• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Kerangka Pemikiran

Masalah pemasaran hasil penangkapan ikan di Kabupaten Maluku Tenggara terbentur jaringan pemasaran yang terbatas. Kurang berfungsinya tampat pelelangan ikan (TPI), menyebabkan nelayan hanya menjual hasil tangkapannya langsung ke pedagang pengumpul (unit-unit pemasaran) tanpa alternatif lain. Konsekuensinya harga ikan ditentukan pedang pengumpul sehingga posisi tawar nelayan menjadi rendah. Selain itu, sifat dari ikan yang cepat rusak harus segera dijual sesampainya di darat, diperparah dengan keterbatasan fasilitas penyimpanan ikan dan keterbatasan es (terpaksa menggunakan es balok rumah tangga) menjadikan waktu trip nelayan menjadi pendek maksimal satu hari (one-day fishing) dan sesampainya di darat harus segera dijual. Dengan demikian hasil tangkapan sedikit atau banyak tidak menunjukkan perbedaan pendapatan yang berarti bagi nelayan. Dilain pihak pendapatan unit-unit pemasaran dari tahun ke tahun terdapat peningkatan yang cukup berarti, namun kenaikan tersebut ternyata tidak dinikmati oleh nelayan.

Berbagai upaya perbaikan usaha perikanan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah, namun kenyataan kondisi ekonomi masyarakat nelayan tidak ada kemajuan apalagi nelayan tradisional. Benang merah dari permasalahan ini adalah lemahnya sistem pemasaran bagi nelayan. Sistem pemasaran merupakan suatu usaha perikanan tangkap dalam bentuk kegiatan ekonomi, yang berorientasi pada profit yang sebesar-besarnya, dan biaya produksi yang sekecil-kecilnya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nelayan adalah peningkatan produktivitas kinerja serta membuka akses jaringan pemasaran.

Untuk dapat mengidentifikasi strategi pemasaran yang tepat dalam meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan di Kabupaten Maluku Tenggara, maka perlu diketahui faktor internal dan eksternal serta alternatif strategi yang dikuantifikasi.

2.2.Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Nelayan adalah orang yang mata pencariannya menangkap ikan di laut dengan menggunakan perahu tanpa mesin, kapal motor tempel dan kapal motor. b. Pendapatan nelayan adalah pendapatan bersih yang dibawah pulang oleh

nelayan yang diperoleh dari hasil penjualan tangkapan setelah dikurangi modal kerja.

c. Modal kerja adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh nelayan dalam memperoleh hasilnya. Biaya-biaya tersebut terdiri dari, makan, rokok, minyak, solar, minyak bensin, upah tenaga kerja, peralatan penangkapan ikan selama satu bulan (satuan Rp).

d. Tenaga kerja adalah banyaknya orang yang sudah menjalani profesi hidupnya sebagai nelayan dalam jangka waktu tertentu (satuan jiwa).

e. Pemasaran adalah proses komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai ikan hasil tangkap dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

(2)

g. Wilayah adalah daerah Maluku Tenggara yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuah kedaulatan

h. Pengembangan wilayah merupakan upaya mengembangkan dan meningkatkan pendapatan/kesejahteraan masyarakat nelayan di Maluku Tenggara, dalam upaya mengembangkan wilayah secara keseluruhan.

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian

2.3.Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Kabupaten Maluku Tenggara dengan penentuan desa lokasi menggunakan teknik Purposive Sampling, berdasarkan fakta desa yang menjadi sentra nelayan. Adapun lokasi penelitian adalah pada empat kecamatan di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara, yakni Kecamatan Kei Kecil, Kei Kecil Timur, Kei Kecil Barat, dan Kei Besar Tengah. Posisi empat kecamatan tersebut adalah sebagaimana disajikan pada Gambar 2 sebagai berikut:

Nelayan

Kabupaten Maluku Tenggara

Permasalahan Pemasaran Keterbatasan jaringan pemasaran Kurang berfungsinya tampat pelelangan ikan Rendahnya posisi tawar nelayan Keterbatasan fasilitas

