• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI PENGOLAHAN TRIWULAN II/2017 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI PENGOLAHAN TRIWULAN II/2017 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAN KALIMANTAN UTARA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

No. 065/08/64/Th.XX, 1 Agustus 2017  

P

ERTUMBUHAN

P

RODUKSI

I

NDUSTRI

P

ENGOLAHAN

T

RIWULAN

II/2017

P

ROVINSI

K

ALIMANTAN

T

IMUR DAN

K

ALIMANTAN

U

TARA

PADA TRIWULAN II-2017 DARI TRIWULAN II-2016, PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR (TERMASUK KALIMANTAN UTARA) NAIK 1,56 PERSEN

SEDANGKAN IMK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TURUN 12,89 PERSEN DAN IMK PROVINSI KALIMANTAN UTARA NAIK 34,51 PERSEN

Dalam rilis ini disajikan data pertumbuhan produksi sektor Industri Pengolahan Non Migas Triwulan II Tahun 2017. Untuk kategori Industri Besar dan Sedang (IBS), data IBS yang disajikan gabungan hasil pendataan di Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara. Sementara pada kelompok Industri

Pengolahan

Mikro dan Kecil (IMK) disajikan data secara terpisah untuk Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara.

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Perkembangan kegiatan Kelompok Industri Pengolahan Besar dan Sedang pada Triwulan II Tahun 2017 dalam periode tahunan (y-on-y) menunjukan pertumbuhan yang positif namun pada periode triwulanan (q-to-q) menunjukkan pertumbuhan yang negatif.

Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang di Kalimantan Timur (termasuk Kalimantan Utara) pada Triwulan II Tahun 2017 tumbuh sebesar 1,56 persen (y-on-y) dan -0,56 persen (q-to-q)

Di Provinsi Kalimantan Timur, produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil pada Triwulan II Tahun 2017 periode tahunan (y-on-y) menurun sebesar 12,89 persen, sedangkan untuk pertumbuhan produksi triwulanan (q-to-q) menurun sebesar 9,13 persen.

Di Provinsi Kalimantan Utara, produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil pada Triwulan II Tahun 2017 periode tahunan (y-on-y) tumbuh sebesar 34,51 persen, sedangkan untuk pertumbuhan produksi triwulanan (q-to-q) tumbuh sebesar 2,33 persen.

(2)

4.07

‐4.07

1.94

0.92

‐1.12 ‐0.72

A. INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN SEDANG

1. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Selama kurun waktu dua tahun terakhir , kinerja produksi industri pengolahan besar dan sedang cukup baik, namun demikian terdapat kecenderungan perlambatan. Pertumbuhan produksi industri pengolahan besar dan sedang pada Triwulan II-2017 mengalami kenaikan sebesar 1,56 persen terhadap Triwulan II-2016. Pada Triwulan I-2017 mengalami kenaikan sebesar 3,10 persen terhadap Triwulan I-2016, sedangkan pada Triwulan IV-2016 mengalami kenaikan sebesar 3,69 persen terhadap Triwulan IV-2015. Kinerja positif juga terlihat pada Triwulan III-2016, dimana terdapat kenaikan sebesar 4,13 persen terhadap Triwulan III-2015, dan Triwulan II-2016 mengalami kenaikan sebesar 4,38 persen terhadap Triwulan II-2015. Besaran pertumbuhan tertinggi terjadi di Triwulan I-2016, dimana kelompok industri tersebut mengalami kenaikan sebesar 4,85 persen terhadap Triwulan I-2015.

Kinerja industri pengolahan menurut golongan industri pada Triwulan II-2017 terhadap Triwulan II-2016, atau secara year on year,adalah:

• Industri Makanan, naik 4,07 persen

• Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia, naik 1,94 persen

• Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya, turun 4,07 persen

Gambar 1. memperlihatkan pertumbuhan produksi industri pengolahan besar dan sedang Triwulan I-2017 (y-on-y) dan Triwulan I-2017 (q-to-q) menurut KBLI 2-digit.

Gambar 1.

Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang Triwulan II 2017 (q-to-q dan y-on-y)

Industri Makanan Industri Kayu, Barang dari Kayu Industri Bahan Kimia dan Barang

dari Bahan Kimia Industri Bahan

Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Kayu,

Barang dari Kayu Industri Makanan

(3)

2. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Pertumbuhan produksi industri pengolahan besar dan sedang pada Triwulan II Tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 0,56 persen terhadap Triwulan I-2017. Pola yang agak berbeda terjadi pada Triwulan II Tahun 2016 dan 2015, dimana produksi industri pengolahan besar dan sedang mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 1,20 persen dan 2,37 persen (Gambar 2.)

