• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENSIUNAN PADA PT TABUNGAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI (PERSERO) KANTOR CABANG BANJARMASIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENSIUNAN PADA PT TABUNGAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI (PERSERO) KANTOR CABANG BANJARMASIN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

354

PENSIUNAN PADA PT TABUNGAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI (PERSERO) KANTOR CABANG BANJARMASIN

Pujo Laksono

PT TASPEN Cabang Banjarmasin Jl. Jend. A.Yani km.3 No.10 Banjarmasin

e-mail: pujo.laksono.mail@gmail.com

Abstract: The purpose of this study was to determine the influence of service quality towards retirees’ satisfaction on PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Banjarmasin Branch. This study uses a quantitative approach aimed to test the hypothesis that has been set. The population in this study is all retirees in South Kalimantan amounted to 42,129 people, while the samples amounted to 100 people. The research results show that service quality has significant influence toward retirees’ satisfaction simultaneously and partially and time certainty is dominant variable that affects to retirees’ satisfaction PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Banjarmasin Branch.

Keywords: quality service and retirees’ satisfaction

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasaan pensiunan pada PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Kantor Cabang Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pensiunan di daerah Kalimantan Selatan berjumlah 42.129 orang, sedangkan sampel sebanyak 100 orang. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasaan pensiunan dan kepastian waktu adalah variabel dominan yang mempengaruhi kepuasaan pensiunan pada PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) Kantor Cabang Banjarmasin.

Kata kunci: kualitas pelayanan, kepuasaan pensiunan

Latar Belakang

Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar do-mestik (nasional) maupun di pasar internasio-nal atau global. Produk apapun yang dihasil-kan dari unsur layanan, baik itu jasa sebagai produk inti, maupun sebagai produk peleng-kap. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan ha-rus semakin di tingkatkan lagi.

Beberapa tahun sebelumnya strategi pengembangan dan penggunaan teknologi merupakan fokus perusahaan dalam memba-ngun suatu competitive advantage (keuntung-an kompetisi). Sementara itu, b(keuntung-anyak y(keuntung-ang telah menyadari bahwa competitive diferen-tiator sebenarnya adalah customer care (pe-layanan pelanggan).

Pelayanan pelanggan merupakan isu utama bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, khususnya yang berorientasi ke-puasan pelanggan (customer satisfaction). PT TASPEN (Persero) adalah badan usaha milik negara yang mendapatkan amanat dari peme-rintah untuk mengelola asuransi sosial bagi pegawai negeri sipil yang terdiri atas pro-gram THT dan propro-gram pensiun. Kepeserta-an bagi pegawai negeri sipil bersifat wajib yang diatur oleh undang-undang dan peratur-an pemerintah. Walaupun kepesertaperatur-an bersi-fat wajib, tidak membuat PT TASPEN (Per-sero) merasa terlena dan bersikap santai. Hal ini dibuktikan berbagai usaha untuk mening-katkan pelayanan kepada peserta karena bu-kan sesuatu hal yang mustahil jika

(2)

kepeserta-an ykepeserta-ang bersifat wajib berubah menjadi suka-rela dan hal tesebut perlu diantisipasi sejak awal.

Salah satu faktor yang menentukan se-makin tumbuh dan berkembangnya perusaha-an adalah peserta. Oleh karena itu, pelayperusaha-anperusaha-an terhadap peserta harus terus ditingkatkan dari tahun ke tahun karena PT TASPEN (Persero) ada karena peserta.

Masalah pelayanan sebenarnya bukan-lah hal yang sulit atau rumit, tetapi apabila hal ini kurang diperhatikan maka dapat me-nimbulkan hal-hal yang rawan karena sifat-nya yang sangat sensitif. Sistem pelayanan perlu didukung oleh kualitas pelayanan, fasi-litas yang memadai dan etika atau tata krama. Sementara itu, tujuan memberikan pelayanan adalah untuk memberikan kepada konsumen/ pelanggan, sehingga berakibat dengan diha-silkannya nilai tambah atau citra positif bagi perusahaan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Nega-ra Pendayagunaan ApaNega-ratur NegaNega-ra Republik Indonesia Nomor 63/KEP/M/PAN/7/2003 yang mengatur tentang Pedoman Umum Pe-nyelenggara Pelayanan Publik untuk lemba-ga-lembaga pemerintah dalam penyelengga-ran pelayanan masyarakat telah menetapkan sepuluh dimensi pelayanan yang dapat me-menuhi keinginan masyarakat antara lain: ke-sederhanaan, kejelasan dan kepastian, kete-patan waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, kedisplinan, dan kenya-manan.

