• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVITALISASI PASAR NAGARI LUBUK ALUNG, KECAMATAN LUBUK ALUNG, KABUPATEN PADANG PARIAMAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REVITALISASI PASAR NAGARI LUBUK ALUNG, KECAMATAN LUBUK ALUNG, KABUPATEN PADANG PARIAMAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

REVITALISASI PASAR NAGARI LUBUK ALUNG, KECAMATAN LUBUK ALUNG, KABUPATEN PADANG PARIAMAN

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU Arif Saputra, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti.

Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta E-mail : aryefsaputra@gmail.com, yaddi_sumitra@yahoo.com, syuryanti_r@yahoo.com

ABSTRAK

Pasar tradisional memiliki fungsi penting sebagai wadah keberlangsungan perekonomian masyarakat. Khususnya pada pasar Nagari Lubuk Alung, sejak kebakaran pada tahun 2009 lalu, pedagang yang berada pada kawasan pasar hanya berdagang di kios penampungan. Selain itu, sistim utilitas yang ada pada kawasan pasar tersebut tidak memadai lagi sehingga mengakibatkan kurangnya minat pembeli/pengunjung untuk berbelanja pada dan dapat mengakibatkan menurunnya omset penjualan para pedagang yang ada pada pasar tersebut. Dari permasalahan tersebut penulis mengemukakan ide dan gagasan dengan tujuan bagaimana membangkitkan kembali minat pengunjung untuk berbelanja pada kawasan pasar tersebut dengan penerapan arsitektur perilaku. Dari revitalisasi pasar Nagari Lubuk Alung ini dapat terealisasi dan fungsional secara arsitektural.

Kata Kunci : Pasar, Tradisional, Perbelanjaan.

REVITALIZATION MARKET NAGARI LUBUK ALUNG, DISTRICT LUBUK ALUNG, REGENCY PADANG PARIAMAN

APPROACH TO ARCHITECTURE BEHAVIOR Arif Saputra, Yaddi Sumitra, Ida Syuryanti.

Prodi Architecture, Faculty of Civil Engineering and Planning, University of Bung Hatta E-mail : aryefsaputra@gmail.com, yaddi_sumitra@yahoo.com, syuryanti_r@yahoo.com

ABSTRACT

Traditional markets have an important function as a forum for community economic sustainability. Especially in market Nagari Lubuk Alung, since the last fire in 2009, traders who are in the market area just trade in the kiosk shelter. In addition, the existing utility systems in the market area is not adequate anymore, resulting in a lack of buyers / visitors to shop at and can result in reduced sales turnover of existing traders in the market. Of these problems the authors propose an idea and ideas with the goal of how to revive the interest of visitors to shop in the market area with the application of behavioral architecture. From the revitalization of this market Nagari Alung Lubuk can be realized by architectural and functional.

(2)

Pendahuluan

Sejak tahun 1909-an, pasar Nagari Lubuk Alung merupakan pasar tradisional yang cukup besar di Kecamatan Lubuk Alung yang luasnya ± 15 Ha, yang dikelola secara mandiri oleh Penghulu Pasar dan diawasi oleh Komisi Pasar dan dipertanggung jawabkan kepada Kerapatan Adat Nagari Lubuk Alung. Status Pasar adalah pasar nagari dan masyarakat yang memanfaatkan pasar cukup tinggi. Hal ini disebabkan Pasar Nagari Lubuk Alung merupakan pasar nagari yang mencakup kebutuhan masyarakat Kabupaten Padang Pariaman umumnya dan masyarakat Kecamatan Lubuk Alung Khusunya.

Namun pada saat sekarang semenjak kebakaran yang melanda pasar Nagari Lubuk Alung pada tahun 2009 lalu, pedagang yang berjualan di area pasar hanya berdagang di tempat penampungan yang di sediakan oleh pengelola pasar sehingga sirkulasi di dalam pasar menjadi sempit dan tidak terawat lagi sampai sekarang.

Selain itu kondisi fisik pasar yang tidak terawat, sempit, kumuh, kotor, becek dan kurang nyaman bagi pedagang maupun pengunjung pasar dan diperburuk dengan pengelolaan sampah yang tidak bena. Parkir kendaraan yang tidak teratur merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup pasar tradisional di tengah gempuran pasar modern.

Dari analisa tersebut muncul ide / gagasan oleh penulis untuk membangkitkan kembali kawasan pasar dengan merancang kembali tempat berjualan untuk pedagang yang berada pada kawasan tersebut yang sebelumnya hanya berada pada kios penampungan yang di sediakan oleh pengelola pasar.