Gambar 2.

Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) 2015-2017

Tabel 1.

Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang Triwulan II Tahun 2017 No Kode Jenis Industri Pertumbuhan (%) q-to-q y-on-y KBLI Triw I Triw II Triw I Triw II (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 10 Industri Makanan - Manufacture of food products -0,12 0,92 4,94 4,07

2 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya - Manufacture of wood and of products of wood and cork, except furniture; manufacture of articles of straw and plaiting materials, bamboo, rattan and the like

-1,05 -1,12 -3,50 -4,07

3 20

Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia - Manufacture of chemicals and chemical products

-0,39 -0,72 2,18 1,94

IBS (Industri Besar dan Sedang) -0,27 -0,56 2,14 1,56 ‐1.14 2.37 1.64 1.43 ‐0.45 1.2 1.11 1.35 ‐0.48 0.56 ‐1.5 ‐1 ‐0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

(4)

Perkembangan kinerja industri pengolahan pada Triwulan II-2017 terhadap Triwulan I-2017 menurut golongan adalah:

• Industri Makanan, naik 0,92 persen

• Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia, turun 0,72 persen

• Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya, turun 1,12 persen

B. INDUSTRI PENGOLAHAN MIKRO DAN KECIL

Kondisi kegiatan Industri Mikro dan Kecil di Provinsi Kalimantan Timur cenderung mengalami pelemahan pada Triwulan II Tahun 2017, sebaliknya di Provinsi Kalimantan Utara kegiatan Industri Mikro dan Kecil terlihat berkembang cukup baik.Kondisi tersebut ditunjukkan dengan angka pertumbuhan produksi industri mikro kecil yang sebagian besar golongan industri mengalami pertumbuhannya positif di Kalimantan Utara. Namun demikian angka pertumbuhan yang positif ini, sebenarnya masih menyisakan berbagai permasalahan pada usaha mikro dan kecil di Kalimantan Utara. Kegiatan industri di Kalimantan Utara masih terkendala dengan masalah permodalan, keterampilan SDM, pemasaran produk, ketersediaan bahan baku, transportasi, pola musiman dan lain-lain yang sering menyebabkan ketidakstabilan usaha.

1. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) Provinsi Kalimantan Timur

Secara umum, kinerja produksi industri mikro kecil di Kalimantan Timur mengalami penurunan sebesar minus 12,89 persen. Jika dilihat secara rinci, terlihat. bahwa beberapa golongan industri mengalami pertumbuhan negatif yang cukup tinggi, seperti Industri Alat Angkut Lainnya (KBLI 30) yang turun sebesar 41,69 persen, industri barang galian bukan logam (KBLI 23) mengalami turun 51,11 persen, dan industri furniture (KBLI 31) yang turun sebesar 35,71 persen> Penurunan yang cukup drastis (lebih dari 20 persen) juga terjadi pada industri karet (KBLI 22) turun sebesar 34,13 persen, industri minuman (KBLI 11) yang turun sebesar 31,75 persen, industri farmasi (KBLI 21) turun 30,44 persen, serta industri barang logam bukan mesin (KBLI 25) turun 21,97 persen. Sementara itu, industri kayu (KBLI 16) mengalami penurunan sebesar 15,53 persen, industri pakaian jadi (KBLI 14) turun sebesar 14,82 persen, dan industri kulit (KBLI 15) turun 6,25 persen.

Pertumbuhan positif hanya terjadi pada sebagian kecil golongan industri mikro dan kecil di Provinsi Kalimantan Timur. Beberapa golongan industri tersebut adalah industri pengolahan lainnya (KBLI 32) tumbuh 91,58 persen, kelompok industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman (KBLI 18) tumbuh sebesar 31,93 persen dan industri tekstil (KBLI 13) tumbuh sebesar 20 persen.

(5)

Tabel 2.

Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Timur, Triwulan II Tahun 2017

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan (%) q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan -4,82 3,09 2 11 Industri Minuman 4,88 -31,75 3 13 Industri Tekstil 10,83 20,00

4 14 Industri Pakaian Jadi -1,87 -14,82

5 15 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas kaki -2,23 -6,25

6 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman -9,93 -15,53

7 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 20,36 31,93

8 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Tradisional -8,66 -30,44

9 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -19,49 -34,13

10 23 Industri Barang Galian Bukan Logam -32,31 -51,11

11 25 Industri Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya -19,91 -21,97

12 30 Industri Alat Angkut Lainnya -42,28 -41,69

13 31 Industri Furnitur -2,26 -35,71

14 32 Industri Pengolahan Lainnya 71,67 91,58

IMK (Industri Mikro dan Kecil) -9,13 -12,89

2. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Provinsi Kalimantan Timur

Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, kondisi perkembangan kegiatan Industri Mikro dan Kecil pada Triwulan II Tahun 2017 di Provinsi Kalimantan Timur mengalami penurunan. Hal ini ditunjukkan dengan angka pertumbuhan produksi sebesar minus 9,13 persen. Angka pertumbuhan produksi yang negatif ini, lebih banyak dipengaruhi oleh belum banyaknya permintaan yang diterima oleh pengusaha dibandingkan triwulan sebelumnya, dan frekuensi hari libur selama bulan puasa dari pengusaha industri mikro dan kecil tersebut.

(6)

Gambar 3.

Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Timur, Triwulanan 2017

Penurunan produksi yang secara umum terjadi di Triwulan II-2017 pada Industri Mikro Kecil di Provinsi Kalimantan Timur terjadi akibat kinerja produksi yang menurun di sebagian besar golongan industri. Penurunan kinerja yang cukup signifikasn terjadi pada Industri Alat Angkut Lainnya (KBLI 30) yang turun sebesar 42,28 persen, kemudian industri barang galian bukan logam (KBLI 23) yang turun 32,31 persen, industri barang logam bukan mesin (KBLI 25) turun 19,91 persen, serta industri karet (KBLI 22) turun 19,49 persen. Sementara itu, golongan industri yang juga mengalami penurunan adalah industri kayu (KBLI 16) yang turun sebesar 9,93 persen, dan industri farmasi (KBLI 21) mengalami penurunan 8,66 persen. Golongan industri yang mengalami penurunan dibawah 10 persen adalah industri makanan (KBLI 10) turun sebesar 4,82 persen, industri furniture (KBLI 31) turun 2,26 persen, industri kulit (KBLI 15) turun 2,23 persen, dan industri pakaian jadi (KBLI 14) turun 1,87 persen.

Sementara itu, terdapat beberapa golongan industri yang mengalami peningkatan produksi. Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada industri pengolahan lainnya (KBLI 32) yang tumbuh hingga 71,67 persen, kelompok industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman (KBLI 18) tumbuh sebesar 20,36 persen. Sementara itu,golongan industri tekstil (KBLI 13) mengalami pertumbuhan sebesar 10,83 persen, serta industri minuman 4,77 persen.

‐4.82 3.09 4.88 ‐31.75 10.83 20 ‐1.87 ‐14.82 ‐2.23 ‐6.25 ‐9.93 ‐15.53 20.36 31.93 ‐8.66 ‐30.44 ‐19.49 ‐34.13 ‐32.31 ‐51.11 ‐19.91 ‐21.97 ‐42.28 ‐41.69 ‐2.26 ‐35.71 71.67 91.58 32 31 30 25 23 22 21 18 16 15 14 13 11 10

(7)

3. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) Provinsi Kalimantan Utara

Kondisi perkembangan kegiatan Industri Mikro dan Kecil pada Triwulan II Tahun 2017 di Provinsi Kalimantan Utara terlihat cukup baik. Hal ini ditunjukkan oleh besaran angka pertumbuhan produksi yang tumbuh signifikan hingga sebesar 34,51 persen. Beberapa golongan industri terlihat mengalami peningkatan pertumbuhan yang tinggi, seperti kelompok industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman (KBLI 18) yang tumbuh sebesar 42,44 persen.Kegiatan pada golongan industri ini tumbuh tinggi, terutama didorong oleh tingginya jumlah pemesanan spanduk/baliho oleh instansi pemerintah dan swasta. Selain itu, golongan usaha industri pengolahan barang logam bukan mesin dan peralatannya (KBLI 25) juga mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu sebesar 35,74 persen. Pada beberapa golongan industri lainnya, terdapat pertumbuhan positif dibawah 20 persen, seperti pada industri pakaian jadi (KBLI 14), industri minuman (KBLI 11), dan industri makanan (KBLI 10) yang tumbuh masing-masing sebesar 20,41 persen, 14,48 persen, dan 10,82 persen. Sementara itu, industri furnitur (KBLI 31) tumbuh sebesar 5,46 persen.

Gambar 4.

Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Utara, Triwulanan (y-on-y) 2017

10.26 10.82 15.85 14.48 7.49 20.41 ‐28.42 ‐26.47 14.29 42.44 14.7 ‐0.75 ‐16.09 35.74 7.35 5.46 31 25 23 18 16 14 11 10

(8)

Golongan industri yang mengalami penurunan produksi hanya terjadi di industri kayu (KBLI 16) dan industri barang galian bukan logam (KBLI 23). Keduanya mengalami pertumbuhan negatif masing-masing sebesar minus 26,47 persen dan minus 0,75 persen. Penurunan produksi pada golongan industri ini diakibatkan oleh menurunnya permintaan masyarakat swasta dan pemerintah akan kusen, batu bata dan genteng dari tanah. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta. Selain itu, adanya penurunan penggunaan genteng dari tanah sebagai dampak adanya subtitusi barang sejenis yang lebih efisien dalam penggunaan seperti seng dengan bahan alumunium.

4. Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Provinsi Kalimantan Utara

Pada Triwulan II-2017 Industri Mikro Kecil Provinsi Kalimantan Utara memiliki pertumbuhan produksi cukup baik yaitu 2,33 persen, dimana beberapa golongan industri terlihat mengalami peningkatan pertumbuhan yang cukup tinggi seperti industri minuman (KBLI 11) tumbuh 15,85 persen, Industri Barang Galian Bukan Logam (KBLI 23) yang tumbuh 14,70 persen, dan industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman (KBLI 18) tumbuh sebesar 14,29 persen. Beberapa industri lainnya yang juga mengalami pertumbuhan positif adalah industri makanan (KBLI 10) mengalami pertumbuhan 10,6 persen, diikuti industri pakaian jadi (KBLI 14) dan industri furnitur (KBLI 31) masing-masing sebesar 7,49 persen dan 7,35 persen. Terdapat dua golongan industri yang mengalami penurunan produksi, yaitu industri kayu (KBLI 16) dan industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (KBLI 25) masing-masing turun 28,42 persen dan 16,09 persen.

Tabel 3.

Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Utara, Triwulan II Tahun 2017

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan (%)

q-to-q y-on-y

(1) (2) (3) (4) (5)

1 10 Industri Makanan 10,26 10,82 2 11 Industri Minuman 15,85 14,48 3 14 Industri Pakaian Jadi 7,49 20,41 4 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman -28,42 -26,47 5 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 14,29 42,44 6 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 14,70 -0,75 7 25 Industri Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya -16,09 35,74 8 31 Industri Furnitur 7,35 5,46

(9)

BPS

PROVINSI

KALIMANTAN

TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi:

M.Habibullah

KepalaBPSProvinsiKalimantanTimur

Ub.Roosmawati

KepalaBidangStatistikProduksi

 (0541) 732793, : (0541) 201121

bps6400@bps.go.id; produksi6400@bps.go.id

Gambar

Gambar 1. memperlihatkan pertumbuhan produksi industri pengolahan besar dan sedang  Triwulan I-2017 (y-on-y) dan Triwulan I-2017 (q-to-q) menurut KBLI 2-digit

Referensi

Dokumen terkait

Sama dengan regional Kalimantan Tengah, komparasi produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III nasional dengan triwulan yang sama (triwulan III) tahun 2015 juga

Dan apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (triwulan II tahun 2014), peningkatan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Kalimantan

Pada triwulan II 2015 ( y‐on‐y ) Industri Mikro Kecil provinsi Kalimantan Timur ditinjau dari beberapa kelompok industri terlihat mengalami penurunan, dimana

  Jika  dibandingkan  pertumbuhan  produksi  Triwulan  III‐2014,  pertumbuhan  Produksi  Industri  Manufaktur  Mikro  dan  Kecil  ( y ‐ on ‐ y )  Provinsi 

Kondisi kegiatan Industri Mikro dan Kecil Provinsi Kalimantan Timur pada Triwulan I Tahun 2017 (y-on-y) berkembang cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan angka pertumbuhan

Jika dilihat secara tahunan, produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK) Provinsi Bali triwulan III tahun 2017 ( y-on-y ) naik sebesar 4,33 persen dibandingkan dengan triwulan yang

Pertumbuhan produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK) di tingkat nasional pada triwulan IV Tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 2,39 persen (q-to-q), pertumbuhan pada triwulan

 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q-to-q) Provinsi Papua Barat pada triwulan I tahun 2016 turun sebesar 5,17 persen dari triwulan IV tahun 2015,