PT TASPEN (Persero) selain menetap-kan standar kompetensi juga memberimenetap-kan re-formasi pelayanan pelayanan mulai tahun 2011 hingga saat ini dengan motto layanan

Delighted Customer Services (DCS) atau

pelayanan melebihi harapan peserta melalui pemberian layanan prima, mensinergikan la-yanan pada pensiunan, meringankan beban pensiunan, menyederhanakan jalur birokrasi, memberikan kenyamanan dan keamanan, menghemat energi dan biaya dan memberi-kan informasi yang maksimal.

Kajian Literatur

Penelitian terdahulu yang menjadi ru-jukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Prakasa (2012) meneliti tentang kualitas pelayanan PT TASPEN (Persero) dilihat dari persepsi peserta. Jumlah sampel pene-litian 855 pensiunan di Jakarta. Data di-analisis dengan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini adalah pelayanan PT TASPEN (Persero) dapat dijelaskan oleh lima dimensi kualitas layanan, yaitu di-mensi reliability, responsiveness, assu-rance, empathy, dan tangibles. Dimensi kualitas pelayanan ini diukur oleh varia-bel-variabel indikator yang merupakan item-item dalam kuesioner survei kepuas-an peserta. Dimensi assurance dan res-ponsiveness adalah faktor yang dominan dalam kualitas pelayanan. Untuk dimensi

emphaty dan reliability sudah cukup baik, sedangkan dimensi tangibles adalah faktor yang perlu menjadi perhatian perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan. 2. Sabunan, Montolalu, dan Tumbel (2012)

dengan judul analisa kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada PT.Bank BTPN Kanca Manado. Sampel dalam pe-nelitian ini adalah 44 pensiunan dan nasabah pembisnis, Teknik penelitian ada-lah analisis regresi sederhana. Kualitas pe-layanan (X) berpengaruh secara positif dan signifikan dilihat dari nilai thitung >

ttabel dengan tingkat signifikan lebih kecil

dari nilai α = 0,05. Hubungan antara variabel X (kualitas pelayanan) terhadap variabel Y (kepuasan nasabah) adalah ku-at, dilihat dari nilai R = 0,713. Besarnya pengaruh variabel X (Kualitas Pelayanan) terhadap variabel Y (Kepuasan Nasabah). Nilai R Square di atas dapat diartikan bah-wa besarnya pengaruh variabel X terhadap Y adalah sebesar 50,9% sedangkan sisa-nya 49,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti dalam pene-litian ini.

3. Utami (2013) meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan dan kinerja karyawan terhadap kepuasan nasabah pada PT. TASPEN (Persero) Cabang Yogyakarta. Sampel berjumlah 30 nasabah. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap ke-puasan nasabah pada PT TASPEN

(3)

(Perse-ro) Cabang Yogyakarta. Hal ini dibukti-kan dengan rhitung sebesar 0,832 lebih

besar dari rtabel pada taraf signifikansi 5%

dengan N = 30 sebesar 0,361. Kemudian, terdapat hubungan positif dan signifikan antara kinerja karyawan terhadap kepuas-an nasabah pada PT TASPEN (Persero) Cabang Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan rhitung sebesar 0,843 lebih besar

dari rtabel pada taraf signifikansi 5%

de-ngan N = 30 sebesar 0,361. Terdapat pula hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dan kinerja karyawan terhadap kepuasan nasabah pada PT TASPEN (Persero) Cabang Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan Rhitung sebesar

0,861 dan hasil dari Fhitung adalah 20,5

le-bih besar dari Ftabel pada taraf kesalahan

5% dan didasarkan pada pembilang (k) = 2 dan penyebut (n – k - 1) = 27 yaitu sebesar 3,35.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekat-an kupendekat-antitatif yaitu penelitipendekat-an ypendekat-ang diguna-kan untuk meneliti populasi atau sampel ter-tentu dan menggunakan pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik ter-tentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di-pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:55). Populasi dalam peneli-tian ini adalah semua pensiunan di daerah Kalimantan Selatan saat ini berjumlah 42.129 orang.