Metodologi

Penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul “Revitalisasi Pasar Nagari Lubuk Alung” dilakukan dengan beberapa macam pendekatan berupa proses pengumpulan data yang bertujuan untuk memperoleh data yang akurat. Untuk mewujudkan perancangan ini maka perlu dilakukan beberapa langkah – langkah berikut:

(3)

1. Menentukan Judul

Penentuan judul ini sesuai dengan usulan yang telah di ajukan, meliputi judul tugas serta lokasi yang akan di tempati. 2. Mengumpulkan Data

Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan survey langsung kelapangan untuk melakukan pengecekan lokasi. Terdapat beberapa cara untuk pengumpulan Data, yaitu:

a. Wawancara

Melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan data yang diinginkan. Perumusan masalah yang ada di lapangan dengan melakukan penelitian untuk menentukan arah topik atau tema yang akan diambil untuk judul lokasi tersebut. b. Studi Banding

Dengan mencari informasi beberapa pasar atau bangunan yang berkait, lalu melakukan perbandingan terhadap segi Arsitektural rancangan untuk memperoleh gambaran secara obyektif tentang arah perencanaan desain.

c. Studi Literatur

Mengumpulkan semua referensi dan data-data yang terkait, dimana nantinya studi akan menjadi arahan dan pemandu dalam merancang. d. Studi Lokasi

Dengan melakukan studi lokasi pada site yang telah dipilih guna mengenali karakter site yang menyangkut batasan, kendala dan potensi yang ada .

3. Menganalisa Data:

Proses ini dilakukan dengan pembahasan dan observasi berdasarkan data real yang diperoleh untuk ditindak lanjuti dalam proses pemecahan masalah.

4. Konsep dan Proses Desain

Pada tahap inilah pemikiran terhadap pemecahan masalah yang akan diaplikasikan dalam perancangan. Proses ini terbagi atas tiga bagian yaitu : Konsep makro merupakan analisa dari segi kawasan, messo ke site,,dan Mikro ke bangunan yang terbagi menjadi konsep tapak dan konsep desain bentuk.

Hasil dan Pembahasan 1. Konsep Desain

(4)

Kawasan pasar Nagari Lubuk Alung ini merupakan kawasan yang padat penduduk dan frekuensi masyarakatnya memanfaatkan pasar ini cukup tinggi yang mencakup radius 10 kilometer yaitu dari Kanagarian Ketaping, Asampulau, Sikabu dan Kanagarian Parit Malintang. 2. Potensi kawasan site pada pasar Nagari Lubuk Alung ini diantaranya:

a. Site Berada dekat dengan jalan lintas Padang - Bukittinggi dan jalan lintas Padang – Pariaman.

b. Site dekat dengan

permukiman ramai

penduduk.

c. Site dekat dengan stasiun kereta api.

3. Permasalahan site yang menguatkan penulis dalam pengambilan lokasi ini diantaranya :

a. Pedagang hanya

ditempatkan di kios penampungan

b. Sirkulasi yang sempit

c. Kendaraan yang parkir di sembarang tempat

d. Fasilitas drainase yang kurang memadai

e. Penumpukan sampah di sembarangan tempat

4. Solusi

1. Merencanakan bangunan yang nyaman dan dapat menampung pedagang yang berada di dalam site tersebut. 2. Menata jalur sirkulasi yang

cukup lebar dan nyaman sehingga pengunjung betah berada pada pasar tersebut. 3. Untuk masalah kemacetan,

pencapaian ke site dibagi menjadi dua bagian yaitu pada bagian utara dan timur site. 4. Merencanakan area parkir

yang jelas dan memadai agar dapat menampung kendaraan pada site.

5. Merencanakan unit bangunan yang dapat menampung seluruh pedagang yang ada. 6. Membuat drainase yang

langsung di salurkan dari site ke roil kota.

7. Memberikan tempat penampungan sampah sementara agar tidak terjadi penumpukan di sembarang tempat.

(5)

Lokasi Perancangan

Gambar : Batasan Site Sumber : Data Lapangan

Lokasi site berada di Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman dengan batasan :

a. Utara : Jalan Lingkung dan Deretan ruko milik masyarakat setempat.

b. Selatan : Jalan Teluk Belibis. c. Barat : Stasiun dan deretan

ruko milik PT.KAI.

d. Timur : Deretan ruko milik penduduk setempat dan jalan raya Padang-Bukittinggi. Luasan Site Luas site ± 1,499 Ha KDB 60 % = 1,049 Ha Ruang terbuka 40 % = 0.449 Ha Fokus Bahasan

Terdapat beberapa fokus bahasan, diantaranya:

a. Memenuhi aspek linkungan Semua hasil penelitian yang dilakukan akan menjadi landasan pengembangan konsep dasar bagi rencana studi, sehingga perencanaan judul oleh penulis harus sesuai dengan perencangan pasar tradisional.

b. Aspek ekonomi

Kriteria dasar ekonomi dan manajemen usaha ini

diwujudkan dengan

memberikan fasilitas kepada

masyarakat untuk

memperlihatkan potensi yang di miliki baik disektor pertanian maupun industri kecil.

c. Aspek sosial budaya

Terdapat transaksi jual beli yang dilakukan dengan proses tawar-menawar yang di lakukan oleh pedagang dengan pembeli secara langsung.

Data dan Analisa Site 1. Site terhadap Stasiun

Pada bagian selatan site terdapat bangunan stasiun kereta api dan terdapat jalur untuk menuju site yang terletak

U site

(6)

pada bagian tengah site yang tidak boleh diganggu oleh aktifitas pasar. untuk mengatasi hal tersebut dilakukan dengan memberikan pagar pembatas dan memberikan sirkulasi yang hanya di perbolehkan untuk pejalan kaki dan juga memberi jembatan penyeberangan yang menjadi penghubung antar bangunan yang terpisah.