Faktor Internal dan Eksternal

Pemilihan Strategi Pengembangan Wilayah

Pendapatan

Alternatif Strategi Pengembangan Wilayah

(3)

Gambar 2 Lokasi penelitian

Dipilihnya empat kecamatan tersebut atas dasar atau basis data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, bahwa empat kecamatan tersebut merupakan sentra nelayan dan kegiatan ekonomi masyarakat sebagaimana direpresentasikan dari jumlah desa dan anak desanya. Kecamatan Kei Kecil memiliki 21 Desa Induk dan 15 Anak Desa, Kecamatan Kei Kecil Timur memiliki 13 Desa Induk dan 16 Anak Desa, Kecamatan Kei Besar Tengah memiliki 21 Desa Induk dan 41 Anak Desa, sedangkan Kecamatan Kei Kecil Barat memiliki 8 Desa Induk dan 2 Anak Desa.

Pada Kecamatan Kei Kecil dipilih Desa Sathean sebagai wilayah penelitian, pada Kecamatan Kei Kecil Timur dipilih Desa Selayar, pada Kecamatan Kei Kecil Barat dipilih Desa Letman, dan pada Kecamatan Kei Besar Tengah dipilih Desa Elat. Dasar utama pemilihan desa dari empat kecamatan tersebut adalah dengan mempertimbangkan segala faktor teknis dan non teknis, sehingga secara convenience dapat dijangkau dalam kegiatan penelitian.Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada Agustus 2012 – Desember 2012.

Tabel 7 Lokasi penelitian

No Kecamatan Desa

1 Kei Kecil Sathean

2 Kei Kecil Timur Selayar

3 Kei Kecil Barat Letman

(4)

penangkapan ikan nelayan pada Kabupaten Maluku Tenggara. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.Data primer dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Data yang dianalisis adalah data tentang pendapatan nelayan tangkapi. Proses untuk mendapatkan data primer ini menggunakan teknik observasi dan melalui wawancara langsung dengan pihak responden serta menggunakan angket (kuesioner).

Sumber data diperoleh masyarakat nelayan tangkap yang terdapat di Desa-desa pada 4 (empat) kecamatan, yakni Kecamatan Kei Kecil, Kei Kecil Timur, Kei Kecil Barat, dan Kei Besar Tengah, Kabupaten Maluku Tenggara.Data Sekunder dikumpulkan dan diperoleh dari studi dokumentasi, mempelajari data-data yang berasal dari BPS Maluku Tenggara, Perijinan dan lokasi penangkapan ikan di Dinas Kelautan dan Perikanan, instansi terkait dan sumber-sumber data yang di download dari internet.

2.4.2. Penentuan Ukuran Sampel dan Metode Penarikan Sampel Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, denganobyek penelitian ini adalah masyarakat nelayan di Kabupaten Maluku Tenggara pada 4 (empat) kecamatan, yakni Kecamatan Kei Kecil, Kei Kecil Timur, Kei Kecil Barat, dan Kei Besar Tengah.

Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan di 4 Kecamatan pada Kabupaten Maluku Tenggara.Jumlah populasinya termasuk dalam kategori populasi tidak terbatas (infinite population), yakni ukurannya selalu berubah setiap waktu.Selalu berubah di sini maksudnya adalah masyarakat tidak seluruhnya berprofesi sebagai nelayan secara penuh waktu, terdapat pula masyarakat yang hanya menjadikan profesi nelayan sebagai profesi sampingan di luar aktivitas utamanya sebagai buruh pabrik, pedagang dan petani. Sampel ditetapkan berukuran 100 orang dengan metode Slovin dan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 10%, yakni sebagai berikut:

n =

( )

= .