Menurut Sugiyono, (2011:56) Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi. Rumusan untuk menentukan jum-lah sampel menurut pendapat Slovin (Umar, 2007:96) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

E = Toleransi presisi ketepatan rata-rata

yang diharapkan tidak menyimpang dari 10 %

Dari data populasi tersebut dapat ditarik sampel sebagai berikut :

dibulatkan menjadi 100 orang Jenis data dalam penelitian ini terdiri atas data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu berdasarkan jumlah nyata atau relatif, yang disajikan dalam bentuk ang-ka yang mudah untuk diketahui atau diban-dingkan dengan data yang lainnya. Data ku-antitatif dalam penelitian ini adalah jumlah responden. Data kualitatif yaitu yang berda-sarkan pertimbangan karakteristik di lapang-an. Data kualitatif pada penelitian ini adalah data karakteristik responden.

Sumber data terdiri dari dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama. Data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang dibagikan kepada pensiunan. Data sekunder adalah data yang sudah terse-dia di objek penelitian dan langsung dapat di-gunakan oleh peneliti. Adapun data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini ada-lah visi misi PT TASPEN (Persero) Cabang Banjarmasin, struktur organisasi, buku litera-tur yang berhubungan dengan variabel judul penelitian, sejarah singkat objek penelitian.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner (angket)

Penelitian ini menggunakan dua varia-bel, yaitu variabel (X) kepuasan nasabah. Ke-puasan nasabah adalah peranan seseorang yang puas atau sebaliknya setelah mem-bandingkan antara kenyataan dan harapan yang diterima dari sebuah produk dan jasa (Kotler, 2000:36). Kepuasan nasabah hanya dapat tercapai dengan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada konsumennya. Jadi kualitas pelayanan merupakan hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan agar dapat ter-capai kepuasan konsumen. Sementara itu,

(4)

va-riabel (Y) berdasarkan uraian kualitas dan pelayanan. Kualitas pelayanan adalah ukuran penilaian yang menyeluruh dari perbanding-an perbanding-antara pelayperbanding-anperbanding-an yperbanding-ang diharapkperbanding-an pelperbanding-ang- pelang-gan denpelang-gan kinerja pelayanan aktual yang diterima pelanggan.

Uji validitas digunakan untuk mengu-kur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika instrumen ter-sebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012: 178). Suatu pertanyaan dikatakan valid jika memiliki nilai signifikannya 0,3 atau lebih (Sugiyono,2012:178)

Uji reliabilitas menurut Ghozali (2011: 47) adalah alat untuk mengukur suatu kue-sioner yang merupakan indikator dari varia-bel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Apabila nilai Cronbach Alpha > 0.70 maka variabel ter-sebut dikatakan reliabel.

Pengujian asumsi klasik bertujuan un-tuk mengetahui, menguji serta memastikan kelayakan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini, di mana variabel terse-but terdistribusi secara normal, bebas dari multikolonieritas, autokorelasi dan heteros-kedastisitas. Uji asumsi klasik yang diguna-kan adalah uji normalitas, uji multikolonieri-tas, dan uji heteroskedastisitas. Penelitian ini tidak menguji menggunakan uji autokorelasi dikarenakan tidak menguji adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 (tahun sebelumnya). Pengujian ini dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis.

Pengujian hipotesis dapat dilakukan secara multivariat dengan cara menggunakan regresi linear berganda, untuk meneliti pe-ngaruh dua atau lebih variabel bebas terha-dap satu variabel tergantung dengan skala interval.

Model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + b8 X8 + b9 X9 + b10 X10 + e Keterangan: Y = Kepuasan Pensiunan a = Konstanta b1,b2,b3,, .... , b10 = koefisien regresi X1 = Kesederhanaan X2 = Kejelasan X3 = Kepastian waktu X4 = Akurasi X5 = Keamanan X6 = Tanggung jawab X7 = Kelengkapan sarana prasarana X8 = Kemudahan akses X9 = Kedisiplinan X10 = Kenyamanan e = Error

Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dan untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen de-ngan variabel independen. Variabel dependen diasumsikan random atau stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilitas. Variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang).

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien ini antara 0 dan 1. Nilai (R2) yang kecil menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam men-jelaskan variasi variabel dependen amat ter-batas. Nilai yang mendekati satu berarti vari-abel-variabel independen memberikan ham-pir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen (Ghozali, 2011:97).

