan saat ini.

42% responden menyatakan bahwa ragu-ragu terhadap kepuasan jasa yang sudah mereka gunakan saat ini.

(19)

29% responden mengatakan bahwa mendapatkan laporan atas jasa pemeliharaan yang sudah dilakukan merupakan suatu yang sangat penting.

64% responden mengatakan bahwa mengetahui sejarah perbaikan yang sudah dilakukan merupakan suatu yang penting.

Berdasarkan survey di atas, diberikan solusi untuk mengatasi masalah perawatan rumah kepada para pemilik rumah, baik yang ditinggali sendiri ataupun yang dijadikan sebagai objek investasi tanpa ditinggali. Perawatan rumah ini ditujukan untuk terus menjaga kenyamanan dan nilai dari suatu rumah agar nantinya ketika dijual dapat meningkatkan harga penjualan secara maksimal karena kondisi rumah tersebut yang terawat dengan baik.

Proses perawatan dan perbaikan rumah bagi rumah-rumah yang berada di dalam cluster sering kali terkendala oleh keterbatasan sumber daya manusia pekerjanya serta sulitnya mencari orang yang tepat untuk membantu mengerjakan pekerjaan perbaikan dan perawatan tersebut. Kesulitan mencari tenaga yang tepat ini terjadi utamanya karena karakteristik perumahan di daerah cluster memiliki kesamaan atau homogenitas dalam beberapa unsur seperti tipe rumah, harga dan besaran rumah yang akhirnya mengindikasikan kesamaan strata sosial para penghuninya. Dengan kesamaan status sosial tersebut, dapat diindikasikan bahwa pada umumnya para penghuni di daerah cluster seperti cluster di BSD City memiliki pekerjaan tetap dengan posisi yang mapan. Sehingga sering kali para penghuni kesulitan untuk mendapatkan tenaga tukang yang bisa membantu pengerjaan proses perawatan dan perbaikan rumah yang berasal dari dalam cluster tersebut. Di lain pihak, jika mereka berusaha mendapatkan tenaga yang bisa membantu perawatan dan perbaikan ini dari luar cluster, maka isu kepercayaan terhadap pihak tukang tersebut dan juga ketersediaan pada saat ada kebutuhan mendesak juga menjadi masalah yang baru.

(20)

Jasa perawatan rumah ini akan memberikan manfaat bagi pemilik rumah yang akan dijabarkan dalam value proporition sebagai berikut:

1. Manfaat utama: memberikan rasa nyaman tinggal di rumah dan menjaga nilai investasi rumah

2. Point of Differentiation

a. Sejarah Pemiliharaan Rumah

Selain memberikan rasa nyaman dan menjaga nilai investasi rumah, jasa ini menawarkan fitur berupa system pelaporan terpadu yang nantinya dapat digunakan sebagai sejarah perbaikan yang sudah dilakukan oleh bisnis ini.

b. Kepercayaan

Menjaga nilai kepercayaan dari konsumen merupakan salah satu hal yang penting dilakukan oleh bisnis ini. Hal ini juga menjadi pembeda bisnis

Protect Home dengan para pesaing yang umumnya merupakan tukang

informal. Kepercayaan terhadap bisnis Protect Home ditunjukkan dengan adanya adanya badan hukum yang memayungi bisnis ini. Penggunaan seragam, kerjasama dengan developer dan proses recruitment yang ketat dan terpadu juga merupakan usaha untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap bisnis ini.

c. Kemudahan

Kemudahan dalam pemanggilan tukang Protect Home terutama dalam kondisi rumah yang memerlukan perbaikan secara mendesak merupakan salah satu keuntungan menggunakan jasa ini dibanding dengan kompetitor

(21)

yang ada. Hal ini didukung dengan jalur komunikasi yang tersedia bagi konsumen melalui beberapa channel seperti telpon, email, website dan mobile apps.

3. Point of Parity a. Performa

Industri jasa pemeliharaan dan perbaikan rumah mengharapkan standar performa yang baik sesuai dengan permintaan perbaikan dari konsumennya.

Berikut ini merupakan produk yang ditawarkan oleh Protect Home.

1. Pemeliharaan Premium Plus - Layanan pemeliharaan rumah berupa kunjungan secara rutin untuk melakukan pengecekan dan perawatan kondisi dan komponen bangunan agar nilai investasi dari rumah tetap terjaga. Selain itu produk ini juga membersikan proses pembersihan terhadap bagian-bagian rumah.

2. Pemeliharaan Premium - Layanan pemeliharaan berupa kunjungan secara rutin ke rumah untuk dilakukan proses pengecekan kondisi bagunan dan komponen rumah.

3. Fixit - Layanan perbaikan komponen bangunan dan taman yang memerlukan perbaikan dan penggantian secara cepat dan mendesak

Selain manfaat yang dirasakan oleh konsumen, bisnis ini juga memiliki manfaat yang akan dirasakan oleh pengembang. Dengan adanya layanan perawatan dan perbaikan ini diharapkan akan menjadi nilai tambah yang akan membuat rumah-rumah di daerah BSD City

(22)

menjadi pilihan utama bagi para konsumen yang mencari rumah di daerah sub urban, baik sebagai rumah hunian utama ataupun untuk dijadikan sebagai objek investasi. Selain itu pengembang juga turut berpartisipasi dalam memajukan perekonomian dan status sosial masyarakat di luar perumahan yang tinggal di sekitaran perumahan tersebut yang tidak lain merupakan sumber tenaga kerja bisnis jasa ini. Kerjasama dengan pengembang penting untuk dilakukan, karena dalam hal ini pengembang merupakan salah satu channel marketing bagi bisnis ini untuk dapat masuk ke dalam cluster di BSD City.

Gambar

Tabel 2.1. Distribusi Presentase Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut  Provinsi, 2000 dan 2010 (BPS, 2013)
Tabel 2.2. Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk menurut Jenis Kelamin di Banten  Tahun 2012  (BPS, 2012)
Gambar 2.1.    Market Potential di BSD City
Gambar 2.3. 9 Building Blocks (Osterwalder dan Pigneur, 2010)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pemberlakuan IHR 2005 sejakTahun 2007 menuntut setiap negara anggotanya untuk mampu melaksanakan deteksi dini dan respon cepat terhadap setiap kejadian yang

Artikel berita seputar konflik antara Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat tentang kenaikan harga BBM menjadi objek penelitian yang nantinya akan digunakan dalam

Pada tahun 2013, dari jumlah wajib pajak di Kecamatan Kendari sebanyak 4.395 orang, dapat terealisasi 101,2 persen dari target pembayaran pajak dengan Kelurahan Kendari Caddi

Pengeluaran tunai melalui ATM atau kaunter Bank Rakyat akan dikenakan bayaran perkhidmatan sebanyak 3% atau RM21.20 yang mana lebih tinggi manakala bagi pengeluaran tunai yang

Semiotik dengan tiga dimensi model Morris inilah yang digunakan sebagai “pisau” analisis (metode analisa) dalam penelitian ini. Dengan analisa ini sebuah teks bisa dikuak

Pada semester genap tahun akdemik 2010/2011 tercatat mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2004, 2005, 2006 dan beberapa mahasiswa

Fungsi yang diturunkan antara lain adalah fungsi informasi yang memberikan infomasi seputar JIDSMJJF 2012; fungsi mendorong kohesi sosial, maksudnya media massa yang

berbasis minyak dengan kontrol pemerintah yang kuat terhadap kegiatan ekonomi utama. KSA memiliki sekitar seperlima dari cadangan terbukti minyak dunia,