( . , )

= 99,87 dibulatkan 100 nelayan

Dengan demikian ukuran sampel ditetapkan mengacu pada kerangka sampling (sampling frame) dari populasi penduduk Maluku Tenggara, berdasarkan hasil sensus penduduk 2010 yang telah dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Kerangka pengambilan sampel adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 8 berikut.

(5)

Tabel 8 Kerangka pengambilan sampel nelayan

No Kecamatan Populasi(orang) Desa Sentra Nelayan Ukuran Sampel (orang) Jumlah sampel 1 Kei Kecil 40.336 Sathean (40,336/79.227)x100 51 orang 2 Kei Kecil Timur 10.674 Selayar (10,674/79.227)x100 14 orang 3 Kei Kecil Barat 5.728 Letman (5,728/79.227)x100 7 orang 4 Kei BesarTengah 22.498 Elat (22,498/79.227)x100 28 orang

Jumlah 79.227 100 0rang

Dengan demikian ukuran sampel ditetapkan sebanyak 100 orang nelayan yang dipilih secara non acak (non-probability sampling) dengan metode aksidental (kebetulan). Alasan penggunaan teknik sampling ini adalah mengingat keberadaan nelayan yang relatif sibuk dan sulit ditemui pada hari-hari biasa. Ukuran sampel 100 orang nelayan dipilih secara kebetulan, yakni saat peneliti bertemu dengan nelayan yang sedang memasarkan hasil ikan tangkapnya di tempat pelelangan ikan.

Selain itu, alasan penggunaan non-probability sampling dikarenakan karakteristik nelayan pada umumnya selain sebagai nelayan juga memiliki profesi sampingan seperti buruh, petani, dan pedagang. Sehingga apabila digunakan metode acak, tentu saja akan menyulitkan dalam penelitian.

2.5.Metode Analisis Data 2.5.1. Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis data saluran distribusi pemasaran ikan masyarakat nelayan di Kabupaten Maluku Tenggara dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Analisis deskritif kualitatif merupakan metode analisis yang digunakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam dan obyektif mengenai obyek penelitian serta tidak melakukan analisis hubungan di antara variabel. Dalam upaya membantu memaparkan hasil analisis ini disajikan dalam bentuk tabulasi, gambar, dan matriks sesuai dengan hasil pengamatan. Gambaran analisis deskriptif kualitatif dapat divisualisasikan berikut ini:

(6)

Gambar 3 Analisis deskriptif kualitatif

Kaitan pemasaran ikan dengan pengembangan wilayah sebagaimana disajikan dalam gambar analisis deskriptif kualitatif tersebut di atas, dapat diinterpretasikan berikut ini.

a. Penetapan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional diharapkan meningkatkan produktivitas usaha perikanan tangkap dan memicu pengembangan industri pengolahan ikan. Hasil produksi penangkapan ikan baru mencapai 25,38 persen. Ini mengisyaratkan bahwa pengembangan penangkapan ikan masih mempunyai peluang yang sangat besar.

b. Untuk dapat mengembangkan usaha pemasaran ikan tersebut, terdapat beberapa kendala terkait kebijakan pembangunan wilayah. Kendala-kendala tersebut terkait dengan keberadaan Maluku Tenggara yang jauh dari pusat orbitrase, menyebabkan terganggunya kontinuitas ketersediaan bahan bakar, dan terbatasnya fasilitas pendingin. Pada sisi lain, wilayah perairan Maluku sangat rawan terhadap pencurian ikan oleh nelayan asing. c. Rendahnya kualitas dan kuantitas ketersediaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kurangnya keterpaduan transportasi antarmoda. Minimnya infrastruktur yang dibangun mengakibatkan keterisolasian wilayah antarpulau dan dalam pulau. Jaringan jalan di pulau-pulau terpencil belum sepenuhnya berfungsi untuk mendukung transportasi lintas pulau dan melayani mobilitas masyarakat dalam mengembangkan potensi wilayah serta mengurangi kemiskinan. Hal inilah yang menyebabkan belum optimalnya pemasaran ikan di wilayah ini..