Uji statistik F pada dasarnya menun-jukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat menurut Ghozali (2011:98). Untuk menguji pengaruh secara bersama-sama variabel bebas yang di-gunakan dalam penelitian ini didi-gunakan uji F dengan tingkat signifikansi 5%. Pada uji F, kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi (α) dari secara simultan va-riabel faktor-faktor yang mempengaruhi ke-puasan pensiun kurang dari 0,05 maka hipo-tesis diterima, sebaliknya apabila nilai α le-bih dari 0,05 maka hipotesis ditolak.

(5)

Uji statistik t pada dasarnya menunjuk-kan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel depen-den (Ghozali,2011). Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas yang diguna-kan dalam penelitian ini secara parsial digu-nakan uji t dengan tingkat signifikansi 5%. Pada penelitian ini hipotesis 1 sampai dengan hipotesis 3 diuji dengan menggunakan uji t. Pada uji t, kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikansi (α) dari masing-masing variabel yang mempengaruhi kepuas-an pensiun kurkepuas-ang dari 0,05 maka hipotesis diterima, sebaliknya apabila nilai α lebih dari 0,05 maka hipotesis ditolak.

Untuk menentukan variabel dominan, dengan cara membandingkan nilai standard-ized coefficient beta, variabel dari kualitas pelayanan yang memiliki nilai standardized coefficient beta yang terbesar maka variabel tersebut yang memiliki pengaruh dominan pada variabel terikat. (Sofyan dan Heri, 2009:92).

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Untuk mengetahui pengaruh dari va-riabel kualitas pelayanan (X) dari aspek kese-derhanaan (X1), kejelasan (X2), kepastian

waktu (X3), akurasi (X4), keamanan (X5),

tanggung jawab (X6), kelengkapan sarana

dan prasarana (X7), kemudahan akses (X8),

kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan (X9), dan kenyamanan (X10) terhadap

kepu-asan pensiunan (Y) pada PT TASPEN (Per-sero) Kantor Cabang Banjarmasin secara bersama-sama atau simultan dapat dilakukan dengan uji F.

Uji serentak (Uji F) dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada

ta-raf signifikansi α = 0,05. Nilai Fhitung =

35,424 > Ftabel = 1,94 menunjukkan bahwa

variabel kualitas pelayanan (X) dari aspek kesederhanaan (X1), kejelasan (X2),

kepasti-an waktu (X3), akurasi (X4), keamanan (X5),

tanggung jawab (X6), kelengkapan sarana

dan prasarana (X7), kemudahan akses (X8),

kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan (X9), dan kenyamanan (X10) terhadap

kepu-asan pensiunan (Y) pada PT TASPEN (Per-sero) Kantor Cabang Banjarmasin, atau de-ngan perkataan lain bahwa dede-ngan taraf

sig-nifikansi 5% hipotesis penelitian yaitu kuali-tas pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pensiunan pada PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Ban-jarmasin dinyatakan diterima. Pengaruh seca-ra parsial variabel kualitas pelayanan terha-dap kepuasan pensiunan PT TASPEN (Perse-ro Kantor Cabang Banjarmasin

Untuk mengetahui besarnya pengaruh kesederhanaan (X1) terhadap kepuasan

pensi-unan (Y) pada PT TASPEN (Persero) Kan-tor Cabang Banjarmasin dilakukan Uji t. Langkah yang dilakukan adalah dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel

pada taraf signifikansi 5%.

Variabel kesederhanaan (X1)

mempu-nyai thitung > ttabel = 4.142 > 1,987 berarti

bahwa variabel kesederhanaan pada taraf nifikansi 5% mempunyai pengaruh yang sig-nifikan terhadap kepuasan pensiunan di PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Banjar-masin.

Variabel kejelasan (X2) mempunyai

thitung > ttabel = 3.437 > 1,987 berarti bahwa

variabel kejelasan pada taraf signifikansi 5% mempunyai pengaruh yang signifikan terha-dap kepuasan pensiunan di PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Banjarmasin.

Variabel kepastian waktu (X3)

mempu-nyai thitung > ttabel = 7.665 > 1,987 berarti

bah-wa variabel kepastian bah-waktu pada taraf fikansi 5% mempunyai pengaruh yang signi-fikan terhadap kepuasan pensiunan di PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Banjar-masin.