Gambar : Jembatan Penghubung Sumber : Desain Penulis

2. Sistim Utilitas

Dalam merancang pasar utilitas sistim bangunan sangat perlukan karna pasar tradisional sangat dikenal sebagai kawasan kumuh, kotor, bau, becek dll. Maka dari hal tersebut perlunya perancangan sistim utulitas yang baik dan memadai sehingga dapat mengatasi paermasalahan yang ada pada kawasan pasar tersebut.

Gambar : Utilitas Sistim Bangunan Sumber : Desain Penulis

Untuk air dari los sebelum di alirkan ke riol terlebih dahulu di alirkan ke saptictank dan resapan agar dapat mengurangi bau yang diakibatkan dari air buangan los.

Gambar : Buangan Air Dari Los Sumber : Desain Penulis

3. Bentuk Massa Bangunan

Pengolahan bentuk bangunan lebih berdasarkan analisa bentuk lahan yang dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam hal ini bentuk massa bangunan dibuat persegi agar dapat memanfaatkan site secara optimal dan juga dapat menampung seluruh pedagang yang ada pada site.

(7)

Gambar : Bentuk Massa Bangunan Sumber : Desain Penulis

4. Zona penempatan PKL

Pasar tradisional di identik dengan adanya PKL yang berjualan pada bagian pasar baik pada bagian dalam maupun luar site. Untuk mengatasi PKL ini diberikan tempat khusus dan dapat yang dapat menampung seluruh PKL

yang ada dengan

menempatkan pada bagian tengah bangunan.

Gambar Dan Desain

Gambar : Site plan Sumber : Desain Penulis

Gambar : Blok plan Sumber : Desain Penulis

Gambar : Perspektif Kawasan Sumber : Desain Penulis

Kesimpulan

Setelah dilakukan evaluasi baik konsep maupun desain yang dikaitkan dengan tugas akhir dan gambar pra rencana, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Letak site merupakan lokasi yang baik dan potensial untuk sebuah pasar yang terletak di tengah Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman.

2. Tema yang di terapkan sesuai dengan perancangan pasar tradisional yang menganalisa perilaku pengguna terhadap bangunan.

3. Perancangan bangunan pasar ini diharapkan nantinya dapat

(8)

menampung semua pedagang yang ada pada site dan dapat mengatasi semua permasalahan yang ada. 4. Dengan penngelompokkan

pedagang menurut jenis barang dagangannya (Kering, ½ Kering, Basah) dapat tertata dengan baik.

Daftar Pustaka

Ching, DK., F., 1991, Arsitektur : Bentuk, Ruang dan susunannya, Terjemahan Paulus Hanoto Adjie, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Darwis, Harmaini, Ir, “Bahan Kuliah Proposal Tugas Proyek dan Seminar”, Jurusan Teknik Arsitektur FTSP Universitas Bung Hatta, Padang.

Data Arsitek Edisi 33 Jilid 1 Data Arsitek Edisi 33 Jilid 2

Edward T. White, Intermedia Bandung, 27 november 1985 “Buku Pedoman Konsep, Sebuah Kosakata Bentuk - bentuk Arsitektural”,.

Edward T. White, Intermedia Bandung, 27 november 1985. “Buku

Perencanaan Tapak”,

Heinz, Frick, 2006, Dasar-dasar Arsitektur, semarang, kanisius

Newfert Emst. 1991. Data Arsitek Edisi 33 Jilid 2 Jakarta : Erlangga

S. Jawana, Jimmy. 2002. Sistem Bangunan Tinggi. Jakarta : Penerbit Erlangga

Gambar

Gambar : Batasan Site  Sumber : Data Lapangan
Gambar : Jembatan Penghubung  Sumber : Desain Penulis
Gambar : Bentuk Massa Bangunan  Sumber : Desain Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Nilai ini masih berada di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 65. Untuk itu perlu upaya memberikan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa

Kepada penyedia barang diberikan waktu masa sanggah selama 3 (tiga) hari kerja terhitung setelah pengumuman ini, apabila tidak ada sanggahan maka akan diterbitkan

Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository

Dengan mengintegrasikan unsur-unsur multimedia interaktif, pembangunan laman ini dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar pelajar sebagaimana yang didapati dari ujian

dengan jabatan pegawai perusahaan, kolom UANG TRANSPORT diisi dengan memasukkan angka (contohnya “123”) atau boleh kosong, data tidak valid jika UANG TRANSPORT diisi

Dari beberapa peristiwa di atas, maka penulis sangat tertarik untuk meneliti lebih lebih jauh tentang, bagaiman pelaksanaan praktek potongan jual beli kelapa

Berdasarkan data- data yang telah dikumpulkan dan telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pada bentuk kekerasan dalam rumah tangga yang dialami, tetapi

Pada Gambar 3(a) , dianggap bahwa distribusi gaya pretensioning pada baut dapat disebarkan pada daerah luasan dengan sudut 45 ° pada arah ketebalan, maka semakin tebal pelat