Analisis Struktur Pasar Analisis Pendapatan Nelayan

Niaga Potensi &

Pengembangan Wilayah Rantai Pasok Pemasaran Ikan Pemasaran Ikan Kebijakan Pemba-ngunan Wilayah Proses Output Outcome

(7)

d. Pertumbuhan ekonomi Maluku Tenggara relatif baik, namun daya saingnya relatif rendah. Ini ditandai dengan masih rendahnya angkaekspor komoditas dan daya saing produk unggulan daerah.

e. Jaringan pemasaran yang masih terbatas, belum optimalnya fungsi dan peran dari tempat pelelangan ikan, dan posisi tawar nelayan yang rendah, memberi benang merah keterkaitan pemasaran ikan dengan pengembangan wilayah, bagi peningkatan pendapatan masyarakat nelayan.

2.5.2 Analisis Jaring Laba-laba (Spider web analysis)

Analisis jaring laba-laba merupakan sebuah analisis yang secara visual menampilkan grafis komparasi dari alternatif strategi yang telah ditetapkan. Analisis ini mengembangkan analisis deskriptif yakni nilai rataan hitung sederhana, yang diketahui dengan bantuan software SPSS 21, tahapannya adalah:

a. Pemilihan atau seleksi panelis

Panelis pada kegiatan ini adalah perwakilan nelayan senior, dan pakar yang berkompeten di bidang strategi pemasaran ikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan Maluku Tenggara. Jumlahnya adalah 3 – 5 orang, disesuaikan dengan kondisi.

b. Analisis Kualitatif

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan data deskripsi masing-masing alternatif strategi secara subjektif, melalui focus group discussion.

c. Analisis Deskriptif Kuantitatif

Metode analisis kuantitatif yang digunakan adalah Quantitative Descrptive Analysis (QDA). Data analisis kuantitatif (QDA) ditampilkan dalam bentuk diagram laba-laba (spider web) dengan menggunakan program excel, serta diolah dengan bantuan analisis peubah ganda Principal Component Analysis (PCA) menggunakan piranti lunak SPSS 21 untuk kemudian mereduksi atribut-atribut menjadi dua alternatif strategi utama yang akan digunakan dalam QSPM.

2.5.3 Analisis Matriks SWOTdan QSPM

Prosespengambilan keputusan strategi pemasaran menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT ini digunakan karena memiliki kelebihan yakni sederhana, fleksibel, menyeluruh dan berkolaborasi.Analisis SWOT ini juga terkait dengan bauran pemasaran (4P). Menurut Kotler (2007) mengungkapkan dalam analisis pemasaran dapat digunakan analisis yang mendasari perencanaan strategi pemasaran secara umum dalam mencapai tujuan bisnis dan pemasaranya yakni bauran pemasaran.

Bauran pemasaran (Marketing mix) yang disebut 4 P yakni produk (product), harga (price), promosi (promotion), distribusi (distribution), yaitu: a. Strategi Produk (product)

Produk merupakan himpunan kepuasan yang ditawarkan kepada konsumen melalui suatu transaksi.Produk selain bentuk fisik, juga termasuk pelayanan, dan atribut lainnya.

b. Strategi Harga (price)

Merupakan strategi penetapan harga untuk meningkatkan volume penjualan menghadapi kompetitor. Oleh sebab itu penetapan harga merupakan proses paling penting dalam kaitannya dengan penerimaan perusahaan.

(8)

segi, kegunaan, cara perolehan, dan tingkat harga. d. Strategi saluran pemasaran (Distribution)

Penyaluran produk merupakan kegiatan pemasaran agar produk sampai ke konsumen dengan cepat terutama pada saat dibutuhkan konsumen. Saluran pemasaran ini dapat dilakukan mulai dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks dan tergantung dari karakteristik produk, kemampuan penjualan serta perilaku konsumen.