Variabel akurasi (X4) mempunyai

thitung > ttabel = 4.623 > 1,987 berarti bahwa

variabel akurasi pada taraf signifikansi 5% mempunyai pengaruh yang signifikan terha-dap kepuasan pensiunan di PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Banjarmasin.

Variabel keamanan (X5) mempunyai

thitung > ttabel = 3.307 > 1,987 berarti bahwa

variabel keamanan pada taraf signifikansi 5% mempunyai pengaruh yang signifikan terha-dap kepuasan pensiunan di PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Banjarmasin.

Variabel tanggung jawab (X6)

mempu-nyai thitung > ttabel = 6.845 > 1,987 berarti

bahwa variabel tanggung jawab pada taraf signifikansi 5% mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pensiunan di

(6)

PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Banjarmasin.

Variabel kelengkapan sarana dan pra-sarana (X7) yang mempunyai thitung > ttabel =

5.772 > 1,987 berarti bahwa variabel kese-derhanaan pada taraf signifikansi 5% mem-punyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pensiunan di PT TASPEN (Perse-ro) Kantor Cabang Banjarmasin.

Variabel kemudahan akses (X8)

mem-punyai thitung > ttabel = 2.142 > 1,987 berarti

bahwa variabel kemudahan akses pada taraf signifikansi 5% mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pensiunan di PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Ban-jarmasin.

Variabel kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan (X9) mempunyai thitung > ttabel =

5.727 > 1,987 berarti bahwa variabel kedisi-plinan, kesopanan, dan keramahan pada taraf signifikansi 5% mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pensiunan di PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Ban-jarmasin.

Variabel kenyamanan (X10)

mempu-nyai thitung > ttabel = 4.572 > 1,987 berarti

bahwa variabel kenyamanan pada taraf fikansi 5% mempunyai pengaruh yang signi-fikan terhadap kepuasan pensiunan di PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Banjar-masin.

Dari hasil Uji t (thitung) variabel kualitas

pelayanan di atas, semua variabel berpenga-ruh secara parsial terhadap kepuasan pensi-unan, dengan demikian hipotesis kedua dite-rima.

Berdasarkan pada hasil analisa diatas, maka dapat diketahui bahwa masing-masing variabel bebas yaitu variabel kualitas pela-yanan dari aspek kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tang-gung jawab, kelengkapan sarana dan prasara-na, kemudahan akses, kedisiplinan, kesopan-an, dan keramahkesopan-an, kenyamanan memiliki pengaruh terhadap kepuasan pensiunan pada PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Ban-jarmasin. Untuk mencari pengaruh yang do-minan dari variabel bebas tersebut dengan kepuasan pensiunan PT TASPEN (Persero) Kantor Cabang Banjarmasin terlebih dahulu dilihat besarnya pengaruh masing-masing va-riabel bebas (kesederhanaan, kejelasan,

ke-pastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab, kelengkapan sarana dan prasarana, ke-mudahan akses, kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan, kenyamanan) terhadap variabel terikat kepuasan pensiunan pada PT TAS-PEN (Persero) Kantor Cabang Banjarmasin

Kesimpulan

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Secara simultan variabel kualitas pelayan-an memberikpelayan-an pengaruh ypelayan-ang signifikpelayan-an terhadap kepuasan pensiunan pada PT TASPEN (Persero) Kantor cabang Banjar-masin.

2. Secara parsial 10 variabel kualitas pela-yanan memberikan pengaruh yang signifi-kan terhadap kepuasan pensiunan pada PT TASPEN (Persero) Kantor cabang Banjar-masin.

3. Dimensi kualitas pelayanan yang membe-rikan pengaruh dominan terhadap kepuas-an pensiunkepuas-an pada PT TASPEN (Persero) Kantor cabang Banjarmasin adalah kepas-tian waktu.

Saran-saran yang dapat diberikan kepada pihak terkait yaitu sebagai berikut. 1. PT TASPEN Kantor Cabang Banjarmasin

hendaknya terus meningkatkan pelayanan walaupun secara fasilitas sudah memadai agar pensiunan merasa lebih puas.

2. PT TASPEN Kantor Cabang Banjarmasin hendaknya mempertahankan dan mening-katkan kembali kualitas karyawan dengan cara memberikan terus pelatihan, work-shop, dan studi banding kepada seluruh karyawan.