Analisis SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dimiliki sehingga akan menghasilkan empat kelompok kemungkinan alternatif strategi yakni SO, ST, WO dan WT seperti yang disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9 Contoh analisis SWOT

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses) Peluang

(Opportunities)

Strategi menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang

Strategi memanfaatkan peluang dengan menghindari kelemahan Ancaman

(Threath)

Strategi menggunakan kekuatan untuk menghadapi ancaman

Strategi menghindari ancaman dengan meminimalkan

kelemahan Sumber: Rangkuti (2000).

Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) adalah analisis untuk menentukan daya tarik relatif dari alternatif tindakan yang layak. Matriks ini mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi. (Meredith E. David, Forest R. David, dan Fred R. David, 2009). Enam langkah analisis QSPM adalah sebagai berikut:

 Langkah 1

Membuat daftar peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal kunciperusahaan pada kolom kiri. Informasi ini harus diambil secara langsung dari matriks EFE dan matriks IFE.Minimum sepuluh faktor keberhasilan kunci eksternal dan sepuluh faktor keberhasilan kunci internal.

 Langkah 2

Berikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan eksternal.Bobot ini identik dengan yang ada pada Matriks EFE dan Matriks IFE.

 Langkah 3

Evaluasi matriks tahap 2 (pencocokan), dan identifikasi alternatif-alternatif strategi yang harus dipertimbangkan organisasi untuk diimplementasikan. Catat strategi-strategi ini pada baris atas dari QSPM. Kelompokkan strategi kedalam set yang independen jika memungkinkan

(9)

 Langkah 4

Tentukan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Score – AS), angka yang mengindikasikan daya tarik relatif dari tiap strategi dalam set alternatif tertentu. Jangkauan untuk Nilai Daya Tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 =cukup menarik, 4 = sangat menarik. Gunakan tanda minus untuk mengindikasikan faktor utama tidakmemengaruhi pilihan strategi yang dibuat.  Langkah 5

Hitung total nilai daya tarik (Total Attractive Scores – TAS), pengalian bobot (langkah2) dengan nilai daya tarik (langkah4) dalam masing-masing baris.  Langkah 6

Gambar

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Gambar 2 Lokasi penelitian
Tabel 8 Kerangka pengambilan sampel nelayan No Kecamatan Populasi (orang) Desa Sentra Nelayan Ukuran Sampel (orang) Jumlah sampel 1 Kei Kecil 40.336 Sathean (40,336/79.227)x100 51 orang 2 Kei Kecil Timur 10.674 Selayar (10,674/79.227)x100 14 orang 3 Kei Ke
Gambar 3 Analisis deskriptif kualitatif

Referensi

Dokumen terkait

(RB 84 tahun, 1 Maret 2018) Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan mengenai dampak infertilitas terhadap seksualitas pasangan suami istri infertil,

Hasil ini mendukung dan memperkuat dengan hasil berpengaruh signifikan pada hipotesis kedua yang mengatakan bahwa transparansi lembaga zakat berpengaruh terhadap

demikian mahasiswa akan merekomondasikan kepada generasi berikutnya untuk meningkatkan keilmuan dan keislamannya di PTIQ. Kepuasan mahasiswa tidak hanya ditentukan

Sejauh ini, dasar kebijakan pengembangan pariwisata mengacu pada Undang Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, bersama Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2005

Pada penelitian ini memberikan hasil bahwa terdapat perbedaan antara kelompok yang diberikan tindakan abdominal lifting dan counter pressure, counter pressure lebih

成功:名詞 単語 支援 プロジェクト 人 月 活動 写真 日本 制作 予定 作品 リターン 開催 世界 イベント お送り 音楽 メッセージ 参加 名前 自分 限定

Kadaluwarsa Penagihan Pajak dari petugas Pajak Kendaraan Bermotor tidak pernah ada, apabila petugas Pajak dalam waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal

Berdasarkan hasil uji statistik maka hipotesis pertama diterima karena variabel kualitas sistem (X1) dan kualitas informasi (X2) secara simultan berpengaruh signifikan