3. Bagi penelitian selanjutnya disarankan un-tuk mengadakan penelitian lanjutan terkait dengan kepuasaan pensiunan selain kese-derhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab, ke-lengkapan sarana dan prasarana, kemu-dahan akses, kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan, kenyamanan pada obyek yang lain.

4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih dapat memperluas sampel dan lokasi penelitian.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Dendawijaya, 2012, Manajemen Sumber

Da-ya Manusia, Ghalia Indonesia, Bogor.

Ghozali Imam, 2011, Aplikasi Analisis

Multi-variate dengan Program IBM SPSS 19,

Badan Penerbit Undip, Semarang. Husein Umar, 2007, Metode Penelitian

un-tuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Raja Gra-findo Persada, Jakarta

Indriantoro Nur dan Bambang Supomo, 2012, Metodologi Penelitian Bisnis un-tuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta.

Kurniawan, 2011, Transformasi Pelayanan

Publik, Pembaharuan, Yogyakarta.

Kotler Philip, 2009, Manajemen Pemasaran, Jakarta, Erlangga.

Lupiyoadi Rambat, 2013. Manajemen Pema-saran Jasa, Salemba Empat, Jakarta. Martini Nawawi Hadari, 2010, Instrumen

Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Pamudji, 2012, Profesionalisme Aparatur Negara dalam Rangka Meningkatkan Pelayanan Publik, Widyapraja, Jakarta. Prakasa Eko Andryanto, 2012, “Analisis

Kualitas Pelayanan PT Taspen (Perse-ro) Dilihat dari Persepsi Peserta”, Vol. 2, No 7, Hal. 120 – 125.

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pem-berdayaan Aparatur Negara dan Re-formasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Kepuas-an Masyarakat.

Republik Indonesia, Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No-mor 63/KEP/M/PAN/7/2003 Tentang

Pedoman Umum Penyelenggaraan Pe-layanan Publik.

Republik Indonesia, Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 81 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggara Pelayanan Pu-blik untuk Lembaga-lembaga pemerin-tah dalam Penyelenggaraan Pelayanan

Masyarakat.

Utami Santi Budi, 2013, Pengaruh Kualitas

Pelayanan dan Kinerja Karyawan

ter-hadap Kepuasan Nasabah pada PT

Taspen (Persero) Cabang Yogyakarta.

Santoso Singgih, 2010, Statistik Multivariat, Gramedia, Jakarta

Sedarmayanti, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Rafika Aditama, Bandung.

Sugiono, 2006, Statistik dan Aplikasi, Jilid Kedua, Edisi Keenam, Erlangga, Jakar-ta.

Suhadiah, 2011, Perilaku Konsumen, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta

Sutopo dan Sugiyanti, 2010, Pelayanan Pri-ma, Lembaga Administrasi RI, Jakarta. Sabunan Thobias S., Jhon Montolalu,

Tin-neke M. Tumbel, 2012, “Analisa Kuali-tas Pelayanan terhadap Kepuasan Na-sabah pada PT Bank BTPN Kanca Ma-nado”.

Tjiptono Fandy, 2002. Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, 2012. Service Management:

Mewujudkan Layanan Prima, Andi,

Referensi

Dokumen terkait

Dari penjelasan ini, tampak bahwa tugas utama seorang konselor dalam pendampingan pastoral adalah mengatasi masalah di balik emosi yang ada pada klien, dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh shot peening terhadap laju perambatan retak fatik pada paduan aluminium 5083 yang telah mengalami proses friction stir welding

When learning takes place, the observation were carried out by homeroom teacher as an observer to observe the students' activities during the science lesson using the

stimulasi dini dengan perkembangan kemandirian pada anak pra sekolah usia 36-48 bulan di PAUD Aisyiyah, Desa Waung, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk dengan pola hubungan

Dapat dilihat pula pada kisaran gugus amina primer terdapat dua puncak yaitu pada 3495,86 cm -1 dan 3564,45 cm -1 , yang berarti bahwa masih terdapat sisa TDA di dalam filtrat II.

untuk mengikuti Seminar Proposal Penelitian Kompetitif yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,

Berdasarkan beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa kebijakan publik merupakan suatu tindakan yang dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran untuk

Penilaian aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dengan beberapa indikator yang diamati yaitu prilaku yang